Wisata
Minggu, 6 September 2015 22 Dzulqaidah 1436 H
13
KEINDAHAN Pulau Angso Duo juga bisa dinikmati sambil berjalan kaki mengitari pulau.
SELAMAT datang di Pulau Angso Duo.
Rindangnya pantai PulauAngso Duo.
Pesona Bahari dan Religi Berpadu di Angso Duo Laporan: NOVA ANGGRAINI
Makam panjang di Angso Duo menarik perhatian pengunjung.
SELAIN berenang, tersedia berbagai wahana permainan air di Angso Duo seperti banana boat, jet ski dan lainnya.
PENGUNJUNG berperahu ke Pulau Angso Duo.
www.harianhaluan.com
“Pulau Pandan jauh di tengah, di balik Pulau Angsa Dua hancurlah badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua”
Pantun pada lagu Selayang Pandang ini sangat populer. Lagu ini merupakan lagu lawas yang tetap abadi. Hingga kini, masih banyak orang yang menikmati alunannya, baik dari nada maupun dari pantunnya yang merupakan syair lagu. Namun mungkin belum banyak yang tahu bahwa pulau yang disebutkan dalam syair pantun itu, yaitu Pulau Angsa Dua, bukan sekedar kata-kata, tapi benar-benar ada. Pulau ini berada di Kota Pariaman, sekitar 65 kilometer dari Kota Padang, ibu kota Sumatera Barat. Pulau seluas 2 hektare ini lebih dikenal dengan sebutan Pulau Angso Duo, karena angso dalam bahasa lokal, yaitu bahasa Minang, sama dengan angsa dan duo sama artinya dengan dua. Sejauh ini, tidak ada yang tahu pasti kenapa pu-
lau ini disebut Pulau Angso Duo. Konon ceritanya, ada sepasang angsa di pulau itu, tetapi tak tahu dari mana asal usulnya. Namun cerita dari mulut ke mulut ini tidak bisa dipastikan kebenarannya karena ketika ditanya kepada warga setempat tentang asal usul nama Pulau Angso Duo, jawaban yang diperoleh selalu berbeda-beda. Terlepas dari asal usul nama, pada dasarnya Pulau Angso Duo adalah salah satu pulau kecil yang ada pesisir Kota Pariaman, yang berjarak paling dekat dengan bibir pantai Kota Pariaman. Sebelumnya, pulau ini tidak berpenghuni, namun kini pemerintah setempat sudah menempatkan 2 kepala keluarga ‘penjaga pulau’ tinggal di sana yang diberi honor oleh pemerintah daerah. Transportasi Jika ingin berkunjung ke pulau ini, maka pantai yang paling tepat untuk menyeberang ke Pulau Angso Duo adalah Pantai Gandoriah yang tidak terlalu jauh dari pusat Kota Pariaman. Jarak pulau hanya sekitar 1,9 mil dari Pantai Gandoriah, dan dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 15 menit dengan kapal ber-
mesin. Perahu ini cukup kecil seperti perahu nelayan, bisa memuat sekitar 911 orang. Sebelum menyeberang ke Angso Duo dari dermaga Pantai Gandoriah, pengunjung pun bisa sejenak menikmati keindahan Pantai Gandoriah. Di pantai ini biasanya pada bulan tertentu, digelar pesta pantai Hoyak Tabuik, yang terkenal itu. Untuk mencapai Pantai Gandoriah, pengunjung yang sudah berada di Kota Pariaman bisa menggunakan sepeda motor, mobil dan angkutan lainnya. Khusus bagi pengunjung yang datang dari Kota Padang, yang berjarak 65 kilometer dari Kota Pariaman, Pantai Gandoriah juga bisa dicapai dengan kereta api. Jika memilih kereta api, tiket bisa diperoleh dengan harga Rp 3.000 dari Stasiun Simpang Haru, Stasiun Tabing, dan sejumlah stasiun lainnya di Kota Padang. Bonusnya, selama di perjalanan dengan kereta api akan tersaji lansekap ranah Minang berupa perbukitan, sungai dan persawahan, hingga Stasiun Kereta Pariaman. Selanjutnya, pengunjung cukup berjalan kaki satu menit ke Pantai Gandoriah,
GUGUSAN pulau lainnya terlihat dari pantai Pulau Angso Duo yang landai.
dan bersiap berperahu ke Angso Duo, cukup dengan biaya Rp 35.000 per orang pergi-pulang. Penyeberangan terakhir menuju Angso Duo pukul 15.00, sementara untuk pulang pukul 18.00. Wisata Bahari dan Religi Jika cuaca bagus dan angin tidak terlalu kencang, perahu mesin yang ditumpangi dari dermaga di Pantai Gandoriah menuju pulau tidak akan terlalu terombang ambing dialun gelombang. Dari kejauhan terlihat ada pulau-pulau kecil lain di sekitar Angso Duo, yaitu Pulau Ujuang (Ujung) dan Pulau Tangah (Tengah). Menurut penduduk lokal, yang paling sering dikunjungi adalah Pulau Angso Duo karena selain alamnya yang cantik, di pulau ini juga terdapat sejumlah peninggalan sejarah yang sering diziarahi pengunjung. Sekitar 10 menit perjalanan, Pulau Angso Duo sudah terlihat dari kejauhan, apalagi di bibir pulau terpasang susunan huruf tiga dimensi berukuran besar bertuliskan Angso Duo. Jika pertama kali berkunjung, dipastikan hati akan berdebar tak sabar ingin tahu pesona pulau ini. Ketika perahu sampai di bibir pantai Pulau Angso dan saat kaki pertama kali menginjakkan kaki di bibir pantainya, hamparan pasir seputih bulu angsa akan membelai lembut telapak kaki setiap pengunjung, yang terasa semakin lengkap dengan sejuknya sapuan air laut yang jernih dan berombak kecil. Kejernihan airnya membuat bekas terumbu karang terlihat jelas di tepi pantai. Pantai ini sepertinya juga sebagai tempat para penyu menyimpan telurnya karena ada tulisan larangan untuk pengunjung mengganggu keberadaan si penyu. Ada banyak kegiatan wisata yang bisa dilakukan pengunjung di Pulau Angso Duo, karena pulau ini memang menjanjikan wisata bahari sekaligus wisata religi. Bagi pengunjung yang hobi menyelam, bisa melakukan aktivitas diving dan snorkeling menikmati keindahan terumbu karang di dalam lautnya. Pengunjung juga bisa bermain jet ski, menunggangi banana boat, bermain wahana permainan air lainnya, memancing di pinggir pantai, berjemur atau sekedar mandi ombak dan bermain-main di pinggir pantai. Bagi yang hobi tracking, kegiatan mengitari pulau bisa dilakukan sambil menghirup udara segar dari pepohonan yang meneduhi Angso Duo, karena sudah disediakan jalan setapak untuk berkeliling pulau. Kegiatan mengitari pulau tidak akan terasa memakan waktu lama, karena pulau yang tidak terlalu luas. Jika berada di pulau
Redaktur: Dodi Nurja
saat sore hari, sunset yang cerah bisa dinikmati tanpa gangguan. Sambil berkeliling, pengunjung bisa menziarahi kuburan panjang yang konon adalah makam dari ulama besar yang masih merupakan kerabat dekat salah satu ulama besar Minangkabau. Ya, jika anda berkunjung ke Pulau Angso Duo, dipastikan tidak hanya wisata bahari yang bisa anda nikmati, tapi juga wisata religi, karena di Pulau Angso Duo terdapat makam Tuangku Katik Sangko dengan panjang 4,5 meter. Katik Sangko adalah salah seorang kerabat dari Syekh Burhanuddin penyebar agama Islam di Minangkabau. Di dekat makam tersebut juga berdiri Surau Katik Sangko, yang dibangun oleh Pemerintah Kota Pariaman. Selain Makam Tuangku Katik Sangko, ada sebuah kuburan tua tertanggal 1329 M di pulau ini. Di pulau yang sangat tepat dijadikan tempat obyek wisata keluarga dan wisata akademik karena banyak situs sejarah yang masih butuh dipelajari ini juga terdapat sebuah sumur tua sedalam 2,5 meter, yang terbuat dari susunan apik batu karang tanpa semen yang diprediksi berumur hampir seribu tahun. Puas berwisata menikmati keindahan Pulau Angso Duo sejak pagi hingga petang, pada sore hari pengunjung bisa kembali berperahu ke kota, ke Pantai Gandoriah. Namun jika ingin bermalam di pulau ini, pengunjung bisa menikmati fasilitas menginap di pondokan-pondokan sederhana yang tersedia di Angso Duo. Fasilitas di sini memang sudah cukup memadai. Tersedia juga musala dan kamar mandi yang bisa digunakan pengunjung tanpa dipungut biaya. Listrik pun sudah ada dari pembangkit listrik sederhana yang menggunakan tenaga surya. Tapi bagi pengunjung yang berjiwa petualang, bermalam di kemah beralaskan pasir di pantai pun bisa dilakukan. Tentu saja sebelumnya semua bekal sudah dipersiapkan sendiri sebelum pergi ke pulau ini. Hmmm…berkemah di pinggir pantai sambil membakar ikan tentunya sangat menggiurkan. Ya, berlibur di pulau yang tenang seperti Pulau Angso Duo memang serasa berlibur di pulau pribadi, sangat menyenangkan. Dan untuk liburan di tempat seseru ini, sayang sekali jika tidak mengajak teman-teman atau keluarga untuk berlibur bersama. Jadi, tunggu apalagi, siapkan rencana yang matang untuk berlibur dan berwisata ke Pulau Angso Duo ini, dan pastikan jangan sampai ada yang mengganggu liburan anda. Selamat berwisata! Layouter: Rahmi