Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2011
Dalam program ini (perumahan murah bagi PNS) kita akan membuat 1.000 unit rumah. Namun pada 2015 ini yang menjadi tahap pertama, kita hanya mampu menyediakan 300 unit rumah dahulu,”
HARIAN IKLAN/ LANGGANAN
031-5615454
Baca Hal 7
Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
Kepala Dinas Perumahan Kota Batu Budi Santoso
Selasa Wage, 31 MARET 2015
http://www.harianbhirawa.co.id
31 MARET 2015
AGENDA HARI INI
Gubernur H Soekarwo 09.00
Rapat Paripurna DPRD Jatim
Wagub H Saifullah Yusuf 09.00 20.00
Menghadiri Rakerda Pramukadi RM Agis Surabaya Menghadiri Bumi Arema Bersalawat di Stadion Gajayana Malang
Sekdaprov H Akhmad Sukardi 09.00
Rapat Paripurna DPRD Jatim
Dukung Penempatan Pejabat Eselon II Sesuai Kompetensi Tulungagung, Bhirawa Jaminan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE, MSi untuk menempatkan pejabat eselon II sesuai hasil uji kompetensi (assessment) mendapat dukungan dari kalangan DPRD setempat. Bahkan mereka menyetujui jika pejabat yang dari hasil uji kompetensinya dinyatakan tidak memenuhi syarat dilorot jabatannya dari eselon II menjadi eselon III. “Kalau memang tidak kompeten lagi di eselon II Wiwik Triasmoro dan hasil assessment tidak memenuhi syarat bisa diturunkan menjadi pejabat eselon III. Itu ada aturannya di UU ASN (Aparatur Sipil Negara),” ujar anggota Komisi A
ke halaman 11
KPK Terima Kado Racun Tikus dan Obat Kuat UM Surabaya Siapkan Pusat Studi Anti Korupsi
Surabaya, Bhirawa Konflik yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri dinilai telah membuat kinerja lembaga anti rasua ini mulai loyo. Karena itu dukungan kembali mengalir. Kali ini, para mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya memberikan kado untuk KPK berupa dua buah kado. Masing-masing kado itu berisi obat kuat dan racun tikus. Kado itu diserahkan oleh Rektor UM Surabaya Dr Sukodiono dan diterima langsung Plt Pimpinan KPK Johan Budi. Menerima kado tersebut, Johan menangkap ada hal positif. Ini dianggapnya sebagai bagian dari ekspresi mahasiswa agar KPK lebih garang lagi. Kado itu secara simbolis ingin mengingatkan KPK yang sempat slow terimbas hiruk pikuk antara KPK dan Polri.
“Kami terima dengan baik pemberian ini. Karena KPK selama ini juga ada karena terus mendapat dukungan dari masyarakat termasuk mahasiswa,” kata Johan usai menjadi nara sumber kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Senin (30/3). Sebelum mendatangi UM Surabaya, Johan mengaku juga telah menemui kiai seJatim dengan dipelopori Gus Sholah. Dalam kesempatanitu yang dikupas juga terkait hiruk pikuk yang dipersepsikan antara KPK versus Polri. “Sebenarnya ini bukan konflik antar lembaga,” elak Johan. Dia mengakui, gelombang pra peradilan oleh Komjen Budi Gu-
ke halaman 11
triediana/bhirawa
Plt Pimpinan KPK Johan Budi menerima kado berisi berbagai macam racun tikus dan obat kuat sebagai simbol dukungan untuk KPK, Senin (30/3).
ke halaman 11
trie diana/bhirawa
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Surabaya berunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (30/3). Mereka menolak kenaikan harga BBM, elpiji, TDL dan kenaikan sembako dalam waktu hampir bersamaan.
Pejabat Pemprov Cemas Menanti Mutasi Bisa Digelar Siang Ini atau Esok Hari
ahmad basir/bhirawa
Kanit Regident Polres Bojonegoro Siswoyo saat menunjukkan bukti STNK lama yang di belakangnya ada stempel bertuliskan STNK dalam proses, Senin (30/3).
Pengiriman Kertas Telat, Sebanyak 12.903 Unit Kendaraan Tak Dapat STNK Bojonegoro, Bhirawa Sampai saat ini sebanyak 12.903 unit kendaraan roda dua maupun roda empat di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang tidak mendapatkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Kondisi ini terjadi karena keterlambatan pendistribusian kertas blangko STNK dari pusat. Kanit Regident Polres Bojonegoro Siswoyo menjelaskan Kabupaten Bojonegoro mengalami keterlambatan sejak 20 Januari hingga sampai sekarang. Hal itu di karenakan adanya keterlambatan pendistribusian dari pusat. Dan sampai saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan sampai kapan keterlambatan ini terjadi.
Pemprov, Bhirawa Kasak kusuk mutasi pejabat di lingkungan Pemprov Jatim terus menggelinding. Banyak yang bertanya-tanya kapan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menggunakan kewenangannya untuk memutasi pejabat eselon II, III dan IV agar ada penyegaran di tubuh birokrasi pemprov. Setelah beredar kabar mutasi digelar, Jumat (27/3) lalu namun tidak terbukti, kini muncul kabar lagi jika mutasi akan dilaksanakan, Selasa (31/3) hari ini. Dari informasi yang berhasil dikumpulkan,
batalnya gubernur melaksanakan mutasi pada Jumat lalu karena ada agenda mendadak. Sehingga jadwal mutasi yang telah disusun harus ditunda pekan ini. Jika mutasi benar dilaksanakan
pada hari ini, kemungkinan besar pelaksanaannya akan dilakukan pada siang hari sekitar pukul 13.00. Sebab pagi harinya pada pukul 09.00, Gubernur Soekarwo dijadwalkan menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Jatim. Begitu pula dengan jadwal Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM juga turut dalam rapat tersebut. Sedangkan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf dijadwalkan menghadiri Rakerda Pramuka di
Dua RS Tolak Pasien BPJS, Dewan Meradang
ke halaman 11
Melihat Inovasi PEMKAB BanyuStudi Doktor Adminwangi mendapat tamu istrasi Publik Undip istimewa, yakni rombonProf Dr Sri Suwitri. gan mahasiswa program ke doktor Administrasi halaman 11 Publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Senin (30/3) kemarin. Kedatangan mereka untuk melihat lebih dekat berbagai inovasi pelayanan publik yang dibuat oleh pemerintah daerah setempat. Rombongan mahasiswa tersebut dipimpin o l e h Ketua Prof Dr Sri Suwitri Program
Sentil.. PKB Hinasiapkan sahabatkader nabi,muda LKS ditarik MenagSaiful Ilah disandingkan Jangan Kasus serupa terjadi, sepertinya ada pembiaran hanya kerap muda, tapi kapabel, inovatifsengaja dan memiliki visi jelas Bina AngkaMarga kematian ibu hamil dan bayi Situbondo masih tinggi ajukan tambahan anggaran Jangan Ancaman kuantitas dananggaran, kualitas generasi depan yang hanya nambah realisasi masa di lapangan penting Demokrasi masih didominasi kepentingan kelompok Kades Tapi jualannya selalu kepentingan rakyat penganiaya juru untuk pengairan dituntut tiga bulan penjara Pemimpin berwatak preman kok bisa kepilih
ke halaman 11
siti/bhirawa
Sutari (kanan), warga Kediri penderita tumor mulut bersama suaminya Budiono. Pasien BPJS ini mengaku ditolak dua rumah sakit yaitu RSUD Pare dan RSU Saiful Anwar Malang untuk memeriksa kesehatannya.
DPRD Jatim, Bhirawa Dua rumah sakit di Jatim yaitu RSUD Pare dan RSU Saiful Anwar Malang diduga menolak pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) penderita tumor mulut (amelowblastoma). Pasien itu bernama Sutari (43) warga Kediri Jatim. Suami pasien, Budiono (46) menjelaskan semula istrinya dirawat di RS Ulin Tipe A di Banjarmasin untuk ditangani penyakitnya. Karena keterbatasan peralatan akhirnya dibawa pulang dan dirawat di Kediri. “Langsung saja saya bawa ke RS Pare untuk pengobatan. Saya berharap, istri saya menjalani CT Scan bagian kepala di laboratorium rumah sakit. Namun, ke-
48 Pulau Berpenghuni di Sumenep Belum Terlayani Kapal Perintis Pemprov, Bhirawa Ribuan warga di enam pulau di Kabupaten Sumenep sekarang bisa sedikit bergembira. Sebab sebentar lagi mereka akan terlayani tambahan dua kapal perintis baru. Jika selama ini enam pulau di Sumenep hanya dilayani dua kapal yang berlayar tiap seminggu sekali, dengan tambahan dua kapal
ke halaman 11
Dr Ir Wahid Wahyudi MT
DAK Kabupaten Bojonegoro Rp 19,046 Miliar Bojonegoro, Bhirawa Pemkab Bojonegoro menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 sebesar Rp 19,046 miliar turun dibandingkan alokasi tahun lalu sebesar Rp 50 miliar, disebabkan tahun lalu tidak semua alokasi DAK bisa dicairkan. “Tahun lalu ada satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak bisa mencairkan DAK sebesar Rp 14 miliar,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Bojonegoro Ibnoe Suyuti, Senin (30/3). Ketika itu, katanya, SKPD tersebut tidak bisa mencairkan DAK tahap ketiga,
ke halaman 11
ke halaman 11
Sekolah Menyenangkan Berangkat dari Lingkungan Menyenangkan
Mencoba Bangkit dari Lingkungan Kumuh dan Rawan Banjir Orangtua memilihkan sekolah untuk anaknya ibarat orang yang masuk ke toko swalayan dan ingin membeli sesuatu. Pertama, konsumen pasti akan melihat bungkusnya, menarik atau tidak, baru mereka melihat isinya. Begitu melihat isinya yang luar biasa, mereka baru akan menentukan pilihan. Jadi ‘bungkus’ ini sama seperti wujud sekolah itu terlihat kasat mata. Adit Hananta Utama, Kota Surabaya Saat ditanya di mana tempat paling menyenangkan bagi anak? Seorang wali murid sebuah SD swasta ternama di Surabaya menjawab tempat paling disukai anaknya adalah game zone di mal. Jawaban itu tidak bisa disalahkan, anak siapapun akan senang diajak ke game zone dengan berbagai macam jenis permainan yang tersaji di sana. Namun, judul tulisan ini sudah terlanjur dibuat sekolah yang menyenangkan. Jadi harus sekolah yang jadi tempat menyenangkan. Maka pertanyaan ini harus kembali ditanyakan. Kepada sejumlah anak SMA yang bergerombol di warung kopi usai pulang sekolah, pertanyaan itu dilontarkan.
Mereka menjawab di sini (warung kopi) tempat paling menyenangkan. Jawaban itu juga tidak bisa disalahkan tapi tidak sesuai yang diharapkan. Dari situ, mungkin ada yang salah dengan pertanyaannya. Sehingga harus diganti dengan pertanyaan lain yang lebih mudah dan spesifik. Apakah sekolah jadi tempat menyenangkan? ‘Ya’ jawab salah satu siswa SMPN 36 Surabaya Yusrizal Kamil. Siswa yang kini duduk di kelas tiga itu mengaku senang karena bisa sekolah di mana teman-temannya juga ada di situ. Tentu saja itu bukan satu-satunya
ke halaman 11
adit hananta utama/bhirawa
Penanaman pohon di halaman belakang SMPN 36 Surabaya oleh Kepala Dindik Surabaya Ikhsan. Kebun itu semula merupakan tempat sampah yang kumuh.