
4 minute read
Berkembang Tidak Melulu Sesuai Prodi
Profil Singkat
Nama lengkap : Robawati
Advertisement
Asal : Karanganyar
Tempat, tanggal lahir : Karanganyar, 05
September 2001
Hobi : Menulis, Membaca, Jalan Kaki
Asal SMA : SMA Negeri Kebakkramat
Robawati
Sederet prestasi yang pernah diraih :
SMA :
Juara 1 Paralel MIPA tahun 2017-2020 SMA Negeri Kebakkramat
Juara 2 LCC Empat Pilar Kebangsaan Tingkat Provinsi Jawa Tengah oleh HMP PPKN UMS

Kuliah :
Silver Award International Mathematics Science and Creativity Competition 2022 (IMSCC)
Juara 1 LKTI FORKOM Pimpinan FKIP Negeri se-Indonesia 2022
Bronze Medal Mandalika Essay Competition 2 Kategori Poster Pendidikan dan Kebudayaan
Juara 1 Krenova 2023 Kota Surakarta Kategori Masyarakat Umum
Juara 1 Startup Solocorn dalam Surakarta Up Festival 2022
Awardee Pendanaan Startup dalam Semesta Bright UNS 2023
Awardee Pendanaan PKM AI Tahun 2023 oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek)
Halo, sobat PendMat FKIP UNS
Siapa nih yang masih asing dengan mahasiswi di atas? Yuk kenalan lebih jauh dengan salah satu mahasiswi berprestasi dari Prodi Pendidikan
Matematika FKIP UNS angkatan 2020
Seperti yang sudah tertulis di atas, perempuan dengan nama lengkap
Robawati ini telah menyabet berbagai kejuaraan sedari SMA Sebelumnya, sebagai pengantar mari kita cari tau apa alasan wanita pecinta bakso ini memilih Pendmat.
“Sebetulnya masuk ke Pend. Mat adalah keinginan orang tua agar kedepannya bisa menjadi guru dan berkarir di bidang pendidikan. Namun, bagi saya pribadi menjadi mahasiswa entah di prodi apapun itu merupakan sebuah kesempatan dan anugerah untuk dapat mengeksplor diri dan meningkatkan cara berpikir kita terutama dalam menyelesaikan masalah.”
Wah, keren ya mbak roba. Kalau istilahnya zaman sekarang, mbak roba ini bukan Fomo Fomo Club. Bocoran dari anak sulung dari tiga bersaudara ini, mata kuliah analisis real adalah matkul yang menarik nih guys.
“Bagiku mata kuliah tersebut unik dan menarik tapi bagi aku pribadi mata kuliah tersebut tergolong sulit dan membutuhkan kreativitas berpikir yang tinggi ”
Buat sobat Pendmat yang belum mendapatkan matkul analisis real ini, siapsiap ya Bocoran dari mbak roba seru nih, xixixi
Oh ya, karena UNS sudah menerapkan kampus merdeka dan merdeka belajar, ada kesempatan untuk mahasiswanya mengikuti kegiatan MBKM. Ternyata mbak roba juga ikut lho, guys.
“Untuk semester 6 lalu mengikuti Kampus Mengajar angkatan 5 sebagai tempat mengeksplor diri dan menikmati studi di luar kampus”
Untuk kampus mengajar sendiri adalah salah satu bentuk pengabdian dan ajang mahasiswa untuk terjun ke masyarakat melalui dunia pendidikan yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dengan membuat program yang diimplementasikan di sekolah. Ternyata selain praktik mengajar, kampus mengajar juga menuntut mahasiswa untuk membantu adminis-
-trasi sekolah, menginovasi media pembelajaran, berkolaborasi dengan beberapa pihak pendidikan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Sebelum turun ke lapangan, akan ada kurang lebih 3 minggu untuk pembekalan, selanjutnya kurang lebih 4 bulan adalah turun ke sekolah tujuan kampus mengajar.
“Kalau aku sendiri ditugaskan di SD Negeri 01 Gerdu di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Untuk mahasiswa yang mengikuti MBKM akan mendapatkan rekognisi mata kuliah sesuai keputusan prodi mengenai SKS dan mata kuliah yang di rekognisi Untuk mata kuliahnya menyesuaikam prodi masingmasing yang sekiranya sesuai dengan program MBKM yang diambil ” ujar mbak
Robawati
Selain kampus mengajar masih ada program lain di MBKM Kampus Merdeka yang merupakan program pemerintah terkhusus di Kemendikbud Buat sobat
Pendmat, yuk ikuti MKBM UNS dan Kemdikbud juga Ambil kesempatan yang ada untuk mencari pengalaman di luar kampus
Okey, masuk kepada topik yang berkaitan dengan prestasi-prestasi yang sudah disebutkan di atas
“Bagi aku pribadi, motivasi aku mengikuti lomba karena ingin sebelum lulus kuliah memiliki achievement yang bisa aku kenang jika suatu hari nanti aku sudah tidak bisa seproduktif sekarang. Bagi aku selama kita bisa, mampu, dan mau untuk berusaha lakukan saja yang terbaik.
Terkadang kita menutup diri kita dengan peluang diluar karena terpaku dengan latar belakang jurusan/prodi kita, padahal jika kita berani keluar dari batasan kita akan menemukan berbagai hal baru, passion baru, dan peluang baru untuk kita bertumbuh atau berkarir Jadi menurut aku ikut lomba itu menjadi awal diri aku untuk keluar dari zona nyaman, Untuk -
-mengembangkan value diri kita sebagai mahasiswa dan sebagai personal branding diri ”
Mana nih pasukan yang masih mencaricari branding diri? Hayoo.. ngaku. Mbak Robawati sendiri juga tidak serta merta langsung juara ya teman-teman. Banyak proses yang dilalui, mbak Robawati pernah kehilangan semangat juga waktu mengikuti lomba-lomba. Terhambat ide yang menjadikan stuck, manajemen tim, terhambat dengan aktivitas lain terutama kuliahnya, hal-hal tersebut memang sudah sewajarnya manusia. Jadi, kalian yang ragu untuk memulai, bisa banget berkaca sama mbak Roba yang tidak pantang menyerah dan berusaha bijak mengelola emosi dan perasaan disaat bersama orang lain terutama tim.
Namun, dibalik duka pasti ada suka nih.
Mbak Roba merasa melalui lomba, dia jadi belajar banyak hal terutama tentang cara pandang dan berpikir terhadap masalah.
Selain itu, dia bisa menjalin relasi lebih luas lagi, apalagi kalau lomba sudah tahap nasional maupun internasional dengan peserta yang berasal dari berbeda-beda daerah bahkan negara Kemandirian, kreativitas, serta pengalaman akan lebih terasah
Untuk lomba-lomba sendiri mbak Roba ternyata bukan serta merta ditunjuk menjadi perwakilan instansi lho, guys Mbak Roba mencari informasi-informasi melalui media sosial WhatsApp, Instagram, dan lainnya. Ini juga menjadi pelajaran untuk kita semua, kita tak akan menjadi apa-apa kalau maunya hanya berpangku tangan menunggu orang lain meminta kita melakukan sesuatu. Inisiatif dan keberanian itu sangat dibutuhkan.
Selain lomba-lomba, mbak Roba bersama bersama anak muda lainnya berhasil menciptakan HABITZ yang merupakan startup bidang Education Technology. Habitz adalah inovasi anak muda berupa aplikasi parenting yang difokuskan untuk memudahkan implementasi metode parenting dengan konsep gamifikasi dalam proses pembentukan karakter dan monitoring aktivitas anak secara realtime. Habitz ini sudah tersedia di playstore dengan fitur akses orang tua, tugas harian, achievement journey, video dan game pembelajaran bagi anak usia 4 - 10 tahun.

Ada satu kalimat penutup nih dari mbak
Roba untuk para pejuang, xixixi “Jiwa pejuang itu gagal coba lagi, menang asah lagi, jangan patah semangat dalam belajar dan berproses Nikmati setiap proses yang kita lalui, sesulit apapun itu tetaplah percaya akan ada hasil terbaik setelah kerasnya perjuangan ” Jangan takut mencoba, terus berusaha, berdoa dan jangan lupa bahagiakan orang tua Terima kasih dan selamat berproses

