KAMIS, 27 DESEMBER 2012 M 14 SHAFAR 1434 H
HUT KE-38 PDAM KOTA PADANG
3
Luncurkan Buku, Bangkit dari Kehancuran DAM Kota Padang, Bangkit dari Kehacuran. Itulah judul buku yang menggambarkan sekilas perkembangan PDAM Kota Padang, di usianya yang ke-38. Buku yang die d i t o r i penulis handal, Makmur Hendrik inil, secara resmi diluncurkan
struktur PDAM Kota Padang. Dampaknya pelayanan air bersih sempat terganggu. Namun berkat kerja keras PDAM bersama seluruh stakeholders dan dukungan pemerintah dan pihak terkait lainnya, PDAM Kota Padang mampu bangkit dari keterpurukan pasca bencana. Justru, faktanya, PDAM Kota Padang hari ini, makin maju dan berkembang. Itulah benang merah buku berjudul “PDAM Kota Padang, Bangkit dari Kehancuran”. Peluncuran buku yang dilaksanakan pada puncak HUT Ke-38 PDAM, dilakukan langsung Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, SP dihadiri sejumlah tokoh, seperti Ketua MUI Kota Padang, Prof DR Duski Samad, MA, Ketua YLKI Sumatera Bara, Drs. Dahnil Azwad, MSI, Ketua KNPI Kota Padang, Andre H Algamar, Kajari Kota Padang, Sahid Ahmad, Ketua DPD Perpamsi Sumatera Barat, Desyusbar Dt Pangulu Mudo, sejuga dihadiri jajaran Muspida Kota Padan Pemprov SumMAHYELDI ANSHARULLAH dang, bar, para direktur PDAM, Wakil Walikota Padang se-Sumatera Barat, pimpada peringatan puncak pinan BUMN/BUMD, pihak HUT Ke-38 PDAM Kota Pa- perbankan, dan para mitra dang, Rabu (26/12), kemarin. kerja PDAM lainnya. Direktur Utama PDAM Tema, bangkit dari kehancuran ini menjadi Kota Padang, Ir. H. Azhar Latif momentum yang tepat bagi didampingi Direktur Umum, H. Edwar, SE, dan Direktur PDAM Kota Padang. PDAM Kota Padang de- Teknik, Ir. Suloko, MT, mengngan jumlah pelanggan yang ungkapkan, dengan tema HUT saat ini mencapai 85.000 ke-38, PDAM Kota Padang sambungan rumah (SR), Makin Maju dan Berkembang, cakupan pelayanan sudah memiliki arti dan makna yang mencapai 67 persen dari sangat panjang. Secara umum, kinerja total penduduk Kota Padang yang sudah mendekati PDAM Kota Padang tujuh 900.000 ribu jiwa. Dari tahun terakhir atau sejak perjalanan sejarah yang 2005 – 2012, terjadi peningpanjang tersebut, bebera- katan yang cukup pesat. pa kali bencana, seperti Misalnya, jumlah pelanggan bencana gempa 2009 dan pada tahun 2005 baru sekitar banjir bandang, sempat 50.000 SR (sambungan meluluhkanlantakkan infra- rumah), pada tahun 2012 ini
P
sudah mencapai 85.000 SR. Kemudian kinerja Keuangan yang juga cukup baik, dengan terjadinya peningkatan ratarata per bulan. Pada tahun 2005 pendapatan rata-rata per bulan baru Rp3,5 Miliar sampai Rp3,9 Miliar, pada tahun 2012 pendapatan ratarata per bulan sudah Rp 7 miliar sampai Rp 8 miliar per bulan. Kemudian pembangunan jaringan perpipaan juga terus bertambah, sebelum tahun 2005 panjang pipa PDAM baru 1,6 juta meter saat ini sudah mencapai 1.864.714 meter atau penambahan sekitar 2,8 juta meter. Kemudian PDAM juga terus mengembangan Sistim Informasi Manajemen yang berbasis teknology informasi, seperty aplikasi GIS, Scada, dan lain-lain. Kemudian PDAM juga memacu pembangunan infrastruktur, baik instalasi pengolahan air maupun jaringan perpipaan. Pembangunan tersebut di antaranya, Pertama, pada tahun 2012 pembangunan jembatan pipa dari Tanah Taban ke Latung. Jembatan pipa ini merupakan tindak lanjut untuk operasional, intake baru Tanah Taban. Intake baru yang dibangun dengan investasi Rp 17 Miliar ini, merupakan salah jawaban untuk mengatasi gangguan produksi di wilayah utara, yang pada musim hujan beberapa waktu belakangan sering terganggu. Gangguan itu akibat, pompa pada intake IPA Latung, yang pada saat musim hujan sering tersumban. Dengan beroperasi intake baru Tanah Taban, gangguan tersebut akan teratasi. Kemudian dengan beroperasi intake Tanah Taban, maka juga akan mampu menambah kapasitas produksi di Utara Kota Padang, yakni
Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, dan sebagian Padang Utara. Kedua, di tahun tahun 2012 juga dibangun intake baru di aliran Lubuk Paraku. Pembangunan ini untuk meningkatkan k ap a s i t a s produksi di Wilayah
AZHAR LATIF Dirut PDAM
Selatan Paraku. Pembangunan ini diharapkan akan mampu meningkatkan pasokan air pelanggan yang tersebar di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, dan Padang Selatan, termasuk peningkatan pasokan ke Pelabuhan Teluk Bayur. Pembangunan intake ini akan dilanjutkan dengan pembangunan IPA baru di Wilayah Selatan pada tahun 2013. Ketiga, pada tahun 2012 yang tak kalah pentingnya pembangunan kembali Kantor Pusat PDAM di Jalan H Agus Salim. Kantor yang sempat roboh ini, menyebabkan aktivitas PDAM kepada pelang-
gan yang sempat dilayani di bawah tenda dan bangunan darurat, kini telah berhasil kembali dibangun. Diharapkan pelanggan makin aman dan nyaman saat berada di kantor PDAM. Keempat, pembanguna intaka permanen di hulu Sungai Sikayan, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh. Kelima, untuk kawasan Pusat Kota Padang terus melakukan penataan jaringan dan pergantian jaringan baru. Perbaikan jaringan termasuk mengganti jaringan tua yang benarbenar sudah keropos. Keenam, jaringan pipa induk PDAM sepanjang jalan dari Simpang By Pass Lubuk Begalung hingga arah Indarung dan pergantian pipa Alai – By Pass. Pergantian pipa, selain untuk menunjang pembangunan jalan baru, juga untuk meningkatkan kapasitas pipa distribusi, sehingga tekanan air ke rumahrumah pelanggan makin meningkat. Menurut Azhar Latif dalam dua tahun terakhir, sejumlah mega proyek dibangun untuk percepatan pemulihan pelayanan dan peningkatan cakupan pelayanan PDAM. Sejumlah program tersebut, Pertama, perbaikan IPA Gunung Pangilun yang rusak berat pasca gempa. Dalam waktu dua minggu, dengan dukungan semua pihak, IPA yang sempat terhenti total, dalam waktu kurang dari dua minggu, kembali beroperasi. Kemudian juga dilanjutkan dengan perbaikan jaringan pipa transmisi dan distribusi. Kedepalan, infrastruktur lainnya yang dibangun PDAM secara mandiri sebelum gempa yakni, Pembangunan IPA baru di Latung dengan Kapasitas 200 liter / detik dan IPA baru di Ulu Gadut Kapasitas 100 liter / detik. Kemudian Pembangunan Kantor Baru Wilayah Pelayanan Utara, Pembangunan mushalla, rumah dinas. (*)
DIRUT PDAM bersama Wawako, Ketua DP, usai menyerahkan buku ke Ketua MUI Kota Padang, tokoh masyarakat, Ketua YLKI Sumbar
Dirut PDAM Azhar Latif didampingi Wawako, Ketua DP menandatangani cover buku PDAM Kota Padang Bangkit dari Kehancuran
Wawako Padang Mahyeldi Ansharullah, bersama Dirut Azhar Latif, Ketua Dewan Pengawas Makmur Hendrik, dan Ketua Dharmawanita Shin
Dirum PDAM menyerahkan hadiah kepada karyawan pemenang lomba lagu, bulu tangkis, dan futsal dalam rangka HUT PDAM
Pasbar Bentuk “Kawasan Model Jagung” PASBAR, HALUAN— Kabupaten Pasaman Barat sebagai daerah penghasil produksi jagung terbesar di Provinsi Sumatera Barat membuat “Kawasan Model Jagung”.
Berbagai varietas jenis jagung akan ditanami di kawasan model tersebut. Mendukung kawasan model jagung tersebut, Rabu (26/ 12) kemarin, Bupati Pasaman Barat, H. Baharuddin R di Kampung II Mahakarya, Kecamatan Luhak Nan Duo menyerahkan bantuan bibit dan pupuk serta alat pertanian lainnya kepada enam Kelompok Tani (Poktan) sebagai
BANTUAN— Bupati Pasbar, H. Baharuddin R didampingi Kadis Pertanian Pasbar, Johnniwar menyerahkan bantuan kepada kelompok tani kemarin. Andika
pelaksana kawasan model jagung. Adapun kelompok penerima bantuan adalah, Kecamatan Kinali, Poktan Bancah Keladi memiliki luas lahan 35 hektare, Poktan Saiyo Sakato, luas lahan 20 hektare, Poktan Padi Menguning, luas lahan, 30 hekater. Kecamatan Luhak Nan Duo, Poktan Sri Mulyo I, luas lahan 25 hektare, Poktan Sido Lancar, luas lahan 25 hektare dan Kecamatan Pasaman, Poktan Sakato dengan luas lahan, 25 hektare. Usai acara kepada Haluan, Bupati Baharuddin mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut adalah perwujudan dari upaya pemerintah daerah untuk selalu mengedepankan kemajuan masyarakat tani. Pemerintah bersama masyarakat dan petani dari waktu ke waktu selalu berbuat, berkarya untuk membangun demi kemajuan pertanian dan meningkatakan kesejateraan petani Pasbar. “Pasbar sudah cukup lama dikenal sebagai daerah penghasil jagung. Hal ini cukup beralasan, 68 persen produksi jagung Sumbar berasal dari Pasbar,” katanya. Menurutnya, saat ini Pemda terus mendorong petani untuk bercocok tanam jagung. Bertanama
jagung, bukan sebagai tanaman alternatif lagi, tapi sudah menjadi komoditi unggulan Pasbar yang terbukti mampu mendongkrak perekonomian warga. Pemerintah juga terus melakukan pembenahan di tingkat petani, semisal penyediaan pupuk yang cukup, adanya sekolah lapangan dan pemilihan bibit serta pemeliharaan hingga panen. Tanaman jagung juga bisa menjadi andalan baru petani setempat selain tanaman kelapa sawit, karena masa panen relatif singkat, empat atau enam bulan dan dengan harga yang relatif bertahan. Melihat kemajuan dan perkembangan jagung di Pasbar yang pesat, Pasbar sudah pula menjadi tujuan bagi pejabat, mahasiswa ataupun daerah lain untuk belajar bertanam jagung. Untuk memudahkan lokasi, maka dibuatlah kawasan model jagung. Pada kawasan itu akan ditanami jagung secara terus menerus. “Sehingga setiap kali ada kunjungan tamu dari luar Pasbar akan langusng bisa melihat pertanama jagung di lapangan,” terangnya. Adapun bantuan yang diberikan, benih jagung sebanyak 2. 400 kg, pupuk urea, 40.000 kg, pupuk
TSP, 16.000 kg, pupuk NPK, 16.000 kg. Selain itu juga diberikan bantuan tresher, rice miling unit (RMU), hand tracktor, jalan pertanian, ternak sapi. Penerima bantuan ia katakan melalui seleksi yang ketat dan sesuai dengan
tanaman kakao 50 hektar, pembangunan budidaya tanaman nilam 10 hektar, pengawalan kegiatan revitalisasi tanaman perkebunan yang terdiri dari kelapa sawit, karet, kakao seluas 500 hektar, demplot modal peremajaan kelapa sawit 20 hektar, pemeliharaan kebun entres tanaman kakao seluas 1 hektar. Capaian kenerja tersebut, merupkan tanda keseriusan Dinas Perkebunan dalam melaksanakan pembangunan perkebunan. Realisasi keuangan Dinas
Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan Akuntansi Umum (SAU) sampai dengan triwulan III, secara berurutan yaitu, triwulan I, mencapai 36,36 persen. Hal ini memperoleh pridiket sangat berhasil. Triwulan II mencapai 46,68 persen, mendapat prediksi berhasil. Untuk triwulan III realisasi Rp 942 juta atau 82,80 persen, sama dengan 118,29 persen dibandingkan target materi masuk dalam katagori sangat berhasil atau lebih dari 100 persen.
potensi dari masing-masing kelompok. “Kepada penerima bantuan, saya ingatkan bahwa bantuan ini adalah amanah yang harus dimanfaatkan, pelihara dengan baik, sehingga betul-betul memberikan manfaat,” katanya. (h/dka)
PAUDNI Sijunjung Gelar Seminar SIJUNJUNG, HALUAN—Anak usia dini merupakan tolak ukur keberhasilan pendidikan yang harus dimulai melalui pendekatan kasih sayang dan pengenalan mendalam terhadap psikologi anak. Demikian disampaikan Andria M.PSi saat tampil sebagai nara sumber pada Seminar Sehari Perkembangan Psikologs Anak Usia Dini di Gedung Pancasila Muaro Sijunjung, kemarin. Seminar tersebut dihadiri lebih 1000 tenaga pendidik PAUD se-Kabupaten Sijunjung dan pengawas PAUD serta Dinas Pendidikan bidang PAUDNI selaku leading sektor pengembangan PAUD. Menurutnya, PAUD memegang peranan sangat penting. Oleh karena itu, Kemdiknas sejak tahun 2010 menetapkan kebijakan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui pendekatan “Holistik Integratif”. Pendekatan itu tidak hanya menekankan pada aspek pendidikan
semata, tetapi mencakup juga aspek pelayanan gizi, pelayanan kesehatan, pengasuhan, dan perlindungan anak. Satu hal paling mendasar bagi tenaga pendidik yang harus dipelajari dari anak adalah psikologinya. Sehingga semua sistem yang ada pada anak menjadi satu kesatuan yang utuh untuk kesiapannya menerima pendidikan. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin dan dihadiri ketua forum PAUD Kabupaten, Ny. En Yuswir Arifin mendapat antusias yang tinggi dari peserta. Salmi Erita (30), tenaga pendidik PAUD yang dari PAUD Aisyiyah Nagari Sumpur Kudus Selatan mengatakan kepada Haluan bahwa seminar tersebut sangat memberikan wawasan yang sebelumnya belum diketahui oleh tenaga pendidik dalam proses mendidik anak usia dini. (h/cw-eep)
Realisasi Gernas Pasbar 118,29 Persen PASBAR, HALUAN—Berkat kerja keras dan kekompokan di semua lini, Dinas Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat berhasil merealisasikan anggaran bantuan Kementerian Pertanian, 118,29 persen untuk program Gerakan Nasional Kakao (Gernas). Imbasnya, tahun anggaran 2013 mendatang Disbun Pasbar mendapat kucuran dana lebih banyak lagi dibanding tahun sebelumnya. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat, Alfitri
Noven pada Haluan di kantornya, Rabu (26/12) mengatakan, keberhasilan Dinas Perkebunan mengelola dana program Gernas tahun 2012 dibuktikan dengan keluarnya surat dari Kemenrtian Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan Nomor 1216/RC.220/ E/10/2012, tanggal 18 Oktober 2012, perihal capaian keberhasilan pembangunan perkebunan triwulan III tahun 2012. Lebih jauh dikatakannya, berdasarkan surat tersebut menindak-
lanjuti arahan Menteri Pertanian dalam rangka pelaksanaan pembangunan Pertanian tahun 2012, menyatakan target penyerapan dan realisasi dan fisik pada triwulun III adalah sebesar 70 persen. Sehubungan dengan itu, Dinas Perkebunan kabupaten Pasaman Barat memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp1,138 milyar pada tahun 2012. Berdasarkan penetapan kinerja (PK ) tersebut, Direktur Jendral Perkebunan diamanahkan kembali untuk melaksanakan perluasan
Atas pencapaian penyerepan keungan tersebut, Direktur Jendral Perkebunan memberikan aspirasi dan agar dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi pada triwulan berikutnya. Sedangkan dari segi anggaran, berkat keberhasilan tersebut, Direktur Jendral Perkebunan pada tahun anggaran 2013 mempercayakan bantuan program tersebut yang semula hanya Rp1.138 milyar naik menjadi Rp2.828.085.000 untuk tahun anggran 2013 atau naik menjadi 240 persen. (h/dka)
>> Editor : David Ramadian
>> Penata Halaman : Jefli