Haluan 19 Agustus 2011

Page 2

2 UTAMA

JUMA JUMATT, 19 AGUSTUS 2011 M 19 RAMADAN 1432 H

Empat Kepala Daerah Diberi Penghargaan

KILAS UTAMA Kasus Djufri ke Pengadilan PADANG, HALUAN — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar telah melimpahkan berkas dakwaan kasus dugaan mark-up harga tanah pembangunan gedung DPRD dan pool kendaraan dinas Subdinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bukittinggi, ke Pengadilan Tindak Pidana korupsi (Tipikor) PN Padang, Kamis (18/8). “Kami telah terima berkas tersebut dengan nomor pelimpahan nomor (8). Namun jadwal sidangnya belum ditetapkan. Tapi secepatnya akan ditetapkan,” kata Humas PN Padang, Jon Effredi kepada wartawan kemarin. Dijelaskan Jon Effredi, sebelum menetapkan jadwa sidang, terlebih dahulu PN Padang akan menunjuk hakim yang akan menanganbi perkara tersebut. Sementara penunjukan hakim direncanakan, hari ini Jumat (19/8). Kasus yang merugikan negara hingga Rp1,7 miliar itu terjadi 2007 lalu. Mantan Sekda Bukittinggi, Khairul juga ditahan. (h/dfl)

1 Tahun Irwan-MK, Masih Minta Dilayani PADANG, HALUAN — Belum ada gebrakan yang berarti setelah satu tahun kepemimpinan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno- Muslim Kasim. Apalagi perwujudan visi misinya untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan tata kelola pemerintahan yang mengarah ke reformasi birokrasi. Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, Leonardy Harmainy, Rabu (17/8) di sela-sela kunjungan Safari Ramadan ke daerah Matua, Kabupaten Agam. Menurutnya, tata pengelolaan pemerintahan sekarang masih sebatas menjalankan rutinitas saja. “Para birokrat maunya masih dilayani padahal seharusnya melayani masyarakatlah tugasnya,” tegasnya. Sebanyak 70 persen dari 8 ribu Pegawai Negeri Sipil di Sumbar dianggap tak mampu bekerja dengan baik, hanya menjalankan rutinitas sehari-hari saja. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan semakin menambah beban Negara. “Seharusnya jumlah PNS yang dibutuhkan tak perlu sebanyak yang sekarang. Dengan jumlah yang berlebih, mereka pun jadi tak efektif dalam bekerja,” katanya lagi. Menurutnya, untuk lebih efektif, bisa dilakukan pemecatan terhadap PNS yang dianggap tak mampu bekerja dengan baik itu atau memindahkannya pada bagianbagian yang lebih membutuhkan SDM. Menurut pria asal Koto Gadang ini, visi misi Irwan-MK juga belum jelas arahnya. Dengan demikian langkah yang diambil untuk mewujudkannya pun masih kabur. Hasilnya pun belum jelas terlihat. Terbukti untuk nilai Ujian Nasional (UN) tahun lalu, Sumbar ada di urutan ke- 28 dari 33 provinsi. “Posisi ke-6 terbawah ini bisa jadi salah satu indikasi belum berhasilnya visi misi Irwan-MK untuk menciptakan SDM Sumbar yang lebih berkualitas,” tutupnya. (h/sya)

WALIKOTA PADANG PANJANG TERBAIK I

PADANG,HALUAN — Empat kepala daerah di Sumatera Barat menerima Piagam Penghargaan Citra Abdi Bakti Negara saat malam resepsi perayaan Hari Kemerdekaan RI, Rabu (17/8) di Aula Gubernuran Sumatera Barat, Padang. Keempat kepala daerah tersebut adalah Walikota Padang Panjang sebagai Terbaik I diikuti Bupati Dharmasraya untuk Terbaik II, Bupati Pasaman Barat untuk Terbaik III dan Bupati Tanah Datar untuk Terbaik IV. Menurut Sekdaprov Sumatera Barat, Ali Asmar, penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang dinilai memberikan kontribusi lebih kepada negara melalui kinerjanya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Kepala daerah yang mendapatkan penghargaan ini adalah mereka yang tidak memiliki cacat dalam melaksanakan tugas. Hal ini dinilai dari aktivitas mereka selama rentang waktu masa tugas tertentu yaitu 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun. Intinya mereka yang bisa dijadikan panutan. Idealnya, PNS adalah panutan bagi masyarakat,” jelas Ali kepada Haluan di sela resepsi perayaan Hari Kemerdekaan RI ke 66, Rabu (17/8). Lebih lanjut menurut Ali, pemberian penghargaan ini sebelumnya telah melalui proses pengusulan dari Gubernur Sumatera Barat ke Kementerian Dalam Negeri. “Melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kita mengusulkan beberapa nama. Setelah melalui penilaian oleh tim sekitar tiga bulan, diajukan kepada Mendagri untuk disetujui Presiden. Setelah itu barulah keluar piagam penghargaan dan tanda jasanya,” tambah Ali lagi. Selain itu, ditambahkan Kepala Biro Organisasi, Mudrika, penghargaan ini merupakan penghargaan kepada kepala daerah yang dianggap memiliki ide, gagasan dan inovasi dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala negara. “Penghargaan Citra Bakti Abdi Negara (CBAN) ini berbeda dengan Citra Pelayanan Prima (CPP). Penghargaan ini ditujukan

untuk kepala daerah, sedangkan CPP diberikan kepada insitusi yang dianggap bisa memberikan pelayanan yang baik. Penghargaan ini diberikan setiap tahun secara bergantian. Untuk tahun 2011 ini giliran CBAN karena tahun lalu kita sudah memberikan CPP,” papar Mudrika. Ditambahkan Mudrika, penilaian ini tidak saja difokuskan pada gagasan kepala daerah, namun juga aplikasi gagasan tersebut melalui program yang dilakukan jajaran di bawah bupati/walikota. “Tim penilai melihat ide dan gagasan yang berada diluar jalur peraturan yang telah ada. Selanjutnya dilihat juga apakah ide tersebut sudah tertuang dan diaplikasikan dalam programprogram,” katanya lagi. Sementara itu, Bupati Dharmasraya, Adi Gunawan, sebagai Terbaik II menganggap penghargaan ini sebagai cambuk dan motivasi untuk mempertahankan prediket ini dan berbuat lebih banyak lagi untuk kemajuan daerahnya. Menurut Adi, tiga hal penting yang selalu ia pegang saat menjalankan tugas sebagai bupati adalah mendengar, berbicara dan berbuat. “Mendengar, saya selalu mencoba mendengarkan suara rakyat sekecil apapun itu. Berbicara, tentu saja untuk menyampaikan program-program dan menjabarkannya dalam bentuk kebijakankebijakan. Disamping itu tentu saja saya harus berbuat, berbuat dan berbuat dengan tak kenal lelah. Alhamdulillah, ketiga hal ini cukup untuk membuat saya menerima penghargaan ini,” tutupnya. 81 Petani Juga Diberi Penghargaan Upacara penurunan bendera Rabu (17/8) sore, di halaman Kantor Gubernur Sumbar berlangsung agak meriah. Kegiatan

Devi

PENGHARGAAN — Gubernur Irwan Prayitno memberikan penghargaan Citra Abdi Bakti Negara kepada 4 kepala daerah di Sumatera Barat. Walikota Padang Panjang Suir Syam memperoleh penghargaan terbaik I.

rutin usai peringatan detik-detik proklamasi itu, dirangkai dengan penyerahan penghargaan dan bagi petani yang berprestasi. Dan di akhir acara, menjelang berbuka puasa, digelar kesenian barongsai. “Penghargaan ini diberikan tak hanya kepada petani teladan, tetapi juga para petugas pertanian. Kita harapkan mereka termotivasi untuk lebih giat lagi. Sebab mereka yang berhasil menggondol peringkat pertama, saat bersamaan mereka itu hadir di istana mengikuti acara serupa,” ujar Djoni, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar, kepada Haluan Rabu (17/ 8), usai penyerahan penghargaan. Ada 27 kategori penilaian bagi para petani dan petugas pertanian ini. Setiap kategori terdapat 3 unggulan, masing-masing unggulan pertama, unggulan kedua dan ketiga, sehingga total penerima penghargaan 81 orang berasal dari kabupaten/kota di Sumbar. Mereka tak hanya mendapat sertififikat tetapi juga tabungan. Namun tidak semua kabupaten/kota yang beruntung. Sebab ada daerah yang sama sekali tak memperoleh penghargaan, yaitu

Semen Padang Terima LKS Bipartit Award

PADANG, HALUAN — Sukses membangun hubungan insdustrial yang baik dengan perusahaan, PT Semen Padang mendapat penghargaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit Award dari Kementerian Tenaga Kerja. Sebelumnya, LKS Bipartit Semen Padang ditetapkan sebagai LKS Bipartit terbaik tingkat Sumbar. Penghargaan itu diserahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang diterima Masri SH dari Lembaga Kerjasama (LKS) Semen Padang dalam acara penganugerahan LKS Bipartit Terbaik tahun 2011 di Hotel Twin Plaza Jakarta, Selasa (16/8). Ketua LKS Bipartit PT Semen Padang Oktoweri di Padang, Kamis (18/8) mengatakan, award tersebut merupakan prestasi yang membanggakan bagi PT Semen Padang, karena sebagai bentuk apreasiasi pemerintah terhadap perusahaanperusahaan yang telah menjalankan aturan di bidang ketenagakerjaan. “Ini juga bentuk pengakuan pemerintah kepada Semen Padang

KEPALA LKS Bipartit Semen Padang Oktoweri bersama dengan jajaran LKS, Abdul Arif (anggota), Masri (sekretariat), dan Ketua Serikat Pekerja Semen Padang Harmen A Nashar bersama penghargaan yang diraih dari Menakertran. HUMAS

yang sukses membangun hubungan harmonis dengan pekerja,” kata Oktoweri yang didampingi R Trisandi (Sekretaris), Abdul Arif (anggota), Masri (sekretariat), dan Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan SDM Semen Padang, Endang Persitarini. Menurutnya, prestasi tersebut sekaligus membuktikan PT Semen Padang telah memberi perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, yang kemudian berimbas pada

terciptanya iklim kerja yang baik di perusahaan BUMN terbesar di Sumbar itu. “Penghargaan prestasi kita bersama. Makanya, ini kita dijadikan sebagai motivasi bagi perusahaan untuk berbuat yang lebih baik ke depan. Tahun berikutnya kita berharap bisa meraih prestasi atau diikutkan pada konvensi tingkat regional dan nasional,” kata Kepala Departemen SDM PT Semen Padang itu.

Ketua Serikat Pekerja Semen Padang Harmen A Nashar juga mengapresiasi award yang berhasil diraih PT Semen Padang. “Penghargaan ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Ini suatu bentuk apresiasi bahwa apa kita dilakukan selama ini sudah sejalan dengan koridor hukum yang berlaku di negara ini,” katanya. Dia mengaku bersyukur selama ini hubungan baik antara pekerja dengan perusahaan sudah terjalin baik. LKS Bipartit merupakan salah satu sarana hubungan industrial yakni sebagai wadah/sarana komunikasi dalam membahas berbagai permasalahan hubungan industrial yang timbul di perusahaan. Dengan demikian dapat dihindarkan segala macam permasalahan yang berakibat kurang harmonisnya hubungan antara pekerja/buruh dan pengusaha. LKS Bipartit di perusahaan beranggotakan unsur pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh yang sudah tercatat di instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau unsur pekerja/ buruh. (h/vid)

Kabupaten Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai. Entah apa sebabnya. Untuk kategori kota yang berhasil mengukir prestasi hanya 3 kota, yaitu Kota Padang, Bukittinggi dan Payakumbuh. Dikatakan, mereka yang berprestasi ini telah melewati penilaian berjenjang. Mereka bertarung di kabupaten/kota masing-masing. Pemenangnya akan bertarung lagi untuk tingkat provinsi. Pemenang tingkat provinsi, terutama terbaik I mendapat kehormatan untuk hadir di istana negara mengikuti peringatan HUT RI. Tahun ini, yang beruntung meraih prediket petani teladan adalah Nurhasanah. Wanita asal Kabupaten Sijunjung ini mengembangkan usaha ternak unggas pada kelompok tani Rahmat pada Nagari Pematang Panjang. Petani Teladan II diraih Amrizal St Sati yang mengembangkan usaha ternak sapi perah di Padang Panjang. Sedangkan Petani Teladan III diraih H Syukri yang menggeluti usaha kebun salak pada Kelompok Tani Handayani Dario, Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten

Dharmasraya. Untuk kategori Gapoktan Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Berprestasi, juara I diraih Gapoktan Dharmastani dari Dharmasraya, juara II Gapoktan Harapan Tani dari Agam, dan juara III Gapoktan Pagaruyung Indah dari Tanah Datar. Kategori Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), terbaik I diraih UPJA TDU Padang BIntungan (Dharmasraya), terbaik II UPJA Hikma Maju (Pasaman) dan juara III UPJA Kelok Banda (Padang). Kategori lainnya adalah loma Intensifikasi Tanaman Pangan untuk Komoditi Padi dan Jagung, peringkat I Keltan Baruah Tunggang (Kabupaten Limapuluh Kota) dan peringkat II keltan Tunas Muda (Kabupaten Sijunjung). Ada pula Lomba Kelompok Tani Hortikultura Komoditas Buah, Sayuran, Tanaman Hias. Ke depan, item perlombaan ini akan terus ditambah jumlahnya, sehingga makinmemotivasi petani untuk lebih produktif lagi. Ujung-ujung yang diharapkan adalah peningkatan kesejahteraan petani. (h/dla/vie)

KRISIS EKONOMI AS DAN UNI EROPA

Eksportir Sumbar Diuntungkan

PADANG, HALUAN — Pakar Ekonomi Universitas Negeri Padang (UNP) Agus Irianto menilai, krisis utang yang membelit Amerika Serikat dan negara-negara di benua Eropa tak akan terlalu berdampak ke Indonesia, khususnya Sumatera Barat. Bahkan, bagi eksportir Sumbar, kondisi ini bisa jadi sangat menguntungkan. Ia menyatakan, orang-orang yang akan terkena dampak langsung terhadap krisis ini adalah para pengusaha kelas atas. Apalagi yang berhubungan langsung dengan pihak asing. Bagi para importir, kondisi ini bisa jadi sangat merugikan mereka karena harga barang yang tinggi. Namun tak demikian dengan para eksportir. “Bagi para eksportir, harga barang kita akan dihargai lebih tinggi jika sampai ke negara-negara tersebut. Keuntungan para pengusaha itupun akan semakin besar,” katanya kepada Haluan, Senin (15/8) lalu. Namun, para pengusaha Sum-

bar harus tetap berhati-hati. Jangan asal ekspor. Harus dilihat dulu bagaimana daya serap atau daya beli masyarakat di sana. Jika masih tinggi maka ekspor harus dilanjutkan bahkan lebih digenjot. “Jika hal ini terjadi, maka harga barang terutama kebutuhan pokok akan melambung tinggi. Ujung-ujungnya masyarakat kecil lah yang dirugikan,” ujar dosen Fakultas Ekonomi UNP ini. Diharapkannya, masyarakat harus tetap tenang karena Eropa melalui Uni Eropa pasti akan berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi dan menyetop agar krisis tidak meluas. Terkait harga jual emas yang terus mengalami peningkatan, Agus menyarankan agar masyarakat menahan diri dulu untuk menjualnya. Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang belum stabil seperti sekarang, emas memang investasi yang paling aman. Namun emas tergolong investasi pasif, keuntungannya tak akan sebesar investasi aktif. (h/sya)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.