Harian Nasional

Page 1

KAMIS, 28 JUNI 2018 | Nomor 1489 Tahun V

A

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

TRAVEL & LIFESTYLE

JEPANG vs POLANDIA

MENDOBRAK BELENGGU GAYA BUSANA

MIMPI HONDA

»A11

»B17

JAKARTA (HN) M a s y a r a k a t Indonesia cenderung semakin paham dan matang dalam berdemokrasi. Kendati elite politik merasa optimistis pasangan calon (paslon) yang diusung dalam kontestasi Pilkada Serentak 2018 berpotensi unggul, belum bisa dijamin mutlak karena kemenangan sesungguhnya berada di tangan rakyat (pemilih) yang berhak menentukan suara politik. Hasil hitung cepat sementara sejumlah lembaga survei di Tanah Air, pemilihan gubernur di daerah-daerah besar pilkada dimenangkan oleh figur paslon yang dinilai populisme elektoral (langsung menyentuh lapisan terbawah dari pemilih). Menurut Pengamat Politik Universitas Paramadina Toto Sugiarto, sosok kandidat lebih menentukan dibanding mesin partai. “Indonesia semakin mantap sebagai negara panutan demokrasi. Elite politik bisa saja ‘menari-nari’ di panggung, tapi tetap rakyat yang menilai dan menentukan,” kata Direktur Eksekutif Riset Indonesia itu kepada HARIAN NASIONAL, Rabu (27/6). Pantauan sejumlah LSM, Pilkada Serentak 2018 berjalan kondusif, dinamis, dan lancar. Di wilayah Jawa, kemenangan diraih oleh paslon yang dinilai familiar dan merakyat. Pemilihan Gubernur Jawa Barat, keunggulan hasil hitung cepat sementara diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Mereka diusung Partai Hanura, PPP, PKB, dan NasDem. Direktur Populi Center Usep Achyar mengatakan, ketokohan paslon di Jawa Barat tak dapat dimungkiri sangat memengaruhi kemenangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul. Pemilih menganggap sosok Ridwan Kamil bagian dari kaum milenial yang terbilang sukses membangun pemerintahan dan memahami seluk beluk birokrasi mengingat pernah menjabat Wali Kota Bandung. “Ridwan Kamil dengan popularitasnya dan Uu punya

ANTARA | MAULANA SURYA

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Panitia Pemungutan Suara berseragam siswa SD saat bertugas di Tempat Pemungutan Suara 16, Gandekan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/6).

Sosok paslon cenderung lebih menentukan kemenangan pilkada ketimbang mesin partai. nama besar khususnya di wilayah Parahyangan Barat dan Timur. Itu yang membuat mereka mendapatkan suara lebih besar dari tiga kandidat lain,” ujar Usep. Sementara pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaiku (Asik) berhasil memecah suara dari pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Faktor isu yang dibawakan “#2019 Ganti Presiden” tampaknya menarik bagi masyarakat Jawa Barat.BegitupunPilgubJawaTimur (Jatim), pasangan Khofifah-Emil Dardak unggul karena dipengaruhi kekuatan nama paslon. “Meskipun di Jawa Timur tidak terlalu ketat, setidaknya banyak

WAWASAN KELUARGA BERENCANA MINIM » Jakarta

25-31°C

Bandung

20-30°C

A4

Semarang

ini yang jauh lebih konyang unggul dari Khofifah, BERITA dusif dari sebelumnya. mengingat mantan menTERKAIT Kegaduhan akibat kamteri dan punya record yang panye yang cenderung irabaik.” » Pilgub Jawa Tengah, A2, A3, A8, A9 sional seperti SARA, tak terlalu atau bahkan “mati tak luput dari sosok yang cenderung banyak berinteraksi kutu” di 2018 ini. Situasi yang langsung dengan rakyat dan juga tenang itu membuat pemilih lebih berpengalaman karena sang calon bisa menggunakan pertimbangan sebagai petahana. Hasil survei rasional dan objektif dalam mePopuli Center, pasangan Ganjar- nentukan pilihan. Meski mengakui sosok paslon Yassin memperoleh angka melebihi pesaingnya Sudirman Said lebih menjadi acuan pemilih, budan Ida Fauziah meskipun tidak kan berarti mesin partai tak punya pengaruh bagi kemenangan. Khuterlalu mengejutkan. Pengamat Politik dari Formappi sus di tiga Provinsi Jawa yang meLucius Karus mengapresiasi nyelenggarakan Pilgub, hasil quick penyelenggaraan pilkada kali count menunjukkan tak ada calon

PENCATATAN MANIFES KAPAL PERLU DIPERBAIKI » 22-32°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

A5 Denpasar

yang menang mutlak atas lawanlawan mereka. “Ini memperlihatkan semua partai pendukung telah berusaha memenangkan calon yang diusung,” ujar Karus. Di sisi lain, dukungan dari kaum milenial juga cenderung sesuai dengan hasil quick count yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei dan juga hitung cepat sementara oleh KPU. Menurut Karus, kaum milenial umumnya tidak ingin terjebak pada faktor politis dalam membuat pilihan di politik. Dia mengakui, figur sangat menentukan siapa yang akan dipilih oleh kaum milenial. O RIDWAN MAULANA | TEGAR RIZQON ALFIAN

“MILITER MYANMAR LAKUKAN KEJAHATAN KEMANUSIAAN’’ » 26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

A10 Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Nasional by Harian Nasional - Issuu