Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 14 Desember 2017

Page 1

KAMiS, 14 DeSeMbeR 2017 NoMoR 1.543 TAHuN Vi

RP3.000 (LuAR KoTA + oNgKoS KiRiM)

DAMPAK MOGOK MASSAL ANGKUTAN Sejumlah pelajar terpaksa menumpang kendaraan bak terbuka milik Dinas Perhubungan karena aksi mogok angkutan umum. Diketahui bahwa pada Rabu (13/12) pagi, seluruh armada angkutan umum di kota Medan melakukan aksi mogok menentang beroperasinya angkutan berbasis online yang mengakibatkan ribuan penumpang terlantar.

Imunisasi Dianggap Haram Banda Aceh | Jurnal Asia Anggapan bahwa imunisasi haram/najis di kalangan masyarakat Aceh berdampak pada serapan imunisasi di sebagian wilayah di Aceh tidak merata. Akibatnya, daya kekebalan tubuh anak rendah sehingga mudah terserang virus difteri. Namun hanya beberapa daerah yang cakupan imunisasinya sudah mencapai 80 persen. Apalagi, Aceh termasuk jumlah kasus difteri yang cukup banyak di indonesia mencapai 93 kasus dan empat orang meninggal selama tahun 2017. (Bersambung ke halaman 26)

Jurnal Asia | Ant: Anis efizudin

Angkot Aksi Mogok

Untung Ada Driver Online Medan | Jurnal Asia Sejumlah tindakan anarkis mewarnai aksi mogok supir angkutan kota (angkot) di Medan, Rabu (13/12) siang. Mulai dari pemukulan, perusakan kendaraan hingga pengancaman terhadap driver online. Sedangkan arus lalu lintas di sejumlah kawasan Kota Medan terlihat lancar akibat berkurangnya kendaraan, yang biasa berjubel memadati jalan. Hal ini diakui oleh salah seorang warga Medan, Donna, saat diwawancarai Jurnal Asia, pada Rabu siang. “Kalau saya tak masalah ya angkot-angkot ini mogok. Karena lihat saja jalanan jadi lebih teratur, tertib dan lancar. Masyarakat juga perlu diedukasi, bahwa kondisi jalan di Kota Medan sudah menyempit dengan bertambahnya jumlah kendaraan. Jadi sekarang dengan adanya perubahan kendaraan berbasis teknologi (online), kita juga sudah bisa merasakan kenyamanan,”

tuturnya. Apalagi, sambung Donna, angkot identik dengan supirnya yang ugal-ugalan. “Cuma dia dan Tuhan yang tahu kapan mau berhenti. Ya pastinya suka-suka dia. Kalau kita bawa kendaraan di belakangnya, pasti jantunganlah,” sebut Dona. Sementara itu di sisi lain, Rio, salah satu karyawan swasta di Medan juga sangat mendukung kehadiran kendaraan online. “Kita tau sama taulah bagaimana kondisi angkot di sini. Memang betul tarif transportasinya murah. Tapi melihat keadaan sekarang, warga sudah bisa memilih mau naik apa. Pakai angkot, becak ataupun kendaraan online. Tergantung selera masing-masing, karena soal rezeki cuma Tuhan yang atur. Jangan pulak dibilang kehadiran taksi ataupun ojek online, jadi membuat penghasilan berkurang. Yang pastinya giat bekerja, rezeki itu ada,” kata Rio. (Bersambung ke halaman 26)

“Untung ada driver online, jadi anak-anak kami tak terlambat ke sekolah. Lagipula apa yang mau diributi sama angkot, masing-masing sudah ada pelanggan tetap. Demikian juga halnya dengan penarik becak. Tak semua orang Medan nih mau pakai taksi online, pasti ada juga yang naik angkot atau becak. Jadi di mana letak salahnya?” Seorang warga Medan Donna

Jurnal Asia | Ant: Wahyu Putro A

TERDAKWA kasus dugaan korupsi KTP elektronik Setya Novanto mengikuti sidang perdana di gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/12).

Sidang Perdana Korupsi e-KTP

Setya Novanto Bungkam Jakarta | Jurnal Asia Terdakwa kasus dugaan korupsi megaproyek e-KTP Setya Novanto terus diam saat ditanya majelis hakim di persidangan. Dia mengaku kurang sehat. Novanto terus menunduk saat duduk di kursi terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan bungur besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (13/12). Ketua majelis hakim Yanto mencoba mengawali sidang dengan bertanya sejumlah hal mendasar. “Nama lengkap terdakwa?” tanyanya. Namun Novanto terus menunduk. (Bersambung ke halaman 26)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.