Haluan 28 September 2011

Page 15

Sabiduak Sadayuang

RABU, 28 SEPTEMBER 2011 M 29 SYAWAL 1432 H

KOTA PARIAMAN

RUSAK AKIBAT GEMPA 2009

LINGKAR

16 Bangunan SDN Masih Butuh Perbaikan

Sampah di Pariaman Didaur Ulang Sesuai Jenis PARIAMAN, HALUAN — Awal Oktober 2011, sampah di Tempat Pengolahan Sampah Akhir di Tungkal Utara, Kecamatan Pariaman Utara, bakal didaur ulang sesuai jenisnya. “Mesin pendaur ulang yang ada di lokasi tersebut, kini mendekati finish perbaikan,” kata Kepala Dinas Tata Ruang Kota Pariaman Agus Riatman kepada Haluan, Jumat (23/9). Sekitar 40 kubik sampah perhari dibuang ke TPA tersebut, yaitu sampah pasar 40 persen dan sampah yang berasal dari rumah tangga 60 persen. Sebagian besar sampah itu bisa didaur ulang. Sampah yang berbentuk dedaunan atau sampah organik, bisa dijadikan kompos. Sampah plastik, dicincang menjadi butiran-butiran halus. Sedang sampah yang benar-benar tidak bisa didaur ulang, dimusnahkan dengan memanfaatkan sistem sanitary landfill. Mesin pengolah sampah itu berkomponen antara lain, untuk pencincang plastik, penggilingan bahan kompos, pengayak dan pemisah. Tenaga teknis untuk kegiatan sudah ada. Diharapkan ke depan, lokasi pengelolaan sampah di Tungkal, benar-benar sesuai namanya, tempat pengolahan sampah, bukan tempat pembuangan sampah. “Ini merupakan langkah awal bagi bidang kebersihan dalam pengolahan sampah sehingga menjadi lebih berdaya guna dan lebih bermanfaat,” jelas Agus.(h/tri)

Puskeswan dan Tenaga Medis Hewan Dinilai PARIAMAN, HALUAN — Puskeswan Kota Pariaman dikunjungi Tim Penilai Dokter Hewan dan para medis veteriner Puskeswan berprestasi tingkat nasional 2011, Selasa (20/ 9), untuk melakukan penilaian terhadap dokter hewan, para medis dan Puskeswan Kota Pariaman pada tahun 2011. Tim dipimpin Direktur Kesehatan Hewan (Keswan) Puji Admoko, dengan 3 anggota antara lain Nudi, Febi, Dadang. Kehadiran tim juga didampingi oleh staf Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat Erinaldi. Kunjungan tersebut disambut Walikota Pariaman Mukhlis R, Staf Ahli Walikota Bachrumsyah Bachri dan Kepala Dinas Pertanian Kota Pariaman Syaiful Rizal serta segenap tenaga kesehatan hewan UPTD Puskeswan Kota Pariaman. Maksud dari kunjungan untuk melakukan penilaian terhadap dokter hewan, para medis dan puskeswan Kota Pariaman pada tahun 2011. Walikota pada kesempatan itu menyampaikan, Kota Pariaman sejak tahun 2006, telah mengembangkan Poskeswan terpadu, ketika itu hanya dengan 1 orang dokter hewan. Melalui Perda 05 tahun 2008 status Poskeswan terpadu ditingkatkan menjadi UPT Puskeswan dan IB, sekarang sudah ada 4 orang tenaga medis hewan. Aktivitas UPT Poskeswan, memberikan pelayanan terhadap kesehatan hewan di tengah masyarakat. Dengan posisi para medis selaku konsultan veteriner, dalam memberikan penyuluhan terhadap kesehatan hewan. Adapun sasaran program yang hendak dicapai, mensukseskan Swasembada Pangan Hewan 2014, dan program Indonesia bebas rabies 2015. (h/tri).

PARIAMAN, HALUAN —Tidak kurang dari 16 gedung sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Pariaman, perlu diperbaiki karena mengalami kerusakan akibat gempa September, 2 tahun lalu.

trisnaldi

TERBENGKALAI - Pekerjaan sarana dan prasarana olahraga Karan Aua di Kota Pariaman yang masih terbengkalai.

Pembangunan Sarana Olahraga Tersendat PARIAMAN, HALUAN — Pembangunan sarana olahraga di Karan Aua Kota Pariaman, masih jalan di tempat. Sejak tahun 2009, tak tampak kegiatan pembangunan. Pengamatan “Haluan” di lokasi, Senin (26/9) tampak tiang-tiang besi beton untuk tribune lapangan tenis masih terbungkus plastik hitam yang sudah robek-robek, sementara kolong tribune sudah ditumbuhi semak belukar, karena tak dibersihkan. Begitupun dengan lantai tribune yang terbuat dari semen cor beton itu, sedikit demi sedikit mulai menampakan lubang-lubang kecil, karena berhujan berpanas hampir dua tahun lebih sampai sekarang terabaikan

pekerjaanya. Sementara kondisi prasarana dan sarana olahraga yang ada dilokasi yang sudah bisa dimanfaatkan, lapangan basket, dan lapangan tenis, untk kegiatan tenis lapangan. Menurut master plan, lapangan tenis yang ada di kawasan olahraga itu dua unit,lapangan basket dua unit dan yang sudah selesai itu baru lapangan tenis satu unit dan basket. Sedang gedung olahraga masih perlu dibangun. Sarana dan prasarana lainya seperti, areal parkir dan pagar pengaman disekelilingarealpun belum tampak tanda-tanda untuk dibangun sampai sekarang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman Joni Rinaldi menjawab “Haluan” terkait pembangunan tersebut membenarkan kondisi yang demikian, namun kita upayakan untuk memulai kegiatan lanjutan pembangunan pada tahun depan. “Kita terbatas dengan dana”, katanya, untuk itulah diupayakan menjangkau dana pusat dengan mengajukan proposal ke Kementerian Olahraga dan sudah dilakukan belum lama ini. Pembangunan sarana olahraga di Karan Aua itu, menunggu dana APBN, mudah-mudahan proposal yang diajukan dengan nilai miliaran rupiah itu bisa terealisasi.(h/tri).

PBM SMAN 5 Sudah di Gedung Baru PARIAMAN, HALUAN — Gedung baru SMA Negeri 5 Kota Pariaman, di Desa Pakasai mulai ditempati untuk kegiatan proses belajar mengajar (PBM). Kepala SMAN 5 Admiral kepada Haluan, Selasa (27/9), menjelaskan, kegiatan di gedung baru ini baru dimulai pada tahun ajaran Juli/Desember 2011. “Dan yang belajar di sini siswa kelas X,” katanya. Kegiatan dilakukan pagi dan sore karena pembangunan tambahan gedung baru, yang dibangun dengan dana APBD

tahun ini sebesar Rp400 juta lebih, masih dalam finishing. Gedung yang dimanfaatkan untuk belajar sekarang sebanyak 4 lokal, yaitu 1 unit ruang belajar dijadikan ruang majelis guru, kantor kepala sekolah, serta ruang BK. “Kita berharap awal Oktober, lokal baru yang dikerjakan itu selesai, dan bisa ditempati,” katanya. Total siswa kelas X, XI, XII sebanyak 475 orang, dengan rincian kelas X 187 siswa, kelas XI 162 siswa dan kelas XII 126 siswa, dengan jumlah

tenaga pengajar 42 orang. “Siswa kelas XI dan XII, untuk sementara masih belajar di gedung SMA Negeri 1 Pariaman, amun bila prasarana dan sarana sudah memadai, barulah rencananya siswa itu diboyong ke kampous barunya di Desa Pakasai,” kata Admiral. Kegiatan PBM di gedung SMA Negeri 5 yang baru tersebut tidak ada masalah, segala kekurangan akan dibenahi sambil jalan, namun tetap koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga. (h/tri)

Perkembangan Tae Kwon Do Menggembirakan RONI KARDINAL

Kardinal kepada Haluan, Jumat (23/9), atlet tersebut kini sedang dipersiapkan untuk sejumlah kejuaraan, termasuk format latihan untuk Porda. “Kita bina untuk semua kelas saat ini. Jadi jika ada turnamen, bisa turun penuh.

PARIAMAN, HALUAN — Perkembangan olahraga tae kwon do di Kota Pariaman saat ini menggembirakan. Pembinaan tidak hanya kepada atlet senior, tapi juga fokus pada atlet usia dini. Komisi teknis Roni

Sekitar 30 atlet usia dini, kini sedang giat berlatih,” kata peraih medali perak pada PON XIV tahun 1996 di Jakarta itu. Total atlet yang ada sekarang, lebih dari 70 orang dengan tempat latihan tersebar pada beberapa

lokasi, termasuk di antaranya di Kantor Balaikota Pariaman. “Karena kita masih baru, pendataan terus kita lakukan terhadap atlet-atlet yang ada, sehingga mereka berlatih untuk maju meraih prestasi,” katanya.(h/tri).

Kawasan Konservasi Penyu Dikelola Secara Terpadu PARIAMAN, HALUAN — Pengembangan kawasan konservasi dan penangkaran penyu di Kota Pariaman direncanakan secara lebih terpadu dengan sejumlah instansi terkait lainnya, sehingga pengembangannya lebih sinergis.

Kepala Bappeda Kota Pariaman Mhd Syukri kepada Haluan, Senin (26/9), menjelaskan, kawasan konservasi itu terletak di Pulau Kasiak dan penangkaran penyu di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara.

Penangkaran penyu di lokasi tersebut adalah sebagai zona penyangga. Namun dalam pengembangan ke depan akan disinergikan, sehingga bisa menjadi tempat pembelajaran bagi para siswa tentang penyu, sehingga

benar-benar punya nilai tambah bagi masyarakat. Kondisi sekarang, penyu yang ditangkarkan itu, terletak pada bak-bak yang disediakan dengan ukuran tertentu, kondisi ini bisa berpengaruh terhadap anak-anak

penyu ketika akan dilepas ke laut pada usia tertentu. Untuk ke depan, teknik pengembangan diharapkan bisa yang sifatnya lebih alami, sehingga penyu ketika dilepas ke laut, lebih bergerak lincah dan tidak stres.(h/tri).

“Kerusakan itu umumnya rusak berat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pariaman Indra Jaya menjawab Haluan, Selasa lalu. Pembangunan itu direncanakan melalui dana DAK tahun 2011. Pembangunan sekolah yang terlambat itu jika dihitung persentasenya masih 15 persen dari total sekolah SD yang ada sebanyak 74 unit sekolah. Masalahnya sekarang, dalam penggunaan DAK ada pembatasan, sementara kebutuhan tak sesuai dengan petunjuk teknis. “Kita sekarang sedang mengajukan izin tertulis ke Mendiknas untuk penggunaan dana tersebut sesuai kebutuhan. Surat terkait hal tersebut sudah dikirim tanggal 24 Agustus 2011, kini sedang menunggu jawabannya,” kata Indra. Salah satu contoh gedung sekolah dasar yang masih perlu perbaikan itu adalah SD 27 Kampung Baru. Bagian dinding gedung sekolah yang hancur akibat gempa, hingga kini ditambal dengan triplek, bahkan sudah ada yang bolong-bolong. Kondisi demikian membuat tidak nyaman proses belajar mengajar. “Untuk perbaikan itu butuh dana banyak, sementara untuk rehab menurut Menteri, hanya bisa Rp85 juta, sesuai ketentuan. Sementara kita butuh ratusan juta. Maka dari itu kita tunggu izin menteri tersebut,” kata Indra. DAK tahun 2011 untuk Kota Pariaman Rp5,6 miliar, ini akan dipakai jika izin kelar untuk pembangunan sejumlah gedung SD yang masih rusak di Kota Pariaman. (h/tri)

Gentanadi Tahun 2012

PARIAMAN, HALUAN — Gerakan sejuta hektare mina padi (Gentanadi) di Kota Pariaman akan dilaksanakan tahun depan. “Pemeliharaan ikan di antara tanam padi sawah tersebut merupakan program pusat, dan di Kota Pariaman cuma 5 hektare, mulai dilaksanakan tahun 2012,” kata Kepala Dinas Perikanan Kota Pariaman Yanrireza kepada Haluan, Jumat (23/9). Persiapan yang dilakukan untuk kelancaran kegiatan tersebut adalah melakukan sosialisasi kepada petani sawah. Sementara bibit dan pakan ikan untuk kegiatan akan dibantu. Bentuk pemeliharaan ikan atau budidaya ikan pada tanaman padi, tumpang sari dan pola penyelang atau di antara musim tanam padi diisi dengan ikan. Sedang pola palawija, khusus dengan memelihara ikan. Tentang anggaran, kata Yandri, bisa dana pusat, APBD Provinsi atau kabupaten/kota.(h/tri).

TTG Pengasapan Lele Dibuka

PARIAMAN, HALUAN — Walikota Pariaman Mukhlis R meresmikan Pelatihan Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Pengasapan Ikan Lele, Selasa (20/9) lalu, di Desa Palak Aneh Kecamatan Pariaman Selatan, yang diikuti masyarakat dan pembudidaya lele. Pelatihan berlangsung dua hari, 20 hingga 22 September 2011, diikuti perwakilan dari sembilan desa di empat kecamatan, yang terdiri dari warga masyarakat yang mempunyai budidaya dan berpotensi untuk pengolahan ikan lele, serta masyarakat ekonomi lemah yang diharapkan mampu mengembangkan keterampilan ini di masa mendatang. Walikota mengingatkan, pelatihan inovasi TTG pengasapan ikan lele punya arti penting bagi peserta yang mengikutinya, untuk mampu menumbuhkembangkan pemanfaatan TTG sebagai peningkatan taraf perekonomian secara mandiri. Pelatihan ini juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan unitunit sosial ekonomi dalam bentuk perangkat pranata sosial ekonomi dan organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Teknologi sangat sederhana ini bisa diciptakan sendiri oleh masyarakat. “Melalui transfer ilmu dari narasumber akan terbuka wawasan kita dalam pengolahan ikan lele,” kata seorang peserta.(h/tri).

PMI Kumpulkan 50 Kantong Darah PNS PARIAMAN, HALUAN — Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Pariaman, Sumatera Barat mengumpulkan sebanyak 50 kantong darah saat menggelar donor darah bagi kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di daerah itu. Ketua PMI Kota Pariaman Asdi Syarif di Pariaman, Senin, mengatakan, PMI sengaja menggelar donor darah seusai kegiatan senam pagi agar seluruh PNS turut menyadari arti penting donor darah. “Kalau mereka (PNS) melihat bagaimana kegiatan donor

15

darah berlangsung diharapkan akan muncul kesadaran dan keinginan mereka untuk mendonor. Lagi pula dengan senam bersama, kita tidak kesulitan dalam menyosialisasikan pentingnya donor darah sekaligus memancing minat mereka agar terdaftar sebagai donor,” jelasnya. Menurut dia, donor darah itu sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. “Inilah kesempatan bagi PNS Kota Pariaman menunjukkan kepeduliannya akan keselamatan jiwa saudara-saudara kita yang membutuhkan,” katanya.

Wakil Ketua PMI bidang Organisasi dan Publikasi Sidi Jose Rizal memaparkan, aksi donor darah kali ini merupakan untuk ketiga kalinya dalam rangkaian kegiatan PMI Kota Pariaman memeriahkan HUT PMI ke-66. “Kita adakan kegiatan ini selama seminggu, tidak saja donor darah namun juga ada jalan santai, aksi penggalangan dana peduli kelaparan Somalia, talk show di radio, pembagian brosur, stiker dan selebaran mengenai donor darah,” paparnya.

Ia mengajak masyarakat serta aparatur untuk lebih menyadari pentingnya donor darah, bahwa donor darah tidak begitu menakutkan sebagaimana yang dibayangkan. “Justru menyenangkan dan meningkatkan kesehatan si pendonor,” katanya. Lebih lanjut Jose menerangkan, masyarakat yang ingin mendonor tidak serta-merta langsung diambil darahnya, namun harus ada prosedur tes kesehatan yang harus dilalui. Bila tidak memenuhi syarat, maka tidak jadi diambil darahnya. (ant)

trisnaldi

DIRJEN Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saat bersama Walikota Pariaman Mukhlis R, Kepala Bappeda Mhd Syukri menerima penjelasan dari Kepala Dinas Kelautan Perikanan Yanrireza tentang master plan kawasan konservasi penyu di Pulau Kasiak dan di Desa Apar Kecamatan Pariaman Utara, Rabu (21/9).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.