Modul Hypertext _ Pers Liberal

PERS LIBERAL

“

PERS BEBAS

BERITA MENGENAI LUKISAN CIUMAN MESRA ANTARA DONALD TRUMP DAN BORIS JOHNSON

2021

HERTANTO WIJAYA DIANNITA INDAH ASTIKA NATASYA ANANDA RHETA S NAJLA ZAHRANI AULIA IVANNA RUSLI ALEXANDER AGUSTINUS

UNJ

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga modul yang berjudul “Libertarianism Theory” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Modul ini ditujukan kepada siapa saja yang ingin menambah wawasan serta pengetahuannya mengenai Teori pers liberal (Libertarianism Theory). Modul ini juga disajikan secara sistematis sehingga dapat mempermudah para pembaca untuk memahaminya. Dengan adanya modul ini, diharapkan agar para pembaca dapat memahami secara lebih mendalam tentang teori pers liberal sehingga pengetahuan yang didapat bisa bermanfaat bagi pembaca serta orang disekitarnya.

Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada mba Nada Arina Romli M.Ikom selaku dosen mata kuliah Komunikasi Massa yang telah membimbing kami dalam penyusunan modul ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dan mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan modul ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.untuk penyempurnaan modul ini.

Tim Penyusun

PERS LIBERAL // 01 - Kata Pengantar

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Peta Konsep

Pendahuluan

1 2 3 4 5

Pendahuluan

6

Uraian Materi

8

Tujuan

Pengertian

7

9

Sejarah Asumsi

10 11

Kelebihan dan Kekurangan

13

Idealisme

Contoh Kasus dan Kaitannya Kasus 1

11

14 15

Kaitan Kasus 1 Dengan Teori

16

Kaitan Kasus 2 Dengan Teori

18

Kasus 2

Penutup

Kesimpulan Glosarium

Daftar Pustaka PERS LIBERAL // 02 - Daftar Isi

17

19 20 21

22

Daftar Gambar Washingtonpost

15

Thefader

17

PERS LIBERAL // 03 - Daftar Gambar

PETA KONSEP

Teori Pers Liberal Pengertian

Sejarah

Asumsi

Idealisme Kelebihan

Contoh Kasus

Kaitan Dengan Teori

Kesimpulan

PERS LIBERAL // 04 - Peta Konsep

Kekurangan

PENDAHULUAN

01 Pendahuluan Seperti yang kita ketahui bahwa pers merupakan pilar keempat.....

Tujuan Tujuan dibuatnya Modul Hypertext ini adalah untuk membantu pembaca.....

PERS LIBERAL // 05 - Pendahuluan

pendahuluan Seperti yang kita ketahui bahwa pers merupakan pilar keempat demokrasi yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Media kerap dipandang sebagai alat kekuasaan yang digunakan untuk mengontrol opini publik.

Kekuatan media sangat besar karena dapat membentuk dan mengontrol opini publik sehingga menimbulkan pengaruh yang luas.

Lalu apakah saat ini ruang publik sudah tidak dibatasi oleh hegemoni kekuasaan yang ada?

Apakah media bebas menyuarakan aspirasinya sebagaimana fungsinya?

Dalam konteks negara demokrasi, keberadaan media sangatlah vital karena tidak hanya menjadi wadah penyampaian aspirasi masyarakat tetapi juga berperan sebagai alat kontrol bagi pemerintah. Singkatnya pers (media) menjadi lembaga yang berperan mengawasi kinerja pemerintah. Media berhak mengkritik segala kebijakan pemerintah yang menyeleweng dan pelanggaran HAM. Citizen Journalism merupakan fenomena yang tidak asing hari-hari ini. Adanya fenomena ini adalah suatu bukti bahwa tidak adanya lagi pembatasan, baik bagi pemberi maupun penerima informasi, semua orang memiliki kesempatan yang sama. Fenomena ini berhubungan langsung dengan teori pers itu sendiri, salah satunya yang dibahas pada modul ini yaitu Libertarianism Press Theory (Teori Pers Lliberal). Teori tersebut akan menjadi topik utama yang akan dibahas dalam modul ini termasuk bagaimana kebebasan yang dimaksud dalam teori pers liberal.

PERS LIBERAL // 06 - Pendahuluan

TUJUAN TUJUAN DIBUATNYA MODUL HYPERTEXT INI ADALAH UNTUK MEMBANTU PEMBACA DALAM MEMAHAMI PEMBAHASAN TEORI LIBERTARIANISM MEDIA

Modul ini tidak hanya berisi teks tetapi juga dilengkapi dengan video pembelajaran atau sumber dalam bentuk lainnya yang akan mempermudah pembaca memperoleh pemahaman teori. Dalam modul ini, penulis membahas salah satu dari Four Theories of The Press yaitu the libertarian theory atau teori pers liberal. Penulis berharap dengan dibuatnya modul ini, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai Teori Pers Liberal dengan baik.

PERS LIBERAL // 07 - Tujuan

URAIAN MATERI

02 Pengertian

Pengertian teori pers liberal.

Sejarah

Sejarah dari teori pers liberal.

Asusmsi & Idealisme

Asumsi serta idealisme terkait teori pers liberal.

Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan & kekurangan dari teori pers liberal.

PERS LIBERAL // 08 - Uraian Materi

Pengertian Teori pers liberal (libertarian press theory) merupakan kelanjutan dari teori pers otoriter yang pada saat itu kekuasaan serta pengaruh pemerintah sangat mendominasi pers.

Teori ini menjelaskan bagaimana pers memiliki kebebasan yang luas dalam upayanya untuk menyampaikan kebenaran.

Hal tersebut sesuai dengan persepsi yang berkembang terhadap pers, di mana pers identik dengan kebebasan tanpa batas dalam penyampaian kritik atau komentar terhadap siapa saja. Persepsi yang melekat terhadap pers tersebut ada karena perkembangan pandangan bahwa pers perlu mengawasi pemerintah.

Selain itu, dari pemahaman tersebut Menurut Waluyo (2018), pers di sini memiliki kedudukan di samping kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif atau dikenal sebagai “the fourth estate” sebagai atribut.

The Four Press Media Theories: Authoritarianism Media Theory, Libertarianism Media Theory, Social Responsibility Media Theory, and Totalitarian Media Theory

Menurut John Milton, libertarian vokal pada 1644 menyatakan bahwa “debat yang adil dan terbuka, kebenaran dan argumen yang jujur akan selalu menang dibandingkan kebohongan” (Baran & Davis, 2012: 102)

PERS LIBERAL // 09 - Pengertian & Sejarah

P E R S

L I B E R A L

Hakikat dari sistem yang ada pada teori ini adalah kebebasan karena pada dasarnya, manusia dilahirkan sebagai makhluk bebas yang memiliki kehendak untuk mengontrol akal dan sekelilingnya untuk tujuan yang mulia. Dengan adanya kebebasan ini, manusia dapat mengembangkan pemikirannya lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebebasan.

Teori Libertarian menggambarkan bahwa pers adalah sarana yang mengawasi pemerintah atas kebijakannya, dengan memberikan bukti dan argumen, bukan sebagai alat atau instrumen pemerintah

Sejarah Teori pers bebas berkembang pada akhir abad ke-17. Perkembangan dari kemunculan teori ini diawali dengan adanya sistem otoriterisme yang menyebabkan penolakan sehingga berujung pada lahirnya paham libertarianisme. Tidak hanya itu, adanya revolusi industri dan perkembangan pada masa pencerahan (aufklarung) juga ikut mendorong perkembangan teori ini. Di abad ke 19, teori pers ini mengalami masa jayanya dengan asumsi bahwa tiap manusia dapat membedakan mana hal yang benar dan salah sebagai makhluk rasional. Selanjutnya, pers liberal ini mulai berkembang pada abad ke-18 pada wilayah koloni Inggris di Amerika Utara dan mulai diimplementasikan di seluruh wilayah yang lepas dari koloni Inggris pada tahun 1776. Teori pers bebas ini kemudian diangkat secara resmi melalui Amandemen Pertama dalam Piagam Hak Asasi Manusia dan selanjutnya ditambahkan ke dalam Undang-Undang Dasar. Kemudian, teori ini mencapai puncaknya pada abad ke-19.

Perjuangan untuk mengakui prinsip-prinsip liberal yang mempengaruhi pers itu. Mencapai puncaknya dengan diformulasikan dan diterimanya Bill of Rights yang Mencakup peraturan-peraturan yang menetapkan kebebasan pers, meski tidak Tegas sehingga menimbulkan berbagai interpretasi.

Rujukan Rujukan atau referensi yang digunakan.

PERS LIBERAL // 10 - Sejarah

Video Video pembelajaran mengenai teori pers bebas.

Asumsi Sebagai pengemuka Four Theories of The Press, Fred Siebert (1956) menjelaskan bahwa asumsi dari teori Pers Liberal adalah bahwa people are rational, teori ini menghargai rasionalisme yang dimiliki manusia.

Rasionalisme yang dimiliki manusia membuat mereka tahu mana yang benar dan mana yang salah. Pers harus memiliki kebebasan seluas-luasnya dalam teori ini karena keberadaan pers membantu manusia dalam usaha mencari kebenaran akan sesuatu (Rachmadi, 1990 : 34-35). Dengan kebebasan yang dimiliki oleh pers ini menyebabkan arus informasi mengalir dengan sangat deras dimana hal ini seperti pedang dua sisi. Di satu sisi, masyarakat jadi dapat memperkaya pengetahuannya tetapi di lain sisi juga mempersulit masyarakat untuk membedakan mana informasi yang valid atau hanya sekedar opini penulis belaka. Namun kembali lagi, asumsi teori ini adalah bahwa manusia itu rasional. Meskipun opini bertebaran, manusia dapat menyaringnya dengan baik.

Informasi atau opini yang menurutnya benar dan patut didukung akan didukung dan begitupun sebaliknya.

Idealisme Suatu teori pasti memiliki idealismenya tersendiri, bagaimana teori tersebut dirasa paling benar dan patut diterapkan. Namun kenyataannya bisa saja berbanding terbalik.

Berikut idealisme Teori Pers Liberal atau bagaimana seharusnya teori ini diterapkan :

01 Sensor Eksternal Tidak boleh ada batasan (Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, 2005 : 20) atau sensor eksternal (pemerintah, tokoh masyarakat, dll). Pers bebas memberitakan apapun yang mereka ingin beritakan tanpa adanya campur tangan dari pihak eksternal termasuk dalam urusan sensor.

PERS LIBERAL // 11 - Asumsi & Idealisme

02

Akses Informasi

Setiap lapisan masyarakat terlepas apapun latar belakangnya memiliki kesempatan untuk mengakses informasi yang sama tanpa adanya pembatasan dalam bentuk apapun.

Bahkan masyarakat berhak untuk tahu apa yang seharusnya mereka ketahui tanpa dibatasi agar mereka juga dapat mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Idealisme 03

Hukuman Pers

Tidak adanya hukuman bagi pers bila mereka menyatakan kritik & saran terhadap pemerintah. Pers bebas untuk memberitakan apapun termasuk memblow up kritik atau saran mengenai kebijakan pemerintah yang dinilai kurang memihak atau malah merugikan rakyat.

Masyarakat berhak tahu hal tersebut. Semakin banyaknya opini yang tersebar, masyarakat juga dituntut untuk semakin kritis memilih opini mana yang layak untuk didukung maupun yang tidak.

Tidak ada hukuman namun semuanya dikendalikan oleh masyarakat itu sendiri.

04

Pemaksaan Pers

Tidak boleh adanya pemaksaan terhadap pers untuk menayangkan/ memberitakan suatu hal baik dari suatu Institusi/perorangan atau bahkan pemiliknya sendiri.

Pers harus menjadi lembaga independen yang pemberitaannya tidak dikendalikan oleh segelintir pihak saja.

05

Pilar Keempat

Media harus menjadi watchdog atau pilar keempat pemerintahan. Pers dalam hal ini memiliki suatu tanggung jawab atau kewenangan untuk menjadi pemerhati pemerintahan baik itu dari sisi kinerja, program, kebijakan dan lainnya

Rujukan Rujukan atau referensi yang digunakan.

Video Video yang relevan dengan idealisme, bagaimana penerapan kebebasan pers

PERS LIBERAL // 12 - Idealisme

Kelebihan & Kekurangan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwasannya teori pers liberal ini mengutamakan kebebasan dalam praktiknya. Terkait penjelasan tersebut, tentunya terdapat kelebihan dan kekurangan pada teori ini yang telah disampaikan oleh Baran & Davis (2012)

Keku rangan 1. Media memegang kontrol penuh terhadap kebebasan sehingga sering menciptakan situasi kebebasan yang berlebihan dalam penyampaian informasi 2. Menimbulkan kemerosotan moral pada masyarakat karena sistem ini menerapkan kebebasan yang mutlak 3. Terjadi persaingan yang tidak sehat antar pers dalam menyampaikan suatu informasi 4. Media massa hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya karena tujuan sebenarnya adalah pengakumulasian modal 5. Media cenderung tidak menghiraukan permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat kebebasan yang berlebihan.

Kelebi han 1. Penyampaian informasi dengan kebebasan secara luas dimiliki oleh media.

2. Media terhindar dari kontrol pemerintah.

3. Pers cenderung berpihak pada publik dan bersifat independen 4. Pers berfungsi sebagai penyebar informasi, kontrol sosial, pendidik, dan juga penghibur.

PERS LIBERAL // 13 - Kelebihan & Kekurangan

Video Video yang membahas tentang teori ini secara lengkap.

KASUS&MATERI

03 Contoh Kasus

Kasus: Lukisan Ciuman Mesra antara Donald Trump dan Boris Johnson.

Kasus: Radio Station Are now Being Hacked To Play “F Donald Trump” Over and Over.

Kaitan

Katian kasus yang dipilih dengan teori pers liberal.

Kesimpulan

Kesimpulan secara keseluruhan.

PERS LIBERAL // 14 - Kasus&Materi

Contoh Kasus 1

Sumber Sumber dari kasus yang penulis pilih.

sumber gambar : washingtonpost.com

Washingtonpost.com - Lukisan mural pada dinding merupakan suatu hal yang kerap ditemui di sepanjang jalan suatu kota. Adapun lukisan mural tersebut tentunya dibuat dengan berbagai tujuan mulai dari menyalurkan hobi, sarana mengajak masyarakat terhadap suatu hal hingga dijadikan sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah. Berdasarkan penjelasan tersebut, tepat pada 24 Mei 2016 terlukis sebuah mural berukuran besar di samping salah satu gedung di Bristol, Inggris. Apa yang digambarkan pada lukisan ini cukup mengejutkan sekaligus menakjubkan, pasalnya di sana terpampang jelas sosok Donald Trump selaku calon presiden Amerika Serikat saat itu tengah berciuman dengan Boris Johnson, mantan walikota London.

Mengapa diperlihatkan adegan bergairah antara kedua tokoh pada mural tersebut? Pertama, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Donald Trump selaku calon presiden Amerika Serikat saat itu tengah bersitegang dalam hal politik dengan Boris Johnson. Mantan wali kota London tersebut ternyata kontra terhadap bergabungnya Inggris Raya dengan Uni Eropa. Melihat keadaan yang demikian, sekelompok aktivis bernama We Are Europe memesan mural tersebut demi menyuarakan keinginan mereka agar Inggris tetap ada di dalam Uni Eropa saat pemungutan suara pada 23 Juni mendatang. Selain itu, dalam mural ini juga terdapat seruan bagi orang-orang.

Sebelumya, lukisan mural yang hampir sama juga pernah ada di Vilnius, Lithuania yang menampilkan gambaran Trump dan Vladimir Putin selaku presiden Rusia tengah berpelukan. Hal ini dinilai sebagai asal inspirasi lukisan ciuman mesra Trump di Inggris tersebut.

PERS LIBERAL // 15 - Kasus 1

Kaitan Kaitan antara contoh kasus yang diangkat dengan teori.

Berdasarkan kasus yang kami angkat dari pemberitaan atas kasus tersebut didasari dengan teori pers liberal. Dari kasus yang diberitakan mengenai mural Donald Trump dan Boris Johnson yang digambarkan tengah berciuman tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk dari pers yang bebas dari pengawasan pemerintah atau sejalan dengan penjelasan teori pers liberal itu sendiri. Mengapa dikatakan demikian? Pertama, dari contoh kasus tersebut dapat dilihat beberapa fungsi yang sesuai dengan rumusan pada teori pers liberal, seperti pemberitaan tersebut berdedikasi kepada sistem politik dengan menampilkan informasi yang sedang hangat tentang hubungan Donald Trump dengan Boris Johnson, ketika Trump menolak Inggris Raya untuk menjadi bagian dari Uni Eropa. Selain itu, sesuai pula pada idealisme teori yang ada bahwa tidak adanya sensor terhadap pemberitaan mural tersebut. Ciuman memang merupakan hal yang lumrah dilakukan pada budaya Barat. Namun, lain halnya jika ada tokoh besar pada dunia politik yang digambarkan tengah melakukan hal yang demikian.

PERS LIBERAL // 16 - Kaitan Kasus 1

Contoh Kasus 2 Thefader.com - Radio merupakan salah satu media komunikasi massa elektronik yang digunakan untuk menyampaikan beragam informasi kepada khalayak luas. Namun, ada kalanya radio tersebut digunakan sebagai sarana untuk menyuarakan pikiran rakyat. Hal ini pernah terjadi dua tahun lalu, tepatnya pada 2 Februari 2017 stasiun radio WFBS-FM Sunny 107.9: Oldies & Beach Music di Carolina Selatan dilaporkan mengalami peretasan oleh kelompok yang anti terhadap Trump.

Peretasan tersebut berupa disiarkannya lagu milik penyanyi rap YG & Nipsey Hussle yang berjudul “Fuck Donald Trump” tanpa adanya sensor yang dinilai sebagai bentuk ungkapan perlawanan terhadap pemerintahan Trump.

sumber gambar : thefader.com

Sumber Sumber dari kasus yang penulis pilih.

PERS LIBERAL // 17 - Kasus 2

Menanggapi hal ini, Frank Patterson presiden sekaligus pemilik saham dari stasiun radio tersebut menulis postingan pada Facebook bahwasannya siaran yang ditayangkan pada saat itu bukanlah milik stasiun Sunny 107.9 itu. Ia juga membantah dengan pernyataan bahwa stasiun radio tersebut tidak pernah mengikutsertakan hal-hal berbau politik dalam siarannya.

Beberapa stasiun radio lainnya di beberapa daerah juga diretas oleh kelompok anti-Trump dan menyiarkan lagu yang sama di 20 Januari 2017 lalu, tepat di hari pelantikan Donald Trump. Stasiun-stasiun radio tersebut di antaranya Stasiun Tua di San Angelo, Texas; El Jefe 96.7 di Murfreesboro, Tennessee; Bunda Radio Penebus 103.5 di Evansville, Indiana; dan Crescent Hill Radio di Louisville, Kentucky.

Kaitan Kaitan antara contoh kasus yang diangkat dengan teori.

Berdasarkan kasus yang kami angkat, pemberitaan tersebut didasari dengan teori pers liberal. Dari kasus yang diberitakan mengenai mural Donald Trump dan Boris Johnson yang digambarkan tengah berciuman tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk dari pers yang bebas dari pengawasan pemerintah atau sejalan dengan penjelasan teori pers liberal itu sendiri.

Mengapa dikatakan demikian?

Pertama, dari contoh kasus tersebut dapat dilihat beberapa fungsi yang sesuai dengan rumusan pada teori pers liberal, seperti pemberitaan tersebut berdedikasi kepada sistem politik dengan menampilkan informasi yang sedang hangat tentang hubungan Donald Trump dengan Boris Johnson, ketika Trump menolak Inggris Raya untuk menjadi bagian dari Uni Eropa. Selain itu, sesuai pula pada idealisme teori yang ada bahwa tidak adanya sensor terhadap pemberitaan mural tersebut. Ciuman memang merupakan hal yang lumrah dilakukan pada budaya Barat.

Namun, lain halnya jika ada tokoh besar pada dunia politik yang digambarkan tengah melakukan hal yang demikian.

B e gi t u p u la ka sus ked ua mengenai stasiun radio yang mengal a mi pe r e t a s an d e ng a n d isia rkanny a lagu yang secara jelas meng k r i ti k P r e s i d e n Dona ld T rump se cara jelas. Lagu tersebut juga disiar k a n t a n pa a da nya sensor d an tindakan dari pihak-pihak berwa j i b t e r h a da p kelomp ok a nt i- T r ump. H al ini membuktikan bahw a pe r s d i Am e r i k a Serika t sa ng a t la h bebas. Setiap masy arakat memilik i h a k untuk me ng krit ik pemerintahan y ang ada.

PERS LIBERAL // 18 - Kaitan Kasus 2

Penutup

04 Kesimpulan

Kesimpulan keseluruhan materi yang dibahas

Glosarium

Sumber pengayaan pengetahuan tentang padanan istilah bidang ilmu dapat memperkaya perbendaharaan pustaka kebahasaan.

PERS LIBERAL // 19 - Penutup

Kesimpulan

Teori pers liberal yang umumnya diterapkan oleh negara dengan sistem demokrasi liberal ini memang memiliki banyak kelebihan dalam pemberitaan suatu kasus. Seperti pers lebih independen yang tidak berpihak pada penguasa dan pers yang berperan menjadi pengontrol sosial, penyebar informasi, pendidik, maupun penghibur. Akan tetapi, di sisi lain teori ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti dapat menimbulkan kebebasan berlebih maupun persaingan tidak sehat antar pers dalam penyebaran informasi. Pada kasus yang kami angkat kelemahan dari teori ini terlihat dari kemerosotan moral masyarakat karena kebebasan berlebih serta media yang tidak begitu memperdulikan permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi dan cenderung mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

Dari contoh kasus "Lukisan Ciuman Mesra antara Donald Trump dan Boris Johnson" dan kasus "Penyiaran Lagu Fuxx Donald Trump” tersebut tergolong pada teori pers liberal. Karena pada kasus ini manusia dianggap sebagai makhluk rasional yang otonom dan memiliki kebebasan dalam mengemukakan pendapatnya. Pada kasus ini, pemerintah tidak memiliki hak untuk melakukan kontrol yang ketat karena media lah yang memiliki kontrol yang besar dan juga kebebasan dalam mengekspresikan pendapatnya.

PERS LIBERAL // 20 - Kesimpulan

Glosarium

Aspirasi : harapan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang

Citizen Journalism : aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (yang bukan wartawan) Fourth estate : pilar keempat dalam demokrasi Idealisme : aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami Independen : tidak terikat pada pihak lain Kebijakan : suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik untuk mencapai tujuan tertentu.

Liberal : bersifat bebas Media Massa : sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas Opini : suatu sikap atau pendapat, tanggapan, pandangan, dan hasil pikiran seseorang mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan tertentu.

Pers : badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala.

Rasionalisme : teori (paham) yang menganggap bahwa pikiran dan akal merupakan satu-satunya dasar untuk memecahkan problem (kebenaran) yang lepas dari jangkauan indra; paham yang lebih mengutamakan (kemampuan) akal daripada emosi, atau batin.

Sensor : pengawasan dan pemeriksaan surat-surat atau sesuatu yang akan disiarkan atau diterima (berita, majalah, buku, dan sebagainya).

Watchdog : pers atau media melakukan pengawasan terhadap berbagai lembaga sosial, politik maupun lembaga-lembaga ekonomi lainnya agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

PERS LIBERAL // 21 - Glosarium

Daftar Pustaka

Waluyo, D. (2018). Makna Jurnalisme dalam Era Digital: Suatu Peluang dan Transformasi. Diakom: Jurnal Media dan Komunikasi, 1(1), 33-42.

Komunikasi, D.A. (2013). The Four Press Media Theories: Authoritarianism Media Theory, Libertarianism Media Theory, Social Responsibility Media Theory, and Totalitarian Media Theory.

Bilardo, T. (2019). Pers Libertarian. Jurnal Network Media, 2, 32–39.

Baran, Staley. D & Davis, Denis. K. (2012). Mass Communication Theory, Foundation, Ferment,and Future, Sixth Edition. Chicago: Wadsworth https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2016/05/ 24/a-mural-showing-donald-trump-kissing-boris-johnson-appe ars-in-britain/, diakses 27 November 2021 https://www.thefader.com/2017/02/02/fuck-donald-trump-yg-ra dio-station-hacked, diakses 8 Desember 2021 Waluyo, Djoko. "Makna Jurnalisme dalam Era Digital : suatu Peluang dan Transformasi." Diakom, vol. 1, no. 1, Sep. 2018.

PERS LIBERAL // 22 - Daftar Pustaka