TRANSLINE #8 EDITION

Page 1


Sharing Session Magang, yang merupakan salah satu kegiatan dari program kerja SEAWAYS oleh

Departemen IMPROF HIMASEATRANS, menjadi landasan penting dalam mendukung perjalanan mahasiswa Departemen Teknik Transportasi Laut (DTTL) untuk menghadapi tantangan di dunia magang. Kegiatan ini berfungsi sebagai platform yang efektif bagi mahasiswa DTTL untuk mempersiapkan diri sekaligus mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan selama menjalani program magang.

Perjalanan Ihsan Adji Pratama: Pengalaman Magang Mandiri di PT. Samudera Tangguh

Dalam dunia maritim yang dinamis, pengalaman merupakan jembatan terpenting bagi mahasiswa DTTL untuk memahami kompleksitas industri pelayaran. Bagi Mas Ihsan Aji Pratama, mahasiswa yang sedang magang di PT. Samudera Energi Tangguh (SET), pengalaman ini menjadi momen berharga untuk mendalami industri maritim, khususnya pengelolaan kapal tanker. SET merupakan bagian dari Samudera Tankers Group yang beranggotakan beberapa perusahaan seperti Cumawis Indonesia (CUI), Samudera Shipping Lines (SSL) dan Samudera Amanah Tankers (SAT) yang bertindak sebagai manajer operasi armada kapal secara keseluruhan di grup tersebut.

Selama magang, Mas Ihsan mendapat kesempatan unik untuk terlibat langsung dan perannya mencakup berbagai aspek penting. Ia ditempatkan di divisi Chartering, yakni salah satu dari tiga divisi utama: Divisi Chartering, Fleet Control, dan Operation. Sebagai bagian dari Chartering, Mas Ihsan bertugas memastikan kelancaran koordinasi dengan divisi operasional terkait permasalahan penyewaan kapal dan kesiapan operasionalnya. Selain itu, ia terlibat langsung dalam pengelolaan dokumen penting seperti pembayaran EPDA dan FDA, laporan Demurrage, dan Bill of Lading.

Kegiatan Mas Ihsan selama magang juga meliputi pembaruan data harian sisa bahan bakar kapal dan pembuatan laporan bulanan penggunaan TCM. Selain tugas administratif, ia juga mempelajari proses pembersihan Bunker dan Tank Cleaning, serta mengunjungi kapal-kapal yang memasuki pelabuhan untuk menyerahkan dokumen kepada klien. Pengalaman bertemu para profesional di konferensi kerja juga memberikan wawasan dan kepercayaan diri dalam menjalankan tugas.

Bagi Mas Ihsan, magang ini tidak hanya merupakan kesempatan untuk merasakan dunia kerja, namun juga kesempatan untuk mengetahui lebih jauh mengenai operasional kapal tanker di salah satu perusahaan pelayaran terkemuka di Indonesia. Pengalaman ini meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi, menyesuaikan diri dan bekerja secara profesional di lingkungan maritim yang profesional.

Menapaki Jalan Menuju Magang Mandiri dan MSIB-MBKM: Langkah Awal yang Tak Boleh Terabaikan

Persiapan yang matang sangat penting dalam menjalani magang, baik program mandiri maupun program MSIB-MBKM. Untuk magang mandiri, langkah awal diawali dengan membuat proposal magang menggunakan template resmi yang tersedia di website Seatrans. Proposal ini harus disertai dengan surat persetujuan dari dosen pembimbing dan koordinator magang dengan diberi tanda tangan. Setelah ditandatangani, dilanjutkan dengan melengkapi Surat Persetujuan Magang yang diserahkan kepada bagian Tata Usaha Seatrans dan mendapatkan tanda tangan kepala departemen sebagai rekomendasi resmi kepada perusahaan sasaran.

Berbeda dengan magang Mandiri, program MSIB-MBKM diawali dengan proses pendaftaran melalui skema PMMB. Mahasiswa memilih mata kuliah yang relevan selama periode magang, sesuai kesepakatan antara perguruan tinggi dan mitra industri berdasarkan perjanjian kerja sama. Tahap seleksi administratif dan akademik kemudian menjadi penentu kelolosan, di mana kriteria seleksi disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan. Jika dinyatakan lolos, mahasiswa akan menjalani magang selama 6 bulan hingga 1 tahun (1-2 semester). Setelah masa magang selesai, penilaian dilakukan secara kolaboratif antara dosen pembimbing dari perguruan tinggi dan pembimbing dari industri. Hasil magang akan diakui melalui sertifikat industri, dan nilai yang diperoleh dikonversi menjadi SKS yang diinput ke KHS mahasiswa. Proses ini diakhiri dengan pelaporan resmi oleh perguruan tinggi terkait pengakuan SKS kepada pihak yang berwenang. Oleh karena itu, untuk kelancaran proses, mahasiswa hendaknya menyiapkan semua dokumen yang diperlukan seperti proposal, surat persetujuan, resume atau Curriculum Vitae (CV), dan profil LinkedIn. Meneliti perusahaan target secara mendalam juga merupakan langkah penting dalam membuat pengalaman magang lebih bermakna dan relevan. Dengan persiapan yang matang, magang bisa menjadi lebih dari sekadar kesempatan belajar tapi juga bisa menjadi pintu gerbang menuju pengembangan pribadi dan karir di masa depan.

Menyiapkan Masa Depan: Dari Tips Berkas hingga Adaptasi di Tempat Magang

Magang merupakan langkah penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri memasuki dunia profesional. Mahasiswa berpengalaman, Mas Ihsan Adji berbagi kiatnya agar berhasil mendapatkan magang mandiri. Menurutnya, kunci utamanya adalah membangun koneksi.

“Kalau punya kenalan di perusahaan, manfaatkan relasi tersebut untuk menggali informasi dan peluang. Setelah itu, siapkan administrasi seperti CV dan dokumen lain dengan baik,” jelasnya. Mas Ihsan juga menambahkan bahwa relasi yang kuat dapat membuka jalan bagi pengalaman magang yang berkualitas tinggi.

Mas Abdul Aziz menekankan pentingnya CV dan portofolio yang maksimal untuk magang di MSIB, dengan memanfaatkan pengalaman organisasi serta menggunakan template ATS-friendly agar lebih menarik bagi perusahaan. Ia juga mengingatkan agar tetap berdoa dan percaya diri saat seleksi. Bersama Mas Ihsan Aziz, ia menyoroti pentingnya adaptasi dan sikap aktif bertanya karena mahasiswa sering menghadapi materi baru yang tidak diajarkan di perkuliahan. “Kalau ada yang tidak tahu, tanyakan langsung ke mentor atau rekan kerja. Sebelum mulai, pelajari dulu perusahaan dan tugas yang akan dijalankan,” ujar Mas Ihsan.

Mas Aziz juga menyarankan berdiskusi dengan dosen penanggung jawab untuk memastikan kompetensi yang diajarkan di perusahaan sesuai dengan mata kuliah yang bisa dikonversi. Dengan persiapan matang, relasi yang kuat, dan sikap aktif bertanya, magang dapat menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan keterampilan, membangun koneksi profesional, dan membuka peluang karir.

Lautan merupakan aset penting bagi dunia, dimulai dengan penggunaan laut sebagai jalur perdagangan internasional hingga sumber dayanya yang kaya akan manfaat. Bahkan semakin bertambahnya waktu, lautan selalu diprediksi akan mengalami perkembangan. Hal ini tentu dipengaruhi oleh berkembangnya teknologi serta kemampuan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan apa yang bisa dimanfaatkan dari laut. Akan tetapi diperlukan beberapa pengkajian ulang supaya kelestarian laut tetap terjaga.

Technical Group MEPC ke-82: PSSA Selat Lombok Berhasil Disetujui

PSSA atau dapat diuraikan menjadi

Particularly Sensitive Sea Area yang terletak di Pulau Nusa Penida dan Gili Matra di Selat Lombok akhirnya telah ditetapkan oleh International Maritime Organization yang disetujui pada sidang pertemuan Marine Environment Protection Committee (MEPC) ke 82 di Markas Besar IMO London pada Senin (30/09/2024) hingga Jumat (4/10/2024).

Pembahasan mengenai penetapan Pulau Nusa Penida dan Gili Matra sebagai PSSA diperkenalkan oleh Chair of the Committee sebagai dokumen MEPC 82/12 di hari kedua pertemuan yaitu hari selasa (1/10/2024). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Perkapalan dan Keperlautan sekaligus Head of Delegation (HoD), Capt Hendri Ginting.

Selain itu, Capt Hendri Ginting juga menjelaskan bahwa Technical Group MEPC ke 82 ini memang dikhususkan untuk membahas beberapa isu terkait PSSA dan juga menetapkan PSSA lainnya dari perwakilan negara anggota IMO. Pimpinan rapat juga menyampaikan bahwa PSSA Pulau Nusa Penida dan Gili Matra memang telah disetujui secara prinsip, namun masih diperlukan pembahasan lebih lanjut pada pertemuan terakhir MEPC Ke 82 guna menetapkan draft MEPC Resolution sebagai dasar pemberlakuan PSSA di kedua Marine Protected Areas (MPAs) tersebut.

Kerjasama Bidang Maritim Indonesia dan Tiongkok

Jumat (8/11/2024) Memorandum of Coorperation (MoC) berhasil ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok di Kantor Pusat Kementrian Perhubungan, Jakarta.

Perjanjian kerjasama tersebut dibuat dengan tujuan meningkatkan keselamatan maritim yang meliputi beberapa bidang, seperti pengawasan keselamatan kapal, perlindungan lingkungan laut, fasilitasi transportasi maritim, keselamatan navigasi dan pelayanan, kepelautan, urusan internasional, dan bidang lainnya yang telah disepakati kedua belah pihak.

Perwakilan Negara Indonesia, Direktur Jendral Perhubungan Laut, Capt Antoni Arif Priadi, mengungkapkan latar belakang terjadinya kerjasama antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok ini adalah keinginan kedua belah pihak untuk mengurangi kapal yang tidak seusai standar sebagai upaya mengurangi risiko keselamatan jiwa dan juga kelestarian lingkungan laut.

Capt Antoni juga mengungkapkan bahwa Tiongkok telah melakukan detensi terhadap 14 kapal Indonesia pada tahun 2023-2024. Padahal, jumlah kapal Indonesia ke Tiongkok cukup banyak. Hal tersebut tentunya dinilai merugikan posisi negara bendera kapal. Yang mana, Indonesia juga termasuk dalam cluster white list, yang harus dipertahankan dengan membangun komunikasi antar negara International Maritime Organization (IMO), khususnya yang tergabung dalam Tokyo Memorendum of Understanding on Port State Control (Tokyo MoU).

Perjanjian ini nantinya akan berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang oleh salah satu pihak dengan syarat memberikan pemberitahuan sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum masa perjanjian tersebut habis.

MCC Upaya Kemenhub Tingkatkan Koordinasi dan Efektivitas Kespel

MCC atau dapat diurai Maritime Coordination Center akhirnya dibentuk oleh Kemenhub dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Dibentuknya MCC ini bertujuan sebagai pusat integrasi data maritim sekaligus untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.

Selain itu terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan di MCC seperti, menyebarkan informasi keselamatan pelayaran (Maritime Safety Information) sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyelenggaran Penyiaran Informasi Keselamatan Pelayaran (Maritime Safety Information/MSI).

Dari fasilitas informasi tersebut, rapat harian Regional Data Center dapat dilaksanakan secara daring dari zoom meeting, yang mencakup seluruh bagian di Indonesia yaitu, wilayah barat, wilayah tengah, dan wilayah timur. Selain itu, laporan terkait Navigational warning & Search and Rescue (SAR) Information and other related Information Safety For Ship juga dibuat.

MCC juga melaksanakan prosedur komunikasi dan pelaporan dalam keadaan darurat sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP-DJPL 549 Tahun 2024 tentang Prosedur Komunikasi dan Pelaporan Kapal dalam Keadaan Marabahaya atau Darurat di Perairan Indonesia.

Zonasi Tangkap, Kebijakan yang Dianggap

Semakin Membatasi Gerak Nelayan

Relawan Angkatan Muda Prabowo (Ampera) menggelar forum terbuka di Kumpul Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan (10/1) dengan membahas tentang Penangkapan Ikan Terukur yang harus memberikan keadilan dan kesejahteraan nelayan. Pada forum ini menghadirkan beberapa dewan pakar seperti, Dewan Pakar KPPMPI Muhamad

Karim, Komunitas Nelayan Tulungagung Budi Santoso, Ketua Umum Nelayan Tapian Negeri Halwani, Ketua Umum KNTI Jakarta Utara M. Riza Maulana, Wakil Ketua Umum KPPMPI Hendra Wiguna, serta perwakilan Komunitas Nelayan Pulau

Sinjai Muhammad Jefry.

Forum diskusi ini digelar sebagai bentuk tanggapan dari rencana diterapkannya Penangkapan Ikan Terukur atau dapat disebut PIT oleh pemerintah yang menimbulkan beberapa kekhawatiran masyarakat, khususnya kelompok nelayan kecil dan menengah. Pada kebijakan ini terdapat hal yang dianggap janggal, yaitu terbatasnya akses para nelayan dalam sistem zonasi dan akses laut dengan wilayah tangkapan hanya maksimal sejauh 12 mil. Tentu saja hal ini mendapatkan tanggapan yang mengkhawatirkan dari nelayan karena terbatasnya “ruang gerak” pada saat melakukan pencarian ikan. Menanggapi berbagai masalah yang terjadi itu, para relawan Ampera ini sepakat mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, segera meninjau kembali peraturan tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT). Dengan peraturan yang ingin ditinjau tersebut yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur serta Peraturan Menteri KP tentang Peraturan Pelaksanaan PP Nomor 11 Tahun 2023 tentang PIT.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.