DHARMASRAYA
Harian Umum
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
SENIN, 17 APRIL 2017 20 Rajab 1438 H
15
FORUM PELAJAR INDONESIA KE- 9
Pelajar Dharmasraya Wakili Sumbar ke Nasional
RAIH PRESTASI — Para siswa SMAN 1 Sitiung yang meraih prestasi foto bersama guru-guru pembimbingnya di ruangan ekstrakurikuler. MARYADI
SITIUNG, HALUAN — Siswa SMAN 1 Sitiung kembali menorehkan prestasi tingkat nasional yaitu juara tiga baca puisi dan menjadi delegasi Sumatera Barat dalam Forum Pelajar Indonesia ke- 9. Menurut Kepala SMAN 1 Sitiung Israr Azis SPd, kepada Haluan, Rabu (12/4), memang siswa dan siswinya meraih prestasi pada tingkat nasional, bidang baca puisi dan karya ilmiah untuk mewakili Sumatera Barat pada iven ISYF. Dijelaskannya, memang untuk lomba, baik tingkat provinsi maupun nasional, siswa dan siswi SMAN 1 Sitiung sudah sering meraihnya, hal itu tidak lepas dari kerja sama tim di sekolah. Artinya, kata Ketua PGRI Kabupaten Dharmasraya ini, masing-masing guru di SMA tertua di Tanah Mekar ini, sudah punya tugas masing-masing dalam membina anakanak yang akan ikut lomba atau pertandingan. Misalnya ada anak ikut lomba karya ilmiah, sudah ada guru pembina, ada anak lomba kesenian sudah ada guru pembina.
“Jadi setiap ada lomba sudah ada bidang masing-masing guru pembina, karena banyak iven yang diikuti para siswa atau siswi,” terangnya. Untuk lomba baca puisi, ulasnya, adalah atas nama Kris Rahayu. Dia membawakan puisi dengan tema Indonesia, dan berhasil meraih peringkat tiga nasional. “Setelah melalui seleksi sampai tingkat provinsi, kemudian ia bisa bicara pada tingkat nasional meskipun peringkat tiga,” kata Israr. Kemudian, kata kepala sekolah yang sudah senior ini, untuk iven ISYF, dengan kreativitas anak itu sendiri secara online ia ikut mengirim karya ilmiahnya. Ternyata dari ratusan karya ilmiah yang masuk pada tingkat Sumbar, maka terpilihlah salah satunya siswa SMAN 1 Sitiung atas nama Rizky Aryandi dari enam utusan Sumbar. Israr berharap, apa yang diraih oleh anak didiknya, selain membawa nama baik daerah, dan juga dapat menjadi motivasi bagi para siswa lainnya untuk dapat meraih prestasi pula pada iven-iven lainnya. (h/mdi)
TARGET PADA PAJAK 2017 RP70 MILIAR
Enam Hotel Sudah Taat Pajak Lomba Bercerita untuk Siswa SD/MI DHARMASRAYA, HALUAN — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dharmasraya dalam waktu dekat bakal menggelar lomba bercerita bagi siswa SD/ MI tingkat Kabupaten Dharmasraya. Informasi yang dihimpun Haluan, lomba yang akan dihadiri langsung oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan itu akan dilaksanakan pada tanggal 27 April mendatang, yang pelaksanaannya dipusatkan di GPU Pulau Pulau Punjung. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dharmaraya Nasution, melalui Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Ngalimin, menjelaskan, lomba ini akan diikuti oleh 22 peserta yang merupakan utusan UPTD di 11 kecamatan. “Pelajar yang diutus menjadi peserta pada lomba bercerita tingkat kabupaten ini merupakan pelajar yang telah lolos seleksi di tingkat UPTD,” ungkapnya. Lomba bercerita ini, lanjut Ngalimin, selain bertujuan untuk seleksi ke tingkat provinsi, juga dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan minat dan budaya baca sejak usia dini. Adapun, materi yang akan dilombakan dalam Lomba Bercerita ini, sambung Ngalimin lagi, bersumber dari cerita rakyat Kabupaten Dharmasraya. “Ada dua judul cerita rakyat yang akan dilombakan, yaitu Penunggu Tikungan Padang Bintungan dan Si Bunian Gunung Lalo,” bebernya. Sementara itu, ada empat komponen yang akan dinilai dalam lomba bercerita ini. Pertama, penampilan, apakah peserta tampil dengan santai/wajar, penuh percaya diri, menyakinkan dan mantap atau sebaliknya. Kedua, cara bercerita atau teknik bercerita. Ini berkaitan dengan volume suara, artikulasi, diksi, tempo, kecepatan serta proyeksi, dan penguasaan panggung. Ketiga, penguasaan materi, apakah peserta mampu menguasai dan menghayati isi cerita yang dibawakan. Kemudian keempat, kemampuan/skill peserta. Apakah peserta mampu mendayagunakan seluruh kemampuan dirinya dengan memadukan ketiga unsur penilaian di atas secara kreatif, efektif dan inovatif. Dalam lomba ini akan diambil enam orang pemenang, yaitu Juara I, II dan III, serta Harapan I, II dan III. “Setiap pemenang akan diberikan piagam, trofi dan tabungan,” tutupnya. (h/mg-bdr)
DHARMASRAYA, HALUAN — Upaya Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak perhotelan serta rumah makan dan pajak reklame oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) terus dilakukan. Enam dari delapan hotel di daerah itu sudah taat membayar pajak. Bahkan untuk pengumpulan PAD dari sektor perhotelan jauh mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diungkap Kepala Dinas Badan Keuangan Daerah (BKD melalui Kabid Pendapatan Irwan Zambrud SH MH, kepada wartawan pekan lalu, di ruang kerjanya. Menurut mantan staf Kabag Hukum Setdakab Dhar-
masraya itu, ada 8 hotel yang beroperasi di wilayah Dharmasraya ini. Dari 8 hotel tersebut yang awalnya hanya beberapa hotel saja yang membayar pajak, saat ini 6 diantaranya sudah taat membayar pajak. “Melalui upaya pendekatan yang kami lakukan, baik secara pemerintahan maupun secara hubungan silaturahmi, kini dari 8 hotel yang ada, 6 di-
antaranya sudah taat pajak,” kata putra Pulau Punjung yang 4 bulan menjabat Kabid Pendapatan pada Dinas BKD itu. Ia m engatakan, 8 hotel yang ada yakni Hotel Sakato Jaya, Hotel Jakarta Indah di Pulau Punjung, Hotel Umega di Kecamatan Sitiung, Hotel Anna di Kecamatan Sungai Rumbai, Hotel Alam Raya, Hotel Fajar Utama di Kecamatan Koto Baru dan Wisma Agung di Kecamatan Pulau Punjung serta Wisma Al Jannah di Kecamatan Pulau punjung. “Dari 8 hotel tersebut 2 hotel hingga kini masih belum memenuhi kewajibannya kepada daerah, yakni Wisma Agung dan Wisma Al Jannah,” jelasnya. Ia menyebutkan, dari 6
www.harianhaluan.com
“Kita akan usahakan seluruh hotel yang ada untuk ikut aturan. Kami juga berharap bagi hotel serta wisma yang belum bayar pajak, agar dapat memenuhi kewajibanya sesuai Perda nomor 13 tahun 2010 tentang pajak daerah,” harapnya. Untuk saat ini, jelas Irwan, ada 11 item pajak yang dipungut, yakni pajak hotel, pajak hiburan, pajak restoran, pajak penerangan jalan, pajak mineral, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan serta pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (PBHTB). “Target PAD kita dari sektor pajak untuk tahun ini sebesar lebih kurang Rp 70 miliar,” tutupnya. (h/mdi)
Alahan Nan Tigo Akan DAK Rp 13,5 Miliar untuk Dapat Tambahan Tower Jalan di Asam Jujuhan Telekomunikasi empat bulan dirinya pasca dilantik menjadi bupati. “InsyaAllah, tidak lama lagi penambahan tower telekomunikasi ini akan segera terealisasi. Kita KUNJUNGAN kerja Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan ke Kecamatan Asam Jujuhan, Sabtu (8/ sudah melayangkan surat 4) lalu. BADRI. ke pihak TelDHARMASRAYA, HALUAN — komsel untuk bersedia membangun Harapan masyarakat Kecamatan tower di Alahan Nan Tigo. Dan Asam Jujuhan untuk penambahan mereka pun sudah turun ke lapangan tower telekomunikasi di wilayah melakukan survei. Mudah-mudahan itu nampaknya akan segera ter- tidak lama lagi harapan masyarakat wujud. Sebab tidak lama lagi, segera terwujud,” ujar bupati. tower milik Telkomsel akan dibaPenambahan tower telekomungun di Nagari Alahan Nan Tigo. nikasi ini memang sudah sejak lama Kabar gembira ini disampaikan diimpikan masyarakat Asam Jujuhan. langsung oleh Bupati Dharmasraya Karena hingga saat ini, daerah itu baru Sutan Riska Tuanku Kerajaan, saat memiliki satu tower telekomunikasi melakukan kunjungan kerja ke yang berlokasi di Nagari Sungai Limau, daerah itu, Sabtu (8/4) lalu. yang memang belum menjangkau ke Menurut bupati, perihal per- seluruhan wilayah. Sehingga wajar mintaan pembangunan tower tele- masyarakat setempat masih merasa komunikasi ini telah ia sampaikan terisolasi, khususnya dari segi akses ke pihak Telkomsel, bahkan sejak komunikasi. (h/mg-bdr).
PGRI Terus Perjuangkan Nasib Guru SUNGAI DAREH, HALUAN — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terus memperjuangkan kebutuhan dan nasib para guru. “Kami di bawah payung PGRI terus memperjuangkan nasib para guru. Yang saat ini paling menonjol adalah masalah sertifikasi dan kenaikan pangkat,” ungkap Ketua PGRI Kabupaten Dharmasraya Israr Azis SPd, kepada Haluan, di Sungai Dareh, pekan lalu. Dikatakannya, banyak hal selain dua masalah yang cukup menonjol tersebut yang terus menjadi program perjuangan PGRI secara nasional, namun saat ini dua hal tersebut yang menjadi topik utama. Ia menjelaskan, masalah sertifikasi yang sedang diperjuangkan adalah jam mengajar 24 jam, di satu sisi bagus dan satu sisi ada kelemahan. Kelemahan tersebut yang sedang diperjuangkan oleh organisasi yang memayungi pahlawan tanpa tanda jasa ini.
hotel yang kini memenuhi kewajibanya, hotel Umega merupakan hotel yang taat dan selalu memenuhi kewajibanya dalam membayar pajak. “Tidak bisa kita pungkiri, Hotel Umega dari dulu hingga kini selalu taat dalam membayar pajak perhotelan, hal itu kita lihat dari laporan bulanannya,” imbuhnya. Sejak 4 bulan terakhir, ulasnya, pengumpulan pajak dari hotel mencapai Rp54. 094.000, dan Hotel Umega berada pada urutan teratas. Dari Januari hingga Februari, Hotel Umega sudah menunaikan kewajibannya membayar pajak sebesar Rp 32.262.500 dan pada bulan Maret sebesar Rp 13.549.500.
Dengan jam mengajar 24 jam, katanya, sebagian besar sekolah tidak mencukupi satu bidang studi 24 jam, sehingga guru tersebut harus pontang panting mencari tambahan jam ke sekolah lain yang jarak tempuhnya cukup jauh. Dengan risiko tinggi, guruguru memenuhi kewajibannya. Selain risiko, kata Kepala SMAN 1 Sitiung ini, konsentrasi dalam kegiatan belajar mengajar juga tidak sempurna. “Hasil yang diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar kurang tercapai,” imbuhnya. Ke depan, ulas Israr, PGRI meminta kepada pemerintah untuk merubah aturan, yaitu guru sertifikasi dibayarkan saja sesuai dengan jam mengajar yang ada dan tidak harus 24 jam dengan mencari ke sekolah lain. Untuk Dharmasraya, selain jarak tempuh yang cukup jauh dan fasilitas infrastruktur yang tidak mendukung, jadi menambah masalah dalam kegiatan belajar mengajar.
Satu masalah lagi yaitu mengurangi beban dalam hal kenaikan pangkat, karena setiap jadwal kenaikan pangkat, guru-guru tidak fokus untuk mengajar, tetapi lebih banyak untuk mengurus bahan kenaikan pangkat yang sangat banyak sekali. Akhirnya dengan banyaknya beban tersebut, tugas pokok guru untuk mendidik dan mengajar peserta didik tidak sepenuhnya lagi. PGRI mengharapkan kepada pemerintah, agar semua persyaratan yang tidak begitu prinsip, tidak perlu dibebankan kepada guru. “Sampai guru-guru dibebankan untuk membuat tulisan dan banyak lagi hal yang lain dan tidak prinsip menjadi beban guru,” imbuhnya. Mudah-mudahan semua perjuangan dari PGRI untuk guru dapat dikabulkan oleh pemerintah pusat dan apa yang menjadi tujuan dan harapan pemerintah juga dapat tercapai.(h/mdi)
DHARMASRAYA, HALUAN — “Saya punya mimpi, suatu hari nanti saya pakai sedan ke Asam Jujuhan ini.” Sebaris kalimat yang menyiratkan asa dan tekad yang begitu besar, begitu dalam, dilontarkan oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Asam Jujuhan, Sabtu (8/4) lalu. Ya, peningkatkan infrastruktur jalan di wilayah pinggiran seperti Asam Jujuhan itu saat ini menjadi salah satu fokus pembangunan pemerintahan Suka Aman. Pemerintah daerah sudah menyiapkan dana senilai Rp 13,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Sama seperti masyarakat setempat, bupati muda itu pun ingin ke depan Asam Jujuhan memiliki akses jalan yang bagus dan mulus, sehingga tak harus lagi menggunakan kendaraan spesifikasi khusus untuk sampai ke sana. Agaknya mimpi itu pula yang mendorong semangat bupati muda itu untuk blusukan seharian, dari pagi hingga petang, mengunjungi lima nagari sekaligus di Kecamatan Asam Jujuhan, meski bukan di hari kerja. Didampingi Asisten Bidang Ekbang dan Kesra Adlisman, Kepala Dinas PU Junaidi Junus, Kepala Bagian Humas Atrizal, Plt Camat Asam Jujuhan Imam Mahfuri, dan sejumlah rombongan lainnya, bupati turun ke lapangan guna meninjau langsung rencana proyek jalan yang akan dibangun. Tak tanggung-tanggung, khusus untuk peningkatan infrastruktur jalan Asam Jujuhan ini, pemerintah daerah sudah menyiapkan dana senilai Rp 13,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dan di awal ini, jalan yang akan disasar menurut rencana adalah jalan Tanjung Alam menuju Sungai Limau dan jalan Alahan Nan Tigo menuju Sungai Limau, yang akan segera dilakukan pengaspalan. “Program kerja untuk peningkatan infrastruktur jalan ini kita anggarkan melalui DAK yang kita jemput langsung dari pusat. Sebab jika melalui APBD, dananya tidak cukup. Dari lebih kurang Rp 900 miliar dana APBD kita, hanya Rp 400 miliar yang tersisa, karena yang Rp 500 miliarnya sudah tersedot untuk belanja pegawai. Maka dari itu, kami minta masyarakat mau bersabar. Karena memang, APBD kita tidak mampu untuk menutupi semua keinginan masyarakat sekaligus. Namun secara bertahap, peningkatan insfrastruktur jalan di Asam Jujuhan ini akan kita wujudkan. Mohon dukungan dari masyarakat,” ujar Raja Koto Besar itu. Tidak hanya meninjau rencana proyek pembangunan jalan yang akan dilakukan, dalam kesempatan kunjungan kerja itu bupati juga memanfaatkan waktunya meninjau proyek-proyek yang telah dilaksanakan di Kecamatan Asam Jujuhan. Kemudian meninjau pelayanan kesehatan di puskesmas setempat, sekolah, hingga melakukan temu ramah dengan unsur-unsur di tiap kanagarian guna mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat. “Aspirasi dari masyarakat ini akan kita jadikan bahan evaluasi serta masukan untuk program kerja di tahun berikutnya. Namun demikian, kami juga berharap dukungan dari segenap unsur masyarakat, agar ke depan pelaksanaan pembangunan di daerah kita ini menjadi lebih baik lagi,” tandasnya. (h/mg-bdr).
SATU unit alat berat saat melakukan penggarapan pembuatan jalan di Kecamatan Asam Jujuhan. BADRI. Redaktur: Heldi Satria
Layouter: Irvand