Haluan 12 Juli 2011

Page 14

14

Padang

SELASA, 12 JULI 2011 M 11 SYA’BAN 1432 H

Pedagang tak Percaya Peneliti Teknis

Lingkar Gunuang Sariak Wakili Kuranji

PADANG, HALUAN — Lima lembaga telah melakukan penelitian terhadap struktur pasar Inpres II, III dan IV. Empat di antaranya, Dinas PU Kota Padang dan provinsi, tim teknis Universitas Bung Hatta serta Politeknik Negeri Padang sudah menyatakan bangunan pasar itu tidak layak lagi. Hanya tim Gapeksindo Peduli yang menyatakan masih layak.

PADANG, HALUAN — Kelurahan Gunuang Sariak, Kelurahan Kuranji masuk lima besar nominasi kelurahan terbaik Kota Padang 2011.Camat Kuranji, Desmon Danus, mengatakan kelurahan ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan delapan kelurahan lainnya yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Kuranji.Dimana kelurahan itu kata dia telah mampu mensinkronkan program pembangunan yang direncanakan Pemko Padang dengan pemberdayaan masyarakat. Sehingga kedua objek ini bisa berjalan dengan lancar dan saling mendukung satu dengan lainnya. Dengan luas wilayah yang hanya 11,08 Km persegi, pemerataan pembangunan di wilayah itu kata Desmon berjalan cukup lancar. Lurah Gunuang Sariak, Amrizal SH menambahkan, terpilihnya Gunuang Sariak mewakili Kecamatan Kuranji pada penilaian kelurahan berprestasi tahun 2011 tingkat Kota Padang, memang cukup membanggakan. (h/ted)

Polisi Tangkap Kurir Ganja PADANG, HALUAN — Salah seorang kurir narkoba jenis ganja dengan inisial “JI” (33) diringkus Tim Satuan Narkoba Polresta Padang di Simpang Lampu Merah Pelakuik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (10/7) sekitar pukul 22.30 WIB. Dari tangan tersangka warga Jalan Kedondong Purus 5, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Padang ini didapati barang bukti berupa satu paket kecil ganja, enam lembar piper, satu unit telepon genggam merek Movie, dan satu unit sepeda motor merek Yamaha Vega warna hitam BA 4194 SK. Kapolresta Padang Kombes Pol. Moch. Seno Putro melalui Kasat Narkoba AKP Yuli Kurnianto mengatakan saat digerebek, tersangka tengah duduk di motornya dan menyerah tanpa perlawanan. Setelah menemukan barang bukti pria tersebut digiring ke Mapolresta Padang. “Hingga saat ini tersangka masih diperiksa intensif oleh penyidik narkoba untuk mengungkap jaringannya dan barang bukti telah diamankan di Mapolresta Padang,” ungkapnya. (h/nas)

Pengganja Divonis 4,5 Tahun Penjara PADANG, HALUAN – Simpan ganja, Jendra alias Ijen (33) dihukum 4,5 tahun penjara. Vonis hukuman itu disampaikan majelis hakim dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Padang, Senin (11/7). Selain dihukum penjara, Ijen juga dihukum membayar denda Rp800 juta yang dapat diganti hukuman kurungan selama satu bulan. Dia dinyatakan telah terbukti menyimpan dan memakai narkotika jenis ganja. Ijen telah terbukti melanggar pasal 111 ayat 1 KUHP tentang penyalahgunaan narkotika. Usai pembacaan vonis, Ijen sempat termenung. Ketika ditanya majelis hakim diketuai Muchtar Agus Cholil, didampingi hakim anggota Zulkifli dan Fitrizal Yanto terkait tanggapannya terhadap putusan tersebut, Ijen sempat tergagap menyatakan pasrah. Dia hanya bisa pasrah menerima vonis yang masih lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Asnizar itu. Sebelumnya JPU menuntut Ijen lima tahun penjara. (h/ynt)

HASWANDI

MENGAMEN - Para pengamen jalanan beraksi di persimpangan Jalan Ahmad Yani Padang. Meski Satpol PP Padang selalu menertibkan pengamen jalanan, namun aksi nekad yang membahayakan pengamen itu maupun orang lain, tetap dilakukan di sejumlah titik di Kota Padang.

APPSI Tawarkan Pengelolaan Pasar Tradisional

PADANG, HALUAN — Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Lampung Herman Malano menawarkan konsep mengelola pasar tradisional. Menurutnya, pasar tradisional harus dikembangkan dengan prinsip meningkatkan kesejahteraan pedagang. “Persoalan terbesar pasar tradisional adalah mahalnya harga kios, dan ini terjadi di seluruh Indonesia,” tuturnya kepada Haluan di Padang. Penulis buku Selamatkan Pasar Tradisional ini mengurai, dari 13.450 juta pedagang kios dan lebih dari 9 juta PKL bermasalah dengan hal tersebut. Menurutnya, masa sewa kios di pasar rata-rata 20 tahun, sama seperti masa sewa atau hak guna pakai lahan pasar itu oleh pengelola pasar (pihak swasta) pada pemerintah. Bila mengacu pada Perda, harga kios tidak akan mahal. Tapi, yang menjadi masalah, sebagian besar pasar di Indonesia merupakan milik swasta, karena mereka membangun dan menyewa lahan dari pemerintah. “Lahan yang disewa dan dibangun pasar ini banyak dijumpai di pasar yang berada di ibukota provinsi, kabupaten, dan kota. Sebagai penyewa lahan, yang biasanya dalam jangka waktu 20 tahun, pengelola tersebut berhak penuh atas kebijakan dan harga sewa kios. Mereka tidak lagi mengindahkan perda yang mengatur harga sewa kiosk arena mereka merasa merekalah pemilik pasar sepenuhnya,” tuturnya. Penyerahan pada pihak swasta ini berakibat buruk pada pedagang. Mereka harus menyewa kios dengan harga yang sangat tinggi, sesuai yang

ditetapkan pengembang. Inilah yang mengakibatkan banyak pedagang pasar tidak maju, karena harus membayar sewa kios yang teramat mahal. Harga kios akan semakin mencekik setelah dilakukan renovasi (pemugaran). “Pengembang dalam membangun pasar tradisional jika dihitung-hitung dengan cermat hanya membutuhkan dana Rp4 juta sampai Rp7 juta per meter persegi. Itu sudah termasuk ruangan menggunakan pendingin udara,” ujarnya. Namun, apa yang terjadi? para pengembang dengan berani menjual antara Rp20 juta sampai RP50 juta per meter persegi. Memang tidak semua lahan di pasar yang dibangun akan disewakan dalam bentuk kios, tetapi dikurangi dengan fasilitas umum seperti jalan, tangga, dan toilet. Tetapi, dengan harga yang mencapai Rp40 juta per meter, tetap saja keuntungan yang diperoleh pengembang terlalu berlipat. Herman yang aktif di Ikatan keluarga Minang (IKM) ini menjelaskan, tingginya harga kios yang kerap mengakibatkan pedagang lama terusir karena tidak mampu membayar, padahal mereka sebelumnya sudah bertahun-tahun membuka usaha di tempat itu. pedagang sejumlah pasar di DKI Jakarta, misalnya, pernah membawa persoalan tingginya harga kios yang direnovasi pada 2008 ke DPRD DKI Jaya. Harga kios yang wajib dibayar pedagang ke pengelola pasar, yaitu PD Pasar Jaya, di Pasar Koja sebesar Rp24,5 juta hingga Rp30 juta per meter persegi. Sementara di Pasar Melawai dan mayestik harganya berkisar Rp30 juta hingga Rp50 juta per meter persegi.

YAYASAN BUNDA PERWAKILAN SUMATERA BARAT Alamat : Jalan Rasuna Said No. 56 Telp. (0751) 28731 Padang

SMA - SMP BUNDA PADANG STATUS DISAMAKAN / TERAKREDITASI A Plus : Komputer, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang & Kewirausahaan Pada Tahun 1979 - 1988 Terdaftar Pada Tahun 1988 - 1997 Diakui Pada Tahun 1997 - 2006 Disamakan Pada Tahun 2006 - sampai sekarang Terakreditasi A Tingkat Kelulusan : SMA Bunda Tahun 2011 98,01 % SMP Bunda Tahun 2011 97,53 % Tenaga Pendidik : Guru PNS 9 Orang (S1) Guru Tetap Yayasan Bunda 6 ORang (S1) Guru Tidak Tetap 13 Orang (S1)

BEBAS UANG P EMBA

NGUN

AN

MENERIMA SISWA BARU TP. 2011/12 PENDAFTARAN TERBATAS DIMULAI DARI SEKARANG SAMPAI TANGGAL 9 JULI 2011 TEMPAT PENDAFTARAN :

FASILITAS :

SMA BUNDA Jl. Bunda Raya No. 1 Telp. (0751) 7054521

Laboratorium Perpustakaan, Lapangan Olahraga, Mushola, Sanggar Kesenian dan Labor Komputer.

SMP BUNDA Jl. Bunda Raya No. 1 Telp. (0751) 41727 (Dekat Univ. Bung Hatta) Ulak Karang Utara Ketua Umum Dto Ny.Hj. Zuraida Hasan Basri Durin

I) DAPATKAN BEASISWA (BAGI YANG BERPRESTAS DAN ORANG TUA ASUH

Ketua I Koord. Bidang Pendidikan Dto Ny.Dra.Hj. Asni Zuiyen Rais

Sekretaris Dto Ny.Hj. Nurkasianis

“Seharusnya pembangunan dan pengelolaan semua jenis pasar tradisional (di luar pasar modern) dipegang penuh oleh pemerintah agar harga kios dapat dikendalikan dan tidak berubah-ubah sesuai keinginan pengembang,” katanya. Bangun Bambu Kuning Square (BKS) Di Lampung, Herman membangun pasar tradisional Bangun Bambu Kuning Square. Menurutnya, pasar ini didesain mewah dengan harga terjangkau. “Harga terjangkau akan bisa dilakukan bila ada pengembang yang idealis,” tuturnya. BKS hanya membebankan kepada pedagang Rp6 juta per meter. Dikerjakan oleh PT Istana Karya Mandiri (IKM). Manajer IKM Adam Sikumbang, yang lahir di Padang ini menyebutkan, IKM membangun BKS dengan niat membantu pedagang. “Tidak mungkin kita tidak ambil keuntungan, tapi realitistis,” tuturnya. Menurut Adam, keuntungan yang diambil hanya 15-20 persen, itu pun tidak langsung dibayar. “Di pasar tradisional, kita tidak mencari untung. Toh, masih ada proyek-proyek lain,” ujarnya kepada Haluan di Padang. Lebih jauh, ditambahkan Herman, pengembang idealis akan membantu meringankan pedagang soal harga. “Bila harga mahal, bisa memanfaatkan perguruan tinggi melakukan penelitian,” tuturnya.Herman memberi contoh ke Pasar Inpres I yang harga kios sampai Rp27 juta per meter. Menurutnya, PT dengan keobjektifannya harus turun membantu pedagang apakah harga tersebut pantas atau tidak? Di Lampung, urai Herman, harga kios melibatkan penelitian ITB, soal harga. (h/adk)

Kendati sudah empat lembaga menyatakan tidak layak, pedagang seperti tak mempercayai. Mereka tetap yakin, pasar yang rusak akibat gempa 2009 lalu tidak begitu parah sehingga tak perlu dibangun baru. Mereka menilai pasar itu hanya rusak ringan, tanpa menjelaskan hal teknisnya. "Tapi cukup direhab saja. Terlebih Pasar Inpres satu yang rusaknya jauh lebih ringan," Kata Zainal (43), salah seorang pedagang Pasar Inpres II di DPD Golkar Padang, Senin (11/7). Bersama Zainal, belasan pedagang lain juga mendatangi Golkar, terkait masalah rehabilitasi dan rekonstruksi pasarraya Kota Padang yang rusak akibat gempa 30 September 2009 itu. Kata Zainal, jika pembangunan pasar baru tetap dilakukan dan bangunan yang lama dirubuhkan maka akan mengancam pada pendapatan para pedagang yang ada di sana. "Sementara kami harus tetap berjualan tiap hari untuk mendapatkan sesuap nasi. Kami akan tetap menolak pembongkaran bangunan pasar inpres meski pun dana Rp64,5 miliar yang dianggarkan oleh pemerintah pusat harus dikembalikan," katanya. Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, ketika diwawancarai langsung meminta Pemko menunda pembongkaran demi menyikapi pengaduan pedagang. Padahal, Golkar belum punya tim yang membahas ini dan baru membentuk setelah menerima pengaduan pedagang. "Setelah pertemuan dengan pedagang ini kami akan langsung bentuk. Tim ini diberi nama Tim Pembahasan Pasarraya," katanya. Hanya saja, tim yang akan dibentuk itu nantinya tidak akan menindaklanjuti satu persoalan saja, tapi semua persoalan yang ada di Pasarraya, seperti penetapan harga di kios Pasar Inpres I, penolakan pembongkaran pasar inpres II, III dan IV oleh pedagang, konflik pada pembongkaran kios darurat dan permasalahan pasar lainnya.

Wahyu berharap dengan dibentuknya Tim Pembahasan Pasarraya itu, pihaknya dapat memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Padang dan pihak yang berkepentingan lainnya dalam menyelesaikan persoalan itu. Hujan Tunda Sikap Pedagang Sementara itu, rencana menindaklanjuti penelitian Tim Unand terkait gedung Pasar Inpres II, III, dan IV, oleh pedagang urung dilaksanakan. Menurut Sekretris Tim Penyelesaian Pasar Budi Syahrial, pertemuan dengan pedagang ditunda pada hari Selasa (12/7). Budi menjelaskan, tertundanya rapat dengan pedagang disebabkan hujan. Rencananya, rapat akan dilaksanakan di Pasar Inpres I lantai empat. Gedung tersebut terbuka, sementara hujan belum berhenti turun hingga pukul 15.00 WIB. Beda Pendapat Dari DPRD Kota Padang, anggota dewan beda pendapat soal kebijakan harga kios di Pasar Inpres I. Ketua DPRD Zulherman menilai, harga kios pasar inpres I baru yang diperuntukkan bagi pedagang inpres I sangat murah dan sudah sesuai dengan harga yang wajar. Pemerintah telah memberikan kemudahan dengan memberikan harga yang cukup murah kepada pedagang. "Harga kios seharga Rp9Rp27 juta sesuai harga standar dan sudah berdasarkan perencanaan apalagi didiskon 7-10 persen," kata Ketua DPRD Kota Padang Zulherman kepada Haluan, Senin (11/7). Sementara, anggota Komisi II DPRD Kota Padang Hendri Septa punya pendapat berbeda. Ia menyayangkan, dengan sikap pemerintah yang telah menentukan harga pada Pasar Inpres I tanpa mengkoordinasikan terlebih dahulu kepada komisi II. "Saya mengharapkan, pemerintah mengkaji ulang soal penentuan harga kios pasar inpres I dan sesuai kemampuan pedagang. Karena, pedagang tersebut korban gempa jadi sudah tertimpa musibah hendaknya jangan ditambah penderitaan lagi," tegasnya.(h/ade/dfl/adk)

Pemko Bekali Instruktur Pesantren Ramadan PADANG, HALUAN — Untuk mensinergikan dan menyamakan pemikiran tentang pelaksanaan Pesantren Ramadan, Pemko Padang melakukan pembekalan Instruktur Pesantren Ramadan tahun 1432 Hijriyah di Aula B3KS Sumbar Jalan Pramuka Padang, Senin (11/7). Pembekalan ini diikuti seluruh camat, kepala UPTD, Kepala KUA, lurah dan penyuluh agama se-Kota Padang. Asisten II Pemko Padang Didi Aryadi mengatakan, pelaksanaan Pesantren Ramadan di

LOWONGAN KERJA New produck KOBOLD, sebuah tehknologi dry wash spring bed,merupakan produck buatan jerman yang pertama. Di dunia, kami membuka kesempatan kerja untuk bagian consultant. Persyaratan : -usia maksimal 35thn -pend. .min SMA sederjat -mampu berkomunikasi dengan baik -sanggup kerja luar kota -berpenampilan menarik -suka tantangan dan pekerja keras Benefit : -Income min 1,5jt/bulan -Ansuran -Tour dalam dan luar negeri -transportasi -jenjang kareer Segera bawa lamaran anda langsung : LUXINDO RAYA JLn. A.Yani No.90 kampung China (sebelum jembatan limpape ) kota bukittinggi Up : Bp. Nizar ( Branch Manager ) Pelamar di tunggu paling lambat 3 hari setelah iklan ini terbit jam 10.00 s/d 16.0

Kota Padang selama ini telah bagus secara konseptual, namun perlu ditingkatkan lagi, karena dari evaluasi Pesantren Ramadan sebelumnya, masih ada siswa yang malas-malasan dan tidak mengikuti Pesantren Ramadan secara sungguh-sungguh. Menurutnya, Pesantren Ramadan kali ini akan melibatkan sejumlah guru-guru sekolah yang akan mengawasi para siswa selama kegiatan Pesantren Ramadan. Didi mengatakan, saat ini Pemko Padang telah melakukan sosialisasi pada guru-guru di sekolah agar bisa terlibat aktif, dan masing-masing kepala sekolah akan mengawasi kinerja guru yang ditunjuk itu. “Secara umum, tidak ada perubahan Pesantren Ramadan kali ini dengan tahun lalu. Saya berharap acara pembekalan seperti ini juga dilakukan oleh ibu-ibu camat, sehingga tidak ada lagi perbedaan persepsi tentang Pesantren Ramadan,” ujar Didi. Sementara itu, Ketua Pelaksana Al Amin menjelaskan, Pesantren Ramadan kali ini akan dilaksanakan mulai tanggal 2 Agustus hingga 25 Agustus 2011 mendatang. Khusus tiap hari Jumat dan peringatan 17 Agustus para siswa diliburkan dari aktivitas Pesantren Ramadan. Untuk Pesantren Ramdhan kali ini, jumlah peserta berjumlah 147.419 orang dari tingkat SD hingga tingkat SLTA sederajat.(h/wan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.