Harian Bhirawa Edisi 2 Maret 2015

Page 1

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2011

HARIAN

Ada pihak-pihak tertentu, yang kuat, yang mengondisikan pemerintah agar melakukan kebijakan impor beras,”

IKLAN/ LANGGANAN

031-5615454

Baca Hal 10

Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan

Senin Kliwon, 2 MARET 2015

http://www.harianbhirawa.co.id

2

MARET 2015

AGENDA HARI INI

 Gubernur H Soekarwo 09.00

Menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jatim

 Wagub H Saifullah Yusuf 09.00 13.00 19.00

Membuka Diklat Kades di Badiklat Jatim Membuka Diklat Kades di Kawi Malang Menghadiri Perayaan Cap Go Meh bersama Presiden di Hall D JX Kemayoran Jakarta

 Sekdaprov H Akhmad Sukardi 07.00 09.00

Memimpin Apel Pagi di Kantor Gubernur Jatim Menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jatim

Tak Terima Dipecat, Pemkot Surabaya Persilakan Zainal Ajukan Banding Pemkot, Bhirawa Perseteruan antara Pemkot Surabaya dengan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran memasuki babak baru. Pemkot mempersilahkan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Zainal Arifin mengajukan banding administratif atas pemecatan dirinya kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian (BPK) di Jakarta. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Pemkot Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan pemecatan itu dilakukan setelah adanya hasil pemeriksaan BPK Perwakilan Jawa Timur yakni adanya pelanggaran disiplin PNS dilakukan oleh Zainal

Beras Tidak Terbeli, Warga Lereng Wilis Makan Gaplek Nganjuk, Bhirawa Beras mulai tidak terbeli oleh warga miskin di lereng pegunungan Wilis. Mahalnya harga bahan makanan pokok tersebut memaksa sebagian warga miskin di Nganjuk mulai makan nasi tiwul sebagai makanan pokok penganti beras. Warga miskin di Desa Kebonagung Kecamatan Sawahan memilih memanfaatkan ketela yang merupakan hasil ladang mereka sebagai makanan pokok sehari-hari. Setidaknya warga di tiga dusun yaitu Dusun Brangkal, Dusun Keduk dan Dusun Kebonagung kembali mengonsumsi nasi tiwul seperti saat zaman Indonesia belum merdeka.

 ke halaman 11

 ke halaman 11

Warga miskin di lereng Pegunungan Wilis mulai mengonsumsi gaplek karena tidak mampu membeli beras.

Ponpes Tebuireng akan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan muktamar NU ke-33 di Jombang Agustus nanti, selain tiga ponpes lainnya.

Jokowi-JK Dipastikan Hadir di Muktamar NU ke-33 di Jombang PWNU Jatim, Bhirawa Pelaksanaan muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 yang rencananya digelar di Jombang pada 1 -5 Agustus terus dimatangkan. Salah satunya dengan mempersiapkan kader nahdliyin untuk siap menghadapi persaingan global dengan konsep ahli sunah waljamaah dan meneguhkan Islam Nusantara. Termasuk membahas isu-isu aktual, seperti persoalan bahan pokok, keamanan dan persoalan lain yang disampaikan ke pemerintah. Ketua Panitia Muktamar Drs H Saifullah Yusuf didampingi Sekretaris Panitia Thoriqul Haq menyampaikan meski kelahiran nahdlatul ulama di Jombang, namun selama 32 tahun, Jombang tidak pernah dijadikan tempat untuk pelaksanaan muktamar. “Niatan untuk muktamar NU ke-33 digelar di Jombang karena di sana ada makam Gus Dur yang notabene sebagai pendiri sekaligus pejuang Nahdlatul Ulama,” ujar Saifullah Yusuf, Minggu (1/3).

Hindari Dualisme Dukungan, UU Pilkada Wajibkan Rekom DPP Partai DPD PD Jatim, Bhirawa Untuk menghindari dualisme dukungan terhadap calon kepala daerah yang ikut dalam Pilkada yang jatuh pada 16 Desember 2015 nanti, dalam UU Pilkada yang masih menunggu penomoran ini terungkap adanya persyaratan persetujuan dari DPP partai politik pendukung. Sebelumnya persetujuan hanya digunakan untuk syarat internal partai saja.

Anggota Komisi II DPR RI Fandi Utomo menegaskan alasan keharusan calon kepala daerah mendapat dukungan dari DPP partai untuk menekan konflik di internal partai dalam maju Pilkada. Sekaligus hal ini penting agar ada keselarasan visi dan misi calon kepala daerah dengan DPP parpol pengusungnya. “Masak visi dan misi calon kepala daerah tidak sama dengan DPP parpol pen-

gusungnya. DPP parpol akan mengeluarkan rekomnya kalau visi dan misinya sama dengan parpol. Kebijakan baru ini untuk menekan konflik di internal partai sendiri,”ungkap Fandi Utomo saat melakukan reses dan sosialisasi UU Pilkada ke ratusan kader PD di Gedung Wanita Surabaya, Minggu (1/3). Sementara terkait dengan

 ke halaman 11

MESKI disibukkan dengan aktivitasnya sebagai dosen sekaligus merangkap menjabat sebagai Kepala Program Diploma (Kaprodi) D III Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Surabaya, Dwi Krihariyani SPd, SSi, MKes masih juga bisa membagi waktu antara keluarga dan proyek penelitian.

 ke halaman 11

Bela Nelayan, Gubernur Surati Menteri Kelautan Pemprov, Bhirawa Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyurati Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait terbitnya Peratutan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015 tentang larangan penangkapan lobster, kepiting dan rajungan yang bertelur sekaligus melarang ekspor bibit ketiga jenis hewan Dr H Soekarwo tersebut. Serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela dan pukat tarik di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.

 ke halaman 11

Bantu Promosi Wisata, Kemenpar Kucuri Banyuwangi Rp 1,5 M

 ke halaman 11

Ajak Masyarakat Manfaatkan Alam

ristika/bhirawa

Kegiatan dengar pendapat di Komisi D DPRD Jatim. Staf Komisi D disebut-sebut termasuk salah satu komisi yang kebal mutasi dan kondisi tersebut menimbulkan kecemburuan di lingkungan Setwan Jatim.

Kebal Mutasi, Banyak PNS Pemprov Iri pada Staf Setwan Pemprov, Bhirawa Suasana di lingkungan Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Jatim jika dilihat dari luar tampak adem ayem dan bisa bekerja dengan baik. Namun jika ditelisik

lebih dalam, ternyata ada rasa iri dan kecemburuan yang dalam antar sesama pegawai yang totalnya ada 168 PNS tersebut. Rasa iri dan kecemburuan itu tumbuh tidak lain karena

ada beberapa PNS yang sudah bertahun-tahun ditempatkan pada satu bidang yang dianggap ‘basah’, sedangkan bidang lain

 ke halaman 11

Banyuwangi, Bhirawa Kementerian Pariwisata mendukung promosi pariwisata Banyuwangi dengan memberikan kucuran dana Rp 1,5 miliar yang difokuskan pada kegiatan Banyuwangi Festival 2015. “Dukungan itu terutama pada atraksi wisata yang berskala besar, seperti Festival Gandrung Sewu, International Tour de Banyuwangi Ijen, dan Banyuwangi Ethno Carnival. Kami berterima kasih kepada Pak Arief Yahya yang terus mendukung pengembangan pariwisata daerah,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu (1/3).

 ke halaman 11

Melia Afifah, Siswa Kelas 5 SD Juara Membatik se-Jatim

Usung Kekayaan Lokal, Buat Motif Kangkung Setingkes Kerajinan batik kian populer tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tapi juga internasional. Ini menjadi warisan budaya yang harus dijaga. Patut kiranya, jika keahlian membatik diwariskan secara turun-temurun. Seperti Melia Afifah, meski baru kelas 5 SD, namun bakatnya membatik begitu mahir hingga menorehkan prestasi terbaik se-Jatim. Dwi Krihariyani

Sentil..  Netizen PKB siapkan kader mudaAhok disandingkan Saiful Ilah gerilya dukung  Ingat Janganpepatah, hanya muda, tapi kapabel, inovatif dan memiliki visi jelas mulutmu harimaumu  Kenaikan Bina Marga ajukan tambahan anggaran harga beras dikondisikan sistemik  Mafi Jangan hanyamulai nambah anggaran, realisasi di lapangan yang a beras kadali pemerintah penting  Pecandu narkoba diprediksi naik hingga lima juta  Bandar  Kades penganiaya juru pengairan dituntut bulan penjara narkobanya perlu dihukum berat,tiga termasuk pelind ungnya Pemimpin berwatak preman kok bisa kepilih

Adit Hananta Utama, Kota Surabaya Di Banyuwangi, ada motif batik yang cukup terkenal di sana. Namanya kangkung setingkes yang artinya seikat kangkung. Motif ini kemudian diusung Afifah, dalam lomba membatik dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2015 di Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim pekan lalu. Hasilnya, tak kalah dengan pembatik-pembatik profesional. Dan yang paling membanggakan, di akhir penilaian dewan juri mengumumkan namanya sebagai juara I.

Motif batik yang njelimet itu, dikerjakan Afifah dengan cekatan sekaligus cepat. Bakat siswa asal SDN 2 Tampo, Cluring Banyuwangi ini memang bisa diacungi jempol. Betapa tidak, saat panitia memberi waktu 120 menit untuk membuat pola sekaligus membatik, Afifah hanya butuh waktu 60 menit untuk itu. “Waktunya dua jam. Tapi satu jam sudah selesai,” tuturnya dengan wajah polos menyembunyikan grogi

 ke halaman 11

adit hananta utama/ bhirawa

Melia Afifah, Siswa SD Tampo, Cluring, Banyuwangi berhasil meraih juara I dalam lomba batik dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional Dindik Jatim.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.