Info dan Wawasan Seputar Perkotaan (ISANSKOT)

TRANSIT ORIENTED

DEVELOPMENT

ISANSKOT VOL. I

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK PLANOLOGI UNIVERSITAS TRISAKTI

Photo from : Nofie - Liputan6

DAF TAR ISI Definisi

1

Konsep

2

Karakteristik

3

Kelebihan

4

Masalah & Tantangan

5

Penerapan di Indonesia

6

DEFINISI Transit Oriented Development (TOD) adalah pengembangan komunitas dengan guna lahan campuran dalam jarak pejalan kaki dari simpul transit dan pusat area komersial. TOD meng-gabungkan guna lahan residensial, perdagangan, jasa, perkantoran, ruang terbuka dan ruang publik dalam lingkungan yang ramah untuk pejalan kaki (walkable) sehingga memudahkan masyarakat dan pengguna untuk melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, sepeda, maupun moda transportasi umum. (Calthorpe, 1993)

Ki n i sa atn ya b ertra n sformasi pembangunannya dengan t idak la g i b e rori e nta s i pa d a ke nd a ra a n p r i b a d i k h u su sn ya mo b il melainkan lebih berorient asi pada pej a l a n ka ki d a n ke nd a ra a n u m u m ma s sal. Peru b a h a n tersebut t idak hanya berhent i di penyediaan s i s te m tra ns porta s i m a s s a l ya ng m e m a d a i n a mu n ju g a k onsep pembangunan kot a yang memberika n ke m u d a ha n d a n ke nya m a na n b ag i p en g h u n in ya, termasuk penat aan kawasan, arus penump a ng , d a n inte g ra s i a nta rm od a .

1

WALK

Memegang konsep walkability, yang merupakan keadaan dimana sebuah jalan dapat mewadahi kebutuhan pejalan kaki dan menyediakan fasilitas yang menghasilkan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan.

CYCLE

Memprioritaskan jaringan transportasi tak bermotor sebagai salah satu prinsip dasar TOD, dikarenakan bersepeda menjadi moda mobilisasi kedua tersehat, terjangkau, dan inklusif, yang juga mampu menggabungkan kenyamanan dan rute berjalan door - to - door serta fleksibilitas jadwal dengan rentang dan kecepatan yang mirip dengan layanan angkutan lokal

CONNECT

Menekankan pada koneksi pengguna secara langsung sehingga akan mempermudah pengguna jalan dalam mengakses sarana transportasi umum dan jalur pejalan kaki, dalam waktu singkat dan langsung

TRANSIT

Menempatkan pembang unan didekat jaringan angkutan umum massal yang berkualitas tinggi. Layanan angkutan umum mengintegrasi -kan pejalan kaki dengan kota melebihi jarak berjalan kaki dan bersepeda, demi mengakses berbagai kesempatan dan sumber daya

P

I R

S N

P I

MIX

Mendorong pencampuran antara area hunian dengan non-hunian, seperti perkantoran, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, hiburan, dan sumber daya makanan segar dalam sebuah area dengan jarak tempuh berjalan kaki dan bersepeda

DENSIFY Mengoptimalkan pemadatan di suatu wilayah dengan menyesuaikan kapasitas transportasi umum

COMPACT

Fokus pada pembangunan yang telah terbangun, bukan area pinggiran, sehingga banyak rute angkutan umum yang dapat direalisasikan

SHIFT

Meningkatkan mobilitas dengan regulasi mengenai parkir dan pemakaian jalan.

Dengan perubahan peralihan dengan menggunakan kendaraan umum ini, diharapkan ruang jalan dan area parkir yang tidak dibutuhkan dapat menjadi area yang produktif, baik secara sosial dan ekonomi

2

Karakteristik

Transit Oriented Development

1.

Penggunaan lahan campuran yang tidak terbatas pada komersial, perkantoran, dan perumahan saja cr. Ilustrasi Transit Oriented Photo from Development : Ilustrasi (TOT).

TOD, Sumber: bing.com bing.com

Lingkungan ramah pejalan kaki dengan penekanan aksesibilitas pejalan kaki di dalam desain bangunan dan infrastruktur lingkungan

3.

2.

Lingkungan yang kompak dengan pengembangan kepadatan penduduk yang cukup dan mendorong lingkungan menjadi hidup, bekerja, dan menciptakan pergerakan dalam jarak yang dekat

Berlokasi di simpul transit, berdekatan dengan jasa transportasi massal atau pemberhentian angkutan umum dan stasiun

4.

Berdasarkan empat hal tersebut menjelaskan bahwa penerapan TOD tanpa disertai dengan tersedianya sistem transportasi massal seperti bus, kereta, dsb, berpengaruh signifikan pada keberhasilan kawasan.

3

03

3

01

Nilai Investasi Yang Tinggi 4

Akses Yang Mudah 2

04

1

02

Membantu Perkembangan Ekonomi

Ramah Lingkungan

1. Dengan mengusung konsep TOD, masyarakat penghuni di sekitar hunian berbasis TOD dapat dengan mudah mengakses beberapa sarana dan prasarana perkotaan, seperti kawasan bisnis, perkantoran, pusat rekreasi, fasilitas pendidikan, dll.

2. Hunian di kawasan strategis seperti TOD pasti sangat memiliki nilai lebih karena memiliki mobilitas yang lebih luas dibanding dengan kawasan lain, maka dari itu hunian kawasan TOD memiliki nilai investasi yang tinggi di masa depan.

3. Tinggal di kawasan TOD memberi memberi banyak keuntungan, antara lain memberikan kualitas hidup yang lebih, karena hampir semua penduduk sekitar situ menerapkan hidup sehat, dengan meminimalisir penggunaan BBM, dan beralih pada transportasi umum yang lebih ramah lingkungan.

4. Meningkatnya kualitas dari sarana maupun prasarana perkotaan, akan menunjang perkembangan ekonomi di dalam kota tersebut.

4

Lahan Kota Yang Terbatas Penggunaan lahan dikota meningkat seiring pertumbuhan penduduk yang memunculkan permukiman yang tidak terencana. Ketersediaan lahan di kota berpengaruh terhadap pembangunan Kawasan Berorientasi Transit karena membutuhkan ketersediaan lahan untuk pembangunan kawasan secara terintegrasi. Maka itu, upaya pembebasan lahan akan banyak dilakukan untuk merencanakan kawasan yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi.

Penggunaan Transportasi Umum Rendahnya penggunaan transportasi umum dapat disebabkan karena rendahnya kualitas layanan transportasi umum yang tersedia. Hal tersebut dapat disebabkan karena ketidakstabilan sumber dana pengelolaan yang mayoritas berasal dari subsidi pemerintah yang menyebabkan kurangnya perawatan terhadap beberapa sarana transportasi.

Penggunaan Angkutan Pribadi Semakin meningkatnya taraf perekonomian masyarakat akan mendorong peningkatan daya beli terhadap kendaraan pribadi sebagai penunjuk status sosial seseorang dalam masyarakat. Hal tersebut tentunya berlawanan dengan tujuan TOD itu sendiri yaitu mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi.

MASALAH

TANTANGAN

cr. img.delicious.com.au

1 Perlunya menciptakan lingkungan yang ramah untuk moda transportasi tidak bermotor.

Perlunya dukungan sistem transit berkapasitas tinggi dengan rute yang cukup dengan jangkauan hingga regional dan persyaratan headway yang cukup pendek yang mampu mendorong perkembangan lingkungan disekitar simpul transit.

2 5

penerapan

TOD di Indonesia cr. Eko Herwantoro

DUKUH ATAS, JAKARTA Kehadiran konsep berorientasi transit di Stasiun Dukuh Atas, mengatur arus penumpang yang menggunakan lima moda transportasi di kawasan ini, yaitu MRT Jakarta, Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, kereta bandara (railink), kereta komuter (commuterline), dan kereta Light Rapid Transit (LRT). Pergerakan mobilitas ini akan didukung oleh sistem pedestrianisasi kawasan, baik berupa infrastruktur pedestrian baru maupun peningkatan dari yang sudah ada serta ruang-ruang terbuka yang akan dibentuk. cr. @bowdezwan

BLOK M, JAKARTA Terletak diantara CBD Jakarta, kawasan transit Blok M merupakan salah satu kawasan strategis yang dikembangkan berdasarkan kriteria TOD. Kawasan ini juga merupakan hub (titik temu) moda transportasi di Jakarta karena memiliki terminal yang melayani seluruh angkutan kota, baik kopaja, metromini, Bus Transjakarta, APTB ataupun mass rapid transit yang sedang dalam tahap pengerjaan. cr. TEMPO/Muhammad Hidayat

GUNUNG PUTRI, BOGOR

cr. Rumah123/Dok. APL

PT. Agung Podomoro Land Tbk. membangun kawasan TOD dekat Stasiun LRT Gunung Putri yang masuk ke dalam fase 2 LRT Jabodebek lintas Cibubur-Bogor. Namun hadirnya pandemi covid-19, pembangunan fase 2 harus tertunda.Agung Podomoro membangun transfer point di kawasan PGV merupakan hasil rekomendasi teknis BPTJ demi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kemacetan jalan, dan polusi udara.

Transfer point ini berada di kawasan Superblok PGV memiliki area parkir luas, shuttle bus, terminal, dan ruang tunggu yang nyaman, hingga terkoneksi dengan fasilitas kawasan. Transfer point ini akan mengintegrasikan jalur LRT dari arah Bogor ke Cawang (dan sebaliknya), jalur bus baik PPD, Damri, maupun Transjakarta. Kehadiran transfer poin ini melayani masyarakat yang tinggal di Gunung Putri, Cimanggis, Depok, Cinere, dan sekitarnya.

6

cr. Heraldo de México

THANK YOU !

Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Planologi Universitas Trisakti #DepartemenMIT #Lembaga #KabinetMeraki Team : Audia Zikra as Chief & Designer Muhammad Ghalib as Vice Chairman and Reading Editor Deneza Thahirah as Advisor