Harian Bhirawa Edisi 11 September 2014

Page 1

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2011

HARIAN

Ada 80 warga yang mendaftar sebagai peserta pelatihan kewirausahaan ini. Nanti dibagi beberapa kelompok sesuai keinginan masing-masing warga,’’

IKLAN/ LANGGANAN

031-5615454

Baca Hal 2

Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

Kepala Bapemas Surabaya, Nanis Chairani

Kamis Pon, 11 SEPTEMBER 2014

http://www.harianbhirawa.co.id

11 SEPTEMBER 2014

AGENDA HARI INI

 Gubernur H Soekarwo - 09.00

Menghadiri seminar harmonisasi pendidikan vocational dengan dunia usaha/industri di Jatim di Hotel Bumi.

Tanggul Lumpur Lapindo Jebol di Titik 68

 Wagub H Saifullah Yusuf

-

Kunjungan Kerja di Jakarta.

 Sekdaprov H Akhmad Sukardi -

Kunjungan Kerja ke Tiongkok

Pilkada di DPRD Hanya Ciptakan Transaksi Wani Piro Surabaya, Bhirawa Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terus menuai beragam protes. Bukan saja partai politik, tapi juga pakar komunikasi dari Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo. Dia mnyebut pilkada di lakukan DPRD hanya membodohi rakyat dan menciptakan transaksi wani piro. “Tidak ada jaminan pelaksanaan di gedung dewan akan meminimalisir money politik atau tidak ada transaksi uang. Makanya saya memprediksi Suko Widodo akan ada gerakan-gerakan publik untuk melakukaan penolakan terhadap undang-undang ini,” kata Suko, ditemui di Kantor Gubernur Jatim, Rabu (10/9). Penegasan Suko Widodo ini muncul karena terjadi perdebatan pentingnya RUU Pilkada, apakah di kembalikan ke DPRD atau tetap dipilih langsung oleh rakyat. “Alasan dipilih ke dewan, karena lebih murah dan efisin, ternyata di sisi lain masih banyak dicibir,” ujar dia. Lanjut Suko, pilkada yang diserahkan DPRD tidak menjamin anggaran negara tidak jebol.

 ke halaman 11

Investor Baja Terkendala Lahan di Banyuwangi Banyuwangi, Bhirawa Calon investor pabrik baja asal Tiongkok, Wuhan Iron and Steel Corporation (Wisco) yang rencananya mendirikan pabrik baja di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, terkendala luas lahan. Lahan tersedia hanya seluas 296 hektar dari kebutuhan investor 500 hektar. Kawasan ini masuk dalam masterplain Banyuwangi Industrial Estate Wongsorejo, proyek sinergi antara PTPN XII, PT Pelindo III dan PT SIER. Kepala Bidang Penanaman Modal kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpada Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, mengatakan area industri terintegrasi lengkap dengan pelabuhan laut ini, mencakup empat kawasan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara XII. Yaitu Kampe, Secang, Sidomulyo dan Wangkal. Hasil Feasibility Study, kata dia, pembangunan dimulai pada 2015-2017 untuk Kampe dan Secang; 2018-2020 Wangkal; dan 2018-2022 untuk Sidomulyo. Wisco, ujarnya, membawa investasi senilai Rp 56 triuliun. “Investor pabrik baja belum ada kepastian. Bupati masih mengkomunikasikan, beliau juga sering ke sana (Tiongkok),” kata Ilzam kepada Bhirawa, Rabu (10/9). PT SIER rencananya mengelola kawasan industrinya, PT Pelindo III mengoperasikan pelabuhan

Sidoarjo-Bhirawa Tanggul lumpur lapindo di titik 68 Desa Gempol Sari Tanggulangin Sidoarjo jebol, Rabu (10/9) pagi. Akibatnya, aliran lumpur cokelat pekat mengalir deras menuju rumah perumahan warga. “Sejak tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB lumpur mengalir

terus sampai sekarang,” kata Sulastri, salah satu warga desa Gempol Sari yang rumahnya terkena aliran lumpur, Rabu (10/9). Menurut Sulastri, rembesan lumpur itu mengalir tambah besar sehingga sebagaian warga banyak yang kebingungan, akan pindah

kemana. Sementara uang ganti rugi yang seharusnya diterima warga sampai saat ini, belum diterima. “Kami sudah melapor pada kepala desa untuk penanganan selanjutnya, karena luapan lumpur itu, panas dan

 ke halaman 11

Surabaya, Bhirawa Perdebatan mengenai seleksi Dewan Pendidikan Surabaya terus menggelinding hingga di kalangan anggota DPRD Surabaya. Anggota dewan yang baru dilantik tiga minggu itu menganggap Dinas Pendidikan (Dindik) terlalu berlebihan mengurusi internal Dewan Pendidikan. Hal ini dengan tegas diungkapkan Mantan Ketua Komisi D DPRD Surabaya periode 2009 – 2014, Baktiono. Menurutnya, fungsi dewan pendidikan hampir sama dengan komite sekolah. Hanya saja wilayah

kerjanya lebih luas mengurusi seluruh bidang pendidikan di Kota Surabaya. Sehingga segala urusan rumah tangga Dewan Pendidikan cukup diselesaikan internalnya sendiri. “Seperti komite sekolah yang

anggotanya adalah bagian dari orang tua siswa itu sendiri. Mereka memilih pengurus diantara anggota mereka sendiri. Begitu juga dengan dewan pendidikan,” kata dia saat dihubungi, Rabu (10/9). Dengan adanya panitia seleksi Dewan Pendidikan, Baktiono menganggap hal ini sudah cukup tepat karena untuk menjaring orang yang benar-benar punya komitmen. Namun sangat disayangkan jika ternyata pansel ini adalah bentukan Dindik

 ke halaman 11

Rakyat Kecil Makin Sulit

Dewan Kritisi Kenaikan Elpiji 12 kg

Sentil..

 ke halaman 11

 Dewan Ramai-ramai Tolak Laptop Rusak  Kalau diberi yang baru, sulit kembalinya  Pilkada di DPRD Hanya Ciptakan Transaksi Wani Piro  Bisa juga piro-piro wani  Dindik Tak Perlu Urusi Dewan Pendidikan  Urusi saja pendidikan untuk siswa

84 Jiwa Warga Dusun Thotok Terancam Longsor Situbondo, Bhirawa Bahaya tanah longsor yang terjadi di Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo baru-baru ini, juga mengancam 84 jiwa warga yang tinggal di Padukuhan Jeruk, Dusun Thotok, Desa Pategalan, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo. Ancaman longsor di tempat ini sebenarnya sudah terjadi sejak musim hujan 2013 silam. Ironisnya, hingga kini belum ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo. Sehingga, warga terpaksa secara swadaya mengatasi dengan cara menutupi tanah yang retak dengan peralatan seadanya. Selain berada dikawasan terpencil, sekitar 40 Kepala Keluarga atau 84 jiwa warga di tempat ini diapit dua gunung. “Kami bersama puluhan

 ke halaman 11

Pendaftaran Online CPNS Pemprov Mulai Lancar BKD Tetap Minta Masa Pendaftaran Diperpanjang

Rasakan Hidup di Dolly

Achmad Heri

Kondisi tanggul Lapindo di titik 68 Desa Gempol Sari Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo pukul 06.00 WIB terbelah menjadi dua,Rabu (10/9).

Dindik Tak Perlu Urusi Dewan Pendidikan

 ke halaman 11

DIBESARKAN dilingkungan atau kawasan prostitusi, banyak sekali tantangan yang dia hadapi. Menyaksikan pemandangan yang tak layak untuk dilihat, hingga lingkungan yang tak mendukung untuk bergaul dengan pemuda baik-baik sepantaran dia. Maklum, banyak pemuda mabukmabukan dilokasi tempat tinggalnya di kawasan Dolly. ‘’Hampir tiap hari saya menyaksikan pemandangan maksiat, melihat adegan tak senonoh dan orang mabuk yang setiap hari

trie diana/bhirawa

DPRD Jatim, Bhirawa Upaya pemerintah menaikan harga elpiji 12 kg, memantik reaksi keras sejumlah anggota DPRD Jatim. Mengingat saat ini kondisi masyarakat kita dihadapkan pada kondisi sulit akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Bahkan dalam waktu tak

lama lagi, menyusul kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Tak pelak, banyak masyarakat pengguna elpiji 12kg akan beralih pada penggunaan elpiji 3 kg, karena ada subsidi dari pemerintah. Inilah yang akan menimbulkan masalah baru. Anggota Fraksi PAN

Jatim, Suli Da’im menegaskan kenaikan elpiji 12 kg pasti akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Untuk itu pemerintah harus mengambil langkah tepat untuk mengantisipasi permasalahan yang akan muncul.

 ke halaman 11

trie diana/bhirawa

Dewan mengkritisi kenaikan elpiji 12 kg pasti akan menimbulkan gejolak di masyarakat.

Pemprov, Bhirawa Meski sempat mengalami kendala, pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di website panitia seleksi nasional (panselnas) dan verifikasi online pelamar di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), akhirnya teratasi. Data terbaru dari BKD, jumlah pelamar di panselnas sebanyak 8.300 orang. Sedangkan user yang sudah terdaftar ke BKD mencapai 8.207 pelamar. “Senin kemarin masih sedikit tersendat. Lalu pada hari Selasa sudah mulai lancar dan Rabu hari ini (10/9), juga lancar. Jumlah pelamar di panselnas dan yang masuk ke BKD terpautnya tidak terlalu jauh.

 ke halaman 11

Doormatics, Keset Penghisap Debu Otomatis

Mirip Vacum Cleaner, Tak Perlu Mencuci Keset Lagi Keset ternyata juga bisa di-update sesuai perkembangan zaman. Keset yang biasa hanya dibuat dari kain, karet atau sabut kelapa kini mulai disentuh dengan teknologi modern. Seperti karya yang sudah dibuat oleh para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini. Karya yang diberi nama Doormatics itu merupakan inovasi keset yang berfungsi layaknya vacuum cleaner. Adit Hananta Utama, Kota Surabaya Seseorang harus rajin-rajin mencuci dan mengganti keset yang kotor di rumah. Sebab, keset yang kotor tidak mungkin bisa membersihkan kaki yang kotor, justru sebaliknya, kaki semakin kotor karena kotoran semakin banyak menempel. Jika demikian yang terjadi, akan lebih praktis jika keset tidak perlu dicuci dan diganti-ganti lagi. Seperti pengalaman mahasiswa ITS ,Rizky Nafiar Rafiandi, di rumah. Mulanya, dia kesulitan menjaga kebersihan lantai karena kaki sau-

daranya sering kotor meski sudah dikeset. Ia bercerita bahwa ketika ia membersihkan lantai, tiba-tiba adiknya datang dan mengotori kembali lantai tersebut. “Saat itu adik saya memang sudah membersihkan kaki di keset. Namun karena keset tersebut juga berdebu, maka lantai kembali kotor,” tuturnya. Pengalaman ini menjadi alasan tersendiri bagi Rizky bersama rekanrekannya untuk membuat keset ser-

 ke halaman 11

humas ITS

Rizky Nafiar mencoba Doormatics karyanya, alat ini mampu menghisap kotoran yang menempel di kaki atau alas kaki.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.