

KONSERVASI TANAH RESTORASI LAHAN BEKAS TAMBANG
Ibu Vivi Novianti, merupakan seorang akademisi berprestasi yang saat ini menjadi dosen tetap di Departemen Biologi Universitas Negeri Malang. Beliau memiliki minat mendalam dan secara khusus bergerak dalam bidang Ecology Engineering atau lebih sering disebut Rekayasa Ekologi. Penelitiannya mengenai konservasi tanah dan restorasi lahan bekas tambang dimulai dari disertasi S3 pada tahun 2007 dan terus berlanjut hingga kini. Ingin tahu info selengkapnya? Yuk, cek pada Rubrik Penelitian Dosen.
BERGABUNG DENGAN MALANG EYES LAPWING (MEL) MENJADI SALAH SATU MOTIVASI UNTUK TERJUN DI DUNIA KONSERVASI
Bima Diwanata atau yang akrab di sapa dengan kak Bima merupakan salah satu alumni S1 dan S2 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Kak Bima merupakan alumni yang terjun ke bidang konservasi karena beliau pernah bergabung dengan MEL (Malang Eyes Lapwing) dan sampai sekarang pun kak Bima masih cukup aktif dalam organisasi tersebut. Kira-
Sambutan Pendamping HMD Biologi
Salam Redaksi
Susunan Redaksi
Penelitian Dosen
Lulusan Terbaik Mahasiswa Berprestasi
Cerita Alumni
Yuk Kenali Apa Itu Konservasi!
Urgensi Pencemaran
Sampah dan
Penanganannya Program Kegiatan HMD Biologi yang
Telah Terlaksana
Cerita Kuliah Kerja
Lapangan (KKL)
Lubang Resapan
Pemberi Banyak
Manfaat
Inovasi Mahasiswa
Departemen Biologi
Hutan UM
Peranan Konservasi
Terhadap Biodiversitas
Bakau Sang
Pengendali Konservasi
Menfess
Teka Teki Silang
Cerpen
Puisi
Poster
Jajaran di Departemen
Biologi UM
Pengurus di HMD
Biologi
INOVASI BIOLOGI: INSPIRASI
BERKARYA MELALUI KISAH INOVATOR
Mari belajar seputar inovasi di bidang biologi dari salah satu inovator kita dari bidang biologi, yaitu Luluk Novi Hidayanti. Beliau merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang berhasil menciptakan sebuah inovasi di Departemen Biologi. Produk inovasi yang telah berhasil dibuat oleh mahasiswa Biologi yaitu, Nutrofin dan Ocuwrap. Ingin mengetahui lebih luas mengenai dua produk inovasi tersebut? Mari, baca selengkapnya di Rubrik Inovasi Biologi.
Universitas Negeri Malang memiliki kawasan yang disebut Hutan UM, digunakan sebagai bagian dari upaya penghijauan kampus. Hutan UM merupakan sebuah kawasan hijau yang menjadi paru-paru kampus serta laboratorium hidup bagi sivitas akademika yang didirikan dengan tujuan untuk mendukung kegiatan konservasi dan edukasi lingkungan. Ingin tahu info lebih lanjut? Yuk, simak info lengkapnya di Rubrik Hutan UM.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan bimbingan-Nya, tim redaksi Biozine HMD Biologi Lebah Madu 2024 dapat menyelesaikan penulisan majalah ini. Majalah Biozine edisi 6 kali ini mengusung tema “Conservation as an Alternative to Active Sustainable Development”. Tema tersebut dipilih karena perkembangan industri pada abad ke-21 yang semakin pesat membawa dampak negatif pada ekosistem daratan dan lautan. Tentunya apabila dampak negatif ini secara terus menerus terakumulasi maka akan merusak dan cenderung menghilangkan flora dan fauna yang memiliki habitat di daratan dan lautan. Oleh karena itu, perlindungan terhadap ekosistem darat dan laut menjadi tujuan perkembangan berkelanjutan oleh PBB yang akan dicapai pada tahun 2030.
Penerbitan majalah Biozine kali ini akan memaparkan tentang pentingnya konservasi, perlindungan biodiversitas, metode pencegahan pencemaran, dan wawancara alumni yang bekerja pada bidang konservasi.
Selain itu, majalah Biozine edisi 6 ini dilengkapi dengan karya-karya mahasiswa yang menarik seperti cerpen, puisi, poster, serta teka-teki silang.
Harapan kami majalah Biozine edisi ini dapat menjadikan pengingat bagi pembacanya tentang pentingnya menjaga ekosistem darat dan lautan serta biodiversitas di dalamnya untuk menjaga keseimbangan bumi ini.
Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan majalah ini jauh dari sempurna. Kritik, masukan, dan saran yang positif kami harapkan untuk perbaikan majalah ini di masa mendatang.
Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh Halo Lebah Madu!
Alhamdulillah, di hari ini kita masih diberi nikmat membaca oleh Allah SWT. Pada kesempatan kali ini kami bersyukur dapat merilis “Biozine edisi 6”. Hadirnya majalah ini tentu saja berkat partisipasi tim redaksi dan tim penyusun. Kami berharap teman–teman mahasiswa dapat meningkat kesadaran dan kemampuannya dalam membaca.
Seorang psikolog dan pemikir dari Malta, Edward De Bono pernah mengatakan bahwa di masa depan manusia harus bisa berpikir konstruktif, dan untuk berpikir konstruktif, manusia harus jadi kreatif. Untuk menjadi kreatif, hendaknya manusia tersebut dapat membaca.
Membaca yang dilakukan secara masif dapat menghasilkan kesiapan manusia untuk membangun peradaban melalui mekanisme sosio-kultural yang didasarkan pada akal sehat dalam kepribadian setiap individu. Seperti yang diungkapkan oleh Sigmund Freud, peradaban bermula ketika seseorang yang marah memilih untuk mengungkapkan kemarahannya dengan kata-kata daripada dengan melempar batu. Oleh karena itu, dasar dari peradaban terletak pada kemampuan manusia untuk menggunakan akal sehatnya dengan terusmenerus mengamati lingkungan sekitarnya.
Membaca tidak melulu berwujud teks yang dikonsumsi melalui indra penglihatan. Membaca adalah tentang rasa dan merasakan, sawang-sinawang, dan eling lan waspada. Membaca adalah upaya pendayagunaan seluruh indra dalam memahami realitas yang ada: mengamati, mendengarkan, melakukan, merasakan, dan sebagainya. Dengan demikian, membaca membuat seseorang lebih memahami dan tanggap terhadap berbagai fenomena. Oleh karena itu, seseorang yang sudah terbiasa "membaca" akan menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis situasi, membuat keputusan, dan tidak mudah terpengaruh.
Besar harapan kami dengan adanya Biozine Edisi 6 ini dapat menjadi sarana meningkatkan kemampuan kita semua dalam membaca. Semoga karya ini dapat menjadi suguhan yang bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih dan apresiasi sebesar–besarnya bagi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Biozine Edisi 6 ini.
Salam Literasi! Terimakasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hormat saya, Dika Brian Putra Wiyana
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya dan Salam Kebajikan. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya. Kami ucapkan terimakasih atas dukungan dari Pendamping HMD Biologi dan kerja keras seluruh panitia kegiatan serta partisipasi semua pihak sehingga bisa terselesaikan rilisnya Biozine (Biology Magazine) Edisi 6 ini dengan lancar dan sesuai harapan. Pada edisi kali ini kami mengangkat tema “Conservation As An Alternative To Active Sustainable Development”. Tema ini menunjukkan pentingnya konservasi yang berhubungan dengan urgensi menjaga lingkungan dan inovasi untuk mengurangi permasalahan lingkungan. Saat ini, eksploitasi lingkungan menjadi permasalahan global yang semakin hari sangat berdampak buruk pada keanekaragaman makhluk hidup. Hal ini menimbulkan kerusakan lingkungan yang secara tidak langsung meluas dan tak terkendali. Lantas, solusi terbaik apa untuk meminimalisir hal demikian?, 17 pilar Sustainable Development Goals (SDGs) jawabannya. 17 pilar tersebut disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tujuan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang di planet ini.
SDGs merupakan bentuk program pembangunan aktif yang berkelanjutan secara global dan menjadi landasan kehidupan bernegara. Mengacu pada solusi tersebut kami mengemas dalam majalah ini yaitu mengulas dan mengulik gambaran umum, keterkaitan dan beberapa upaya cerdas untuk menangani permasalahan kerusakan lingkungan. Biozine yang bertemakan konservasi ini dibuat bukan tanpa sebab. Harapan besar kami agar para pembaca khususnya mahasiswa departemen biologi sadar, terinspirasi, dan berpartisipasi untuk mendukung kebijakan yang ada sehingga kerusakan lingkungan berangsur-angsur pulih dan kembali seperti semula.
Kami segenap panitia Biozine mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan majalah ini dan bersedia menerima kritik maupun saran agar di edisi selanjutnya lebih baik dan sesuai minat pembaca.
Sukarno, sebagai pemimpin yang visioner dan penuh semangat nasionalisme, pernah menyampaikan pandangan yang mendalam mengenai kekayaan alam Indonesia. "I left Indonesia's natural wealth, so that all the big countries in the world were jealous of Indonesia, and I left it until the Indonesian people themselves cultivated it." - Sukarno
Ini waktunya kita untuk bangun dan mengambil tindakan
Terimakasih
Selamat Membaca
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Hangat, Misfalah Arum Syandana
Pelindung
Penasehat
Pembina
Penanggung Jawab
Ketua Pelaksana
Sekretaris Pelaksana
Bendahara Pelaksana
Sie Kesekretariatan
Koordinator
: Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si.
: Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si.
: Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes., Ph.D.
: Muhammad Andry Prio Utomo, S.Si., M.Si.
: Dika Brian Putra Wiyana
: Misfalah Arum Syandana
: Anis Ferlina Nur Aini
: Lintang Salma Jivanti
Sie Humas dan Publikasi
SC Anggota
: Frisha Putri Maulidya
: Anis Maila Faiza
: Kurnia Fitriasari Wilujeng
: Hasti Mulya Kusumarini
: Elora Nuro Raina Dewi
Sie Reporter dan Konten
Koordinator
SC
Anggota
: Dewi Tatum Rona Qotrun Nada
: Ezra Ibra Fransisco
: Niken Femilya Wulandari
: Adjie Surya Prakoso
: Nuroh Ashlihatu Rahmatin
: Indah Eka Amaranggana
: Rini Dwi Nur Indah Sari
: Ziyanatul Karimah
: Tsabitah Ratnaningtyas
: Dzata Ziek Zanieqah
: Thoriq Fadil Sauqi
: Nailah Zahroh
: Adhelia Dwi Rachmawati
: Nurhidayatul Mufiidah
: Kayla Nabila Asmasilla
: Aliyatul Karimah
Koordinator SC Anggota
: Syarifatun Nafisah
: Diyas Fitria Nur Qonita
: Muhammad Ayyub Fadillah
: Annisa Nur Fadillah
: Rahmalia Anjellina
: Navysha
: Luthfiandri Maharani
: Shevany Nur’Alyssa
: Fatimah Azzahrah
Sie Layout dan Desain
Koordinator SC Anggota
: Liyanatul Firzanah
: Dwi Tyas Ayuningrum
: Atika Aqmarinaningtyas
: Muhammad Yusuf Al Badwani
: Jian Ruben Prisma Lakunsing
: Asti Anindia Maulidah
: Dimas Abdillah
: Lucky Eka Khalis Aulia’ El Syafi
: Nafi’ Windy Kharisma
: Dandy Prasetiyo
: Nadya Fiza Avril Cenna
: Najmah Putri Nabila Qorri Aina
: Aulia Triana Devi
: Rahma Auliah Suganda Putri
: Abdil Kamil Anwar
: Muhammad Yusuf Abdullah Sukadi dh
Farid Akhsani, S Si , M Si atau biasa disapa Pak Farid merupakan salah satu dosen di Departemen Biologi, Universitas Negeri Malang Pak Farid lahir di Kota Medan, pada tanggal 26 September 1988 Pak Farid menempuh pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara dengan peminatan Biologi di bidang tumbuhan. Dilanjut menempuh pendidikan S2 di Institut Pertanian Bogor, jurusan Biosains Hewan dengan penelitian mengenai katak. Saat ini beliau mengampu pada mata kuliah keanekaragaman hewan, dan ekologi Pada mata kuliah ekologi, Pak Farid menyampaikan bahwasannya ekologi merupakan salah satu cabang dari Biologi yang berkaitan dengan behaviour atau tingkah laku hewan seperti bagaimana hewan itu beradaptasi dengan lingkungannya. Beliau merupakan seorang zoologist yang tertarik untuk mengetahui masih adakah hewan-hewan yang hidup 5 tahun yang lalu, saat ini, dan dimasa depan Karena melihat dari aktivitas, deforestasi, dan fragmentasi hutan yang semakin lama semakin meluas, mengakibatkan habitat hewan yang awalnya alami semakin lama mengecil. Melalui ketertarikan itulah yang akhirnya membawa Pak Farid untuk mengetahui lebih lanjut tentang ekologi.
Pak Farid telah melakukan banyak publikasi selama menjadi dosen, dimana dalam publikasi tersebut, beliau banyak melakukan kerja sama dengan berbagai bidang ilmu seperti Biologi itu sendiri sampai Sosiologi. Salah satu publikasi beliau yang menarik yaitu penelitian tentang ‘Konservasi Sebagai Alternatif Pembangunan Berkelanjutan Yang Aktif’ pada tahun 2022, selama satu tahun Penelitian tersebut merupakan skema RKI (Riset Kolaborasi Indonesia) yang bekerja sama dengan Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Negeri Malang. Penelitian ini berkomitmen untuk melakukan peningkatan masyarakat berdasarkan tempat tinggalnya yaitu hutan di Malang Selatan Latar belakang diadakannya penelitian ini berdasarkan survei dan beberapa metode lapangan pada tahap awal yaitu, disebabkan karena masyarakat sekitar yang hanya memanfaatkan hutan utamanya kayu sebagai kayu bakar. Dimana hal tersebut tidak efektif untuk mata pencaharian masyarakat dan justru merusak lingkungan hutan di sekitar mereka sendiri Pada saat pemetakan daerah sekitar, Pak Farid bekerja sama dengan Departemen Geografi UM Penelitian ini menggunakan teknologi yang disebut markov chain untuk melihat hasil hutan, apa saja hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, hingga hewan jenis apa yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, yang kemudian dibagi dengan berapa kali masyarakat tersebut terjun ke lapangan Persentase hasil setiap individu itulah yang kemudian dinilai Data primer dari penelitian ini merupakan hasil wawancara dengan masyarakat atau warga lokal di daerah Malang Selatan Antusias dari warga pada penelitian an ini mudah dilakukan.
Peningkatan dilakukan melalui edukasi tentang apa saja hasil hutan yang boleh mereka gunakan dan tidak, edukasi tentang hewan-hewan yang dilindungi, dimana yang awalnya para warga tidak mengetahui harus apa dan bagaimana, menjadi lebih paham dengan langkah apa yang seharusnya mereka ambil kedepannya Terlepas dari berhasilnya penelitian yang telah beliau lakukan, terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi di lapangan seperti, background beliau yang merupakan seorang peneliti hewan. Namun, pada penelitian ini beliau dihadapkan dengan masyarakat sehingga membuat beliau banyak belajar dan mengimplementasikan ilmu yang beliau miliki seputar hewan dengan cara melihat bagaimana masyarakat memperlakukan hewan dan untuk apa masyarakat menggunakan hewan tersebut Kendala kedua yaitu, berkaitan dengan komunikasi beliau dengan masyarakat sekitar, karena kebanyakan dari masyarakat menggunakan bahasa Jawa, sedangkan seperti yang kita tahu bahwa Pak Farid merupakan seorang yang berasal dari luar Jawa sehingga terdapat sedikit kesulitan dalam hal komunikasi. Kendala selanjutnya yaitu pada faktor cuaca yang sangat panas saat di lapangan. Namun, kendala-kendala tersebut tidak mengurangi semangat beliau untuk terus menambah dan melakukan penelitian di berbagai bidang kedepannya, utamanya di bidang konservasi. Melihat bumi saat ini yang telah mengalami banyak perubahan hingga kerusakan pada alamnya Seperti, populasi hewan yang semakin hilang akibat dari hilangnya habitat alami dari hewan tersebut, kurangnya kesadaran dari banyak orang akan pentingnya konservasi, hal-hal inilah yang meningkatkan semangat beliau dan menjadikan konservasi sebagai hobi
Pak Farid memiliki beberapa tips untuk mahasiswa agar tertarik dalam dunia konservasi ini, pertama menjadikan konservasi atau melindungi alam ini sebagai hobi dan peminatan, karena apabila kita senang menjalani itu maka kedepannya akan menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi diri kita sendiri Kedua, kurangi rasa mengeluh saat kita dihadapkan oleh suatu pekerjaan yang mengharuskan kita terjun ke lapangan secara langsung. Ketiga, manfaatkan kesempatan dengan baik, contohnya bergabung ke lembaga-lembaga konservasi yang ada di Indonesia seperti, YKAN, FFA, CA, dan masih banyak lagi. Tips selanjutnya, mari kita coba mulai peduli pada lingkungan dengan melihat suhu atau temperatur bumi yang semakin lama semakin naik akibat aktivitas dari manusia, hutan semakin sedikit yang berakibat hilangnya habitat alami hewan, dengan harapan melalui hal-hal tersebut dapat meningkatkan rasa peduli kita terhadap alam sekitar Beliau juga mengatakan bahwa, jika bukan kita maka siapa lagi yang akan menjaga dan merawat alam ini, dan jika bukan dimulai dari sekarang maka kapan lagi?. Nana
Kak Fina Kharisma
Musallamah atau akrab dipanggil kak Fina adalah mahasiswa S1 Pendidikan Biologi angkatan 2021, dimana sekarang beliau berada di semester 6 masa perkuliahan. Selain menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Malang, kak Fina juga merupakan santri berprestasi di Pondok Pesantren
Sabilurrosyad 3 Betek. Di pondok pesantren tempat beliau tinggal dan menuntut ilmu, beliau juga aktif dalam mengikuti banyak perlombaan, salah
Beliau merupakan pribadi yang sangat aktif yang akan mengisi kejenuhan dalam dirinya saat berkuliah dengan mengikuti ajang perlombaan. Beliau memiliki prinsip tidak hanya pintar dan berfokus pada nilai akademik dan perkuliahan saja, akan tetapi juga mengembangkan dirinya dalam bidang non akademik. Selain itu beliau juga banyak tergabung dalam kegiatan volunteer dan pengabdian masyarakat, aktif dalam berbagai organisasi, tidak hanya organisasi di dalam kampus/Ormawa, namun juga tergabung di dalam forum keilmuan di luar lingkungan dilakukan dalam prosesnya untuk
Pada tahun 2021 kak Fina resmi menjadi mahasiswi di Universitas
Negeri Malang, dimana pada saat itu pandemi masih terjadi di Indonesia, sehingga kegiatan perkuliahan dilakukan dengan cara penggunaan media pembelajaran berbasis online Kendati demikian, hal tersebut tidak membuat beliau abai mengenai ajang bergengsi yang ada di Universitas
Negeri Malang, salah satunya adalah PILMAPRES (Pemilihan Mahasiswa Berprestasi) Ditengah kesibukan beradaptasi dengan proses pembelajaran yang baru, kak Fina mengatasi rasa jenuh yang ia alami dengan mengikuti berbagai perlombaan yang sesuai dengan passion yang ia miliki, sehingga pada semester 4 masa perkuliahan beliau memutuskan untuk mendaftar dalam ajang PILMAPRES di tingkat fakultas
Selain mengantongi beberapa sertifikat juara lomba, langkah yang diambil kak Fina juga mendapatkan dukungan dari kakak senior yang lebih dulu mengikuti ajang PILMAPRES
Sayangnya pada saat itu, perjuangan beliau belum mendapatkan hasil yang sesuai, meski demikian hal tersebut malah membuat kak Fina semakin semangat dalam berkembang Hal tersebut dijadikan pijakan untuk lebih aktif lagi dalam mengikuti berbagai perlombaan Hingga pada tahun selanjutnya yaitu pada semester 6, kak Fina memutuskan untuk kembali mengikuti ajang PILMAPRES di tingkat fakultas Padahal saat itu beliau juga disibukkan dengan ajang pemilihan
DUTA SANTRI yang beliau ikuti, sehingga mengharuskannya untuk berkali-kali menempuh perjalanan dari Jogja ke Malang Rasa jenuh tak luput menemani perjalanan dalam mengikuti tes dan seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi Akan tetapi, perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan beliau mendapatkan hasil yang memuaskan, kak Fina dan 2 orang lainnya lolos seleksi tingkat fakultas dan terpilih untuk menjadi delegasi dari FMIPA untuk maju dalam pemilihan mahasiswa berprestasi di tingkat Universitas.
Kak Fina juga sempat membagikan tips menjadi mahasiswa berprestasi yang selama ini diterapkan oleh beliau, yaitu:
Ketika kita dalam dunia perkuliahan maka kuatkan niat kita untuk kuliah. Munculkan dorongan pada diri untuk menjadi mahasiswa berprestasi, tidak ada larangan untuk kita menjadi mahasiswa kuliah-rapat ataupun menjadi mahasiswa kuliahlomba, asalkan jangan menjadi mahasiswa yang biasa saja.
Mencari passion atau jati diri
Meskipun kak Fina terbiasa mengikuti banyak perlombaan di berbagai bidang, akan tetapi setiap perlombaan yang beliau ikuti itu sesuai dengan passion yang dimiliki, sehingga dalam menjalankannya pun beliau merasa enjoy dan tidak terbebani. Berani menjadikan diri kita berbeda dengan mahasiswa lainnya
Dengan catatan bahwa perbedaan itu tadi mengarah kepada hal yang positif, contoh dari kak Fina sendiri adalah mahasiswa yang sering mengikuti ajang perlombaan, sehingga membedakannya dengan mahasiswa lain.
Mencari role model
Dimana seseorang yang kita jadikan role model ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi dalam diri kita untuk menjadi lebih baik
Jangan takut untuk mencoba
Dari cerita kak Fina ada banyak kegagalan yang beliau alami, akan tetapi hal tersebut tidak membuat beliau takut dan lelah untuk mencoba lagi, beliau selalu menanamkan pada dirinya bahwa mungkin keberhasilan itu akan datang setelah berkalikali kegagalan yang dilewati.
Jadilah pribadi yang bermental baja
Sehingga ketika banyak kegagalan yang kita alami tak membuat kita terpuruk dan tidak melanjutkan lagi perjuangan y
Bima Diwanata atau yang akrab di sapa dengan kak Bima merupakan salah satu alumi S1 dan S2 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Beliau kelahiran Tulungagung namun untuk saat ini berdomisili di Blitar. Kira-kira apa alasan kak Bima tertarik pada bidang konservasi? pada tahun 2015 tepatnya di saat kak Bima menduduki semester 7 perkuliahan, kak Bima mulai menerapkan pengaplikasian materi yang telah ia dapatkan sejak duduk di bangku perkuliahan, khususnya pada materi biologi yang erat kaitannya dengan konservasi (Biodiversitas) bersama para dosen yang membimbingnya dan yang memberikan kesan serta pengalaman yang berharga, bidang konservasi yang di tekuni oleh kaka Bima sendiri mengarah pada biodiversitas Konservasi yang di maksud oleh kaka Bima berkaitan dengan development atau pengembangan berkelanjutan dan akan sangat berdampak pada biodiversitas, jika salah satu biodiversitas kita musnah akan berpengaruh terhadap manusia juga, itulah yang menjadi alasan utama kak Bima tertarik untuk terjun ke bidang konservasi. Setelah lulus atau bahkan saat menempuh pendidikan pada bangku kuliah, ilmu yang kita peroleh dari matakuliah dapat diterapkan di kehidupan kita mendatang. Motivasi kak Bima untuk terjun ke bidang konservasi karena beliau pernah bergabung dengan MEL (Malang Eyes Lapwing) dan sampai sekarang pun kaka Bima masih cukup aktif dalam organisasi tersebut. Berbekal pengalaman yang ia dapatkan dari mengamati burung di alam sekitar, disitulah kak Bima mempelajari semua hal yang berkaitan dengan burung. Peran burung di dalam ekosistem sendiri sangat penting bagi kelangsungan interaksi makhluk hidup lainnya, burung memberikan manfaat yang sangat besar dan saling berkesinambungan dengan konservasi mata air, bahkan tidak hanya burung yang terlibat dalam konservasi mata air melainkan juga terkait dengan tumbuhan dan juga serangga.
Suka dan duka apa saja yang kaka Bima rasakan selama terjun ke dunia konservasi? banyak sekali suka dan duka yang kak Bima alami selama terjun ke dunia konservasi, salah satunya yaitu bertemu dengan banyak orang sehingga menambah pengalaman-pengalaman baru dan juga pastinya mendapatkan ilmu baru yang dapat diterapkan dalam bidang konservasi yang tengah digeluti oleh kak Bima sendiri Tantangan yang dialami saat melakukan konservasi yaitu terkait lokasi yang akan di kunjungi untuk keperluan monitoring, ada beberapa lokasi yang cukup ekstrem dan juga memerlukan waktu yang cukup lama dalam menempuh lokasi monitoring tersebut,
beberapa lokasinya seperti di bawah pegunungan Argopuro dan lokasi yang berbatasan antara dataran tinggi juga berdekatan dengan kebun masyarakat yang tinggal di sekitar daerah tersebut. Hal yang paling sulit adalah saat memberikan edukasi dan kesadaran terhadap masyarakat terkait pentingnya menjaga ekosistem di daerah yang sedang di konservasi.
Kak Bima dan teman-teman dari tim bidang konservasi mengharapkan adanya perubahan, walaupun sekecil apapun perubahannya yang intinya bersifat positif untuk alam maupun lingkungan, karena perubahan kecil yang kita lakukan akan berdampak besar bagi ekosistem lingkungan. Perhatian khusus Untuk keanekaragamanhayati saat ini pada biodiversitas terkhusus jenis burung atau hewan yaitu larangan perburuan liar, dan yang penting adalah edukasi
Pentingnya edukasi atau sosialisasi kepada pihak-pihak sosial ataupun masyarakat yang bersinggungan dengan area-area inti seperti area taman nasional yang kondisi alamnya masih sangat bagus namun masih banyak terjadi kasus pemburuan dan perdagangan liar terhadap burung-burung yang hidup di taman nasional, bahkan burung yang telah berstatus dilindungi pun juga menjadi sasaran oknum yang tidak bertanggung jawab. Diharapkan bagi masyarakat untuk mau bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan demi kenyamanan makhluk hidup yang
Arik Anggara, merupakan salah satu alumni dari Program Studi Biologi Angkatan 2016 Universitas Negeri Malang Sebelumnya Kak Arik menempuh pendidikan SMP dan SMA di Ambulu, Kabupaten Jember dan sekarang berdomisili di Kabupaten Malang. Saat ini, Kak Arik bekerja di Yayasan CMC (Clungup Mangrove Conservation) Tiga Warna sebagai LitPerBang dan Arsiparis. Berawal dari saat SMA, Kak Arik bergabung dengan organisasi pecinta alam yang mana juga terdapat kegiatan konservasi Hal itulah yang menumbuhkan rasa cinta Kak Arik terhadap konservasi dan lingkungan alam Saat kuliah, Kak Arik juga tidak hanya aktif di akademis, tetapi di non akademis Kak Arik juga aktif di kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Jonggring Salaka. Salah satu program kerja UKM Jonggring Salaka pada tahun 2018 kala itu adalah program inventarisasi goa dan sumber mata air di Sendang Biru. Kemudian pada tahun 2019, Kak Arik memberanikan diri untuk mengambil magang di kawasan tersebut tanpa adanya MoU dengan instansi, bahkan beliau magang di tempat tersebut hanya seorang diri tanpa tim
Hingga pada tahun 2020, adanya pandemi dan kuliah yang harus dilaksanakan secara daring, menjadikan Kak Arik tidak memiliki tempat tinggal di Malang sehingga Kak Arik meminta izin kepada Ketua Yayasan di Sendang Biru tersebut untuk tinggal disana Berawal dari situ akhirnya Kak Arik diberi ikesempatan untuk menjadi salah satu crew di Yayasan CMC Tiga Warna Tidak hanya di konservasi ekowisata, pada tahun 2021 Kak Arik juga diberikan amanah menjadi pembantu umum di kelompok tani hutan. Kemudian pada tahun 2023, Kak Arik diajukan menjadi sekretaris kelompok tani hutan.
Kawasan Sendang Biru ini awalnya tidak dijadikan sebagai ekowisata karena kawasan ini merupakan kawasan konservasi yang benar-benar harus dijaga dan jika diperuntukkan sebagai tempat wisata, dikhawatirkan kawasan tersebut menjadi rusak Namun akhirnya pada tahun 2014, kawasan tersebut resmi dapat dikunjungi tetapi dengan berbagai peraturan, khususnya Pantai Tiga Warna memiliki peraturan yang sangat ketat. Selain menjadi kawasan konservasi, Pantai Tiga Warna juga merupakan pusat restorasi terumbu karang, sehingga untuk melakukan kunjungan ke kawasan tersebut diwajibkan melakukan reservasi dan didampingi oleh guide dengan jumlah pengunjung yang dibatasi Kawasan ini juga sering kali dijadikan sebagai tempat penelitian ataupun magang oleh para mahasiswa dan dosen.
Kak Arik dan tim pada tahun 2021 bekerja sama dengan mahasiswa S2 yang sedang mengambil penelitian tesis berupa serapan karbon di atas permukaan hutang mangrove Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa serapan karbon di kawasan hutan mangrove dengan luapan 77,7 hektar terdapat 3 800 ton karbon per 46 hektar Berdasarkan data tersebut, pada tahun 2022 Yayasan CMC ditunjuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi salah satu destinasi Pilot Project Carbon Footprint sebagai perwakilan Pulau Jawa dari lima destinasi nasional. Penelitian mengenai karbon ini berlanjut pada bulan Maret 2024 yang berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dimana mereka mengambil data serapan karbon yang ada di bawah permukaan Penelitian ini juga berkolaborasi dengan BRIN, dengan hasil serapannya tiga kali lebih tinggi daripada yang ada di permukaan atas.
Salah satu teknologi terbaru yang digunakan dalam bidang konservasi ini yaitu drone yang dapat mengolah data secara algoritma sehingga dari capture tersebut dapat dilihat jenis persebaran mangrove dari gelombang yang dipantulkan dari daun. Selain itu, juga ada bahan bubuk uranin yang merupakan pewarna alami, biasanya digunakan sebagai pendeteksi sumber mata air di bawah permukaan. Selain teknologi, peran masyarakat lokal juga penting dalam konservasi ini. Awalnya masyarakat lokal tidak tahu dan tidak memahami tentang konservasi. Bahkan masyarakat lokal pernah terlibat dalam perusakan hutan Sehingga dengan adanya yayasan CMC ini, merangkul masyarakat untuk berperan dalam kegiatan konservasi melalui pintu ekonomi yakni pemanfaatan ekowisata
Tantangan terbesar Kak Arik dan tim dalam bidang konservasi ini adalah climate change atau perubahan iklim. Climate change ini berpengaruh pada kelestarian terumbu karang. Pada awal tahun, kawasan Sendang Biru mengalami kemarau dengan suhu sangat panas sehingga suhu permukaan air naik sehingga ditemukan terumbu karang yang mengalami bleaching. Kemudian curah hujan tinggi juga menyebabkan adanya sedimentasi yang dapat membunuh coral-coral sehingga mengakibatkan coral bleaching. Berlanjut pada bulan berikutnya terjadi rob yang menaikkan pasir setinggi 70 cm sehingga mengakibatkan beberapa media terumbu karang di Pantai Tiga Warna mengalami roboh
Adanya peristiwa mengenai terumbu karang tersebut, solusi yang dapat dilakukan pada sektor kehutanan adalah menghutankan kembali dengan penghijauan hutan Tamanu yang merupakan salah satu tanaman pesisir untuk rehabilitasi guna menghalau abrasi. Melalui Tamanu, diharapkan selain ranah ekologi membaik juga ranah kesejahteraan masyarakat ikut membaik karena petani bisa mendapatkan hasil dari penjualan buah Tamanu tersebut. Sektor terumbu karang mereka juga akan bekerja sama dengan Biorock (salah satu kelompok pemerhati terumbu karang di Indonesia) dengan cara mentransplantasi terumbu karang dengan bantuan aliran listrik pendek.
Konservasi merupakan pekerjaan yang Kak Arik inginkan sejak SMA, bahkan saat ini Kak Arik berganti domisili di Kabupaten Malang karena beliau ingin mendalami dunia konservasi terkhusus pada kawasan Sendang Biru Jika terdapat pekerjaan lain dengan gaji yang lebih meyakinkan, Kak Arik masih belum berminat untuk meninggalkan kawasan konservasi tersebut, karena Kak Arik merasa masih butuh banyak belajar. Selain itu, di kawasan tersebut Kak Arik juga menemukan lingkungan pekerjaan yang memang sangat beliau dambakan dari setelah lulus SMA yaitu kegiatan konservasi dengan pemanfaatan ekowisata, dan masih banyak sekali potensi yang belum dikembangkan di kawasan tersebut. Mufid
“Lakukan dari hal yang terkecil secara ikhlas dalam hati diri sendiri sebelum kita mengajak orang lain. Lalu konsistenlah dalam melakukan step by step, maka hasil atau suatu capaian akan optimal”.
SALAM KONSERVASI!!!!!
Konservasi memiliki arti sempit perlindungan. Istilah “konservasi” berasal dari kata conservation yang mengandung makna kata con- (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have) dengan bijaksana (wise use). Pengertian konservasi dalam arti luas adalah upaya, langkah, dan metode pengelolaan serta penggunaan biosfer secara bijak agar memperoleh keuntungan terbesar untuk generasi sekarang dengan tetap memperhatikan potensi untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang Penggunaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam jumlah dan waktu yang lama menyebabkan munculnya konsep konservasi Harapannya, dengan tindakan konservasi yang tepat dapat menjaga kesejahteraan manusia secara berkelanjutan Cakupan konservasi menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) meliputi manajemen udara, air, tanah, dan mineral terhadap organisme hidup termasuk manusia
Ruang lingkup konservasi bukan hanya sebatas sumber daya alam berupa flora dan fauna, melainkan terdapat cakupan aspek-aspek lain yaitu:
• KONSERVASI SATWA LIAR
Konservasi satwa liar merupakan kegiatan pelestarian serta perlindungan hewan dan habitatnya untuk memastikan generasi mendatang, sehingga dapat diketahui keadaan alami dan spesies yang hidup di dalamnya. Melalui konservasi satwa liar, dapat melindungi dan menjaga habitat mereka yang manfaatnya secara langsung dan tidak langsung akan berpengaruh pada keadaan dan kualitas lingkungan serta manusia.
• KONSERVASI EKOLOGI
Konservasi ekologi merupakan upaya menjaga keseimbangan ekosistem yang dapat berubah dengan memastikan jumlah populasi spesies fauna yang terancam, hampir punah atau berlebihan di alam dan lingkungan aslinya Selain itu, konservasi ekologi juga bertujuan untuk memastikan keadaan lanskap dan flora di dalamnya
• KONSERVASI SUMBER DAYA
Pemanfaatan sumber daya oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan tidak bisa dilakukan begitu saja. Sehingga perlu adanya pembatasan dalam penggunaan sumber daya agar mengurangi tekanan pada persediaan sumber daya yang terbatas. Apabila manusia dibiarkan untuk mengonsumsi barang dan jasa secara semena-mena, keberlangsungan dan kualitas sumber daya yang dipakai akan berkurang atau hilang di masa depan.
• KONSERVASI WARISAN BUDAYA
Konservasi tidak sebatas mengenai sesuatu yang alam saja Tetapi juga buatan manusia seperti warisan budaya, monumen arkeologi, bangunan penting bersejarah, dan lanskap. Tujuan konservasi warisan budaya untuk meningkatkan kesadaran budaya dan rasa hormat serta adanya upaya melestarikan warisan yang dibangun untuk generasi di masa mendatang
Secara umum, tujuan konservasi adalah sebagai berikut:
Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga agar tidak hancur, berubah atau punah, 1
2.
3.
Melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung seperti membersihkan, memelihara, dan memperbaiki secara fisik atau dari faktor lingkungan yang dapat merusak benda-benda tersebut,
Memanfaatkan kembali bangunn atau tempat yang fungsinya sudah tidak dipergunakan dengan cara memperbarui atau mengembalikan fungsinya.
Pemerintah melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 menetapkan Hari Konservasi Alam Nasional setiap tanggal 10 Agustus. Peringatan ini merupakan salah satu upaya dalam mengingatkan masyarakat bahwa konservasi adalah bagian penting dalam pembangunan. Sehingga konservasi alam senantiasa berlanjut dan dipertahankan untuk pemenuhan kebutuhan di masa sekarang dan mendatang
Manfaat konservasi yang bisa diperoleh terhadap ekosistem, diantaranya sebagai berikut:
1
Melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses–proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan,
Melindungi berbagai spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah, 2
3.
Menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya.
Manfaat ekonomi dari upaya konservasi adalah dapat dikelola sebagai tempat pariwisata, sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi pemerintah setempat maupun masyarakat dan pengelola.
Kegiatan perlindungan atau konservasi di Indonesia pada awalnya berkaitan dengan aktivitas Dr. Sijfert Hendrik Koorders pada tahun 18631919. Tujuan awalnya yaitu membuat peraturan tentang hasil penelitian yang dilakukan pada jenis satwa dan tumbuhan di Indonesia. Dr. Sijfert Hendrik Koorders merupakan seorang botanis merupakan pendiri Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming) yang berdiri pada 22 Juli 1912
Organisasi tersebut mempelopori dan mengusulkan kawasan dan jenis flora fauna untuk dikonservasi Ketika Indonesia merdeka, terbentuk Lembaga Pengawetan Alam yang merupakan bagian dari Pusat Penyelidikan Alam Kebun Raya Bogor Kemajuan dalam bidang perlindungan dan pengawetan alam meluas hingga muncul Taman Nasional sebagai salah satu bentuk konservasi S pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 19 Hidup (UU No 23 Tahun 1997) yang sekarang Und
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruhnegaradidunia.Rata-ratasetiapharinyakota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius. Apabila penanggulangansampahtidakditanganidenganbaikmaka akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan dan keindahan lingkungan, serta meningkatkan potensi terjadinya banjir karena tidak menutup kemungkinan bahwa sampah yang menumpuk di suatu area tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam sepertibanjir
Lingkungan yang kotor akibat sampah bisa membawa dampakburukbaikituterhadapmanusiamaupunterhadap lingkungan.Dampakburuklingkungankotorakibatsampah terhadap lingkungan sendiri meliputi pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara serta banyak masalahmasalah yang ditimbulkan dari dari sampah. Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sampah yang ada di Indonesia yaitu dengan mendirikan suatu fasilitas umum bagi masyarakat untuk menjadi tempat penyetoran sampah yang disebut dengan Bank Sampah.
Bank Sampah merupakan sebuah tempat dengan konsep penampungan sampah kering atau sampah anorganik dan dipilah serta memiliki manajemen. Layaknya perbankan, tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yangnantinyadikembalikandengansampahsehargauangyang dipinjam Sampah yang ditabung, akan ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang yang dapat ditarik oleh nasabah Beberapa Bank Sampah tidak hanya menggunakan uang untuk pengganti sampah yang disetor. Ada juga Bank Sampah yang menggunakansembakosepertiberas,minyakgoreng,dll.
BankSampahberdirikarenaadanyakeprihatinanmasyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik Sampah yang semakin banyak memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan sistem Bank Sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Bank Sampah memiliki banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan sekitar seperti dapat menambah penghasilan masyarakat karena pada saat mereka menukarkan sampah, mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang dan bahanmakananpokok
Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar lebih peduli dengan sampah serta untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R (reduce, reuse, recycle and replace) sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, tapi juga menjadikan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat. Bank Sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh Kementerian Lingkungan Hidup, dimana ada bulan September lalu instansi pemerintah ini menargetkan membangun Bank Sampah di 250 kota di seluruh Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan bahwa sampah sudah menjadi ancaman yang serius, bila tidak dikeloladenganbaik.Bukantidakmungkinbeberapa tahun mendatang sekitar 250 juta rakyat In akan hidup bersama tumpukan sam lingkungannya.
Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang ke Bank Sampah untuk menyetor sampah dan ditimbang serta dicatat di buku rekening oleh petugas Bank Sampah Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya sampah-sampah plastik akan dimanfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain Inilah salah satu alternatif untuk memecahkan masalah sampah dan ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan. Hal sekecil apa pun yang kita lakukan pada lingkungan, pasti akan berdampakbesarbagikelangsungankehidupan padalingkunganitusendiri. ����������
Biologi Berbagi dengan tema "The Journey Dharma Bhakti Ramadhan" merupakan kegiatan berbagi di bulan Ramadhan kepada tunawisma yang berada pada Jalan Pasar Besar, Sukoharjo, Kec. Klojen, Kota Malang. Kegiatan
Biologi Berbagi diikuti oleh 43 Panitia dan 3 Peserta dari Himpunan Mahasiswa Departemen Biologi. Kegiatan ini dapat digunakan untuk mengisi bulan suci Ramadhan dengan kegiatan yang bermanfaat serta dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Biologi Berbagi dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Maret 2024 di Jalan Pasar Besar, Sukoharjo, Kec. Klojen, Kota Malang pukul 21.00–23.15 WIB.
Kegiatan diawali dengan pemberangkatan ke titik kumpul pada pukul 20.30–21.00 WIB. Setelah tiba di titik kumpul, dilakukan persiapan panitia pada pukul 21.00–22.00 WIB sembari menunggu kondisi di Jl. Pasar Besar kondusif. Setelah dirasa kondusif, kegiatan pemberian makanan, minuman, dan amplop berisi uang kepada tunawisma dimulai dari sekitar pukul 22 00–23.15 WIB. Pembagian makanan, minuman, dan amplop berisi uang ini dilakukan oleh panitia dan peserta yang terbagi menjadi dua sesi kemudian akan disebar di beberapa titik waspada sepanjang Jalan Pasar Besar. Sebelum pembagian makanan, minuman, dan amplop uang kepada tunawisma dilakukan dokumentasi kegiatan terlebih dahulu. Kemudian dilanjut pembagian makanan, minuman, dan amplop berisi uang oleh sesi pertama pada sekitar pukul 22.00–22.30 WIB. Sedangkan sesi kedua membagikan makanan, minuman, serta amplop berisi uang kepada tunawisma pada sekitar pukul 22.30–23.10 WIB dengan rute yang berbeda dari kelompok sebelumnya. Sekitar pukul 23.15 WIB, setelah semua makanan, minuman, dan amplop berisi uang tersalurkan kepada tunawisma, seluruh panitia dan peserta bersama-sama meninggalkan daerah Jalan Pasar Besar, Sukoharjo, Kec. Klojen, Kota Malang. Holifatul
Cross Culture merupakan kegiatan berupa pengenalan budaya antar negara melalui beberapa penampilan dari kedua negara. Kegiatan ini mengusung tema “Youth and Culture: Empowering young people to become culturally aware and engaged citizens in a globalized world”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh HMD Biologi Lebah Madu 2024 bersama Himpunan Mahasiswa dari Ibnu Sina Institute for Scientific and Industrial Research (ISI-SIR) UTM sebagai undangan. Kegiatan ini digunakan sebagai ajang untuk pelestarian budaya dan memupuk kesadaran budaya mahasiswa yang dilaksanakan di Aula Gedung B20 FMIPA Universitas Negeri Malang. Kegiatan Cross Culture ini diikuti oleh 55 panitia, 14 undangan, 28 peserta, dan 6 pengisi acara Cross culture dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Mei 2024 di Aula Gedung B20 FMIPA Universitas Negeri Malang pukul 18.30 21.00 WIB.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony pada pukul 18.30 18.35 WIB, dilanjutkan dengan penampilan dari mahasiswa Universitas Negeri Malang yakni Tari Topeng yang merupakan kesenian asli daerah Cirebon, Indonesia. Kegiatan ini dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya serta Lagu Kebangsaan Malaysia pada pukul 18.35 18.55 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Ketua Umum HMD Biologi Lebah Madu 2024, Kepala Departemen Biologi, serta Dosen Pendamping dari UTM yang dilaksanakan pada pukul 18.55 19.20 WIB. Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian cinderamata dan foto bersama, dilanjutkan penampilan Mahasiswa dari UTM mengenai kebudayaan Malaysia yaitu dancing dan singing pada pukul 19.30 20.15 WIB. Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan Tari Kepyar dari Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang merupakan salah satu bentuk pengenalan budaya Indonesia. Penampilan dari ASWA di penghujung acara sekaligus sebagai penutup Cross culture pada malam hari itu. Setelah kegiatan berakhir, dilakukan dokumentasi dan clear area mulai pukul 21.00 WIB. Holifatul
Studi Banding 2024 dengan tema “Improving Organizational Performance Through Exchange Ideas and Expanding Relation” Kegiatan ini dirancang untuk memfasilitasi pengurus Himpunan Mahasiswa Departemen Biologi Lebah Madu untuk berdiskusi dengan pengurus organisasi mahasiswa lain yang dituju. Studi Banding 2024 dilaksanakan bersama Himpunan Mahasiswa Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (HIMABITS) pada tanggal 8 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri dihadiri oleh 38 Panitia, 98 Peserta, dan 1 Undangan.
Kegiatan ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Himne Institut Teknologi Sepuluh Nopember, serta Mars Universitas Negeri Malang. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana dan ketua umum dari kedua Ormawa, serta Dosen Pendamping HMD Biologi Lebah Madu Kegiatan selanjutnya yaitu pemaparan umum dari kedua Ormawa, yang disampaikan oleh Sabrina Quratunnida’ selaku Ketua Umum HIMABITS dan Dika Brian Putra Wiyana selaku Ketua Umum HMD Biologi Lebah Madu UM. Kemudian kegiatan ini dihentikan sementara selama 1 jam untuk melaksanakan sholat dzuhur dan istirahat makan siang. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion yang dimana pada kedua organisasi mahasiswa yang memiliki bidang serupa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Setelah pembagian ini, setiap kelompok melakukan diskusi mendalam mengenai struktur kepengurusan, pengelolaan organisasi mahasiswa, serta saling bertukar ide, pikiran, dan wawasan, yang diharapkan dapat diimplementasikan pada kepengurusan dari kedua Ormawa
Setelah kegiatan Focus Group Discussion, seluruh peserta dan panitia melanjutkan kegiatan, yaitu sesi ice breaking untuk memeriahkan suasana. Pada sesi ini, seluruh peserta dan panitia bermain tebak film menggunakan emoji, dimana para peserta diarahkan untuk menebak judul film yang diwakili oleh serangkaian emoji. Dari permainan ini, dipilih tiga pemenang yang berhasil menebak dengan cepat dan tepat untuk memenangkan hadiah yang telah disiapkan oleh panitia. Kegiatan ditutup dengan pemberian sertifikat dan vandel oleh ketua umum dari kedua Ormawa, serta diakhiri dengan dokumentasi seluruh peserta dan panitia yang terlibat Holifatul
Ilmu ekologi adalah ilmu yang mendalami tentang lingkungan hidup dan merupakan ilmu yang cukup luas cakupannya Lokasi pelaksanaan KKL Ekologi berada di Pantai Kondang Merak dan hutan sekitar Desa Bandungrejo Kecamatan Bantul kabupaten Malang pada tanggal 13-15 Oktober 2023 Kegiatan KKL Ekologi kali ini berfokus pada pengamatan mollusca dan alga, hewan tulang lunak, hewan bercangkang, dan hewan laut lainnya seperti bintang laut ular laut. Pengamatan tersebut bertujuan untuk melihat keanekaragaman yang ada di mollusca Untuk menunjang pengamatan tersebut, panitia KKL menyediakan alat untuk membuat petak berbentuk persegi panjang untuk melihat spesies apa yang paling mendominasi lalu mencatat data tersebut Selain itu, pengamatan pada KKL Ekologi ini melihat potensi spesies dan persebarannya serta peran spesies tersebut terhadap ekosistem yang ada di laut.
Sebelum kegiatan KKL Ekologi berlangsung, dilakukan persiapan oleh panitia dan peserta KKL Ekologi Persiapan oleh panitia meliputi persiapan alat, transportasi, dan juga konsumsi. Transportasi yang digunakan adalah truk TNI berjumlah 3 buah. Truk pertama dan kedua digunakan sebagai transportasi panitia dan peserta untuk menuju ke lokasi sedangkan truk ketiga digunakan sebagai pengangkut barang Sementara itu, persiapan oleh peserta antara lain praktikum lapangan, pengamatan, analisis hewan dan tumbuhan khususnya spesies yang ada disana yang dilakukan di kampus, penguatan materi mengenai praktikum, pemahaman topik oleh dosen, serta penjelasan kembali mengenai poin-poin yang perlu diperhatikankan seperti itu untuk pengamatan ekologi ini Pada persiapan KKL Ekologi ini, masing-masing kelompok offering juga menyiapkan kebutuhan penunjang pengamatan Masing-masing anggota kelompok juga dianjurkan untuk membawa keperluan pribadi dan barang tambahan asalkan tidak mengganggu kegiatan KKL Ekologi. Pada Pantai Kondang Merak, terdapat fasilitas yang membantu menunjang kegiatan KKL Ekologi. Fasilitas yang tersedia antara lain, kamar mandi atau toilet gratis serta warung yang dapat digunakan oleh peserta dan panitia
Perjalanan dari universitas menuju lokasi KKL Ekologi menempuh jarak yang lumayan jauh. Seluruh peserta dan panitia KKL Ekologi mulai berangkat pada hari Jumat sekitar pukul 13 30 setelah selesai melakukan presensi dan pengecekan barang Perjalanan berjalan lancar hingga tiba di Pantai Kondang Merak sekitar pukul 16.00. Kegiatan ini didampingi oleh beberapa dosen dan juga pendamping KKL. Setelah tiba di lokasi, seluruh peserta, panitia, dan juga pendamping KKL Ekologi langsung mendirikan tenda dan juga meletakkan barang bawaan ke dalamnya Masing-masing tenda dihuni oleh 6 orang
Hambatan yang dirasakan oleh Mas Samil Labib Burhan, selaku ketua pelaksana KKL Ekologi 2023, adalah koordinasi kepada seluruh peserta yang cukup sulit. Selain itu, proses perizinan kepada dinas pemerintahan kabupaten dan juga pihak pariwisata untuk melakukan pengajuan tempat kegiatan KKL Ekologi Kemudian dari peserta banyak yang belum siap untuk menghadapi kegiatan KKL sehingga masih ada laporan yang terkendala saat pengumpulan.
Hambatan yang dirasakan oleh Mas Samil Labib Burhan, selaku ketua pelaksana KKL Ekologi 2023, cukup beragam dan kompleks Salah satu hambatan utama adalah koordinasi dengan seluruh peserta yang cukup sulit. Dengan jumlah peserta yang banyak, mengatur jadwal, memastikan semua peserta mendapatkan informasi yang tepat, dan mengkoordinasikan kegiatan selama KKL menjadi tantangan besar. Setiap peserta memiliki tingkat kesiapan dan pemahaman yang berbeda, sehingga menyelaraskan semua pihak dalam satu tujuan bersama membutuhkan usaha ekstra
Tidak hanya itu, kesiapan dari peserta juga menjadi salah satu hambatan yang cukup krusial. Banyak peserta yang belum sepenuhnya siap untuk menghadapi kegiatan KKL, baik dari segi mental, fisik, maupun materi yang harus dipersiapkan. Kegiatan KKL yang intensif dan membutuhkan stamina serta keterampilan lapangan yang baik terkadang membuat beberapa peserta kewalahan. Hal ini berdampak pada pelaksanaan tugas mereka, termasuk dalam pengumpulan laporan. Masih ada laporan yang terkendala saat pengumpulan, baik karena kurangnya pemahaman tentang cara penyusunan laporan yang baik maupun karena ketidaksiapan menghadapi situasi lapangan yang sebenarnya.
Mas Samil menekankan bahwa masalah ini harus diatasi dengan persiapan yang lebih matang di masa mendatang. Peningkatan koordinasi dan komunikasi internal antara panitia dan peserta, serta perencanaan yang lebih detail terkait perizinan dan kesiapan peserta, akan sangat membantu mengurangi hambatan-hambatan tersebut. Selain itu, diharapkan ada pembekalan yang lebih intensif dan simulasi kegiatan sebelum pelaksanaan KKL agar peserta dapat lebih siap dan mampu mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi selama kegiatan berlangsung Dengan demikian, pelaksanaan KKL di masa mendatang dapat berjalan lebih lancar dan efektif, memberikan pengalaman yang berharga bagi semua peserta
Selama KKL Ekologi, banyak cerita menarik yang terjadi, salah satunya pada hari Sabtu ketika kegiatan sangat padat sehingga beberapa peserta pingsan karena kecapekan dan sebagian tidak makan, bahkan ada yang menangis dan panik sehingga pengamatan harus dihentikan sementara untuk memberi waktu istirahat bagi semua peserta Meskipun demikian, pengalaman yang diperoleh sangat berharga; selain mengimplementasikan praktikum yang telah dipelajari, peserta juga belajar melakukan analisis atau pengamatan tanaman, mengidentifikasi spesies baru, menikmati petualangan, serta mempererat rasa kekeluargaan di antara sesama peserta KKL Ekologi.
Pesan Mas Samil untuk keberlanjutan KKL menekankan bahwa kegiatan ini sebaiknya tetap dilanjutkan karena memberikan manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa. Menurutnya, KKL adalah kegiatan yang sangat bagus karena perkuliahan tidak selalu harus dilakukan di lingkungan kampus. Meskipun ada beberapa kekurangan dalam persiapan, Mas Samil merasa bahwa persiapan yang dilakukan sudah cukup baik. Jika KKL tidak dilaksanakan, ia mengusulkan agar praktikum dilakukan di luar kampus, di daerah-daerah yang mudah diakses oleh mahasiswa. Namun, ia menekankan bahwa KKL Ekologi memberikan pengalaman dan cerita yang seru, serta kesempatan belajar yang tidak bisa didapatkan di dalam kelas KKL tidak hanya mengajarkan materi akademis tetapi juga memberikan pengalaman praktis dan membangun rasa kebersamaan di antara para peserta. ������������
Fenomena banjir menjadi salah satu peristiwa bencana alam yang sering kali terjadi dan berdampak bagi warga utamanya yang tinggal di daerah pinggiran sungai. Namun, saat ini sudah bukan menjadi suatu hal yang mengherankan apabila banjir juga terjadi pada daerah perkotaan hingga daerah dataran tinggi Hal ini dapat terjadi karena tanah telah kehilangan peran dan fungsinya dalam penyerapan air, sebagai dampak dari adanya penebangan hutan, dan pembangunan gedung atau kompleks perumahan yang tidak ramah lingkungan. Terdapat berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut mulai dari penanaman pohon kembali yang memiliki tujuan agar air hujan tidak langsung mengalir pada sungai, tetapi tertahan pada akar pepohonan dan dapat berfungsi sebagai reservoir di musim kemarau.
Upaya lainnya yaitu pengelolaan sampah yang benar, baik dari sampah jenis organik dan anorganik. Sampah anorganik sendiri merupakan sampah sulit terurai, biasanya dimanfaatkan dalam pembuatan kerajinan yang bernilai ekonomis karena apabila ditimbun dapat menyebabkan pencemaran tanah atau rusaknya lapisan tanah. Sedangkan sampah organik adalah sampah yang dapat dikatakan ramah lingkungan dan dapat diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan tepat Namun, terkadang upayaupaya tersebut masih belum bisa mencegah banjir yang tidak dapat diperkirakan datangnya utamanya pada daerah perkotaan karena banyaknya sampah yang menumpuk. Jika kita pikirkan kembali, ternyata sampah jenis organik memiliki manfaat loo… Menurut (Halauddin, dkk , 2016) sampah organik berfungsi menghidupkan mikroorganisme tanah, seperti cacing tanah. Cacing ini nantinya bertugas membentuk lubang-lubang dalam tanah (biopori). Oleh karena itu, salah satu cara terbaru yang dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat dengan biaya cukup murah untuk mengatasi banjir ini yaitu membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) di dalam tanah. Sebenarnya apa sih LRB ini? Yukk, simak penjelasannya.
Lubang resapan biopori atau biasa disebut dengan lubang biopori merupakan lubang berbentuk silindris yang dibuat vertikal masuk ke dalam tanah, digunakan sebagai metode alternatif dalam meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah. Namun sebelum itu, apakah kalian tau apa itu Biopori? Biopori sendiri adalah istilah untuk lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat dari berbagai aktivitas organisme yang terjadi di dalam tanah seperti cacing, rayap, semut, dan perakaran tumbuhan. Biopori yang terbentuk akan terisi dengan udara dan menjadi tempat mengalirnya air dalam tanah. Prinsip kerja dari lubang resapan biopori ini yaitu dengan cara, lubang yang sebelumnya telah kita buat diberi sampah organik yang nantinya akan memicu organisme seperti cacing, semut, dan akar tanaman untuk membuat lubang di dalam tanah (biopori).
Lubang Biopori ini memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu:
Meningkatkan daya resapan air
Lubang biopori ini akan membantu mencegah terbentuknya genangan air, dimana secara tidak langsung dapat meminimalisir berbagai masalah yang nantinya akan terjadi seperti, banjir, erosi dan longsor, penyakit malaria, demam berdarah, dan lain sebagainya.
Mengubah sampah organik menjadi kompos
Sampah organik yang sebelumnya dimasukkan ke dalam lubang biopori akan diubah menjadi kompos oleh organisme tanah. Kompos ini sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Selain itu, sampah organik yang diserap oleh organisme tanah tidak akan cepat teremisi ke atmosfer sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global serta membantu menjaga biodiversitas dalam tanah.
Memanfaatkan organisme tanah dan akar tanaman
Cara kerja lubang biopori yang memicu aktifitas organisme dalam tanah dan akar tanaman untuk membuat lubang yang nantinya menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah. Dengan adanya aktivitas ini menjadikan kemampuan lubang biopori selalu terjaga dan terpelihara.
Dengan banyaknya manfaat yang dapat ditimbulkan melalui lubang resapan biopori tersebut, diharapkan masyarakat bisa mulai menyadari akan pentingnya lubang resapan untuk keberlangsungan alam dan kehidupan banyak orang. Nahh.. pertanyaannya, sudahkah kita membuat lubang resapan biopori di sekitar rumah kita?. Nana
Banyak yang mengeluhkan jika belajar biologi sangat sulit Hal tersebut dikarenakan banyak materi yang dominannya harus dihafalkan dan materi yang diberikan juga kompleks Oleh karena itu, setiap orang pasti lebih menginginkan kemudahan dan kelebihan yang dimiliki Banyak dari mereka mencari seseorang yang lebih ahli dalam suatu bidang demi mempelajarinya Beberapa ahli yang memahaminya juga tak jarang untuk memberikan kontribusinya dalam bentuk sebuah inovasi
Saat semua orang bisa memahami biologi dalam segi materi, maka setiap orang juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangannya. Mari belajar seputar inovasi di bidang biologi dari salah satu inovator kita dari bidang biologi, yaitu Luluk Novi Hidayanti. Beliau merupakan salah satu mahasiswa berpres inovasi di departemen biologi
Inovasi di Bidang Biologi adalah sebuah gagasan pengembangan solusi yang sudah pernah ada dan ditingkatkan, agar lebih bermanfaat dengan menerapkan perspektif bidang keilmuan biologi Tujuan umun diadakannya sebuah inovasi ialah menghasilkan produk ataupun jasa yang digunakan dalam memperbaiki peradaban manusia di masa sekarang hingga di masa yang akan datang
Banyak ya Hal tersebut d harus dihafalkan karena itu, setia dan kelebihan seseorang yan mempelajarinya jarang untuk me inovasi
Kalian H
Sebuah Inova dampak neg dikembangkan salah. Oleh ka norma dan a inovasi dapa memberikan masyarakat
lah seri h) dian orang mpuan mpati d gatasi pe
direalisa ilmu yang telah didapatkan agar ng lain dan sebagai kontribusi nyata masa depan, yang sejalan dengan solusi alahan masyarakat yang sedang terjadi. h inovasi yang telah dikembangkan n tergantung tujuan dari diciptakannya pi masih selaras dengan norma yang
Awal dari sebuah perjalanan untuk melakukan inovasi adalah menentukan sebuah ide. Sebuah inovasi tidak harus digagaskan dari ide yang sangat besar dan luar biasa, namun bisa dimulai dengan cara sederhana dan cukup menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi di sekitar. Sehingga, kita dapat mewujudkannya dengan mudah dan dalam jangka waktu singkat agar masalah disekitar cepat terselesaikan. Namun, inovasi yang digagaskan ini tidak bersifat kaku dan tetap selamanya, tetapi dapat bersifat adaptif dan berkembang mengikuti perubahan kebutuhan di lingkungan.
Setelah menentukan sebuah ide, kita dapat bergerak menuju jalan yang telah dipilih Saat merealisasikan sebuah inovasi akan ditemukan banyak tantangan untuk inovator, terutama dari pendanaan yang harus digunakan dan bantuan oleh ahli yang lebih berpengalaman Seorang inovator harus bisa beradaptasi dalam kurangnya pendanaan yang diperlukan dalam merealisasikan idenya Beberapa dari mereka bahkan harus menerima fakta jika inovasi yang dikembangkan tak sama sesuai dengan harapkan. Seorang inovator juga harus mencari bantuan dari ahli yang lebih berpengalaman Tujuannya adalah agar dapat meminta saran tentang pengembangan yang sedang mereka kerjakan.
Saat semua rangkaian tersebut dapat dilalui dengan baik dan diterima oleh masyarakat luas, maka inovasi yang dikembangkan serta inovator yang mengembangkan akan mendapatkan penghargaan atas pencapaiannya. Banyak dari mereka juga menjadikan sebuah inovasi sebagai salah satu jalan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Salah satu sikap yang harus diterapkan selama mengembangkan inovasi adalah mereka tidak pernah menyerah dengan semua proses, tetapi mereka menikmati setiap proses yang ada untuk berkembang.
Produk Inovasi minuman infused water yang berbahan dasar mengkudu dan lengkuas merah. Nutrofin berkhasiat sebagai anti-inflamasi, penurun berat badan, penurun demam, menurunkan kolesterol, dan melancarkan peredaran darah. Inovasi ini dibuat oleh Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Malang yaitu Muhammad Iqbal Najib Fahmi, Mutamimaturrosyidah, Siti Nurhalizah, Esther Margaretha Yolanda, Daffa’ Dzulfaqaar Alauddin, dan Luluk Novi Hidayanti dibawah naungan dosen pembimbing Bapak Agung Witjoro, S Pd , M Kes
Produk Inovasi buble wrap yang terbuat dari bioplastik pati singkong yang dikombinasikan dengan gambas kering. Ocuwrap sendiri berfungsi sebagai pelindung benda atau material dari kerusakan luar yang bersifat Biodegradable (zat yang dapat terurai cepat secara alami). Inovasi ini dibuat juga oleh mahasiswa Biologi Universitas Negeri Malang yaitu Helen Atris, Ineke Yuiniawan, Luluk Novi Hidayanti, dan Elva Arista dibawah naungan dosen pembimbing Ibu Rayie Tariaranie Wiraguna, SE., MM. Thoriq
“MANFAATKANLAH
KESEMPATAN APAPUN SEBAIK MUNGKIN, KARENA MEREKA TIDAK AKAN DATANG KEDUA KALINYA”
Universitas Negeri Malang memiliki kawasan yang disebut Hutan UM, digunakan seba upaya penghijauan kampus. Hutan UM merupakan sebuah kawasan hijau yang menjadi pa serta laboratorium hidup bagi sivitas akademika Universitas Negeri Malang Hutan UM terletak di dalam kawasan kampus Universitas Negeri Malang, tepatnya di kampus utama yang beralamat di jalan Semarang No 5, Kota Malang, Jawa Timur Hutan UM berlokasi di sebelah selatan perpustakaan Universitas Negeri Malang tepatnya depan pintu utama perpustakaan yang menghadap ke arah selatan. Sejak didirikan, area ini sudah digunakan sebagai area konservasi untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan memberikan ruang hijau bagi lingkungan kampus
Sivitas akademika Universitas Negeri Malang secara rutin melakukan penanaman pohon untuk membuat lingkungan kampus lebih hijau dan lestari. Pada bulan Agustus 2023, Universitas Negeri Malang melakukan aksi penghijauan area kampus dengan menanam pohon yang melibatkan seluruh pimpinan Fakultas, Direktur Sekolah Pascasarjana, dan ketua Lembaga Aksi penghijauan ini bertujuan untuk menciptakan Green Campus yang indah , dan juga sebagai representasu nyata dari gagasan “ green leadership “ yang diusuang oleh para pimpinan Universitas Negeri Malang .
Hutan UM memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang terdiri dari spesies lokal dan beberapa spesies yang dilindungi, sehingga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan peneliti untuk mempelajari keanekaragaman hayati secara langsung. Keanekaragaman flora ini meliputi semak, tanaman obat, dan pohonpohon besar yang tidak hanya mendukung ekosistem hutan tetapi juga menyediakan habitat bagi fauna lokal.
Salah satu contoh flora yang terdapat di Hutan UM yaitu Ficus benjamina, Syzygium myrtifolium, dan Codiaeum variegatum Keberadaan tanaman yang ada di Hutan UM memainkan peran penting dalam konservasi keanekaragaman hayati Selain terdapat keanekaragaman flora, hutan UM juga dihuni oleh berbagai jenis fauna
Kehadiran fauna di hutan ini memiliki beberapa peranan penting, yaitu sebagai komponen integral dari ekosistem hutan yang berperan dalam berbagai proses ekologi seperti penyerbukan, penyebaran biji, dan pengendalian populasi serangga
Keberadaan satwa liar seperti burung, serangga, dan mamalia kecil dapat mempermudah mahasiswa dan peneliti untuk mempelajari interaksi antara spesies dan dinamika ekosistem secara langsung Selain itu, flora dan fauna di hutan UM juga berfungsi sebagai indikator kesehatan ekosistem karena keberagaman dan kelimpahan spesies fauna dapat memberikan informasi penting tentang kualitas lingkungan dan efektivitas upaya konservasi yang telah dilakukan
Hutan UM didirikan dengan tujuan untuk mendukung kegiatan konservasi dan edukasi lingkungan. Konservasi yang dimaksud adalah upaya melestarikan dan menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, yang ada di kawasan hutan ini
Kegiatan konservasi ini dilakukan dengan berbagai program seperti penanaman pohon, rehabilitasi lahan, dan perlindungan spesies yang terdapat di hutan UM Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk mempertahankan ekosistem alami dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan Selain itu, hutan ini juga menjadi sarana bagi program pendidikan lingkungan yang ditujukan untuk siswa, mahasiswa dan masyarakat umum
Mahasiswa dari berbagai jurusan, khususnya yang terkait dengan ilmu lingkungan, biologi, dan kehutanan, memiliki kesempatan untuk belajar secara langsung tentang ekosistem hutan, biodiversitas, dan teknik konservasi.
Wisata edukasi di Hutan Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) merujuk pada program-program yang dirancang untuk menggabungkan pengalaman belajar dengan aktivitas rekreasi di alam terbuka. Konsep ini bertujuan untuk memberikan pengunjung kesempatan agar dapat belajar tentang lingkungan, ekosistem, dan konservasi alam secara langsung dan interaktif
Wisata edukasi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan kesadaran lingkungan pengunjung, tetapi juga mendukung tujuan konservasi dengan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian alam Melalui tour pendidikan, lokakarya, dan kegiatan lapangan, Universitas Negeri Malang berusaha meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan serta membangun
Selaras dengan tujuan didirikannya Hutan UM, terdapat fasilitas pendidikan dan penelitian yang dirancang untuk mendukung kegiatan akademik dan ilmiah Fasilitas ini meliputi lapangan yang memungkinkan para mahasiswa untuk melakukan praktikum dan eksperimen langsung di alam terbuka, memperdalam pemahaman tentang ekologi, biologi, dan kehutanan Selain itu, terdapat plot penelitian atau area khusus yang digunakan untuk pengamatan jangka panjang dan eksperimen yang terstruktur, memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data lingkungan yang akurat serta berkelanjutan Fasilitas ini tidak hanya membantu dalam proses pembelajaran teoritis saja tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian nyata dan mengembangkan keterampilan praktis.
Hutan UM juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang meliputi jalur trekking sehingga memungkinkan mahasiswa dan pengunjung untuk menjelajahi hutan secara aman dan terarah, serta memberikan pengalaman langsung dalam mempelajari ekosistem hutan Fasilitas pendukung ini tidak hanya menunjang kegiatan akademik dan penelitian saja, tetapi juga berperan dalam mempromosikan konservasi dan edukasi lingkungan di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum Dengan adanya fasilitas pendukung ini, Hutan UM berfungsi sebagai sarana pendidikan holistik yang mengintegrasikan aspek teori dan praktik dalam studi lingkungan dan kehutanan Aliya
Konservasi alam atau pelestarian lingkungan merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan oleh manusia. Konservasi alam memiliki manfaat yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Selain menjaga kualitas udara, air, dan tanah, konservasi alam juga membantu mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, konservasi alam memiliki dampak yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam di bumi, termasuk stabilitas iklim dan kesehatan ekosistem yang menopang kehidupan berbagai spesies, termasuk manusia.
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati, yang meliputi tumbuhan, hewan, bakteri, maupun jamur, merupakan salah satu hal yang perlu kita lestarikan. Keanekaragaman hayati memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tumbuhan dan hewan tidak hanya menjadi sumber makanan dan oksigen bagi manusia, tetapi juga memainkan peran dalam rantai makanan dan siklus alami yang mempertahankan kehidupan di bumi. Mikroba, misalnya, membantu dalam proses dekomposisi sampah organik, mengubahnya menjadi nutrisi yang bermanfaat bagi tumbuhan, yang pada gilirannya mendukung kehidupan hewan dan manusia.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda perlu ikut serta melestarikan alam agar keanekaragaman hayati di bumi tetap terjaga. Mari bersama-sama membiasakan diri untuk melakukan hal-hal kecil yang dapat membantu menjaga konservasi alam, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon, menghemat air dan energi, serta mendaur ulang sampah. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat memastikan bahwa keseimbangan ekosistem di bumi tetap terjaga, memberikan manfaat tidak hanya bagi kita saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang Setiap tindakan kecil yang kita lakukan akan membawa dampak besar dalam menjaga keberlanjutan dan kesehatan planet kita.
Umumnya, biodiversitas mengacu pada keragaman organisme atau jenis yang ada di bumi. Biodiversitas dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu keanekaragaman genetik, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman genetik mengacu pada variasi genetik dalam satu spesies. Keanekaragaman ini juga merujuk pada variasi di antara sumber daya organisme genetik. Setiap individu dari spesies tertentu memiliki perbedaan dengan individu lainnya. Hal tersebut merupakan pengaruh dari materi genetik masing-masing individu yang berbeda-beda.
Keanekaragaman jenis merujuk pada variasi spesies antara satu ekosistem dengan ekosistem yang lain. Keanekaragaman ini mengacu pada berbagai jenis spesies yang ditemukan di daerah tertentu, misalnya keanekaragaman jenis pada daerah yang lembab seperti pegunungan, dsb. Keanekaragaman hayati ini mencakup semua spesies mulai dari tumbuhan hingga mikroorganisme yang berbeda.
Keanekaragaman ekosistem merupakan biodiversitas yang melibatkan interaksi antara organisme, lingkungan, dan sifat-sifat ekosistem. Keanekaragaman hayati ini mengacu pada variasi spesies tumbuhan dan hewan yang hidup bersama dan dihubungkan oleh rantai makanan dan jaring makanan. Keanekaragaman ini merupakan keanekaragaman yang diamati di antara berbagai ekosistem di suatu wilayah.
Biodiversitas memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan serta menciptakan lingkungan yang sehat Biodiversitas juga membantu mencegah penyakit dan menjaga ekosistem dari gangguan manusia seperti penggundulan hutan, degradasi lahan, dan lainnya. Selain itu, biodiversitas juga memberikan manfaat ekonomi bagi keberlangsungan hidup seseorang dan negara. Beberapa organisme dapat digunakan sebagai sumber makanan untuk manusia, dan beberapa lainnya dapat digunakan sebagai obat Biodiversitas juga berperan dalam meningkatkan produktivitas lahan dan menyediakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Tak hanya itu, biodiversitas juga memberikan dampak yang positif pada tumbuhan, hewan, serta makhluk hidup yang lain. Biodiversitas dapat menciptakan lingkungan yang sehat serta dapat menyediakan tempat tinggal atau habitat untuk tumbuhan dan hewan
Menyelamatkan keanekaragaman hayati merupakan tanggung jawab bersama Kita semua memiliki peran untuk melindungi spesies dan habitatnya agar tidak punah. Meskipun tindakan kecil mungkin tampak tidak signifikan, ketika dilakukan bersama-sama oleh banyak orang, mereka dapat menghasilkan dampak yang besar. Setiap langkah yang ambil untuk melindungi keanekaragaman hayati berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan bagi planet dan semua makhluk hidup.
2
1. Pilah sampah dan daur ulang: Sampah plastik dan bahan lain mencemari habitat dan membahayakan satwa liar.
4
Hemat energi dan air: Mengurangi konsumsi energi dan air membantu memerangi perubahan iklim, salah satu ancaman utama keanekaragaman hayati
3. Dukung kebijakan yang berkelanjutan: Dukung kebijakan yang melindungi lingkungan dan mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
6.
Menanam pohon: menanam pohon di halaman rumah, taman, atau area publik bisa menyediakan habitat bagi banyak spesies dan membantu menyerap karbon dioksida
Bergabung dengan organisasi konservasi: Bergabung dengan organisasi yang fokus pada pelestarian spesies dan habitat tertentu Anda dapat menyumbang, menjadi relawan, atau mengikuti program edukasi
5. Mencari informasi dan pengetahuan: Perbarui pengetahuan Anda tentang isu-isu keanekaragaman hayati dan ikuti perkembangan terbaru dalam upaya konservasi.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda perlu ikut serta melestarikan alam agar keanekaragaman hayati di bumi tetap terjaga. Keterlibatan kita dapat dimulai dari tindakan sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon, dan menghemat air serta energi Langkah-langkah kecil ini dapat berdampak besar dalam mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas udara, dan menjaga keberlangsungan sumber daya alam. Selain itu, mendaur ulang sampah dan mengelola limbah dengan baik juga merupakan upaya penting dalam mengurangi beban tempat pembuangan akhir serta mendukung proses daur ulang
Mari bersama-sama membiasakan diri untuk melakukan hal-hal kecil yang dapat membantu menjaga konservasi alam, seperti menggunakan transportasi ramah lingkungan dan mendukung produk serta usaha yang memiliki komitmen terhadap lingkungan Edukasi dan kampanye tentang pentingnya menjaga lingkungan juga sangat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Dengan begitu, lebih banyak orang akan tergerak untuk turut serta dalam upaya pelestarian alam. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan akan berkontribusi pada terjaganya keseimbangan ekosistem di bumi, memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam yang kita miliki saat ini ������������
Menjaga lingkungan merupakan kewajiban manusia yang hidup berdampingan langsung dengan alam. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai bertanggung jawab untuk menjaga ekosistem yang ada di sekitar mereka. Salah satu contoh ekosistem yang tumbuh di wilayah pesisir adalah hutan bakau atau biasa disebut dengan hutan mangrove. Pohon bakau atau mangrove biasanya terdapat di daerah pantai yang tergenang air laut dan di wilayah air payau dengan iklim tropis dan subtropis. Pohon bakau juga tumbuh dan berkembang di daerah genangan air dengan kadar garam tinggi, berlumpur, dan tanah yang labil. Keberadaan h utan bakau ini berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan antara ekosistem darat dan laut serta mencegah abrasi atau pengikisan tanah secara bertahap akibat pasang surut air laut. Bakau memiliki karakteristik yang unik karena gabungan antara tumbuhan darat yang memiliki batang dan daun dengan tumbuhan air yang tumbuh di daerah pasang surut.
Menguak Peran Bakau: Pengendali Konservasi
Bakau disebut sebagai "Sang Pengendali Konservasi" karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam konservasi lingkungan. Ekosistem hutan bakau memiliki perbedaan dan keunikan dibandingkan hutan tropis yaitu tanahnya yang berlumpur sehingga dapat mengurangi gesekan tanah, salinitas tanah yang tinggi, dan rentan mengalami banjirakibat pasang surut air laut. Jenis tumbuhan yang dapat hidup di lingkungan tersebut hanyalah sedikit, salah satunya tumbuhan bakau yang memiliki ciri khas dapat hidup pada lingkungan tersebut karena telah mengalami proses adaptasi dan perkembangan. Bakau memiliki banyak manfaat bagi lingkungan terutama di daerah pesisir pantai diantaranya yaitu: Mencegah AbrasiI
Hutan bakau membantu mencegah abrasi pantai denganmenyerap dan melemahkan energi gelombang sebelum mencapai pantai. Hal ini dapat terjadi karena tanaman bakau memiliki akar-akar yang rapat dan kuat yang berfungsi sebagai penghalang alami bagi gelombang laut. Selain itu, struktur akar yang kompleks dapat memperlambat aliran air dari gelombang laut dan aliran sungai, sehingga menyebabkan proses percepatan sedimentasi dan peningkatan masa tanah di sekitar pantai. Hutan bakau juga dapat menangkap sedimen yang terbawa air, yang kemudian mengendap dan menambah
Perlindungan dari Bencana Alam
Tanaman bakau memiliki akar yang kuat dan padatsehingga dapat menjadi pelindung alami dari bencana alam, dengan mampu memperlambat serta mampu mengurangi kekuatan gelombag air laut sebelum mencapai pemukiman. Selain itu, bakau berfungsi sebagai penghalang terhadap angin kencang dan ombak besar yang dihasilkan oleh badai, membantu mencegah erosi pantai melalui penahan dan pengikatan sedimen. Secara keseluruhan, bakau memberikan perlindungan yang signifikan dari bencana alam sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir.
Bakau memiliki peran penting dalam mengurangi pemanasan global karena kemampuannya menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Pohon-pohon bakau menyerap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) dalam bentuk biomassa yang terletak di batang, akar, dan daun, serta dalam sedimen di sekitar akar. Proses ini dikenal sebagai penyerapan karbon atau "carbon sequestration".
Kalau tidak ada bakau, apa sih dampaknya?
Hutan bakau dapat menyimpan hingga empat kali lebih banyak karbon per unit area dibandingkan hutan daratan, membuatnya sangat efektif dalam mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer, yang merupakan salah satu gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global.
Menjaga Habitat Biota Laut
Kawasan vegetasi bakau merupakan salah satu lokasi ternyaman bagi sejumlah spesies makhluk hidup. Contohnya seperti ikan, udang, dan kepiting. Ketiga spesies tersebut tentu berkembang biak di area vegetasi bakau.
Tanpa pohon bakau, ekosistem pesisir akan mengalami degradasi yang signifikan. Selama tahap awal kehidupan banyak spesies ikan, crustacea, dan makhluk laut lainnya akan kehilangan habitat pemijahan dan perlindungan sehingga dapat menyebabkan penurunan populasi. Hilangnya bakau juga akan memperburuk erosi pantai karena tidak ada akar-akar bakau yang dapat menahan sedimentasi Selain itu, jika tidak ada bakau, kemampuan alami wilayah pesisir untuk menyaring polutan menjadi berkurang, sehingga kualitas air akan turun dan lingkungan biota laut akan menjadi kurang sehat. Tanpa bakau, ketahanan pesisir terhadap badai dan gelombang air laut yang tinggi juga akan berkurang sehingga dapat meningkatkan risiko kerusakan pada infrastruktur dan pemukiman masyarakat di sekitar pesisir. Dengan demikian,keberadaan bakau sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem laut dan melindungi wilayah pesisir Aliya
From: Aku
To: Salah satu mahasiswa Bio 21
Pesan: Jangan cuek-cuek dong, susah pdkt jadinya
From: Dirandra Cipta
To: Sinergi Asa
Pesan: Salam buat pengurus HMD BIO 2024, Semoga tetap sukses dan selalu diberi
kemudahan dalam hal apapun
From: …
To: …
Pesan: Semangat buat semuanya yang sekarang kuliah di departemen biologi. Semoga lulus dengan mental yang sehat dan cepet dapet pasangan.
From: anak baik nan comel
To: anak Angkatan 22 inisial FWP
Pesan: Semangat ya... jangan samain urusan pribadi ke lingkup sekitar, jadi anak baek. Tahu kok lagi sensitif makanya ngga ngganggu. Keep strong my girls!
From: …
To: …
Pesan: Nitip salam dari cowo madura off C untuk c plat AG inisial dari kayangan
From: Me
To: All HMD 24
Pesan: Semangat semuaa, cape kalian pasti akan membuahkan hasil yang diinginkan nantinyaa, jgn merasa ini semua beban tapi ini proses untuk lebih baik dan menambah pengalaman baik kedepannya, trs juga jgn cape dan stress sendiri, ajakin pi kalian stress bareng wkwkwk
From: ….
To: Kabid Medinfo
Pesan: semangat ya, jangan sampe lolos anak-anaknya di jaga takut lepas nanti
From: ��
To: Kesra’24
Pesan: Semangat bu kabid beserta jajarannya dan teman-teman kesra, semoga tahun ini lancar dan pusingnya berkurang yaa. Semangat juga temanteman sinergi asa, see u on top
From: mhsw 21
To: Semua mhsw bio 21
Pesan: SEMANGAT REKK, UDAH SEMESTER
TUA CEPET CEPET NYARI JUDUL BUAT
SKRIPSI YAAA, JANGAN HEALING MULU
DAN SEMOGA LULUS TEPAT WAKTU
From: …
To: …
Pesan: Mau nitip curhatan dari anak perantauan tanah batam yang sekarang lagi di prodi pendidikan, lagi bingung mau ngungkapin ke yang di malang atau jaga perasaan buat dia
Apa nama istilah yang merujuk pada tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dalam suatu ekosistem?
Metode konservasi dengan upaya melepaskan hewan hasil penangkaran ataupun tangkapan ke daerah sebaran asal yang pernah mengalami kepunahan spesies
Binatang apa yang sering digunakan sebagai penanda kebersihan lingkungan karena kicauannya yang berisik dan akrab didengar?
Kawasan pesisir yang penting untuk habitat burung dan biota laut adalah?
Istilah untuk wilayah yang di lindungi untuk tujuan konservasi alamiah?
Binatang apa yang dapat menumbuhan kembali ekornya jika terpotong?, melambangkan kemampuan untuk bertahan di lingkungan yang berbeda
Apa nama istilah yang merujuk pada penggunaan barang-barang bekas ali?
CERITA PENDEK
By Elvareza Septavira Anwar
Sekala dirgantara dengan keempat temannya. Ada Bumi, Gata, Kairav, dan Reino. Kali ini, mereka sedang berada di salah satu cafe di kota Malang. Liburan semester yang panjang membuat mereka bosan dengan ramai nya kota Malang. Gata yang merupakan peranakan asli malang memiliki ide untuk menghilangkan bosan dengan mengajak mereka berempat mendaki gunung. Mereka menyetujui ide dari Gata. Persiapan pun mulai dilakukan oleh mereka. Dari berlatih fisik selama satu bulan hingga menjaga kesehatan agar tetap stabil selama satu bulan. Selanjutnya petualangan mereka dimulai dari basecamp Gunung Buthak via Panderman.
Gunung Buthak merupakan gunung yang memiliki ketinggial 2868 mdpl diatas permukaan laut. Mereka berempat tidak hanya mendaki gunung begitu saja. Ada misi yang ini mereka capai. Selain misi harus menggapai puncak 2868 mdpl bersama. Mereka juga membawa beberapa tanaman yang akan di tanam nanti di puncak gunung.
Disini masing-masing anak membawa satu tanaman, ada Sekala dengan tanaman mangga nya, ada Bumi dengan tanaman duriannya, ada Gata dengan tanaman tomat dan tawanya, ada Kairav dengan tanaman alpuat, dan ada Reino dengan tanaman kuwisnya. Mereka berangkat dari basecamp pukul 6 pagi. Setelah mengurus simaksi dan izin tentunya. Berjalan bersama dengan penuh bahagia. Waktu berlalu begitu cepat. Dari basecamp menuju pos 1 menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Berlanjut dari pos 1 menuju pos 2 menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam. Di pos 2 ini mereka istirahat sejenak. Dari pos 2 menuju pos 3 menghabiskan waktu sekitar 2 jam dengan trek yang landai. Dari pos 3 menuju pos 4 mereka dibantai habis-habisan dengan trek yang menanjak sehingga membutuhkan waktu yang sedikit lama. Sesampainya di pos 4, mereka berlima disuguhkan dengan indahnya pemandangan sabana yang luas. Selanjutnya mereka akan menuju puncak yang mana dari pos 4 memakan waktu sekita 40 menit. Jalanan menuju puncak melewati padang rumput, hutan pinus, serta tanjakan batu. Sesampainya di puncak Gunung Buthak, mereka berlima dapat menyaksikan keindahan pemandangan Gunung Arjuno dan Welirang. Mulailah mereka menanam tanaman yang telah mereka bawa dari bawah tadi. Akhirnya, mereka berlima dapat menggapai puncak 2868 mdpl dengan misi yang telah mereka selesaikan.
Oleh: Thoriq Fadil
Fajar bangkit seraya mengaung
Angin pun langsir berhamburan
Ribuan bintang mulai menutup mata, lalu pergi
Tergantikan oleh dirgantara yang berhiaskan safir
Menyatukan kabut asing, saling bersemuka dan terhubung
Cahaya mentari menembus cakrawala
Istana ancala berdiri tegak bagaikan pilar penyangga
Dihiasi puing-puing hijau adiwara
Menghidupkan benda kecil, mengalun irama bak seruling
Iringan air yang bersiul, mengabaikan waktu
Dan kalian mulai menutup mata?
Mati rasa akal dan jiwa, kemudian menjauhi nirwana?
Api yang berkobar dengan menggelora tiada ampun
Menakhlikkan luka, nestapa, dan ketakutan
Hingga pada saatnya, kata maaf sudah setimbang dengan ilusi tersirat
Ketua Dept. Biologi & Kaprodi S1 Biologi
Hendra Susanto, S.Pd, M.Kes., Ph.D. NIP: 198101202008121003
Korprodi S1 Gizi
Yunita Rakhmawati, S.Gz., M.Kes. NIP: 198706082019032008
Korprodi S2 Biologi
Dr. Vivi Novianti, S.Si., M.Si. NIP: 198112062015042001
Sekretaris Dept. Biologi & Kaprodi S1 Pendidikan Biologi
Dr. Frida Kunti Setiowati, S.T, M.Si. NIP: 197305232003122001
Korprodi S2 dan S3 Pendidikan Biologi
Prof. Dr. Ibrohim, M.Si. NIP: 196611041991031001
Kepala Laboratorium Biologi
Dr. Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si., M.Si. NIP: 197004021995032001
Kepengurusan
"BUMI
KEINGINAN KITA UNTUK MENYAKITI IBU KITA, DIA AKAN SELALU MENCINTAI KITA
SELAMANYA."