
2 minute read
SALAM REDAKSI SALAM REDAKSI
Laut adalah bagian dari identitas masyarakat Indonesia. Layaknya air bagi kehidupan, laut tidak dapat dipisahkan dari sejarah, budaya, dan ekonomi bangsa kita. Laut adalah guru yang mengajarkan kita tentang ketergantungan manusia pada alam dan pentingnya keseimbangan ekosistem itu bagi kesejahteraan kita hari ini dan generasi mendatang nanti. Laut bukan hanya milik kita, tetapi juga warisan berharga yang harus kita jaga bersama-sama.
Sayangnya, hiruk-pikuk kehidupan urban seolah membuat kita terdiskonek dari laut dan melemahkan kesadaran kita akan pentingnya laut dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, Tim Redaksi WYRTKI HMO “TRITON” ITB mempersembahkan edisi terbaru WYRTKI yang berjudul “Blue Economy for Resilience Coastal Community” sebagai pengingat kembali akan hubungan kita dengan laut. Majalah ini dimaksudkan sebagai bacaan ringan yang mengedukasi tentang ekosistem laut, ekonomi biru, serta dampaknya terhadap ketahanan komunitas pesisir.
Advertisement
Dalam edisi ini kami membahas topik-topik yang mencakup potensi bahari Indonesia, upaya pembangunan ekonomi biru, serta inovasiinovasi yang dapat dikembangkan di kemudian hari. Kami berharap majalah ini dapat berkontribusi dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan berkelanjutan sumber daya laut, serta menginspirasi langkah-l ketahanan ekonomi bagi komunitas p
Terima kasih telah menjadi bagian WYRTKI HMO “TRITON” ITB. Semoga baru dan inspirasi dalam menjalan bahari. Selamat membaca!
Salam hangat, Kepala Redaksi
Naffisa Adyan Fekranie TRITON 20-043
Blue Economy Sebagai Solusi Reformasi dan Transformasi Ekonomi di Indonesia



Bulu Babi Invasif
Teripang si Buruk Rupa yang Bernilai Ekonomis Tinggi

Lamun yang Terlupakan
Mikroplastik dan Peluang dalam Pemanfaatannya

Jejak Kebaikan Peduli


Pesisir di Kota Banjir Batik

Togean International Oceanic, Pamerkan Wajah



Wisata Bahari Lewat
Festival Kelas Dunia
Kementerian Kelautan Dan
Perikanan Melakukan
Transformasi Pendidikan
Melalui Ocean Institute of Indonesia
Menghijaukan Pesisir
Pekalongan Bersama
Kemitraan
Setiap negara pasti membutuhkan perkembangan untuk mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berperan penting untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas setiap sektor di suatu negara. Tak berbeda dengan Indonesia, pemerintah Indonesia membuat inovasi-inovasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki perairan luas. Tentu saja hal ini menjadi potensi yang besar bagi bangsa Indonesia. Salah satu bidang yang menjadi potensi adalah kelautan yang dapat meningkatkan perekonomian Sebagai suatu kegiatan ekonomi, sudah seharusnya dilakukan pengembangan agar mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang positif Hal ini menuntut adanya inovasi dan kreativitas serta optimalisasi peran stakeholder Berdasarkan hal inilah maka muncul konsep Blue Economy yang digagas oleh Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Blue Economy adalah proses dimana bahan baku berikut proses produksi berasal dari alam semesta dan mengikuti cara alam bekerja Blue Economy merupakan konsep optimalisasi sumber daya perairan yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif dengan tetap menjamin keberlanjutan usaha dan kelestarian lingkungan Konsep Blue Economy mengedepankan dan menitikberatkan pada efisiensi
Blue Economy menjadi solusi terbaik dengan cara mentransfer ekonomi dan menghasilkan komunitas yang lebih baik untuk masa yang akan datang. Konsep Ekonomi Biru ini dikembangkan untuk menjawab tantangan sistem ekonomi dunia yang cenderung eksploitatif dan merusak lingkungan yang disebabkan oleh eksploitasi melebihi kapasitas atau daya dukung alam.

Inti dari Ekonomi Biru adalah Sustainable

Development yang merupakan koreksi sekaligus perkayaan dari Ekonomi Hijau dengan semboyan
“Blue Sky – Blue Ocean” dimana ekonomi tumbuh, rakyat sejahtera, tetapi langit dan laut tetap Biru

Dalam rangka pemulihan dari Covid-19, maka
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
Republik Indonesia/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional membuat pendekatan baru dengan menggunakan konsep Blue Economy. Untuk mempermudah pemantapan Blue Economy ini, maka diluncurkan lah Buku Blue Economy Development
Framework for Indonesia’s Economic Transformation atau Kerangka Pembangunan Ekonomi Biru untuk ansformasi Ekonomi di IndoneBuku ini menjadi acuan peng ku kepentingan dalam mennisikan Ekonomi Biru sebagai n baru pertumbuhan ekonodonesia yang berkelanjutan dan if Potensi Blue Economy dipermencapai USD 1,33 miliar dan menyerap 45 juta lapangan anya buku ini, diharapkan Blue ampu mendukung Agenda 2030 ada Sustainability Development khususnya Tujuan 14, yaitu an Memanfaatkan Secara Berer Daya Kelautan dan Samu-dra nan Berkelanjutan serta 7 yaitu Akses Energi yang anjutan dan Modern untuk Semua, Tujuan 8 yaitu Pertumbuhan Ekonomi yang

Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang
Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua, Tujuan 9 yaitu Infrastruktur, Industri Inklusif dan Berkelanjutan, serta Inovasi, dan Tujuan 17 yaitu Kemitraan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan.