Haluan 24 Februari 2013

Page 1

Harian Umum

I klan 0751 4488700 Berlangganan 0751 9559333 Pengaduan 0751 4488702

MEDIA GROUP

MINGGU

TERBIT 24 HALAMAN NOMOR 128 TAHUN KE 65

24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1434 H Harga Eceran Rp3.500/eks, Harga Langganan Rp78.000/bulan Luar Kota Tambah Ongkos Kirim

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

TREN DAPUR MINIMALIS 2013

KLUB PECINTA TRABAS SUMBAR

Elegan dengan Warna Soft

Jalin Kekompakan dengan “Salam Lumpur”

TREN properti dengan model minimalis ternyata tak hanya memandang eksterior (sisi luar) dan interior (dalam ruangan), namun juga sampai ke dapur.

SIAPA yang tak kenal olahraga otomotif satu ini. Trabas, demikian nama olahraga otomotif yang menghimpun para pencinta sepeda motor jenis trial dengan kegiatan Adventure ini.

PROPERTI-8

OTOMOTIF- 16

Busana Pesta Anak KOLEKSI busana pesta anak rancangan Ida Sofyan ini, identik dengan gaun kembang. Gea , Putri, Annisa dan Sonia, tampil cantik bak putri kecil .

ELOK-17

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

CAP GO MEH HARI INI

HTT Gelar Perarakan Kio

(QS An Nisaa’ ayat 110)

05.03

12.34

15.48

18.39

19.48

L A P O R A N U TTAA M A

PADANG, HALUAN — Perarakan kio menjadi puncak perayaan Cap Go Meh hari ini, Minggu (24/2) di Gedung Himpunan Tjinta Teman (HTT), Jalan Kelenteng Padang. Perarakan kio ditahun ular air 2564 ini disertai dengan pembukaan HUT HTT yang ke 150 dengan tema “Satu Langkah Untuk Berkarya, Dengan Semangat Tjinta Teman”. Sekretaris HTT, Indra Sofyan didampingi Humas HTT, Kartikanto ditemui Haluan, Sabtu (22/2) mengatakan, rangkaian acara pembukaan HTT sudah di mulai kemarin dengan malam gembira, bersama menyanyi mandarin dan makan bersama yang merupakan acara khusus untuk internal HTT.

Pungli Merajalela MESKI sudah ditertibkan berkali-kali, praktik pungli di jembatan timbangan oto (JTO) di Sumbar masih terus berlangsung. Penegasan Gubernur Sumbar yang akan memecat oknum PNS yang melakukan pungli sepertinya tak diindahkan. Berdasarkan temuan salah seorang anggota DPRD Sumbar pada salah satu JTO, jumlah uang yang dipungli diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar per bulan.

S OSOK

Selalu Ingat Ranah Bundo LAMA di rantau dan berkarir di tanah Jawa tak membuat Ratu Sikumbang lupa kampung halaman. Bahkan sebaliknya, penyanyi Minang yang sedang ‘naik daun’ ini mengaku selalu ingat Ranah Bundo, Ranah Minang yang dicintainya.

>> SELALU hal 07

RATU SIKUMBANG

DIJAGA KETAT — Anas Urbaningrum dijaga ketat para pengawalnya usai menggelar jumpa pers pengunduran diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat Jakarta, Sabtu (23/2). NET

>> HTT GELAR hal 07

MUNDUR DARI KETUA UMUM PARTAI DEMOKRAT

Anas: Ini Baru Permulaan Sehari pascaditetapkan tersangka dugaan korupsi proyek Hambalang oleh KPK, Anas Urbaningrum menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Dia menegaskan keputusannya itu baru permulaan. JAKARTA, HALUAN — Pascapengunduran diri Anas Urbaningrum, Majelis Tinggi Demokrat langsung menggelar rapat mendadak di Puri

Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tadi malam, Sabtu (23/2). Rapat ini menindaklanjuti pengunduran diri Anas sebagai Ketua

Umum Partai Demokrat. Para pewarta berita belum diperbolehkan merapat lebih dalam ke Puri Cikeas. Mereka hanya diperbolehkan memantau keadaan dari luar Puri Cikeas. Anas menyatakan mundur setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek bernilai Rp2,5 triliun di Hambalang, Bogor.

>> ANAS: INI hal 07

The Citizan Tatap Kemenangan MANCHESTER, HALUAN — Manchester City menargetkan kemenangan saat menjamu Chelsea di Etihad Stadium, Minggu dini hari.

Kemengan ini penting untuk mengejar ketertinggalannya

>> THE CITIZAN hal 07

MENGINTIP PERJALANAN SOPIR TRUK PADANG-JAMBI

“Suara Truk Meraung, Begitulah Nasib Kami” Laporan: HARI BUSROH

SEBUAH truk memasuki jembatan timbang oto (JTO). Tempat ini diduga sering terjadi pungutan liar.

PERJALANAN dari Padang ke Jambi kini bukanlah sebuah perjalanan yang banyak tantangannya. Jalan nasional penghubung Provinsi Sumbar dengan Provinsi tetangga ini, sudah terbilang mulus.

Bahkan, perjalanan yang bisa ditempuh dalam waktu hingga 12 jam ini juga memanjakan mata dengan pemandangan alam yang begitu indah dan bentuk jalan yang berliku. Ya, setidaknya, perjalanan ini bisa

>> SUARA hal 07

OSCAR

Temuan Anggota DPRD Sumbar terhadap aksi pungutan liar kepada sopir truk dengan nilai Rp50 ribu sampai Rp200 ribu ternyata memang demikian halnya. Ini juga dibuktikan hasil penelusuran Haluan dalam perjalanan truk dari Padang sampai perbatasan Jambi, Rabu (20/2).

JAMES MILNER

Menjaga Arsip, Menjaga Sejarah Oleh: EKO YANCHE EDRIE

S ATU hari saya dikabari Sur-

yadi Sunuri yang bekerja di perpustakaan KITLV Leiden, bahwa ada sejumlah edisi Harian Haluan terbitan tahun 1949 di tempatnya. Saya menyambut kabar itu dengan sukacita, walau sebelumnya saya sudah dapat juga kabar dari Hasril Chaniago yang pernah berkunjung ke sana untuk keperluan penulisan buku sejarah kepolisian di Sumatera Barat. Saya harus akui, di kantor saya pun tidak ada arsip Haluan >> Editor : David Ramadian

edisi pertama itu, bahkan sampai edisi terakhir ketika suratkabar ini berpindah kepemilikan dari keluarga Kasoema ke keluarga Basrizal Koto. Apa boleh buat, ini menjadi sebuah Pe-er juga bagi kami untuk mengoleksinya lagi. Saya berharap satu hari bisa mengunjungi Leiden dan menyalin semua koleksi KiTLV tentang Harian Haluan itu ke versi digital. Kesadaran tentang arsip memang sedikit abai oleh orang kita.

>> MENJAGA hal 07 >> Penata Halaman : Syahrizal


NASIONAL

2

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

RS Cuma Untuk si Kaya KASUS kematian bayi malang berumur seminggu Dera Nur Anggraini, yang meninggal dunia setelah ditolak 10 rumah sakit, menjadi peringatan bahwa rumah sakit hanya untuk orang yang punya uang. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan penolakan oleh 10 rumah sakit untuk merawat bayi Dera menunjukkan adanya diskrimanasi terhadap rakyat yang miskin. “Penolakan yang dilakukan oleh 10 RS itu merupakan warning bahwa RS hanya untuk orang yang punya uang,” tegas Fadli Zon , Selasa. Fadli tegaskan, penolakan itu wujud rumah sakit sekarang ini sudah semata jadi industri untuk menghasilkan uang. Seharusnya rumah sakit menolong orang sakit, apalagi sudah ada jaminan. Menurut Fadli, layanan kesehatan yang terjangkau adalah hak warga negara. Karenanya, tak boleh RS menolak pasien dengan alasan apapun. Kecuali memang RS tersebut tak mampu menangani. “Tapi harus diterima, diperiksa, diagnosa baru diambil tindakan. Jika peralatan kurang bisa dirujuk ke tempat lain,” katanya. Sedangkan Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak (Satgas PA), M. Ihsan, mendesak Kementerian Kesehatan segera mengaudit pelayanan kesehatan. Tujuannya agar kasus penolakan rumah sakit seperti yang dialami bayi Dera Nur Anggraini tidak terulang lagi. “Kami akan kawal audit Kementerian, tapi yang sudah-sudah permintaan audit dengan kasus berbeda juga belum diumumkan kepada publik oleh Kementerian,” kata Ihsan di rumah duka keluarga Dera, Jalan Jati Padang Baru, RT 14 RW 06 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa. Menurut Ihsan, Satgas PA ingin memastikan kesehatan dan keamanan ibu bayi, Lisa Darawati, 20 tahun, dan kembaran Dera yang selamat, Dara Nur Anggraini. “Kami ingin agar ibunya mendapat perawatan medis sehingga sembuh,” kata Ihsan. Dera Nur Anggraini adalah bayi yang baru berusia enam hari, yang meninggal lantaran sakit pada saluran pencernaannya. Dera dilahirkan kembar. Saudara kembarnya, Dara Nur Anggraini, saat ini menjalani perawatan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Dera lahir di Rumah Sakit Zahira, Pasar Minggu. Dia dan kembarannya lahir dengan operasi caesar. Saat itu umur kandungan ibu bayi, Lisa Darawati, baru masuk tujuh bulan. Dera yang lahir dengan berat 1 kilogram ini langsung dinyatakan sakit dan harus dioperasi. Sayangnya, Rumah Sakit Zahira tidak mampu karena keterbatasan alat. Akhirnya, rumah sakit membuat surat rujukan untuk rumah sakit lain. Ironisnya, Dera meninggal setelah ditolak oleh beberapa rumah sakit yang diminta menangani operasinya. (h/trb/tmp)

Doa tulus di makam bayi Dera. Maafkan, Rumah Sakit cuma melayani si Kaya

YANG MISKIN JANGANLAH SAKIT

Ditolak 10 Rumah Sakit Dera Akhirnya Meninggal CUCU kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Airlangga Satriadhi Yudhoyono mengalami kelainan pada bagian ususnya sehingga harus menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dengan penanganan di RS milik pemerintah itu, peralatan bedah yang disiapkan sudah cukup memadai. “Kondisinya cukup baik. Di samping kita bersyukur oleh

karena tenaga ahli yang melakukan itu bedah anak maupun anestesinya, peralatannya di RSCM cukup memadai,” kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di Istana Negara, Jakarta, Selasa. Tetapi dalam waktu yang tak terpaut jauh, seorang bayi mungil, Dera Nur Aini meninggal dunia lantaran tidak mendapatkan perawatan yang maksimal, setelah ditolak oleh 10 rumah sakit, termasuk RSCM. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi membantah rumah sakit pilih-pilih dalam menangani pasien. Dia juga membantah ada perlakuan berbeda antara Airlangga dengan Dera Nur Anggraini. Sebab, ada larangan dari undang-undang untuk menerima pasien dari golongan manapun. “Yah nggak lah yah,” jawabnya

saat ditanya perbedaan penanganan Airlangga dan Dera. Menurutnya, saat ini RSCM masih dalam tahap renovasi sekaligus tengah melengkapi infrastruktur yang dirasakan kurang. “Selain melengkapi RSCM, kita wajib punya jaringan sehingga tidak bergantung pada satu rumah sakit. Tapi semua RS,” pungkasnya. Pihak RSCM mengaku tidak memiliki banyak inkubator atau NICU, sehingga saat orangtua Dera ke RSCM, pihak rumah sakit menolak karena alat sudah penuh. “Dia datang ke sini, posisinya alatnya 10 sudah penuh, sedangkan pasien lainnya sudah ada yang ngantre,” kata Direktur Utama RSCM Akmal Taher ketika dihubungi di Jakarta, Senin. Dia menambahkan, saat ayah Dera, Elias Setya Nugroho mendaftarkan putrinya, Dera Nur Anggraini, di RSCM berada di urutan terakhir. Sementara, jumlah antrean mencapai enam orang. “Ada 6 antrean,” ucap Taher. Ditolak RS Saat masih hidup, Dera Nur Anggraini harus segera dioperasi. Tempat rumah sakit Dera lahir, Zahira, tidak mampu berbuat banyak karena kekurangan alat medis. Setelah itu, orang tua Dera, Elias Setya Nugroho langsung berusaha mencari rumah sakit rujukan. Rumah sakit pertama yang menjadi tujuan adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Pertama kali daftar, Elias yang tidak mempunyai Kartu Jakarta Sehat (KJS) hanya mendapatkan jawaban bahwa ruangan rumah sakit penuh.

Waktu itu Elias hanya membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Elias hanya diminta kembali ke RSCM keesokan harinya. Karena sudah larut malam waktu itu, Elias akhirnya memutuskan tetap menunggu di rumah sakit dan memilih tidur di parkiran rumah sakit. “Saya sampai nginep di RSCM. Tapi paginya ke sana lagi, jawabannya tetap masih penuh ruangannya,” kata Elias kepada kepada merdeka.com, Senin (18/2).

Kemudian, Elias pergi ke rumah sakit lain. Tujuan kedua adalah Rumah Sakit Harapan Kita. Jawabannya pun tak kalah menyakitkan. Sama-sama ditolak. Elias juga ke beberapa rumah sakit lain seperti RS Fatmawati, tapi hasilnya juga nihil. Karena tak kunjung mendapat pertolongan, Dera meninggal dunia pada Sabtu (16/2) lalu. Bayi mungil itu mengalami sakit pada pernapasannya karena tak kunjung dioperasi dan akhirnya meninggal dunia. (h/dn/mdc)

CABUT IZIN RS

Cuma Gertak Menkes MENTERI Kesehatan Nafsiah Mboi dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, akhirnya mendatangi RS Budi Asih, Cawang, Jakarta Timur. Kedatangan mereka untuk melakukan pemeriksaan secara langsung pelayanan rumah sakit kepada masyarakat. Usai melakukan pemeriksaan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi menegaskan bahwa setiap rumah sakit yang terbukti menelantarkan pasien maka izin rumah sakit langsung dicabut jika memang melanggar Undangundang Kesehatan. “Kalau memang ada, sesuai UU, jika memang adanya RS yang terbukti melanggar hal tersebut, maka akan diberi sanksi yang tegas. Sanksinya bisa sampai ke pencabutan izin,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (22/2). Nafsiah menambahkan, pencabutan izin rumah sakit hingga

saat ini memang masih belum diberlakukan. Dirinya menyadari jika sumber daya manusia untuk melayani masyarakat di rumah sakit masih belum begitu banyak. Untuk itu peran masyarakat juga sangat penting dalam hal ini. “Tapi itu belum terjadi sampai sekarang. Karena satu dua teguran saja sudah cukup. Kalau teguran tidak mempan baru kita akan cabut,” tegasnya. Sementara itu Menko Kesra Agung Laksono menambahkan, pemeriksaan secara langsung pelayanan di rumah sakit ini akan terus dilakukan oleh Menkes dan Menko Kesra di setiap rumah sakit di Jakarta. “Kami ingin melihat langsung ke masyarakat, apa saja yang diperlukan kemudian langkahlangkah ke depan untuk memperkuat. Bukan hanya rumah sakit, tetapi juga simpul-simpul pos kesehatan seperti puskesmas,” ujar Agung. (h/mdc) >> Editor : Dodi Nurja

>> Penata Halaman : Irvand


LAPORAN UTAMA

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/13 RABIUL AKHIR 1433 H

3

ATURAN TONASE JADI ‘SENJATA’ PUNGLI

Kelebihan Muatan Kena Rp30 Ribu BUKANNYA BERKURANG

Pungli Justru Tambah Banyak SELAIN oknum Dinas Perhubungan dan oknum kepolisian, yang membuat kurangnya uang jalan para sopir juga ulah preman dan kelompokkelompok tertentu. Para sopir mengaku pasrah dipeloroti karena tak berdaya, walaupun terkadang membuatnya kekurangan uang makan selama dalam perjalanan. “Selain petugas, preman juga sering meminta uang kami, kalau tidak dibayar takutnya mereka merusak mobil dan barang yang kami angkut. Alhasil, bisa jauh lebih rugi kami,” kata salah seorang sopir truk Padang-Jambi yang enggan disebutkan namanya kepada Haluan. Di samping para sopir Angkutan barang masih mengakui adanya pungutan liar di sejumlah Jembatan Timbang Oto (JTO) di Sumbar, mereka juga mengeluhkan pungutan-pungutan di jalanjalan yang rusak yang sering dimanfaatkan oleh oknum masyarakat. Pantauan Haluan, dalam perjalanan truk dari Kota Padang menuju Jambi membuktikan banyaknya pungutan kepada sopir truk tersebut. Perjalanan pada Rabu (19/2) itu yang di awali keberangkatan dari Indarung Padang, pukul 14.30 WIB dengan perlahan dan pelan, truk yang mengangkut 20 ton Semen Padang tersebut akhirnya bisa menaklukan medan yang dinilai cukup ekstrem oleh para sopir. Sekitar Pukul 16.25 wib, truk dengan sopir Ach (nama samaran) yang di tumpangi Haluan tersebut menaiki Jembatan Timbang Oto (JTO) Bukik Lasiah, Solok. Saat truk menaiki jembatan timbang, sopir terlihat mengambil uang di kantongnya senilai Rp30 ribu, yang katanya untuk bayar timbangan, dan uang aman untuk petugas timbangan. Saat sopit turun terlihat dua orang petugas yang berjaga di Pos JTO saat itu. Hanya menanyakan apa yang anda bawa, sopir pun menjawab, hanya semen untuk ke jambi, sambil memberikan uang Rp30 ribu. Tanpa basa basi dan secara terang terangan petugaspun menerima uang tersebut sembari sopir kembali melanjutkan perjalannannya menuju DO yang telah di tentukan oleh induak samangnya. Selain di JTO, para sopir juga harus mengeluarkan uangnya untuk retribusi, dan untuk para pengatur jalan yang berlobang. Dalam perjalanan menuju Sungai Lansek, jika di total satu unit truk sudah harus mengeluarkan uang Rp80 ribu untuk membayar JTO, sumbangan dan retribusi. Dan sekitar pukul 22.46 WIB, truk kembali memasuki jembatan timbang yang berada di Sungai Lansek Kabupaten Sijunjung. Terlihat empat orang petugas yang berjaga di jembatan timbang itu, yang sibuk menerima uang dari para Sopir truk, baik itu sopir truk angkutan barang, CPO dan batu bara. Dari ketiga jenis kendaraan tersebut, mereka membayar berbeda. Mulai dari Rp30 hingga Rp70 ribu per unit truknya. Menurut sopir, pungutan di jalan yang sering di temuinya itu, sulit untuk di pangkas karena, dia menilai oknum aparat yang melakukan hal itu tentu untuk komandannya dan atas dasar perintah. Jika tidak diperintahkan diketahui oleh kepala satuannnya tentu akan di tindak. “Namun kami tak percaya pungli ini tidak di ketahui oleh atasannya, pasti tau dan berpura pura tidak tahu,” ujarnya. Di samping itu dia juga menyebutkan, pungli bagi sopir bukanlah suatu hal yang luar biasa namun tergantung bagaimana bisa mensiasti dan negosiasi dengan oknum aparat maupun preman, yang meminta uang bagak. Pungli tidak hal yang luar biasa bagi sopir, tapi adalah yang biasa. Namun jika tidak di bayarkan malah memperlambat akses dalam perjalanan,” bebernya. Selain itu, ketika Haluan menyakan kepada ayah yang memiliki tiga anak itu, sejak kapan menemukan pungli di jalan?, dia menjawab pungli ditemukannya sudah sejak lama, dan bahkan tidak pernah berkurang dan malah bertambah banyak, mulai dari petugas hingga preman dan kelompok-kelompok masayrakat apalagi kalau ke arah Pulau Jawa,” sebutnya. Bahkan ketika apesnya bisa-bisa tak bawa uang untuk pulang karena induak samang hanya tau dengan uang jalan sebanyak yang dia berikan, sehingga dia harus berpandai-pandai dilapangan. “Seperti ke Jambi ini uang jalan hanya Rp1.750.000 dan disana minyak dan uang makan dan pungli gajipun di dalam itu,” tandasnya. (h/*)

Kebijakan pembatasan tonase terhadap angkutan barang, yang mulai di berlakukan di Sumatra Barat terhitung 1 Agustus 2011 lalu masih setengah hati. Aturan itu sempat berjalan beberapa bulan, tapi sekarang tonase truk sudah ‘seenak hati’ kembali. Kenapa demikian, ya semua itu dipicu ada ‘main mata’ petugas jembatan timbang dengan para sopir Beberapa Sopir yang di temui Haluan, pada Selasa (19/2), lalu mengungkapkan, Alex (nama samaran), dia yang biasa mengangkut semen ke provinsi tetangga dengan mengunakan truk dengan beban yang biasa di angkut 20 ton, bahkan

lebih. Padahal semestinya truk roda enam tersebut semestinya hanya diizinkan mengangkut 12 ton beban. “Namun hingga saat ini saya bisa jalan dengan tarif Rp30 ribu dengan petugas JTO, dan tak ada masalah,” sebutnya. Teman Alex sesama sopir truk sembari menunggu mobilnya yang sedang bongkar muat barang di kawasan Belakang Olo Padang Barat itu juga mengakui, aturan tonase tersebut menjadi senjata bagi petugas dan lahan pungli bagi petugas. “Dengan dalih kesalahan kelebihan muatan, dan ujung-ujungnya duit dan baru bisa jalan,” sebutnya. (h/*)

RETRIBUSI — Petugas Dishub melaksanakan tugasnya memungut retribusi untuk PAD daerah. IST

JUMLAHNYA CAPAI RP1,5 MILIAR PER BULAN

Pungutan Liar Merajalela Meski sudah ditertibkan berkali-kali, praktik pungli di jembatan timbangan oto (JTO) di Sumbar masih terus berlangsung. Penegasan Gubernur Sumbar yang akan memecat oknum PNS yang melakukan pungli sepertinya tak diindahkan. Laporan: HARI BUSROH-ENI RAMADHANI

Berdasarkan temuan salah seorang anggota DPRD Sumbar pada salah satu JTO, jumlah uang yang dipungli diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar per bulan. Anggota Komisi III DPRD Sumbar Nofrizon, mengusulkan pemberian tekanan psikologis bagi penerima dan pemberi pungutan. Menurut, Nofrizon dirinya berkali-kali memergoki pungutan yang dilakukan petugas di JTO. Besaran pungutan tersebut mulai dari Rp50.000 hingga Rp200.000 untuk truk yang membawa semen. “Di salah satu JTO, saya meli-hat sopir memberikan uang sebesar Rp50.000. Saya tanyakan kepada petugas, dalam

sehari truk yang lewat bisa mencapai 700 hingga 1.000 truk. Jadi satu hari saja petugas di JTO bisa mendapatkan uang senilai Rp50 juta. Kalau sebulan tentu Rp1,5 miliar. Padahal di JTO tidak boleh ada pungutan,” kata Nofrizon kepada Haluan beberapa hari lalu. Bagi yang tidak mempercayai adanya pungli yang terjadi di JTO, Nofrizon mengundang pihak-pihak yang tidak percaya untuk melihat langsung kondisinya ke lapangan. Saat ini, jumlah JTO yang ada di Sumbar sebanyak 9 buah. Kondisi lalu lintas harian di setiap JTO tentu saja tidak sama. Namun, dengan menggunakan separuh saja dari asumsi

berdasarkan temuan Nofrizon, maka setidaknya uang pungli yang masuk ke kantong oknum petugas di 9 JTO se Sumbar mencapai Rp6,75 miliar setiap bulan. Dalam setahun, jumlahnya mencapai Rp81 miliar. Jumlah uang yang jelas sangat besar. Apa yang disampaikan Nofrizon ternyata benar adanya. Ajakan Nofrizon menyaksikan langsung pungutan di JTO dilakukan Haluan dengan menumpangi truk semen dari Indarung, Padang sampai ke perbatasan Jambi, Rabu (20/ 2). Saat penelusuran Haluan itu, tak hanya pungutan JTO yang terjadi, namun juga ada pungutan lain selama dalam perjala-

nan. Sang sopir mengakui sampai ke perbatasan Jambi ada dua JTO yang dilaluinya dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp30 ribu. Sedangkan pungutan lainnya beragam, seperti di lokasi jalan rusak berlobang. Berkedok membantu perbaikan jalan, keranjang sumbangan pun jalan. Ketika Haluan menanyakan tak adakah upaya penertiban dilakukan aparat terhadap pungutan-pungutan di jalanan, sang sopir dengan lantang menjawab, “Jangankan penertiban, justru oknum aparat ikut melakukan pungutan. Tanpa ada plang razia dan penertiban resmi, ada saja salah sopir truk dalam perjalanan.” (h/*)

DISHUBKOMINFO SUMBAR TINDAK TEGAS PUNGLI

38 Petugas JTO Dimutasikan Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Mudrika, berjanji akan terus menindak anggotanya jika melakukan pungli di lapangan. Terkait pungli, Mudrika sudah memindahtugaskan 38 orang petugas JTO. “Kita sudah sikapi atas pengaduan masyarakat terkait pungli yang di lakukan petugas di lapangan. Buktinya kita sudah mutasi 38 orang petugas karena dinilai melanggar, aturan yang sudah di tentukan,” tegasnya Mudrika kepada Haluan. Selain itu Mudrika juga sudah menyiapkan Ranperda terkait, beban angkutan mobil barang yang sudah berada Sumbar. “kita sudah siapkan Ranperda, yang sudah kita serahkan ke DPRD Sumbar pada

waktu lalu tentang kelebihan muatan barang ini,” katanya. Dia mengakui, untuk menegakkan sebuah aturan tidaklah mudah dan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya butuh proses. “Menegakakan sebuah aturan tidaklah muda, dan tidak bisa sim salabin,” ungkapnya. Untuk mengurangi aksi pungli, de depannya Dishubkominfo juga akan mengurangi jumlah JTO dari 9 menjadi 5 JTO saja. “Anggota yang melakukan pungli akan diselidiki dan dicatat namanya. Sedangkan untuk JTO yang tidak berfungsi, ya harus dimuseumkan,” jelasnya. Dalam hearing dengan DPRD beberapa hari lalu, Mudrika juga

menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan anggaran Rp5 miliar, untuk merelokasi JTO Lubuk Buaya ke Duku. Alasannya, JTO yang berada di Lubuk Buaya tidak efektif lagi, karena truk sudah melewati jalan Bypass. “Jika tetap digunakan, jalan-jalan yang digunakan menuju JTO Lubuk Buaya akan bertambah rusak,” ucapnya. Terkait kelebihan tonase, Mudrika juga meminta DPRD Sumbar secepatnya melahirkan Perda Kelebihan Tonase. Saat ini ranperdanya sudah berada di Biro Hukum Setdaprov Sumbar. Dikatakan Mudrika, keberadaan dari perda ini merupakan salah satu cara untuk membatasi truk yang membawa muatan berlebih. (h/cw-eni)

ANGGOTA DPRD SUMBAR, NOFRIZON

Pasang Spanduk “Haram Bagi Pemberi dan Penerima Pungli” Untuk mengatasi pungutan liar (pungli) yang dilakukan petugas di jembatan timbangan oto (JTO), anggota Komisi III DPRD Sumbar Nofrizon, mengusulkan pemberian tekanan psikologis bagi penerima dan pemberi pungutan. Jika hanya diberikan teguran kepada petugas, dinilai tidak akan mengubah perilaku tersebut. “Harus dipasangi spanduk yang membuat mereka sadar. Isinya seperti ini, dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim,

haram hukumnya menerima dan memberi pungutan di sini,” ujarnya Nofrizon yang juga politisi dari Partai Demokrat ini menambahkan, dirinya berkali-kali memergoki pungutan yang dilakukan petugas di JTO. Besaran pungutan tersebut mulai dari Rp50.000 hingga Rp200.000 untuk truk yang membawa semen. “Di salah satu JTO, saya melihat sopir memberikan uang sebesar Rp50.000. Saya tany-

akan kepada petugas, dalam sehari truk yang lewat bisa mencapai 700 hingga 1.000 truk. Jadi satu hari saja petugas di JTO bisa mendapatkan uang senilai Rp50 juta. Kalau sebulan tentu Rp1,5 miliar. Padahal di JTO tidak boleh ada pungutan,” tambahnya. Nofrizon menjelaskan, hal ini bisa dibuktikan dengan melihat langsung ke lapangan. Dirinya pun berharap, usul tekanan psikologis ini bisa diterima. Pembuatan spanduk

pun tidak akan memakan biaya yang besar dan tidak perlu diusulkan dalam APBD. Dirinya pun bersedia mempersiapkan spanduk tersebut. Bagi yang tidak mempercayai adanya pungli yang terjadi di JTO, Nofrizon mengundang pihak-pihak yang tidak percaya untuk melihat langsung kondisinya ke lapangan. “Jika gubernur tidak percaya, silahkan lakukan sidak langsung ke seluruh JTO, di Sumbar,” ujarnya.

Saat ini, jumlah JTO yang ada di Sumbar sebanyak 9 buah. Kondisi lalu lintas harian di setiap JTO tentu saja tidak sama. Namun, dengan menggunakan separuh saja dari asumsi berdasarkan temuan Nofrizon, maka setidaknya uang pungli yang masuk ke kantong oknum petugas di 9 JTO se Sumbar mencapai Rp 6,75 miliar setiap bulan. Dalam setahun, jumlahnya mencapai Rp81 miliar. Jumlah uang yang jelas sangat besar. (h/*)

Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari” >> Editor : David Ramadian

>> Penata Halaman :Jefli


LANCONG

4

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

Akuarium ala Bunaken, mengintip biota laut dari kapal

Syamsuddin, nahkoda KM Lukisan

Kawasan Boulevard, hanya menang karena mal dan hotel-hotel saja dibanding pantai Padang.

MELANCONG KE MANADO

Bunaken Tanpa Tukang Pangur NARASI DAN FOTO-FOTO:

EKO YANCHE EDRIE

S

ENJA membias di puncak gunung Klabat (2100 mdpl) Dari arah laut Sulawesi di sebelah Barat, cahaya kemerahan mentari yang berangsur lindap menyenter puncak vulkanik yang sudah tidak aktif lagi itu. Saya beruntung pada tanggal 7 Februari lalu tak ada kabut menutupi puncaknya. Eksotis sekali pemandangan dari teras hotel. Hotel Sutanraja yang dibangun di kaki gunung itu memang sengaja diarsiteki untuk mendapatkan view gunung tersebut bagi tamu-tamunya. Iklim yang kontras terasa antara Manado dengan hawa pantai dan kawasan pegunungan di daerah sekitar Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara ini. Pilihan pemilik hotel bintang 5 ini membangun hotel di sini (bukan di pusat Manado) tentu saja masuk akal. Karena ia terletak antara bentangan dua kawasan wisata, Manado dan Bitung. Dua kota itu sama-sama memiliki pantai. Yang satu di pantai lau Sulawesi di Barat, yang satu lagi di pantai laut Maluku maupun pantai Selat Lambeh. Dengan demikian ia menjadi kawasan perlintasan di tengah-tengah kedua kawasan wisata Sulawesi Utara

itu. Jika kita memilih untuk melancong ke Sulawesi Utara dan rehat di tempat yang sejuk, pilihannya adalah di luar kota Manado. Ya di Airmadidi ini. Kawasan ini juga terdapat hotel Novotel. Sehari sebelumnya saya tidak bisa melihat dengan jelas ketika malam-malam bertolak dari Bandara Internasional Sam Ratulangi (orang Manado sering menyingkat menjadi Samrat) Barulah pada siangnya saya takjub dengan pemandangan alam ini. Wartawan senior Fadril Aziz Isnaini sampai dua kali mengingatkan saya menjelang lelap tengah malam untuk mengambil fotonya dilatari gunung Klabat itu dari teras hotel pada pagi hari. Jika Anda turun di Bandara Samrat, paling hanya dalam dalam tempo seperempat jam sudah sampai di Sutanraja. Tapi dari Sutanraja ke Manado sekitar setengah jam bila tidak macet dan bisa 45 menit kalau macet. Kemacetan memang sudah merasuki kota-kota di Indonesia. Manado pun tak bisa menghindar dari itu. Jadi pabila hendak menikmati Manado secara keseluruhan dalam jargon 5B memang harus agak sabar didera macet. Lima ‘B’ Oh ya 5B adalah pelesetan saja, Bubur, Boulevard, Bunaken, Bibir

dan Body. Tiga yang pertama adalah penganan khas Manado, dan kawasan wisata terkenal. Bubur yang pedas dengan bumbu yang tajam merupakan kuliner Manado. Ada banyak tempat di sepanjang jalan dalam kota orang menjual bubur Manado. Sebenarnya ‘B’ bisa juga ditambah dengan ‘Biapong’. Itu adalah bahasa Manado untuk Bakpao. Ia adalah roti basah putih yang dikukus, di dalamnya berisi daging ayam, kacang hijau atau kacang tanah. Untuk Anda yang nonmuslim hati-hati, karena juga ada Biapong dengan isi daging babi. ‘B’ berikutnya adalah Boulevard. Sebetulnya tidak lebih cantik dibanding Pantai Padang. Cuma promo Manado lebih gencar dan lebih serius, maka Boulevard lebih terkenal. Tadinya ini hanya pantai lepas seperti di Padang juga. Tahun 1990, Pemko Manado mereklamasinya beberapa meter ke arat laut. Hamparan kawasan reklamasi itu kemudian menjadi kawasan yang luas. Di situ terdapat hotel, mal, dan pusat-pusat hiburan. Saya kira hanya karena di sana ada mal dan hotel-hotel saja yang membuatnya jadi beda dengan pantai Padang, Tapi apapun, susana petang Kamis malam Jumat ketika saya di sana sangat menyenangkan. Menjelang magrib sunset membentang di garis laut, kian Bubur Manado, bumbunya menggigit dan pedas. lama kian lindap hingga malam memeluk Manado. Suara musik marak, dan kehidupan malam pun dimulai. Tak bisa saya bayangkan kalau kehidupan seperti itu dibuat di pantai Padang. Sedang warung esekesek saja sudah membuat tarik menarik tak berkesudahan antara pengelolanya dengan kaum moralis di kampung kita. Jadi, Manado adalah Manado. Semua yang datang ke sana dilayani dengan baik dengan segala keramah-tamahan. Orang Manado amat bersahabat bahkan cenderung menganggap pendatang itu saudaranya. “Torang samua basudara…” kata orang Manado.

Pantai Bunaken, tiap setengah jam disapu

Gunung Manado Tua disebelah pulau Bunaken

Bunaken tanpa Pangur Saya penasaran dengan ‘B’ berikutnya yakni Bunaken. Dulu beberapa tahun silam saya datang ke Manado tak sempat melihat keelokan pulau tempat menyelam itu. Bunaken adalah bagian dari Kota Manado. Kini menjadi Kecamatan. Untuk menempuhnya, diperlukan naik kapal motor berpenumpang 25 orang. “Satu trip ini Rp1,6 juta. Itu untuk ngana mo pigi dan mo pulang (pulang-pergired) Torang bisa antar ke Bunaken,” kata Syamsuddin (51) nahkoda Kapal Motor Lukisan yang asyik mengatur kecepatan tiga buah motor tempel Yamaha Enduro 40HP mendorong laju kapal dari pelabuhan Calaca Manado menuju Taman Nasional Bunaken. Syamsuddin mengaku sudah 30 tahun menjadi nahkoda kapal motor dari dan ke Bunaken. Ia asli penduduk Bunaken. Tapi kapal itu bukan miliknya melainkan milik para tauke. Karena sudah hafal ‘jalan’ ke Bunaken atau sebaliknya,

saya pun tak heran kalau di atas kapal itu tidak ada kompas. Saya tak lihat juga ia menerima secarik surat dari syahbandar di pelabuhan Calaca menjelang angkat sauh. “Torang sudah 30 tahung bakapal,” ujar lelaki berkulit legam ini. Ia Muslim, karena itu ketika pagi itu sudah menujuk angka pukul 8, ia minta untuk segera naik kapal. Menurutnya supaya bisa balik ke Manado mengejar shalat Jumat. Di Bunaken banyak Muslim. Samudera luas di Laut Sulawesi memang terhalang pulau Bunaken dan pulau Manado Tua, sehingga selat itu tidak berombak, bahkan sangat tenang. Menyenangkan diterpa sejuknya angin laut, menjelang mentari naik sepenggalan. Menjelang bibir pantai Bunaken, kapal memperlambat lajunya. Syamsuddin dan dua ABK nya menurunkan ‘teropong’ besar berupa kotak yang diberi kaca di tengah kapal. Dengan itu, kita bisa melihat dengan jelas panorama bawah laut. Wow, cantik sekali. “Co ngana lia ini….” teriak Syamsuddin kepada saya. Maksudnya, “coba kamu lihat ini”. Ia menunjukkan terumbu karang yang cantik di dasar laut bersama ribuan biota. Pantaslah ini ditetapkan sebagai Taman Nasional oleh pemerintah. ‘Aquarium’ unik ciptaan orang Bunaken ini cukup handal memuaskan mata melihat-lihat isi laut. Di kejauan ada kapal-kapal khusus untuk penyelam (snorkling). Saya ingin ikut tapi waktunya sangat terbatas. Anda bisa menyewaperalatan snorkling berupa sepatu sirip, kacamata dan pakaian selam. Total kita harus bayar Rp150 ribu. Tapi apakah teman saya Khairul Jasmi bisa percaya

saya telah menyelam di laut Bunaken ini kalau tak ada fotonya? Pastilah saya dibilang tukang ‘ota’ saja. Tapi ampuuun, untuk biaya potret itu saya harus keluarkan kocek Rp350 ribu lagi. Setelah itu guide yang yang memandu kita harus juga diberi tips antara Rp75ribu sampai Rp100 ribu. Oh ya, masih kurang, tambah lagi Rp15 ribu untuk beli satu bungkus biskuit buat makan ikan-ikan dalam laut agar mereka mendekat dan kita bisa berfoto dengannya. “Nyanda’ ada doi kita noh,” kata saya mencoba menjajal perbendarahaar bahasa Manado saya. Kata kenalan saya seorang anggota FKPPI Sulawesi Utara, Marcel, artinyha kira-kira “Sayang saya tidak punya duit” Biarlah KJ tahu bahwa saya tidak jadi menyelam dari pada saya dia bilang tukang ota. Pantai yang cantik dan asri. Tak boleh ada sampah di pantai Bunaken, tiap setengah jam ada petugas yang membersihkannya. Duh, andai saja di Padang pantainya sebersih ini, pastilah menyenangkan pelancong. Baik di Boulevar maupun di Bunaken tidak ada preman, tidak ada pengamen yang tiap sebentar mengusik pelancong. Tidak ada pungutan-pungutan. Tidak ada tukang pangur. Harga teh botol tetap Rp2 ribu. Sebuah kelapa muda segar cuma Rp7.500. Akhirnya saya menyarankan, 2 B yang lain tak usahlah Anda nikmati pula pabila ke Manado. Bibir dan Body, dua hal yang tadinya hanya olok-olok saja tapi jadi konotasi negatif. Dunia esekesek memang ada di sana. Ya sudahlah, kalau begitu rupanya tanpa 2B ini agaknya dunia pelancongan sepi. ***

>> Editor : Atviarni

>> Penata Halaman : Jefli


IKLAN 5

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

>> Editor : Zikri

>> Penata Halaman : Zikri


NAGARI KE NAGARI

6

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

Ampek Koto Palembayan Nagari Banyak Limbek Oleh: KASRA SCORPI

N

AGARI Ampek Koto Palembayan merupakan ibukota kecamatan Palembayan. Sebagai pusat kecamatan di

nagari itu terdapat sejumlah fasilitas umum seperti sekolah mulai dari SD sampai ke tingkat SMA serta kantorlantor pemerintah lainya. Dinamai dengan Ampek Koto karena dulu nagarinya terdiri dari 4 jorong atau desa. Sedangkan mengenai asal usul nama Palembayan terdapat 2 versi legenda masyarakat

PINTU gerbang memasuki nagari Ampek Koto Palembayan.

KASRA SCORPI

yang menceritakannya. Salah satu legendanya menceritakan, bahwa dulu di jorong Palembayan Tangah, tepatnya di dekat Surau Galuang sekarang terdapat sumber mata air yang mencurat melembai-melembai tinggi ke udara setinggi pohon kelapa, air yang mencurat itu dikatakan “Balembayan”, lalu

tempat air “Balembayan” dinamai dengan Balembayan yang kemudian berubah menjadi Palembayan. Lama kelamaan air balembayan bertambah besar, khawatir akan mendatangkan banjir, sumber air yang balembayan ditutup warga dengan sebuah kancah besar, hingga tidak ditemui lagi,

namun pada lokasi sekitarnya sampai kini masih terdapat sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk mengairi lahan persawahan. Menurut versi legenda lain, dulu di daerah sekitar Palembayan banyak rawa-rawa dan sungai kecil yang dijadikan masyarakat dari daerah luar seperti dari Palupuah sebagai tempat menangkap ikan limbek atau lele, ikan limbeknyapun juga banyak, sehingga tempat itu dinamakan dengan “Palimbek-an” yang lama kelamaan berubah menjadi

Janjang saribu tempo teletak di nagari koto gadang kecamatan IV koto Palembayan seperti sekarang. Dan memang sampai sekarang limbek masiak merupakan ikan khas Palembayan, bagi masyarakat setempat, sehari-hari ikan tersebut dijadikan kuliner pemakan nasi dengan cara mengorengnya dan menjadikannya sebagai gulai atau samba uok dicampur asam durian. Pada setiap acara yang diselenggarkan lembaga masyarakat di Palembayan tamutamu dari luar selalu disuguhi dengn sambal goreng limbek tersebut. Tetapi kini ikan limbek asli semakin berkurang karena rawa-rawa maupun sungai sebagai habitatnya tidak kondusif lagi, sebagai gantinya dilakukan pembudidayaan lilmbek jenis lele dumbo pada kolam-kolam rakyat. Menurut wali nagari Ampek Koto Palembayan Rony Akmal, bagi para perantau yang pulang kampung limbek masiak merupakan oleh-oleh yang dicari-cari untuk dibawa kembali ke daerh rantau. Tetapi kendati limbek masiak Palembayan cukup terkenal dan dan banyak dibudidayakan mata pemcaharian utama dari 5.000 ribu lebih penduduk setempat saat ini adalah bertani dengan hasil padi, sementara hasil kebunnya adalah durian yang banyak terdapat di jorong Koto

>> Editor : Atviarni

Tinggi, Lubuak Gadang dan Duku. Di zaman Belanda nagari Ampek Koto Palembayan juga merupakan medan pertempuran melawan penjajah. Pada tahun 1908 saat perang blasteng meletus di Kamang, di jorong Pasar dekat Kantor Camat Palembayan sekarang terjadi perang rakyat melawan Belanda yang terkenal dengan Perang Lansano. Disebut perang lansano karena pada lokasi pertempuran terdapat pohon lansano besar yang sampai sekarang masih berdiri kokoh. Lalu pada agresi Belanda ke-2 tahun 1949 banyak pejuang dari Bukittinggi yang menyingkir ke Ampek Koto Palembayan, sehingga nagari itu menjadi incaran bom yang diluncurkan oleh pesawat tempur Belanda untuk menghabisi pejuang tersebut. Tokoh asal Ampek Koto berkaliber daerah maupun nasional juga ada, antara lain, Dr.Roesma presiden Unand pertama,AK Gani tokoh pejuang angkatan 45 dan pernah menjadi menteri di zaman Bung Karno Namun masyarakat nagari tersebut hingga kini masih banyak yang miskin, sementara dambaan mereka agar jalannya yang jelek secepatnya diperbaiki belum terwujud juga. ***

>> Penata Halaman : Irvand


MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H

SAMBUNGAN

7

Selalu ..........................Dari Halaman. 1 Menjaga .......................Dari Halaman. 1 Penyanyi yang melejit dengan lagunya “Takicuah di Nan Tarang” di album Talambek Pulang ini selalu ingat Ranah Minang, karena keelokan alam Sumbar dan masakannya. Kecintaan Ratu terhadap kampung halamannya dibuktikan dengan terus menggembyarkan lagulagu Minang, meskipun berdomisli

di Jakarta. Baru-baru ini, Ratu kembali merlis lagu terbarunya berjudul, “Celine - Ambo Rang Awak Juo”. Sebelumnya, lagu berjudul “Gungguanglah Denai” di album Hiduik di Rantau Subarang juga laris di pasaran. Album-almbum Ratu sebelumnya juga membooming di tengah-tengah masyarakat

seperti “Pulang lah Yuang”, kemudian “Di Mimpin Datang Juo” dan “Kelok Sembilan”. “Bagi Dunsanak2/Urang Awak yg sudah lama di Rantau, jangan penah lupakan Ranah Bundo/Ranah Minang ya...!! Juga masakan, adat istiadat, tradisi Minang, dll,” tutur Ratu yang berdomisili di Jakarta ini. (h/vid)

HTT Gelar ....................Dari Halaman. 1 Sedangkan hari ini dilaksanakan saat perarakan, kain merah yang ada di gerbang jalan akan dibuka sebagai tanda pembukaan hari ulang tahun ke 150 Hok Tek tong (HTT) yang sudah 1,5 abad. Ada tujuh kio yang diarak keliling pondok. Saat ini kio-kio tengah duduk di ruangan HTT dengan pengasapan dupa yang telah dijaga ketat oleh petugas HTT selama 3x24 jam sejak hari Kamis kemarin. Pendupaan merupakan penyucian, penstrerilan untuk tempat duduk kio pelindung. Supaya jauh dari aral melintang dan hal-hal buruk. Rute arak-arakan kio dimulai dari gedung HTT di Kelenteng Jl. Niaga. Jl. Hos Cokrominoto, Jl Pulau Karam, Jl Batang Arau dan kembali ke kelenteng untuk ritual. “Arak-arakan dimulai pada jam 16.00 WIB. Susunan arak-arakan kio adalah mobil polisi, mobil HTT150 lampion yang digiring, atraksi naga, penampilan barongsai dan

peragat lainnya secara berurutan. Anggota HTT nanti akan memakai baju kaos putih dan disertai umbulumbul merawa untuk memeriahkannya. Arak-arakan tujuh kio tersebut akan diiringi dengan 150 buah lampion yang dibawa oleh anggota HTT sebanyak 75 orang. Satu orang membawa 2 lampion” terangnya. Selain itu, arak-arakan akan dikawal dengan 750 anggota organisasi sosial dan kebudayaan HTT. Dalam susunan tersebut atraksi naga dan barongsai akan menghibur di tengah arena arak-arakan kio. Tetapi, Sebelumnya pada jam 15.00 WIB diadakan ritual intern yang dibawakan oleh yang dituakan yaitu toako Feryanto Gani. Sementara itu, Ketua HTT, Feriyanto Gani saat dikonfirmasi mengatakan, arak-arakan kio merupakan tradisi atau budaya yang telah diwariskan secara turun menurun. Semoga semangat Tjinta

Teman selalu terjaga dan ditingkatkan. Seperti membantu ekonomi anggota yang membutuhkan dan memberikan pengobatan cuma-cuma kepada masyarakat yang tidak mampu. Pihaknya menyatakan untuk terus meningkatkan rasa kebersamaan melalui dasar cinta teman, meningkatkan kesadaran partisipasi anggota dalam semua kegiatan perkumpulan dan menyadari pentingnya arti bermasyarakat dalam mengembangkan potensi diri dalam kehidupan yang serasi dengan sesama. “Sebagai organisasi sosial dan kebudayaan tertua di Sumatera, yang berdiri sejak 1863. HTT memiliki anggota sebanyak 5 ribu orang, dimana 66,7 persen di antaranya tercatat sebagai anggota aktif di HTT Padang ini. Cabang HTT lainnya ada di Padangpanjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Pekanbaru dan Sibolga”, ungkapnya. (h/lex)

The Citizan ....................Dari Halaman. 1 atas Manchester United “The Citizen” mau tidak mau harus menang, jika ingin tetap menjaga peluang mempertahankan trofi Premier League. Pasalnya mereka sudah tertinggal 12 poin dari Manchester United sebagai pemuncak klasemen, setidaknya dengan kemenangan jurang pemisah itu tidak semakin lebar. Beruntung bagi City yang sedang dilanda euforia kemenangan, dari laga terakhir menundukkan Leeds dengan skor 4-0 di Piala FA (17/2). Hasil baik itu, tentu bisa jadi modal berharga bagi pasukan Roberto Mancini untuk menghajar Chelsea. Sinyal positif tersebut harus terganggu dengan diragukannya penampilan dari bek sekaligus Kapten, Vincent Kompany. Menurut laman Premier League, Pemain asal Belgia itu masih dibekap yang belum sembuh 100 persen.Gareth Barry dan Micah Richards bahkan sudah dipastikan tidak bisa bermain karena cedera.

Kehilangan tiga nama tersebut, rasa-rasanya cukup membuat pertahanan City bermasalah. Hanya saja, Mancini tetap optimistis dengan menyebut tidak ada masalah cukup berarti yang dialami timnya. “Sekarang masalah kami hanya kurang sepuluh sampai dua belas gol (kurang tajam), selain itu tidak ada masalah,” papar pelatih berkebangsaan Italia itu. Di kubu Chelsea sendiri, pelatih Rafael Benitez punya keyakinan yang sama. Dia bahkan telah sesumbar dengan mengungkapkan bisa mengalahkan tim tuan rumah. Omongan pelatih asal Spanyol tersebut tentu tidak asal sembarangan. “The Blues” memang sedang bersemangat karena baru saja lolos ke babak 16 besar Liga Europa, setelah menyingkirkan Sparta Prague dengan agregat skor 2-1. Mereka juga tidak memiliki masalah cedera pemain yang berarti. Frank Lampard, Ashley

Cole, Brainslav Ivanovic, dan Demba Ba justru sedang dalam kondisi 100 persen fit, karena pada pertandingan terakhir tidak dimainkan. Chelsea juga punya semangat berlipat ganda untuk menang. Pasalnya jika berhasil meraih tiga poin, mereka akan semakin dekat untuk menggeser City dari posisi dua klasemen sementara. Sementara itu, penyerang Chelsea Fernando Torres diyakini akan produktif lagi. “Jika Anda ingin penyerang mendapatkan peluang bikin gol, ia harus menciptakan kans untuk dirinya sendiri atau menempatkan dirinya di posisi untuk mendapat peluang itu. Ia sudah di jalur yang tepat,” lanjut si kiper Chelsea, Petr Cech “Kami semua saling membantu dan mendukung di tim. Kami butuh semua pemain bermain bagus dan merasa nyaman untuk tampil membantu tim. Kami berusaha saling membantu dan memenangi pertandingan,” papar Cech.(h/mat/net)

Anas: Ini.......................Dari Halaman. 1 Komisi Pemberantasan Korupsi menduga Anas menerima pemberian yang terkait dengan jabatannya sebagai anggota DPR dalam kasus ini. Namun, dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat siang tadi, Anas kukuh menyatakan dia tidak melanggar hukum apapun. Saat menggelar jumpa pers pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas menyatakan apa yang dialaminya itu adalah sebuah permulaan. Akan ada langkah-langkah besar berikutnya. “Hari ini saya nyatakan, ini baru awal langkah-langkah besar. Ibarat membuka buku, hari ini baru halaman pertama, masih banyak halaman-halaman berikutnya yang akan kami buka dan baca bersama, tentu untuk kebaikan kita bersama,” tegas Anas dengan nada setengah menantang saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu (23/2). Anas menyatakan keyakinannya bahwa “halaman-halaman berikutnya” yang akan dia buka itu akan semakin bermakna bagi kepentingan seluruh kader Demokrat. “Buku harus dibaca dalam perspektif dan kemaslahatan yang lebih besar,” kata dia kepada sejumlah kader Demokrat yang menghadiri konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat itu. Dalam kesempatan itu, Anas mempertanyakan akan dibawa ke mana Partai Demokrat pasca kasus Hambalang. “Apakah Partai Demokrat itu partai yang bersih atau korup? Akan diuji, apakah ini partai yang cerdas atau tidak cerdas? Akan diuji, Partai Demokrat akan jadi partai yang santun atau partai yang sadis?” Hal itu, kata dia, akan terjawab seiring berjalannya waktu. “Yang saya garis bawahi, tidak ada kemarahan dan kebencian. Itu jauh dari rumus politik yang saya anut, semoga juga dianut oleh siapapun kader PD,” katanya, berapi-api. Anas mengundurkan diri dari jabatan ketua umum partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski bukti keterlibatannya telah diungkap banyak saksi di pengadilan, Anas masih bersikukuh menyatakan tak bersalah.

“Saya meyakini betul sepenuhpenuhnya bahwa saya tidak terlibat dalam proses pelangggaran hukum yang disebut proyek Hambalang itu,” tegasnya. Anas mengaku keputusan mengundurkan diri lantaran dia punya standar etik sendiri dalam berpolitik. Dan juga dia telah menandatangani Pakta Integritas pada 14 Februari 2013 lalu. “Ini bukan soal jabatan dan posisi, ini soal standar etik. Standar etik pribadi saya itu, alhamdulillah, kemudian cocok dengan Pakta Integritas yang diterapkan di Partai Demokrat,” ucapnya. Tapi Anas menambahkan bahwa ada atau tidaknya Pakta Integritas itu, dia akan tetap mundur. Pada kesempatan ini, Anas juga mengatakan tak pernah merencanakan berhenti sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat di awal 2013. Ia pun menyampaikan terimakasih kepada seluruh kader Partai Demokrat yang telah mendukungnya selama ini. “Saya ingin menyampaikan terimakasih yang tulus kepada kader Partai Demokrat yang telah memberikan kepercayaan, amanah, dan mandat politik kepada saya untuk memimpin Partai Demokrat periode 2010-2015,” katanya. Kapan Ibas? Sebuah permulaan yang dinyatakan Anas tersebut merupakan isyarat akan ada reaksi besar berikutnya. Apakah itu sebua ancaman serangan balik dari kasus yang menimpa Anas? Pengamat politik dari UGM Yogyakarta Ari Dwipayana, menilai, pernyataan Anas di atas cukup bagus. Menurutnya, ucapan Anas bisa diartikan sebagai ancaman. “Mungkin begini maksud Anas, saya ditampar, maka itu memaksa saya membuka buku politik buruk,” ujarnya. Buku politik buruk yang dimaksud Ari, bisa jadi adalah keterlibatan kelompok kuat yang menekan Anas, dalam sejumlah kasus korupsi yang melibatkan Partai Demokrat. Artinya, tidak menutup kemungkinan kasus ini akan menyeret petinggi PD lainnya. Sekjen PD, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, misalnya yang juga disebut-sebut telah menerima aliran dana Hambalang sebesar 900 ribu USD dari Nazaruddin.

Seperti diberitakan suaraislam.com, Sabtu (23/2), kabar ini beredar di jejaring sosial Twitter dari akun Abimanyu Abiputro, Ahad, 10 Februai 2013. Akun tersebut juga memberikan bukti foto yang disebutnya laporan keuangan perusahaan Nazaruddin yang disita KPK. Dalam laporan tersebut, putra SBY yang akrab dipanggil Ibas itu menerima USD900 ribu di kurun waktu 18 Januari-29 Desember 2010. Selain Ibas, Nazaruddin juga mengalirkan dana ke mantan Menteri Pemudadan Olahraga Andi Mallarangeng sebesar USD500 ribu untuk satu proyek. Jumpa Pers Ricuh Seusai konferensi pers pengunduran diri Anas Urbaningrum dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat, terjadi kericuhan antara para pengawal Anas dengan wartawan. Seorang wartawan dipukul dua orang yang belum diketahui identitasnya. Kejadian ini bermula saat Anas keluar ruangan. Saat wartawan mengerubungi Anas untuk mengambil gambar, para pengawalnya berusaha menghalang-halangi sembari membentak-bentak, “Woii ... woiii... kasih jalan, kasih jalan!” Terjadilah dorong-mendorong. Seorang pengawal dengan galak menunjuk-nunjuk seorang juru kamera dengan tangan kirinya. Marah melihat temannya diperlakukan seperti itu, beberapa wartawan maju menghadapinya. “Saya dan teman-teman terpanggil dan marah. Saya malah ditinju. Saya jatuh dan balas memukul,” kata wartawan Kantor Berita Antara, Zul Sikumbang, kepada VIVAnews, di kantor DPP Demokrat, Sabtu 23 Februari 2013. Orang yang memukulnya, kata Zul, mengenakan pita merah di lengan kirinya. Zul mengaku, pipi kirinya dibogem orang tersebut. Dia pun kembali masuk ke dalam ruangan dan meminta polisi mencari orang yang memukulnya. Tapi di sana, dia malah ditinju lagi untuk kedua kalinya, kali ini di bagian kemaluan. “Saya dipukul lagi di bagian kemaluan, oleh orang yang berbeda,” kata dia. Zul mengatakan akan melaporkan insiden kekerasan ini kepada pihak yang berwajib. “Saya akan lapor polisi,” kata dia. (h/trn/vvn)

Sepertinya benda-benda lama itu hanya tanggung jawab museum saja. Padahal beda antara museum dengan balai arsi atau badan arsip. Ingin saya ceritakan lagi tentang wartawan senior almarhum Syaharuddin Said atau yang akrab kami sapa Pak Indin. Beliau adalah mantan tentara yang kemudian menjadi wartawan, terakhir tercatat sebagai wartawan Singgalang di Payakumbuh. Pak Indin seorang kolektor buku, koran dan majalah. Ia sangat disiplin menjaga kelestarian benda koleksinya itu. Apabila bertamu ke rumahnya dan kita membaca majalah-majalah D&R atau majalah Sketmasa yang terbit tahun 60an, atau majalah Tempo dari perpustakaan pribadinya, Pak Indin akan manyarengeh kita kalau majalah itu tidak dikembalikan ke posisi semula dalam keadaan rapi. Dalam usia yang sudah tua pada tahun 90an, Pak Indin masih mengklipping berita-berita penting dari berbagai media. “Ko baguno isuak ko yuang,” katanya ketika saya katakan bahwa ia telah berubah bak staf Humas di kantor bupati. Ya...ya. Beda orang kita dengan orang asing memang salah satunya di situ. Di negara maju, pemeliharaan arsip sama dengan pemeliharaan gedung-gedung kuno, masterpiece seni, partitur lagu asli, bahkan surat-surat pribadi orang terkenal sangat dihargai. Di kita, sungguh menyedihkan. Saya beberapa kali menyarankan ke direksi Bank Nagari untuk mengumpulkan kembali dokumendokumen lama bank ini. Sempat saya tanyakan kepada Direktur Umum, Amrel Amir bahkan kepada Dirut Suryadi Asmi apakah Bank Nagari masih punya buku tabungan pertama kali tahun 1962 itu? Masih adakah mesin hitung manual yang bunyinya keras itu disimpan BN? Siapa pemegang sertifikat deposito pertama Bank Nagari? Sebelumnya memang ada di sana, tapi ketika gempa 2007, tempat penyimpanan runtuh dan air hujan merusak semuanya. Ah, sayang sekali. Mencintai arsip, sebuah roman-

tisme kah? Saya rasa tidak juga. Bahkan ia bisa merekonstruksi sejarah yang kadang terputus mata rantainya. Dan bekerja untuk keperluan pelestarian arsip jika ditekuni menjadi sebuah pekerjaan yang mengasyikan sekaligus menantang. Bagaimana seorang arsiparis mencari dan terus mencari dokumen-dokumen masa lalu yang sekecil apapun tetapi memiliki arti penting dalam rangkaian sejarah bangsa. Jika kita ajukan pertanyaan sekarang: “Masih adakah SK asli atau salinannya tentang pengangkatan gubernur Harun Zain tersimpan di Badan Arsip daerah?” apakah jawabannya? Alwis, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Barat dengan cepat menjawab: “Ada!” Syukurlah. Badan arsip yang telah luluh lantak karena gempa itu sudah bangkit kembali menghimpun kembali arsip-arsip penting yang rusak. Selama ini kantor yang didirikan pertama kali tahun 1994 hanya dipandang sebagai tempat yang tidak penting. Bahkan sering dianggap sebagai SKPD pembuangan. Pegawai-pegawai yang bermasalah, dimutasi ke kantor arsip yang lalu digabung dengan perpustakaan. Kini dengan makin tingginya intensitas penindakan terhadap korupsi, maka penyidik maupun pejabat yang tersangkut sama-sama memerlukan arsip. Perkara-perkara proyek yang terjadi empat atau lima tahun sebelumnya tentu memerlukan arsip untuk menjawabnya. Jaksa atau KPK butuh dokumen untuk membuktikan seorang pejabat bersalah, sedangkan si pejabat juga membutuhkan arsip lama itu untuk membuktikan dirinya tak bersalah. Bayangkanlah kalau arsip tidak diperlakukan sebagai hal yang penting, tentu banyak cerita yang sulit diungkap lagi apabila di kemudian hari terjadi kelibut ampok. Syukurlah Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera barat kini mulai membenahi itu. Dan seingat saya, kali inilah Kepala Badan Perpustkaan dan Arsip lebih serius mengurus lembaga yang jarang

dilirik orang ini. Saya sempat berseloroh kepada Alwis, apakah dirinya masih merasa jadi Kepala Biro Umum di kantor Gubernur lantaran sampai menjelang Isya masih ada di kantor? Tapi ketika saya sambangi ke kantor yang terletak di kawasan Belanti itu, ia masih saja melakukan rapat dan koordinasi dengan stafnya. Dia meminta sejumlah arsip dikumpulkan lagi dan dicari sampai ke SKPD terkait. Nampaknya beban terberat bagi pengelola kearsipan –tidak hanya di provinsi—adalah pada upaya meyakinkan orang untuk menghargai arsip, bukan pada mengelola arsip yang sudah ada. Seberapa jauh tiap pejabat, tiap SKPD mau menjaga arsipnya sendiri lalu pada waktunya diserahkan ke Badan Perpustakaan dan Kearsipan. Saya kira pada waktunya masyarakat harus bisa diajak memiliki kepedulian juga pada arsip. Siapa yang masih menyimpan foto-foto sidang dan risalah sidang perkara pedagang pasar Solok melawan Walikota Saidani tahun 1985? Atau siapa yang masih menyimpan foto terminal Lintas Andalas? Siapa yang masih menyimpan karcis pertama Kebun Binatang Bukittinggi? Atau jangan-jangan ada yang memiliki buku harian Tambiluak, tokoh kontroversi yang dituduh mengkhianati pejuang di Lurah Kincir Situjuh Limapuluh Kota pada 1949? Tak mungkin itu sepenuhnya jadi beban Badan Perpustakaan dan Arsip, diperlukan kesadaran masyarakat menghargai arsip dan mau menyumbangkan salinannya kepada negara. Namun, tugas Badan Perpustakaan dan Arsip kini harus ditambah, bagaimana menumbuhkan kesadaran seperti itu. Menilik pada apa yang sudah dilakukan Pemprov Sumbar, rasanya sudah membuat kita gembira. Badan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) setidaknya mesti memberi apresiasi kepada Pemprov Sumbar yang sudah makin serius melakukan hal-hal untuk menjaga, mengoleksi dan melestarikan arsip untuk merekonstruksi puzzle sejarah bangsa ini.***

Suara Truk ....................Dari Halaman. 1 menjadi bagian dari tujuan wisata. Namun, ternyata tidak demikian halnya bagi para sopir truk. Pemandangan alam nan indah yang semestinya membuatnya nyaman dan tenang justru dirusak oleh aksi pungutan-pungutan di jalanan. Seperti diakui Ach (nama samaran) kepada Haluan yang menumpangi truknya, dia bertugas mengantarkan semen dari distributor Semen Padang, Indarung ke Jambi, Palembang dan Medan. Sekurangkurangnya 2 kali dalam seminggu yang merupakan rute rutinnya. Pada Rabu (20/2) itu, kami berangkat siang dari Indarung, Padang. Tantangan berat langsung kami hadapi yakni medan berliku dan tanjakan hebat di Sitinjau Lauik. Ini merupakan tantangan berat bagi sopir truk, bahkan Sitinjau Lauik ini sudah terkenal bagi sopir truk sebagai medan yang paling berat rute Padang-Jakarta, atau sebaliknya. Karena, sepanjang perjalanan dihadapkan dengan tantangan medan yang cukup berat ditambah beban truk juga berat, Ach hanya bisa menjalankan truknya pelanpelan merayap dengan kecepatan 30 km per jam. Dengan kecepatan itu, tentu saja menghabiskan waktu belasan jam untuk bisa sampai di Kota Jambi. Namun tantangan medan jalan itu bukanlah hal utama yang dikhawatirkan oleh sopir truk. Apalagi mereka sudah biasa melewati medan Jalan Lintas Sumatera itu. Namun yang menjadi tantangan mereka adalah selalu menjadi korban pungutan liar (pungli), baik oleh oknum aparat maupun preman. Pria 36 tahun ini mengaku tantangan itu harus dilaluinya agar bisa menghidupi dua orang anak dan istri yang dia nikahi pada tahun 2005 lalu. “Sudahlah waktu tempuh cukup lama, sepanjang perjalanan kerap pula menjadi korban pungli oknum aparat. Namun, hal itu terpaksa saya lalui, karena memang tugas saya mengantarkan semen dari Padang ke daerah tujuan berdasarkan DO yang di terima dari induak samang,” katanya saat Haluan temani dalam perjalanan PadangSingkut Jambi, Rabu (20/2). Baru awal bercerita, ternyata pungutan langsung menghadang. Pungutan pertama dari Indarung ditemui saat truknya meraungraung mendaki Sitinjau Lauik. Dia harus merogoh kocek Rp30 ribu dari pendakian sampai di atas dan masuk JTO Bukik Lasia Solok. Khusus untuk pungutan di JTO, ada dua JTO di wilayah Sumbar yang dilewati dalam perjalanan dari Padang sampai ke Kota Jambi itu. Dengan dua JTO itu, dia harus mengeluarkan uang Rp60 ribu. Selain JTO, ternyata ada lagi pungutan lain. Pungutan ini terjadi di tiga titik yang dilakukan oleh oknum polisi. “Ada 3 kali pungutan oleh polisi setiap kali saya pulang atau datang mengantarkan semen ke Jambi. Padahal itu tanpa ada rambu-rambu

razia dan juga tidak ada aturan lalu lintas yang dilanggar yang kadang razia ini seperti razia siluman. Ado-ado se salah wak dek polisi ko. Untuk pungli oknum polisi saja habis dana Rp60 ribu pulangpergi. Dan dua timbangan Rp60 ribu Bahkan kadang lebih,” ungkapnya. Banyaknya pungutan yang terjadi dalam perjalanan membuat sopir truk ini terpaksa menghadapi tantangan dengan kesendirian. Dia mengaku terpaksa “memasang badan” sendirian, karena tak bisa menggaji knek akibat pengeluaran besar untuk pungutan liar itu. Perjalanan berliku, mendaki dan menurun di lintas Sumbar-Jambi harus dilalui dengan kesendirian dengan kesiapsiagaan, fokus dan tak bisa lengah sedikit pun. Apalagi jika lengah gara-gara ngantuk. Wah, berat sekali tantangan sopir truk ini. Ternyata tak pungli saja yang dihadapi, akan tetapi juga menjaga kestabilan kendaraan dan gangguan mesin atau ban bocor yang dihadapi. Saat berkendara pun, dia juga harus pandai-pandai melewati jalur. Ini terus dijaga, karena perilaku kendaraan lain berbeda-beda. Ada yang paham dengan kesusahan sopir truk, dan ada juga yang tak mau tau, sehingga sopir truk sering kali dihadapkan dengan ancaman kecelakaan. Sambil bercerita, Ach mengenang masa-masa pahitnya selama mengenderai truk Hino bermuatan 20 ton itu. Meskipun itu tonase yang berlebih, tetapi Ach sebagai seorang sopir harus patuh dengan tugas dari perusahaan pendistribusian Semen Padang. Dan sebagai obat letih baginya ia memandang menjadi sopir tak lebih menang dari gaya namun kalah di nasib, guraunya. Saban malam, saat dia melintasi daerah Sijunjung yang gelap dan sepi itu, ada saja jalan yang bergelombang dan terban, akibat curah hujan yang meningkat belakangan ini. Sang sopir tak boleh luput menginjak rem agar tidak oleng truck yang di kemudikannya. Takutnya nanti rebah kuda jika tak mengurangi kecepatan. Tapi lagi-lagi saat kecepatan dikurangi di jalan bergelombang dan berlubang tersebut, tiba- tiba keranjang disodorkan melalui kaca jendela oleh beberapa anak muda, mau tak mau kayaknya harus diisi dengan rupiah. “Rupanya jalan rusak berlubang tersebut di manfaatkan mereka meminta sumbangan kepada para sopir truk. Setelah mendapat sumbangan, mereka seolah-olah membersihkan jalan dan menimbun. Hal itu sering terjadi kadang membuat saya terkejut terpaksa menginjak rem karena batu atau kayu sengaja ditaruh di tengah jalan,” katanya sembari mengirup aroma sebatang rokok, Lucky Strike, lalu menghembuskan asapnya lewat hidung. Selain jalan berlobang, pungli dengan modus longsor atau pohon tumbang, kata dia, kerap di dalam perjalananya. Apalagi di daerah >> Editor : David Ramadian

Palembang dan Lampung. Parahnya, di saat musim hujan, kadang ada pohon yang sengaja ditebang dari atas bukit. Pemuda-pemuda di sekitar lokasi tersebut seolaholah bertindak membersihkan, yang tujuan tetap memungut sumbangan dari para sopir truk. Sedangkan yang lebih “professional”, mereka sudah mengunakan modus baru dengan mengunakan logo atau merek kesatuannya. Misalnya Bukit Asam II, Leskapin, JPU, LA dan ASA. Merek ini di miliki oleh urang bagak di kawasan, Lampung, Palembang, Medan, dan Merak Bakauni. dan masih ada yang lainya. Menurutnya, untungnya jika mengunakan merek tersebut jika mengalami kendala di wilayah mereka masing, masing sopir truk dibantu dan kendaraan di jaga. Namun untuk masuk satu merek tersebut tentu harus keluarkan kocek minimal Rp200 dan iuran perbulanya Rp50 ribu. Di beberapa titik tertentu di sepanjang jalan lintas Sumatra ini sebut Ach, hampir setiap malam oknum polisi menyetop setiap truk yang lewat. Tidak lain dan tidak bukan, tujuannya meminta uang kepada sopir truk. Menurutnya, disinyalir oknum polisi mencapai hasil pungli belasan juta rupiah per malam. Pasalnya, setiap malam lebih 500 truk melintasi jalan lintas SumbarJambi ini. “Kalikan saja satu truk Rp60 ribu dengan jumlah truk yang lewat. Ya, saya kira tak kurang Rp20 juta mereka dapat hasil pungli setiap malam. Padahal gaji kami hanya Rp200 ribu setiap mengantarkan barang. Kami bukan punya banyak duit. Gaji kami tak lebih dari Rp200 ribu bahkan itu kadang untuk seminggu. Kami juga punya anakanak yang harus kami nafkahi. Jadi tolonglah, jangan lagi ada oknum polisi membanggakan seragamnya dan Petugas Dishub untuk memeras kami, atau sampai kapan mereka memakan uang haram,” katanya. Sembari truk terus melaju dengan beban yang berat. Raungan truk ini seakan menjadi helaan nasib para supirnya. Berat, tapi tetap dilalui juga kehidupan ini. Ach tak sungkan-sungkan bercerita, mumpung dia ditemani wartawan. Katanya, rezki yang diterima hingga pulang ke rumah pernah hanya tinggal Rp10 ribu saja karena terlalu banyak ragam pungli di jalanan. Padahal, dia tidak punya gaji tetap dari perusahaan. “Gaji kami dari hasil kerja kami kecil. kami dibekali uang Rp1,7 juta per trip. Rp800 ribu habis untuk BBM, Rp300 ribu habis pembayar denda di jembatan timbangan, dan pungli lainya sejak Padang sampai ke Jambi. Rp300 ribu buat kami, di dalamnya makan, minum dan rokok. Kalau mobil rusak, bertambah waktu diperjalanan. kalau banyak pungli atau sumbangan di jalan, berapa uang yang kami berikan buat menafkahi anak istri kami,” keluhnya. (h/*) >> Penata Halaman : Syahrizal


8

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

PROPERTI TREN DAPUR MINIMALIS 2013

Elegan dengan Warna Soft TREN properti dengan model minimalis ternyata tak hanya memandang eksterior (sisi luar) dan interior (dalam ruangan), namun juga sampai ke dapur. Sejak beberapa waktu belakangan, justru dapur didesain lebih cantik menawan, sehingga pemilik rumah betah berada di dapur. Bagaimana caranya? Bagi anda yang ingin membangun rumah atau ingin merenovasi dapur, ada baiknya mendesain dapur ala minimalis 2013 berikut. (h/vid/net)

Sejuk dengan Warna Biru GAMBAR Desain dapur minimalis berwarna biru untuk rumah minimalis modern. Kita semua memiliki warna favorit pribadi, Dengan warna tersebut kita tuangkan pada warna dapur rumah kita. Dapur biru yang keren adalah sesuatu yang sesuai untuk kita yang suka suasana tenang dan santai. Dengan Daya tarik magnet yang

sempurna menghadirkan suasan yang tidak terlalu bersahaja. Sebuah perpaduan yang menakjubkan dari gaya dan substansi, dengan lemari biru muda yang terletak sempurna antara pengaturan putih murni yang menawarkan kombinasi yang banyak dipercaya oleh desainer merupakan warna yang mungkin dekat kesempurnaan. (h/*)

Klasik dengan Hitam Putih BERIKUT ini dapur dengan Gaya Klasik berwarna Hitam dan Putih. Beberapa dapur modern saat ini banyak yang menggunakan gaya klasik namun tetap elegan. Desain Dapur dengan Kombinasi warna klasik hitam dan putih adalah sesuatu yang tidak pernah keluar dari mode dan sementara versi modern mungkin sedikit lebih dibedakan dan dipoles, itu masih tetap memiliki pesona dan daya tarik yang sama yang menarik Anda dalam mendesain sebuah dapur tanpa suatu kegagalan. Ini dapur berkilau dengan bentuk yang berbeda di rak tengah putih dan meja hitam. Semoga dengan gambar dapur klasik di atas bisa menginspirasi anda jika ingin membuat atau memiliki dapur dengan gaya klasik dan berwarna hitam putih. (h/*)

Trendi Dapur Asia BERIKUT ini merupakan desain dapur untuk rumah modern. Ada yang trendi dan ada juga desain dapur Asia yang mungkin bisa mendatangkan ide bagi anda untuk membuat sebuah dapur. Dapur trendi terbungkus layar violet yang menyilaukan merupakan skema warna dapur yang ideal bagi mereka yang ingin menggabungkan banyak semangat dan keaktifan di rumah, sementara tidak menyerah pada tampilan perkotaan yang ramping dan halus.

Dengan rak-rak cantik, baik dengan warna violet atau putih meupakan ciri khas dapur ini. Sedangkan meja berkilauan dan pengaturan indah menambah daya tarik dapur ini. Selain Desain Dapur Trendi, ada juga desain dapur Asia. Desain dapur Asia cukup populer karena bentuk khas dapur tesebut dan efek menenangkan di sekitarnya. Meskipun tidak sepenuhnya Asia, dapur ini menyatu indah dengan desain modern.

Dengan unsur-unsur dapur tradisional Asia seperti hangat, duniawi, permukaan kayu yang menarik dan ruang rak klasik dengan pintu kaca terbungkus dalam bingkai kayu. Estetika dan ergonomis, skema dapur disorot oleh aura yang sederhana dan tenang. Semoga dengan gambar desain dapur trendi dan desain dapur Asia untuk rumah minimalis modern di atas bisa memberi anda ide ketika ingin membuat sebuah dapur di rumah moderen anda. (h/*)

Modern dengan Warna Dapur Rumah Modern Merah-Hitam Klasik UNTUK rumah minimalis modern, warna merah dan hitam klasik terlihat lain ketika kita lihat di desain dapur. Untuk itu, butuh banyak pemikiran dan eksekusi besar untuk menarik tampilan dapur ini tampaknya memiliki suatu kemewahan. Permukaan mengkilap, pilihan tempat duduk yang cocok, jendela kaca dari lantai yang memantulkan langit-langit rumah, semua menambahkan kesan mewah pada dapur tersebut. Dengan desain dapur berwarna merah dan hitam klasik tersebut rumah minimalis anda akan tampak lebih mewah dan menawan. (h/*)

SEMENTARA kebanyakan orang cenderung percaya bahwa ruang hidup adalah tempat nongkrong paling populer di yang ada setiap rumah, ternyata salah satu tempat nongkrong favorit di rumah adalah dapur. Alasannya cukup jelas, dari dapur tersaji makanan yang lezat yang bisa kita makan. Dapur modern dapat dilihat berbagai skema warna dan sementara perbaikan total

jarang dilakukan untuk ruangan dapur. Dapur indah yang menggunakan warna-warna sederhana dan nuansa netral dengan cara yang menakjubkan dengan hanya menambahkan dinding berwarna ungu sebagai bagian dari latar belakang dapur. Elegan, kaya dan canggih, desain ini sangat ideal bagi mereka yang menyukai keseimbangan antara minimalis modern dan ekspresi

>> Editor : David Ramadian

berani. Hangat dan menenangkan, yang muncul dari warna kuning dalam bentuk tempat duduk di area dapur menarik dan bunga-bunga segar memberikan dapur ini tampilan yang unik dan menarik. Meskipun sebagian besar menggunakan nuansa tenang, dapur menonjol berkat sentuhansentuhan kecil dengan banyak ventilasi alami ekstensif menggunakan kaca. (h/*)

>> Penata Halaman : Syahrizal


9

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

OLAHRAGA DATA DAN FAKTA SERIE A Klasemen Sementara 1.Juventus 24 17 4 3 (50-16) 2.Napoli 24 15 5 4 (46-21) 3.Lazio 24 13 5 6 (35-26) 4.Milan 25 13 5 7 (44-31) 5.Inter Milan 24 13 4 7 (39-29) 6.Fiorentina 24 11 6 7 (41-29) 7.Udinese 24 9 9 6 35-33 8.Catania 24 10 6 8 31-30 9.Roma 24 10 4 10 50-45 10.Parma 25 8 8 9 31-33 11.Sampdoria 24 8 5 11 31-30 12.Torino 24 6 11 7 27-27 13.Chievo 24 8 4 12 25-39 14.Atalanta 24 8 5 11 21-33 15.Bologna 24 7 5 12 33-34 16.Cagliari 24 6 7 11 26-41 17.Genoa 24 5 7 12 25-37 18.Pescara 24 6 3 15 20-49 19.Siena 24 6 6 12 24-34 20.Palermo 24 3 9 12 21-38 Hasil dan Jadwal Pertandingan Sabtu(16/2) Milan 2-1 Parma Minggu(17/2) Chievo 00.00 WIB Palermo Roma 02.45 WIB Juventus Torino 21.00 WIB Atalant Catania 21.00 WIB Bologna Pescara 21.00 WIB Cagliari Napoli 21.00 WIB Sampdoria Genoa 21.00 WIB Udinese Senin(18/2) Fiorentina 02.45 WIB Inter Milan Selasa(19/2) Siena 02.45 WIB Lazio

55 50 44 44 43 39 36 36 34 32 28 28 28 27 26 25 22 21 18 18

PREMIER LEAGUE Klasemen Sementara

1. Manc. United 26 21 2.Manch. City 26 15 3.Chelsea 26 14 4.Tottenham 26 14 5.Arsenal 26 12 6.Everton 26 10 7.Swansea City 26 9 8.West Bromwich 26 11 9.Liverpool 26 9 10.Stoke City 26 7 11.West Ham 26 8 12.Fulham 26 7 13.Sunderland 26 7 14.Norwich City 26 6 15.Southampton 26 6 16.Newcastle 26 7 17.Aston Villa 26 5 18.Reading 26 5 19.Wigan 26 5 20.Queens PR 26 2 Jadwal Pertandingan Minggu (17/2) Liverpool 22.00 WIB Sabtu((23/2) Fulham 19.45 WIB Arsenal 22.00 WIB Norwich 22.00 WIB Queens PR 22.00 WIB Reading 22.00 WIB West Brom 22.00 WIB Minggu(24/2) Manc. City 20.30 WIB Newcastle 20.30 WIB Selasa(26/2) West Ham 03.00 WIB

2 8 7 6 8 12 10 4 9 12 6 8 8 11 9 6 9 8 6 11

3 (62-31) 3 (48-24) 5 (55-28) 6 (44-30) 6 (50-29) 4 (40-32) 7 (38-29) 11 (36-35) 8 (44-34) 7 (26-31) 12 (29-38) 11 (36-42) 11 (28-34) 9 (25-40) 11 (36-45) 13 (34-46) 12 (25-50) 13 (33-48) 15 (30-51) 13 (19-41)

65 53 49 48 44 42 37 37 36 33 30 29 29 29 27 27 24 23 21 17

Swansea Stoke City Aston Villa Everton Manch.United Wigan Athletic Sunderland Chelsea Southampton Tottenham

BUNDESLIGA Klasemen Sementara 1.B. Münich 2.B. Dortmund 3.B. Leverkusen 4.E. Frankfurt 5.Freiburg 6.Mainz 05 7.Hamburger SV 8.Bor.M.gladbah 9.Hannover 96 10.Schalke 04 11.Werder Bremen 12.Wolfsburg 13.Nürnberg 14.Stuttgart 15.Fortuna Dsd 16.Hoffenheim 17.Augsburg 18.Greut. Fürth

22 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 22 21 21 21 21 21 21

18 11 11 11 8 9 9 7 9 8 8 7 6 7 6 4 2 2

3 6 5 4 7 4 4 9 2 5 4 5 7 4 6 4 9 6

1 4 5 6 6 8 8 5 10 8 `9 10 8 10 9 13 10 13

(57-7) 57 (47-26) 39 (41-29) 38 (38-31) 37 (26-20) 31 (28-25) 31 (26-27) 31 (31-32) 30 (39-39) 29 (33-35) 29 (36-38) 28 (22-32) 26 (20-27) 25 (23-39) 25 (26-29) 24 (26-45) 16 (17-33) 15 (13-35) `12

Jadwal dan Hasil Pertandingan Sabtu(16/2) Wolfsburg 0-2 Bayern Münich Leverkusen 21.30 WIB Augsburg W.Bremen 21.30 WIB Freiburg Mainz 05 21.30 WIB Schalke 04 Hamburger 21.30 WIB Bor. M'gladcbach Fortuna Dsd 21.30 WIB Greuther Fürt Minggu(17/2) B.Dortmund 00.30 WIB E.Frankfurt Nürnberg 21.30 WIB Hannover 96 Hoffenheim 21.30 WIB Stuttgart

Klasemen Sementara 20 16 14 11 11 12 10 11 10 9 8 8 7 7 7 7 5 5 4 3

`2 2 4 6 4 1 6 3 3 5 6 5 7 5 5 3 7 5 6 7

1 5 5 6 8 10 7 9 10 10 9 10 9 11 11 13 11 13 13 14

(78-26) (44-23) (58-22) (36-21) (32-35) (33-39) (37-29) (31-34) (29-35) (33-35) (32-29) (29-42) (30-34) (29-46) (22-32) (23-33) (19-27) (21-28) (23-43) (28-54)

Jadwal dan Hasil Pertandingan Sabtu(16/2) Sevilla 3-1 Deportivo LC Getafe 22.00 WIB Celta Vigo Minggu(17/2) Málaga 00.00 WIB Athletic Bilbao Granada 02.00 WIB Barcelona Osasuna 04.00 WIB Zaragoza Sociedad 18.00 WIB Levante Valencia 23.00 WIB Mallorca Senin(18/2) Valladolid 01.00 WIB Atl.Madrid Espanyol 03.00 WIB Real Betis R.Madrid 03.00 WIB Vallecano

Sociedad Menangi Derby Basque BILBAO, HALUAN — Real Sociedad terus memperlihatkan tren positif di awal tahun ini usai mengalahkan Athletic Bilbao dalam Derby Basque dengan skor 3-1. Dalam laga yang dihelat di San Mames, Sabtu (23/2/2013) dinihari WIB, Bilbao sebagai tuan rumah tampil menyerang sejak menit awal dan memegang kendali permainan. Terbuktik mereka menguasai 56 persen penguasaan bola dan unggul jumlah shot, 18 berbanding 13 milik Sociedad. Bilbao kemudian unggul lebih dulu di menit 30 lewat Ibai Gomez yang menuntaskan umpan Jon Aurtenetxe dengan sepakan terukur dari dalam kotak penalti yang tak bisa dihalau Claudio Bravo. Empat menit kemudian Sociedad menyamakan kedudukan berkat gol Antoine Griezmann lewat tandukan meneruskan crossing Gonzalo Castro dan menembus jala Raul. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum. Di babak kedua Sociedad berbalik unggul tepatnya di menit 66 lewat Imanol Agirretxe. Agirretxe melepaskan tembakan terukur dari dalam kotak penalti. Carlos Vela memastikan kemenanangan Sociedad menjadi 3-1 di menit 76 lewat tembakan kaki kiri yang tak kuasa digapai Raul. Dengan kemenangan ini Sociedad berarti hanya kalah sekali dari 14 laga terakhirnya di La Liga dengan tujuh kemenangan dan enam hasil seri. Posisi Sociedad saat ini di urutan kelima dengan 40 poin dari 25 laganya. Sementara Bilbao kian terpuruk di posisi 15 dengan 26 angka.(h/net)

Spurs Yakin Lewati Inter Milan LYON, HALUAN — Setelah menyingkirkan Olympique Lyon, Tottenham Hotspur juga ingin melewati Inter Milan di Liga Europa. Kalau bisa mengalahkan Inter, Spurs merasa punya kans besar jadi juara. Spurs sukses mengungguli Lyon di babak 32 besar Liga Europa. The Lilywhites dipastikan lolos usai bermain imbang 1-1 dengan klub

Prancis itu di leg kedua, Jumat (22/ 2) dinihari WIB. Mereka unggul agregat 3-2. Di babak 16 besar, Spurs sudah ditunggu Inter. Inter sendiri melaju setelah menyisihkan wakil Rumania, CFR Cluj. "Bisa lolos dengan melewati Lyon dan Inter Milan akan menempatkan Anda ke dalam posisi yang bagus untuk memenangi kompetisi

GARETH BALE (Tottenham Hotspur FC) mencoba melewati Samuel Umtiti (Olympique Lyonnais) pada laga UEFA Cup, Jumat dinihari. UEFA

ini," ujar manajer Spurs, Andre VillasBoas, yang dikutip The Sun. "Apakah kami bisa mengalahkan Inter? Itu akan sangat sulit, tapi kami mendekati dua pertandingan (melawan Inter) dengan tekad untuk menang," imbuhnya. Ini bukan kali pertama Spurs bertemu Inter di kompetisi antarklub Eropa. Di fase grup Liga Champions musim 2010/2011, kedua tim masuk grup yang sama. Saat itulah, nama Gareth Bale mulai mencuat setelah dia tiga kali menjebol gawang Inter di Giuseppe Meazza meski Spurs akhirnya kalah 3-4. "Kami punya dua laga luar biasa melawan mereka di Liga Champions dan kami ingin mengulang malammalam spesial itu yang diingat semua orang," kata Villas-Boas. "Semua orang sangat antusias untuk terus melaju di kompetisi ini. Itulah kenapa kami bereaksi dengan begitu gembira di akhir laga (melawan Lyon)," jelasnya. "Saya pikir kami masih harus membuat langkah yang lebih besar. Inter Milan merepresentasikan hal tersebut karena mereka memenangi Liga Champions beberapa tahun yang lalu dan pada dasarnya mereka adalah tim yang sama," ujar eks pelatih Porto ini. "Ini adalah laga besar buat kami dan saya sangat gembira," tuturnya.

Freiburg Gagal Maksimalkan Posisi Kandang

LA LIGA 1.Barcelona 23 2.Atl. Madrid 23 3.Real Madrid 23 4.Málaga 23 5.Valencia 23 6.Vallecano 23 7.Sociedad 23 8.Real Betis 23 9.Levante 23 10.Sevilla 24 11.Valladolid 23 12.Getafe 23 13.Espanyol 23 14.Athl.Bilbao 23 15.Granada 23 16.Zaragoza 23 17.Osasuna 23 18.Celta Vigo 23 19.Mallorca 23 20.Deportivo LC ` 24

GAGAL — Kiper Athletic Bilbao, Gorka Iraizoz gagal menghalau bola yang meluncur ke gawangnya saat Bilbao berlaga dengan tim sekota, Real Sociedad. Pada Derby Basque ini, Sociedad unggul 3-1. UEFA

62 50 46 39 37 37 36 36 33 32 30 29 28 26 26 24 22 20 18 16

FREIBURG, HALUAN — SC Freiburg gagal memaksimalkan partai kandang kontra Eintracht Frankfurt setelah mengakhiri 90 menit pertandingan dengan skor 0-0. Dalam laga yang dihelat di Mage Solar Stadion, Sabtu (23/

2/2013) dinihari WIB, Freiburg dicatat Soccernet membuat delapan tembakan dengan lima mengarah ke gawang. Meski terlihat lebih dominan namun kedua tim relatif seimbang dalam hal ball possesion yakni 50:50.

Sementara itu Frankfurt cuma bisa mengonversi satu peluang on goal dari delapan tembakan yang dilepaskan Sebastian Rode dkk. Frankfurt sempat mencetak gol di menit ke-12 namun dianulir wasit karena Stefan Aigner yang mencetak gol sudah lebih dulu

terjebak offside. Tak ada gol yang tercipta hingga akhir pertandingan sehingga skor imbang tanpa gol tetap bertahan. Satu poin untuk kedua tim tak mengubah posisi masing-masing di

klasemen karena Freiburg masih di posisi kelima dengan 35 poin dari 23 laga sementara Frankfurt satu posisi di atas dengan keunggulan tiga poin.(h/ net)

Penonton Tewas Akibat Petasan ORURO, HALUAN — Sebuah kejadian mengenaskan terjadi di kawasan Amerika Selatan. Seorang remaja dijemput ajal akibat terkena lemparan petasan ketika sedang menyaksikan laga Copa Libertadores. Kevin Douglas Beltran Espada (14 tahun) mendatangi stadion Jesus Bermudez di Oruro, Bolivia, dengan maksud menyaksikan laga antara klub setempat, San Jose, kontra klub Brasil Corinthians, Rabu (20/2) waktu setempat. Laga yang ketika itu disebutkan langsung memanas setelah Corinthians mencetak gol untuk memimpin pertandingan. Laporan menyebutkan, para suporter tim

tamu merayakannya dengan melemparkan petasan. Sial untuk Kevin, petasan yang dilempar suporter Corinthians itu malah mengarah ke matanya. Pelajar sekolah menengah itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit meski setibanya di sana maut ternyata sudah menjemput Kevin. "Jaringan otaknya rusak akibat proyektil, sebuah tabung plastik, yang menembus rongga tengkorak. Ia meninggal dengan cepat," jelas Dr Jose Maria Vargas di Soccerway. Kendatipun diwarnai insiden tersebut, pertandingan sendiri saat itu tidak dihentikan dan terus berlanjut sampai peluit

akhir dibunyikan. Setelah pertandingan, para pemain San Jose dan pelatih Corinthians, Tite, mengungkapkan kesedihannya atas insiden tersebut. "Anda tidak bisa menang seperti ini. Saya tahu ini takkan melenyapkan kesedihan dari pihak keluarga, tapi saya akan menukar gelar juara dengan nyawa remaja itu," kata Tite. Dilaporkan Fox Sports, lima suporter asal Brasil telah langsung ditangkap oleh kepolisian Bolivia. Usai laga, para suporter Brasil lainnya juga harus berdiam lebih lama di dalam stadion untuk menghindari ketegangan dengan suporter San Jose.(h/net)

JOHANNES FLUM (SC FREIBURG) >> Editor : Rakhmatul Akbar

>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat


OLAHRAGA

10

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

Hendra Irwan Rahim Bertarung ke Musorprov KONI Sumbar PADANG, HALUAN — Merasa terpanggil untuk membenahi prestasi olahraga Sumbar, Hendra Irwan Rahim (HIR) menyatakan kesiapannya maju dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorporv) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar, 6-7 Maret mendatang di Bukittinggi. “Saya merasa terpanggil

dan diminta pula untuk maju oleh pengurus cabor (cabang olahraga),” kata Hendra kepada wartawan di Taman Sari restoran, kemarin (23/2). Dia menyebut, keinginannya untuk maju sebagai ketua KONI bukan untuk mengejar jabatan, tetapi dengan niat tulus memperjuangkan nasib olahraga Sumbar.

Palestina Tolak Tim Gabungan Israel-Palestina RAMALLAH, HALUAN — Ketua Federasi Sepak bola Palestina, Jibril Rajoub, mengatakan belum siap bergabung dengan Israel untuk melawan Barcelona dalam sebuah pertandingan persahabatan. Pertandingan itu diusulkan oleh Presiden Barcelona, Sandro Rossell, yang berkunjung ke kota Ramallah di Tepi Barat, Jumat 22 Februari. "Gagasannya adalah membantu kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian dengan pertandingan antara para bintang Barcelona dengan para pemain dari kedua belah pihak ikut berpartisipasi," kata Rossel dalam konferensi pers bersama Rajoub. Namun Rajoub mengatakan gagasan itu masih terlalu awal dan kondisinya belum siap. "Ide itu akan menimbulkan gempa di kawasan ini jika berlangsung namun masih terlalu dini dan bola berada di pihak Israel," tuturnya seperti dikutip kantor berita AFP. "Kondisinya belum siap dan Israel bahkan belum mengakui kami sebagai sebuah entitas olahraga." Bagaimanapun dia mengatakan gagasan itu amat baik dan merupakan mimpi yang bisa terwujud jika masalah pendudukan Israel di Palestina sudah berakhir. Membantu dialog Sehari sebelum ke Ramallah, Rossel bertemu dengan Presiden Israel, Shimon Peres, dan usai pertemuan presiden Barcelona tersebut mengungkapkan usulan pertandingan sepak bola untuk mendukung perdamaian di Timur Tengah. "Barcelona ingin menyumbang ke dalam upaya memperkuat jembatan perdamaian dan dialog antara masyarakat Israel dan Palestina. Cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui pertandingan sepak bola," tutur Rossel. Pertandingan yang diusulkan Rossel itu rencananya akan digelar akhir Juli nanti antara Barcelona melawan tim gabungan IsraelPalestina. Tahun lalu, warga Palestina marah karena Barcelona memberikan tiket gratis untuk menyaksikan pertandingan Barcelona kepada tentara Israel, Gilad Schalit, yang pernah disandera oleh kelompok militan Hamas selama lima tahun. Barcelona kemudian memberika tiga tiket untuk pertandingan yang sama di Nou Camp kepada perwakilan Palestina, termasuk di antaranya Jibril Rajoub.(h/net)

“Belakangan kita tidak pernah berprestasi bagus di PON. Pembinaan kita masih sangat minim, ini perlu terus digenjot. Mengapa Jatim bisa menguasai PON, karena mereka serius melakukan pembinaan sejak usia remaja,” jelasnya. Kesediaan Hendra untuk itu juga didukung beberapa pengurus cabang. Ketua Peng-

prov Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Sumbar, Togi P Tobing misalnya, mengaku mendukung pencalonan Hendra Irwan Rahim. “Kami pada dasarnya mendukung siapa pun yang ingin maju. Yang jelas, kami inginkan ada perubahan yang lebih baik di tubuh KONI kedepan,” tandasnya. Dia mengatakan selama

periode sebelumnya peran KONI belum maksimal mengelola olahraga Sumbar, sehingga muncul kekecewaan dari pengurus cabang. Harapannya, dalam pemilihan mendatang muncul tokoh-tokoh baru yang memang memiliki visi dan keinginan kuat untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi olah-

raga Sumbar. “Pak Hendra saya kira bagus, dia berhasil ketika memimpin FORKI,” tambahnya. Hendra sendiri mengklaim untuk pemilihan ketua KONI mendatang, sudah didukung 36 pemegang hak suara. Baik dari pengurus cabang, maupun KONI kabupaten dan kota. “Saya optimis lah. Ini kan

untuk kebaikan kita bersama, unutk olahraga Sumbar,” ujarnya. Dia berencana akan mengirimkan formulir pendaftarannya sebagai calon ketua KONI pada 27 Februari. Selain Hendra, Ketua KONI, Syahrial Bachtiar dikabarkan akan kembali maju pada pemilihan mendatang. (h/cw-sal)

Pembalap Nasional Nyaleg ke Gerindra JAKARTA, HALUAN — Dua pembalap nasional Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto akan terjun ke dunia politik. Kakak-beradik itu akan mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra. "Iya (Ananda dan Moreno maju sebagai caleg Gerindra), rencananya siang ini mereka ke DPP mendaftar," kata ketua DPP Gerindra, Edhie Prabowo dalam pesan singkat, Jumat (22/2/2013). Nama Ananda Mikola menjulang setelah dia tampil di berbagai event balap Internasional baik di Asia maupun Eropa. Pria kelahiran April 1980 itu pernah berlaga di Kejuaraan Formula Asia, Formula 3 Italia, Formula 3000 serta menjadi andalan Indonesia di ajang A1 GP di tahun 2005. Prestasi terbaik yang dia raih adalah saat jadi juara Formula 3 Asia di tahun 2005. Langkah Ananda berlaga di kompetisi level Asia dan Eropa kemudian diikuti adiknya, Moreno. Pebalap yang kini berusia 30 tahun itu di antaranya pernah tampil di National Formula Asia Championship, Italian Formula Renault Winter Series, European Karting Open Winter Series, Asian Formula 3 Championship, Formula BMW Asia dan Speedcar Series. Belum diketahui di daerah pemilihan mana Ananda dan Moreno akan maju sebagai caleg. Sebelumnya dari daftar nama caleg Gerindra, muncul nama selebritis Irwansyah, yang akan berjuang di Dapil Banten 3, Tangerang. Selain terkait statusnya sebagai pebalap, Ananda dan Moreno beberapa kali jadi pemberitaan karena 'aksi-aksinya' di luar lintasan. Keduanya dikenal pernah berhubungan dekat dengan beberapa artis cantik, termasuk Moreno yang kini menjalin hubungan dengan Nadine Chandrawinata. (h/net)

Hujan, Mercedes Tetap Berpeluang BARCELONA, HALUAN — Lewis Hamilton menilai peluang Mercedes untuk unjuk gigi dalam balapan bisa bertambah di bawah guyuran hujan. Namun, ia menegaskan ingin berjaya karena usaha dan bukannya keberuntungan. Selepas tes pramusim periode pertama di Barcelona-periode kedua di sana dimulai pada 28 Februari depan--Hamilton melontarkan pernyataan bahwa saat ini Mercedes belum siap bertarung memperebutkan gelar dengan tim-tim papan atas lain mengingat selisih yang ada takkan bisa dipangkas dalam waktu singkat. Saat itu ia juga menyatakan bahwa para rival saat ini terlalu menilai tinggi Mercedes. Entah cuma berusaha merendah atau bersikap realistis, tetapi pebalap yang musim lalu masih membela McLaren itu juga menegaskan bahwa Mercedes bisa diuntungkan jika ada balapan-balapan basah di musim 2013 nanti. Pasalnya, kata Hamilton, guyuran hujan akan membuat balapan jadi sulit ditebak dan dapat mengacaukan hitung-hitungan di atas kertas. Inilah yang dapat menguntungkan Mercedes. Akan tetapi ia juga menegaskan bahwa dirinya lebih ingin meraih kemenangan karena usaha di atas lintasan, alih-alih diuntungkan dengan kondisi nonteknis semacam itu. "Ketika hujan, sudah pasti itu akan jadi lebih seperti undian. Kami bekerja keras untuk bisa cepat di dalam kondisi kering," katanya di Planet F1. "Kami tidak ingin diuntungkan hal seperti itu di mana para pebalap lain gagal dan kami melewati mereka cuma karena keberuntungan." "Kami ingin melakukannya melalui kerja keras dan itulah yang sedang kami usahakan," tegasnya. (h/net)

DAFTAR CALEG — Pembalap Indonesia, Ananda Mikola memilih untuk mulai aktif ke politik dengan merapatkan diri ke Partai Gerindra. Bersama Moreno Suprapto, ia sudah mendaftarkan ke partai besutan Prabowo Subianto itu sebagai caleg. NET

Taufik Tak Akan Ngotot di All England JAKARTA, HALUAN — Gelar juara All England belum pernah diraih pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat. Di pengujung kariernya, Taufik punya satu kesempatan lagi meraihnya, pada ajang yang akan digelar 5 Maret hingga 10 Maret mendatang. Meskipun memiliki kesempatan terakhir sebelum benar-benar mengundurkan diri dari dunia atlet profesional pada Juni mendatang, Taufik mengaku tidak akan "sengoyo"

tahun-tahun sebelumnya dalam mengejar gelar juara All England, turnamen paling bergengsi di dunia bulu tangkis. "Jika ada kesempatan untuk bisa meraih gelar tentunya akan saya ambil, tapi saat ini jangan terlalu berharap banyak dari saya di kejuaraan tersebut," ujar Taufik Hidayat ketika ditemui di Taufik Hidayat Arena di Jalan PKP Ciracas, Jakarta Timur. Pemain peringkat 21 dunia ini mengaku tidak peduli hasil

undian nantinya. Ia hanya ingin berlaga di All England sesuai kemampuannya. "Tidak seperti dulu, saya selalu memantau hasil undian menjelang kejuaraan. Sekarang, saya tidak begitu memperhatikan. Saya juga tidak melakukan latihan khusus," ujar Taufik. Pemain berusia 31 tahun ini adalah juara dunia 2005 dan peraih emas Olimpiade Athena 2004. Lebih lanjut Taufik mengatakan, dirinya saat ini lebih fokus pada pembinaan

usia dini di Taufik Hidayat Arena. Ia ingin menularkan keahliannya kepada pemain yunior. Sementara ini THA menampung beberapa pemain muda berbakat dari klubnya, SGS. "Saya benar-benar memilih pemain yang berkualitas dan bersedia berlatih di sini. Fokus saya adalah atlet berusia 16 tahun ke bawah. Kami menginginkan kualitas dan mencetak juara," tegasnya. Sementara itu Tommy Sugiarto, yang diharapkan

menjadi generasi penerus Taufik Hidayat, akan menggunakan turnamen Jerman Grand Prix Gold 2013 sebagai pemanasan sebelum ke All England. "Di Jerman Grand Prix Gold saya harus fokus pada setiap pertandingan. Saya rasa saya bisa mencapai target semifinal seperti ditetapkan Mas Joko Suprianto, pelatih saya. Bahkan, saya juga harus bisa meraih gelar juara di Jerman," ujar Tommy.(h/net)

Panpel Tour d’Khalistiwa Siapkan Hadiah Rp500 Juta PONTIANAK, HALUAN — Persiapan perayaan Cap Go Meh di Pontianak sepertinya akan berlangsung meriah seiring dengan diadakannya lomba balap sepeda bertajuk Tour d'Khatulistiwa, yang akan dibuka oleh Menko Kesra Agung Laksono hari ini, Sabtu (23/2). Tour d'Khatulistiwa, lomba balap sepeda yang digagas Kemenkokesra bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat di mana akan ada dua jenis perlombaan, yakni City Road Race yang mengambil lintasan di ibukota Pontianak sepanjang 50 km dan digelar sehari sebelum Singkawang Endurance Challenge. Perlombaan sebanyak 12 lap dengan hadiah total senilai Rp 500 juta.

Sementara Singkawang Endurance Challenge adalah lomba single stage yang menempuh jarak 153 km dari Pontianak ke Singkawang dan diikuti 300 peserta dari 10 negara Asia Tenggara plus China. "Bersamaan dengan Cap Go Meh, tapi lain hal kali ini ada sesuatu yang bisa kita kemas dipadu dengan potensi yang dimiliki. Di sini sudah ada komunitas masyarakat gemar bersepeda, ini kita padukan dan diharapkan tiap tahun bisa dilaksanakan yaitu City Road Race Pontianak," kata Agung di rumah dinas Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak,

Kalimantan Barat, Jumat (22/ 2/2012). Agung menyebutkan Tour d'Khatulistiwa awalnya sempat tidak mendapat respon positif dari masyarakat di sana namun dengan dilakukannya uji coba, mulai terlihat masyarakat tertarik dengan acara tersebut. "Uji coba satu hari, ternyata dapat dukungan dari masyarakat. Mereka semula ragu-ragu, apakah bisa lancar, ternyata berjalan dengan baik," sambung Agung. Agung berharap dengan olahraga bersepeda dari Pontianak menuju Singkawang ini dapat melahirkan atlet balap

sepeda baru, sekaligus Tour d'Khatulistiwa ini juga sebagai bentuk peningkatan infrastruktur di Kalimantan Barat. "Saya kira ini satu langkah yang diharapkan jadi agenda tahunan. Siapa tahu dari sini bisa lahir bibit-bibit atlet olahraga sepeda yang baik. Sebetulnya, sarananya cukup luas, sarana di Kalimantan tersambung dengan infrastruktur yang ada, jadi itulah alasan diselenggarakan Tour d'Khatulistiwa." "Jadi ini mendorong pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten untuk memperbaiki serta memelihara infrastruktur yang ada. Jadi banyak nilai-nilai positif dari kegiatan seperti ini." Tour d'Khatulistiwa ini rencananya akan dimulai >> Editor : Rakhmatul Akbar

pukul 06.30 WIB ini dan Agung mengharapkan perlombaan ini dapat membantu promosi wisata di Kalimantan Barat, terutama di kota seribu klenteng Singkawang yang akan dihiasi lampionlampion cantik menyambut Cap Go Meh. "Saya mengharap besok (hari ini), saya mendengar banyak hadir duta-duta besar dan peserta Tour d'Khatulistiwa ini sudah dimulai dengan hadirnya peserta dari Malaysia. Saya berharap kepada Pak Gubernur Kalimantan Barat, 2014 dan seterusnya, kalau bisa 10 negara ASEAN. Ini adalah tempat promosi yang sangat potensial untuk kepentingan masyarakat sendiri," tutup Agung.(h/net) >> Penata Halaman : Syamsul Hidayat


PENDIDIKAN

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H BEASISWA KE LUAR NEGERI

Dari Pertanian ke Korea Selatan SOUTHEAST Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) menawarkan beasiswa pascasarjana 2014-2015 untuk jenjang S-2 dan S-3 kepada para peneliti dan profesional di bidang pertanian. Beasiswa ini khusus ditawarkan kepada kandidat dari negara-negara Asia Tenggara, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam. Beasiswa ini meliputi biaya kuliah, tunjangan buku, tunjangan penyusunan tesis dan disertasi, asuransi dan tiket perjalanan pp, serta biaya hidup sebesar 400 dolar AS per bulan. Kandidat bisa memilih program studi yang terkait bidang pertanian, seperti ilmu pengetahuan hayati, ilmu pengetahuan sosial, ekonomi dan statistik, kehutanan dan perikanan, ilmu lingkungan, teknologi agro industri dan teknik, kimibiokimia dan manajemen pengembangan. Beasiswa akan berlaku untuk kandidat yang memilih studi di sejumlah universitas mitra SEARCA. Universitas-universitas tersebut adalah: - Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Indonesia - Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Indonesia - Universiti Putra Malaysia (UPM), Selangor, Malaysia - Kasetsart University (KU), Bangkok, Thailand - University of the Philippines Los Baños (UPLB), Laguna, Filipina - University of the Philippines Diliman (UPD), Quezon City, Filipina - University of the Philippines Visayas (UPV), Iloilo, Filipina Beasiswa ini hanya bisa dilamar oleh kandidat yang bekerja di institusi pendidikan, lembaga riset atau kantor pemerintah. Kandidat harus berusia di bawah 35 tahun. Pendaftaran terkait dengan kementerian pendidikan di masing-masing negara asal kandidat. Namun, tenggat awktu yang diberikan untuk pendaftaran sama, yaitu paling lambat 30 Juli 2013. Informasi lebih lanjut dan formulir aplikasi bisa diperoleh di laman resmi SEARCA. Selain itu, Pemerintah Korea Selatan kembali menawarkan beasiswa bagi kandidat internasional untuk tahun 2013 melalui Korean Government Scholarship Program (KGSP). Beasiswa yang masih tersedia hanya untuk jenjang S-2 dan S-3 karena aplikasi untuk jenjang S-1 sudah ditutup November tahun lalu. Berbagai program studi ditawarkan untuk beasiswa di setiap jenjang. Untuk memperoleh informasi tentang program studi yang ditawarkan, kandidat bisa melihatnya melalui laman Study in Korea. Ada 345 beasiswa pascasarjana yang akan diberikan pada tahun ini. Pemerintah Korea menawarkan beasiswa ini ke lebih dari 60 negara di Afrika, Asia Pasifik, Amerika, dan Eropa. Beasiswa ini meliputi biaya kuliah selama 2 tahun untuk S-2 dan 3 tahun untuk program doktoral plus kursus bahasa Korea untuk masingmasing jenjang selama 1 tahun. Beasiswa juga meliputi tiket pesawat pergi-pulang dari negara asal kandidat. Tunjangan bulanan sebesar 800.000 won untuk S-1 dan 900.000 won untuk S-2 dan S-3, tunjangan tempat tinggal, tunjangan untuk kembali ke negeri asal setelah menyelesaikan studi, asuransi kesehatan, serta tunjangan riset dan biaya cetak disertasi untuk program S-2 dan S-3. Berminat? Syaratnya, kandidat harus berasal dari negara mitra. Untuk S-2 dan S-3, kandidat harus berusia di bawah 40 tahun pada 1 September 2012. Kandidat juga harus sudah memperoleh gelar S-1 dan S-2 pada tanggal 1 September setiap tahunnya dengan IPK minimal 2.64 (skala 4.0), 2.8 (skala 4.3), 2.91 (skala 4.5), atau masuk dalam daftar 80 persen lulusan terbaik dari kampus sebelumnya. Aplikasi beasiswa pascasarjana ditunggu hingga tanggal 31 Maret 2013. Informasi selanjutnya bisa diperoleh melalui laman resmi NIIED. Hwaiting!(kcm)

11

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

Penuhi Tenaga Ahli Bidang Teknik INSTITUT Teknologi Padang (ITP) merupakan Perguruan Tinggi Teknik tertua di Sumatera Bagian Tengah. Institusi ini didirikan dalam rangka memenuhi tenaga kerja ahli dan memilih dalam bidang keteknikan. Diawal berdirinya, institusi ini merupakan sebuah kursus yang diberi nama Kursus Ahli Teknik (KAT) dengan dua bidang keahlian, yaitu : Keahlian Mesin dan Keahlian Sipil. Pada tahun 1973 kursus berkembang menjadi sebuah akademi, yang selanjutnya diberi nama Akademi Teknik Padang (ATP) berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang Nomor : 02/ YPT/KPTS/1973 tanggal 21 Februari 1973, dengan membuka Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik mesin (Program Sarjana Muda). Kemudian menyusul dibukanya Jurusan Teknik Elektro pada tahun 1980. Perubahan bentuk dan nama Akademi Teknik Padang (ATP) menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) dilakukan pada tahun 1987, dengan menambah

Gedung ITP. NET tiga program studi yaitu : Program studi Teknik Sipil (S1), Teknik Mesin (S1), dan Teknik Elektro (S1). Kemudian pada tahun 1989 berubajh menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP). Selanjutnya pada tahun 2002 Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) berkembang menjadi Institut Teknologi Padang (ITP),

yang dikukuhkan oleh Mendiknas RI melalui Surat Kepetusan Nomor : 113/D1012002, sejak tahun 2002 hingga sekarang ITP dipercaya oleh pemerintah untuk melaksanakan proyek TDSP, Semi-QUE, PHK-A1, PHK-A2, PHK-PMP, PHK-K3-Inherent dan Hibah Kompetisi lainnya. Memiliki misi menyelengga-

rakan pendidikan tinggi teknik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, mengembangkan penelitian yang inovatif, produktif, dan responsif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan nilai dan tanggung jawab sosial. Institut Teknologi Padang

memiliki gedung yang representatif terpusat di tengah kota Padang dengan fasilitas antara lain Gedung Perkantoran, Gedung Perkuliahan, Perpustakaan, Lab. Teknik Mesin, Lab. Teknik Elektro, Lab. Teknik Informatika, Lab. Teknik Sipil, Lab. Pemodelan & simulasi, Lab. Konversi Energi Listrik dan Pusat Ilmu Komputer & Sistem. (itp.ac.id)

Ajarkan Toleransi Lewat Sekolah Gratis JULIANTO Eka Putra (40) bermimpi Indonesia menjadi bangsa yang saling menghargai perbedaan suku dan agama. Pria asal Surabaya itu pun coba mewujudkan mimpi tersebut lewat SMA Selamat Pagi Indonesia, sekolah gratis yang dia bangun di Batu, Jawa Timur. Herpin Dewanto Sekolah yang mulai beroperasi pada 2007 ini unik. Siswa yang diterima di sekolah itu harus memenuhi syarat utama, yaitu yatim piatu atau punya orangtua tetapi amat miskin. Selama bersekolah, mereka tak mengeluarkan uang sedikit pun, bahkan mendapat uang saku Rp 100.000Rp 150.000 per bulan. Tak hanya itu, dalam setiap penerimaan siswa baru, komposisi siswa yang diterima harus berasal dari sejumlah daerah, dari Sabang sampai Merauke. Proses seleksi semakin ketat karena siswa yang diterima per tahun harus mewakili kelima agama yang diakui di Indonesia. “Proses ini yang membuat perjalanan kami pada awalnya terasa berat. Namun, ini harus dilakukan agar proses belajar tentang perbedaan dapat berjalan,” kata Julianto, pekan lalu, di Surabaya, Jawa Timur. Pada penerimaan siswa baru tahun 2007, sebanyak 27 siswa

yang diterima dari kuota penerimaan 30 orang. Jumlah murid sekolah ini tak sebanyak sekolah pada umumnya karena SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) bersistem asrama dengan tempat terbatas. Ide spontan Tahun 2000 Julianto memberikan motivasi bisnis di Surabaya. Waktu itu ia menjadi distributor sebuah produk kesehatan yang dipasarkan secara multilevel marketing (MLM). Pekerjaan yang ditekuninya sejak 1995. “Tahun 2010 kita harus punya sebuah sekolah gratis,” kata Julianto waktu itu. Ia menyerukan kalimat itu secara spontan dan di luar naskah. Hadirin langsung bersorak. Namun, rekan dekat dan istri Julianto menganggap seruan spontannya itu sebagai keteledoran. Ia dianggap berbicara tanpa berpikir dulu. Setelah itu dia baru bingung, bagaimana bisa membangun sebuah sekolah gratis, sementara penghasilannya sekitar Rp 20 juta per bulan. Ia lalu mengajak rekannya berpartisipasi dengan menyumbang 5 persen dari pendapatan. Namun, uang yang terkumpul baru sekitar Rp 300 juta, masih jauh dari cukup. Pendiri perusahaan tempat

spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll

Julianto bekerja, Peter Chia, yang berada di Singapura, mendengar rencana pembangunan sekolah itu pada 2003. Dia menghubungi Julianto dan menyatakan mau membantu. Peter meminta Julianto segera mencari tanah. Batu dipilihnya karena daerah itu berhawa sejuk sehingga sekolah sekaligus asrama tak memerlukan banyak mesin pendingin ruangan. Biaya operasional bisa ditekan. Julianto mendapat tanah 3,3 hektar seharga Rp 5,3 miliar. Tanah sudah ada, tetapi sekolah tak segera bisa dibangun karena dia sibuk dan biaya pembangunan gedung yang ditaksir Rp 7,5 miliar belum terkumpul. Tahun 2005, selama tiga hari berturut-turut ia membaca berita tentang siswa yang bunuh diri karena tak punya uang untuk sekolah. Julianto berjanji dalam hati, jika esok hari masih mendapati berita serupa, artinya berita itu merupakan teguran dari Tuhan. Keesokan hari, ia membaca berita serupa. Tanpa pikir panjang, Julianto mengumpulkan koleganya di Surabaya untuk membahas pembangunan sekolah. “Apa pun yang terjadi, sekolah itu harus dibangun sekarang,” katanya waktu itu.

Sekolah dan asrama itu pun dapat dibangun dengan dana sumbangan dari rekan-rekan Julianto dan uang pribadi. Kebetulan tahun 2001-2005 Julianto mendapat bonus 300 persen per tahun. Di perusahaan, Julianto kini menjadi distributor dengan tingkatan tertinggi, Royal Crown. Saat sekolah itu berhasil dibangun lebih cepat dari yang diimpikan, Julianto merasa takjub. Ia menyebut sekolah yang berawal dari gagasan mustahil itu sebagai karya Tuhan. Belajar hidup Sistem pendidikan SMA SPI memakai kurikulum umum. Namun, siswa sebanyak mungkin tak belajar di kelas karena kelas akan memenjarakan imajinasi dan kreativitas siswa. Mereka

banyak belajar di kebun atau pendapa di lingkungan sekolah. Dengan misi menanamkan jiwa toleransi, maka ada lima guru agama berbeda di sini. Namun, dalam setiap perayaan hari besar agama, siswa yang tak merayakan ikut membantu. Mereka dilatih menghargai cara berdoa dan keyakinan pemeluk agama lain. Sesuai namanya, sekolah itu bertujuan memberikan semangat dan harapan bagi anak yatim piatu dan tak mampu. SMA SPI juga mematahkan pola lama bahwa hanya anak pandai yang mendapatkan beasiswa. Jika sekolah seperti ini tersedia di banyak daerah, setiap pagi anak-anak akan berseru lantang, “Selamat Pagi Indonesia!”(kcm)

Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman

Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269 Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto WPU / Penanggungjawab: Zul Effendi, Pemimpin Redaksi: Yon Erizon, Pemimpin Perusahaan: Indra Helmi.

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Redaktur Pelaksana: Syamsu Rizal,

Penerbit: Litbang & Online Media: Eko Yanche E PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP Koordinator Minggu: David Ramadian, No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 Koordinator Liputan: Rudi Antono, 1985 tanggal 19 November 1985. Manajer Cetak: Mardius Caniago

Direktur Haluan Media Group: H Desfandri. Dewan Redaksi : H. Basrizal Koto, H. Desfandri, H. Hasril Chaniago, Zul Effendi, Yon Erizon, Indra Helmi, Ismet Fanany MD, Eko Yanche Edrie, Syamsu Rizal, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Redaktur: Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Rahmatul Akbar. Asisten Redaktur: Devi Diani, Meidella Syahni, Reporter Padang: Ade Budi Kurniati, Nasrizal, Perwakilan Bukittinggi: Haswandi (Plt Kepala) Jon Indra (Non-Aktif), Syamsuardi S, Ridwan, Pariaman/Padang Pariaman: Dedi Salim, Trisnaldi, Payakumbuh/Limapuluh Kota: Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert, Pasaman:Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina, Agam: Miazuddin, Kasra Scorpi, Padang Panjang: Iwan DN, Rian Syair, Tanah Datar: Yuldaveri, Emrizal, Aldoys, Pasaman Barat: M. Junir, Gusmizar, Pesisir Selatan: Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman, Kabupaten Solok/Kota Solok: Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago, Solok Selatan: Icol Dianto, Sawahlunto: Fadilla Jusman, Sijunjung: Azneldi, Dharmasraya: Maryadi, Ferry Maulana, Biro Jakarta: Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Moralis, Biro Kepri: M Sahdan Tim Kerja Usaha: Efri Hanter (Kabag Sirkulasi), Yursil Masri (Manajer Keuangan), Andiyanto (Koord Asongan), Yunasbi (Kabag Iklan), Tata Letak/Desain: David Fernanda, Nurfandri, Rahmi, Syamsul Hidayat, Jefli, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi, Kasir : Desy, TI : Teguh. ,Pra Cetak : Sawal Marjuni HRP, Mai Hendri, Cetak : Mardianto (Koordinator), Afandi, Rudi Kurniawan, Jecky Jekcson. Haluan Media Group: CEO H.Basrizal Koto, Direktur: H Desfandri. Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Iklan dan Sirkulasi: (0751) 4488700, Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: haluanpadang@gmail.com, redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: Tarif Iklan: Display FC halaman satu: Rp50.000/mm kolom, Display BW halaman satu: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam FC: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam BW: Rp17.500/mm kolom, Iklan SC :Rp25.000/mm kolom, Sosial/ Ucapan Selamat FC: Rp15.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat BW: Rp10.000/mm kolom, Dukacita: Rp10.000/mm kolom, Iklan kolom (maks 300 mmk) FC: Rp15.000, Iklan Kolom (maks 300 mmk) BW: Rp10.000, Advertorial FC: Rp40.000/mm kolom, Advertorial BW: Rp25.000/mm kolom Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com >> Editor : maidela syahni

>> Penata Halaman : Rahmi


GO GREEN

12

Kasus Lingkungan Hidup di Sumbar KASUS lingkungan yang menjadi isu utama akhir-akhir ini di Sumatera Barat yang berdasar dari pengaduan masyarakat pada umumnya adalah pelanggaran terhadap izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sementara substansi permasalahan dari pengaduan yang dilaporkan terkait pencemaran air (sungai) akibat aktivitas suatu usaha atau kegiatan. Selama tahun 2012 terdapat sembilan pengaduan yang dilaporkan ke Bapedalda Provinsi Sumatera Barat. Dari sembilan kasus yang dilaporkan tersebut, dilihat dari kewenangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota, merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten atau Kota dalam penanganannya. Peranan Bapedalda Provinsi Sumatera Barat dalam penanganan penyelesaian kesembilan kasus diteruskan ke pemerintah kabupaten atau kota melalui penyampaian surat resmi agar di tangan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten maupun kota terkait. Penanganan tindak lanjut penyelesaian kasus berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran atau Perusakan Lingkungan Hidup, dan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 660-390-2006 tentang Prosedur Tetap (Protap) Pembinaan dan Penegakan Hukum Lingkungan Provinsi Sumatera Barat. Bapeldada terus berupaya menangani setiap kasus di luar pengadilan. Hal tersebut juga diamanatkan UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. “Dilihat dulu kasusnya apakah itu kasus sektor atau lingkungan, jika lingkungan maka kami yang menangani. Kami usahakan penyelesaiaan di luar pengadilan, kecuali untuk pelanggaran dilakukan secara sengaja oleh perusahaan,” ujarnya. Bapeldada mengharapkan dukungan kuat dari pemerintah daerah kabupaten dan kota dalam keberadaan lembaga lingkungan hidup yang berbentuk badan di daerah tersebut. Sehingga kedepannya, mereka memiliki peranan yang lebih efektif. “Hal tersebut merupakan salah satu indikator kinerja Pemda di bidang lingkungan hidup,” jelasnya. (h/*)

PENCEMARAN SUNGAI BATANG HARI

Bapedalda Sumbar Lakukan Pemantauan Berkala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Sumatera Barat bersama kabupaten/kota melakukan pemantauan berkala kualitas sungai, terkait berbagai pencemaran lingkungan yang terjadi belakangan ini di beberapa daerah. LAPORAN: NOVIA CITRA VALINCA

Pengambilan sampel air

Perhatian Kabupaten/Kota Masih Rendah BEBERAPA kendala yang dihadapi Bapeldada pada penanganan isu ini yaitu masih rendahnya komitmen kabupaten atau kota terhadap isu ini. Di sisi lainnya juga belum ada penetapan mengenai daya tampung dan daya dukung beban pencemaran Sunga Batang Hari. “Diperlukan adanya penetapan dari pusat mengenai hal tersebut, karena ini merupakan daerah lintas provinsi. Sejauh ini, pengkajian sudah dimulai tetapi belum selesai dilakukan,” ujar Dedet. Pengelolaan Limbah Pengelolaan lim-

bah di Provinsi Sumatera Barat mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, Air Limbah Domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha atau kegiatan pemukiman (Real Estate), Rumah Makan ( Restoran), Perkantoran, Perniagaan, Apartemen dan Asrama. Pemda Provinsi Sumatera Barat telah mengeluarkan Pergub No.41 Tahun 2008 tentang Penetapan Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Perbengkelan di Provinsi Sumatera Barat. Pengelolaan

Limbah Domestik berada dalam pengawasan dan pengendalian Kab atau Kota sesuai kewenangan. Sementara itu, pengelolaan limbah pada industri kecil merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk menfasilitasi industri agar menerapkan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan air limbah sederhana. “Baik pemerintah pusat dan propinnsi sudah mengarahkan kab atau kota untuk menyiapkan program IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) melalui dukungan dana alokasi khusus (DAK),” tambahnya. (h/*)

Status Mutu Air Sungai

Pengambilan sampel

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

SEBAGIAN besar sungai di Sumatera Barat yang telah dipantau Bapeldada, hampir pada semua sungai terdapat beberapa parameter yang berada di atas ambang batas. Hal ini bukan berarti kondisi kualitas air sungai tersebut kurang baik tetapi lebih disebabkan faktor alam seperti unsur logam dan lainnya. “Sungai yang tercemar berat yang menjadi isu utama di Sumbar saat ini adalah sungai Batang Hari. Disamping itu, juga ada sungai-sungai yang berada di wilayah perkotaan seperti sungai Batang Lembang dan Batang Agam,” ungkap Dedet. Ia menerangkan, penyebab utama pencemaran sungai di Sumbar yaitu khusus di daerah karena faktor aktivitas pertambangan. Sementara, di daerah perkotaan disebabkan oleh limbah domestik. “Penanganan pemerintah Penanganan dilakukan mulai dari upaya pencegahan yakni tahap rencana kegiatan, dimana pihak perusahaan diwajibkan menyusun dokumen

lingkungan yakni AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) atau UKLUPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) atau SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan),” ujarnya. Sejauh ini, Bapeldada melalui Program Perusahaan (Proper) dan Program Perusahaan Kegiatan (Properlike) melakukan penilaian terhadap tingkat ketaatan perusahaan atau kegiatan mereka kepada peraturan lingkungan hidup. “Sesuai dengan kewenangannya Bapedalda melakukan penetapan status mutu air sungai untuk lintas kabupaten atau kota melalui kegiatan pemantauan kualitas air sungai. Mengenai teguran dan sanksi, Bapeldada menyerahkan hal tersebut kepada kabupaten atau kota yang bersangkutan. Kalau Bapeldada akan memberikan teguran ke pihak yang di bawah kewenangan kami,” ucapnya. (h/*)

Menurut Kepala Bapeldada Sumbar, Asrizal Asnan, kondisi terkini Sungai Batang Hari pada saat ini sedang ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Solok. “Beberapa bulan lalu, Pemkab Solok telah menghentikan sementara kegiatan penambangan emas yang dikelola oleh PT. Geomenex Solok Selatan dan PT.Geomenex Sapex,” ujar pria yang akrab disapa Pak Dedet ini kepada Haluan, Jumat (22/2). Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan dari bulan Juni sampai Oktober 2012 yang lalu, enam titik sampling pada lima periode pengambilan sampel, menunjukan hasil bahwa H2S, TSS dan Hg diatas Baku Mutu sebagaimana yang ditetapkan oleh PP No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemeran Air. TSS pada semua titik pantau kecuali di hulu sungai masih di bawah Baku Mutu dan yang paling tinggi pada titik pantau di Jorong Sungai sangkir Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Sedangkan, H2S pada semua titik pantau sampel diatas Baku Mutu, yang paling tinggi pada titik pantau Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. “Untuk Hg pada pemantauan bulan Juni dan Bulan Oktober merupakan yang tertinggi di Jorong Sungai Sangkir Kanagarian Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Hg ini adalah unsur kimia yang paling berbahaya dan merisaukan,” jelas Dedet yang didampingi oleh Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Informasi Lingkungan di Bapeldada Sumbar, Siti Aisyah. Ia mengungkapkan, sejauh ini masyarakat kabupaten maupun kota tersebut belum ada informasi maupun pengaduan masyarakat mengenai

Asrizal Asnan masalah ini. Walaupun begitu bukan berarti Bapeldada hanya diam saja. Beberapa penanganan sudah dilakukan Bapeldada yaitu melakukan kegiatan optimalisasi penanganan DAS Batang Hari Melalui Sekretariat Bersama. “Kegiatan tersebut dimaksudkan agar penanganan DAS Batanghari dapat berjalan sebagaimana mestinya seperti yang telah diamanatkan dalam Kesepakatan Bersama oleh 4 Bupati terkait yaitu Bupati Solok Selatan, Bupati Dharmasraya, Bupati Solok dan Bupatu Sijunjung,” tuturnya. Sementara itu,upaya lainnya yang dilakukan Bapeldada yaitu pemantauan berkala kualitas Air Sungai Batang Hari dalam rangka pengumpulan data kualitas air sungai dan penetapan status mutunya dari tahun 2009 sampai 2013. Untuk mencegah dampak yang lebih buruk kedepannya, Bapeldada juga melakukan beberapa upaya yaitu Pemantauan air sungai Batang Hari secara berkala pada 6 kali periode pemantaun dalam 1 tahun dengan 6 titik pantau. Pengawasan Pengendalian terhadap kegiatan atau usaha yang berada di aliran sungai Batang Hari hari bersama instansi Lingkungan Hidup kabupaten terkait, dan workshop pengelolaan Sungai Batang Hari Tahun 2013 yang mengacu kepada hasil pemantauan tahun 2009 sampai tahun 2013 untuk kebijakan pengelolaan Sungai Batang Hari kedepannya. (h/*)

Pengambilan sampel sungai batang lembang

>> Editor : David Ramadian

>> Penata Halaman : Irvand


MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

ANAK DAN KELUARGA

13

Memahami Eksperimen Si Kecil

Kekhawatiran berlebihan dari orangtua seringkali justru membatasi bahkan melarang sepenuhnya “eksperimen” yang dilakukan batita. Misalnya, ketika melihat anak memegang gelang berisi air, Anda langsung mengambilnya karena takut anak menumpahkannya dan membuat lantai basah. Ketika anak ingin menadahkan waah air di tetesan air hujan, Anda

langsung meraih tubuh anak, lalu memindahkannya karena takut tubuhnya basah kuyup. Respons seperti ini dari orangtua berakibat pada anak menjadi malas coba-coba atau bereksperimen. Bila itu kerap terjadi, bukan tidak mungkin hal itu akan menghambat anak untuk mengembangkan banyak kemampuannya seperti kemampuan motorik, analisis, kemampuan koordinasi dan lainnya. Belum lagi dengan banyaknya informasi yang bakal ia terima dari “bereksperimen”. Titi P Natalia, MPsi, Staf Pengajar Program Studi Magister Psikologi Universitas Tarumanegara mengatakan orangtua perlu mendukung

“eksperimen” anak dengan baik. Bebaskan, dukung dan fasilitasi anak untuk “bereksperimen”. “Biarkan anak leluasa melakukan berbagai percobaan. Bahkan, orangtua sebaiknya memfasilitasi “eksperimen” anak. Sediakan bendabenda yang sekiranya dapat membuat anak tertarik melakukan “eksperimen”. Seperti gelas plastik, kardus kecil, botol kecil dari plastil, kertas koran, dan sebagainya. Kemudian biarkan anak menggunakannya,” katanya. Jangan berhenti di sini, tapi jelaskan pula apa saja yang terjadi saat anak “bereksperimen”. Ketika anak menyobek kertas misalnya, Anda

bisa mengatakan, “Lihat kertasnya sobek karena kamu menariknya. Ayo kita sobek lagi!” Kemudian ketika kertasnya akan ditempel Anda bisa katakana, “Ayo oleskan lemnya, lem ini akan merekatkan kertas, lihat kertasnya menempel, kan!” Dengan cara ini, anak mengenal kata lem dan sifatnya lengket sehingga dapat berfungsi sebagai perekat kertas. Demikian pula dengan “eksperimen” lain, Anda bisa memberikan penjelasan sesuai kondisi yang ada. Intinya saat si kecil bereksperimen, orangtua dapat mengenalkan banyak hal pada anak. Orangtua atau orang dewasa hanya perlu memastikan semuanya aman dan baik-baik

saja. Dampingi dan awasi anak saat bereksperimen. Contoh lainnya, anak menuang air dari gelas ke baskom. Beberapa tetes air mungkin tumpah ke lantai. Jangan sampai tumpahannya membuat lantai licin, sehingga dapat menyebabkan anak terpeleset. Hal yang tak kalah pentingnya, ciptakan suasana yang menyenangkan saat anak bereksperimen. Dengan suasana yang menyenangkan, ia akan melakukannya lagi dan lagi. Kalau itu kerap dilakukannya, maka ia akan mendapatkan atau mengenal semakin banyak hal baru, sesuatu yang baru, keterampilan baru, dan lainnya. Kelak, apa yang didapat dari hasil “eksperimennya”, akan

sangat bermanfaat untuk kehidupannya. Berapa banyak barang Anda yang rusak akibat “eksperimen” si batita? Kabar baiknya, eksperimen-eksperimen itulah yang akan membuatnya cerdas. Misalnya, batita bereksperimen dengan mencontoh apa yang dilakukan orang dewasa. Karena ia pernah melihat orangtuanya mencuci piring, baju, atau alat rumah tangga kemudian ia mencuci ponsel kakaknya. Hal ini bisa terjadi karena dua hal, anak salah menerapkan perilaku orang dewasa, atau mungkin anak sebenarnya sudah memahami kalau ponsel tidak boleh dicuci, namun ia ingin bereksplorasi. Anak ingin melihat guyuran air yang membasahi ponsel basah. Tidak hanya itu, ada kemungkinan ia melakukan hal itu untuk memancing perhatian si kakak. Respon si kakak berupa teriakan, ekspresi marah, kemuudian dengan cepat merebut ponselnya, bisa saja menjadi satu hal yang menarik buat anak. Menurut Titi P “eksperimen” anak tak hanya mencuci ponsel. Banyak “eksperimen” lain yang sering mereka lakukan. Ini sering dengan daya eksplorasi anak yang semakin luas di usia ini. Anak bak periset ulung, yang menjadikan benda atau hal-hal yang di temuinya sebagai kelinci percobaan. Tidak usah heran, ada banyak eksperimen yang mungkin anak lakukan seperti mencongkel-congkel tanah atau menggali lubang semut, menumpahkan air di lantai, menuang air dari gelas ke baskom, melempar bola karet ke kaca, menadahkan tangan di tetesan air hujan, bongkarbongkar mainan, ikut mengetik di komputer, pencet-pencet remote, mengganti saluran

Tante Ofi hanya tidak mau melihat Icha pulang sekolah dengan wajah cemberut karena nilai PRnya tidak sama dengan teman-temannya. Seperti yang sudah-sudah ketika Tante Ofi belum serajin sekarang menemaninya mengerjakan PR. Setelah mendapat balasan SMS dari gurunya Icha, Tante Ofi mendikte satu persatu soal PR Icha. Tantenya tahu, sebenarnya Icha sudah hafal dan paham satu persatu angka dan huruf, tapi tak tahu kenapa Icha selalu kurang dalam menulis soal PRnya. Ini yang menurut Tante Ofi perlu dicari tahu. Hari ini, Icha pulang sekolah dengan wajah sumringah. Senyumnya cerah secerah mentari siang ini. Tante Ofi sedikit berbasa-basi ketika mendengar salam Icha, tidak langsung menanyakan nilai untuk hari ini. “Udah pulang Cha?” tanya Tante Ofi. “Hehehe, udah Tan,”. Jawab Icha singkat. Sambil tak melepaskan senyumannya. “Kelihatannya seneng banget, emang dapat nilai berapa hari ini?” tanya Tante Ofi melihat gelagat Icha yang sebenarnya ingin pamer nilai. “PRnya dapet nilai 100, terus menulis halusnya dapet

nilai 75,” jawab Icha girang. “Ada PR lagi?” lanjut Tante Ofi. “Iya, ada Tan,” jawab Icha sambil menyodorkan buku PRnya pada Tante Ofi untuk melihatnya. Tante Ofi menerima dan membuka-buka buku Icha. “Kamu senang dapet nilai 100?” tanya Tante Ofi. “Iya, hari ini Icha seneng banget karena PRnya dapet nilai 100. Itu artinya jawaban Icha bener semua kan Tan?” jawabnya. “Kamu mau dapet nilai 100 terus?” tanya Tante Ofi kemudian. Icha hanya mengangguk pelan. Wajahnya sedikit berubah. Tak lagi secerah pada saat baru menginjakan kaki diteras rumah. Seperti paham apa yang akan dikatakan Tante Ofi selanjutnya. “Kalau mau dapat nilai 100 harusnya kalau Icha menulis soal PR jangan sampai ada yang tidak tertulis. Coba kalau Tante Ofi tidak mau SMS Bu Guru, soal yang Icha tulis salah, sudah pasti jawabannya salah. Kalau jawabannya salah pasti mengurangi nilai. Tidak akan mendapatkan nilai 100 karena sudah ada soal yang jawabannya salah. Iya nggak?” terang Tante Ofi panjang lebar. Lagi-lagi Icha hanya bisa mengangguk. Pelan. Masih terdiam. “Kenapa sih, Icha kalau

menulis PR kok selalu huruf dan angkanya kurang?” tanya Tante Ofi tiba-tiba. “Emm, Icha gugup. Temen-temen Icha sudah selesai semua. Icha tidak mau pulang terakhir,” jawab Icha polos. “Cha, dengarkan Tante. Icha itu sebenarnya anak yang pintar. Apalagi kalau menulis soal PRnya selalu lengkap. Pasti nilai Icha bagus-bagus. Katanya Icha ingin selalu dapat nilai 100, itu artinya mulai dari sekarang Icha harus belajar menulis soal sampai selesai, tidak ada huruf atau angka yang tidak tertulis,” terang Tante Ofi. “Tapi nanti Icha ya pulangnya terakhir Tan,” jawab Icha mulai dengan mata yang memerah. Air matanya dia tahan agar tidak tumpah. “Loh, meskipun pulangnya terakhir tapi kan yang penting menulis soalnya selesai, mengerjakannya benar, dapat nilai 100. Dari pada pulangnya cepat tapi menulisnya tidak selesai, malah dapat nilai jelek. Iya nggak? Sekarang Icha pilih pulang cepat tapi nilai jelek, apa pulang telat tapi dapat nilai 100?” tanya Tante ofi memberikan Icha pilihan.

“Pilih pulang telat, dapat nilai 100,” jawab Icha sambil memandang kearah wajah Tantenya. Tantenya hanya tersenyum melihat wajah polos keponakan terkasihnya. “Tidak apa-apa Icha pulangnya telat, yang penting Icha mengerjakan tugas Icha dengan baik. Oke?” Tante Ofi memberi semangat pada Icha sambil mengacungkan jempolnya untuk Icha. Icha mengangguk pasti. Senyumnya mengembang. “Icha janji Tan, lain kali Icha akan menulis sampai selesai agar nilai Icha 100 terus,” ucapnya dalam hati. Icha memeluk Tante Ofi dengan manja. Tak lupa Icha mengucapkan terimakasih kepada Tantenya yang selalu

televisi, dan sebagainya. “Eksperimen” ini adalah bagian dari keinginan anak untuk mengeksplorasi segala kemungkinan yang ia temukan di lingkungannya. Keinginan ini sangat wajar sebab rasa ingin tahu anak usia dini sangat besar. Hal ini didukung oleh berbagai kemampuan motoriknya yang sudah lebih maju. Ia mampu berjalan dengan baik, melompat, naik turun tangga, melempar, menggunakan kemampuan jarijemarinya, dan sebagainya. Jadi Anda tak perlu kaget, pusing, atau khawatir dengan aneka “eksperimen” batita. Sebab dari aktivitas ini batita mendapatkan banyak sekali manfaat dan pelajaran. Ini persis seorang periset yang melakukan berbagai uji coba untuk menemukan sebuah informasi penting. Semakin banyak anak beruji coba, semakin banyak informasi ia dapatkan. Saat anak menuangkan air dari gelas ke baskom, ia ingin melihat seperti apa prosesnya, mulai air keluar dari gelas, mengucur, membasahi baskom, air bergerak-gerak, hingga cipratan-cipratan air yang jatuh ke lantai. Dari sini anak mendapatkan banyak sekali pengetahuan. Demikian pula dengan anak yang suka memindahmindahkan saluran televisi dengan remote. Ia akan melihat hubungan sebab-akibat, jika ia pencet tombol channel paling bawah akan berbeda dengan channel di atasnya, di sampingnya, dan seterusnya. Jika ia pencet tombol volume, maka suara akan meningkat atau melemah. Juga, ketika ia mencuci ponsel kemudian orang di sekelilinginya marah, maka ia akan tahu bahwa ponsel tidak boleh dicuci. (Nakita)

memberinya kasih sayang seperti Ibunya sendiri.

Jejak di Buku Icha Oleh: MU’AWANAH

L

AGI-LAGI Tante Ofi bersungut-sungut, setelah mengecek soal PR (Pekerjaan Rumah) Icha, dan harus menemani Icha belajar, mengerjakan PR yang diberikan oleh guru kelasnya. Bukan cuma sekali dua kali Icha membuat tantenya pusing dengan tulisan-tulisan tangan mungil yang tidak lengkap suku katanya. Banyak huruf yang tertinggal dipapan tulis. Tidak tertulis dibukunya. Bukan hanya untuk pelajaran Bahasa Indonesia saja, untuk pelajaran Matematika pun sama. Banyak angka yang mungkin tercecer dilantai kelasnya. Seperti halnya petang ini, ketika harus menemani Icha mengerjakan PR Matematika tentang mengurutkan bilangan kelipatan dua. “Cha, ini angka berapa? Kok yang lain tiga angka ini cuma dua angka?” tanya Tante Ofi yang mulai faham dengan tabiat keponakannya yang suka mengurangi jatah huruf dan angka ketika diberi tugas atau PR oleh gurunya. “Ya angka segitu, orang dipapan tulis angkanya juga itu kok,” jawab Icha membela diri.

“Ah, masa. Pasti ini ada yang tertinggal lagi. Ini kan mengurutkan bilangan kelipatan dua untuk bilangan ratusan. Harusnya semuanya tiga angka bukan dua angka,” Tante Ofi menerangkan panjang lebar. Icha hanya terdiam, menyadari kesalahannya dalam menulis soal. Icha masih memandang bukunya, berusaha mengingat-ingat kirakira yang hilang angka depan apa angka belakangnya. Mencoba menerawang kembali tulisan Bu Guru dipapan tulis pada saat jam terakhir. Cukup lama Icha mengingat tapi tidak terlintas dalam pikirannya tentang angka yang tertinggal. “Udah lah Tan. Tante SMS aja ke Bu Guru Icha untuk menanyakan soal PR nya. Habisnya Icha ga ingat angka mana yang ga tertulis,” ucap Icha sedikit merajuk. “Kamu sih, korupsi huruf sama angka terus. Lamalama Tante sungkan, masa tiap ada PR harus SMS ke Bu Guru minta soal. Makanya, lain kali diperhatikan huruf dan angkanya,”. Tante Ofi sedikit jengkel. Tapi apa boleh buat, dia harus SMS Bu Guru untuk minta soal lagi karena soal yang ditulis Icha tidak lengkap.

>> Editor : Maidela Syahni

Mu’awanah, Lahir di Cilacap, 10 Juli 1989. Tulisannya antara lain: Kumpulan Cerpen Anak (Pustaka Anak Yogyakarta: 2012), dan cerpen dewasanya masuk dalam Antologi Cerpen “Cintai Bernilai Dakwah” ( FAM Indonesia, Kediri: 2012), antologi cerpen “Sepucuk Surak untuk Tuhan” (AnNajah Press, Purwokerto: 2012), Antologi cerpen “Perempuan Hebat” (Pimpina Pusat IPPNU, Jakarta: 2012), esainya terantologikan dalam “Hajatan Aksara” (Bilik Literasi, TBS Solo: 2012).

>> Penata Halaman : Irvand


SOBAT

14

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/13 RABIUL AKHIR 1433 H

ADE KURNIA SARI

Impikan Sanggar Tari Go-Internasional Laporan:

HASWANDI MENAMPILKAN tari tradisional Minangkabau ke luar negeri, merupakan kebanggan tersendiri bagi seluruh penari di Sumbar, tak terkecuali bagi penari Ade Kurnia Sari (24) asal Kota Bukittinggi. Selain ikut berpartisipasi mempromosikan seni dan budaya Minangkabau, berbagai pengalaman dan pembelajaran dapat memperkaya ilmu seni dan budaya mancanegara. Khusus untuk Ade sendiri, dirinya boleh dikatakan sangat beruntung, karena dengan kemampuan tarinya, Ia terpilih sebagai utusan Kota Bukittinggi hingga beberapa kali dalam iven Pesta Gendang Nusantara yang digelar di Malaka Malaysia tiap tahunnya. Untuk tingkat lokal sendiri, Ade selalu tampil pada setiap acara besar, seperti iven internasional Tour de Singkarak (TdS), penyambutan tamu penting pemerintahan atau iven lainnya. Bahkan dalam perlombaan tari tingkat nasional, Ia pernah menjadi juara pada tahun 2000-an di Kota Palembang. Saat ini, anak ke-4 dari lima bersaudara itu telah menguasai

berbagai seni tradisi dan kreasi di Sumatra. Bagi dirinya, mempelajari tari tradisi dan kreasi jauh lebih mudah ketimbang mempelajari tari moderen. Tak heran jika Ade selama ini tidak pernah menampilkan tari modern dalam suatu pertunjukan. Berbicara masalah dunia tari, sebenarnya Ade bukanlah seorang lulusan program seni musik dan tari. Namun dirinya merupakan lulusan Sastra Inggris dari Universitas Negeri Padang (UNP). Almarhum ayahnyapun adalah seorang penyanyi, dan tidak ada seorangpun di keluarganya yang menjadi seorang penari. “Saya juga gak tahu, kenapa bakat tari ini muncul pada saya. Ketika orangtua mengetahui bakat menari pada diri saya, orangtua saya malah sempat melarang masuk jurusan seni musik dan tari, karena menganggap saya telah memiliki bakat dan kemampuan tari, sehingga tidak perlu memilih jurusan tersebut. Atas perteimbangan itu, saya memilih kuliah di Sastra Inggris UNP,” jelas Ade. Bakat tari yang dimiliki Ade sendiri, justru baru diketahui setelah Ia berumur 11 tahun, atau semenjak Ade hampir menamatkan pendidikan di bangku Sekolah Dasar (SD).

“Saya memang suka menari semenjak kecil, tapi secara otodidak saja. Waktu SD, saya selalu ditunjuk sebagai penari dalam setiap acara di sekolah. Ketika melihat saya menari, salah seorang guru saya mulai melihat bakat saya disana, lalu menyampaikannya ke orangtua saya. Dari sanalah orangtua saya mulai serius, lalu memasukan saya ke Sanggar Tari Syofyani Bukittinggi pada umur 11 sampai umur 14 tahun,” cerita Ade. Sempat gonta-ganti sanggar beberapa kali, akhirnya pada tahun 2008 hingga sekarang, Ade akhirnya memilih Sanggar Puti Limo Jurai Bukittinggi sebagai tempat mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Tak hanya sebagai penari, tapi saat ini Ade juga ditunjuk sebagai instruktur atau pelatih tari. Meski telah melanglang buana di dunia tari, namun Ade yang saat ini berdomisili di Gang Durian Tangah Jua Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Kota Bukittinggi, masih harus berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya membuka sanggar tari. Citacita membuat dan membangun sendiri sebuah sanggar tari yang ‘go internasional’ merupakan niat dan keinginannya semenjak beberapa tahun lalu. (h/*)

O fe

Reality Show About Running Man

JACKIE Chan dan Siwon Super Junior Bakal Tampil Bareng di ‘Running Man’ “Running Man” dikenal selalu berusaha menyuguhkan aksi seru bintang-bintangnya dalam kompetisi dan misi yang berbeda-beda. Dengan menghadirkan Jackie Chan di episode terbarunya, “Running Man” rupanya ingin menyajikan kejutan dan acara yang menghibur bagi penonton. Apalagi, kehadiran Jackie juga

akan ditemani salah satu idola Korea Selatan, Choi Siwon Super Junior. Sebenarnya, Jackie sudah pernah muncul di “Running Man” di 2011 lalu. Namun saat itu aktor berusia 58 tahun ini hanya muncul sejenak. Berbeda dengan kali ini, Jackie akan tampil bersama bintangbintang “Running Man” untuk menyelesaikan misinya. “Dia tidak pernah berhenti tersenyum saat syuting,” ujar

salah seorang kru. “Dia juga berjanji akan mentraktir semua bintang dan kru ‘Running Man’ kalau kami sedang berada di China.” Tak hanya para kru, Siwon juga mengaku sangat senang dan bangga bisa syuting bersama Jackie. “Sangat menyenangkan bisa syuting bareng Jackie Chan. Dia selalu menjadi pahlawan kita!” tweet Siwon di akun Twitternya sembari mengunggah fotonya bersama Jackie.

Saat ini, Jackie memang tengah mempromosikan film barunya, “Chinese Zodiac”, di Korea. Film tersebut juga turut dibintangi aktor Korea Selatan, Kwon Sang Woo. Suka Angka 7 Jadi Alasan Produser ‘Running Man’ Tak Gantikan Song Joong Ki Song Joong Ki meninggalkan ‘Running Man’ sejak Mei 2011 lalu. Sejak awal, produser Jo Hyo Jin (Jo PD) menyatakan memang tak berniat mencari pengganti Joong Ki. Joong Ki memang tak punya peran khusus di ‘Running Man’ selain karena wajahnya yang dianggap paling ganteng. Selain itu, Jo PD juga menyatakan dirinya senang pada angka 7, sesuai dengan jumlah member ‘Running Man’. “Joong Ki adalah member dengan image yang baik tapi waktu itu, keputusannya tak bisa dihindari jadi kami berpisah baik-baik. Selain itu, bagaimanapun, aku suka angka tujuh,” ujar Jo PD dilansir AllKPop, Senin (28/1/2013). Lagipula, member ‘Running Man’ saat ini dinilai sudah pas dengan karakternya masing-masing. Jo PD pun mera>> Editor : Maidela Syahni

sa mengatur 7 member lebih mudah daripada mengatur banyak member. “Kami biasa punya 2 sampai 3 bintang tamu di satu episode dan dalam beberapa hal, memproduseri menjadi lebih mudah ketika kami hanya punya 7 member. Jadi aku tak pernah berpikir untuk menambah member baru,” pungkasnya. Running Man (bahasa Korea: ð·Ý²è¹) adalah sebuah acara varietas dari Korea Selatan. Pertama kali ditayangkan tanggal 11 Juli 2010 di SBS. Acara ini merupakan lanjutan dari variety show Korea juga, Family Outing. Pembawa acara sekaligus pemainnya adalah Yoo JaeSeok. Variety show ini menampilkan beberapa permainan yang dilakukan pertim, dapat 2 tim, 3 tim maupun 4 tim. Kadang seseorang berbuat curang untuk dapat memenangkan permainan, namun Production Team (PD) sering menyatakan bahwa pelanggaran itu tidak sah. Di antara pemain ini, terdapat juga VJ, yang selalu mendamping pemain dalam jalan permainan. (wk/rs/dtc/wkp) >> Penata Halaman : Rahmi


KOMUNITAS

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/13 RABIUL AKHIR 1433 H

15

BENGKEL SENI TRADISI MINANGKABAU

Lestarikan Seni Tradisi Ranah Minang LAPORAN:

OSNIWATI

T

RADISI daerah selalu sexy. Meski masuknya budaya luar daerah saat ini tak bisa terbendung lagi, namun berbagai kebudayaan khas daerah tak akan pernah mati, jika generasi mudanya

mampu merawat dan menghargai warisan leluhur. Seperti yang dilakukan sejumlah anak muda yang tergabung dalam Bengkel Seni Tradisi Minangkabau (BSTM) yang berbasis di Universitas Andalas. Sejak berdirinya, BSTM memilki segudang kegiatan untuk mengenalkan berbagai seni dan budaya Minangkabau

ke negeri seberang. Tidak mudah memang membawa nama daerah menuju dunia internasional. Pemahaman akan budaya dan seni serta kemampuan memaikan berbagai instrumennya menuntut sejumlah anak muda ini untuk terus mempelajari seni tradisi Minangkabau.

“Rajin berlatih. Itu kuncinya,” ujar Icha, salah satu penggiat dalam BSTM. Bagi pecinta dunia tari ini, kegiatan yang membutuhkan kelenturan tubuh ini tak hanya sekedar hobi. “Menari juga justru bisa menghilangkan stress,” tutur Icha. Selain itu, kata Icha, kegiatan ini akan membantu

merawat seni tradisi Minangkabau agar bisa terus diwariskan kepada generasi penerus. Tak hanya bermodal penari cantik, bengkel ini juga dilengkapi dengan seni musik tradisional lengkap. Live music tradisional ini menambah semaraknya penampilan BSTM setiap kali tampil.

Dari Diskusi “ Di Balik Frekuensi” ADALAH Luviana salah seorang wartawan salah satu stasiun televisi swasta, Metro TV. Dengan dalih mengganggu suasana newsroom Metro TV, Luviana, secara halus diminta manajemen Metro TV untuk mengundurkan diri. Merasa tak punya salah, Luviana kemudian melakukan berbagai upaya agar bisa tetap bekerja di Metro TV. Alih-alih mendapatkan haknya, Luviana justru menerima surat Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK). Lantas, ada pula Hari Suwandi. Salah satu korban lumpur Lapindo yang berjalan kaki dari Sidoarjo Jawa Timur, ke Jakarta. Upayanya menuntut ganti rugi akibat lumpur yang menyembur dan meluluhlantakkan desanya, menjadi sorotan beberapa media, termasuk TV One yang dimilki Aburizal Bakrie, si empunya perusahaan penyebab malapetaka Sidoarjo. Ucu Agustin, mengabadikan kisah kedua sosok ini dalam sebuah film dokumenter berjudul “Di Balik Frekuensi”. Pergulatan Luviana dan manajemen Metro TV termasuk pemilik tunggal stasiun, Surya Paloh, merefleksikan masih belum berpihaknya sebagian besar manajemen perusahaan media terhadap para karyawan. Disisi lain, perseteruan angle berita TV One dan Metro TV dalam memberitakan Hari Suwandi, menjadi cerita lain yang dikupas Ucu. Komunitas Puta Pilem Padang, menggelar nonton bareng dan diskusi film ini beberapa waktu lalu. Dua orang pemantik diskusi dihadirkan di Galeri Lukisan Taman Budaya Padang. Syofialdi, salah seorang jurnalis The Jakarta Post bersama Fitri Adona dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Secara garis besar film ini memberikan gambaran jelas akan kondisi media, jurnalis dan kaitannya dengan demokrasi. “Banyak hal dalam film ini yang melawan akal sehat. Namun itu terus terjadi,” ujar anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini. Misalnya, berita bias, berita menjadi alat propaganda, media cenderung menjadi bisnis industry besar nan rakus dan keinginan memiliki kekuasaan yang tak terbendung. “Ibarat keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya,” ujarnya mengilustrasikan berpindahnya tantangan media pada zaman orde baru ke tangan 12 konglomerat media. Dari sini bisnis media cenderung tidak sehat. Penguasa pengusaha yang menguasai ‘frekuensi’ tidak lagi bekerja untuk public, namun untuk kepentingan partai masing-masing. “Disini tantangan besar untuk jurnalis. Jurnalis mesti professional layaknya dokter. Tanpa peduli kepentingan pemilik rumah sakit, tugas dokter adalah melayani semua pasien yang membutuhkannya,” katanya lagi. Namun faktanya, kini jurnalis cenderung bekerja diluar dirinya sendiri. “Tidak independen terutama terhadap pemilik perusahaan,” katanya lagi. Solidarisme wartawan juga menjadi polemik lain dalam dunia media. “Jika dikerjakan dengan integritas, jurnalisme mestinya menjadi sekutu demokrasi. Jika tidak maka kemudian akan menjadi musuh dan lawan masyarakat yang kemudian harus di reformasi,” lanjutnya. Memantau penggunaan frekuensi, yang kini dikuasai hanay segelintir orang, bagi Fitri Adona adalah sebuah keharusan. Alasannya sederhana. Frekuensi adalah sumber daya yang terbatas yang harus diberdayakan untuk kepentingan masyarakat banyak. Berbeda dengan media cetak yang bisa meningkatkan oplah surat kabar sesuai kemampuan perusahaan. Sepakat dengan Syofialdi, Fitri menilai kunci persoalan dan solusinya adalah pada pekerja pers. Wartawan. “Mestinya, dalam setiap rapat redaksi, wartawan diikutserakan. Bukan hanya menerima tugas,” katanya. Salah seorang wartawan lokal, Hidayat, juga tak memungkiri bahwa praktik curang kerap dilakukan wartawan maupun media untuk mencari keuntungan dan menyelamatkan berbagai kepentingan. “Untuk itu perlu rasanya ada media watch yang memantau pergerakan setiap media,” katanya. Telepas dari permasalahannya, Doni Eros salah seorang dosen Univeristas Andalas menilai, “Di Balik Frekuensi” layak menjadi konsumsi masyarakat umum mengingat muatannya yang akan mempengaruhi sikap masyarakat dalam menentukan sikap terhadap media. “Kebutuhan akan wartawan yang jujur, cerdas dan idealis memang tak bisa dipungkiri,” ungkapnya. Kurang bertaringnya institusi pengawasan, seperti Komnas HAM dan Dewan Pers juga menjadi perhatian khalayak saat ini, mestinya. (h/dla) >> Editor : Meidella Syahni

>> Penata Halaman : Rahmi


16

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

OTOMOTIF KLUB PECINTA TRABAS SUMBAR

Jalin Kekompakan dengan“Salam Lumpur” Ketua ITA Sumbar, Muchlis Anwar saat action menunggangi motor Honda Mega Pro Tahun 2006 yang telah dimodifikasi menjadi motor trail saat Rang Agam Trail Adventure (RATA)

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno selaku Pelindung ITA Sumbar melantik dan mengukuhkan Ketua ITA Sumbar, Muchlis Anwar beserta pengurus pada 3 Februari 2013 lalu di Rang Agam Trail Adventure (RATA)

Dalam kegiatan rutin trabas didaerahnya, Kabupaten Sijunjung. Ketua ITA Sumbar yang juga Wakil Bupati Sijunjung menyempatkan berpose bersama warga setempat. Menurutnya, trabas merupakan wadah komunikasi kepala daerah dalam bersosialisasi dengan masyarakat

MEMERIAHKAN HUT KE-64 SIJUNJUNG

Laporan: ELFA FUADIANSYAH

Siapa yang tak kenal olahraga otomotif satu ini. Trabas, demikian nama olahraga otomotif yang menghimpun para pencinta sepeda motor jenis trial dengan kegiatan Adventure ini. Dalam perjalanannya, Trabas menjadi sebuah olahraga yang menantang dan banyak digemari semua kalangan. Keunikan olahraga yang lebih akrab disebut “Trabas” ini yaitu standar kualitas tidak menjadi patokan utama. Kendaraan yang digunakan tidak dengan spesi- GUBERNUR Sumatera Barat, Irwan Prayitno (Pelindung ITA Sumbar), Muchlis Anwar (Ketua ITA Sumbar) bersama Bupati Agam, Indra Catri dan anggota ITA Sumbar fikasi tertentu yang hanya foto bersama seusai pelantikan pengurus ITA Sumbar di Lubuk Basung, ivent Rang Agam Trail Adventure (RATA), 3 Februari 2013 lalu. diperbolehkan, tidak dengan uzur, na- daraan bermotor. Secara fisik, yang tepat untuk menggam- abas” kendala, hambatan dan atribut mewah yang m u n semua anggota tubuh menjadi barkan olahraga bermotor ini. rintangan yang dihadapi. selalu k e m b a l i refleks dan selalu siap denSatu lagi, keunikan yang Pada awal perjalanannya, digund i m o d i - gan segala kondisi. Tangan tersirat di dalamnya adalah Trabas hanya merupakan akan. f i k a s i yang selalu aktif menggeber, kebersamaan dan kekeluargaan sebuah komunitas yang Kensedemiki- kaki kanan yang selalu siap antar pengendara. Dengan terdiri dari beberapa orang daraan an rupa untuk pengereman, oper gigi panggilan “Salam Lumpur”, dan anggota dengan kegiatan yang disehingga oleh kaki kiri, anggota tubuh dijawab dengan “Salam Satu sesekali dan juga rutin dijadikan menjadi bagian perut dan punggung Jalur” menjadikan ciri khas adakan dikomunitas yang ada. olahraga layak tu- sebagai penyeimbang ken- tersendiri bagi sesama pengen- Sebut saja untuk daerah yang ber u n daraan, mata yang harus dara motor trail ini. Payakumbuh dikenal dengan lum perl a p a n - fokus, hingga kejelian dan Trabas sesuai dengan na- sebutan “TRAPAY” (Trail n a h ya. iln tra or ot gan. kepekaan terhadap arena manya tidak mengenal kata Adventure Payakumbuh). am melakubar bersam Ola- rintangan yang mengharuskan menyerah dan harus selalu Kemudian di Sijunjung ada kan event Gubernur Sum hraga satu ini menjakata-kata fokus adalah kata jalan terus dengan “Mener- STARCO (Sijunjung Trail pertandAdventure Community). Di ingan di Sumat- di olahraga yang menantang Kabupaten Agam disingkat era Barat ini bisa berasal dari disaat semua konsentrasi terRATA (Rang Agam Trail kendaraan roda dua yang telah fokus pada arah tujuan kenAdventure) dan banyak komunitas lainnya di daerah kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat. Tanggal 3 Februari 2013 menjadi puncak berkumpulnya inisiator dan penggagas agar komunitas TRABAS merupakan sebuah olahraga pelindung ITA Sumbar, juga dilegalkan dan disusun dalam yang mampu menarik perha- turut hadir Leonardy Harsebuah organisasi komunitas. tian banyak orang dan memi- mainy, anggota DPRD Provinsi Gubernur Sumatera Barat, liki nilai jual yang tinggi dari Sumatera Barat, Pembina ITA Irwan Prayitno mengukuhkan segi kepariwisataan dan eko- Sumbar juga beberapa kepala komunitas Trabas setingkat nomi kerakyatan. Di samping daerah serta anggota DPRD bagi kepala daerah atau kabupaten/kota di Sumatera Terlihat, Ketua ITA Sumbar mengendarai jeep bersama Kapolres Sijunjung (berdiri Provinsi Sumatera Barat arah kamera) bersama anggota dalam rangkaian perjalanan merintis rute DeSMA dengan nama ITA (Ikatan unsurnya pecinta trail, meru- Barat pecinta trail. pakan sebuah wadah pengeUndangan dari luar Pro- II, kegiatan trabas yang ditujukan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Trail Adventure) Sumatera Barat. nalan lebih mendalam terha- vinsi dan anggota komunitas Sijunjung ke 64 tahun 2013. Pengukuhan ITA Sumatera dap daerah yang ada. motor trail adventure yang ada Barat sekaligus menyerahkan “Alam dengan berbagai di Sumatera Barat menjadi pataka (semacam estafet yang aneka bentuk keindahan, peserta pada ivent yang dinaakan diberikan kepada daerpesona dan tantangan berken- mai DeSMA II (De Sijunjung ah yang akan melaksanakan dara sambil berolahraga, Moto Adventure II), setelah event Trabas di Sumatera sampai kepada trail mampu tahun lalu berhasil diangkat Barat) kepada Ketua ITA , dijadikan sebuah bentuk aset sebuah ivent yang sama, De ketua Muchlis Anwar. Hadir pariwisata yang mampu me- SMA I di Muaro Sijunjung, pada saat trabas yang diikumajukan daerah dan mening- Kabupaten Sijunjung. ti langsung oleh orang nomor katkan ekonomi karakyatan. Kali ini, DeSMA II akan satu di Ranah Minang, berSebab, banyak pengunjung memperebutkan hadiah utama sama kepala daerah pecinta yang bertransaksi di lokasi satu unit sepeda motor. Dekegiatan,” ujar ketua ITA ngan insert Rp150 ribu, juga Terlihat Kapolres Sijunjung, AKBP. Sugeng Riyadi, S.IK, MH, M.Si bersama TRABAS di Sumatera Barat, Sumbar, kemarin (23/2). hadiah hiburan lainnya turut Kajari Sijunjung, Pipuk Firman Priyadi dan Ketua ITA Sumbar yang juga ketua anggota DPRD dan masyarakat Direncanakan, selain Gube- dibagi-bagikan kepada peng- salah satu komunitas trail di Sijunjung, STARCO (Sijunjung Trail Adventure sebanyak 500 lebih peserta. (h/*) rnur Sumatera Barat sebagai unjung yang beruntung. (h/*) Community), Muchlis Anwar, berfoto seusai kegiatan trabas.

Trabas Gelar “De Sijunjung Moto Adventure II” HARI ini, 24 Februari 2013 bertepatan dengan momentum peringatan Hari Jadi Kabupaten Sijunjung yang ke-64, TRABAS berlangsung di Ranah Lansek Manih. Dengan diikuti lebih 500 peserta berasal dari dalam dan luar provinsi Sumatera Barat, kegiatan dalam rangka rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Sijunjung ini menempuh rute sepanjang 100 Km lebih melintasi empat kecamatan yang ada di Kabupaten Sijunjung. Di mulai dari Kota Muaro, kecamatan Sijunjung yang menjadi tempat star dilakukan. Berangkat dari Kecamatan Sijunjung ke Kecamatan IV Nagari yang melewati sebagian besar daerah hutan, menuju Kecamatan Koto VII dengan rintangan serta tipi-

kal lintasan yang tidak jauh berbeda. Seterusnya memasuki Kecamatan Sumpur Kudus, dengan daerah Sisawah-Kabunnya yang terkenal sebagai daerah pusat persediaan air minum bagi masyarakat, dan kembali ke Kota Muaro. Menjelang finish, peserta akan diberhentikan sejenak untuk menyaksikan secara langsung final sebuah kegiatan rangkaian hari jadi lainnya, yaitu Lomba Dayung. Arena lomba ini merupakan titik 1 KM menjelang finish area kegiatan TRABAS. Sebuah perencanaan yang unik untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Sijunjung ke 64 tahun 2013. Ketua ITA Sumatera Barat yang juga merupakan Wakil Bupati Sijunjung mengatakan, olahraga trail

>> Editor : David Ramadian

>> Penata Halaman : Jefli


17

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

ELOK

Busana Pesta Anak KOLEKSI busana pesta anak rancangan Ida Sofyan ini, identik dengan gaun kembang. Gea , Putri, Annisa dan Sonia, tampil cantik bak putri kecil . Tambahkan bandana dan kalung yang akan mempercantik penampilan buah hati k i t a . Siapsiap k e pesta sayang..

Koleksi Model

:Fyrasso Fashion Design by Ida Sofyan : -Ghayda Tsurayya (Gea) -Reyhani Nabila Putri -Annisa Laili Ramadhani -Sonnia Imama

Make Up

:Ida Sofyan

Fotografer :Nonkie 19 (08126756965) Lokasi

:Rumah Kebaya Fyrasso Jln M.Yamin No.10 Aur Kuning Bukittinggi (081267647999)

Narasi

: Afrianita

>> Editor : Afrianita

>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat


AKSEN

18

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

Athan Siahaan Mencari Model HARI ini, Minggu 24 Februari 2013, Delapan Production, sebuah event organizer dari Jakarta yang bergerak di bidang modeling dan kom-petensi akan mengadakan audisi Indonesian Super Model 2013 di Hotel Basko Padang. Direktur Utama Delapan Production Athan Siahaan pada Haluan, Sabtu (23/2) mengatakan ini adalah kali ke-empat, Delapan Pro-duction mengadakan audisi di Padang. “Tahun ini, Padang menja-

di kota yang kedua untuk audisi setelah Semarang. Audisi tahun 2013 ini akan diadakan di 15 kota,” ujar Athan di selasela kesibukannya kemarin. Ditambahkannya, Sumbar ternyata banyak memiliki potensi . Terbukti tahun lalu, peserta dari Sumbar terpilih sebagai jawaranya dalam ajang Indonesia Super Model di Jakarta. “Untuk kali ini, sudah ada 96 peserta untuk tiga kategori umur yakni untuk kelompok A ( 5-10 tahun), kemudian kelom-

pok B ( 11-15 tahun) dan kelompok C ( 16-25 tahun). Sedangkan temanya juga ada tiga kategori juga yakni black and white, batik dan busana pesta. Pemenang nanti akan dipilih 9 orang dari tiga kategori tersebut untuk mengikuti grand final di Jakarta 27-29 Juni mendatang,” terangnya. Tak hanya sekedar adu bakat modeling, namun mereka semua juga dibekali materi cara berjalan, cara berbicara, cara berpakaian dan kepribadian di

workshop singkat. Bukan tanpa alasan ten-tunya, Athan dengan Delapan Production nya sampai mem-buru para calon model ini ke daerah-daerah, apalagi melalui audisi Indonesia Super Model. “Melalui iven ini Saya ingin menjawab tantangan bahwa untuk menjadi seorang bintang, tak perlu harus keluar duit banyak. Sudah banyak buktinya jebolan kita yang akhirnya mampu berkarir jadi model professional,” tambahnya lagi.

Artis yang men-jadi juri di Audisi Indo-nesia Supermodel di Hotel Mercure kali ini, adalah Okan Kornelius. Selain dua juri lainnya dari ibu kota Jakarta. Athan Siahaan , sarjana ekonomi di STIE Makassar ini lahir 10 September 1977. Sudah berkiprah di dunia modeling sekitar 12 tahun. Selain menggawangi Event Organizer, Athan juga memiliki sejumlah butik ternama di Bandung d a n Jakarta. (h/ ita)

GEMILA LADYANA

Segera Launching Album DARA cantik yang merilis album pada tahun 2007 silam dengan judulnya Alam Mambari Tando tersebut bernama Gemila Ladyana. Hobi bernyanyi gadis kelahiran 16 Maret 1988 tersebut sudah diwarisi dari kedua orang tuanya yang berdarah seni. Ibunya bernama Daniah seorang guru yang hobi bernyanyi dan ayahnya bermama Masri. Kedua orang tua gemila memang mempunyai bakat seni yang diwarisi pula dari orang tuanya. “Memang sudah berdarah seni dari turunan. Mulai dari nenek ditambah pula kedua orang tua saya memang berdarah seni pula. Sehingga saya menyukai dunia tarik suara,”ucap Ila, panggilan akrab gemila. Awal meniti karir, semenjak berumur 4 tahun sudah biasa mengikuti lombalomba nyanyi. Gemila juga pernah ikut lomba nyanyi yang diselenggarakan oleh radio RRI pada tahun 90-an. Tema yang diangkat pada waktu itu adalah perjuangan. “Awal saya ikut lomba bernyanyi waktu kecil kira-kira masih duduk disekolah dasar,” ucap Gemila. Selain itu, Gemila yang merupakan jebolan analisi kimia di ATIP Padang pada tahun 2009 silam juga menyukai

WANDA HAMIDAH

Masa Mau Singel Terus? WANDA Hamidah dikabarkan dekat dengan Raffi Ahmad. Sebagai janda dengan tiga anak, Wanda tak menampik jika ingin menikah lagi. Dengan restu anak dan orangtua, Wanda tak menampik akan membangun rumah tangga dengan pria pilihan.

“Saya sudah pernah membentuk rumah tangga. Saya sudah tidak sendiri, maksudnya sudah memiliki anak. Jadi ada orangtua yang saya butuhkan restunya. Ada anak-anak yang perlu persetujuan,” kata Wanda Hamidah, Kamis (21/02) di Jakarta.

“Doain saja. Masa mau single terus? Mudah-mudahan ada yang terbaik,” ungkap Wanda Hamidah sambil tersenyum. Wanda memang sudah mengakui kedekatannya dengan Raffi Ahmad, meski tak mau menyebut hubungan itu sebagai pacaran. (h/ccm)

dunia pendidikan. Contohnya gemila tidak melulu meniti karir, dia juga bisa menyelesaikan pendidikannya dengan nilai yang memuaskan. Ketika membuat album Alam Mambari Tando, Gemila bergabung dengan Ale Production. Untuk selanjutnya, menurut Gemila albumnya akan keluar dalam waktu dekat. Dalam lagu-lagu berikutnya, Gemila tidak hanya membuat album. Dara cantik ini akan melakukan kompilasi dengan penyanyi minang yang lain. “Dalam menyanyikan lagu kompilasi, saya akan berkolabori dengan beberapa artis Minang,”tutur Gemila. Menurut Gemila, lagu yang dia nyanyikan cukup populer saat ini adalah Kabau Padati yang sempat dinyanyikan oleh Duta Wisata Sumbar 2012 lalu. Selain itu lagu popular yang sempat dibawakan juga oleh Gemila seperti Anak Sipasan di dalam Rimbo. “Lagu-lagu tersebut sempat melejit ketika saya nyanyikan. Namun, saya lebih menyukai lagu-lagu Minang yang seperti itu,”kata Gemila. Gemila dalam dunia entertaimen di sumatera barat, memang tidak dikenal oleh semua orang. Namun, beberapa lagu yang sempat dinyanyikan di sukai oleh banyak kalangan. (h/oos)

KD Amora Hibur Ashanty KRISDAYANTI datang menjenguk Ashanty yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. KD mengaku tidak membawa apa-apa kecuali membawa Amorayang bisa menghibur Ashanty di kala sakit. “Saya enggak bawa apa-apa. Saya hanya bawa Amora yang bisa menghibur Ashanty,” ucapnya usai menjenguk Ashanty, Jumat (22/02). KD mengungkapkan, kondisi kesehatan Ashanty juga sudah semakin membaik. ”Kalau ramai dia ternyata malah lebih ada spiritnya,” ucapnya. KD pun berharap semoga Ashanty bisa cepat pulih dan kembali beraktifitas. “Raul sampaikan salam, dia bekerja, tapi enggak kurangi perhatian dan doa. Semoga Allah segera angkat sakitnya Ashanty,” harapnya. (h/ccm) >> Editor : Afrianita

>> Penata Halaman : Jefli


UMKM

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

19

Karyawan Kripik Balado Shirley foto bersama

KRIPIK BALADO SHIRLEY

Berawal dari Usaha Rumahan Oleh: OSNIWATI KRIPIK balado sebagai sebagai makanan khas Minang, sudah terkenal ke mana-mana. Tak mengherankan, jika makanan renyah ini selalu digemari masyarakat. Pemasaran kripik balado tak hanya pasar nasional tetapi juga sudah merambah pasar internasional. Salah satunya produk Kripik Balado Shirley. Usaha Kripik Balado Shirley mulai dibuka 11 Juli 1994 silam, bertempat di Pulau Karam. Kemudian pindah ke Jalan Hayam Wuruk, lalu ke Berok Nipah. Dan terakhir di dekat Taman Melati, persisnya di Jalan Gereja Nomor 36 Padang. Nama kripik balado tersebut memang diambil dari nama pe-

miliknya, yaitu Shirley. Wanita keturunan Cina ini tak gentar menggeluti usaha makanan khas Minang ini. Semuanya diawali wanita berkulit putih ini dari bisnis kripik rumahan. Untuk pemasaran produknya ketika itu, Shirley hanya menitipkan di warung-warung di sekitar tempat tinggalnya. Shirley memang menyukai pekerjaan rumah tangga. Semua dikerjakannya sendiri tanpa bantuan pekerja. Meski demikian, dia sangat menikmati pekerjaannya. “Saya memang senang berbisnis, walaupun merintis usaha dari awal itu tidak gampang. Siapa yang yakin akan bisa seperti saya,” ucap Shirley. Beberapa tahun menjalani bisnisnya, seiring dengan perkembangan usahanya, baru lah Shirley

Seorang pekerja tengah sibuk membolak-balik kripik saat di penggorengan

berani memperkerjakan seorang karyawan. Itupun gajinya masih kecil. “Awalnya, saya mengerjakannya sendiri, mulai dari membeli bahan mentah berupa ubi, menggorengnya hingga memasarkannya ke warung-warung. Beberapa tahun kemudian, baru saya mempekerjakan satu orang karyawan yang menolong saya berkerja di dapur. Pemasarannya pun masih dititip ke warungwarung,” tutur Shirley.

Menurut Shirley, darah Cina yang mengalir dalam dirinya membuat jiwa usahawan berkembang dalam dirinya. Salah satu kuncinya adalah ketekunan dan usaha gigih, pantang menyerah. Dia pun dengan berani mengambil resiko terburuk dalam menjalankan usa-

Shirley, pemilik Kripik Balado Shirley dengan senyum ramah menyambut para pelanggannya.

ha itu, yaitu kegagalan. Sebab bisnis yang ditekuninya itu adalah membuat makanan khas Minang dengan cita rasa pedas. “Masakan pedas kan hanya orang Minang yang jago membuatnya. Ndak mungkin rasanya saya keturunan Cina bisa melakukannya. Tetapi saya harus berani mencoba,” katanya lagi. Mungkin tak banyak yang tahu, bagaimana wanita ini jatuh bangun mempertahankan usaha yang dirintisnya. Sebab tak dapat dipungkiri, perkembangan usaha sejenis cukup pesat. Duka mendalam dirasakannya adalah ketika gempa dahsyat 2009 silam. Tetapi dia tak mau larut dalam duka akibat bencana itu. Dia terus mengembangkan sayap bisnisnya. Dan saat ini, cabang Kripik Baladi Shirley

di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi andalannya mendongkrak tingkat penjualan. Saat ini, Shirley tak lagi bekerja sendiri. Karyawannya sudah semakin banyak seiring dengan perkembangan usahanya. Sedikitnya 30 orang karyawan menggantungkan hidupnya dari usahanya. Semua karyawan tersebut sudah terlatih dan mengerti dengan tata cara membuat kripik. Terutama bagian dapur, atau menggoreng. Karena menurut Shirley, tidak gampang membuat hasil gorengan gurih dan renyah. “Perlu trik tersendiri karena gorengan biasanya mengandung minyak, seperti yang ada di warung-warung. Bisa dilihat minyaknya masih tergenang,” urainya. (***)

Seorang pekerja tengah memasukkan irisan ubi untuk digoreng.

Kripik Shirley, Meraup Omset Rp10 Juta/Hari USAHA Kripik Shirley mampu menghabiskan 1 ton ubi. Kripik itu dijualnya minimal dengan harga Rp15.000 sekantong. Jadi diperkirakan omset yang didapat oleh Shirley sehari minimal Rp10 juta. Pelanggan yang banyak membeli adalah wisatawan domestik dan internasional. “Pelanggan kami yang paling banyak biasanya dari luar kota,” katanya. Produk terakhir yang dikeluarkan oleh Kripik Balado Shirley adalah kripik dengan rasa durian. Bagi pecinta rasa durian maka kripik ini adalah salah satu yang paling banyak digemari oleh pelanggan yang datang dari Jakarta dan sekitarnya. Produk tersebut baru satu tahun di produksi. Namuan, peminatnya memang membludak dan perhari bisa menghabiskan 500 kantong. Namun, rasa durian tersebut tidak baik bagi penderita jantung dan kolesterol. Adapun ubi yang digunakan oleh Shirley memang didatangkan dari luar kota. Ubi-ubi tersebut sudah melalui uji untuk kripik. Salah satu kriteria ubi untuk kerupuk tidak ada cacat atau sering disebut dengan ubi yang keropos. “Memilih ubi untuk keripik itu tidak gampang, perlu ilmu khusus yang rahasia,” ucapnya. Diperkirakan saat ini produk Kripik Balado Shirley lebih dari 50 jenis. Seperti, kripik balado spesial, kripik dengan rasa pisang, kripik kentang asin, krupuk nasi, rakik udang Padang, galamai Padang serta kacang goreng. Perbaiki Layanan Kripik Balado Shirley saat ini fokus untuk memperbaikai layanan. Ter-

utama untuk meningkatkan kualias produk. Menurut Shirley, pemilik kripik balado tersebut mengatakan saat ini usaha kripik balado di Kota Padang menjamur. Perlu manajemen yang baru agar bisa bertahan. “Kitakan bergerak di bidang jasa. Makanya, mau tidak mau perlu penyegaran dalam artian, perbaikan kualitas, bukan kuantitas saja,” ucapnya. Untuk menjaga keutuhan pelanggan, Shirley mengutamakan pelayanan dan mutu yang terjamin kualiatsnya. “Jika ada mitra UMK yang mengurangi mutu dan rasa makanannya, saya langsung tolak. Kalau masih mau dititip di took saya, kembalikan kualitas seperti semula. Jika alasannya bahan baku naik, paling hanya boleh menaikkan harga sesui dengan kenaikan bahan baku tersebut. tidak boleh mengurangi kualitas,” kata Shirley. Disamping jelimet dalam urusan usaha. Ibu dua anak ini juga jeli dalam memproteksi diri dengan asuransi. Apalagi, sewaktu-waktu kesehatan bisa terganggu dan kebutuhan biaya kesehatan tidak bisa ditunda lagi. “Mengembangkan usaha itu perlu kesehatan yang prima. Maka kesehatan perlu dijaga. Tetapi bila tidak ada dana, maka biaya perawatan kesehatan dapat menggangu situasi finansial,” katanya. Shirley mengatakan, banyak asuransi yang menawarkan produk kesehatan pada dirinya. Namun, setelah dipelajari, ia pun menjatuhkan pilihan pada Allians. Dia bergabung dengan asuransi ini usai gempa 2004. (***)

Seorang pembeli tengah memilih jenis makanan khas Minang yang akan dibeli di Toko Kripik Balado Shirley

Produk terbaru keripik balado Shirley dengan rasa durian. Produk terbaru keripik balado Shirley dengan rasa durian.

Pengunjung tengah ramai di Toko Kripik Shirley memilih aneka makanan khas Minang yang dijual

Aneka makanan ringan yang sangat menggiurkan >> Editor : Devi Diany

>> Penata Halaman : Syahrizal

O M F


PERSONAL

20

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

HDI bersama bupati Alis maradjo

Manfaatkan Peluang Usaha, Nyambi di Bimbel NASIB memang tak pernah diduga. Selain karena usaha, maka selebihnya adalah kuasa Allah. Baru sampai di tingkat III, pada 1975 HDI diterima bekerja di PLN. Syaratnya, ia ikut ikatan dinas. Dengan jurusan teknik elektro dan didorong keinginan sejak masa SMA maka diterima dalam program ikatan dinas PLN membuat HDI bersyukur bekali-kali. Meskipun ia juga dinyatakan menjadi penerima beasiswa Caltex (dengan syarat harus bekerja di Caltex bila sudah tamat ITB) tapi HDI memilih PLN. “Pertengahan tahun 1975 itu saya sudah menerima uang ikatan dinas sebesar Rp25.000,- per bulan yang sangat mencukupi untuk hidup karena biaya tinggal di asrama ITB termasuk makan ketika itu hanya Rp4.000,sebulan, dan sekali makan di warung Padang atau Sunda rata-rata hanya Rp25,-. Saya segera memberi tahu orangtua untuk menghentikan kiriman bulanan. Saya yakin ketika itu orangtua saya sangat senang karena saya sudah mendapatkan tempat bekerja dan bebannya teringankan karena saya memiliki 6 orang adik yang sedang bersekolah,” kata HDI. Begitulah, hingga tamat dan menerima ijazah ITB, HDI langsung masuk kerja di PLN pusat, tidak perlu bikin surat lamaran ke sana ke mari lagi. Meski gaji di PLN tidaklah sebesar Caltex, tapi HDI tetap senang mengerjakan pekerjaannya. Apalagi pada tahap pertama ia diberi kesempatan menyelesaikan proyekproyek kelistrikan di Sulawesi. Dasar memang sebagai orang Minang, dimana ada peluang HDI masuk. Ia tak mau mengeluh dengan gaji kecil, maka ia nyambi sepulang kerja mengajar bimbingan test. “Akhir tahun 1979, saya dengan temanteman tersebut mendirikan Bimbingan Test bernama SKEPS. Kami mendirikan sebuah yayasan yang menangani Bimbingan Tes tersebut, saya menjadi Ketua Yayasan dan teman saya yang lain mengurus manajemen usaha Bimbingan Tes. Setelah itu, teman-teman saya yang semula hanya menerima honor mulai menerima pembagian hasil sisa usaha. Tahap pertama yang belum punya mobil, membeli mobil dan yang sudah punya mengganti dengan yang lebih layak. Walaupun itu kerja sampingan penghasilannya adalah yang utama karena gaji sebagai pengajar dan pembagian hasil usaha mencapai lebih dari 10 kali gaji saya di PLN ketika itu,” kata HDI. Menurutnya itu adalah pengalaman paling mengesankan bagi dia. Yang sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa apabila kita mau berusaha, Allah akan beri rezeki. (***)

HERMAN DARNEL IBRAHIM

“Dunia Saya di Energi” Mencari jalan lain agar energi republik ini tidak tergantung pada minyak dan menghindari sejauh mungkin emisi karbon, bukan perkara sepele. OLEH : EKO YANCHE EDRIE “Tapi kebijaksanaan energi nasional to be or not to be, mesti ditujukan kepada mencari energi alternatif dan energi terbarukan,” kata anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ini. Bagi seorang Herman Darnel Ibrahim (59), yang menjadi satu dari 18 anggota DEN yang diketuai langsung oleh Presiden Yudhoyono itu, pencarian sumber energi terbarukan merupakan hal yang menggelisahkan. “Tak dapat kita bayangkan pabila pada satu ketika dalam perut bumi kita, minyak tidak ada lagi. Tiba-tiba kita disa-

darkan betapa pentingnya memberi perhatian pada energi,” kata putra Talang Maur, Kabupaten Limapuluh Koto ini. Ini cerita serius yang dia ungkapkan. Bahwa peran gas pada 2025 mencapai 22 persen dari persediaan energi nasional atau 3,4 trilions cubic feet (TCF). Ia merinci lagi, konsumsi gas pada tahun 2020 mencapai 2,2 TCF. Sedangkan di tahun 2030 menjadi 4 TCF. Dalam berbagai sidang Dewan Energi Nasional, HDI –begitu ia akrab disapa—senantiasa menyampaikan kerisauan akan terjadinya krisis energi apabila gas tidak menjadi alternatif konsentrasi kita. “Jadi bersemangat kita karena ditemukannya Coal Bed Methane dan Shale Gas,” jelasnya. Berdasarkan proyeksi dewan energi sebelumnya, konsumsi energi di Indonesia pada tahun 2025 akan terdiri dari 23,9 persen minyak, 19,7 persen gas alam, batu bara 30,7 persen dan 25,7 persen energi terbarukan. Namun, menurut proyeksi pemerintah berdasarkan keputusan presiden yang dikeluarkan

pada tahun 2006, batubara akan mencapai 33 persen dari bauran energi negara itu pada tahun 2025, dengan gas alam, energi terbarukan dan minyak yang membentuk sisanya. Pada 2010, campuran energi negara adalah 49,8 persen minyak, batubara 24,5 persen, gas 20 persen dan 5,7 persen energi terbarukan. Angka-angka ini tidak memuaskan DEN. Itulah sebabnya angkaangka yang dirilis di atas direvisi lagi setelah dilakukan kajian oleh HDI dan kawan-kawan. Salah satu saran HDI adalah bahwa sementara konsumsi gas di Indonesia akan meningkat secara signifikan, kebutuhan energi negara itu akan tumbuh lebih cepat. Pada tahun 2020, konsumsi gas di Indonesia akan dua kali lipat menjadi 2,2 triliun kaki kubik, dari angka 2010 sebesar 1,1 triliun kaki kubik. Namun, ia mencatat bahwa konsumsi gas bisa mencapai 22 persen dari bauran energi negara itu pada tahun 2025, berkat sebagian temuan gas shale dan coal-bed methane di negara ini. HDI menghabiskan separuh

usianya memikirkan energi listrik, karena ia bekerja di PT PLN. Kini menjadi lebih luas lagi memikirkan energi di luar listrik. Sebagai anggota DEN tentu saja ia tidak lagi sebatas memikirkan listrik melainkan sudah meluas sampai ke Geothermal dan berbagai energi terbarukan. Jalan Panjang Menuju Kursi DEN Bahwa ia kini menjadi anggota DEN, bukan diperoleh begitu saja. Melainkan lewat perjalanan panjang dan pencapaian reputasi dan prestasi hingga ia terpilih menjadi satu dari delapan anggota DEN yang mewakili stakeholders. Sejak duduk di bangku SMA 1 di Payakumbuh, HDI memang sudah sangat kecantol dengan energi khususnya kelistrikan. Mata pelajaran fisika amat menarik baginya. “Mungkin belum tergambar bagi saya akan bekerja di PLN pada satu ketika, tetapi yang jelas ketika di SMA saya mencita-citakan bekerja untuk bidang kelistrikan,” kata HDI dalam sebuah kesempatan. Karena itu, ketika menggondol ijazah SMA di Payakumbuh, ia

bertolak ke Bandung untuk mengikuti testing masuk Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia sudah mantap untuk memilih Teknik Elektro sebagai jalan menuju masa depan. “Setelah mulai membuka dan mengerjakan soal-soal dari kumpulan ujian masuk ITB itu saya menyadari bahwa pilihan untuk masuk ITB adalah tepat. Pelajaran yang diujikan untuk masuk ITB pada masa itu adalah Fisika Matematika, Kimia dan Biologi. Selama saya sekolah dari SD sampai SMA boleh dikatakan saya selalu mendapat ranking dikelas kalau tidak juara kelas saya menjadi juara kedua. Seingat saya ketika remaja itu saya bukan termasuk anak yang rajin belajar apalagi kutu buku. Saya tidak menyukai pelajaran yang bersifat hapalan. Saya lebih menyukai dan lebih kuat dalam pelajaran Ilmu Pasti seperti Berhitung, Aljabar dan Ilmu Ukur,” kenang HDI. “Maret 1972 saya diterima di ITB. Sangat menyenangkan kabar tentang itu. Akhirnya saya kuliah di tempat Proklamator, Bung Karno kuliah,” tambah HDI. (***)

Terapkan Prinsip Learning by Doing Learning by doing, prinsip itu amat mengena pada HDI. Hari-hari dalam kesibukan bekerja, ia tidak pernah lupa menambah ilmu. Belajar bahasa Inggris dan Prancis. Memberi bimbingan test, menulis paper, membuat makalah dan sebagainya. Ia tak pernah mau berhenti berpikir dan berpikir sambil bekerja.

Satu hari ia menyampaikan permintaan ke atasannya kalau ada kesempatan sekolah S2 mohon dirinya diikutkan. Tapi yang terjadi justru ia ditunjuk mengikuti training ke Inggris selama 10 bulan pada 1983. Kursus bahasa Ing-

gris yang dia ikuti ternyata amat berguna. Bertolaklah HDI bersama keluarga ke Inggris dan tinggal di sana hampir setahun. “Hitunghitung menambah pengalaman bagi keluarga dan anak saya,” katanya. Di Inggris HDI banyak sekali belajar terutama tentang Transmisi Gardu Induk dan Perencanaan Sistem. Pada bulan Desember tahun 1983 training selesai. Di suatu pagi musim dingin tersebut HDI meninggalkan New Castle Inggris kembali ke tanah air. “Saya sempat mengintip hasil evaluasi training saya, yang diberi pujian bahwa saya memiliki kemampuan dan kompetensi setara dengan engineer Inggris yang seumur dan sepengalaman,” kenang HDI. Di Jakarta HDI merasa perlu ikut kursus Bahasa Inggris lanjutan do British Council Jakarta. Saya piker ini akan ada gunanya di samping kursus bahasa Prancis. Pada awal tahun 1985 ada peluang training ke Prancis selama enam bulan tetapi syaratnya harus bisa bahasa Prancis. Dari semua calon tidak ada yang bisa bahasa Prancis, maka HDI pun dapat melenggang kangkung. Maka enam bulan lagi ia harus balik ke Eropa untuk training Sistem Pengendalian Ketenagalistrikan berbasis komputer. Suatu teknologi yang baru dikembangkan dan belum banyak pegawai yang mendalaminya. Tapi ketika sudah kembali dan bekerja sebagai deputy Pemimpin Wilsayah di Sumbagsel, HDI beruntung lagi untuk melanjutkan sekolah. Kali ini ia dikirim melanjutkan S-2 ke Inggris. Ketika itu (1986) ada staf yang sudah ditunjuk tapi mengundurkan diri dan Direksi mencari calon pengganti. Syaratnya adalah sudah kursus dan direkomendasikan oleh British

Council. “Saya kan sudah kursus di BC, yak arena itu saya direkomendasikan mereka. Alhamdulillah saya diterima dan kamipun sekeluarga pindah lagi ke Inggris,” kata HDI. Setelah mengantungi M.Sc pada awal tahun 1988, HDI kembali ke Indonesia untuk melaksanakan tugas di Palembang. Dalam masa 9 tahun pertama dia bekerja, HDI memperoleh kesempatan belajar di luar negeri selama 36 bulan. Pengalaman selama 9 tahun pertama telah memberikan bekal yang lebih dari cukup bagi dia untuk menjadi professional di PLN. Urang Awak di Kursi Direksi PLN 2003, untuk pertama kali urang awak duduk di jabatan Direksi PLN. HDI dipercaya menjabat Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN. Ini benar-benar bertemu ruas dengan buku. Selama bertahun-tahun dia sekolah bahkan sampai ke luar negeri untuk mendalami transmisi dan distribusi, kinilah saatnya ia mengimplementasikan ilmu. Masa enam tahun menggeluti transmisi dan distribusi ia sempatkan juga membesarkan

kue kelistrikan di kampung halamannya. Ia ikut meletakkan dasar agar pusat pengatur dan penyalur beban untuk wilayah Sumatera ditempatkan di Padang. Struktur itu adalah setingkat organisasi wilayah karena dipimpin seorang General Manager. “Padang mesti makin banyak investasi, dengan bertambahnya unit PLN di sini bisa menghasilkan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Apalagi di sini cukup banyak pembangkit,” kata HDI. Sayangnya ketika dia pensiun dikabarkan P3B Sumatera itu dipindah ke Pekanbaru. HDI jelas sangat kecewa. Selepas menjabat Direksi PLN, kini HDI menemukan dunianya yang baru yakni mengurusi masalah energi. Jadi tidak hanya listrik, tapi sudah mencapai migas, panas bumi, nuklir, LNG dan sebagainya. “Dunia saya masih di seputar energi,” katanya. Tapi ia masih tetap akan menyediakan diri untuk berbakti lebih jauh di bidang lain, politik misalnya. Karena itu ia menyambangi sebuah kantor pusat partai politik belum lama ini. (***)

Biodata DR. IR. H. HERMAN DARNEL IBRAHIM, M.Sc Lahir Nagari Asal Almamater Jabatan Agama Istri Anak Ayah Ibu

: : : : : : : : : : : : :

15 April 1954 Talang Maua Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota Institut Teknologi Bandung (ITB) (1978) UMIST, Manchester, Inggris (1987) Anggota Dewan Energi Nasional Islam Dewita Putti Permatahati Darnel Ranni Permatadewi Darnel Kennet Intansati Darnel Ibrahim Datuak Muaro Rasyidah

>> Editor : Devi Diany

>> Penata Halaman : Irvand


KESEHATAN

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

21

>>>>>>>Tips Keamanan Pangan BEBERAPA tips keamanan pangan berikut ini harus Anda ingat dan terapkan. Tidak peduli apakah Anda hanya mengambil pangan organik saja atau campuran antara organik dan konvensional. * Pilih berbagai makanan dari berbagai sumber Cara ini akan memberikan anda campuran nutrisi yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan Anda terkena pestisida tunggal. * Beli buah-buahan dan sayuran di musimnya apabila memungkinkan Untuk mendapatkan produk segar, tanyakan kepada penjual makanan di pasar, musim buah atau sayuran jenis apa yang dalam waktu dekat akan berlansung. * Baca label makanan dengan hati-hati Jangan karena sudah membeli sebuah produk organik, lantas Anda tidak memeriksa label nutrisi yang tertera pada makanan. Beberapa produk organik mungkin masih memiliki kandungan tinggi gula, lemak garam, atau kalori. * Cuci dan gosok buah-buahan segar dan sayuran secara menyeluruh dengan air mengalir Mencuci membantu menghilangkan kotoran, bakteri dan jejak bahan kimia dari permukaan buah dan sayuran. Tidak semua residu pestisida dapat dihilangkan dengan mencuci. Sebagai gantinya Anda dapat mengupas buah dan sayuran, tetapi dengan mengupasnya berarti Anda akan kehilangan beberapa serat dan nutrisi. Kiat Pintar Belanja Pangan Organik Sayur, buah, juga daging ayam dan telur organik, lebih sehat karena seluruh prosesnya tanpa bahan-bahan kimia, terutama pestisida. Masalahnya, harga sayur, buah, serta daging dan telur organik lebih mahal dibandingkan dengan jenis yang biasa. Untuk menyiasatinya, Nici Andronicus, pemilik Organicus Kitchen & Pantry di Australia, memberikan kiat-kiat berikut ini: 1. Coba sedikit. Untuk awal, beli pengan organik sedikit saja. Bila suka, Anda bisa membelinya dalam porsi lebih banyak saat belanja lagi. 2. Pilih yang lokal. Biasanya pangan organik impor harganya lebih mahal. Sudah banyak pertanian di beberapa daerah, misalnya Puncak, yang memasok sayur dan buah organik. 3. Beli tergantung musim. Meski pasokannya ada terus sepanjang tahun, saat sedang musim, harga buah tertentu biasanya lebih murah. Anda bisa mendapat keuntungan lebih dari sini. 4. Pertimbangkan nilai gizinya. Pilih pangan yang mengandung nilai gizi tinggi. Daripada daging misalnya, pilih lentil atau kacang panjang organik yang juga bisa menjadi sumber protein, selain lebih ekonomis. 5. Jangan lupa bawa catatan. Buat daftar kebutuhan yang harus dibeli, sehingga Anda tidak tergoda untuk membeli jenis yang tidak Anda butuhkan. (h/mayoclinic/GHS/est)

Gizi Pangan Organik dan Non-organik Sama Saja Beberapa tahun belakangan ini, keberadaan pangan organik semakin diminati. Mereka yang memilih pangan organik umumnya beralasan bahwa makanan ini lebih aman dan bergizi ketimbang pangan konvensional. Lantas, apakah benar pangan organik lebih aman dan bergizi ketimbang pangan konvensional? Jawabannya belum pasti. Sebuah riset terbaru yang dilakukan sejak 50 tahun terakhir telah mengamati tentang kandungan gizi dari makanan organik dan konvensional. Para peneliti menyimpulkan bahwa makanan yang diproduksi secara organik dan konvensional mempunyai nilai kandungan gizi yang sebanding. Meski begitu, penelitian di bidang ini masih terus berlangsung dan para peneliti masih mencari tahu apakah benar ada perbedaan terkait nilai gizi antara kedua pangan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang

untuk memilih makanan organik. Beberapa orang memilih makanan organik karena mereka lebih menyukai rasai. Namun yang lain memilih organik karena mengkhawatirkan beberapa hal berikut: * Pestisida Petani konvensional menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman mereka dari serangga dan penyakit. Ketika petani menyemprot pestisida, zat berbahaya tersebut bukan tidak mungkin akan mengkontaminasi makanan. Beberapa orang membeli makanan organik untuk membatasi paparan mereka terhadap bahan kimia tersebut. * Bahan tambahan Peraturan dalam pembuatan pangan organik melarang atau sangat membatasi penggunaan bahan pangan tambahan (zat yang digunakan selama pemrosesan, namun tidak ditambahkan langsung ke makanan). Sementara itu, fortifikasi sangat umum digunakan pada makanan non-organik, termasuk pengawet, pemanis buatan, pewarna dan perasa, dan monosodium glutamat. * Lingkungan Beberapa orang membeli makanan organik karena alasan lingkungan. Praktek pertanian organik dirancang untuk memberikan manfaat terhadap lingkungan dengan mengurangi

polusi, konservasi air dan memperbaiki kualitas tanah. Apakah ada kerugian untuk membeli organik? Jika dibandingkan dengan pangan konvensional, untuk mendapatkan makanan organik Anda butuh merogok kocek lebih mahal. Ini disebabkan karena buah dan sayuran organik tidak menggunakan dengan lilin atau pengawet, sehingga mereka dapat rusak lebih cepat. Selain itu, beberapa produk organik mungkin terlihat kurang sempurna dengan bentuknya yang aneh, warna atau ukuran yang lebih kecil dan bervariasi. Namun, makanan organik harus memenuhi kualitas dan standar keselamatan yang sebanding dengan pangan konvensional. Sama Gizinya Menurut ahli, pada dasarnya kandungan vitamin dan nutrisi produk organik sama saja dengan yang non-organik. “Orang memilih membeli produk organik karena berbagai alasan tapi terutama karena ingin sehat. Cukup banyak pasien yang bertanya adakah alasan kesehatan untuk mengonsumsi produk organik,” kata Dr.Crystal Smith-Spangler dari Universitas Stanford, yang melakukan penelitian. Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, Smith-Spangler dan timnya menganalisa 200 penelitian yang membandingkan kesehatan orang yang rutin mengonsumsi produk organik dan makanan konvensional, serta mengetahui kandungan nutrisi dalam produk organik itu sendiri. Produk organik dan nonorganik yang diteliti termasuk sayuran, buah-buahan, daging, susu, telur, daging unggas, serta padi-padian. Kebanyakan penelitian tidak dengan spesifik menyebutkan standar apa saja yang terdapat dalam makanan organik, yang membuat harga produk tersebut dua kali lipat dari produk konvensional. Sementara itu menurut standar Departemen Pertanian Amerika Serikat, pertanian organik harus menghindari penggunaan pestisida dan penyubur tanaman sintetis, hormon, dan antibiotik. Peternakan organik juga harus bisa menyediakan rumput saat menggembalakan ternaknya. Sebaliknya dengan pertanian dan peternakan konvensional yang sering memakai pestisida untuk membunuh hama dan memakai campuran antibiotik dalam pakan ternak untuk meningkatkan berat badan dan mencegah ternak terkena penya-

kit. Dari analisa yang dilakukan Smith-Spangler, ditemukan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan jumlah vitamin dalam produk organik dan non-organik, baik produk hewani atau nabati. Perbedaan nutrisi sedikit berbeda pada susu organik dan daging ayam organik yang mengandung lebih banyak asam lemak omega-3. Tetapi itu pun hanya sedikit penelitian yang menemukannya. Tetapi perbedaan signifikan adalah jumlah residu pestisida dalam makanan. Hampir seluruh makanan non-organik mengandung residu pestisida, sedangkan pada contoh produk organik hanya 7 persen dari seluruh contoh. Selain itu daging ayam dan daging babi organik mengandung bakteri yang resisten antibiotik 33 persen lebih sedikit. Meskipun belum diketahui apakah ada pengaruh residu pestisida dalam makanan terhadap kesehatan, tetapi menurut peneliti konsumen sebaiknya lebih waspada. “Jadilah konsumen yang cerdas dengan memilih makanan yang tidak mengandung pestisida,” kata Chensheng Lu, yang mempelajari mengenai lingkungan dan kesehatan di Harvard School of Public Health. (h/kcm)

Ini Dia Mitos-mitos Terkait Bahan Makanan Organik MENGONSUMSI makanan organik secara konsisten diyakini dapat menjadi upaya mempertahankan diri dari ancaman beragam penyakit. Makanan organik dinilai sehat karena pada saat proses penanaman sampai panen tidak mengalami proses kimiawi atau menggunakan bahan sintetik, seperti pestisida, herbisida, pupuk dengan kandungan kimia, penyuntikan hormon atau antibiotik, serta prosesnya tanpa radiasi ionisasi maupun pemodifikasian genetik. Karena itu, proses yang natural tersebut aman untuk dikonsumsi oleh tubuh. Meskipun menyehatkan, sebenarnya tak semua makanan organik menguntungkan. Ada beberapa mitos seputar makanan organik yang harus diluruskan. Dengan memahaminya, Anda dapat menggunakan makanan organik dengan tepat. 1. Organik selalu aman dan baik bagi lingkungan? Organik memang ditanam

di tanah yang tidak terkontaminasi kandungan kimia atau disiram dengan pestisida dan jenis zat kimia lain seperti halnya lahan pertanian biasa. Namun begitu, sejak lahan pertanian organik hanya memproduksi setengah dari produksi pertanian konvensional, penanaman organik menjadi memboroskan lahan dalam penanaman buah dan sayuran. Dennis Avery dari Hudson Institute’s Center for Global Food Issues memperkirakan pertanian sistem modern menghemat hingga 15 juta meter persegi pembukaan hutan dan habitat binatang liar. Jika seluruh dunia harus memilih penanaman organik, kita harus mengorbankan hutan hingga 10 juta mil persegi hutan. 2. Organik lebih banyak mengandung nutrisi? Berbagai studi mengenai makanan organik selalu tidak konsisten. Ada yang menyebut kandungan vitamin C dalam

tomat organik lebih ketimbang tomat biasa; ada juga yang menemukan kadar anti-kanker flavonoids pada jagung dan strawberi organik. Namun riset lainnya menyebutkan bahwa makanan organik tidak memiliki keunggulan lebih dalam hal kandungan nutrisi. Apa yang membuat perbedaan mencolok dalam hal kandungan nutrisinya adalah berapa lama ditanam dan disimpan di rak makanan. Bayam misalnya, bisa kehilangan setengah dari kadar foliatnya dalam selang waktu sepekan. 3. Organik lebih enak rasanya? Tak ada yang bisa mengungkapkannya kecuali dalam sebuah penelitian tentang apel, di mana yang jenis organik memang lebih unggul. Untuk memeroleh raspberries yang rasanya lebih alami atau asammanis, Anda harus membelinya di tempat buah itu ditanam, pada musimnya dan tidak disimpan dalam jangka waktu lama. Kenyataannya, buah atau

sayuran tidak akan lagi dalam kondisi terbaiknya bila sudah melewati penerbangan yang lama atau melewati proses pelapisan. Belum lagi bila harus tersimpan selama seminggu di pasar atau toko. 4. Tak perlu dicuci terlalu bersih seperti makanan biasa. Seluruh produk organik, apakah dibeli dari toko grosir atau petani lokal di dekat rumah Anda, tetap rawan akan kontaminasi bakteri seperti E. coli. Tanah dan sumber pengairan yang terkontaminasi E. coli bisa menempel dan masuk dalam buah atau sayur. Melon, selada, tauge, tomat, bayam, daun bawang, bisa tercemar ketik mereka tumbuh dan dekat dengan tanah. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah: Cuci semua produk dengan air yang mengalir. 5. Memakai organik = membantu petani kecil atau perusahaan ramah lingkungan? Perusahaan-perusahaan

>> Editor : Nova Anggraini

raksasa di AS justru berbisnis di sektor organik. General Mills memiliki Cascadian Farms, Kraft berada di belakang Back to Nature dan Boca Burger. Kellogg’s memiliki Morningstar Farms. Tingginya permintaan membuat perusahaan-perusahaan ini mengimpor bahan-bahan organik semurah mungkin dari negara lain. Meski nilai penjualan produk makanan organik di AS melonjak hingga miliaran dollar AS, ironisnya hanya sekitar 16 persen saja yang ditanam di lahan lokal. Dengan CO2 yang dihasilkan dari transportasi, keramahan produk organik bagi lingkungan menjadi dipertanyakan. 6. Organik lebih sehat buat Anda? Makanan organik tidak lagi menyehatkan bila bentuknya sudah menjadi kripik organik, soda organik atau kue organik. Gula dari tebu organik juga tetaplah gula, keripik dari kentang organik juga tetaplah digoreng. (h/webMD)

>> Penata Halaman : Rahmi


SENI

22

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/13 RABIUL AKHIR1433 H

KupuKupu di Ruang Tamu Oleh:

Muhammad Subhan SUDAH tiga hari seekor kupu-kupu berwarna belang putih-hitam itu berada di ruang tamu rumahku. Ia terbang menari-nari di langit-langit ruang tamu dan sesekali menempel di dinding yang menggantung fotofoto keluarga. Selama hari itu ia tak beranjak pergi. Padahal di ruang tamu rumahku tak ada serangga sebagai makanan yang mungkin ia cari. Rumahku selalu bersih, khususnya di ruang tamu karena Ibu setiap hari rajin membersihkannya. Kedatangan kupu-kupu cantik itu tidak mengusik keluargaku. Bapak dan Ibu membiarkannya saja. Kata Bapak, kupu-kupu bila berada di dalam rumah tidak membuang kotoran. Nenekku bilang kalau rumah dimasuki kupu-kupu tandanya akan datang tamu. Kami pun seisi rumah membiarkan saja kupu-kupu itu, seolah ia sudah menjadi bagian dari anggota keluarga kami. Aku sih suka dengan kupu-kupu yang pertama kali masuk ke rumahku. Tapi dari mana datangnya kupukupu itu? Rumah kami tidak memiliki pekarangan apalagi taman-taman bunga yang biasa suka dihinggapi kupu-kupu ataupun jenis serangga lainnya. Bapak dan Ibu yang orang kantoran tidak sempat mengurus bungabunga. Jadi tak pernah ada bunga di sekitar rumah kami. Di samping itu rumah kami juga berada di tepi jalan raya yang debu-debu lalu lintas kendaraan selalu beterbangan mengotori lingkungan sekitarnya. Manalah mungkin ada kupu-kupu yang suka datang mengunjungi rumah kami yang lumayan besar itu. Rasa penasaranku terhadap kupu-kupu di ruang tamu rumahku itu terjawab setelah di suatu malam tiba-tiba pintu rumahku diketuk oleh orang tak dikenal. Malam sudah sangat larut. Aku yang tidur bersama Bapak dan Ibu terkejut. Bapak bergegas bangkit dari tempat tidur dan menuju pintu yang membatasi ruang tamu. Ibu tampak cemas. Kenapa ada orang malammalam datang dan hendak berkeperluan apa? Aku yang tak tidur lagi mengintip dari sisi pintu kamar yang sedikit terbuka. Aku lihat Bapak mengintip dari balik tirai jendela. Tak lama kemudian Bapak membuka pintu dan tanpa dipersilakan tiga orang laki-laki berbadan besar dan kekar masuk mendorong tubuh Bapak yang jangkung. Bapak terduduk di kursi tamu. Ketiga tamu tak diundang itu duduk juga di kursi tamu berhadap-hadapan dengan tubuh Bapak. “Ada apa malam-malam bertamu ke rumah saya?” Aku dengar suara Bapak berat dan tampak cemas. “Kau takut? Bukankah selama ini kita bergerilya di hutan untuk berjuang? Oh, sekarang kau sudah hidup senang rupanya?” bentak salah seorang di antara tiga lelaki berwajah sangar itu. Aku saksikan wajah Ibu yang sangat cemas kalaukalau terjadi sesuatu terhadap diri Bapak. Aku yang tak mengerti apa-apa dipeluk Ibu erat-erat. Yang kuingat, dulu sekali, di zaman kampungku masih bergolak, Bapak ikut masuk ke hutan memanggul senjata. Aku dan Ibu dititip Bapak di rumah nenek. Apakah ke tiga tamu asing itu teman Bapak juga? “Apa maksud kalian? Kita dapat bicara baik-baik, dan maaf mohon tidak keras-keras karena anak dan istriku sedang tidur,” jawab Bapak memandang kepada ketiga tamunya itu. “Nanti kau akan tahu sendiri jawabannya!” Ke tiga tamu asing itu berdiri memegang ke dua lengan Bapak. Bapak sempat berontak. Tapi akhirnya Bapak melunak setelah ia pandangi pintu kamar, Bapak melihat aku, dan ia tak ingin terjadi apa-apa terhadap Ibu dan diriku. Maka Bapak terpaksa mengikuti tamu yang tak diundang itu. Bapak dibawa entah ke mana. Sesudah kepergian Bapak, Ibu menangis sejadijadinya. Keheningan malam pecah oleh suara ratap Ibu. Tubuhku masih dipeluk erat. Ibu bergegas ke luar rumah, melihat-lihat kalau-kalau Bapak dan tamunya itu masih berada di halaman rumah. Tetapi halaman rumah kami hanya menyisakan kelam karena malam yang semakin larut. Keesokan harinya Ibu melapor ke kantor polisi terdekat. Laporannya kepada petugas penyidik Bapak diculik oleh orang tidak dikenal. Setelah melapor itu, Ibu terkejut karena Bapak sudah berada kembali di rumah, tetapi dengan kondisi wajah yang pucat. Tubuh Bapak juga babak belur habis dihantam benda keras. Lebih sepekan Bapak tak mau bicara sejak kepulangannya. Di kemudian hari aku baru mengetahui penyebab Bapak diculik malam itu lantaran Bapak ikut sebagai salah seorang tim sukses pemilihan wali kampung. Orangorang yang berseberangan dengan calon yang didukung oleh Bapak tidak senang kalau Bapak ikut menjadi tim sukses, karena Bapak dulunya bagian dari mereka. Memang, di saat kampanye pemilihan wali kampung rasa-rasanya kampungku semakin panas saja. Padahal orang-orang luar menyebut kampungku dihuni banyak orang-orang alim, lulusan dayah (pesantren), tetapi kenapa teror selalu ada di mana-mana? Aku yang masih kanakkanak tidak paham apa itu politik. Sejak peristiwa itu kupu-kupu tidak pernah lagi masuk ke ruang tamu rumahku. Kupu-kupu sebelumnya entah ke mana menghilang. Seharian aku mencari-cari tubuh kupu-kupu itu di sudut-sudut ruang. Jangan-jangan kupukupu itu telah mati karena tidak mendapat makanan serangga. Tetapi pencarianku sia-sia karena kupu-kupu itu memang tidak pernah lagi menampakkan rupa. Aceh-Padangpanjang, 2013 MUHAMMAD SUBHAN, lahir di Medan, 3 Desember 1980. Berdarah Aceh-Minang. Bergiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Novelnya yang telah terbit “Rinai Kabut Singgalang”. Sedang merampungkan novel kedua berjudul “Agam”. Berdomisili di dua kota: Padangpanjang dan Kediri Jawa Timur.

“Mlengak” acrylic on canvas 67,5 x 67,5 cm. Pak Ambar’s Collection

PUISI Oleh

Juliana Dian Komala Sari

Dongeng Hujan 1/ Hujan keluarkan puisi pada 2899 bait air yang menetes pada rimbun pagi, Dari balik tirai hujan puisi berkicau ingin pulang pada kandang yang dulu sempat ia singgahi. 2/ Hujan telah membunuh engkau dalam rinai tak berpenghuni 3/ Ah,lagi-lagi hujan Dia selalu menggoda ingatanku pada 297 hari bersama puisi pagiku.

Perjalanan puisi tak pernah tau apa yg terjadi pada 927 jam yg lalu, kemana? puisi tak tau arah saat ia melihat kebelakang, kalimat yg telah ia tinggalkan,.. puisi pun tak berani menyeberang jalan pulang jalan terlalu ramai untuk di telurusi dengan tangisan.

Kau, yang kusebut bg. Kau yang kusebut bang, Tak jua basah Padahal telah habis air puisi kusiram Kau yang kusebut bg, Hilang tak berjejak Pada malam ku bertanya Tapi ia jawab “aku tak melihatnya” Pada bintang juga ku merintih Namun, sial! Ia juga tak tau Dimana engkau bg, Jejak ini telah rapuh mencarimu Air dari sumber hatikupun telah mengering Aku lelah hidup tanpa hati bg, Ayo pulang bawa hatiku kembali.

Titik Berakhir setelah kata menjalar melalui akar-akar kalimat. lalu pohon-pohon puisi tumbang melintang di rawa khayalan. JULIANA DIAN KOMALA SARI, kelahiran Baserah, 7 Juli 1994 menulis puisi sejak 2008. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Islam Riau, sempat meramaikan media seperti Metro Riau, majalah Frasa, blog Al Bratva , www.gudangpuisi.com , kumpulan bersamanya “Seikat Darah Ukhwah dalam Mae Kematianku (E-book, 2012)”, “Sepotong Rindu dalam Sarung (Shell, 2012)”, “Ayat-ayat Ramadhan (AGP, 2012)”.

Oleh

Refdinal Muzan

Ulangku Ulangmu Sekali waktu ia akan singgah, mengetuk pintu dan memberi salam akan keterbukaan. Mungkin angin yang dulu berumah atau selayang getar yang kau hinggap di kepulan aura yang kau bawa.

Tangis yang bermula, langkah-langkah kecil juga pelarian yang kau rajut saat rama-rama itu melayang rendah Tersangkut di kerikil yang membelah kita pun memainkan segunduk pasir menjadi bukit dan terowongan leliku jalan dan persimpangan Hingga cuma hujan mengerti membasuh debu dalam derai-derai tawa menampung curah Begitu, hanya berbetah lama dalam kenang karena dedaunan begitu hijau derak dan retak tak sepenuh ruang tergeletak walau garang menerik di puncak ubun kepala kita menyirami di peluh tulus yang mengucur berlindung di sapuan angin yang kita rangkai di padang rumput subur Bila kini kembali tangan itu mengetuk waktu mungkin agak terseok membuka palang pintu engsel yang mulai sedkit berkarat tapi kita tersenyum mendenger derit ingsut mulai bergeming Ya, tak ada nampan sebaki teh hangat, gorengan yang seperti dulu kita nikmati hanya sebingkai lemari kuna dengan kaca yang semakin kusam namun ada bayang kita disana untuk berkaca dan berdoa

Pamit “Aku Pergi”, selambai bisu langkah kembali menyusur di pagi masih menahan mendung. Dingin perlahan menyekat di lembab tanah tebing-tebing ngarai di bibir-bibir terkunci rapat memendam Perjalanan itu janji yang kau tempuh di lipatan hari mengatup lengkung garis matamu bermil jarak kembali merentang di pandang tatap kala kau diam Kenapa kau menyesali malam Dendang yang terputus, baru saja kau coba lantunkan Tak juga kumengerti mengiringi rentak , sehingga kita si bisu menyimpan rasian. terasa ada terkatakan tidak Mungkin tak akan kita tahu bila ia beringsut turun sedang lelap hanya separoh bulan yang mengendap pucat di jendela kamar “Hati-hati di jalan”, tak kutahu bila itu kau dengar dan cemas adalah ngiang burung gagak berputar melayang rendah Sesegera itu terusir di kedalaman samudera doa yang terselam Betapa bermaknanya ada kala tiada Betapa berartinya dekat bila menjauh Betapa dimengerti sesuatu termiliki saat menghilang Mungkin ini saat kita membaca karena terlupa Bila senja yang kau janjikan untuk seuntai kata “Jemputlah aku” di persimpangan itu telah kusiapkan sebuah mantel hangat, segelas susu dan unggun perapian yang masih kunyala di lahan ladang kita yang tersemai hingga hanya hangat dekapan bila semua harus usai. REFDINAL MUZAN, bergiat di Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Menjuarai sejumlah lomba baca puisi di Sumatera Barat. Beberapa karyanya terkumpul dalam sejumlahAntologi Puisi, seperti, Traktat Cinta dan Dosa dalam Dendam (Pena Ananda, 2011), Deru Awang-Awang (Wahana jaya Abadi, 2012), Talenta Para Pengukir Tinta Emas (Penerbit Awang-Awang, 2012), Carta Farfalla (Tuas Media,2012), dan Tembang Cinta Kamboja (Sembilan Mutiara Publishing, 2012). Buku puisi tunggalnya Mozaik Matahari (Penerbit FAM Publishing, 2012). Saat ini mengabdikan diri sebagai guru di SMP

>> Editor : Maidela Syahni

>> Penata Halaman : Rahmi


KULTUR

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/13 RABIUL AKHIR1433 H

Lestari Sawit Sumbang Emisi Karbon Lebih Parah Dari Perkiraan BERKURANGNYA lahan gambut akibat ekspansi perkebunan sawit dan perkebunan kayu adalah salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca yang ada saat ini, bahkan melebihi perkiraan yang sudah dilakukan. Hal ini diungkapkan dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature. Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti yang menguji kimiawi air di kanal yang mengeringkan lahan gambut di Indonesia dan Malaysia, ditemukan karbon dalam kadar yang tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa degradasi lahan gambut ini juga melepas karbon yang sudah terikat selama ribuan tahun. Sebagian besar karbon ini juga lepas ke udara, yang menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. “Kami pertama kali menemukan bahwa area yang dikeringkan untuk menjadi perkebunan sawit dipenuhi oleh kandungan karbon sejak tahun 1995, namun hal ini kami sadari lebih lanjut setelah tim peneliti yang dipimpin oleh Dr.Tim Jones mengukur kadar karbon di air, dan menunjukkan bahwa kami menemukan sesuatu yang sangat penting,” ungkap salah satu penulis penelitian ini, Chris Freeman dari Bangor University. “Kami sangat takjub saat menemukan bahwa sampel air dari perkebunan kelapa sawit di Malaysia ternyata mengandung karbon organik tertua yang pernah kami temukan,” tambah Tim Jones, juga dari Bangor University. Para penulis memperkirakan bahwa hasil perhitungan karbon yang terbawa oleh air di dalam kanal sudah menambah lepasan karbon sebanyak 22% dari total karbon yang dilepaskan oleh lahan gambut ke udara, dan menyebabkan emisi gas rumah kaca. Hasil ini mengindikasikan bahwa konversi lahan gambut menjadi perkebunan, ternyata memiliki dampak yang jauh lebih buruk daripada perkiraan sebelumnya, menurut para penulis. “Hasil penelitian kami juga menjadi pengingat bahwa jika kita mengganggu keberadaan lahan gambut dn mengubahnya menjadi perkebunan kelapa sawit, maka kita akan terus menambah masalah yang tengah kita selesaikan saat ini,” tambah Freeman. “Kita sudah mengetahui bahwa di Asia Tenggara, perkebunan sawit adalah salah satu penyebab utama ancaman pada keragaman hayati, termasuk habitat orangutan, dan proses pengeringan lahan gambut ini juga menambah lepasnya karbondioksida ke udara saat terjadinya kebakakaran hutan yang seringkali terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini. Temuan baru yang tersembunyi ini, yang disebabkan dari pengurasan air di lahan gambut ini kembali mengingatkan bahwa ekosistem yang rentan ini membutuhkan upaya konservasi.” Perkebunan kelapa sawit dan perkebunan pulp and paper muncul secara masif di Indonesia dan menyebabkan lebih dari 50% emisi karbon di Indonesia saat ini akibat dari alihfungsi lahan. (sumber: mongabay.co.id)

23

Darman Moenir dan Hal-hal yang Tak Selesai Oleh:

Heru Joni Putra

Z

AMAN sekarang, ketika semua orang sudah bebas berbicara, yang paling penting itu bukan sebatas siapa yang berani bicara, tetapi siapa yang bisa memberi bukti dari setiap apa yang dibicarakannya. Apalagi bila berbicara tentang karya sastra, terutama ketika mengulas sebuah karya. Dalam mengulas sebuah karya, apalagi ketika sudah berada pada kondisi ‘memberi posisi’ pada sebuah karya yang sedang dibahas itu, maka sangatlah tidak cukup bila hanya didukung oleh satu-dua kalimat saja, apalagi tanpa penjelasan apapun. Sebab kita tahu, karya sastra mempunyai potensi untuk ditafsirkan secara beragam. Oleh sebab itu, dalam keberbagaian tafsir sastra, dibutuhkan landasan-landasan yang jelas untuk setiap penilaian yang diberikan. Bahkan, katakanlah sebuah komentar singkat dalam sebuah buku sastra diberikan oleh sastrawan besar sekalipun, sebenarnya tetap butuh argumen yang jelas, agar apa yang dikatakannya tersebut tidak menjadi bagian dari keomongkosongan belaka. Sebaiknya kita tidak buruburu percaya pada orang sehebat apapun, bila hanya mau memberi komentar tanpa penjelasan apa-apa. Pada acara peluncuran novel karya Sutan Zaili Asril beberapa waktu yang lalu, saat sesi diskusi yang mana pembicaranya adalah Sastrawan Darman Moenir, salah seorang penulis, Ganda Cipta, bertanya apakah kehadiran 5 novel karya Sutan Zaili Asril

(SZA) sudah menjawab pernyataan jauh hari sebelumnya dari Darman Moenir bahwa dalam 30 tahun ini tidak ada novel bermutu yang lahir dari Sumatera Barat. Pertanyaan dari Ganda Cipta tersebut sangat menarik sekali. Dan tambah menarik lagi ketika Darman Moenir mengatakan bahwa kehadiran 5 novel SZA tersebut membuktikan bahwa sudah ada novel yang berkualitas dari Sumatera Barat dalam 30 tahun ini. Dengan begitu sebetulnya Darman sedang ‘memberi posisi’ terhadap karya SZA. Akhirnya, selama 30 tahun ini . Bagi saya, Darman Moenir mungkin saja benar, dengan begitu, ia mungkin pula salah. Tetapi yang menjadi masalah, ia tak bertanggung jawab atas apa yang disampaikannya tersebut. Tak ada salahnya bila ia memang menganggap dalam 30 tahun ini tak ada novel berkualitas dari Sumatera Barat. Tetapi kita tak sedikitpun menemukan penjelasan apapun atas pernyataan hebat itu. Ketika banyak pihak yang meminta pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut, ia malah seperti tidak tahu menahu saja. Bagi saya, hal pertama yang harus dipertanggungjawabkan oleh Darman Moenir adalah bukti-bukti yang bisa menunjukkan bahwa dalam 30 tahun terakhir memang tidak ada novel bermutu. Setelah itu baru jelaskan mengapa novel SZA berhasil mematahkan pernyataannya itu. Tentu saja hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Bukti-bukti yang saya maksud, tentu saja, bukan hanya sekedar dengan satu-dua kalimat seperti yang dilakukannya pada saat peluncuran lima novel yang lalu itu. Untuk ke sekian kalinya kita harus kecewa, lagi-lagi Darman Moenir tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya sibuk dengan menyebut nama-nama besar, karya-karya besar, tetapi itu semua tidak berfungsi apa-apa dalam pembahasannya, selain hanya memanfaatkan kebesaran nama dan karya yang disebutnya itu yang entah untuk tujuan apa. Hal tersebut dapat

dibaca dalam ‘Pengantar Kecil untuk Lima Novel Sutan Zaili Asril’ (Padang Ekspres, 21 Desember 2012). Dalam tulisan ini, saya akan membahas pengantar Darman Moenir tersebut dan menunjukkan ketidakjelasan pemikirannya. Buru-buru harus saya katakan bahwa tulisan ini bukan untuk membahas karya SZA. Tulisan ini hanya akan membicarakan Darman Moenir dan hal-hal yang tak selesai dalam dirinya. Pertama, saya kira Darman Moenir terlalu berlebihan mengatakan bahwa trilogi novel karya SZA tersebut luar biasa. Saya menyebutnya berlebihan karena ia sendiri mengaku belum selesai membacanya, tetapi malah sudah menyimpulkan bahwa novel tersebut luar biasa, bahkan dikatakannya setelah 30 tahun terakhir di Sumatera Barat, baru lima novel SZA itu yang bermutu. Saya tak tahu apa sebenarnya yang menjadi standar mutu sebuah karya oleh Darman Moenir. Apakah sebuah karya dikatakan bermutu bila karya tersebut hanya menceritakan diri sendiri? Atau sebuah karya bermutu bila yang membahasnya adalah Darman Moenir? Entahlah. Tetapi yang jelas, sebuah karya belum tentu bermutu meskipun diluncurkan dalam jumlah yang banyak, dan saya kira Darman Moenir pun setuju dalam hal ini. Saya mencoba mencaritahu apa yang menyebabkan Darman Moenir berani mengatakan bahwa novel SZA itu benar-benar luar biasa. Saya menemukan beberapa perbandingan yang dilakukannya. Darman membandingkan novel SZA dengan beberapa novel terkenal dunia, seperti yang dapat kita baca pada kalimatnya yang berikut ini saya kutip, “...Trilogi ini boleh jadi melan-jutkan tradisi bersastra seperti tersua pada Perang dan Da-mai Tolstoy, Dokter Zhivago Pasternak, Pertempuran Terakhir Hemingway, atau Negeri Sal-ju Kawabata, Negeri Hujan Pira Sudham.” Tradisi bersastra yang seperti apa yang dimaksud oleh Darman Moenir? Tak ada

penjelasan lebih lanjut. Apakah tradisi bersastra yang dilanjutkan oleh SZA dari Leo Tolstoy (sebagai salah satu contoh yang disebutnya) adalah berupa tradisi realisme historis, atau lebih mengarah ke romance dari novel ‘Perang dan Damai’ tersebut? Entahlah. Entah apa yang dimaksud sebenarnya oleh Darman Moenir. Kalaupun memang trilogi SZA ditulis dengan gaya realisme historis, dan penuh oleh unsur-unsur romance, lalu bagaimana SZA melanjutkannya? Mengulang-ulang atau mengembangkan, atau malah tidak membawa kebaruan sama sekali dari tradisi bersastra yang dilanjutkannya? Belum lagi misalnya bila kita pertanyakan istilah ‘tradisi bersastra’ yang seperti apa yang dimaksud Darman dengan menyebut nama-nama Tolstoy, Hemingway, Kawabata tanpa penjelasan apapun, yang mana kita tahu mereka memiliki ‘tradisi bersastra’ yang berbeda. Atau memang novel SZA tersebut mencampurkan semua tradisi sastra di dunia? Entahlah. Saya benar-benar tidak menemukan penjelasan yang memadai dari komentar Darman tersebut. Saya jadi benar-benar yakin, Darman Moenir hanya pandai menyebut karya-karya besar saja. Sebuah karya yang belum selesai dibaca tak semata-mata jadi berkualitas ketika ia disebut-sebut berbarengan dengan karya-karya yang sudah terbukti berkualitas, kecuali bila kita membuktikannya dengan latar belakang perbandingan yang jelas dan kompeten. Bukan seperti yang dilakukan Darman Moenir: Kedua, ia membandingkan novel Sutan Zaili Asril (SZA) dan Sutan Takdir Alisyahbana (STA) hanya karena kedua penulis novel tersebut samasama diawali dengan ‘Sutan’. Sungguh sebuah ‘latar belakang’ perbandingan yang menyesatkan. Apalagi Darman dalam membandingkan tersebut tampak berusaha meletakkan novel SZA dan STA pada posisi yang sejajar. Terlepas memang sejajar atau tidaknya kualitas kedua

novel tersebut, tapi Darman telah menyebut novel SZA luar biasa, dan yang harus kita ingat bahwa ia sendiri mengaku belum selesai membacanya, sehingga segala usaha Darman Moenir untuk membuat novelnovel SZA tampak benarbenar luar biasa menjadi siasia. Bila memang nanti, setelah kita baca, novel SZA ternyata biasa-biasa saja, maka Darman Moenir sudah pantas untuk tidak didengarkan lagi. Meskipun ia pernah memenangkan sayembara novel DKJ 30 tahun yang lalu, bukan berarti kita harus tunduk pada setiap apa yang dia katakan. Darman Moenir barangkali lupa bahwa masyarakat tidak mudah dibodohi oleh komentar-komentar tak bertanggung jawabnya itu. Sebenarnya Darman Moenir sudah menuliskan bahwa pengantar yang ditulisnya untuk lima novel SZA itu hanyalah pengantar kecil. Tetapi sayang sekali ia ternyata lupa, sebab pengantar yang ia akui ‘kecil’ itu penuh-sesak oleh hal-hal yang butuh penjelasan panjang, seperti masalah membandingkan novel itu, atau masalah tradisi bersastra tadi. Pengantar yang kecil itu hiruk-pikuk oleh nama-nama dan karya-karya besar. Kalau memang Darman Moenir ingin membicarakan itu semua, ia harus bersabar untuk menuliskannya dalam ruang yang lebih panjang, bukan malah memaksakan diri agar terlihat hebat dan keren dengan cara menyebut-nyebut ini-itu. Darman Moenir harus tahu bahwa hampir semua penulis sastra di Sumatera Barat juga telah membaca karya-karya itu. Jadi ia tak harus repot-repot menumpangkan novel SZA agar terlihat seakan-akan sama berkualitas dengan karya-karya Tolstoy, Kawabata, Hemingway, dan lain-lainya itu. Atas sikap Darman Moenir yang seperti itu, saya menulis catatan ini. Sebab saya berpikir, bahwa bila sikap seperti itu terus ada, maka kondisi kesastraan kita—terutama untuk ulasan sastra, sedang berjalan ke arah yang berbahaya. ***

kan isinyo indak kabaukabau doh; walaupun namonyo adolah Minangkabau. Kawan ko, kalau lah inyo asyik ma ota; ulahnyo salalu mambuek atau bakilah sajo, otanyo ditaruihkannyo: Minangnyo iyo lah hilang, nan tingga iyo kabau-kabau nan banyak, pun nan mamimpin nan mamarentah nagari ko barangkali inyo ta goloang atau tamasuak ka dalam kalompok kabaukabau juo, sabab nan nyo uruih tu iyolah kabau-kabau pulo. Nagari kito ko, kecek satangah urang: kan lai dipimpin atau diuruih oleh urangurang pinta, urang cadiak pandai, pandidikannyo tinggi-tinggi kecek kawan ko. Tapi… kawan ko bakilah pulo: tingginyo lai indak satinggi batang karambia doh. Nan tajadi kini ko di nagari awak sabananyo bukan dek pamimpin nagari tinggi atau randah, tapi adolah dek karano kurang atau salah uruih sajo barangkali. Kecek urang cadiak-cadiak, nan tajadi kini ko adolah: mismanajemen. Lai jaleh tu dek sanak banyak ko, kecek kawan tu sambia mairuik mankilek-jilek cawan aie kopinyo. Ruponyo urang nan manyalo carito kawan ko adolah kawan lamonyojuo. Aie mukonyo tampak masammasam sajo, sabab baliau ko sangat sadiah marasokan manarimo kanyataan nan ado atau nan dialaminyo di pasa tampeknyo bakureh kini ko. Baliau kawan ko adolah salah saorang anggota dari group PKL-PKL nan

cukuik merajolelo di pasapasa nagari awak ko. Baliau tu adolah anggota kalompok PKL bawah, babedo jo kalompok PKL tingkek ateh; sabab nasibnyo PKL bawah adolah mangakeh dulu baru makan; manyauak dulu baru minum. Kapanjangan dari PKL tu sadonyo urang lah tahu juo, iolah Padagang Kaki Limo; kakinyo iyo banyak, tu mah ado limo. Dek itu lah barangkali mako inyo bisa bakaliaran pindak kama-kama, kian kumara mangambangkan galehnyo di tampek-tampek di mano nan katuju di nyo. Kalau padagang nan bakaki duo tarutamo padagang nan lah gaek-gaek , inyiak-inyiak, amaiamai, jan ka balari atau ka bajalan, untuak dapek tagak sajo kadang-kdang indak lai saleso doh. Apo lai kalau lah datang pulo PKL lain, PKL tingkek ateh nan kadatangannyo indak pulo bakaba. PKL lain atau tingkek ateh nan datang ko ado kalanyo agak ganaeh pulo saketek. Sabananyo baliau para PKL nan datang tu adolah [ara patugeh, aparat pamarintah kota, yakni PKL = Panindak atau Pahalau Kadai-Kadai dan Lapak-Lapak. Namo kerennya PKL tingkek ateh ko, kini ko adolah Badan Panartiban atau SATPOL PP= Satuan Patroli Penertiban Pedagang (Pasar)!? Dek inyo datang tibo-tibo dan indak pulo ba kaba, mako baserakseraklah langkah urang atau padagang nan gaek-gaek tu malarikan diri; takuik beko ditangkok atau diangkuiknyo, di bao ka katua PKLnyo. Gaekgaek atau inyiak jo amaiamailah namonyo, bukan

takuik dek karano apo-apo, tapi malu nan labiah dek di sarengeh patugeh-patugeh nan umuanyo sapangkek jo cucucucunyo. Maklum sajolah kito jaman kini ko, taratik jo mujilih diklangan anak-anak mudo kini, lah kurang bana. Apo lai kalau awak lah jadi patugeh atau pajabaik. Anak mudo lah namonyo, pao lai kalau awak lah tagaloang pajabaik atau urang nan gadang pulo, mako do kacak batih lah bak batih, di kacak langan lah bak langan, awak si anu kecek urang. Nan bapanggakkan kini ko, iyo lah gadangnyo pangka langan sajo. Dek sa bagian urangm maliek kurenah urang mudo kini tu, banyak sajo komentar: kapalo atau utak banak anak mudomudo kini ko agak kurang dipagunakannyo, salo urang nan lain nan duduak di palanta ujuang tu. Komentar tu, langsuang pulo di jawek dek urang nan lain san samo-samo makan di lapau tu. Angkuangku jan kareh bana mangecek; mangatokan urang indak ba utak. Malu awak, di antaro angku-angku ko ado nan lah dianggap sabagian urangm sabagi guru gadang tantang adaik istiadaik Minangkabau; tapi kadang-kadang kecek angku-angku tu indak basarawa, batalanjangi sajo kasadonyo, kan malu awak, kalau lah batalanjang atau bacinggoleang tu, indak lai jaleh bateh-batehnyo ma nan pusek, ma nan urek atau ma nan aurat. Mandanga komentar atau kecek urang nan samosamo makan di lapau tu, banyak nan ta galak sengeang. Nan manjadi prinsip handaknyo, kecek pandanga nan lain:

basilang kayu dalam tungku di sinan api mangko iduik. Supayo nan gadang api tu iyo di ambuih-ambuih pulo saketet=k. Itu lah manjadi sifat atau tabiat dek ambo keceknyo., supayo : gayuang iyo lao basambuik, kato iyo lai bajawek. Kini ko, kecek kawan ko: babaliak sajolah awak ka pangka kaji. Minggu-minggu sabalun ko kan lah ambo sampaikan juo ka urang banyak jo kawan-kawan nan manamokan kalompoknyo PKL. Kecek ambo pado minggu nan lalu tu kan: ‘Kok rami lapau urang palamak pulo lah samba awak”. Aratinyo jan awak bingik, sampai-sampai pulo mambae marusak lapau urang. Kalai di bae atau dirusak lapau urang tu, tantu urang nan banyak ko takuik pulo pai malapehkan salero ka lapau-lapau nan rami tu. Akibaiknyo tantu awak kasebaran pulo. Urang langang, awak indak pulo bajua bali dibueknyo. Nan rancak adolah: palamaklah pulo lah samba awak, mudah-mudahan urang nan banyak tu bapindah pulo ka lapau awak. Dek ari baransua tinggi juo, langganan awak mungkin lah datang pulo manunggu-nunggu di tampek awak. Makonyo lah patuik pulo awak bubar, sugiro sajolah bajalan ka muko mambaia utang masiangmasiangnyo ka kasir lapau, sakalian mintak parmisi ka urang banyak sambia mangucapkan salam. Assalamualaikum ww; sampai batamu pulo kito bisuakbisuaknyo di palanta lapau ko. Aia Tawa Februari 2013

Apolah Arti Sabuah Namo Oleh:

Armin Arief, St. Bdr. Alam ISTIMEWANYO duduak di palanta lapau barangkalo iyo lah samo-samo dikatahui atau lah banyak juo urang nan tahu. Jam karajo atau jam kantua dipalanta tu, bakapanjangan sajo atau tabukak sajo taruih ma naruih. Siapo sajo nak ba urusan atau bamain ka palanta tu, buliah sajo satiok wakatu; karano di sinan banyak urang-urang lain nan duduak-duduak di palanta samo-samo bakaparaluan jo urang-urang lain nan datang ka palanta tu. Klien atau urang nan ba kaparaluan ti satiok wakatu, siap sajo diladeni. Maklumlah namonyo palanta panjang, palanta tu adonyo di lapau-lapau nasi atau kadai-kadai kopi. Maota di palanta lapau, bisa sajo ado curito tu ka suok ka kida, ka ateh ka bawah, ka muko ka balakang. Bacarito di palanta tu indak paralu pulo pakai protokoler. Sambia ma ota, dimakan pulo nasi langkok atau nasi campua nan sakalian juo mairiuk-iruik aie kopi daun, atau aie lain kasukoan masiang-masiang nan duduak di situ. Biasonyo di palanta tu ado sajo kawan nan suko baciloteh manjalehkan sagalo saluaksaluak sarato parangaiprangai urang nan ganjia nan acok dicalieknyo, nan tajadi di nagari awak ko. Dek kawan ko lah mandarag dagiangbana di dirinyo pitua urang tuo-tuo, urang gaekgaek saisuak. Pitua nan di

katangahkannyo iyolah : Adaik basandi syarak; syarak basandi kitabullah (kitab Allah). Syarak mangato, adaik mamakai. Siang nan ka dipatungkek, malam nan ka dipakalang (paguik/ pangalang badan). Hiduik nan ka dipakai, mati nan ka ditompang. Ba itu banal ah basumengeknyo kawan ko manjalehkan/manarangkan ka urang-urang nan duduak di palanta, atau ka urang-urang lain nan sato pulo mancingoak-ngoak karano dek sukonyo mandangakan ota/ pitua kawan tu. Kawan ko biasonyo manjalehkan jo caro nan basumangek bana. Keceknyo ilmu ambo atau nan ambo punyoi tu hanyo saketek; ibaraik gantang: kok indak bana panuah kaateh, ka bawah kan lai ba isi juo. Walau karajo ambo hanyo banyak duduak-duduak di palanta ko, tapi tugeh manyampaikan sasuatu nan bana itu kapado urang-urang nan banyak datang ka lapau ko paralu pulo ambo sampaikan keceknyo. Sabab, agamo kito maingekkan: sampaikan walaupun satu ayat. Kawanku jo sumangek tinggi manjalehkan sabda atau haduts Nabu: Tuntuiklah ilimu, kalau paralu sampai ka nagari Cino. Mandanga katubah kawan nan barapi-api di lapau tu, dan ado pulo kato Cino nan disabuiknyo, mako salah surang palanggan nan bisao minum atau makan di

lapau tu, sato pulo manyalo carito kawan tu. Batua juo kecek apak tu; kiniko lah bagarondoh poroh barangbarang Cino tu masuak pasa, lah tasisia barang-barang nan di buek urang awak. Barang nan datang ti haraginyo iyo agak tinggi malangik; barang-barang produk buatan urang awak walau murah indak juo laku doh. Tampaknyo kini lah makin manurun juo urang nan maago atau mambali barang buatan urang awak dalam nagari. Lah tapuruak dagang urang awak dibueknyo. Kami para panggaleh kiniko, iyolah marasokan bana: kini lah batambah kurang juo pokok dek karanonyo. Jan lai ka balabo; rugi nan labiah dari pado untuang. Kok indah manggaleh awak, mungkin ka kida atau ka balakang pulo suok dibueknyo; bagaduah pulo awak jo anakbini di rumah beko. Mandanga solang atau salo urang tu, kawan nan bacarito tu capek sajo manangkok atau manjawek. Sagalo macam ragam nan tajadi nan kito like, kito danga, kito rasokan akiaakia kini ko; baiak itu hal politik- sosial- ekonomi- senibudaya –agamo ataupun kaamanan; sasungguahnyo atau sabana-bananyo iyolah banyak nan indak tapek atau indak batua lai. Sababnyo adolah kawan ko manaruihkan carito jo bagurau pulo. Ambo jalehkan ka awak nan banyak ko, manga inyo indak batua. Nan ba atua tu kan iyo iduang kabaunyo. Nagari ko

>> Editor : Maidela Syahni

>> Penata Halaman : Rahmi


24

MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 M/ 13 RABIUL AKHIR 1433 H

RANA

Pengeluaran Sopir Truk T

emuan Anggota Komisi III DPRD Sumbar, Nofrizon terhadap pungutan di salah satu JTO beberapa hari lalu mengejutkan publik. Hasil temuannya saat sidak itu

diperkirakan pungutan mencapai Rp1,5 miliar per bulan. Menurut Nofrizon, dirinya berkali-kali memergoki pungutan yang dilakukan petugas di JTO. Besaran pungutan

tersebut mulai dari Rp50.000 hingga Rp200.000 untuk truk yang membawa semen. Tak hanya truk pembawa semen, truk dan angkutan lainnya juga terkena pungutan itu. Yang

>> Editor : David Ramadian

melakukan pungutan pun beragam, apakah itu resmi atau tidak, atau pun dalam bentuk sumbangan. Tapi kalau sumbangan tentu sang sopir ikhlas dan tidak merasa terpaksa!

>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.