RABU, 10 AGUSTUS 2016 | Nomor 951 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
BARCELONA vs SAMPDORIA
BARCA SANTAI
AYAH DITUNTUT PAHAM ASI
»B17
»C25
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Full-Day School TAK COCOK DI DESA JAKARTA (HN) Wacana penambahan waktu siswa di sekolah atau full-day school, seperti yang direncanakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dinilai tak cocok diterapkan di kawasan perdesaan. Di lingkungan desa, tutur Bupati Bojonegoro Suyoto, interaksi sosial masih sangat tinggi. Kondisi berbeda kerap terjadi di kawasan perkotaan. Di desa, sambungnya, kebanyakan anak mengisi waktu dengan mengaji selepas jam sekolah. Para orangtua pun selalu mengawasi aktivitas anak. Alhasil jika sekolah seharian penuh diterapkan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menurut dia harus dibagi menjadi dua wilayah. Di kawasan perkotaan, sambungnya, kebijakan tersebut dinilai memungkinkan. Tapi tidak sebaliknya. “Ini (full-day school) bisa dilakukan uji coba untuk daerah perkotaan, terutama yang orangtua siswa sibuk bekerja sampai malam. Lingkungan perkotaan cocok,” katanya saat dihubungi HARIAN NASIONAL di Jakarta, Selasa (9/8). Di perdesaan, tutur Suyoto, penerapan sekolah seharian penuh dianggap belum tepat. Karena itu, ia berharap pemerintah pusat, terutama Kemen-
terian Pendidikan dan Kebudayaan, tak menerapkan kebijakan secara serentak. “Mungkin hanya untuk kota-kota besar yang cocok. Kalau misal wacana ini langsung diterapkan seluruh Indonesia, berat,” ujarnya. Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati mengingatkan, sebanyak 70 persen wilayah di Indonesia merupakan perdesaan. Di desa, menurut dia, masih banyak orangtua yang memiliki waktu luang. Kondisi geografis di perdesaan, semisal jauhnya jarak antara permukiman dengan sekolah, juga perlu dipertimbangkan. Kondisi tersebut membuat siswa harus berjalan kaki berkilometer untuk sampai ke sekolah. “Kalau kemudian anak pulang (ketika full-day school diterapkan), apa dimungkinkan? Belum lagi yang menyeberangi jembatan gantung,” ungkapnya. Kendati demikian, ia menilai wacana penerapan full-day school merupakan sebuah terobosan. Tapi, penerapan harus disertai dengan sarana dan prasarana memadai. Di sektor pendidikan, ia mengingatkan, ada banyak hal yang perlu dibenahi, seperti tenaga pengajar. Alhasil, penerapan sekolah seharian penuh diyakini menambah beban guru. Padahal, guru memiliki tanggung jawab
15 CALON PANITIA SELEKSI KPU-BAWASLU DISIAPKAN » Jakarta
23-34°C
Bandung
20-30°C
Semarang
A4
22-32°C
Yogyakarta
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Pemerintah disarankan tak menyeragamkan kondisi ekonomi, sosial, dan geografi.
PERESMIAN KANTOR PUSAT LION PARCEL (Dari kiri) Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, pendiri Lion Air Group Kusnan Kirana dan Rusdi Kirana bersama CEO Lion Parcel Gunardi meresmikan Kantor Pusat Lion Parcel di Jakarta, Selasa (9/8). » Berita di Halaman A11
KOMENTAR DAERAH
Kami harus kaji dari berbagai aspek, seperti sosial, budaya, geografi, dan ekonomi masyarakat. WENNY LIPUTO Kepala Dinas Pendidikan Gorontalo Alangkah elok jika kebijakan memperhatikan keberagaman wilayah, tantangan-tantangan yang ada di daerah dan karakteristik daerah. ABDULLAH AZWAR ANAS Bupati Banyuwangi Kami tidak setuju dan lebih baik jalankan saja program pendidikan yang saat ini sudah cukup bagus. SUTARMIDJI Wali Kota Pontianak Sumber: ANTARA » BERITA TERKAIT DI A5 & A12
keluarga. Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana menilai kebijakan tersebut perlu dikaji, mengingat full-day school akan mengubah kebiasaan. “Siapkah anak-anak kita dengan perubahan seperti ini? Fasilitas yang disiapkan sekolah untuk sekolah sepenuh hari juga harus dilakukan,” ujarnya. Ia berharap full-day school tak diterapkan secara tergesa. Wakil Ketua DPR Fadli Zon khawatir penerapan kebijakan baru, “Akan membenarkan adagium ganti menteri ganti kebijakan.” Ketika Menteri Pendidikan diemban Anies Baswedan, ia mengingatkan, terjadi perubahan kurikulum. Koordinator Nasional NEW Indonesia Abdul Waidi mengatakan, unsur keragaman
90 HEKTARE LAHAN DI JAMBI TERBAKAR » 23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
A14
26-35°C
wilayah harus dipahami sebelum mengambil kebijakan. “Keragaman ekonomi, sosial, dan geografi siswa tak boleh diseragamkan. Ini tugas menteri,” tuturnya. Merespon kritikan, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy memastikan kebijakan full-day school belum akan diterapkan dalam waktu dekat. Pemerintah, sambungnya, masih memetakan kompetensi sekolah dalam menyediakan kegiatan siswa, termasuk kemampuan guru. “Pemerintah akan mempertimbangkan kebijakan ini bersama ahli yang berkompeten. Kami akan menerima masukan bermanfaat, sambil terus memperhatikan reaksi masyarakat. Kami tak ragu menarik kembali kebijakan bila memang tak bermanfaat,” katanya. O BAYU ADJI | TARI OKTAVIANI | ROSMHA WIDIYANI
SUARA ANTI-TRUMP BERGEMA » Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A15
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG