Haluan 06 Mei 2011

Page 22

22

Hikmah

JUMAT, 6 MEI 2011 M 3 JUMADIL AKHIR 1432 H

Terhenti, Pembangunan Masjid Raya Andalas

MELINTASI kawasan Jl Raya Andalas, anda akan menemui salah satu mesjid kebanggaan masyarakat disana, diberi nama Mesjid Raya Andalas sesuai dengan nama jalan dimana mesjid itu berdiri. Mesjid Raya Andalas sudah ada sejak Tahun 1889, persisnya berada di Jl Andalas I No 54 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur. Dahulu bernama Surau Gadang oleh masyarakat setempat dijadikan pusat keagamaan dan kegiatan masyarakat. Baru pada tahun 1950 oleh masyarakat dialih fungsikan menjadi mesjid dan diberi nama mesjid Raya Andalas dengan bangunan yang sederhana. Tahun 2003 Mesjid Raya Andalas dibangun menjadi lebih besar oleh salah seorang tokoh masyarakat yang bernama Sebastian Tanamas dengan dana pribadinya, hingga bencana gempa sumbar datang dan memporakporandakan mesjid tersebut. Salah satu yang paling fital dari kerusakan mesjid ini adalah, tiang penyangga kubah yang rusak parah. Alizar ketua Mesjid Raya Andalas yang Haluan temui (5/5) di mesjid tersebut menjelaskan, menurut analisis Prof Zaidir Jalaluddin dari Isntitut Teknologi Padang. Pasca gempa tiang besar penyangga kobah tidak akan kuat menopang kobah terlalu lama

yang beratnya mencapai 18 ton. “Jadi Prof Zaidir Jalaluddin berkesimpulan tiang- tiang menyangga mesjid sudah tidak layak pakai,” kata Alizar Perombakan besar-besaran harus dilakukan karena kebutuhan jema’ah dan kerusakan yang cukup vatal pada bangungan mesjid. pengurus mesjid raya andalas dan seluruh perangkat yang mengurusi pembangunan ketika itu berupaya mencari sokongan dana, Hingga salah dari station televisI swasta bersedia menjadi penanggung dana. “dalam MOU yang kami buat dengan pihak TV One mereka bersedia menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan mesjid ini hingga selesai,” jelas Alizar. Pembangunan sendiri dimulai dengan peletakan batu pertama oleh bapak Karni Ilyas salah seorang pimpinan TV One pada tanggal 29 April 2010. Sebulan sesudah peletakan batu pertama pengerjaan fisik bangunan mesjidpun dimulai . Sedangkan desain mesjid dirancang oleh pihak PT Cipta Karya, kata Alizar kepada

Haluan Sejak Perubahan struktur jajaran pimpinan yang baru didalam tubuh perusahan TV One pembangunan mesjid mulai tersendat. “Kami tidak tahu apa sebenarnya yang menjadi kendala di tubuh pihak penyandang dana. Tetapi yang jelas sejak sebulan yang lalu pembangunan mesjid kita ini sudah terhenti. Mudah mudahan secepatnya akan dumulai,” kata Alizar Saat ini, realisasi pembangunan fisik Mesjid Raya Andalas baru mencapai 60 % dari apa yang direncanakan sebelumnya. hal membuat pengurus dan masyarakat khawatir akan kelangsungan pembangunan mesjid tersebut “ harapan bapak selaku

pengurus mesjid dan dan masyarakat setempat mudah-mudahan pihak TV One dapat melanjutkan pengerjaan pembangunan secepatnya, dan siapa saja yang memiliki dana kami sangat mengharapkan bantuannya. Mudahmudahan jelang Bulan Ramadhan kami sudah salat didalam bangunan yang baru,” ungkap Alizar. Selain dari dari TV One yang menjadi pihak penyandang dana, pengurus dan panitia pembangunan Mesjid Raya Andalas tidak menutup puntu bagi pihak-pihak yang ingin membantu. Sejauh ini sudah masuk bantuan dari beberapa Kantor dan Instansi Pemerintahan kata Alizar kepada Haluan. (h/cw33)

Lokomotif Pendidikan Islam Berbasis Agribisnis

MENYANDANG buntia dari pintu ke pintu, mengetuk belaskasihan orang agar proses belajar mengajar di pesantren tidak terhenti, cukup sudah menjadi bagian masa lalu para pakiah (santri). Hari ini dan esok, Pesantren adalah kawah candaradimuka yang melahirkan muslim intelektual dan intelektual yang muslim. Adalah Pesantren Darussalam Pinagar, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat yang pantas dijadikan rujukan betapa keberanian dan kesungguhan berinovasi, telah mengantarkan lembaga pendidikan Islam ini menjadi yang terdepan di Pasamkan Barat “Pola lama dimana ‘tangan para santri selalu di bawah’, sudah saatnya ditinggalkan. Para pengasuh dan segenap civitas Pesantren harus berani membuat inovasi baru. Terobosan yang pada saatnya akan membangun enterpreunership dan kemandirian pesantren berbasis agribisnis di lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri, “ kata Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat, saat silaturahmi Haluan Kamis lalu. Perubahan evolutif itulah yang telah dialukan Pondok Pesantren Darussalam Pinaga, Kenagarian Aur Kuning. Tak heran bila kini Pesantren sudah memiliki aset cukup besar berupa kebun kelapa sawit seluas 10 hektar dan usaha penggemukan sapi potong sebanyak 28 ekor. Berawal dari Nol Pesantren Darussalam yang terletak di Jorong Pinagar, Pasaman Barat dibangun dari titik nol dengan modal sendiri oleh Buya Munir yang juga alumnus Pesantren Mustafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan awal tahun 1990. Modal pembangunan pesantren ini ia kumpulkan dari sedekah dan infak yang diperolehnya sebagai guru mengaji dari kampung ke kampung yang dilakoninya hampir setiap hari.. Awalnya pondok ini hanya setingkat Madrazah Diniyah Awaliyah (MDA) dengan 50 orang santri dan hanya mengandalkan dana dari bantuan SPP siswa. Gurunya pun hanya

mengandalkan alumni dan tamatan perguruan tinggi agama yang bermukim disekitar pesantren. Tapi itu dulu. Namun seiring berjalannya waktu dan pesantren makin mendapat tempat dihati masyarakat, kini santrinya sudah mencapai 400 orang dan statusnya berubah menjadi Pesanteren Darussalam yang bernaung dibawah Yayasan Darussalam. Sadar akan pentingnya dana untuk menunjang kualitas pondok baik untuk mendapatkan guru berkualitas dan melengkapi sarana pendidikan maka Buya Munir mulai berpikir untuk merancang sebuah usaha. Apalagi pendanaan di pondok lebih besar dibanding sekolah biasa. Sebab, selain menggaji guru mata pelajaran pesantren, guru untuk mata pelajaran umum pun perlu didatangkan dari luar. Akibatnya, pengeluaran untuk guru menjadi berlipat, sedangkan sumber dana hanya mengandalkan SPP. Buya Munir kemudian mencoba berfikir dan berinovasi tentang usaha apa yang tepat dan bermanfaat untuk “mendongkrak” pendapatan Pesantren. Akhirnya terpikirlah untuk mengembangkan usaha agribisnis berupa perkebunan kelapa sawit dan peternakan sapi potong. Hal ini sejalan dengan potensi Pasbar yang sangat besar dibidang perkebunan integrasi dengan peternakan dengan mengandalkan sumber pakan lokal. Secara bertahap Yayasan membeli tanah dan menanaminya dengan sawit. Dengan kerja keras maka kini Pesantren Darussalam sudah mempunyai lahan perkebunan sawit seluas 10 hektar. Hasil perkebunan sawit ini ini ternyata tidak hanya untuk dinikmati bagi kamjuan Pesantren, tetapi juga untuk membantu masyarakat sekitar yang tak punya usaha. Polanya, masyarakat menjaga, memelihara dan melakukan pemanenan sawit, untuk itu mereka mendapat bagian Rp 100 dari per kilogram sawit. Sedangkan lahan yang masih kosong dimanfaatkan warga untuk bertanam jagung dengan pola bagi hasil. Kini berkat usaha tersebut pondok Pesanteren Darussalam sudah

mempunyai asrama untuk santri putri dan lokal belajar sebanyak 11 unit, kantor 2 unit dan laboratorium komputer 10 unit. Selain membangun kebun kelapa sawit pesantren Buya Munir pun mendapat bantuan dari Lembaga Manajemen Mangakar di Masyarakat (LM3) dari Departemen Pertanian RI sebesar Rp 200 juta. Bantuan ini kemudian dialokasikan untuk membangun penggemukan sapi sebanyak 28 ekor. Dipilihnya penggemukan sapi ini tak lepas dari besarnya potensi pakan lokal yang dimiliki Pasbar seperti jerami padi, ampas tahu, tongkol jagung dan lainnya. “Penggemukan sapi ini baru berjalan selama satu bulan dan kita berharap bisa berhasil sehingga bisa membantu operasional pesanteren apalagi saat ini bantuan dari pemerintah hanya dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Kita juga berharap agar dinas terkait bisa memberi bantuan berupa alat pemotong rumput sehingga bisa mempermudah kita dalam penanganan pakan sapi,” ungkap Buya Munir. Selain itu, tambah Buya Munir, pengembangan agribisnis ini bukan

hanya untuk membantu operasional sekolah sehingga bisa mandiri dan lepas dari berbagai macam bantuan, tetapi sekaligus menyiapkan santri yang bisa langsung terjun ke dunia kerja menggeluti usaha agribisnis selepasa mereka “nyantri” di pondok. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan agribisnis ini menjadi salah satu materi pelajaran tambahan baik secara teoritis maupun teknis dengan dibimbing dinas terkait. “Kita ingin selepas tamat santri bisa seperti ayam kampung, bisa mencari makan sendiri tidak seperti ayam ras yang harus disuapin. Makanya, dari sekarang kita siapkan bekal untuk mereka sehingga punya usaha sendiri dan hidupnya bisa mapan, “ ujar Buya yang selalu bersemangat ini. Apalagi dewasa ini seorang ulama yang terjun berdakwah dimasyarakat, harus mapan lebih dulu secara ekonomi barulah dakwahnya bisa dipercaya umat. “ika usaha ini bejalan lancar kita juga berencana untuk mengembangan pertanian organic. Makanya kita sangat membutuhkan bimbingan dinas terkait,” tambah Buya Munir yang diamini Dasmon dengan bersemangat. ***

senyum simpul khasnya walaupun dia tidak bisa melihat siapa yang datang. Berbincangan Haluan dimulai dari perkenalan sederhana antara Malik. Bisa karena cinta Kemampuanya yang luar biasa menjadi magnit tersendiri baginya dirinya. Mulai dari anak-anak, Malik kecil sudah mulai baca al-qur’an yang dibimbing langsung oleh ayahnya yang juga merupakan seorang buya yang cukup dikenal ketika itu.” Ayah selalu membimbing saya seawktu kecil, dari ayahlah saya mulai belajar membaca Alqur’an. Dengan penuh kasih sayang dia membimbing saya.

ERGONOMI yang berasal dari kata Yunani ergon (= kerja) + nomikos (= hukum), secara harfiah berarti “hukum kerja”. Di arena kedokteran, ergonomi adalah ilmu yang berkaitan dengan penerapan segala sesuatu yang disesuaikan dengan karakteristikkarakteristik anatomi, faali dan psikologi manusia. Dengan menerapkan ergonomi akan tercipta suasana kerja yang efisien dan menyenangkan. Di samping itu, jika disuatu arena pekerjaan prinsip-prinsip ergonomi diterapkan, frekuensi terjadinya cedera fisik dan psikis akan turun sampai batas minimal, batas yang dapat diterima. Tidak akan terjadi peristiwa semisal yang terjadi atas Pusat Nuklir Chernobyl, Uni Soviet. Prinsip-prinsip ergonomi banyak sekali diterapkan di perusahaan-perusahaan modern. Di Jepang para karyawan ditingkatkan efisiensinya, digembirakan hatinya dan dikurangi terjadinya kecelakaan dengan menyuruh mereka taisho , diperdengarkannya lagu-lagu gembira pada waktu-waktu tertentu serta dilakukannya berbagai tindakan ergonimik lain. Seringkali, penerapan butir ergonomi tertentu yang dilakukan pada saat yang tepat dapat meningkatkan efisiensi kerja, khususnya ketika efisiensi tersebut mulai mendekati titik nadir, titik yang rendah. Sekurang-kurangnya ada tujuh butir ergonomi yang sering dipertimbangkan untuk diterapkan oleh para pemimpin perusahaan agar efisiensi kerja para karyawannya tetap terpelihara. Atmosfir dengan sikulasi udara dan suplai zat asam kulasi udara dan suplai zat asam yang optimal, bebasnya ruangan dari gas karbon mono-oksida (baca:asap rokok), konstruksi meja-kursi dan topografi alat-alat mebel yang diatur sesuai dengan tuntunan anatomi dan faali tubuh, semuanya merupakan faktor-faktor yang mempertinggi efisiensi kerja para karyawan. Dua faktor ergonomi lain yang peranannya tidak boleh dilupakan adalah suhu dan kelembaban udara yang sesuai dengan tuntutan metabolisme tubuh. Udara yang terlampau lembab memudahkan terjadinya kelainan pada saluran nafas. Sedangkan suhu yang terlampau tinggi akan mempercepat metabolisme yang pada gilirannya menjadikan para karyawan cepat lelah. Di samping ilmu ergonomi, dalam dunia kedokteran dikenal dua entity lain yang mungkin berkaitan sekali dengan efisiensi kerja yakni hukum Baruch dan hidroterapi. Dua eniti kedokteran tersebut selain berkaitan sekali dengan efisiensi kerja, juga banyak kesamaannya dnegan wudhu, salah satu perintah agama yang mmanasiknya dapat anda kaji kembali dalam Buku Fiqh, tepatnya di suatu bagian yang bisa disebut “Kitab Attaharah”. Hukum Baruch adalah hukum atau teori yang diciptakan oleh Simmond Baruch, dokter Amerika yang hidup pada tahun 18401921. Teori tersebut mengatakan bahwa air memiliki daya penenang, jika suhu air tersebut sama dengan suhu kulit. Sedangkan yang bersuhu lebih rendah atau lebih tinggi memiliki daya stimulasi, merangsang. Hidroterapi yang berasal dari kata Yunani hydor (= air) + therapiea (= pengobatan) merupakan pengobatan yang ilmiah yang memanfaatkan air yang efeknya adalah sebagai berikut. a. Berendam dalam air hangat dan mandi pancuran air hangat dalam waktu pendek berkhasiat menghilangkan rasa lelah dan menghilangkan ketegangan. b. Berendam dengan air dan atau menyeka tubuh dengan air dingin berefek mendinginkan dan merangsang tubuh atau bagian tubuh, khususnya jika diikuti oleh pijatan dan perkusi. Air yang dingin akan mengerutkan pembuluh darah kapiler jika diaplikasikan secara lokal. c. Menyeka tubuh dengan air dingin dan air hangat secara bergantian baik secara lokal atau secara umum akan merangsang sistem kardiovaskular. d. Berendam dalam air atau mandi pancuran yang hangatnya secara berangsur ditingkatkan berkhasiat melemaskan semua otot di tubuh. e. Mandi air hangat berkhasiat melemaskan jaringan dan berefek pada kapiler-kapiler di kulit, karena banyak darah dari jaringan akan ditarik ke arah kulit. Rasa nyeri juga dapat dikurangi. f. Mandi dan menyeka tubuh dengan air dingin dan air hangat berkhasiat menjinakkan saraf kulit dan saraf organ-organ intern, yakni organ-organ intern yang berkoresponden secara sarafi dengan kulit yang dihangati.Dari berbagai sumber

PADANG

ABDUL MALIK

Hapal 30 Juz al-Qur’an Karena Cinta Kekurangannya itulah yang yang kini membawa berkah kepadanya. Dunia memang tampak gelap di retina matanya, tapi tidak di hatinya. Pria tua ini bahagia dengan kehidupannya sangat berkekurangan baik secara materi maupun fisik. Rasa syukurnya yang begitu tinggi yang membuatnya sadar bahwa tuhan menciptakan manusia dengan membawa potensi tersendiri, “kita diciptakan tuhan memiliki kelebihan maupun kekurangan,” kata Malik. Kedatangan Haluan disambut ramah oleh Malik pada Kamis (5/5), dengan

TAUSIYAH

MASJID DAN KHATIB ANDA JUMAT INI

ABDUL MALIK

KUMANDANG ayat- ayat alQur’an terdengar sayup-sayup sampai dari kejauhan, semakin didekati kian terasa indah dan menentramkan hati. Suara itu berasal dari kediaman Malik yang berada di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam pengembangan Ilmu Al-qur’an, Jl Abdullah Ahmad Jati Padang. Abdul Malik itulah nama lengkapnya. Pria tuna netra yang sangat bersyukur dengan keadaannya sekarang. Dia dilahirkan lima puluh satu tahun yang lalu. Dengan kehendak dan rencana Allah SWT terhadapnya. Sedari kecil ia sudah tidak dapat melihat.

Berakhlak Baik

Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling aku sukai dari kalian dan orang yang paling dekat kedudukannya dari kalian denganku pada hari kiamat ialah orang yang paling baik akhlaqnya dari kalian." (HR Tirmidzi)

Whudu Untuk Efisiensi Kerja

PONPES DARUSSALAM PINAGAR

Laporan: Gusmizar

MUTIARA HADIST

Cara ayah mengajarlah yang membuat saya semakin cinta untuk terus mempelajari alqur’an, sekaligus menghapalnya sedikit demi sedikit, Baru di usia dua puluh tiga tahun saya secara intensif menghapal Alqur’an,” tuturnya. Kesulitan yang sangat dirasakan oleh Malik muda diwaktu itu adalah, ketidak mampuannya untuk melihat hurufhuruf arab layaknya pemuda yang lain. Untuk belajar Al-qur’a dia harus dibimbing khusus oleh gurunya. Kecintaanya kepada alqur’anlah yang membuatnya tidak patah semangat untuk terus belajar.(pewawancara Rahmat Hidayat)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Masjid Istigfhar, Parak Gadang Drs.Johardi Dt Bandaro Putiah Masjid Inayah, Padang Sarai Yulfaheri. M.Pd Masjid Al-Wusto, Bungo Pasang Izal Jalal. S.Ag Masjid Al-MuhajirinParak Laweh David Femil, S.Sos Masjid Sahara, Padang Pasir Drs.H.Ismail Usman Masjid Al Kautsar, Air Camar Fanhayus.S.Ag Masjid Taqwa Muhammadiyah, Drs. H. Marjohan, MM Masjid Jiran Saiyo, Parak Gadang Sabaruddin Herman. S.Sos Masjid Nurul Yakin, Cubadak Indarung Ismail Malim Muda, S.Ag Masjid Mukamah, Kel Olo Padang Barat Hendrik Margaret. S.Ag Masjid Ihksan, Seberang Padang Drs. Hajusnir Husein Masjid Al-fath, Seberang Padang Syaifuddin, S.Ag Masjid Nur El Hidayah, Seberang Padang Drs.Lukmanul Hakim.M.Pd Masjid Aljadid, Padang Area DR.H.Muhklis Bahar,Lc, M.Ag Masjid Raya, Gantiang DR.Efrinaldi, M.Ag Masjid Muhajirin, Sisingangaraja H.Lahmuddin Taher Masjid Darul Muttaqim, Sutomo Drs.Mulihir Muin Masjid Baitul Hadi, Aur Duri Indah Drs.H.Syamsir, MA Masjid Mardiani,Asrama AD Parak Pisang Drs.H.Wendrizal Masjid Al Mubarak, Kampung Teleng Asril S.Ag Masjid Tawadhu’, Kampung Batu Batang Arau Fauzan Razak Masjid Jami’ Ansharullah, Simpang Enam Siril Firdaus. M.Ag Masjid Darul Ulum, Perumahan Unand Selatan Drs.Junaidi Jaya Masjid Asra Al-Bakri, Olo Ladang. Drs. Agusman Masjid Syuhada Koto Baru Banuaran Nirwan, S.Ag Masjid Baitul Ikhsan Komp. Lubuk Buayo Permai Rusli Kuni S Ag Masjid Al Muzakirrin Komp. Jondul IV Tabiang Drs Azizman Lubis

(Sumber: Dewan Masjid Kota Padang)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.