HARIAN SEMARANG 141211

Page 3

AYO MBANGUN KUTHO

3

RABU, 14 Desember 2011

Enceng Gondok di Kali Es Dikeluhkan Oleh Wara Merdekawati

Enceng gondok di saluran Kali Es wilayah Sawah Besar dikeluhkan karena sulit dibersihkan meski sudah sering dilakukan lewat kerja bakti warga.

U

lakone Tejo

Tokoh PIK KRR Kelurahan Kaliwiru

Peduli dengan Remaja

BERAWAL dari keprihatinannya terhadap kondisi remaja di lingkungannya, membuat pria berkulit putih bernama Tejo tergerak untuk aktif dalam Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) Bina Insani Kelurahan Kaliwiru. Sebagai warga setempat, dirinya merasa memiliki tanggungjawab untuk merubah lingkungannya menjadi lebih baik. “Di wilayah kami dulunya banyak remaja yang sering melakukan miras. Hal ini menggugah saya untuk peduli menyadarkan mereka,� ujarnya. Menurutnya, berkat kerja kerasnya bersama rekan-rekannya di PIK KRR akhirnya para remaja yang suka miras bisa berkurang dan bahkan sudah tidak ada lagi. Semua tergantung bagaimana melakukan pendekatan kepada mereka. “Memang mengubah kebiasaan para remaja tidaklah mudah dan membutuhkan ketelatenan. Cara kita menyadarkan tidak dengan larangan, tetapi dengan pendekatan secara kekeluargaan,� tegasnya. Menjadi aktivis di PIK-KRR, katanya, selama ini dibutuhkan niat dan ketelatenan. Tidak semua orang mampu bila tidak didasari dengan keyakinan dan sunguh-sungguh. “Memang tidak mudah karena untuk mengubah kondisi buruk di masyarakat yang sudah mengakar menjadi lebih baik. Sebagai warga Kaliwiru saya bertekad untuk menyelamatkan remaja di sini agar tidak terjerumus lebih dalam pada pergaulan bebas,� jelasnya. Dikatakan, biasanya untuk mengubah masyarakat khususnya para remaja untuk lebih baik dengan mengalihkan kegiatan lain. Seperti dengan mengadakan kegiatan bersama yang positif lewat olahraga. “Berbagai kegiatan seperti olahraga memang kita adakan untuk pengalihan mereka,� ucapnya. (wam/gus)

NTUK mengurangi tanaman enceng gondok yang berada di saluran Kali Es wilayah Kelurahan Sawah Besar. Sedikitnya 300 personil TNI dari Kodim 0733/BS, kemarin melakukan kerja bakti bersama warga setempat. Pembersihan yang dilakukan tersebut dalam rangka kegiatan Karya Bakti TNI yang sasarannya membersihkan sampah dan enceng gondok di sepanjang Kali Es. Lurah Sawah Besar, Basuki Suprapto menyambut baik dengan adanya kegiatan karya bakti yang difokuskan untuk membersihkan Kali Es. Karena sasarannya tepat untuk mengurangi jumlah enceng gondok yang tumbuh di saluran tersebut. “Ini benar-benar terbantu dari para TNI. Karena selama ini pihaknya bersama warga telah beberapa kali kesulitan melakukan kerja bakti membersihkan enceng gondok,� jelasnya. Menurutnya, sudah beberapa kali pihkanya melakukan pembersihna enceng

gondok, namun tidak bisa bersih secara total. Padahal sudah mengerahkan puluhan warga PKL setempat. “Bahkan dari pemerintah melalui Dinas PSDA juga sudah sering dibersihkan. Apalagi mereka kerap membersihkannya dengan menggunakan alat berat,� ungkapnya. Basuki menuturkan, tanaman enceng gondok di Kali Es tersebut perlu tuntas dibersihkan. Karena jika tidak bersih, tanaman tersebut dapat menyumbat saluran. “Kami sudah berupaya membersihkan saluran dengan menggunakan cara manual maupun dengan alat berat. Kendalanya di ujung Jalan Tambak Raya ada jembatan yang terlalu rendah, sehingga enceng gondok tidak dapat mengalir ke utara dan menyebabkan aliran air menjadi tertutup,� tegasnya. Ditegaskan, padahal dalam membersihkan enceng gondok harus secara tuntas. Karena jika tidak tanaman

HARSEM/WARA MERDEKAWATI

Puluhan personil TNI dari Kodim 0733/BS saat membersihkan enceng gondok di saluran Kali Es tersebut snagat mudah dan cepat tumbuh kembali dalam jangka waktu sebulan. Ditambahkan, salah satu solusinya yang dapat dilakukan adalah dengan

menggunakan sekat dari bambu atau jaring. Tetapi langkah ini masih menunggu rapat koordinasi dari lembaga dulu. (gus)

Jaga Kebersihan Hingga ke Pedesaan REJOSARI-Walikota Semarang, Soemarmo HS mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Semarang untuk bisa menjaga kebersihan sampai ke pelosok pedesaan. Hal ini juga butuh dukungan dari masyarakat bila ingin menjadikan kota ini bersih dan akan terus berkembang. “Semua ini tentunya butuh dukungan dari masyarakat dalam membangun Kota Semarang. Meski masih ada beberapa kekurangan yang tentunya akan kita perbaikan secara bersamasama,� katanya usai mengikuti acara jalan sehat bersama warga Rejosari, Minggu lalu. Jalan sehat tersebut diadakan oleh salah satu televisi swasta lokal di Semarang yang dimulai dari wilayah RW 03 Kelurahan Rejosari. Acara juga dihadiri lurah se-Kecamatan Semarang Timur dan ratusan warga. Dalam kesempatan tersebut walikota juga mengajak kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga ketika musim hujan saluran air tidak menjadi tersumbat. “Untuk itu peran ketua RT/RW agar dapat mensosialisasikan kepada warganya terkait pembuangan sampah. Karena sebagai orang nomor

satu di lingkungan harus mampu memberikan pesan ke warganya,â€? katanya. Ketua Panitia Jalan Sehat, Winata mengatakan, acara jalan tersebut juga dimeriahkan dengan DGDQ\D SLMDW UHĂ€HNVL VHFDUD JUDWLV \DQJ GLVHGLDNDQ ROHK SDQLWLD .DUHQD ]DPDQ VHNDUDQJ SLMDW UHĂ€HNVL sangat diminati warga masyarakat. “Tujuannya juga positif. Mereka yang sudah lelah setelah jalan sehat bisa langsung PHQGDSDWNDQ SLMDW UHĂ€HNVL JUDWLV ´ MHODVQ\D Dikatakan, untuk memeriahkan dan menjadikan daya tarik peserta jalan sehat pihak panitia juga menyediakan berbagai hadiah, seperti sepeda, televisi dan masih banyak hadiah hiburan lainnya. Seklur Rejosari, Suharyati mengatakan, kegiatan jalan sehat yang diadakan salah satu televisi lokal di Semarang memang perlu dicontoh. “Kami menyambut baik kegiatan jalan sehat tersebut. Ini merupakan kesempatan untuk mengenalkan wilayah Rejosari kepada masyarakat luas, seperti adanya Tugu Skip yang terletak di RW 10 yang menjadi saksi sejarah pertempuran lima hari di Semarang,â€? ujarnya. (lif/gus)

HARSEM/LISSA FEBRINA

Jalan sehat di Rejosari dibuka secara langsung oleh Walikota Soemarmo

Manfaatkan Lahan Kosong untuk Taman

HARSEM/LISSA FEBRINA

Ketua PKK kota, Hermin Soemarmo (paling depan) saat melihat taman dan kebun toga di Kecamatan Ngaliyan, belum lama ini

NGALIYAN-Tanaman obat keluarga selama ini sering diminati warga masyarakat sebagai alternatif pilihan. Karena manfaatnya luar biasa dan tidak ada efek sampingnya untuk berobat. Camat Ngaliyan, Bambang Kunhantiyo mengatakan, untuk menghidupkan tanaman obat keluarga (toga) pihaknya menyulap lahan kosong belakang Kantor Kecamatan Ngaliyan menjadi taman dan kebun toga. “Lahan seluas kurang lebih 400 meter tersebut kami tanami toga dan berbagai macam jenis sayuran. Pengerjaan taman dan kebun toga serta kebun sayur ini sudah berlangsung kurang lebih dua bulan sejak saya menempati rumah dinas,� ujarnya. Dikatakan, selain toga dan tanaman jenis sayurmayur juga terdapat kolam ikan yang berkuran cukup luas demi mempercantik pekarangan. “Kolam ikan tersebut saya beri bibit ikan nila sebanyak 2.000. Inilah salah satu usaha pendukung untuk meningkatkan fungsi dan manfaat lahan pekarangan di rumah dinas maupun di area perkantoran,� lanjutnya. Menurutnya, sekarang ini setiap hari bersama istri maupun staf kecamatan dan PKK di lingkungan Ngaliyan ikut merawat taman dan kebun. Semua

dilibatkan untuk bekerja bersama agar pemanfaatan pekarangan bisa diikuti semua lurah maupun stafnya. “Soal perawatan bersama ibu-ibu PKK karena mereka lebih terampil dan ahli. Tidak mungkin ini hanya dilakukan seorang laki-laki,� ucapnya. Ketua TP PKK Kecamatan Ngaliyan, Nadhiroh mengatakan, dirinya mengaku senang dengan keberadaan toga dan kebun sayuran di belakang kantor kecamatan saat ini. “Ini bapak yang menyulapnya. Tentu saja saya dan ibu-ibu PKK lainnya merasa senang karena dibuatkan lahan untuk menanam obat dan sayur- mayur,� ujarnya. Dikatakan, obat-obatan tradisional selama ini lebih tepat digunakan untuk menjaga kesehatan keluarga. “Ini merupakan pemanfaatan lahan pekarangan, dan kebetulan masih ada lahan yang belum dimaksimalkan jadi kita upayakan. Ibaratnya sebelum mengajak warga kita harus lakukan dulu di lingkungan sendiri,� lanjutnya. Ditambahkan, saat penilaian 10 program pokok PKK di Kecamatan Ngaliyan, beberapa waktu lalu Ketua TP PKK Kota Semarang, Hermin Soemarmo juga memuji keberadaaa taman pekerangan tersebut. (lif/gus)

HARSEM/DOK

HARSEM/DOK

HALAMAN ini khusus disediakan bagi warga masyarakat, lembaga instansi pemerintahan dan swasta, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga keagamaan. Silakan kirimkan foto-foto kegiatan yang bernilai berita ke redaksi. Foto harap disertai keterangan singkat dan dapat langsung dikirimkan ke redaksi maupun via email: harian.semarang@yahoo.com. Redaksi akan memuat tanpa memungut biaya.

Camat Tembalang Fravarta menerima bantuan bibit durian dari Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Semarang Endang NW dalam acara pemberian bansos kepada lima kelompok petani

Warga Margoyoso I RT 04/RW 04 Kelurahan Tambakaji beberapa waktu lalu melakukan kerja bakti pengecatan gapura. Kegiatan kerja bakti tersebut dilakukan setiap dua minggu sekali

Ukur Kemampuan lewat Turnamen Voli

HARSEM/LISSA FEBRINA

Salah satu tim sedang bertanding bolavoli antardaerah di Lapangan Wiroto, Krobokan KROBOKAN-Sebanyak 17 tim bolavoli dari berbagai daerah, kemarin mengikuti turnamen terbuka Voli Krobokan (Vokan) Cup II yang berlangsung di Jalan Wiroto, Kelurahan Krobokan. Kegiatan tersebut sekaligus untuk mengukur kemampuan para pemain antardaerah. Ketua Panitia Vokan Cup II, Sukarman mengatakan, turnamen ini diselenggarakan di Krobokan karena sebelumnya banyak warganya yang mahir dalam bermain bolavoli. “Bahkan ada warga Krobokan yang menjadi pelatih tim nasional,� ungkapnya. Menurutnya, pertandingan ini juga dilakukan dua kali dalam setahun dan sekaligus memberikan hiburan yang positif serta memberikan semangat kepada anak muda agar berlatih dengan benar. “Tujuannya agar ketika ada turnamen, warga Krobokan bisa selalu mengikuti. Kebetulan pertandingan ini tidak ada batasan usia,� katanya. Dikatakan, rencananya tahun depan akan ada turnamen bolavoli untuk para wanita. “Memang sebelumnya telah ada permintaan dari warga agar ada tim putrinya,� katanya. Sukarman mengatakan, untuk turnamen ini ada dua tim dari luar kota, seperti dari Pekalongan dan Purwodadi. Dalam permainan ini menggunakan sistem gugur sehingga dalam pertandingan ini ada yang kalah dan otomatis tidak bisa mengikuti ke babak selanjutnya. Sementara itu Lurah Krobokan, Ahmad Suparno mengatakan, dengan adanya kegiatan ini tentunya dapat menambah wawasan di luar agar warga Krobokan dapat mengukur permainan lawan. “Selain itu apakah latihan yang selama ini dilakukan sudah bagus apa belum juga bisa terukur lewat turnamen ini dengan lawannya dari warga lain,� katanya. (lif/gus)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.