Diatom - November 2018

Page 1

Diatom NOVEMBER 2018

NOVEMBER 2018

Synergize with nature

STUDENTIA Penyu

K P di ekor BOrneO Enggang atau RANGKONG?

Windy Chintia

Bumi tak LAYAK HUNI Kuliah Umum

ALUMNUS

RAIH 2 Gelar Sarjana

danau terASAM di DUNIA TALAS mini TNBBBR

Foto : Monica M. Monzon i

diatom

HIMPUNAN MAHASISWA BIOLOGI Himpunan Mahasiswa Biologi U N I V E R S I TA S TA N J U N G P U R A


t a m le a

&

Suk s

Atas Pencapaian

e

s

S

EDITORIAL LETTER

Program Studi Biologi

FMIPA Universitas Tanjungpura

AKREDITASI “A”

ii

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Coming Soon

WEBSITE HIMABIO himabiountan.ac.id

iii

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


CONTENT

MAHASISWA BIOLOGI RAIH INTENSIF PKM 2018

MEMBIASAKAN DIRI BERINTERAKSI DENGAN PEGAWAI INSTANSI iv

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

B2N “BIOLOGY BACK TO NATURE”

ARTERI KOMITMEN HIMABIO “SILATURAHMI” GALLERY BSC

WCS “SOLUSI KONFLIK MANUSIA DAN SATWALIAR

RANGKONG

TNBBBR

31

SEDINI MUNGKIN LIBATKAN DIRI KE PENELITIAN

PIPI MERAH DARI DANAU SENTARUM

v

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


EDITORIAL LETTER

Diatom NOVEMBER 2018

Synergize with nature

P RE

Salam

DAK SI

uji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan limpahan karunia-Nya sehingga majalah Diatom dapat diterbitkan. Diatom merupakan salah satu program kerja unggulan

dari Divisi Media dan Informasi dibawah naungan Bidang Humas. Tujuan dalam pembuatan majalah Diatom adalah untuk memberikan informasi seputar kegiatan mahasiswa Biologi, Himabio, dosen serta objek yang ada diruang lingkup FMIPA Untan.

Beberapa rangkaian kegiatan sepanjang tahun 2018

telah dirangkum dalam bentuk tulisan dan dikemas menjadi suatu majalah. Hasil dokumentasi berbagai kegiatan serta hasil wawancara memperkaya isi majalah Diatom ini

Dengan terbitnya Majalah Diatom ini diharapkan war-

ga Biologi mendapatkan informasi seputar kampus dan dapat lebih aktif mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Himabio serta kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus sehingga dapat membantu mengembangkan kegiatan menjadi lebih baik lagi.

Seluruh Tim Redaksi Diatom mengucapkan terima

kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses pembuatan majalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembacanya serta mohon maaf apabila terjadi kesalahan atau sesuatu hal yang tidak sesuai dengan penulisan. Selamat Membaca.

1

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

TIM REDAKSI PENANGGUNG JAWAB Amat Ribut PEMIMPIN REDAKSI Julia Nanda Puspita REPORTER Rezky Akbar Jennifer Vasilya Panirman Ega Meydiyawati Inggit Novitasari Devinda Ekarizky Diputri M. Alif Rahmadani Winda Eka Putri M. Faizal A.A Wulandari Fuza Amalia Julia Nanda Puspita Amat Ribut EDITOR M. Rezky Abrar M. Luthfi LAYOUTER Winda Eka Putri Amat Ribut Ferdian Wira Pratama Amalia Safira Rahman PHOTOGRAPHER Syuryadi Wijaya

KRITIK DAN SARAN

himabiofmipauntan 2

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


STUDENTIA

3

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

PRESTASI

4

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


STUDENTIA

KERJA PRAKTEK

DI EKOR BORNEO

K

erja Praktek dan Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi sarjana di lingkungan Universitas, terkhususnya di Universitas Tanjungpura. Winda Eka Putri merupakan salah satu Mahasiswi Biologi FMIPA Untan angkatan 2015 memilih kerja praktek di World Wide Fund for Nature (WWF) program Kalimantan Barat, berlokasikan di Pos Monitoring Penyu Sungai Belacan, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Alasan ia memilih kerja praktek adalah untuk melatih manajemen waktu agar terbiasa menyelesaikan deadline, mengetahui alur-alur dalam pengajuan permohonan judul hingga tata cara peminjaman alat di laboratorium. Winda sapaan akrabnya mengharapkan saat melakukan Kerja Praktek ia dapat membangun relasi agar mendapatkan informasi instansi atau lembaga yang dapat membantu saat penelitian untuk tugas akhirnya nanti dan ingin mengetahui konservasi penyu lebih dalam lagi. “Tujuan utamanya ingin belajar bagaimana sih fakta dilapangan mengenai konservasi penyu di Paloh, baik itu dari sisi ilmu pengetahuan serta masyarakat sekitar,� ujarnya.

5

diatom

Oleh: M. Rezky Abrar

Selama Kerja Praktek di WWF, Winda melakukan mini riset tentang Inventarisasi Teritip yang Menempel pada Penyu selain itu ia juga mendapat pengalaman memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga penyu, monitoring dan pendataan jumlah penyu yang naik kedaratan serta melakukan relokasi sarang penyu ke area penetasan.

S

uka-duka dalam sebuah pengalaman dialami oleh Winda selama kerja praktek seperti jauh dari orang tua dan beradaptasi di lingkungan baru, namun pengalaman mengenai konservasi “Jauh dari orang tua, harus beradaptasi, apalagi lokasi yang sangat berbeda jauh baik dari segi fasilitas serta bahasa. Namun, lebih banyak sukanya, pengalaman yang sangat menarik sehingga bisa sedikit banyak mengetahui sebenarnya apasih kebutuhan dari konservasi penyu, bisa membantu menyelamatkan telur penyu yang hampir setiap malam dicuri oleh orang tidak bertanggung jawab,� ucapnya

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Mahasiswi Biologi angkatan 2015 ini berharap dalam pengerjaan judul skripsinya ia dapat melanjutkan penelitian tentang teritip, “Rencananya ingin melanjutkan penelitian teritip namun masih dalam tahap diskusi dengan dosen pembimbing,� harapnya.

W

inda berpesan sebelum melaksanakan Kerja Praktek sebaiknya persiapkan administrasi yang diperlukan karena beberapa instansi memberlakukan kuota, “Sebelum melakukan kerja praktek sebaiknya persiapkan data dalam beberapa bulan sebelum melakukan kerja praktek,karena beberapa instansi memberlakukan kuota, persiapan administrasi juga sangat perlu diperhatikan.� ungkapnya.

Dari 1000 tukik yang menetas, hanya 1 yang bertahan hingga dewasa Proses relokasi telur penyu

Pengolahan sampah plastik

Chelonibia testudinaria

Foto: Dokumentasi Pribadi 6

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


STUDENTIA

SALMIAH

MEMBIASAKAN DIRI

BERINTERAKSI PADA PEGAWAI INSTANSI Oleh: Inggit Novitasari

K

erja praktek (KP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Biologi di Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura untuk memenuhi persyaratan dalam perkuliahan. Kerja praktek sendiri cenderung pada kerjasama pada suatu instansi atau lembaga, sedangkan KKN lebih ke arah mengabdi kepada masyarakat. Salmiah adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswi Biologi angkatan 2015 yang memilih kerja praktek walaupun pada awalnya ingin memilih ke arah KKN. Informasi seputar KP Mangrove Setapuk yang berada di Kota Singkawang menjadi pilihan Salmiah untuk melakukan kegiatan kerja praktek. Salmiah memilih KP di Mangrove Setapuk bukan tanpa alasan, melainkan ingin melakukan penelitiannya disana sebagai mahasiswa Biologi. Hasil dari KP ini rencananya ia akan dilanjutkan untuk penelitian 7

diatom

dan KKM ini Salmiah dapatkan dari senior yang sudah lebih berpengalaman. Menurut Salmiah, kerja praktek dapat memberikan manfaat lebih dalam belajar menulis laporan hasil kerja dan membiasakan diri berinteraksi kepada pegawai di instansi, “Kegiatan kerja praktek dapat memberi manfaat lebih seperti belajar menulis laporan hasil kerja praktek pada akhir kegiatan untuk membiasakan diri sebelum menulis Skripsi. Selain itu dari kerja praktek sendiri kita dapat belajar untuk membiasakan diri berinteraksi pada pegawai di instansi tersebut,” ucapnya.

skripsinya. Mahasiswi biologi 2015 ini menjelaskan kegiatan yang Tidak hanya itu, disana dilakukan disana sangat juga terdapat ibu-ibu beragam yaitu menayang membuat keranam mangrove hingga jinan tangan sehingga membuat kerajinan mahasiwa yang kerja tangan bersama maspraktek disana seringyarakat sekitar, “Kegia- kali biasa ikut membantan yang dilakukan distu untuk menambah ana beragam, mulai dari wawasan dan penmenanam mangrove, galaman,” jelasnya. merawat mangrove yang ada disana serta panen buah mangrove. Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Galery Galery

Foto: Dokumentasi Pribadi 8

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


STUDENTIA

KKN Kebangsaan mengasah kemampuan Public Speaking

B

Oleh: Julia Nanda Puspita

oni Pasius Wiro atau yang biasa dipanggil Boni adalah satu di antara mahasiswa Biologi, Universitas Tanjungpura yang didelegasikan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan di Lampung. Boni mengikuti KKN Kebangsaan saat menempuh semester 6. KKN Kebangsaan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pendidikan Tinggi Nasional. Direktorat Jenderal Riset dan Pendidikan Tinggi Nasional menyelenggarakan dua jenis KKN yaitu KKN Kebangsaan seperti yang diikuti oleh Boni dan KKN Bersama yang dilaksanakan oleh PTN/PTS di wilayah Barat.

Kegiatan KKN Kebangsaan pada dasarnya sama seperti KKN yang diselenggarakan fakultas. Bedanya adalah KKN Kebangsaan dibiayai oleh Negara dan Kampus dalam operasionalnya. Program pada KKN ini adalah toleransi. Mahasiswa/i yang mengikuti KKN Kebangsaan melakukan seminar kepada masyarakat contohnya pembuatan apotek hidup. Dengan begitu, mahasiswa/i dapat mengasah kemampuan Public Speaking mereka dengan cara dihadapkan dengan objek secara langsung.

Boni mengatakan “Program yang dilakukan selama KKN adalah toleransi. Mahasiswa/i melakukan seminar ke masyarakat di sekitar seperti membuat apotek hidup. Tanaman yang berpotensi dijadikan tanaman obat dan makanan. Selama KKN dapat mengasah public speaking kita agar lebih baik.� Boni diberi pembekalan sebelum ia mengikuti KKN Kebangsaan meliputi pemahaman mengenai Toleransi, Kemaritiman, dan lainlain. Boni menyampaikan bahwa sebenarnya ia tidak mengetahui informasi mengenai KKN Kebangsaan. Pada saat itu, ia direkomendasikan oleh Dr. Rafdinal untuk mengikuti KKN tersebut. Lalu Boni berinisiatif untuk mencari informasi tentang KKN Kebangsaan di Google. KKN Kebangsaan dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah menempuh 110 SKS dengan IPK minimal 3,00. Selain itu, berkelakuan baik dan direkomen9

diatom

dasikan fakultas menjadi syarat untuk mengikuti KKN Kebangsaan. Boni mengatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Kerja Praktek (KP) memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. KKN memiliki tingkat keaktifan sosial yang tinggi melalui interaksi langsung pada kasus yang terjadi di masyarakat. Biasanya KKN akan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berbicara di muka umum. KP adalah mata kuliah yang lebih menekankan kemampuan utama mahasiswa terhadap perkuliahan yang telah ia Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018 tek) memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika memilih KP mahasiswa/i akan disibukkan dengan laporan perindividu tetapi mendapatkan pengalaman kerja yang banyak selama 1 bulan serta dapat memfokuskan lebih ke penelitian sedangkan KKN laporan akan lebih terbantu karena dikerjakan secara perkelompok tetapi kurang dapat terfokuskan pada penelitian selanjutnya.” tuturnya.

lakukan dengan cara percobaan kerja (magang) di sebuah instansi atau institusi yang berkaitan. KP dapat meningkatkan kecakapan mahasiswa sesuai bidang jurusannya selama 1 bulan pada umumnya. Laporan yang akan disampaikan ke jurusan juga akan berbeda. Laporan KKN bersifat kelompok yang otomatis akan dikerjakan secara bersama-sama dalam satu kelompok KKN. Sementara Laporan KP bersifat individu. “Antara KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan KP (Kerja Prak-

Bangsa Indonesia punya dua cara untuk menjadi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu: “ MENUNTUT PERUBAHAN “

& “ MENCIPTAKAN PERUBAHAN “ Anda ingin perubahan itu terjadi, KKN kebangsaan solusinya. [Boni, Biologi 2015]. Foto: Dokumentasi Pribadi

10

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


STUDENTIA

MAHASISWA

BIOLOGI PERAIH INSENTIF PKM Oleh: Inggit Novitasari

2018

Ada yang menarik bagi Jurusan Biologi FMIPA Untan di ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2018. Salah satu tim dari Biologi berhasil dalam memperoleh insentif pada ajang tersebut. Tim tersebut diketuai oleh Luqmanul Hakim (Biologi, 2015). Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). PKM sendiri bertujuan sebagai penyaluran ide-ide kreatif mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. PKM menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan serta mengembangkan ide kreatif nya. Selain itu, PKM juga menjadi ajang perlombaan untuk menjadi yang terbaik diantara ide-ide mahasiswa seluruh Indonesia. Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini yaitu mahasiswa dapat menyalurkan gagasan kreatif untuk kemajuan bangsa, mendapatkan uang penelitian, dapat berkompetisi dengan mahasiswa lain, mendapat pengalaman, mengasah kemampuan menulis ilmiah mahasiwa serta dapat mengembangkan judul yang didapat untuk dilanjutkan ke skripsi.

11

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Luqman mendapatkan informasi mengenai PKM melalui HIMABIO FMIPA Untan dan mengklarifikasinya lewat situs resmi Kemenristekdikti. Luqman mengangkat judul PKM P tentang “Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Logam Merkuri (Hg) Pada Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) Di Kelurahan Simpi, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat�. Judul yang diambil oleh Luqman ini dilatarbelakangi oleh karena melihat adanya keprihatinan terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi di daerahnya. Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak vegetasi hutan dan tanah di daerah tersebut menyebabkan tercetusnya ide bagaimana cara mengolah serta memperkecil dampak yang ditimbulkan oleh logam berat merkuri (Hg) yang mencemari area tersebut dengan memanfaatkan agen biologis yaitu bakteri. Gagasan mengenai judul tersebut muncul karena ketertarikannya terhadap mikroorganisme, adanya objek yang belum pernah diteliti sebelumnya di daerah tersebut serta keinginannya untuk mencari bakteri indigen yang memiliki karakter khusus dibandingkan bakteri lainnya. Judul yang diangkat tentang bakteri pendegradasi merkuri (Hg) tersebut berhasil lolos dan didanai oleh DIKTI. Berkaitan dengan judul PKM nya, judul penelitian Luqman juga tidak jauh dari bakteri dan pencemaran lingkungan. Hanya saja jenis logam berat yang akan dikajinya berbeda, namun tetap mengenai biodegradasi logam berat. Logam berat yang akan dikaji nya yaitu timbal (Pb). Luqman akan mengisolasi serta mencari bakteri yang berpotensi sebagai agen biodegradasi logam berat timbal (Pb) dari lingkungan yang sama yaitu lingkungan yang tercemar timbal oleh aktivitas penambangan emas ilegal.

Foto: Dokumentasi Pribadi

12

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


Spi kula 13

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Say, Hi!

HUMAS

Oleh: Julia Nanda Puspita

H

Foto: Dokumentasi Divisi DI

ubungan Masyarakat (Humas) merupakan salah satu bagian yang sangat penting pada badan kepengurusan suatu Himpunan ataupun Organisasi karena Humas memiliki fungsi sebagai pengembangan hubungan baik antar mahasiswa atau masyarakat luas, selain itu Humas juga berfungsi sebagai perluasan relasi agar dapat bertukar pandangan satu sama lain. Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura (Untan) sama seperti Himpunan lain juga memiliki Bidang Humas yang dikepalai oleh Amat Ribut.

H

umas Himabio memiliki 3 divisi yang berada di bawah naungan Humas yaitu Divisi Media dan Infomasi, Divisi Jaringan dan Lembaga (Jarga), dan Divisi Desain dan Ilustrasi. Amat sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pada Divisi Media & Informasi memiliki 3 Program Kerja Unggulan dan 2 Program Kerja Pendukung, “Terdapat sebanyak 5 program kerja yang ada didalam divisi medinfo ini, dimana 3 diantaranya merupakan program unggulan yakni Diatom, Mol dan Mading. Sementara 2 sisanya merupakan program pendukung yakni Spikula dan Ucapan,” jelasnya. Sedangkan Divisi Jarga memiliki 7 program kerja yang 4 diantaranya merupakanprogja unggulan yaitu B2N, Serebiosa, Jaksa dan Froliga. 3 progja lainnya ialah Informasi Ikabio, Ikahimbi danHimabio Peduli. Amat mengatakan bahwa Himabio Peduli sebaiknya dapat ditingkatkan kembali karena peran masyarakat sangat berperan dalam terlaksanakannya Program Kerja ini, “Untuk Himabio Peduli ini sebaiknya ditingkatkan kembali seperti progja B2N yang merupakan progja terbesar di Humas mupun di Himabio. Progja Himabio Peduli juga seharusnya dijadikan sebagai progja yang penting dan besar.Jadi tidak hanya dibidang pendidikan (B2N) tetapi juga dapat turut andil dalam masyarakat karena sesuai dengan namanya HubunganMasyarakat (HUMAS), oleh karena itu masyarakat juga tercakup didalamnya,” katanya. Amat sebagai kepala bidang Humas men14

diatom

Kunjungan ke WWF Program Kalbar

jelaskan bahwa Divisi Desain dan Ilustrasi berbeda dengan dua divisi sebelumnya, “Divisi Desain dan Ilustrasi ini memiliki 5 program kerja yang keseluruhannya merupakan program kerja unggulan yang meliputi KOP desain, Album foto Simbiosis, Desain Media cetak dan Media online, Dokutan (DokumentasiKegiatan) dan Gepic,” ujarnya. Selama melaksanakan kepengurusan Himabio pada tahun 2018, Amat merasakan berbagai macam kendala dari waktu hingga sumber daya manusia akibatnya hanya beberapa orang saja yang dapat mengerjakannya, “Kendala utama yang ditemui ketika melaksanakan progja yang paling penting untuk saat sekarang ini ialah karena waktu nya yang singkat jadi dalam pengerjaannya sendiri masih belum maksimal. Kendala lainnya juga ada di kurangnya sumber daya manusia tenaga ahli. Akibatnya, hanya segelintir saja yang bisa mengerjakan sementara yang lainnya jadi tidak tahu mau melakukan apa”tuturnya. Meskipun memiliki berbagai macam kendala dalam menjalankan kepengurusan ini Program kerjapada bidang Humas sudah terlaksana semuanya. Kesan Mahasiswa Biologi 2015 ini yang telah menjadi Kabid Humas pada periode kepengurusan ini yaitu ia merasa sulit karena berhubungan langsung dengan lingkungan dan memerlukan tenaga ahli pada divisi tertentu,” Untuk sekarang dalam menjadi kabid Humas sendiri sangat sulit karena bidang humas ini sendiri merupakan bidang yang berhubungan langsung dengan lingkungan diluar lingkup himpunan serta terdapat divisi yang memerlukan tenaga yang memang ahli seperti divisi Desain dan Ilustrasi,” ucapnya. Selain memberikan kesannya selama menjabat di Kabid Humas, Amat Ribut pun berpesan untuk Kabid pada kepengurusan berikutnya yaitu hubungan dengan masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi, “Untuk kabid selanjutnya hubungan dengan himpunan lain, jurusan, alumni serta masyarakat biologi ditingkatkan lagi,” tutupnya.

Himpunan Mahasiswa Biologi


SPIKULA

BIOLOGY BACK TO NATURE Oleh: Rezky Akbar Biology Back to Nature (B2N) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak. Kegiatan ini merupakan program kerja dari bidang Humas pada Divisi Jaringan dan Lembaga (Jarga) yang memiliki sasaran siswa/i SMA/Ma Sederajat se-Kalimantan Barat dan SMP/MTS Sederajat se- Kota Pontianak dan Kubu Raya. Pada tahun 2018 kegiatan B2N ini diketuai oleh Aan Ardian dari Biologi Angkatan 2016. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 06-07 Oktober 2018 di Universitas Tanjungpura, menurut Aan sapaan akrabnya mengatakan bahwa B2N tahun ini secara keseluruhannya baik dan bagus serta B2N pada tahun ini sudah mencangkup seluruh wailayah Kalimantan Barat, “Buat acara keseluruhannya baik dan bagus,buat kendala dalam kepanitiaan B2N sekarang tidak terlalu urgent masih bisa dihandle oleh panitia,terus kalo dibandingkan tahun-tahun sebelumnya B2N sekarang unggul pada jumlah kabupatennya yang mencakup seluruh wilayah kalbar dan ada perbedaan pada teknis jawara, untuk jawara dan lkti bedanya hanya pada tema saja,� tuturnya.

15

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018 Setiap diadakannya suatu kegiatan dipastikan memiliki kendala walaupun hanya sedikit, hal tersebut juga berlaku pada kepanitiaan B2N. Aan mengaku bahwa kendala yang ada pada B2N tahun 2018 adalah susahnya mengatur waktu panitia yang berbeda angkatan untuk dilaksanakannya berbagai kegiatan dan bidang konsumsi terlambat melakukan pembagian konsumsi peserta, ”P etama susah untuk menyatukan waktu panitia yang notabene dua angkatan untuk mengadakan rapat dan kendala-kendala dalam acara yaitu dalam bidang konsumsi yang mengalami keterlambatan pembagiannya,pada penginapan tidak 100% baik dikarenakan panitia ada yang kuliah juga pratikum jadi lumayan susah untuk membagi waktu antara perkuliahan,pratikum, juga kepanitiaan b2n,” jelasnya. Mahasiswa Biologi angkatan 2016 menjelaskan bahwa cara membagi waktu perkuliahan dan kepanitiaan dengan cara menyicil tugasnya sehingga tidak mengumpulkannya saat batas pengumpulan tugas selesai, “Pertama sudah berkomitmen dalam kepanitiaan, dalam perkulihan saya tetap mengikuti tetapi lebih mementingkan kepanitiaan,untuk tugas-tugas saya menyicil dan jarang mengumpulkan tugasnya h+ dateline yang terpenting bagi aan harus berani mengambil resiko yang telah di ambil,” ungkapnya. Aan juga memaparkan peserta yang ikut pada B2N 2018 pada 3 perlombaan yaitu Olimpiade Biologi (Olimbio), Jawara Biologi dan LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) masing-masing beragam jumlah pesertanya yaitu pada Olimbio memiliki dua tahap, untuk tahap selekda(seleksi daerah) pesertanya sebanyak 526 peserta dan untuk final diambil 10% dari jumlah peserta selekda. Pada LKTI yang mendaftar sebanyak 43 tim yang telah mengirim abstark dan di seleksi kembali menjadi 10 tim untuk melaju ke Final, sedangkan Jawara Biologi sebanyak 89 peserta.

2018 Berikan apa yang bisa kau berikan jangan terus meminta jangan terus bertanya apa yang diberikan kepadaku,tetapi bertanyalah apa yang harus kaulakukan untuk kepanitiaan itu Ia juga mengungkapkan kesannya selama kepanitiaan B2N 2018 yaitu kepanitiaan mantap serta kompak dapat menutupi teman-teman yang menghilang dari bidang-bidang kepanitiaan,untuk peserta didaerah-daerah yang lama lumayan menurun tetapi bisa tertutupi dengan daerah-daerah yang baru di buka untuk mengikuti B2N. Ia juga berpesan kepada Panitia B2N selanjutnya yaitu cakupan wilayah dipertahankan karena sudah seluruh Kalimantan Barat dan memperbaiki kesalahan dari tahun ini, “Pesannya untuk cakupan daerahnya harus dipertahankan karena sudah mencakup seluruh Kalbar juga pesertanya ditingkatkan lagi diperbanyak lagi,menginovasikan di acara diperbagus lagi dan perbaiki kesalahan dari tahun ini,ada saran dari peserta jawara untuk diperbanyak soal,kualitas soal diperbaiki dan juga diperbaiki sistem perlombaan,untuk panitia kedepan di kompakkan lagi kekurangan kepanitiaan dari tahun ini diperbaiki untuk kedepannya,” pesannya. Aan selaku ketua Panitia juga memberikan kata-kata motivasi untuk B2N kedepannya agar lebih berkembang dan lebih maju lagi, “Berikan apa yang bisa kau berikan jangan terus meminta jangan terus bertanya apa yang diberikan kepadaku,tetapi bertanyalah apa yang harus kaulakukan untuk kepanitiaan itu.” Tutupnya.

Biology Connecting People to Nature Foto: Dokumentasi Panitia B2N 16

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


PSDM

SPIKULA

P

KOMITMEN Himabio Oleh: Julia Nanda Puspita

engembangan Sumber Daya Mahasiswa atau biasa dikenal dengan PSDM merupakan bidang yang sangat diperlukan pada tiap Himpunan maupun Organisasi lainnya karena pada bidang ini dapat mengembangkan sumber daya dari mahasiswa tersebut. Sama halnya Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Untan memiliki bidang PSDM yang di kepalai Apriana Ulda. PSDM memiliki 3 divisi yang berada di dalamnya, yaitu Diklat, Mikat, dan Riset. Ulda sapaan akrabnya menjelaskan bahwa masing-masing divisi memiliki berbagai macam program kerja, pada divisi Diklat memiliki 5 program kerja unggulan dan 2 program kerja pendukung, “Untuk divisi Diklat ada 7 program kerja, diantaranya ada 5 program kerja unggulan dan 2 program kerja pendukung. Baru - baru ini ada tambahan yaitu program kerja esidental. Untuk program kerja unggulan sendiri itu ada himabiogenesis, simbiosis, sinapsis, magang himabio, dan kakak asuh. Sedangkan program kerja pendukung itu ada bikonkaf dan biont. Kemudian program kerja esidental itu ada bincang alumni,” jelasnya.

17

diatom

Selain menjelaskan program kerja yang ada di Diklat ia juga menjelaskan program kerja pada divisi Mikat yaitu memiliki 4 program kerja unggulan dan 2 program kerja pendukung, “Untuk mikat sendiri ada 6 program kerja, 4 program kerja unggulan dan 2 program kerja pendukung. Untuk program kerja unggulan itu ada pelatihan olah raga, pelatihan seni musik dan tari, biologi sehat, dan liga futsal biologi. Sedangkan program kerja pendukung itu ada laboratorium kreasi dan karikatur biologi,” tambahnya. Sedangkan Divisi Riset ia mengatakan bahwa ada 6 program kerja juga, 4 program kerja unggulan dan 2 program kerja pendukung. Untuk program kerja unggulan itu ada BSC (Biology Studi Club), Meristem, Tim KTI, dan Kuliah Umum. Sedangkan program kerja pendukung ada Fridom dan Bank Materi Kuliah. Ulda sangat bersyukur karena banyak program kerja yang sudah terlaksana walapun ada beberapa yang belum terlaksana, “Alhamdulillah program kerja sudah terlaksana, namun ada beberapa program kerja yang belum mencapai parameter seperti mikat karikatur biologi itu tidak mencapai parameter dikarenakan kendala dari pesertanya sendiri. Kemudian yang lain

alhamdulillah sudah mencapai parameter,”ucapnya. Kendala yang dihadapi Ulda dalam mengerjakan program kerja pada bidang PSDM sangat beragam karena tergantung dari program kerjanya tersebut, contohnya program kerja yang memerlukan kepanitiaan kendala yang dihadapi adalah sulitnya mengatur panitia yang berbeda angkatan karena memiliki jadwal yang berbeda maka akan sulit sekali untuk mengadakan rapat dan pelaksanaan agenda. Masih dengan alasan yang sama, kendala yang dihadapinya saat rapat divisi juga seperti itu yaitu sulitnya mengatur jadwal karena memiliki rekan kerja yang berbeda angkatan. Kendala lain yang dihadapi Ulda dalam mengepalai PSDM Himabio 2018 adalah sulitnya mencari pemateri yang benar-benar mengetahui materi yang ingin disampaikan sehingga peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dapat paham, selain itu kurangnya komunikasi antara kadiv dan staff sehingga ada beberapa agenda yang memang sulit terhandle dan tidak adanya dokumentasi dari Humas dan DI di beberapa kegiatan sehingga tidak semua semua kegiatan memiliki dokumentasi merupakan kendala yang dihadapi PSDM.

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Kendala lainnya yaitu target sasaran, Ulda menjelaskan bahwa minat dari mahasiswa biologi masih kurang dalam bidang akademik, “Kemudian kendala lainnya di pesertanya (target sasaran), misalkan sasaran kita adalah mahasiswa Biologi aktif. Seandainya pelaksana sudah merancang agenda sedemikian rupa misalkan pemateri sudah datang, segala materi sudah di siapkan, tapi memang minat dari mahasiswa biologi itu sendiri memang masih kurang terutama dalam bidang ke akademikan, kurangnya minat seperti itu,” jelasnya. Waktu yang mepet dan waktu yang tidak dikoordinir dengan baik merupakan salah satu kendala, ia menambahkan bahwa masalah komitmen pengurus hanya diawal saja diterapkan saat agenda masih kurang dan sulit dihubungi, “Kemudian masalah komitmen dari pengurus itu sendiri mungkin awal-awal memang komitmen akan 100% bekerja untuk Himabio, tapi ternyata pada saat diharapkan pada saat rapat atau ada agenda-agenda itu memang masih kurang dan lebih kecewanya lagi bahwa ketika dijapri itu responnya lama dan susah dihubungi,” tambahnya. Mahasiswi angkatan 2015 ini pada awalnya tidak ingin

mengikuti segala macam organisasi yang ada di kampus dan ingin fokus dengan kuliah karena nilai yang dimiliki benar-benar drop, tapi saat pembentukan kepengurusan ketua Himabio yaitu Ibnu Riyaldi menawarkan untuk menjadi Kabid PSDM. Ulda mengatakan bahwa saat ia ditawari menjadi kabid PSDM ia binggung menjawab seperti apa, “Jadi pada saat pembentukan kepengurusan tiba-tiba Ketua Himabio (Ibnu) menawarkan untuk menjadi kabid PSDM, itu saya menjadi seperti bingung mau menjawab apa kemudian saya minta waktu untuk berfikir selama satu hari satu malam. Setelah dipertimbangkan lagi ternyata Ibnu benar saat dia bilang bahwa kalau bukan kita yang melanjutkan ini siapa lagi karena sudah tidak ada orang,” katanya. Saat itu Ulda merasa ia sangat diharapkan di kepengurusan tahun ini tapi bukan berarti ia menganggap dirinya lebih baik dari yang lain. Ulda mengatakan bahwa menjadi Kabid PSDM bukan karena saya hebat bahksan saat dilangsungkannya pengaderan ia termasuk salah satu peserta yang pembangkang, “Menjadi kabid PSDM bukanlah karena saya hebat, bahkan saat pengaderan saya itu termasuk salah satu orang yang pembangkang. Dan saya lebih anehnya lagi

kenapa saya jadi kabid PSDM itu masih saya pertanyakan sampai sekarang. Tapi seburuknya kita di mata teman-teman atau kita sendiri yang merasa demikian, sebenarnya tidak ada yang benar-benar buruk karena selalu ada hal yang kebaikan di sela-sela keburukkan,” katannya. Ulda mejelaskan pelajaran yang didapat saat menjadi Kabid PSDM adalah dapat terus belajar, terus berfikir untuk Himabio,”Pelajarannya adalah bahwa setelah menjadi kabid PSDM ini saya belajar dan terus belajar, saya terus berfikir, terus mengevaluasi diri bahwa saya harus begini saya harus begini,” jelasnya. Ia juga mengatakan bahwa saat ia menjadi Kabid PSDM, ia merasa belum sepenuhnya baik dalam memimpin dan menghandle staff-staffnya. Ulda juga mengharapkan kepada Kabid PSDM selanjutnya harus lebih baik lagi, ”Dan saya berharap kabid PSDM selanjutnya harus lebih baik dari saya.” Tutupnya.

Foto: Dokumentasi Divisi DI

18

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


SPIKULA

BSC Foto: Syuryadi

H E RP B U E CL CLUB

M

BIOLOGY RO IC

19

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

C

diatom

I L AHAN B G AS O L O

AH

LOGY TO 20

CLU BE K

E

Himpunan Mahasiswa Biologi


SPIKULA

Oleh: Julia Nanda Puspita

KU

LIA HU

WCS

Solusi Konflik Manusia dan Satwa Liar

Foto: Syuryadi Wijaya

K

onflik mengenai manusia dan satwa liar memang tidak pernah ada habisnya untuk diperbincangkan demi mencari solusi. Kuliah umum yang diadakan di FMIPA Untan membahas mengenai konflik antara manusia dan satwa liar guna memberi informasi lebih kepada mahasiswa mengenai konflik tersebut dan cara mengatasinya. Pemateri yang dihadiri pada kuliah umum ini merupakan salah satu alumni mahasiswa Biologi FMIPA Universitas Indonesia yang sewaktu kuliahnya pernah mendapat gelar mahasiswa berprestasi utama di FMIPA UI yaitu Ardiantono. Saat ini ia bekerja di Wildlife Conservation Society-Indonesia. Lembaga ini berdedikasi menyelamatkan kehidupan liar serta tempat-tempat liar dengan cara memahami masalah-masalah kritis, menemukan solusi berbasis ilmu pengetahuan, dan mengambil tindakan konservasi yang menguntungkan alam dan manusia. 21

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

UM

UM

Selama kuliah umum beliau menjelaskan seperti apa konflik yang terjadi antara manusia dan satwa liar. Ardiantono juga mengambil topik mengenai konflik antara manusia dan satwa liar pada penelitiannya, dikarenakan ia tertarik mendengar penjelasan saat mengikuti mata kuliah Primatology, “Tertarik saat melihat dan mendengar penjelasan dosen di mata kuliah primatology. Saat itu beliau melihat matinya orang utan karena terbakar di Ketapang. Hal ini yang membuat tertarik,” sebutnya.

Konflik merupakan salah satu isu besar di bidang konservasi yang menarik untuk dikaji. Alasan ia bergabung di lembaga WCS untuk mengurangi konflik yang terjadi di alam seperti orang utan yang terbakar yang disebabkan oleh konflik manusia dan orang utan. Konflik manusia dan komodo merupakan topik penelitian Ardiantono saat skripsi. Kesulitan yang ia di-

Selama bekerja di WCS alumni mahasiswa biologi FMIPA UI ini mengamati tentang konflik manusia dan gajah serta mengelola konflik agar tidak ada kerugian yang dihasilkan walaupum konflik sekarang terus meningkat. Ardiantono mengatakan bahwa pengambilan data pada penelitian ini tidak mudah,”Pengambilan data tidak gampang, apa lagi masyarakat selalu merasa dirugikan karena konflik ini. Mashadapi pada penelitiannya yarakat beranggapan untuk apa adalah belum adanya survey dilakukan penelitian tentang ini terkait topik yang diangkat- jika tidak ada memberi solusi nya, “Kesulitan yang dihada- untuk mengatasinya,”ujarnya.

pi adalah dikarenakan sebelumnya belum ada penelitian seperti itu. Belum ada yang melakukan survey sosial untuk hal ini,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa konflik antar manusia dan satwa liar ini terjadi karena populasi satwa meningkat, pembangunan dimana-mana, serta popolasi manusia juga meningkat yang berarti membutuhkan lahan lebih untuk dapat tinggal dengan mengurangi lahan atau habitat dari satwa liar tersebut. Ardianto mengatakan kesadaran masyarakat sangat perlu dalam melindungi satwa liar untuk mencegah terjadinya konflik, “Perlunya kesadaran masyarakat dalam mengelola konflik ini. Kesadaran untuk melindungi dan toleransi terhadap satwa liar itu menjadi hal pokok dalam mengelola konflik ini.” tutupnya.

22

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


ALUMNUS

ALUM NUS Foto: google.com 23

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

6 Tahun Kuliah Meraih 2 Gelar Sarjana Oleh: M. Faizal A.A.

A

lumni pada suatu Fakultas bahkan Jurusan merupakan cerminan bagi mahasiswa yang masih melanjutkan pendidikannya, apakah itu dari segi perkerjaan setelah lulus dari Jurusan tersebut ataupun dari segi penelitian. Luqman merupakan salah satu alumni dari Biologi FMIPA Untan angkatan 2009. Sembari menempuhs tudi di bidang science yaitu menjadi mahasiswa di Biologi FMIPA ia jugapernah menempuh pendidikan S1 Tarbiyah PAI Staisa Jakarta, cabang Pontianak. Sekitar kurang lebih 6 tahun beliau berhasil meraup dua gelar S1 di Jurusan yang berbeda. Saat mengenyam pendidikan di Biologi FMIPA, beliau mengaku pernah merasa di fasetersulit pada saat awal memasuki perkuliahan. “Di zaman era modern saat itu kenapa laporan praktikum harus ditulis tangan dari setiap selesai praktikum dan yang parahnya lagi praktikum tidak hanya sekali, bahkan 2-3 kali setiap minggunya,” ujarnya. Seiring berjalannya waktu Luqman menyadari bahwa maksud dan tujuan ditulisnya laporan secara manual yaitu agar bisa dibaca ulang serta memahami praktikum yang sudah dilaksanakan. Alumni Biologi angkatan 2009 yang pernah menjabat wakil ketua Himma Kalbar saat itu mengatakan bahwa ia tidak mengurungkan niatnya untuk terus melaksanakan kewajibannya sebagai maha-

24

diatom

siswa Biologi FMIPA Untan dikala semester awal,“Meskipun banyak laporan yang harus dikumpulkan setiap minggunya, saya memasang strategi dengan menyicil menulis bab pendahuluan sampai metode praktikum jauh hari sebelum dilaksanakannya praktikum,” katanya. Alumni yang pernah menjabat sebagai PLT (pelaksanatugas) Presiden Mahasiswa FMIPA Untan saat terjadi kekosongan sementara pejabat organisasi kampus yaitu pada Presma FMIPA Untan ini, mendapat jalan terang menuju tugas akhir. Bersama salah satu teman diangkatannya, ia mencoba mengajukan penelitian tentang mikoriza pada akar langsat dan akhirnya diterima oleh dosen. ”Padahal waktu itu saya cuma ikut-ikutan teman,” sambil mengucap syukur tutur beliau memiliki teman satu angkatan yang solid. Tidak hanya fokus menjadi mahasiswa, sembari menyelesaikan amanahnya saat menjadi Wakil Presiden Mahasiswa FMIPA Untansaat itu serta penelitian tugas akhirnya, ia mencoba untuk memulai bisnis Owner Hamster Mania. “Alhamdulillah, bisnis itu masih berjalan hingga sekarang bahkan pernah ada orang India berkunjung dan beli langsung hamster saya,” tuturnya

Himpunan Mahasiswa Biologi


ALUMNUS Tips dan Trik Selain menceritakan suka duka saat masa kuliahnya berlangsung Luqman juga memberikan Tips & Trik yaitu hal utama adalah sholat tepat waktu, karena menurutnya dengan beribadah tepat waktu kita akan belajar dan terbiasa displin waktu dan bisa memanajemen waktu kita. Ia juga mengatakan bahwa jangan takut berorganisasi karena dapat menambah banyak teman dan relasi, “Jangan takut dan jangan anti organisasi karena di organisasi kita bisa mendapat banyak teman dan menambah relasi saat kita masih di kampus,” tuturnya yang pernah menjadi Guru di MAS Walisongo Pontianak. Menurutnya juga membuat skala prioritas itu penting dan segila-gilanya berorganisasi tapi tujuan utama mahasiswa adalah kuliah. “Ketika ada kepentingan organisasi dan kuliah, tetap kuliah diatas segalanya,”ucap ayah dari dua anak ini. Ia juga menambahkan bahwa memulai bisnis tidak ada salahnya bagi seorang mahasiswa sehingga nantinya siap turun ke dunia pekerjaan. “Dengan adanya pegangan dan pengalaman didunia bisnis maka kita akan siap menjadi alumni yang siap turun ke dunia kerja sesungguhnya,”tambahnya. Selain itu ia juga menambahkan jangan pernah menggap dosen itu jahat, karena cuma ada dua sifat dosen yang sesungguhnya. “Bila dosen itu killer berarti dosen itu sangat sayang sama kita dan bila dosen itu keibuanmaka itulah ibu kita di kampus,” tuturnya

LUQMANBiologi 2009

Owner Hamster Mania

Foto: Dokumentasi Pribadi

25

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Ketika ada kepentingan

ORGANISASI dan kuliah tetap kuliah diatas segalanya Luqman

Biologi 2009

26

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


0

R 27

diatom

PE

N

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Foto: google.com

28

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


OPERON

Foto: google.com

Sedini mungkin

Oleh: Jennifer dan Ega

untuk melibatkan diri ke penelitian

B

iologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai keberlangsungan makhluk hidup di bumi ini, pada umumnya biologi memiliki berbagai macam bidang minat yang terdapat didalamnya seperti ilmu yang mempelajari mengenai tumbuh-tumbuhan adalah ilmu Botani, sedangkan ilmu yang mempelajari mengenai hewan adalah zoologi, lalu mikrobiologi yaitu ilmu yang mempelajari mengenai mikroorganisme yang terdapat di sekitar kita. Sehingga untuk mendalami mengenai salah satu bidang tersebut harus menggunakan metode penelitian agar dapat mengembangkan pengetahuan yang telah ada. Penelitian ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya, tak hanya mahasiswa dosen juaga memiliki penelitian yang berguna untuk mengembangkan informasi dalam bidang pengetahuan tersebut. Riyandi merupakan salah satu dosen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak yang memiliki penelitian mengenai cacing nipah.

29

diatom

Alumni Biologi FMIPA Untan ini melakukan penelitian tentang perbedaan warna dari cacing nipah, pada penelitiannya ia ingin membedakan jenis kelamin menggunakan pewarnaan cacing nipah sebelum matang karena pada umumnya perbedaan jenis kelamin dan warna dapat dilihat saat setelah matang. Warna yang dimiliki cacing nipah ini adalah warna biru untuk jantan dan warna merah untuk betina. “Cacing nipah itu ternyata saat belum matang tidak bisa membedakan antara jantan dan betina untuk keperluan budidaya kita harus dapat membedakan jantan dan betina, dia akan berbeda antara betina dan jantan setelah ia matang. Berdasarkan penelitian pak junardi setelah matang jantan memiliki warna biru dan betina nanti akan berwarna merah dan baru bisa melakukan pembuahan. Nah saya mencoba melakukan penelitian coba membedakan jantan dan betina pada saat sebelum matang, saya melihat perbedaan warna antara jantan dan betina walaupun memang perbedaan jantan dan betina biasanya dilihat dari kandungan sel telur dan sel sprema yang ada di dalam coelomnya, “ ucapnya. Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Riyandi, M.Si Dosen Biologi

Riyandi juga menggunakan alat fotogrametri untuk melihat perbedaan dan saat diteliti memiliki perbedaan yang berbeda pada warnanya, “Saya melakukan dengan fotogrametri ingin melihat perbedaan dari fotographi dengan menggunakan alat yang dapat mengetahui warna suatu hewan, dan setelah diteliti bukan hanya warna merah dan biru yang ditemukan tetapi ada warna hitam yang ditemukan, jadi pada waktu matang tidak dapat melihat secara langsung antara jantan dan betina, dan pada sebelum matang ditemukan warna yang mendekati hitam, akhirnya saya tertuju ke arah sana,” tuturnya. Saat Riyandi melakukan pengambilan sampel yang ia dapatkan yaitu cacing yang warnanya agak hitam yang pada dasarnya memiliki warna yang kemerahan. Setelah diteliti secara histologi terdapatnya perbedaan pembesaran dari sel kelenjar yang mengeluarkan sekret tersebut, ternyata ada proses adaptasi lingkungan yang disebabkan bentuk selnya akan berubah. Menurut Riyandi saat berjalannya penelitian ini kendala yang dialami yaitu mulai dari gambaran sample dan memodifikasi, “Pertama mendapatkan sampel cacing untuk gambaran yang lebih jelas karena kita tidak bisa menduga berapa populasi yang kita dapatkan. Kemudian kedua adalah metodenya karena selama saya melakukan penelitian kemarin saya menggunakan rekayasa metode yang telah ada karena metode yang digunakan untuk primata dan sekarang saya terapkan ke invertebrata. Dengan 30

diatom

cara memodifikasi metode tersebut, sehingga waktu yang banyak dihabiskan untuk merekayasa metode tersebut sehingga bisa saya lakukan ke cacing itu, nah mungkin dari itu saya berfikir harus banyak mencoba, banyak sampel yang harus saya pakai sehingga saya mulai dari cacing yang mati, cacing yang pingsan sampai cacing yang hidup saya lihat karena setiap cacing memiliki perubahan. Dan keinginan saya cacing tersebut bisa hidup agar bisa membedakan warna saat hidup,” ujarnya. Riyandi mengatakan alasannya memilih penelitian ini adalah ingin membandingkan jantan dan betina sebelum matang , “Sebenarnya ingin membedakan pada penelitian Pak Junardi untuk membedakan jantan dan betina saat kondisi matang, saya juga membandingkan selaku melakukan penelitian ada warna lain yang ditemukan,” ujarnya Ia juga berpesan bahwa khususnya daerah Kalimantan barat banyak sekali potensi yang ada serta bisa dimanfaat untuk sumber daya sehingga bisa dilakukannya penelitian dan mahasiswa dapat berpastisipasi dalam lomba karya ilmiah karena dapat mengasah kemampuan menulis untuk penelitian yang ingin diambilnya “Kemudian agar lebih bagus dalam penelitian nantinya mahasiswa biologi harus fokus dimulai dari awal dan mulai melibatkan diri ke penelitian misalnya lomba karya tulis, artikel ilmiah sedini mungkiin disiapkan jangan menunggu semester akhir baru mulai terlibat itu telat belajarnya karena sudah banyak contoh mahasiswa yang biasa nulis pada waktu skripsi lancar semuanya karena sudah terbiasa nulis, terbiasa melakukan analisa serta sudah biasa melakukan penelitian sehingga saat skripsi semuanya lancar. Sedini mungkin untuk melibatkan diri ke penelitian,” pesannya. Himpunan Mahasiswa Biologi


OPERON

P

enelitian merupakan suatu hal yang sangat tidak asing lagi bagi mahasiswa di Universitas manapun, karena penelitian adalah syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan perkuliahan. Cristiar Samosir atau memiliki sapaan akrabnya Tiar merupakan mahasiswi Biologi 2014 yang telah menyelesaikan studinya di Jurusan FMIPA Untan dengan melakukan penelitian tentang ikan endemik di Kapuas Hulu. Judul penelitian tiar adalah niche trofik Ikan endemik Leptobarbus melanopterus di taman nasional danau sentarum kabupaten kapuas hulu. Objek penelitian yang dilakukan Tiar adalah ikan endemik yang ada di taman nasional danau sentarum. “Selama ini mungkin ikan yang kita kenal dari danau sentarum itu ikan arwana ataupun ikan belidak, tapi ternyata ada salah satu ikan endemik lainnya yaitu ikan peam bahasa lokalnya,” ujarnya. Ia juga berkata bahwa semakin lama populasikan akan berkurang karena diperjual belikan secara bebas. “Semakin lama, populasi ikan ini semakin menurun karena diperdagangkan. Corak tubuhnya di percaya oleh para kolektor, semakin tinggi atau besar kadar gambutnya dari perairan tersebut maka berdampak pada corak merah yang menarik di operculumnya,” katanya. Melihat kemungkinan potensi adanya penurunan populasi oleh karena itu Tiar mengambil objek ikan peam yang hanya ada didanau sentarum. Tiar menjelaskan bahwa kajiannya mengenai niche trofik serta identfikasi jenis makanan merupakan salah satu bagian dari penelitiannya , “Saya mengkaji tentang niche trofik, mungkin sekilas terlihat seperti pakan kalau di baca pada hasil. Tetapi tidak hanya identifikasi jenis-jenis pakan, melainkan juga posisi

31

diatom

relung yang dimanfaatkannya dalam suatu ekosistem, pakan utamanya, pakan pelengkap, pakan tambahan, dan juga luas relung itu bersifat spesialis atau generalis,“ jelasnya. Mahasiswi Biologi 2014 ini berharap informasi ini kedepannya dalam proses konservasi itu sebagai data awal. Menurut Tiar Ikan peam ini merupakan hewan endemik dari danau sentarum karena beberapa faktor, yaitu dari segi pakan Ikan ini tidak terlalu spesifik, tapi cukup banyak atau bervariasi. “Faktor yang lain adalah karakteristik habitatnya yang spesifik, yaitu bisa dikaji dari niche fasialnya yang memiliki faktor tertentu dimana kita ketahui danau sentarum adalah danau yang tersusun dari hutan rawa gambut kemudian memiliki pengaruh pasang surut, bisa jadi itu adalah faktor-faktor lingkungan yang memang spesifik yang hanya cocok untuk kehidupan ikan peam. Selanjutnya bisa juga dari kemampuan dia berdistribusi itu sangat terbatas beda dengan ikan-ikan lain seperti ikan selawat yang paling tersebar di indonesia maupun di luar negeri, artinya memiliki niche fasial ataupun karakteristik habitat atau lingkungannya lebih luas dibanding dengan ikan-ikan yang endemik. Ia juga berpesan bahwa “Kemalasan itu harus diubah dengan cepat agar tugas bahkan skripsi lebih cepat diselesaikannya dan di Publish, ”Saya untuk temen-temen pasti pernah merasa malas untuk menulis ataupun ketika ada perbaikan malas untuk memperbaiki, tapi dari kemalasan itu harusnya sudah mulai diubah dengan cepat selesaikan karena semakin menunda maka semua akan semakin terlambat. Jadi bagi temen-temen yang sedang atau akan skripsi tetap semangat untuk menulis dan juga hadapilah semua koreksian ataupun saran dari dosen itu sebagai masukan agar skripsi kita lebih baik untuk di publish dan menjadi ilmu bagi kita

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Pipi Merah Danau Sentarum dari

Cristiar Samosir Biologi 2014

93 84 hah Foto: @mohameds

32

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


ARTERI

Foto: flickr.com

33

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

34

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


ARTERI

Foto: Syuryadi

Bumi tidak layak huni jika kita tidak mau berubah Oleh: Amat Ribut

Memiliki komunitas yang sesuai dengan passion kita memang sangat menyenangkan untuk dijalani bahkan dengan mengikuti komunitas mendapatkan banyak relasi serta memiliki banyak pengalaman. Earth Hour merupakan salah satu komunitas luar kampus yang sangat digandrungi oleh mahasiswa, mahasiswi, pelajar, hingga orangtua yang memiliki rasa mencintai alam yang lebih dari orang biasa. Windy Chintia Mahasiswi Biologi 2013 merupakan salah satu koordinator dari EH sebutan akrab dari Earth Hour. Bagi Mahasiswi yang memiliki sapaan akrab Windy ini, EH merupakan rumah baginya, disana tempatnya belajar berorganisasi dan bisa mengenal banyak orang dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya. Menurutnya

35

diatom

EH bukanlah suatu komunitas, tapi gerakan yang mengajak semua pihak untuk menerapkan gaya hidup hijau dan menjadi lebih ramah lingkungan. “Earth Hour bukan hanya sekadar komunitas, tapi gerakan yang mengajak semua pihak untuk mulai mengubah kebiasaan sehari-hari menjadi lebih ramah lingkungan. Jadi semua pihak bisa bergabung dengan Earth Hour. Individual maupun komunitas. Dari EH ini, saya juga belajar berkomitmen untuk menerapkan gaya hidup hijau. Tidak langsung berubahdrastis, namun pelan-pelan dan konsisten,“ ungkapnya. Sudah 5 tahun Windy menjadi bagian dari komunitas Earth Hour Pontianak, ia bergabung pada akhir 2013 dan hingga saat ini ia masih aktif dan menjadi koordinator Kota EH Pontianak. Ia mengaku awalnya ia tertarik dengan EH karena Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

“Hal-hal lain yang dilakukan EH dalam menkampanyekan Green Lifestyle. Kegiatan-kegiatan itu di antaranya School Campaign, Public Campaign dalam rangka hari-hari besar lingkungan, Media Campaign ke radio-radio, dll,” jelasnnya.

Ini Aksiku ! MANA AKSIMU penyampaian dari Koordinator EH Pontianak sebelumnya yaitu Kak Tere, memilikipenyampaian yang ringan, mudah dipahami namun tepat sasaran. “Kak Tere membicarakan tentang bagaimana kita bersikap, bertanggung jawab terhadap bumi kita, hal-hal yang mudah dilakukan untuk lebih menyayangi bumi namun terlihat sulit, dan kekuatan kita itu sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bumi selanjutnya. Jika kitasendirisajatidakmauberubah, bumiakansemakintidaklayakhuni,” tegasnya. Bagi masyarakat yang awam terhadap EH menanggap bahwa EH merupakan acara yang hanya sekadar mematikan lampu di waktu tertentu, bagi Windy ini merupakan suatu tantangan untuk EH mengenai bagaimana mengubah mindset masyarakat. Pada dasarnya mematikan lampu itu ialah sekedar suatu ide yang munculs ecara simbolis dari selebrasi Earth Hour yang dilaksanakan pada minggu ketigas etiap bulan Maret yaitu dengan mematikan lampudan elektronik yang tidak digunakan selama 1 jam (60 menit/60+). Windy juga menjelaskan bahwa Komunitas EH lebih dari itu banyak hal yang dilakukan yaitu mengampanyekan Green Lifestyle contohnya seperti School Campaign, Public Campaign, dan lainnya.

36

diatom

Selain itu EH Pontianak juga berpartisipasi dalam kegiatan Festival Media oleh Aliansi Jurnalis Independen Indonesia dan Festival Pesisir Paloh 2018 di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Windy mengatakan bahwa pada pertengahan september EH Pontianak menginisiasikan World Clean Up Day 2018 dengan mengajak Pemerintah Kota Pontianak serta komunitas, “Di pertengahan bulan September kemarin, EH Pontianak menginisiasi World Clean Up Day 2018 yang merupakan rangkaian dari Indonesian Clean Up Day di tahun 2017. WCD 2018 ini tentu menggaet Pemkot dan komunitas-komunitas yang ada di Pontianak. Dengan jumlah pesertamencapai 500 orang dari berbagai komunitas, instansi, sekolah, dan masyarakat umum, kami berharap anggapan ‘EH sekedar mematikan lampu’ itu mulai terkikis” katanya. Dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh EH Pontianak, terdapat berbagai komunitas dan himpunan yang tergabung salah satunya ialah Himabio. Hal ini dilakukan sebagai tolak ukur kepedulian masyarakat, khususnya anak muda di Kota Pontianak terhadap kepeduliannya terhadap lingkungan sekitarnya. Himabio merupakan salah satu Himpunan Mahasiswa yang selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh EH. Tujuannya agar Himabio yang merupakan wadah dari mahasiswa biologi ini, nantinya bisa menyebarkan “Virus-Virus baik” yang telah dilakukan bersama dengan EH Pontianak, sehingga semakin banyak masyarakat yang lebih peduli dan peka terhadap lingkungan maka semakin banyak orang-orang yang peduli dan semakin banyak pula aksi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi.

Himpunan Mahasiswa Biologi


ARTERI

SILAHTURAHMI

#BERIRAMA Foto: Dokumentasi Pribadi

HIMABIO DAN HIMIKAWA Oleh: M. Alif

H impunan Mahasiswa merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang akademik dan non akademik serta sebagai wadah menyalurkan aspirasi dan kreatifittas mahasiswa pada himpunan tersebut. Tak jarang antar Himpunan melakukan kerja sama dengan tujuan dapat membagikan ilmu dan menjalin silaturahmi. Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan atau dikenal dengan Himikawa merupakan salah satu Himpunan Mahasiswa yang berkerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) FMIPA Untan. Himikawa adalah sebuah Himpunan Jurusan Ilmu Keperawatan yang beriisikan mahasiswa aktif yang ingin belajar mengenai organisasi dan mengembangkan soft skill dalam bidang keorganisasian.

37

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Wahyu Nasrullah selaku ketua Himikawa mengatakan bahwa tujuan dibentuknya Himikawa ini adalah sebagai tempat mengembangkan dan mengukir kreativitas mahasiswa, “Tujuannya di bentuk Himikawa sebagai tempat mengembangkan dan mengukir kreativitas mahasiswa, supaya apa yang telah di gagas menjadi berguna bagi sesama mahasiswa dan masyarakat,” ucapnya Wahyu sapaan akrabnya mengatakan bahwa setiap tahunnya Himikawa melakukan regenerasi kepengurusan agar dapat menjadi lebih baik. Mahasiswa Ilmu Keperawatan angkatan 2015 ini bertugas sebagai pemimpin di organisasi tersebut dengan berbagai macam tugas yang diamanahkan. Ia mengatakan bahwa julukan untuk kepengurusan periode ini adalah BERIRAMA, “Rekan-rekan kerja pada tahun ini berjuluk BERIRAMA yang terdiri dari 7 departemen dan 3 birokrat yang berisi PSDM (Kesejahteraan Mahasiswa), Infokom, Sosma (KWU), Kajian dan aksi strategis (Kastrad), Pendendidikan Pelatihan (Keilmiahan) dan Minat dan Bakat,” ujarnya. Ia mengatakan bahwa belakangan ini terjalin kerja sama antar Himikawa dan Himabio dalam sebuah kegiatan yang Himikawa selenggarakan yaitu cerdas cermat, “Baru-baru ini juga ada terjalin kerja sama antara Himikawa dan Himabio yang dimana pada beberapa waktu lalu ketika himikawa melakukan sebuah perlombaan cerdas cermat, soal-soal yang dibuat itu dibantu oleh Himabio juga yang sudah dilakukan setiap tahunnya,” ucapnya.

Selaku ketua Himikawa, Wahyu mengharapkan kerja sama antar kedua himpunan tetap terjaga serta lebih baik lagi kedepannya, “Harapan dari kedua himpunan ini, kerja sama yang sudah terjadi dapat terjaga dan lebih baik kedepannya, supaya kedua himpunan ini dapat lebih berkembang di sumber daya mahasiswanya dan sistem kepengurusan.” harapnya

38

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


POT RA IT Cluster of Small Mushrooms

GUNUNG PALUNG NATIONAL PARK ,BORNEO

Foto: flickr.com 39

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

40

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


POTRAIT

Fotografer Satwa Liar Tahun 2018, memenangkan gelar besar dengan gambarnya yang

‘Pasangan Emas’

memukau. yang menggambarkan sepasang monyet berhidung pesek keemasan saat mereka berhenti di sebuah batu dihutan pegunungan Qinling Tiongkok. [Sumber: @ natural_history_museum] Foto: @marselvanoosten

41

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

TARSIIDAE

Apakah kamu tahu? TARSIUS merupakan primata primitif. Satwa ini termasuk satwa yang aktif pada malam hari (nokturnal). Foto: Desi Pontiyana 42

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


W in da

Ek aP

utr i

POTRAIT

Chelon

43

diatom

jau) i H ia mydas (Penyu

: to Fo

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

En g ran gan g/ gk on g?

Enggang dan Rangkong adalah penjelasan mengenai sebutan untuk burung yang satu ini. Karena hanya sebuah sebutan, yang ingin kita gunakan maka tidaklah salah kita memilih menyebutnya Rangkong ataupun Enggang. Namun beberapa peneliti dan ilmuah lebih menyukai sebutan Enggang. Hal tersebut dipilih karena kata “enggang�. Foto: Dwi Ramayani

44

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


POTRAIT

Ident ifik asi

B

i r e t k a

Foto: Julia Nanda P

45

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

KELADI mini TNBBBR Bucephalandra sp.

Foto: Amat Ribut

46

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


kawah ijen foto: google.com

47

diatom

Lokasi: Kawasan Wisata Kawah K salah satu kaw Bio Alga Euglena mu sumber : https://www.ingentaconnect.co

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Jawa Timur Ketinggian : 2.368 mdpl wah paling asam terbesar di dunia ota yang ditemukan yaitu mutabilis dan Achnanthes minutissima om/content/schweiz/afh/2006/00000165/00000001/art00001

48

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


NOVEMBER 2018

TERIMA KASIH

Briliant 49

diatom

Himpunan Mahasiswa Biologi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.