Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2011
HARIAN
Hati-hati terhadap praktik percaloan CPNS. Info yang kami dapat mereka tetap bergentayangan mencari korban,”
IKLAN/ LANGGANAN
Baca Hal 7
031-5615454
Kepala BKD Pemkab Tulungagung Indah Karunia Ratri SH,MH
Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
Rabu legi, 20 AGUSTUS 2014
http://www.harianbhirawa.co.id
20 AGUSTUS 2014
AGENDA HARI INI
Gubernur H Soekarwo - 09.00 - 12.00 - 19.00
Menghadiri Investor Summit Bursa Efek Surabaya di Grand City Surabaya Menerima Tamu Hindu Dharma di Ruang Kerja Sosialisasi Undang-undang Desa di Hotel Santika Premiere Surabaya
Wagub H Saifullah Yusuf
- 13.00 - 19.00
Pertemuan dengan Konjen Jepang di Kediaman Konjen Jepang Halal Bihalal Masyarakat Sambang Lamongan
Sekdaprov H Akhmad Sukardi -
Menghadiri Pembukaan MTQ Korpri Nasional di Nangroe Aceh Darussalam
Kejaksaan Batal Periksa Tersangka Korupsi Dinkes Madiun Madiun, Bhirawa Kejaksaan Negeri Mejayan batal memeriksa tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun senilai Rp 4,5 miliar karena yang bersangkutan sakit. Tersangka yang diperiksa adalah DC yang merupakan rekanan Dinkes Kabupaten Madiun dalam proyek pengadaan sekitar 22 jenis alat kesehatan untuk RSUD Dolopo. Pemeriksaan sedianya dilakukan secara tertutup pada Selasa (19/8) di gedung kejaksaan setempat. Didampingi penasihat hukumnya, tersangka dimintai keterangan terkait pengadaan alat kesehatan untuk RUSD Dolopo senilai Rp 4,5 miliar pada 2011. Namun, di tengah waktu pemeriksaan, DC mengaku sakit perut dan lemas. Oleh petugas kejaksaan, DC akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Caruban Kabupaten Madiun. Sekembalinya dari rumah sakit, pemeriksaan terhadap tersangka DC tidak dilanjutkan. Hal itu karena berdasarkan keterangan medis, yang bersangkutan dinyatakan tidak sehat. Meski demikian, DC hanya melakukan rawat jalan. “Klien kami sakit. Sehingga jaksa menunda pemeriksaan hingga kondisi yang bersangkutan
ke halaman 11
59.490 Warga Jombang Masih Buta Huruf Jombang, Bhirawa Dinas Pendidikan menargetkan buta huruf di kabupaten Jombang tuntas pada 2015. Data Dinas Pendidikan mencatat, masyarakat yang masih menyandang buta huruf sebanyak 59.490 orang, mereka berusia antara 15-60 tahun dan tersebar di seluruh kecamatan. “ Jumlah ini sebenarnya terus menurun dari tahun sebelumnya. Penurunan angka ini karena kegiatan pemberantasan buta huruf yang dicanangkan pemerintah melalui program keaksaraan fungsional gencar digalakkan,”ujar Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal Dinas Pendidikan Jombang Karyono, Selasa (19/8). Dalam pemberantasan buta huruf ini, Dinas Pendidikan lanjut Karyono melibatkan sekitar 54 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), dan sejumlah pondok pesantren. “Harapan kami pada 2015, warga Jombang sudah bebas dari buta huruf,” bebernya. Dibeberkannya, warga Jombang yang terdata buta huruf mulai usia 15 tahun hingga 60 tahun ke atas. Selain pernah mengalami putus sekolah, tidak jarang dari mereka memang tidak pernah mengenyam pendidikan. Hal itu terutama untuk
Rela Saling Injak untuk Dapatkan Beras
khoirul huda/bhirawa
Warga sekitar Klenteng Kwan Sing Bio Tuban saat antre dan berebut sembako dan tumpeng, Selasa (19/8).
Surabaya, Bhirawa Meski telah berjalan serentak sejak pertengahan Juli lalu, aturan terkait Kurikulum 2013 (K13) ternyata belum final. Bahkan silabus palsu yang semestinya menjadi pedoman guru mengajar mulai beredar melalui berbagai laman online. Keberadaan silabus abal-abal tanpa tanda tangan Mendikbud M Nuh diungkapkan Heri Widiastono, Peneliti Utama sekaligus Kabid Dikmen serta Penanggung Jawab Pengembangan Kurikulum 2013 Kemdikbud di sela uji publik K13 yang digelar di Kantor Dinas Pendidikan Surabaya, Selasa (19/8). “Saat ini banyak silabus yang beredar di internet dengan label
Sentil..
ke halaman 11
Calo CPNS masih gentayangan Mencari korban yang bisa dikibuli PNS Diminta Tak Cemaskan Pensiun Masyarakat bawah cemas setiap saat Rendah kewajiban CSR perusahaan di Sidoarjo Tidak tahu sasaran apa tidak mau berbagi?
Kurikulum 2013. Padahal itu banyak yang palsu. Yang asli pasti sudah harus ada tanda tangan menteri,” kata Heri. Meski banyak beredar silabus palsu, Heri mengaku baru-baru ini pihak Kemendikbud telah mempublikasikan silabus yang asli. “Dicek dulu, bisa jadi yang di-upload tanpa tanda tangan Mendikbud itu cuma buatan orang terus dikasih
nama Silabus K13,” tutur dia. Ini menjadi salah satu latar belakang Kemendikbud kembali melaksanakan uji publik se-Indonesia. Uji publik ini sekaligus untuk menyempurnakan Permendikbud yang ada terkait K13. “Permendikbud yang menjadi payung hukum K13 ada lima yang inti dari 17 yang ada. Ini menyangkut soal kerangka dasar, silabus dan pedoman setiap mapel serta lainnya. Untuk SD, SMP, SMA, SMK, Permendikbudnya sendirisendiri,” paparnya. Payung hukum ini yang akan didaftarkan ke Kemenkum dan HAM sebagai lembaran negara.
ke halaman 11
PKB Siapkan Arzetti Bilbina Dampingi Cawali PDIP
Jajaki Permanenkan Koalisi PKB-PDIP Hadapi Pemilukada
Tak Harus Maskulin
Nani Nurrachman
ke halaman 11
Beredar Silabus Kurikulum 2013 Aspal
ke halaman 11
PEREMPUAN yang terjun ke dunia politik tidak perlu menjadi maskulin atau mengadopsi sifat laki-laki untuk eksis. Justru perempuan perlu mengetengahkan sisi perempuannya dalam berpolitik untuk memberikan keseimbangan kosmik dalam politik. Itulah yang disampai kan pakar gender Nani Nurrachm a n usai di-
Tuban, Bhirawa Ratusan warga miskin yang tinggal di sekitar Klenteng Kwan Sing Bio rela berdesakan untuk mendapatkan beras gratis yang dibagikan umat Tri Dharma dalam rangka sedekah bumi yang dilaksanakan, Selasa (19/8). Banyaknya warga yang tidak sabar mendapatkan antrian paling depan membuat mereka saling berdesakan dengan warga lainnya. Meski dijaga petugas kepolisian, warga tidak mau mengantri dengan tertib. Tidak sedikit anak-anak yang menangis karena terjepit, sementara orangtua, terutama yang sudah
Arzetti Bilbina
DPW PKB Jatim, Bhirawa Kesuksesan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, nampaknya akan dipermanenkan guna menghadapi Pemilukada di seluruh Indonesia yang berlangsung pada 2015 mendatang. Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar membenarkan jika pihaknya tengah menjajaki kemungkinan mempermanenkan koalisi dengan PDIP bukan hanya
di tataran nasional tapi juga hingga ke tingkat bawah, khususnya untuk menghadapi pelaksanaan Pemilukada di berbagai daerah yang dimulai pada 2015 ke depan. “Mempermanenkan koalisi dengan PDIP hingga sampai ke bawah belum tuntas karena belum kongkrit,” ujar Cak Imin panggilan akrab Muhaimin Iskandar dikonfirmasi, Selasa (19/8). Koalisi dengan PDIP untuk Pemilukada, lanjut Cak Imin akan sangat dahsyat karena massa kedua partai di grass root memiliki kemiripan. Bahkan 18 Pemilukada di Jatim pada 2015 bisa dibabat
ke halaman 11
PAK Disahkan, PKB dan PDIP Tolak Tanda Tangan Khawatir Terjadi Penyelewengan Anggaran Pembelian Wisma Rp 9 M
Pemkot Surabaya, Bhirawa Munculnya anggaran pembebasan wisma terbesar di lokalisasi Dolly oleh Pemkot Surabaya sebesar Rp 9 miliar terus disoal. Yang terakhir, dua pimpinan dewan masing-masing dari PKB dan PDIP menolak menandatangani
Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Kota Surabaya 2014. Bahkan kabarnya rapat paripurna dengan agenda pengesahan PAK yang sebenarnya hanya dihadiri oleh 24 orang dari total jumlah anggota DPRD Surabaya sebanyak 50 orang
ke halaman 11
Pasca Penonjoban Dua Kepala Biro
Mayoritas Pejabat Pemprov Pilih Tiarap Pemprov, Bhirawa Suasana di lingkungan Pemprov Jatim sepertinya mulai terasa gerah. Khususnya setelah penonjoban dua kepala biro Setdaprov Jatim, yakni Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim M Ardi Prasetyawan dan Kepala Biro Sumber Daya Alam Setdaprov Jatim Agung Harianto. Dua pejabat eselon II B tersebut harus menerima hukuman berat dari Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum setelah dinilai melakukan kesalahan fatal administrasi keuangan berdasarkan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Keduanya resmi dinonjobkan dan menjabat
ke halaman 11
Majalah Panjebar Semangat
Dulu untuk Membangun Nasionalisme, Kini untuk Mempertahankan Budaya dan Seni Jawa Tentu jadi pertanyaan besar dalam benak, bagaimana sebuah majalah dengan menggunakan Bahasa Jawa masih bertahan di zaman yang bergerak cepat seperti saat ini. Majalah ini adalah Panjebar Semangat, sebuah penerbitan yang memiliki kantor redaksi dan percetakan di Jl Bubutan No 87 Surabaya. Tak jauh dari Gedung Nasional Indonesia dan Makam dr Soetomo. Gegeh, Kota Surabaya Kantor majalah Panjebar Semangat tidak terlalu besar seperti kantor media-media lainnya, namun majalah ini memiliki sejarah panjang Indonesia. Terbit kali pertama pada Sabtu Wage, 2 September 1933, Panjebar Semangat membawa semangat untuk membangun nasionalisme. Majalah ini lahir atas prakarsa Dr Soetomo, pendiri organisasi Boedi Oetomo. Meskipun bukan media pertama di Indonesia, Panjebar Semangat disebut-sebut sebagai salah satu media tertua di Indonesia yang masih eksis sampai sekarang ini. Dan sejak awal
terbit hingga sekarang, majalah mingguan ini tetap kukuh menggunakan Bahasa Jawa sebagai ciri khasnya. Staf redaksi majalah Panjebar Semangat, M Wijotohardjo mengatakan pemakaian Bahasa Jawa yang sampai sekarang tetap eksis tanpa terpengaruh media-media lainnya. Karena pada waktu itu Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia belum terlalu memasyarakat, walaupun dalam Sumpah Pemuda sudah dinyatakan menjunjung tinggi bahasa
ke halaman 11
abednego/bhirawa
Salah seorang pengunjung saat melihat koleksi foto cikal bakal perjuangan RI di rumah HOS Tjokroaminoto.