UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................................................................
B. Ide Desain ...................................................................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN .............................................................................................................
A. Tinjauan Tata Ruang ...................................................................................................................
B. Tinjauan Intensitas Bangunan dan Sempadan .............................................................................
C. Tinjauan kawasan dan data primer...............................................................................................
D. Tinjauan kawasan dan data sekunder..........................................................................................
BAB III ANALISIS ................................................................................................................................
A. Konsep pemilihan lokasi..............................................................................................................
B. Analisis Fisik Site ........................................................................................................................
C. Analisis ruang terbuka Hijau..............................................................................................................
D. Analisis Sarana dan Prasarana .........................................................................................................
E. Analisis Kebutuhan Lahan.................................................................................................................
D. Analisis fasom dan fasum..................................................................................................................
E. Analisis Pengguna Hunian .................................................................................................................
BAB IV KONSEP PERANCANGAN .........................................................................................................
A. Pola permukiman ........................................................................................................................
B. Zonasi (tipe hunian, ruang terbuka hijau, sarana-prasarana) ......................................................
C. Desain Masterplan ......................................................................................................................
D. Site Plan.......................................................................................................................................
E. Contoh unit tiap tipe hunian
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK............................................................................................................26
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Perkembangan permukiman sangat dipengaruhi oleh penghuni permukiman itu sendiri. Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang semakin pesat akan mengakibatkan kebutuhan permukiman semakin besar. Masalah ini hampir terjadi disetiap daerah perkotaan, karena kota merupakan daerah yang sangat dinamis yaitu pertumbuhan penduduknya setiap hari semakin bertambah banyak, sehingga daerah perkotaan menghadapi ancaman semakin tingginya kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan tempat tinggal yang merupakan indikator
penurunan kualitas lingkungan permukiman. Begitu pula di daerah pedesaan baik disekitar kota maupun jauh dari kota.
Berdasarkan latar belakang mengenai permukiman yang masih banyak belum memiliki fasilitas memadai atau kebutuhan ruang lainnya. Oleh karna itu Bagaimana merancang desain Sekolah Kejuruan, yang mempunyai fasilitas yang memadai dan kebutuhan ruang yang saling terkoneksi secara teratur. untuk meningkatkan kenyamanan belajar para siswa dan siswi, khusunya di bidang Multimedia
Mahasiswa mampu merancang permukiman sesuai dengan standar dan kebijakan yang berlaku di Indonesia
Sumber : Google Earth Peta Rencana Pola Ruang Kota Makassar
Sumber : www.unhas.ac.id
KAWASAN PERUMAHAN
Lokasi yang dipilih secara umum merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Pada lokasi yang terpilih merupakan kawasan perumahan dengan kepadatan yaang cukup tinggi, sehingga pemanfaatan tata ruang berdasarkan tabel di samping sesuai dengan PERDA Kota Makassar No. 4 Thn 2015
PEMANFAATAN TATA RUANG
Kawasan Perumahan Kepadatan Tinggi ;
KDB = Maks 80%
KLB = Maks 15 m (Meter)
KDH = Min 10%
GSB = Min berbanding lurus dengan Rumija, , tinggi bangunan paling tinggi dibatasi garis bukaan langit 45 (empat puluh lima)
derajat dari as jalan
RTH = Min 30% dari luas Perkotaan
Analisis Intensitas Bangunan & Sempadan Sesuai
dengan PerDa Kota Makassar
Intensitas Bangunan: Tinjauan ini memperhatikan tingkat kepadatan pembangunan dan pemanfaatan lahan dalam suatu kawasan. Hal ini mencakup rasio antara luas lahan yang dapat dibangun dengan total luas lahan, serta tinggi bangunan dan jumlah lantai yang diizinkan.
KDB = Maksimal 80%
KDH = Minimal 10%
KLB = Maksimal 15 Meter
LUAS SELURUH LANTAI BANGUNAN
LUAS KAVLING /LAHAN
LUAS LANTAI DASAR BANGUNAN LUAS KAVLING /LAHAN LUAS RUANG TERBUKA LUAS KAVLING /LAHANDATA PRIMER
PETA KUNCI
Peta kunci merupakan hasil trace secara manual dari google earth
Sumber : Google Earth
Parang Tambung, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90224
Luas Lahan yang akan di gunakan : 108.782 Meter2
Skala 1 : 2500
PETA KUNCI Parang Tambung
Lokasi pengamatan berdasrkan dari pemilihan lokasi di Parang Tambung, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90224
Makassar Imagery
Sumber : www.mdpi.com
Tamalate Imagery
Sumber : petatematikindo.wordpress.com
Parang Tambung Imagery
Sumber : Google Maps
Berada di lokasi yang strategis kota makassar, sekitar lokasi juga merupaakan area perumahan, dan Potensi lingkungan dan daya dukung tanah yang cukup mendukung
Nilai orientasi kenyamanan lingkungan sekitar cukup baik, serta Dekat dengan kampus, sarana pendidikan, ibadah, kantor pemerintahan & perbelanjaan
Sulawesi Selatan
Untuk mendapatkan tapak dengan potensi terbaik sesuai pengembangan fisik, Fasilitas dan lingkungan dan kebutuhan serta fungsi. Sesuai dengan data peraturan daerah di lokasi yang dipiih.
Berada di lokasi yang strategis kota makassar sekitar lokasi juga merupaakan area perumahan
Potensi lingkungan dan daya dukung tanah yang cukup mendukung
Nilai orientasi kenyamanan lingkungan sekitar cukup baik
Dekat dengan kampus, sarana pendidikan, ibadah, kantor pemerintahan & perbelanjaan
Makassar
Alamat lengkap
Parang Tambung, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90224
Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan. Kota Makassar memiliki kondisi iklim tropis yang bertipe iklim tropis muson (Am), Wilayah Kota Makassar memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C sampai dengan 29 °C. Rata-rata curah hujan per tahun di wilayah ini berkisar antara 2700–3200 milimeter.
TUJUAN
untuk mendapatkan Analisis tapak merupakan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi semua faktor-faktor yang mempengaruhi bangunan dalam suatu tapak yang kemudian faktor-faktor tersebut dievaluasi dampak positif dan negatifnya. sesuai dengan penghuninya atau pengguna bangunan, agar dapat mengoptimalkan potensi di lingkungan sekitar untuk mendukung aktifitas penghuninya.
DATA TAPAK
Parang Tambung, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90224
ORIENTASI MATAHARI
Tingkat suhu yang tinggi berada pada jam ini.
lokasi yang cukup strategis untuk sebuah permukiman
Pohon untuk menahan suara dari luar site agar kebisingan berkurangan
Tinggi Sedang
Peraturan PERDA Kota Makassar
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 44 huruf G ditetapkan dengan tujuan
meningkatkan mutu lingkungan perkotaan yang nyaman, segar, indah, bersih dan sebagai sarana pengaman lingkungan
perkotaan RTH publik paling sedikit 10 (sepuluh) persen dan
RTH privat paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari luas kawasan kota
Sumber : https://dprd.makassar.go.id/download/perda-nomor-4-tahun2015-tentang-rencana-tata-ruang-wilayah-kota-makassar18112022233129/202211182331qBoFw.pdf
Analisis Peta Kunci
Luas Area Keseluruhan :
10.9 Hektar Analisis PerDa Kota Makassar
Luas Area Ruang Terbuka Hijau Yang dibutuhkan :
= Luas Tapak X 30%
= 10.9 Hektar X 30%
= 3.27 Hektar
Jadi luas area RTH yang dibutuhkan sekitar 3.27
Hekatr
Untuk menganalisis sarana dan prasaran maka kami buatkan tabel asumsi penghuni setiap tipe rumah untuk mendapatkan hitungan kotor penduduk di permukiman yang kami rancang pada tabel di bawah ini.
karna asumsi penghuni merupakan penganut agama islam, maka sarana peribadatan yang dibutuhkan adalah masjid dengan dasar kebutuhan ruang dihitung dengan dasar
perencanaan 1.2 m2/ jemaah, termasuk runag ibadah dan sirkulasi pergerakan
Tabel asumsi penduduk pada rancangan permukiman kelompok 5
dari tabel asumsi penghuni/penduduk dan tabel di atas maka dapat dihitung :
bahwa dari 2.288 orang dibutuhkan jenis sarana masjid warga dengan luas lantau 300m2, radius 1.000 m
CATATAN : Acuan kami ambil dari data SNI 03-1733-1989, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota
SARANA KESEHATAN
dari asumsi penduduk berjumlah 2.288 jiwa maka dibutuhkan sarana kesehatan posyandu dan Balai Pengobatan Warga
SARANA LAHAN
Karna data dari asumsi penduduk sebesar 2.288 jiwa penduduk maka berdasarkan dari SNI 03-1733-2004, itu termasuk pada unit RW (2.500 jiwa penduduk).
maka kebutuhan lahan sarana pada data unit RW sebanyak 2.288 jiwa penduduk membutuhkan :
Karna data dari asumsi penduduk sebesar 2.288 jiwa penduduk maka berdasarkan dari SNI 03-1733-2004, itu termasuk pada unit RW (2.500 jiwa penduduk).
maka kebutuhan lahan sarana pada data unit RW sebanyak 2.288 jiwa penduduk membutuhkan :
CATATAN : Acuan kami ambil dari data SNI 03-1733-1989, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota
CATATAN : Acuan hitungan diambil dari : pedoman teknis pelaksanaan pembangunan komponen Prasarana dan sarana dasar (PSD). Perbaikan lingkungan perumahan kota, buku 2, direktoran biina teknik, ditjen cipta karya, 1996.
TAMAN TERBUKA HIJAU
Ruang terbuka hijau berfungsi sebagai paru-paru dari sebuah kota atau wilayah Hal ini dikarenakan seluruh tumbuhan yang ada pada RTH dapat menyerap karbondioksida (CO2)menghasilkan oksigen.
TEMPAT IBADAH
& Linear yang pem an efisien tapi pola erupakan jalan tem
Pola Grid
Pola linear
TAMAN BERMAIN ANAK
Rumah ibadah merupakan sarana keagamaan yang bagi pemeluk agama di tempat
Untuk memasuki sebuah bangunan pengunjung harus memasuki enterence
Dengan adanya taman bermain dikawasan perumahan ,anak-anak dapat memiliki kegiatan alternatif yang mengharuskan mereka untuk bergerak sehingga kondisi fisik mereka dapat meningkat.
Analisishuniandarilokasipemukiman
Hunian type 36 (1 Lantai ) Hunian type 45 (1 Lantai)
Hunian type 54 (1 Lantai)
Hunian type 60 (2 Lantai )
Hunian type 70 (1 Lantai) FASOS FASUM (Masjid, Taman, T Olahraga, dll) RTH (Ruang Terbuka Hijau)
HAMZA HAMID
Site Plan / Master Plan, 3d, Konsep Pemilihan Lokasi, Analisis tapak, Analisis RTH, Analisis + menghitung kebutuhan sarana dan Prasarana, Zonasi, pola permukiman, Rumah Tipe 60, Survei Lokasi
ANDI RENALDI
Latar Belakang, Ide Desain, Tujuan, Pola, rumah Tipe 36, Survei Lokasi
NUR AFIFA TAIBA
Pola Permukiman, pemilihan Lokasi, Rumah Tipe 70, r, Survei Lokasi
NATASYA.F. KAYKATUY
Fasos & Fasum, Asumsi Penghuni, Zonasi, Rumah Tipe 45, Survei Lokasi
FARHAT HIDAYAT
Fasos & Fasum, Asumsi Penghuni, Pola Permukiman, Rumah Tipe 54, Survei Lokasi