SAMBUNGAN 7
SENIN, 19 NOVEMBER 2012 M 5 MUHARRAM 1434 H
Jadi Anggota .................. Dari Halaman. 1 DPRD Agam .................. Dari Halaman. 1 Survei Indonesia (LSI) dari total 1.200 responden selama 12-15 November 2012. “Total responden yang tak berminat sebesar 56,43 persen. Hanya 37,62 persen yang menyatakan ingin dirinya atau anggota keluarganya menjadi anggota DPR,” kata peneliti LSI, Rully Akbar, Minggu (18/11). Survei ini menggunakan inovasi riset terbaru yaitu quick poll LSI, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. LSI mengklaim, survei cepat ini tetap akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Dari hasil survei menunjukkan, mereka yang tidak ingin dirinya
atau anggota keluarganya menjadi anggota DPR meningkat sekitar 25 persen dari 5 tahun lalu sebelum Pemilu 2009. Pada tahun 2008, LSI melakukan survei dengan menanyakan pertanyaan yang sama. Pada 2008 itu, mereka yang tidak ingin dirinya atau anggota keluarganya menjadi anggota DPR hanya sebesar 31,32 persen. Sedangkan mereka yang berhasrat dirinya atau keluarganya menjadi anggota DPR sebesar 59,22 persen. “Semakin banyak orangtua di Indonesia yang tidak berkeinginan anaknya menjadi anggota DPR RI, yaitu sebesar 56,43 persen. Hanya sebesar 37,62 persen yang menyatakan berkeinginan anaknya
menjadi anggota DPR,” ujar Rully. Lalu, apa penyebab menurunnya harapan publik yang berminat menjadi anggota DPR? Ada beberapa alasan. Pertama, maraknya kasus korupsi yang melibatkan anggota parlemen membuat antipati publik terhadap DPR-RI. Penyebab lainnya, anggota DPR dinilai publik hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya serta hanya mengejar keuntungan pribadi. “Banyaknya kasus-kasus moral seperti perselingkuhan, gaya hidup mewah, indisipliner, tindakan tidak terpuji, yang melibatkan anggota DPR,” jelas Rully. (h/dn/vvn)
Inter Gagal .................... Dari Halaman. 1 Lagi-lagi, peluang terbuang siasia setelah tendangan dengan kaki kanannya masih melambung di atas mistar gawang. Dua menit berselang, giliran Cagliari yang memiliki peluang. Memanfaatkan umpan rekannya dari sepak pojok, tendangan Davide Astori masih bisa diblok pertahanan Inter. Demikian pula peluang Albin Ekdal, namun sepakan kerasnya dari luar kotak penalti masih menyamping di sisi gawang. Inter akhirnya unggul pada menit kesepuluh lewat Rodrigo Palacio. Menerima umpan Antonio Cassano, striker asal Argentina itu menanduk bola, yang meluncur deras ke sisi kiri gawang Cagliari. Tertinggal, Cagliari berusaha membalas. Peluang bagus dimiliki pemain keturunan Indonesia, Radja Nainggolan, pada menit ke-18. Sepakan kerasnya dari jarak 35 yards masih belum menemui sasaran karena melambung tinggi di atas mistar gawang. Beberapa saat kemudian, dua kali sepakan keras Nainggolan dari luar kotak penalti kembali belum mengarah tepat pada sasaran. Kiper Inter Samir Handanovic melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis sepakan Astori pada menit ke-29. Sang kiper juga mengamankan tandukan Nene beberapa menit kemudian. Pemain Cagliari yang terakhir terpaksa
ditarik keluar karena mengalamicedera cukup serius. Cagliari akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat aksi Marco Sau saat pertandingan babak pertama menyisakan dua menit lagi. Menerima umpan Andrea Cossu, Sau kemudian melepaskan tendangan mendatar dari dalam kotak penalti, tanpa bisa dihalau handanovic. Paro kedua, Inter memiliki peluang bagus saat pertandingan babak kedua memasuki menit ke54. Tendangan Milito dengan kaki kanannya usai menerima umpan silang Yuto Nagatomo masih belum mengarah tepat karena bola melambung di atas mistar gawang. Empat menit berselang, sang striker kembali mendapat peluang bagus. Sepakan terukurnya dari luar kotak penalti masih bisa ditepis Agazzi. Dua menit kemudian, Cagliari berusaha memanfaatkan peluang lewat skema serangan balik. Tendangan keras Andrea Cossu dari sisi kanan kotak penalti nyaris membuahkan gola andai tidak melambung tinggi di atas mistar gawang. Cagliari akhirnya balik unggul pada menit ke-66. Lagi-lagi Sau yang mencatat namanya di papan skor. Sepakan keras sang striker dari dalam kotak penalti meluncur deras ke sisi kanan gawang, tanpa bisa dihalau Handanovic. Tertinggal, Inter berusaha men-
cari gol penyama kedudukan. Pada menit ke-71, mereka memiliki peluang bagus. Menerima umpan Walter Gargano, Andrea Ranocchia melepaskan tendangan, namun masih bisa ditepis Agazzi. Tujuh menit berselang, peluang juga kembali didapat tuan rumah. Pemain yang baru masuk, Coutinho, melepaskan sepakan keras usai menerima umpan Nagatomo, namun Agazzi kembali tampil maksimal dengan menepis usaha tersebut. Gol yang ditunggu Inter akhirnya tiba juga, yakni pada menit ke-82. Astori melakukan “bunuh diri” ketika hendak membuang bola hasil crossing pemain lawan, tapi justru ke dalam gawangnya sendiri. Dua menit kemudian, Inter nyaris unggul ansai sepakan voli Ranocchia usai menerima umpan sepak pojok tidak digagalkan Agazzi. Saat pertandingan menyisakan satu menit lagi di waktu normal, Nainggolan memiliki peluang emas. Sepakan keras sang gelandang dari luar kotak penalti masih terlalu tinggi sehingga tidak membawa keberuntungan untuk timnya. Di masa injury time, Ranocchia terlihat terjatuh di kotak terlarang setelah mendapat kawalan dari Astori. Namun wasit P. Giacomelli tidak melihat itu sebagai sebuah pelanggaran. Hingga pertandingan berakhir, kedudukan sama kuat 22. (h/mat/net)
Kuburan Panjang ............. Dari Halaman. 1 Adalah Isnaini, salah seorang tokoh pemuda di lingkungan RT IV, Kelurahan Koto Katiak, Padang Panjang Timur, yang juga terlihat mulai melangkahkan kaki meninggalkan masjid dan coba menghampiri koran ini. “Lah mandanga carito tantang adonyo kuburan panjang di siko Diak? Nan menarik, sampai kini indak surangpun masyarakaik nan tahu sia yang takubua di dalam tu. Padahal keberadaannyo lah sangaik lamo,” kata Isnaini memberikan informasi. Tanpa membuang waktu, kebenaran informasi itupun segera dilacak. Dengan melewati setapak pematang yang sawahnya terlihat baru saja dipanen, akhirnya kami sampai juga ke lokasi yang oleh masyarakat sekitar diberi nama Bawah Bangka. Informasi tersebut ternyata benar. Selain panjang antara batu mejan bagian kepala dengan kaki berukuran sekitar 2,5 meter, tinggi makam dengan struktur bertingkat ini juga mencapai 1 meter lebih. “Meskipun masyarakat disini telah meyakini bahwa gundukan tanah ini adalah makam, tapi sampai sekarang tidak satu orangpun dari warga yang mengetahui siapa gerangan yang terkubur di dalamnya,” ujar Isnaini. Di lokasi itu, memang tidak hanya terdapat satu makam unik itu saja. Namun sejak beberapa tahun terakhir, kata Isnaini, juga telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai pandam pekuburan keluarga dan umum. Setidaknya, ada sekitar 15 hingga 20-an makam yang ikut menemani makam yang terbentuk dari susunan bebatuan sungai tersebut. Tak puas dengan hanya menerima informasi seputar “misteri” dibalik kemisteriusan makam itu, Haluan mencoba untuk mengorek informasi lebih lanjut. Berkat petunjuk Isnaini, akhirnya sampailah kami di rumah Tarmen, salah seorang penduduk, yang bertempat tinggal persis di bawah makam tersebut. “Seperti cerita mamak kami sebelum meninggal dulu, penghuni makam itu bernama Angku Alimun. Beliau adalah seorang alim yang ikut mengembangkan agama Islam di daerah ini sejak tahun 1613,” ujar Tarmen. Tanah bergetar, ada yang meninggal Boleh percaya boleh tidak. Tapi inilah pengakuan Tarmen, yang mengaku sudah sejak 20 tahun silam menumpang tinggal di rumah mamak (alm) Sadar, yang hanya berjarak kurang dari 10 meter dari makam berukuran besar bertingkat tiga itu. “Jika tanah sudah bergetar dibarengi adanya suara gemuruh, itu biasanya sebuah pertanda kalau ada yang akan meninggal,” ujar
Tarmen, yang juga mendengar cerita dan kesaksian itu dari mamaknya dulu. Pernyataan Tarmen disambut anggukan kepala salah seorang kerabatnya, yang diperkirakan masih berumur sekitar 35 tahunan. Bahkan masih dengan mimik seriusnya, Tarmen terus berusaha untuk meyakinkan koran ini, menceritakan sejumlah kejadian dan pengalaman mistik yang sempat dialami mamaknya (alm) Sadar, selama menetap di kawasan itu. “Selain tanah berguncang seperti digoncang gempa kecil, sekali-sekali ada pula terdengar bunyi suara sekelompok orang yang seperti tengah memainkan gendang rebana. Suara-suara itu, sangat jelas sekali diikuti kicauan suara burung Sikokoh. Merdu sekali kedengarannya,” ujar Tarmen. Jika sudah muncul kejadiankejadian seperti itu kata Tarmen, maka besoknya ia sudah dapat memastikan jika dirinya bakal menerima kabar kalau ada orang yang meninggal. Biasanya imbuh Tarmen, semalam sebelumnya sekitar kawasan itu juga akan disesaki oleh aroma bunga-bungaan segar, kemenyan dan bau kapur barus. “Itu bisa saya pastikan. Baik dari pengalaman saya, maupun dari cerita mamak kami sewaktu masih hidup dulu. Namun bagi keluarga kami yang sudah lebih 45 tahun tinggal di sini, kejadian-kejadian serupa menjadi sudah sangat tidak asing lagi,” ucap Tarmen. Dari cerita (alm) Sadar, Tarmen mengisahkan jika pada awal kedatangan sang empunya makam, Alimun ke Ranah Minang sekitar tahun 1613, sosok yang menurut cerita meninggal sekitar tahun 1800an itu, merupakan seorang tokoh yang memiliki peran besar dalam pengembangan agama Islam di Sumatera Barat. Bersama-sama kerabatnya seperti Syekh Burhanuddin, Angku Maliah dan lainnya, ia menyebarkan Islam hingga ke pelosok-pelosok. Namun diakui, Alimun hanya hidup sebatang kara. “Rantai keluarga Alimun memang bisa dikatakan sudah terputus. Karena dari dulu sampai sekarang, tidak ada seorangpun dari para peziarah, yang mengaku sebagai orang satu kaum, karib kerabat ataupun famili Alimun,” kata Tarmen. Ulah peziarah, picu reaksi makam Meski sejak tahun 1800-an hingga sekarang belum pernah ada seorangpun yang datang dan mengaku sebagai kerabat atau sanak famili Alimun untuk berziarah, namun berita seputar keberadaan makam unik yang ditanami jasad seorang alim penyebar agama Islam itu, tak ayal mengundang keingintahuan masyarakat banyak.
Bahkan, tak sedikit pula dari mereka yang datang dengan tujuan dan ulah yang berbeda-beda. Dari penuturan Tarmen sebagaimana dikisahkan (alm) Sadar semasa hidupnya, konon dulunya makam tersebut juga kerap didatangi para “peminta petunjuk”. Bahkan, seorang anggota TNI berpangkat mayor asal Medan, juga pernah menziarahi makam itu. “Dulu sekali, makam Alimun ini terus didatangi anggota Polri atau TNI sebelum mereka berangkat perang. Tapi hal serupa, sudah hampir 12 tahun tarakhir tak pernah ditemui lagi. Ada juga yang datang, tapi cuma sekedar ziarah atau minta nasehat,” ujar Tarmen mengisahkan cerita yang didapat dari mamaknya itu. Baik Tarmen maupun Isnaini, keduanya mengaku jika ada sebagian orang yang memang murni datang untuk berziarah, minta pentunjuk dan minta nasehat. Namun tidak sedikit pula yang minta aneh-aneh. Seperti sebuah kejadian yang diakui Tarmen masih terekam jelas dan disaksikan oleh mata kepalanya sendiri. Kala itu ceritanya, ada seorang pemuda yang mendatangi makam Alimun. Namun selang beberapa saat, si pemuda didapati sudah dalam keadaan terjengkang di dalam sawah, sembari merintih menahan sakit. “Ketika ditanya, ternyata maksud kedatangannya ke makam Alimun adalah untuk meminta petunjuk nomor togel. Mungkin saja beliau (Alimun) marah dan bermaksud memberi pelajaran kepada pemuda itu,” cerita Tarmen. Di zaman “saisuak” katanya, lokasi persis tempat berdirinya makam Alimun sekarang ini, merupakan lokasi yang kerap dipergunakan oleh warga sebagai tempat “basilanjuang” (makan bersama). Dalam istilah masyarakat Koto Katiak, tradisi itu dinamakan “Samba Tampaik”, atau untuk tradisi masyarakat di daerah Pariaman disebut dengan istilah “Gulai Baga”. “Dulu, perayaan tradisi makan bersama ini, biasanya dilakukan pada musim “bulan lamang” atau Maulid. Tapi sejak beberapa tahun belakangan, tradisi itu sudah tidak lagi dilakukan,” tuturnya. Benar atau tidaknya berbagai fenomena alam, ataupun kejadiankejadian mistik yang terjadi dibalik keberadaan makam itu, Allahu’alam. Tapi setidaknya dulu, (alm) Sadar sebagaimana dikisahkan kemenakannya Tarmen, memastikan jika dirinya sempat melihat adanya goresan sepenggal kata dengan menggunakan tulisan Jawi (bahasa Arab tak berbaris, red), yang secara jelas bertuliskan nama si penghuni makam, Alimun. Ryan Syair
Kandidat terpilih nantinya akan mendampingi Bupati Indra Catri sebagai pengganti mantan Wabup Umar untuk mendayung biduk pembangunan Agam selama 3 tahun ke depan. Seperti diketahui, pada Pilkada Agam tahun 2010 lalu, pasangan Indra Catri-Umar memenangkan laga dalam dua putaran. Pada putaran pertama yang berlangsung Juni 2012, bersaing 5 pasang kandidat. Yakni Ardinal Hasan-Yandril, Syufyarma Marsidin-Syafrudin Arifin, Indra CatriUmar, Guspardi Gaus-Mukhsis Malik dan Ediwar-Murdani. Di putaran pertama itu, pasangan Indra Catri-Umar memperoleh suara terbanyak menyusul pasangan Guspardi Gaus-Mukhsis Malik. Karena perolehan suara Indra CatriUmar tidak mencapai 30 persen lebih, dilakukan laga putaran kedua antara Indra Catri-Umar dan Guspardi Gaus-Mukhsis Malik September 2010, yang dimenangkan Indra Catri-Umar dengan perolehan 59,24 persen suara. Tapi sayang, baru sekitar satu bulan setelah dilantik pada tanggal 26 Oktober 2010, Umar yang mantan Kadinas PU Agam dijadikan tersangka oleh Kejari Agam dalam kasus korupsi uang pemeliharaan jalan 2008 yang dianggarkan APBD Agam senilai Rp 2,9 miliar. Sejak 28 April 2011, Umar ditahan Kejari Agam. Ia lalu diseret ke pengadilan Tipikor di Padang dan akhirnya Oktober 2011 divonis 17 bulan penjara. Berdasarkan
putusan pengadilan, Mendagri kemudian memberhentikan Umar bulan Februari 2012. Sejak itu, dilakukan proses pemilihan wakil bupati baru. Sesuai dengan mekanisme, partai pengu sung mengajukan calon ke bupati yakni Syafrizal dan Irwan Fikri. Lalu bupati mengusulkan pula ke DPRD. Dan DPRD lah yang menetapkannya untuk dipilih. Kedua calon yang akan dipilih itu sama-sama orang partai atau orang politik. Bahkan sama-sama anggota DPRD. Sementara yang akan memilih juga orang politik yakni 40 orang anggoga DPRD Kabupaten Agam. Dengan demikian orang politik dipilih oleh kawannya yang juga orang politik. Lebih-lebih bagi Syafrizal, para pemilih adalah kawan-kawannya yang sama dalam satu lembaga. Bahkan 11 orang diantaranya adalah kawannya selama 2 priode di DPRD Agam. Tetapi dalam dunia politik, tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Yang ada cuma persamaan kepentingan.Oleh karena itu, pada saat tertentu, kawan bisa saja tidak memilih kawan. Sebaliknya lawan juga bisa saja memilih lawan, jika hal itu sesuai dengan kepentingan yang ada. Lantas apa sebenarnya kepentingan politik itu? Idealnya adalah kepentingan memperjuangkan aspirasi rakyat. Tetapi tidak jarang yang terjadi adalah lebih memperjuangkan kepentingan ideologi dan strategi politik partai. Bahkan yang lagi ngetrend saat ini dan tidak bisa
dipungkiri adalah cukup banyak terlihat orang politik yang mengedepankan kepentingan pribadi. Akibat dari itu maka munculnya deal-deal yang tidak mengacu kepada kepentingan rakyat dalam melakukan pemilihan. Contohnya memilih karena ada sogokan uang dan berbagai alasan lainnya. Dikaitkan dengan pemilihan Wabup Agam, masyarakat sangat mengharapkan agar anggota dewan memilih dengan mengedepankan aspirasi rakyat. Dalam artian, kandidat yang dipilih hendaklah orang yang mengerti dan menguasai permasalahan di Agam serta memiliki kemampuan untuk membantu bupati dalam menjalankan tugas-tugas pembangunan. Daerah Agam yang memiliki 16 kecamatan dan 82 nagari masih banyak memiliki persoalan pelik dan bengkalai pembangunan yang harus diselesaikan. Diantaranya persoalan infrastruktur di tempat terpencil, persoalan konflik sosial dan peningkatan ekonomi lainnya. Nah siapa sosok wabup yang dianggap mampu untuk berperan aktif menangani persoalan tersebut? Masyarakat Agam menyerahkan sepenuhnya kepada 40 orang wakilnya melalui sistem kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah, kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dengan catatan, kebijaksanaan yang ditelurkan haruslah mengacu kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok, apalagi kepentingan pribadi. (Kasra Scorpi)
Pembangunan BP2IP ......... Dari Halaman. 1 bangunan BP2IP yang dan dermaga pelabuhan Tiram ini dilaksanakan secara multiyeara dalam tiga tahap. Ditargetkan pada tahun 2015, proyek ini sudah dapat dimanfaatkan. Untuk tahap I, kegiatan pembangunan BP2IP adalah land clearing lokasi proyek seluas 35 hektar dengan dana Rp15,4 miliar, dengan waktu pengerjaan 45 hari. Untuk pembangunan dermaga pelabuhan, akan melaksanakan kegiatan pengadaan tiang pancang, pemancangan serta land clearing dengan dana sebesar Rp28,5 miliar. “Kedua proyek tersebut secara bersamaan, Isya Allah dimulai pada hari ini,” tegas bupati. Bupati juga menjelaskan bahwa pembangunan BP2IP dengan biaya Rp450 miliar dan dermaga pelabuhan Tiram Rp800 miliar, seluruh biayanya ditampung dalam APBN, lewat anggaran pada Kementerian Perhubungan. Sedangkan untuk biaya pembebasan lahan BP2IP sebesar Rp11,7 miliar dan lahan dermaga pelabuhan sebesar Rp2,5 miliar, seluruh pembiayaannya ditanggung oleh APBD Provinsi Sumatera Barat tahun 2012. Dikatakan bupati, Gubernur dan DPRD Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung dan selalu mendorong pembangunan kedua proyek ini. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan Pemprov Sumbar dalam penyediaan anggaran melalui APBD Provinsi Sumbar tahun 2012. Menurut Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Indra
Priyatna, sebagaimana yang dituturkan kembali oleh Ali Mukhni, jumlah Balai Diklat Pelayaran seperti ini hanya ada lima di Indonesia. Dan untuk Pulau Sumatera, BP2IP Padang Pariaman ini merupakan yang ke-2. Dan BP2IP ini kelak juga merupakan yang terbesar dan termegah di Indonesia yang dibangun di atas lahan 35 hektar. Selanjutnya, Ali Mukhni menjelaskan bahwa BP2IP, selain berfungsi sebagai tempat pendidikan dan pelatihan siswa pelayaran yang nantinya akan berkerja di atas kapal atau menjadi anak buah kapal (ABK), BP2IP juga akan berfungsi sebagai tempat pengujian dan pemberian sertifikasi bagi ABK dalam meningkatkan status dan kemampuannya. Siswa-siswa tamatan BP2IP ini, biasanya memiliki kualitas yang sudah diakui oleh perusahaan kapal dalam dan luar Negeri. Malahan, ada siswa yang belum tamat tapi sudah dikontrak oleh perusahaan Perkapalan utk dijadikan ABKnya nanti. Disamping itu, dengan adanya BP2IP dan pelabuhan di Tiram, tentu akan memberikan multi efek bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat baik di Padang Pariaman, maupun di Sumatera Barat pada umumnya. Dijelaskan, bahwa pemerintah pusat melalui APBN 2013 juga sudah merencanakan anggaran pembangunan tahap II yaitu sebesar Rp86 miliar untuk BP2IP dan Rp40 miliar untuk dermaga pelabuhan. Terkait pembangunan dermaga pelabuhan di Tiram yang juga sudah dimulai pengerjaanya, kelak pelabu-
han ini akan berfungsi sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan angkutan penumpang. Ir. Mulyadi , Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, sewaktu meninjau proyek ini di Tiram, Jumat (16/11) mengatakan, bahwa pelabuhan ini kelak akan dijadikan pelabuhan nasional sebagai upaya untuk mengatasi masalah kepadatan dan operasional di pelabuhan Teluk Bayur. Mudah-mudahan, dengan adanya pelabuhan Tiram ini, akan dapat membantu kelancaran arus bongkar muat barang yang selama ini sudah sangat padat dan bahkan sering terjadi keterlambatan. Camat Ulakan Tapakis Zulkarnain menjelaskan, untuk lahan pembangunan BP2IP seluas 35 hektar dan pelabuhan seluas 15 hektar, sudah tidak ada masalah lagi karena masyarakat pemilik lahan sudah bersedia menerima ganti rugi tanah, tanaman dan bangunan. Dananya juga sudah dialokasikan oleh pemerintah provinsi melalui APBD 2012. Sekarang tinggal proses dan pelaksanaan pembayarannya. Tanah mereka sudah dizinkan untuk diolah atau dilakukan land clearing, tukas camat. Namun demikian, Bupati Ali Mukhni diakhir wawancaranya menegaskan dan mengharapkan agar semua pihak di Padang Pariaman mendukung serta memperlancar pelaksanaan proyek ini. “Mari kita sukseskan selalu pelaksanaan proyek pembangunan di daerah kita demi Padang Pariaman yang lebih baik dimasa datang,” tukas Ali Mukhni. (h/ded/zal)
6 Perampok ................... Dari Halaman. 1 ada yang bangun dan sebagian masih ada yang tidur,” ungkapnya. Mengetahui pelaku punya senpi, sejumlah polisi langsung mengampil posisi aman. Saat itu pula para pelaku diminta untuk menyerahkan diri secara baik-baik. Namun imbau itu tidak dihiraukan para pelaku. Hingga beberapa menit kemudian setelah diminta untuk menyerahkan diri dan menyebutkan rumahnya sudah dikepung, pelaku langsung melepaskan tembakan sebanyak dua kali. Saat pula atau tepatnya sekitar pukul 05.30 WIB, polisi langsung membalas tembakan. Masih katanya, para pelaku yang sudah merasa terdesak dan keluar rumah untuk berupaya kabur. Saat itu diantaranya sempat dilumpuhkan dengan timah panas. Upaya untuk melumpuhkan para pelaku berlangsung hingga pukul 07.30 WIB. “Para pelaku dilumpuhkan, walaupun sempat melawan dan berupaya kabur,” bebernya. Dari para pelaku sejumlah barang bukti (BB) dapat diamankan diantaranya, dua pucuk senpi laras pendek rakitan, dua pucuk air sotf gun, dua buah parang, sebo, lakban dan 1 unit sepeda motor. Ketika ditanya, apakah para pelaku pernah melakukan kejahatan di Inhu atau daerah lainnya. Dikatakannya, berdasarkan keterangan pelaku dalam perjalan menuju Puskesmas Peranap, mengakui pernah melakukan curas di Keritang Kabupaten Inhil. “Dengan pengakuan itu, akan dicocokan sambil dilakukan inventarisir bekerjasama dengan sejumlah Polsek dan Polres yang memilik daftar DPO,” tambahnya. Memang sebutnya, penangkapan para pelaku berdasarkan informasi dari masyarakat yang sudah curiga. Karena para pelaku sudah tinggal dirumah itu sejak sekitar dua
pekan terakhir ini. “Makanya sesuai data yang diterima, mereka akan melakukan kejahatan pada Ahad (18/11) dengan memanfaatkan hari libur kepada salah seorang toke sawit dengan inisial juga sudah dikantongi Polisi,” tukasnya. Terkait mayat para pelaku, pihaknya sudah menghubungi Polsek terdekat dengan alamat yang ada pada pelaku. Kemudian pihak keluarga bisa menjemput dengan menghubungi Polres Inhu. “Dari beberapa keterangan yang ada, tetap akan dilakukan pengembangan,” terangnya. Hendro Juga Tewas Sementara itu, Hendro (45), desersi Marinir, yang diduga terlibat dalam aksi sejumlah perampokan toko emas di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, menghembuskan napas terakhirnya di mobil ambulan ketika hampir sampai ke Pekanbaru, Sabtu (17/11) sekitar pukul 03.15 WIB. Hendro disebut-sebut tersangka perampokan toko emas di Kecamatan Air Molek Kabupaten Indragiri Hulu. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Hendro memberikan perlawanan saat akan ditanggap salah satu rumahdi Jalan Suhada, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Sempat terjadi baku tembak. Saat itu salah seorang polisi, Brigadir Aulia Harahap tertembak di bagian pelipis. Namun Aulia berhasil diselamatkan dan menjalani perawatan di RS Puri Husada Tembilahan. Tapi akhirnya Hendro menyerahkan diri setelah tertembak di betisnya. Dari tangannya sita FN 45 dan Colt 38. “Tersangka meninggal dunia dalam perjalanan dari Tembilahan ke Pekanbaru setelah baku tembak dengan anggota Polisi. Tersangka roboh setelah tertembak,” kata Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, AKBP
Onny Trimurti. Ditanya apa dugaan sementara penyebab kematiannya, Onny mengatakan kehabisan darah. “Tembakan mengenai syaraf-syaraf vital,” ujar Onny. Sementara berdasarkan cerita Kanit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Riau, sebelum dibawa ke Pekanbaru, dokter dari Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan sempat memberi pertolongan pertama terhadap tersangka. Dalam perjalanan, penyidik polisi sempat memberi beberapa pertanyaan terkait beberapa aksi rampok yang pernah dilakukannya. Namun beberapa jawaban dari tersangka dinilai tidak jujur. “Sudah hampir mati begini tidak mungkin saya bohong,” ujar Sapta menirukan pembicaraan terakhir dengan tersangka sebagaimana ditulis riauterkini.com. Bahkan menurut Sapta, dalam perjalanan tersebut tersangka sempat bergurau dan tertawa dengan tim polisi yang menangkapnya. “Waktu itu semua sudah lelah. Saat kami sampai di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru, dokter yang memeriksa mengatakan tersangka sudah meninggal, diduga belum lama,” kata Sapta. Tiga Tersangka Masih Diburu Sementara itu, polisi masih memburu tiga tersangka lainnya yang ikut terlibat dalam aksi perampokan di Kecamatan Air Molek dan diduga sudah melarikan diri berpencar. Mereka ditengarai juga ikut dalam beberapa kali perampokan bersama-sama dengan tersangka.”Hasil kerja keras saya dan tim selama hampir dua bulan ada hasilnya. Walaupun kami memburu tersangka sampai ke Lampung, Palembang dan Jambi, akhirnya pemimpin perampok di Air Molek itu tertangkap,” kata Sapta. (hr/eka/gus/rtc/met)
>> Editor : Ismet Fanany, Syamsu Rizal
>> Penata Halaman : David Fernanda