EDISI III ATKP

Page 1


REDAKSI BULETIN ATKP MEDAN PENANGGUNGJAWAB: atmo, S.T ., S.Pd., M.T Suyatmo, S.T., Suy PIMPINAN REDAKSI Rahmad Isa Masri EDITOR Tiara Sylvia Jien YYes es TTaudia audia P anjaitan Panjaitan Yennizar LLubis ubis FOTOGRAFER Ahmad Azhari Can Aritonang

BERBAGAI kegiatan positif sudah dilaksanakan Taruna/I Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan, dalam menjawab tantangan untuk menjadi insan yang tangguh dan kompeten.

M

ereka sadar, bahwa untuk menjadi tangguh dan kompeten harus mampu berinovasi dan berkarya. Bukan dengan jalan kekerasan, namun menunjukkan bagaimana seharusnya seorang Taruna/ I bertingkah laku. Baik itu di dalam kampus maupun diluar kampus. Bukan hanya dari Taruna/I, civitas ATKP Medan juga terus berbenah diri untuk bisa menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang tangguh dan kompeten di dunia penerbangan. Hal tersebut dibuktikan melalui arah kebijakan managemen terkait proses pembelajaran yang mendukung Taruna/I menjadi tangguh dan kompeten. Tidak hanya itu saja, ATKP Medan juga kembali mendapat penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk

melaksanakan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) pada 2019 ini. Ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pendidikan. Terkait hal tersebut, beberapa waktu lalu Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi berkenan untuk membuka DPM ATKP Medan dan BP2IP Malahayati Aceh. Lebih kurang 1600-an peserta ikut dalam DPM tersebut. Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh civitas ATKP Medan, tersaji dalam Buletin ATKP Medan pada Edisi III ini. Kami, tidak menutup kemungkinan untuk menerima saran dan kritik membangun untuk perbaikan buletin ini ke depan. Selamat membaca!!!

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

2


LAPORAN UTAMA

MENTERI Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi membuka Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan dan BP2IP Malahayati Aceh, Sabtu (2/3/2019).

T

idak kurang, 1620 peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat mengikuti acara pembukaan ini. Mereka terdiri dari 1500 peserta dari BP2IP Malahayati Aceh dan 120 peserta dari ATKP Medan. Menteri Perhubungan membuka Diklat Pemberdayaan Masyarakat secara simbolis di Gedung Serbaguna Angkasa Pura II, di Kabupaten Deliserdang. Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala BPSDM Perhubungan, Ibu Umiyatun Hayati Triastuti, Sekretaris BPSDM Perhubungan, Bapak Suharto serta jajaran pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan. Dalam kata sambutannya, Bapak Budi Karya Sumadi berharap masyarakat yang mendapatkan pelatihan pada DPM ini menjadi SDM yang terampil dan memiliki kompetensi yang bisa bersaing dalam dunia kerja. “Saya yakin bahwa peserta Diklat ini adalah yang terbaik. Setelah mendapat

3

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

pembekalan atau ilmu sesuai kompetensinya, para peserta Diklat ini diharapkan mendapat pekerjaan yang baik,” ujarnya. Menhub menambahkan, jika

sebelumnya mereka hanya penggangguran, maka setelah Diklat ini bisa diterima di dunia kerja. Dari hasil Diklat ini, para peserta diharapkan mendapatkan keterampilan dan kepercayaan diri untuk bersaing di dunia kerja. “Jika mereka hanya memiliki keterampilan tetapi tidak memiliki kepercayaan diri, percuma, begitu juga sebaliknya, jika memiliki kepercayaan diri dan tidak memiliki keterampilan juga percuma. Yang saya lihat, para peserta ini memiliki semangat, nah, mereka sudah memiliki kepercayaan diri,” ujar Menhub. Program DPM ini bertujuan membekali kompetensi kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitasnya sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Program yang juga merupakan salah satu program Nawacita bertujuan untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat. DPM juga merupakan pendidikan dan pelatihan gratis bagi


LAPORAN UTAMA masyarakat yang memiliki ijazah minimal SLTP dan berusia minimal 16 tahun. Diklat ini diprioritaskan bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomis di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah terluar, terisolir, rawan bencana, dan perbatasan. Sementara itu, jenis Diklat yang dilaksanakan, BP2IP Malahayati mengadakan Diklat Basic Safety Training (BST), Advance Fire Fighting (AFF), dan Security Awarness Training (SAT). Sedangkan ATKP Medan sendiri kali ini mengadakan Diklat Human Factor, Safety Management System, Technical Drawing, dan IT Network Fundamental. Pada kesempatan itu juga, Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi menyematkan tanda peserta Diklat didampingi oleh Kepala Badan SDM Perhubungan. Dalam kegiatan ini Bapak Menteri Perhubungan juga memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu. n Yenni

80 Siswa SMK Kembali Ikuti DPM AKADEMI Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan kembali membuka Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) untuk tahun 2019, Senin (25/2) lalu. Tidak kurang 80 peserta yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh, mengikuti pembukaan diklat yang secara resmi di buka oleh Wakil Direktur II, Dadang Kusyadi, SH, MH di Gedung Serba Guna ATKP Medan. Pembukaan DPM juga dihadiri oleh Wakil Direktur I Liber Tommy Hutabarat ST, MT, Wakil Direktur II Dadang Kusyadi SH, MH, Wakil Direktur III, Dwiyanto ST, MPd, Ketua Penyelenggaran DPM 2019 Sunardi, ST, MT dan Manager AMTO, Hadi Prayitno, S.ST, MA. Selain itu, pembukaan juga dihadiri, Kartika salah satu Kepala Sekolah SMK Swasta Penerbangan Angkasa Nasional, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Dalam kata sambutannya, Dadang Kusyadi meminta kepada siswa DPM

untuk serius dan bersungguhsungguh dalam mengikuti proses belajar mengajar nantinya. “Kita minta, agar siswa juga mentaati semua peraturan yang berlaku di kampus ATKP Medan, selama Diklat berlangsung,” ujar Dadang. Pelaksanaan Diklat sendiri berlangsung dari 25 Februari – 02 Maret 2019 di kampus ATKP Medan. Selama kegiatan berlangsung para peserta Diklat akan tinggal di asrama. Seluruh kebutuhan peserta Diklat akan dipenuhi oleh ATKP Medan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, DPM merupakan program gratis, dimana semua pembiayaannya dibebankan kepada Kementerian Perhubungan, dengan pelaksananya ATKP Medan. Untuk kali ini, ke 80 siswa Diklat terbagi di empat program Diklat yaitu Human Factor angkatan 23, Safety Management System (SMS) angkatan 29, IT Network Fundamental angkatan I dan Technical Drawing angkatan 26. Siswa-siswa tersebut berasal dari SMK Manajemen Penerbangan Kecamatan Medan Tembung, Medan, SMK Skylandsea YAPPSU Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, SMK Penerbangan Angkasa Nasional Medan,

SMK Penerbangan Angkasa Nasional Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang dan SMK Swasta Anak Bangsa Kuta Cane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh. Dadang Kusyadi juga berharap, setelah mengikuti DPM ini, para siswa bisa menambah kompetensinya dan bisa mengaplikasikannya secara baik dan benar. Salah seorang siswa Diklat, Wini Vidya Pasaribu, siswa DPM asal SMK Penerbangan Angkasa Nasional Medan mengatakan, dengan mengikuti DPM, dirinya berharap bisa menambah wawasan dan pengalaman untuk kompetensi dirinya. Wini juga berharap dengan mengikuti Diklat ini, semua aturan dan tata krama yang diajarkan selama mengikuti Diklat bisa diaplikasikan di kehidupannya sehari-harinya. “Saya berharap bisa mengaplikasikannya, di dunia luar seperti di rumah saya. Saya juga berharap, tahun ini saya bisa bergabung di ATKP Medan, “ujar Wini yang mengikuti Diklat SMS angkatan 29 ini. n Riduan/Yenni

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

4


GOOD GOVERNANCE

MENJELANG pertengahan Februari lalu, terjadi perubahan tampuk kepemimpinan di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. Jika sebelumnya tongkat estafet kepemimpinan dipegang oleh Achmad Setiyo Prabowo, ST., MT., maka sejak 11 Februari 2019, berpindah ke Suyatmo, S.T., S.Pd., M.T. Selanjutnya, Achmad Setiyo Prabowo dipercaya untuk memimpin ATKP Makassar.

D

alam acara pengantar tugas, yang juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU), Sri Lestari Rahayu, Sabtu (16/ 2/2019), Achmad Setiyo Prabowo mengatakan, dirinya berterima kasih kepada jajaran ATKP Medan yang sudah memberikan kepercayaan dan dukungannya. “Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh staf ATKP Medan yang selama setahun kurang, sudah memberikan dukungan dan kepercayaannya kepada saya dalam memimpin ATKP Medan,” ujar beliau yang didampingi istri, Euis Widianingsih. Dalam kesempatan itu, Achmad Setiyo Prabowo, juga meminta maaf atas kesalahan yang mungkin diperbuatnya tanpa disengaja kepada seluruh civitas

5

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

ATKP Medan, selama ia memimpin. Selanjutnya, Direktur ATKP Medan, Suyatmo, dalam kata sambutannya yang didampingi istri C T Erwani mengatakan, dua minggu sebelumnya baru saja dilantik menjadi Kepala Bagian Administrasi dan Ketarunaan di Poltekbang Surabaya. “Baru saja ada di Poltekbang Surabaya, lalu mendapat telepon untuk menghadiri pelantikan di Jakarta. Ternyata saya dipercaya untuk menjadi Direktur ATKP Medan,” ujar beliau. Dalam kesempatan itu, Suyatmo berjanji untuk melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilaksanakan oleh direktur sebelumnya. Tak lupa, beliau juga mengharapkan dukungan dan kerjasama dari seluruh civitas ATKP Medan. “Mohon dukungannya dari semua,

untuk melanjutkan kepemimpinan di ATKP Medan, “ imbuh beliau. Sementara itu, Ka PPPSDM Perhubungan Udara, Sri Lestari Rahayu dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan di ATKP Medan kepada Achmad Setiyo Prabowo dan mengucapkan selamat bekerja kepada Direktur ATKP Medan yang baru, Suyatmo. Turut hadir dalam acara pengantar tugas tersebut, Dewan Pengawas BLU ATKP Medan, Peni Puji Turyanti, Direktur Poltekbang Surabaya, Kepala BP3 Palembang serta tamu undangan lainnya. Dalam kesempatan itu, Achmad Setiyo Prabowo beserta istri melaksanakan prosesi pedang pora pengantar tugas ke tempat yang baru. Thank You Sir!! And Welcome Sir !!! n Yenni


GOOD GOVERNANCE ○

Direktur ATKP Medan, Suyatmo, S.T., S.Pd, M.T

Bekerja dengan Jujur, Ikhlas dan Apa Adanya MINGGU sore bulan lalu, dering telepon selular milik Suyatmo,ST, SPd, MT berbunyi. Dari seberang, si penelepon menyampaikan perintah agar Suyatmo segera berangkat ke Jakarta dengan membawa perlengkapan untuk pelantikan.

K

eesokan harinya, Senin (11/02/ 2019), Suyatmo dilantik untuk menduduki jabatan baru yaitu Direktur ATKP Medan, sesuai dengan SK Kementerian Perhubungan, Nomor : SK.1457 Tahun 2019. Padahal, dua minggu sebelumnya Suyatmo baru saja dilantik menjadi Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan Politeknik Penerbangan Surabaya. Sebelumnya ia juga menduduki jabatan yang sama di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang. Suyatmo adalah lulusan RTL 17, tahun 1988 dari PLP Curuq yang kini STPI. Dengan semangat belajar untuk mengembangkan potensi dirinya, beliau telah mendapatkan Magister Teknik di Institut Teknologi Bandung (ITB) program studi Teknik Aeronotika dan Astronotika. “Namun, sebagai Aparat Sipil Negara (ASN), kita harus patuhi dan siap melaksanakan tugas negara dimana pun berada,” ujarnya kepada Buletin ATKP Medan. Pria kelahiran Sragen, 55 tahun lalu ini berasal dari keluarga sederhana. Lahir dari pasangan Marto Waluyo dan Suyatmi, Suyatmo merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia selalu menjalani hidup dengan jujur, ikhlas dan apa adanya. Inilah yang senantiasa memberikan semangat untuk

melakukan perubahan – perubahan ke arah yang lebih baik. Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan bukan hal yang baru bagi bapak yang telah di karunia 3 orang anak ini. Karena karir di awali pada tahun 1989, di Balai Diklat Penerbangan Surabaya yang saat ini menjadi Politeknik Penerbangan Surabaya. Total sudah 30 tahun lamanya, beliau selalu bergelut dengan kehidupan Taruna/I penerbangan. Begitu kaki Suyatmo menginjakkan kota Medan dan diberikan tugas sebagai Direktur di ATKP Medan, tekad beliau sangat kuat untuk menjadikan ATKP Medan menjadi yang terdepan. “Kita yang mempunyai ATKP Medan dan harus berani berubah sehingga menghasilkan lulusan yang tangguh dan berkompeten mampu bersaing di era Revolusi Industry 4.0. Hal utama yang dilakukan adalah perubahan Mind Set para mitra kerja di ATKP Medan guna menyongsong perubahan kelembagaan ATKP Medan menjadi Politeknik Penerbangan Medan dengan mengimplementasikan BLU secara utuh. Hal ini juga ingin ditanamkan kepada para Taruna/I di ATKP Medan agar menjadi taruna yang profesional, prima dan beretika,” tuturnya. Suyatmo yang identik dengan rambut berwarna putih ini, menyampaikan bahwa Medan berada di daerah dengan letak geografis yang sangat strategis di Asia Tenggara, sehingga saat Politeknik Penerbangan Medan terwujud, maka harus selalu mengembangkan kognitif, afektif dan psikomotoris sesuai standar nasional maupun internasional serta kerjasama dengan negara-negara di Asia Tenggara

akan lebih efesien dan efektif. Sambungnya, hal ini bisa terwujud dengan adanya keikhlasan dan kejujuran bekerja, sikap loyalitas yang tinggi, kebersamaan dan pola wawasan yang luas serta pola pikir yang tidak hanya mengedepankan ego pribadi atau ego kelompok. “Seluruh civitas ATKP Medan harus menjadikan mitra kerja yang baik,” tungkas Suyatmo, anak desa yang selalu ingin melakukan perubahan - perubahan dimana diberikan penugasan dan akan selalu berkeinginan dapat memberikan yang terbaik. n Yenni Lubis

BIODATA : NAMA NIP

: SUYATMO, S,T., S.PD., M.T : 1963051501989021001

PANGKAT DAN GOLONGAN: PEMBINA TINGKAT I, IV/b TEMPAT/TANGGAL LAHIR: SRAGEN, 10 MEI 1963 AGAMA : ISLAM STATUS PERKAWINAN : MENIKAH ISTRI : C T ERWANI ANAK : R AVIA ERYATMA R HARIZT BUNGA E R. DAFFA FERDYATMAN PENDIDIKAN : PASCA SARJANA ITB AERONAUTIKA DAN ASTRONIKA (2009) S-1 IKIP PGRI TEKNIK ELEKTRO (1995) D-2 PLP CURUQ TEKNIK LISTRIK (1988) S-1 UNMUH TEKNIK ELEKTRO (1985)

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

6


GOOD GOVERNANCE ○

ATKP Medan Turut Andil Gelar Sosialisasi Sipencatar 2019 di Bengkulu BADAN Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Kementerian Perhubungan menggelar sosialisasi Seleksi Penerimaan Calon Taruna/I (Sipencatar) 2019-2020 yang digelar di Hotel Nala Sea Side Kota Bengkulu (26/03/2019).

K

ali ini, kampus yang ikut andil yaitu Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi, Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati, Aceh dan Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. Acara ini merupakan rangkaian sosialisasi Sipencatar 2019 yang digelar di sejumlah kota di Pulau Sumatera. Turut hadir dalam acara tersebut yaitu, Dinas Perhubungan Bengkulu dan beberapa Dinas Perhubungan kabupaten dan kota, kepala sekolah, guru dan siswa/i SMA / SMK sekitar Kota Bengkulu. Dewan Pertimbangan STTD, Bapak Asrizal dalam kata sambutannya mengatakan, BPSDM Perhubungan Kemenhub mendapat amanah dalam penyiapan insan perhubungan, baik yang akan ditugaskan di sektor pemerintah maupaun swasta “SDM yang handal dan berkompeten tidak bisa kita peroleh dalam sekejap, melainkan melalui proses dan tahapan tertentu sehingga menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, prima dan beretika,“ ungkap Bapak Asrizal. BPSDM Perhubungan, sambungnya, akan melaksanakan Seleksi Penerimaan Calon Taruna (Sipencatar) T.A 2019/2020 yang terdiri dari Matra Darat, Matra Laut dan Matra Udara. Dimana seleksi penerimaan calon taruna akan dilakukan dengan cara beberapa tahap dan

7

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

menggunakan sistem gugur. “Maka bersama acara sosialisasi Sipencatar perhubungan ini, kami mengajak semua siswa/i SMA dan SMK untuk dapat bergabung dalam penerimaan calon taruna,” jelasnya dihadapan siswa/i SMA dan SMK yang hadir dalam acara tersebut. Dalam sosialisasi ini, masing – masing matra memberikan pengarahan kepada para peserta. Untuk Matra Udara diwakilkan oleh ATKP Medan. Kepala Subbagian Akademik dan Ketarunaan ATKP Medan, Bapak Suherman Benny, S.Si.T., S.E., M.Si. dalam arahannya mengatakan, transportasi udara makin berkembang setiap tahunnya dan pasti akan membutuhkan SDM yang memiliki skill dan keterampilan yang baik. “ATKP Medan siap menempa putra/i Indonesia menjadi SDM transportasi perhubungan udara yang handal, tangguh dan kompeten,” jelasnya. Untuk waktu jalur pendaftaran jalur pola pembibitan dimulai pada tanggal 1 - 30 April 2019, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada 13-17 Mei 2019, pelaksanaan tes kesehatan, kesamaptaan dan wawancara pada 9-12 Juli 2019 dan pengumuman hasil akhir pada 19 Juli 2019. Kemudian untuk jadwal pendaftaran jalur reguler pada 19 Mei - 14 Juni 2019, pengumuman peserta tes akademik pada

21 Juni 2019, pelaksanaan tes akademik dan psikotes 24 - 28 Juni 2019, pengumuman untuk hasil tes akademik dan psikotes pada 5 Juli 2019. Untuk informasi lengkap dapat di akses melalui website: http://sipencatar.dephub.go.id Sementara itu, Kabid Pengembangan Perhubungan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu mengatakan, sangat mendukung program ini dan berharap pada tahun ini pemerintah provinsi beserta pemerintah kabupaten dan kota akan segera menindaklanjuti MoU dengan Kementerian Perhubungan dalam rangka kesinambungan program Sipencatar bagi putra/i daerah Provinsi Bengkulu. “Dengan adanya penerimaan calon taruna perhubungan ini kita harapkan bahwa pembentukan SDM di bidang transportasi dapat merata ke seluruh Indonesia, sehinga akan tersedia SDM transportasi yang memiliki pengetahuan yang memadai, keterampilan yang mumpuni, kompetensi yang handal serta perilaku yang terpuji untuk mendukung pembangunan dan pelayanan masyarakat serta dapat menunjang terwujudnya visi pembangunan daerah yaitu untuk mewujudkan Bengkulu yang maju, sejahtera, bermartabat dan berdaya saing,” ungkapnya. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara narasumber dengan peserta sosialisasi Sipencatar. n Riduan


K

abar ALUMNI Ayu Lestari, Amd

“Menjadi ATC Adalah Kebanggaan” AWAL mula diterima menjadi Air Traffic Control (ATC) di Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), Ayu Lestari Amd pasrah ditempatkan di salah satu bandara di ujung timur Indonesia, yaitu Bandara Douw Aturure Nabire, Kecamatan Nabire, Papua.

T

idak sedikit pun terlintas di benaknya, akan ditempatkan di bandara yang menjauhkan dirinya dari keluarganya. Namun, Ayu yang anak petani dari kota Kisaran, Kabupaten Asahan ini, sadar bahwa inilah resiko pekerjaan seorang ATC yang siap ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia. “Antara bersyukur mendapat pekerjaan dan ada rasa sedih ketika ditempatkan di Bandara Nabire. Seumur-umur saya tidak pernah menginjakkan kaki di daerah timur. Apalagi, dari semua yang mendapatkan penempatan di Nabire, hanya saya yang

perempuan,” ujarnya mengenang. Namun, Ayu, yang lahir 25 tahun lalu itu, tidak akan menyesali penempatannya di Nabire, karena tak lama, Ayu bertemu dengan suaminya. Seorang pria yang bertugas di maskapai Lion Air, di bagian Flight Operation Officer (FOO). Hari-hari menjadi ATC di bandara kelas II itu pun dijalani anak dari pasangan Mujito dan Rita ini. Meski para ATC lainnya laki-laki, Ayu tetap percaya diri untuk yakin mampu bekerjasama dengan crew lainnya. “Alhamdullilah, semua senior serta teman-teman baik dan perhatian. Itu yang membuat saya percaya diri, mampu menjalani pekerjaaan dan menjadi ATC yang baik,” tuturnya bangga. Ayu bersama 15 ATC lainnya, melayani lalu lintas pesawat, dengan status pelayanan tower yang memiliki Single Runway, dengan panjang Runway 1400 meter serta lebar 45 meter. Di bandara yang memiliki satu Taxi Way ini, Ayu bersama crew lainnya hanya berhak mengontrol lateral 10 NM (Nautical Miles) dengan ketinggian 4000 kaki. Namun sambungnya, mereka dituntut mengontrol Semi APP Non Radar, karena ketika pesawat yang datang dan pergi dari bandara, masing-masing berada di ketinggian level 170 kaki. Belum lagi, karena kondisi topografi Papua yang berbukit-bukit dan gunung yang tinggi, mengharuskan penerbangan berdasarkan kondisi Visual Meteorological Condition (VMC). Tidak bisa dengan kondisi Instrumental Meteorological Condition (IMC), karena cukup berbahaya bagi kondisi daerah Papua. “Traffic perharinya mencapai 60 hingga 70 traffic movement.

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

8


Terkadang trafficnya tidak terjadwal, makanya tidak bisa ditentukan, tetapi tetap ada yang Remain Over Night (RON) – (menginap-red) di Bandara Nabire,“ jelas Ayu yang mempunyai motto ‘Menjadi hamba Allah yang berguna bagi nusa dan bangsa karena sebaik-baiknya, manusia bermanfaat buat orang lain”. Pengalamannya yang mumpuni di bandara kecil itulah, akhirnya, Ayu dipindahkan ke salahsatu bandara internasional di Pulau Sumatera yaitu Bandara Minangkabau, di Sumatera Barat pada Agustus 2017 lalu. Cita-citanya ingin dekat dengan keluarga pun tercapai. Tak lama, sang suami pun di pindahkan ke Palembang, Sumatera Selatan. Menjadi ATC, merupakan kebanggaan tersendiri bagi Ayu. Bukan bagi Ayu saja, tetapi bagi kedua orang tuanya. Setidaknya dengan gaji yang diterimanya, bisa membantu kedua orang tuanya untuk membiayai pendidikan ketiga adiknya yang sedang duduk dibangku kuliah, SMP dan TK. Terakhir, Ayu yang kini sedang hamil anak pertama, berpesan kepada Taruna/I yang tengah mengikuti pendidikan di ATKP Medan, untuk bersungguh-sungguh dalam belajar, karena menurutnya, tidak ada yang sulit jika ada keinginan untuk belajar. “Buatlah orang tua mu bangga dan percayakan dirimu sendiri bahwa kami bisa, jangan pernah menyerah dan pernah katakan saya tidak bisa. Asal ada kemauan semua pasti bisa,” pungkas Ayu. n Yenni

9

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019




ATKP in NEWS

PAMERAN PEKAN PENDIDIKAN TINGGI SUMATERA 2019

Stand ATKP Medan Ramai Dikunjungi

AKADEMI Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan turut serta dalam Pameran Pekan Pendidikan Tinggi Sumatera Utara 2019 yang digelar sejak Selasa hingga Kamis (19-21 Februari 2019), di Mall Ringroad City Walks, kota Medan.

P

ameran ini diselengarakan oleh Lembaga Layanan Tinggi Pendidikan Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) yang bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Dinas Pendidikan Sumut. Tidak hanya ATKP Medan, sejumlah perguruan tinggi lainnya yang ada di Sumut mengikuti pameran pendidikan ini. Stand ATKP Medan merupakan salah satu stand yang paling ramai didatangi pengunjung, yang sebahagian besar merupakan siswa dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Mereka mengaku tertarik akan informasi penerimaan Taruna/I di ATKP Medan. “Untuk tahun 2019 ini, sudah kali ketiga ATKP Medan mengikuti pameran

pendidikan. Dan hampir setiap tahunnya, antusiasme pengunjung sangat membanggakan, “ ujar Wakil Direktur II ATKP Medan, Dadang Kusyadi, SH, MH. Dalam kesempatan tersebut, ATKP Medan juga mengadakan Talk Show seputar informasi mengenai ATKP Medan yang dibawakan langsung Dadang Kusyadi, SH MH. Dalam Talk Show tersebut, Dadang Kusyadi, SH MH banyak memberi informasi tentang bagaimana tata cara masuk dan persiapan yang harus dilakukan untuk bisa bergabung menjadi Taruna/I ATKP Medan. Wakil Direktur II ATKP Medan, Dadang Kusyadi meminta kepada para pengunjung, terutama siswa lulusan Sekolah Menengah

Atas (SMA), yang bercita-cita menjadi perwira transportasi Kementerian Perhubungan yang tangguh dan kompeten untuk memanfaatkan ajang pameran untuk mengenal ATKP Medan lebih dalam. Salah satu pengunjung, Annisa Fahira Dita, siswi SMA Negeri 15 Medan mengakui tertarik untuk mencoba mendaftar menjadi taruni di ATKP Medan. “Terus terang saya ingin mendaftar di ATKP Medan dan menjadi taruni di kampus tersebut. Semoga saya menjadi yang paling beruntung untuk diterima di ATKP Medan,“ ujarnya. Bukan itu saja, di stand ATKP Medan, pengunjung juga bisa mencoba langsung alat simulator kemudi pesawat yang dimiliki ATKP Medan. Dengan alat praktek tersebut, pengunjung bisa menerbangkan pesawat udara melalui alat peraga Flight Simulator. Pengunjung juga dimanjakan oleh penampilan kesenian yang dibawakan oleh Taruna/I ATKP Medan, mulai dari penampilan band taruna dan pertunjukkan tarian nasional. Para pengunjung juga bisa bertanya langsung kepada Taruna/I ATKP Medan yang berada di lokasi pameran, tentang sistem dan proses belajar mengajar secara langsung kepada Taruna/I ATKP Medan. Pengunjung berharap agar ATKP Medan banyak mengikuti kegiatan yang sama. “Pameran pendidikan ini sangat bermanfaat. Kami berharap kedepannya terus diadakan pameran ini dan ATKP Medan wajib selalu mengisi salah satu pameran tersebut, agar masyarkat lebih mengenal sekolah kedinasan dibawah Kementerian Perhubungan ini,” tandas Annisa. n Yuni

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

12


ATKP Medan Gelar Kuliah Umum dengan Tema “Road To Millenial Way” AKADEMI Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan menggelar kuliah umum tentang ”Penelitian Dosen Terkait Pola Pengasuh Taruna dan Perkembangan Industri 4.0“ di Gedung Serba Guna ATKP Medan, Kamis (21/3/2019) lalu.

K

uliah umum yang diikuti oleh tenaga pengajar dan Taruna/I ATKP Medan menghadirkan narasumber Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan, Bapak Ir Sugihardjo, MSi, dengan mengambil tema “Road To Milennial Way”. Dalam sambutannya Direktur ATKP Medan Bapak Suyatmo, ST, S.Pd, MT, mengatakan, kuliah umum ini untuk menambah motivasi para dosen untuk lebih meningkatkan penelitiannya dan para Taruna/I akan menambah wawasan di bidang transportasi. “Mudahmudahan dengan adanya kuliah umum ini bisa menambah motivasi para dosen dan Taruna/I ATKP Medan,“ ujarnya. Sementara itu, dalam paparan kuliah umumnya, bapak Ir. Sugihardjo, MSi menyampaikan materi pokoknya antara lain, kebijakan isu dan strategis,

13

BULETIN ATKP | EDISI MARET 2019

kemudian Distruptive Technology, lalu, menyoal perihal The Millenial. “Di dalam dunia penerbangan begitu luas, jadi harus dipelajari betul–betul oleh para Taruna/I. Kombinasi kemampuan seseorang dengan ilmu yang didapat harus sepadan, diharapkan mampu menguasai kompetensi di bidang ilmu penerbangan, baik itu Pemandu Lalu Lintas Udara, Navigasi Udara, Teknik Listrik Bandara maupun Perawatan Pesawat Udara. Keterampilan dan Skill harus dilatih dengan les dan kursus–kursus,” ujarnya. Selain itu, sambungnya Taruna/I ATKP Medan harus menguasai keterampilan dan Skill, sehingga bisa menguasai pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Beliau memotivasi para Taruna/I ATKP Medan bahwa negara itu maju dan bahagia karena kejujuran. “Jangan berbuat curang dengan menghalalkan

segala cara, sebagai seorang taruna harus bertekad untuk jujur di dalam menjalankan pendidikannya, sehingga akan terbawa di dunia kerja nantinya” ujarnya. Sebelum menutup kuliah umum tersebut, beliau berpesan agar Taruna/I bisa menanamkan tanggung jawab profesi pada dirinya. Salah satu contoh tanggung jawab tersebut, sudah ditunjukkan oleh Petugas ATC Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu yang bernama Anthonius Gunawan Agung yang melaksanakan tugasnya sampai selesai, meskipun itu mengancam nyawanya. "Itulah tanggung jawab yang tertanam didalam dirinya, yang tidak meninggalkan tugasnya,” tandas Bapak Sugihardjo di sela-sela kuliah umum tersebut, Bapak Sugihardjo juga mengajak seluruh tenaga pengajar dan Taruna/I ATKP Medan serta undangan untuk mengheningkan cipta untuk Anthonius Gunawan Agung yang meninggal dunia dalam tugasnya. Acara ini juga dihadiri Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut, Sungai, Danau dan Penyebrangan Capt. Sahattua PS, MM, MH. Kepala Syahbandar Belawan Sugeng, Wakil Direktur II ATKP Medan Dadang Kusyadi, SH, MH dan para pejabat, dosen, instruktur serta seluruh Taruna/I ATKP Medan. Kepala Badan Litbang Perhubungan Bapak Ir. Sugihardjo MSI, juga melakukan kunjungan ke sarana prasarana pendidikan yang ada di ATKP Medan, serta makan bersama dengan Taruna/I. n Riduan


K

abar PENERBANGAN Kemenhub Larang Pesawat Boeing MAX 8 Terbang

PESAWAT Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8 jatuh di pinggiran Addis Abba, Ethiopia. Imbas kejadian ini Kementerian Perhubungan memutuskan melarang pesawat Boeing 737 MAX 8 terbang untuk sementara waktu.

K

ebijakan ini ditetapkan pada Senin (11/3/2019). Kebijakan ini dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara yang disetujui oleh Menteri Perhubungan. Keputusan ini diambil untuk memastikan pesawat yang beroperasi di Indonesia saat ini dalam kondisi laik terbang. “Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah inspeksi dengan cara melarang terbang sementara (temporary grounded) untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang (airworthy) dan langkah tersebut telah disetujui oleh Menteri Perhubungan,” kata Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti dalam keterangan tertulis, Senin (11/3). Kemenhub juga akan melakukan inspeksi yang dimulai sejak hari ini, Selasa (12/3). Nantinya selama masa inspeksi, pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dimiliki maskapai Indonesia tidak boleh mengudara. Maskapai yang mengoperasikan pesawat tipe Boeing 737 MAX 8 di Indonesia adalah Garuda Indonesia dan Lion Air. Diketahui Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat sebanyak satu unit, sedangkan Lion Air

sebanyak 10 unit Boeing 737 MAX 8. Garuda Dan Lior Air Patuhi Keputusan Kemenhub Pasca keputusan Kementerian Perhubungan melarang pesawat Boeing 737 MAX 8 terbang untuk sementara waktu. Lion Air menghentikan sementara penerbangan 10 pesawat Boeing 737 MAX 8. “Sehubungan dengan surat edaran dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tentang penghentian sementara pengoperasian (temporary grounded) pesawat Boeing 737 MAX 8, dengan ini Lion Air menyatakan akan menghentikan sementara pengoperasian (temporary grounded),” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3/ 2019). Danang mengatakan saat ini Lion Air mengoperasikan 10 pesawat Boeing 737 MAX 8. Dia menyebut penghentian pengoperasian 10 pesawat ini dilakukan sampai waktu yang belum ditetapkan. “Sepuluh pesawat Boeing 737 MAX 8 yang

dikuasai saat ini sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian,” tuturnya. Menurutnya, penghentian operasi ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Selain itu, dia mengatakan pihaknya akan meminimalkan dampak dari pemberhentian ini agar kegiatan operasional penerbangan tidak terganggu. “Upaya tersebut dilakukan dalam rangka memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Lion Air akan selalu melaksanakan budaya keselamatan (safety culture) dalam setiap operasional penerbangan,” kata Danang. “Lion Air akan meminimalkan dampak keputusan ini agar kegiatan operasional penerbangan dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu,” sambungnya. Dia menyebut sebelumnya, Lion Air menjalankan pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan mengutamakankeselamatan. Hal ini dilakukan dengan melakukan pelatihan perawatan pesawat bagi awak pesawat. “Dalam pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8, Lion Air menjalankan dengan

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

14


K

abar PENERBANGAN

mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first). Di mana seluruh pelatihan awak pesawat yang diwajibkan serta perawatan pesawat yang sudah ditetapkan dilaksanakan secara konsisten,” tuturnya. Tidak hanya maskapai Lion Air, maskapai Garuda Indonesia juga melakukan grounded atas satu pesawat B 737 Max sejak Senin, 11 Maret 2019 sampai pemberitahuan lebih lanjut. “Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional terus berupaya mengedepankan komitmen dan budaya safety dalam seluruh lini operasionalnya,” kata Vice President Corporate Secretary M Ikhsan Rosan, dalam siaran persnya. Adapun pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu pagi sekitar pukul 08.44 waktu setempat. Pesawat itu berjenis Boeing 737 Max 8. Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru pesawat dipastikan tewas. Sebelum digrounded, Garuda menyatakan sudah menginspeksi pesawat Boeing 737 Max 8 miliknya. Pun melakukan pelatihan terhadap pilot secara berkala atau proficiency check di Simulator B 737 Max. “Garuda Indonesia melakukan

15

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital penunjang kelaikan armada seperti airspeed , altitude system, flight control system hingga stall management system dengan catatan hasil inspeksi baik,” jelas Ikhsan. Garuda Indonesia juga terus melaksanakan close review dan berkoordinasi intensif dan memberikan regular report sejak Oktober 2018 lalu dengan regulator dalam hal ini Direktorat Jenderal Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara atau DKPPU dan memberikan saran dalam menyikapi adanya insiden penerbangan yang melibatkan armada Boeing 737 Max 8, khususnya dalam memastikan aspek mitigasi dan kebijakan preventif terhadap tata kelola safety armada Boeing 737 Max 8 tetap terjaga.

“Garuda Indonesia juga mengerti dan memahami kekhawatiran penumpang sehingga tetap extra ketat dalam memonitor operasi penerbangannya.” Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4463121/ keputusan-tegas-kemenhub-larang-max8-terbang https://bisnis.tempo.co/read/1184157/ boeing-737-max-8-dilarang-terbang-inikata-garuda-indonesia?page_num=2 https://news.detik.com/berita/4462970/ patuhi-kemenhub-lion-air-larang-10-pesawat-boeing-737-max8-terbang-sementara


ATKP MEDAN BERTEKAD MENJADI “THE BEST AVIONIC TRAINING DI INDONESIA” PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMELIHARAAN PESAWAT UDARA

Oleh: HADI PRAYITNO, S.S.T. Ketua Prodi Teknik Pesawat Udara (Training Manager AMTO 147D – 16)

PERKEMBANGAN di dunia penerbangan di Indonesia yang sedemikian pesatnya, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sangatlah dibutuhkan. SDM yang profesional dan andal di bidang penerbangan bakal lahir dari lembaga pendidikan penerbangan yang memiliki kualitas. Salah satunya adalah Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan.

D

alam perjalanan panjangnya, kehadiran ATKP Medan telah mampu menjawab tantangan menghasilkan para lulusan yang memiliki kualitas siap pakai dalam bentuk pengakuan terhadap eksistensi ATKP Medan di dunia penerbangan Indonesia. Bahkan, para taruna dan taruni yang dihasilkannya memiliki kualifikasi secara internasional. Disisi lain, hal ini merupakan bentuk tantangan ATKP Medan untuk menyelenggarakan pendidikan secara mandiri dan berdaya saing ATKP Medan harus mampu mengelola akademi secara mandiri dan secara perlahan mengurangi ketergantungan anggaran yang bersumber dari pemerintah. Konsolidasi Internal dan Eksternal untuk mampu bersaing dengan lembaga

pendidikan sejenis di Indonesia, ATKP Medan terus melakukan pembenahan salah satunya meningkatkan berbagai fasilitas belajar dan mengajar. ATKP Medan menyadari bahwa harus mengambil berbagai langkah agar mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat. Oleh sebab itu, ATKP Medan akan melakukan konsolidasi, baik internal dan eksternal. Konsolidasi secara internal, melalui penambahan dan peningkatan fasilitas pendidikan serta peningkatan

mutu para instruktur atau tenaga pengajar. Sedangkan untuk konsolidasi secara eksternal, akan terus melakukan sosialisasi dan penjajakan kerjasama dengan berbagi pihak yang berpotensi menjadi mitra strategis ATKP Medan.

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019

16


Perkembangan teknologi Avionic sangatlah pesat dibandingkan perkembangan bidang Airframe ataupun rangka Powerplant (Mesin), sehingga dibutuhkan peralatan – peralatan pendukung pelaksana yang terkini (up to date). ATKP Medan yang memiliki peralatan – peralatan terbaru akan menjawab kebutuhan itu. Peralatan Yang Canggih Saat ini, ATKP Medan sudah memiliki Approval AMTO 147D-16 dan memiliki izin Prodi NO. 1294/KPT/1/2018 tanggal 31 Desember 2018. ATKP Medan juga telah memiliki trainer-trainer, seperti Wind Tunnel, Electrical System, Instrument System, Flight Simulator serta Computer Based Training (CBT), dimana pembelajaran menggunakan sistem computerised. Dilengkapi juga tiga pesawat latih Socata TBM – 700, Socata TB – 10 dan

Piper Tomahawk. Dengan dilengkapinya peralatan dan sertifikasi yang ada saat ini, ATKP Medan berharap menjadi “The Best Avionic Training di Indonesia”. Hal ini cukup beralasan, sebab,

selain peralatan yang lengkap ATKP Medan juga memiliki para praktisi lapangan yang berasal dari berbagai operator penerbangan. Hal ini atas nama kepentingan bangsa dan negara guna menyediakan SDM dalam bidang avionic yang profesional dan andal. Tugas instrukturinstruktur inilah yang nantinya akan mencetak tenaga-tenaga ahli di bidang avionic yang siap pakai dalam bidang aviasi. Staf Pengajar Yang Berkualitas Saat ini ATKP Medan memiliki 14 tenaga pengajar yang berkualitas dalam Teknologi Pemeliharaan Pesawat Udara (TPU). Dengan tenaga pengajar yang berkualitas dan professional ATKP Medan akan mampu menghasilkan para lulusan dengan kualitas yang siap pakai di lapangan. Ini di dukung dengan peralatanperalatan yang dimiliki, merupakan peralatan dengan teknologi terbaru, dimana peralatan tersebut tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Selain itu juga, TPU melalui ATKP Medan menjaring calon anak didik yang berasal dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kota Medan dengan memberikan kesempatan praktek langsung di ATKP Medan. Dengan demikian, para siswa SMK dan SMA tersebut dapat mengenal lebih dekat teknologi terbaru dalam bidang penerbangan, khususnya yang ada di ATKP Medan, dengan demikian data minat terkadang dunia penerbangan semakin tinggi. ***

17

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI MARET 2019


ATKP Medan Gelar Sosialisasi

STOP KEKERASAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN AKADEMI Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan menggelar sosialisasi anti kekerasan di dalam kampus yang bertajuk “Stop Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan“ di Gedung Serbaguna ATKP Medan, Selasa (5/3/2019).

A

cara ini merupakan salah satu langkah yang diambil dalam Program 100 Hari Reformasi Pola Pengasuhan sesuai instruksi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Ir Umiyatun Hayati Trihastuti. Dihadiri oleh seluruh Taruna/I ATKP Medan, dengan narasumber utama Pama Dit Samapta Kepolisian Daerah (Polda) Sumut Ipda Dearma Agustina, S.SH. Dalam kata sambutannya, Wakil Direktur II Dadang Kusyadi, S.H., M.H, mengatakan pembekalan yang diberikan kepada Taruna/I ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang tidak diperbolehkannya tindak kekerasan dalam dunia pendidikan. "Benturan, kekerasan bukan hanya antara junior dan senior, tapi bisa saja satu kelas dan satu angkatan. Untuk itu peraturan jangan hanya sekedar di baca,

melainkan harus ditaati,“ tegas Wakil Direktur II, Dadang Kusyadi. Hal yang sama juga disampaikan Wakil Direktur III Dwiyanto, S.T., M.Pd. yang berharap kepada Taruna/I untuk bisa menyerap hal-hal yang disampaikan narasumber agar kekerasan di dalam kampus tidak terjadi. Ini sesuai dengan motto kampus ATKP Medan yaitu Kampus Anti Kekerasan Dan Narkoba. Sementara itu, Ipda Dearma Agustina, S.SH dalam paparannya mengatakan kekerasan sudah tidak ada lagi di dalam dunia pendidikan. "Sudah tidak zamannya lagi main kekerasan dan penganiayaan di zaman milenial sekarang, namun kita harus membuat ide-ide yang gemilang untuk bangsa ini,“ ujarnya. Ipda Dearma Agustina menambahkan kekerasan dan penganiayaan di dalam dunia pendidikan juga salah satu tindak

kejahatan. "Maka dari pada itu, dari acara ini para siswa didik mengetahui undang-undang pidana tentang kekerasan dan penganiayaan. Sehingga para siswa didik dapat menghindari dan menghilangkan kekerasan dan penganiayaan," imbuhnya. Terakhir, Ipda Dearma Agustina berharap agar sosialisasi seperti ini dapat diselenggarakan secara rutin untuk mensosialisasikan bahaya tindak kekerasan. Acara sosialisasi ini disambut antusias peserta, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh Taruna/I kepada narasumber. Dalam acara tersebut, juga turut hadir Kepala Pusat Pembangunan Karakter ATKP Medan, M. Caesar Akbar, Kepala Unit Asrama, Siti Halimah dan jajaran Tim Pengasuh Internal/Eksternal ATKP Medan. n Riduan

BULETIN ATKP MEDAN | EDISI DESEMBER 2018

18




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.