Haluan 17 November 2011

Page 20

20

KAMIS, 17 NOVEMBER 2011 M 21 DZULHIJAH 1432 H

DANDY RUKMANA

Siap Teruskan Mengelola TPI

KENDATI tengah menghadapi kisruh kepemilikan TPI dengan pihak MNC teve, keinginan Dandy Rukmana untuk memeruskan sukses sang ibunda – Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut dalam mengelola televisi swasta belakangan kian mengebu-gebu.

Karenanya, guna mewujudkan obsesinya itu, pria ganteng kelahiran 10 Maret 1979 ini, melaporkan pemilik MNC Grup – Hary Tanoesudibjo ke Polda Metro Jaya. “Untuk meneruskan jejak sukses ibunda, saya wajib mengamankan aset-aset ber-

harga TPI. Termasuk beberapa aset TPI dari Taman Mini Indonesia Indah yang dipindahkan ke studio MSC Tower di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Atas perbuatan penggelapan aset yang sangat merugikan tersebut, kami melaporkan Hary Tanoesudibjo ke polisi,” papar Dandy yang dalam keseharian sebelumnya banyak berkutat di sirkuit balap itu. “Tapi, seiring bertambahnya usia kegiatan balap mobil hanya sekedar menyalurkan hobi. Tak lagi mengejar prestasi. Pokoknya, dari sirkuit saya kini fokus menjadi praktisi pertelevisian dan siap meneruskan jejak sukses ibunda saya mengelelola TPI,” tekad Dandy. Dalam laporan TBL/3085/ XI/2011/PMJ/Ditreskrimum ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Dandy melaporkan Hary Tanoesudibjo atas tuduhan Pasal 372 dan atau 374 KUHP tentang penggelapan dan atau penggelapan dalam jabatan. Menurut kuasa hukum Dandy, Dwi Ria Latifa, keinginan Dandy meneruskan jejak sukses Mbak Tutut sangat realistis. Sebab, kepengurusan Dandy di TPI masih sah berdasarkan akta dan penguatan surat dari Kementerian Hukum dan HAM. Karenanya, Dandy sebagai Dirut dan Tutut sebagai pemegang saham merasa dirugikan atas pemindahan beberapa aset TPI tanpa sepengetahuan mereka. “Dandy dan Bu Tutut juga tidak pernah dilibatkan dalam perubahan nama TPI menjadi MNC TV. Termasuk penguasaan aset dan perangkan siarannya,” ujarnya. (h/atv/*)

AKON

Tak Mau Diskriminatif

SEBAGAI seorang muslim yang taat dan teguh, Akon penyanyi R & B asal Senegal – tak mau bersikap diskriminatif terhadap para penggemarnya pada setiap konsernya. Hal tersebut kembali ditunjukkan pelantun tembang hits “Right Now” ini pada “Clas Party With Akon Live in Consert” di JIExpo, Kemayoran Jakarta, Minggu (13/11) lalu. Pada konser yang digagas Clas Mild ini, penyanyi, pencipta lagu dan produser rekaman ini, punya kiat tersendiri dalam mengupayakan sekitar 5.000 penonton yang berbeda kelas, sesuai tingkatan harga tiket, berbaur menjadi satu. “Apakah kalian yang di depan (penonton VIP), keberatan jika penonton di bagian belakang (penonton kelas satu

AKON

dan reguler) maju ke depan,” tanya Akon bernuansa diplomatis dari atas panggung megah dan bermandikan cahaya. Seketika, entah karena kikuk atau terpaksa, penonton VIP pun seperti koor mengiyakan pertanyaan Akon. “Terimakasih atas pengertian dan kerjasamanya. Sebab, ajaran Islam menyediakan tuntunan bagaimana cara efektif memanusiakan dirinya sendiri juga orang lain dengan baik. Karenanya dalam setiap konser, saya tak mau bersikap diskriminatif terhadap para penonton hanya lantaran perbedaan kelas dan kemampuan membeli tiket konser. Semua penonton harus membaur menjadi satu,” terang Akon yang sebagai produser – sukses memproduksi album milik Lady Gaga, Colby O’Donis dan Leona Lewis.

Tak pelak dan bisa ditebak, penonton di belakang langsung menghambur ke depan panggung. Mereka kemudian merayakan kebersamaan sembari turut menyanyikan sederet lagu “Shake Down”, “Out Here Grindin”, “Locked Up”, “Soul Survivor”, “Lonely”, “Sorry, Blame It On Me”. Plus sejumlah hint milik Akon sangat populer di Indonesia, seperti “Right Now (na na na)”, “Dont Matter”, “Smack That”, “I’m So Paid”, “Ghetto To Sorry’’, “Don’t Matter”, “Dangerous”, “I Wanna Love You”, “Just Had Sex”, “Right Now To Angel”, “Wake Up To Call”, “Party Animal”. Selain itu, Akon pun mengusung tembang original soundtrack film Ra.One berjudul “Chammak Challo” yang dalam versi video klipnya dibawakan secara minus one oleh megastar Bollywood Sahruk Khan dan Kareena Kapoor. Sikap mulia Akon, peraih penghargaan Favorite Soul/ R&B Male Artist ajang American Music Awards 2007 silam yang belakangan menjadi panutan banyak penyanyi kulit hitam di AS, tak terlepas dari sikapnya sebagai muslim yang taat dan teguh. Akon juga dikenal menjauhi alkohol dan rokok. Akon yang juga memiliki yayasan amal untuk anak-anak kurang beruntung di Afrika, bernama Konfidence Foundation, sangat menerapkan kesamaan perlakuan alias tak diskriminatif. (h/atv/*)

ANDI SORAYA

Syarat untuk Calon Suami

Bak mendapat durian jatuh, Andi Soraya begitu bersyukur karena mendapat calon suami yang sangat baik. Meski ia belum memperkenalkan siapa calon suaminya, wanita yang akrab disapa Aya itu hanya mengatakan jika calon suaminya adalah pria idaman. Mereka pun akan melangsungkan akad nikah pada 18 November 2011 mendatang. Maka Aya sudah hampir merampungkan semua persiapan pernikahannya. Tak hanya itu, Aya pun sudah mempersiapkan mental kedua anak laki-lakinya, Shawn Adrian dan Darren Starling untuk menerima kehadiran bapak tiri mereka. Fokus utama Aya saat menikah adalah mental kedua putranya. Ia nggak mau calon ayah tiri anaknya hanya mencintai dirinya tanpa memperhatian status Aya sebagai janda dua anak. “Mereka no problem,” kata Aya di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Selasa (15/11) malam. Dewi cinta kali ini begitu memihak pada Aya. Harapan Aya untuk mendekatkan sang calon suami kepada anak berjalan mulus tanpa rintangan apapun. Aya begitu bersyukur karena menjelang hari pernikahan, kebahagiaan datang tiada henti. “Persyaratan pertama itu harus bisa mencintai anak-anak saya juga. Dan dia sudah bisa sangat dekat, mencintai seperti anaknya sendiri. Itu yang membuat saya beruntung karena dia tidak cinta sama ibunya aja,” tuntas bintang film Arisan Berondong ini. (ccm)

TAFRIZAL

Tetap Sederhana

PRIBADINYA yang cukup sederhana, tak menampakkan kalau Tafrizal adalah seorang pejabat yang cukup vital bagi Pemko Padang dalam rangka mensosialisasikan semua kebijakan daerah. Namun demikian, Kasi Kehumasan pada Dinas Kominfo Kota Padang ini tetaplah sederhana. Baginya, kesederhanaan adalah bagian dari kehidupannya yang tak mungkin diubahnya. Apalagi, pria yang telah mendermabhaktikan hampir separoh umurnya di Pemko Padang ini tak merasa kesederhanaannya bisa mengurangi kinerjanya. “Untuk apa tampil wah kalau kinerja tak maksimal. Bagi saya, kederhanaan adalah sebuah bentuk sikap mental yang harus dipelihara. Dan kesederhanaan jangan dijadikan alasan untuk tidak berprestasi,” kata pria kelahiran Padang, 4 April 1964 ini. Menjadi “cerobong asap” pemerintah daerah dalam mensosialisasikan setiap kebija-

kan yang diterbitkan daerah, tak membuat suami Evi Risma ini keteteran. Walaupun dia baru memasuki dunia kehumasan sejak tahun 2004 silam, Tafrizal tetap bisa bekerja maksimal. Semua itu kata dia bisa terlaksana hanya dengan dua buah kata yaitu modal pergaulan. Dengan bergaul dengan siapa saja, maka segala ilmu yang dibutuhkan untuk menuntaskan pekerjaan akan bisa didapatkan. “Pergaulan juga memberikan manfaat positif. Saya mendapatkan berkah yang besar bagi kehidupan hanya dengan modal pergaulan. Dan saya pun dibantu rekan wartawan karena pergaulan,” katanya menyingkap rahasia suksesnya. Walau bisa berinteraksi dengan baik di dunia kehumasan, Tafrizal sesungguhnya

dibesarkan dalam dunia keuangan. Dimana, 18 tahun di kantor camat Padang Timur dan satu tahun di kantor camat Padang Selatan, posisi bendaharawan tak pernah lepas dari genggamannya.

“Sekali lagi, semua itu hanya dari pergaulan. Dari pola pertemanan ini, saya bisa meraup banyak pengalaman yang tak mungkin saya dapatkan dari pola lainnya,” kata bapak empat anak ini mengakhiri. (h/ted)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.