Harian Jurnal Asia Edisi Sabtu, 15 September 2018

Page 1

jumat, 15 september 2017 Nomor 1.470 tahuN VI

rp3.000 (Luar Kota + oNgKos KIrIm)

OK Arya Terima Fee Rp4,4 Miliar Dana Suap Ditampung dalam Rekening Pengusaha Jakarta | Jurnal Asia bupati batubara, sumatera utara, oK arya Zulkarnaen telah ditetapkan Komisi pemberantasan Korupsi (KpK) sebagai tersangka kasus dugaan suap sejumlah proyek infrastruktur di lingkungan pem­ kab batubara tahun 2017. oK arya yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (ott) pada rabu (13/9) diduga menerima suap dari dua kontraktor maringan syaiful azhar dan maringan situmorang. Ini terkait proyek pembangunan jem­ batan sentang senilai rp 32 miliar yang dimenangkan oleh pt gunung mega jaya dan proyek pembangunan jembatan sei magung senilai rp 12 miliar yang dimenangkan pt tombang serta proyek betonisasi jalan Kecamatan talawi senilai rp 3,2 miliar. Dari tiga proyek tersebut, oK arya dijanjikan menerima fee sebesar rp 4,4 miliar. rinciannya rp 4 miliar dari ma­ ringan untuk proyek jembatan sentang dan jembatan sei magung serta rp 400 juta dari syaiful terkait proyek betonisasi jalan Kecamatan talawi. untuk mengelabui aparat penegak hukum,

uang suap yang diterima oK arya ditampung di rekening milik sujendi tarsono yang merupakan pengusaha di daerah petisah, Kota medan. jika sedang membutuhkan uang, oK arya memerintahkan sujendi untuk me­ nyerahkannya kepada pihak tertentu. “semua dana ini disetorkan ke str (sujendi tarsono). Kalau pada saat ter­ tentu bupati oKa (oK arya Zulkarnaen) membutuhkan (uang tersebut, dia telepon kemudian diberikan nanti diinformasikan kepada str kamu kirim ke si a sekian,” kata Wakil Ketua KpK, basaria panjaitan dalam konferensi pers di gedung KpK, jakarta, Kamis (14/9). Dituturkan, pada selasa (12/9) kemarin, oK arya meminta sujendi menyiapkan uang sebesar rp250 juta. uang ini diambil oleh seorang swasta bernama Khairil anwar di dealer mobil milik sujendi di daerah Kota medan, pada rabu (13/9). setelah mengambil uang tersebut, Khairil anwar memasukannya ke sebuah kantong plastik berwarna hitam. tim satgas KpK yang mendapat informasi mengenai transaksi ini bergegas meng­ ikuti pergerakan Khairil anwar dan

mengamankannya di sebuah jalan yang akan menuju amplas. Di dalam mobil tersebut, tim satgas KpK menyita uang tunai sebesar rp250 juta yang sebelumnya diambil Khairil di dealer sujendi. “pada tanggal 13 september 2017 saat dilakukan ott, (penyerahan uang itu) adalah perintah dari bupati. Dia tidak pe­ gang uang sendiri, tapi pengepulnya str,” ungkap basaria. tim satgas kemudian membawa kembali Khairil anwar ke dealer mobil milik sujendi tersebut. Dari dealer ter­ sebut, KpK mengamankan sujendi beserta dua karyawannya. Keempatnya dibawa ke mapolda sumatera utara untuk di­ periksa. tak lama berselang, tim satgas KpK kemudian mengamankan seorang ma ringan di rumahnya di daerah Kota medan dan syaiful azhar di kediamannya di daerah medan sunggal. “tim bergerak kembali dan kembali mengamankan Kadis pupr Kabupaten Batubara, HH (Helman Hendardi) di ฀ru­ mahnya di medan,” kata basaria. (Bersambung ke halaman 26)

“Pada tanggal 13 September 2017 saat dilakukan OTT, (penyerahan uang itu) adalah perintah dari Bupati. Dia tidak pegang uang sendiri, tapi pengepulnya STR.” Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan

Awas Peredaran Pil PCC di Sumut 42 Orang Mendadak Gila di Kendari

jurnal asia | ant: Wahyu putro a

Penjelasan OTT Bupati Batubara PENYIDIK KpK memperlihatan barang bukti operasi tangkap tangan terhadap bupati batubara di gedung KpK jakarta, Kamis (14/9). KpK menetapkan lima tersangka kasus dugaan suap diantaranya bupati batubara oK arya Zulkarnain, Kepala Dinas pupr pemkab batubara berinisial hh serta menyita uang yang diduga sebagai suap sebesar rp346 juta.

Medan | Jurnal Asia untuk mengantisipasai peredaran pil paracetamol Cafein Carisoprodol (pCC) di sumatera utara, Ke­ polisian Daerah sumatera utara (polda sumut) akan melakukan upaya preemtif, preventiv dan refresif. Demikian dikatakan Kabid humas polda sumut, Kombes pol rina sari ginting dalam keterangan ter­ tulisnya terkait peredaran pil pCC yang telah merengut korban jiwa di Kota Kendari, sulawesi tenggara. “upaya preemtif, berupa memberikan imbauan atau sosialisasi kepada seluruh pelaku usaha di bidang farmasi untuk tidak menjual atau memberikan kepada siapapun tanpa dilengkapi dengan resep dokter. Karena, obat tersebut mengandung sediaan farmasi dalam daftar obat keras (g) hanya diperuntukkan oleh orang yang direkomendasikan oleh dokter dalam kapasitas kondisi kesehatan pasien,” ujar rina, Kamis (14/9) siang. selain itu, rina menjelaskan, terkait obat ini, pihaknya juga akan melakukan penertiban terhadap pelaku usaha di bidang farmasi dan obat­obatan untuk tidak melakukan jual beli obat yang termasuk dalam daftar g tanpa mempedomani ketentuan uu Kemenkes tentang obat­obatan sebagai bentuk upaya preventiv. (Bersambung ke halaman 26)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.