MINGGU, 4 MARET 2012 M 11 RABIUL AKHIR 1433 H
Hipertensi, Lalu Stroke Hipertensi faktor resiko mayor (utama) penyakit stroke. Kontrol pola makan dan emosi bisa mengendalikan, meski sulit untuk sembuh. PADANG, HALUAN — Rosmiwati (51) menurut suaminya Khaharuddin (60) masuk ke RS M Djamil Padang bulan lalu dengan tekanan darah yang tinggi, lebih dari 200. Dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), ia langsung dibawa ke bangsal penyembuhan stroke, ketika dideteksi ia menderita penyakit tersebut. “Ini bukan pertama kali istri saya dirawat terserang stroke. Selama tahun 2011, ia dua kali mendapatkan perawatan,” sebutnya. Ketika ditemui, ia telah dirawat selama seminggu, belum bisa diajak bicara. Sehari-hari istrinya, menurut Khaharuddin, bekerja di warung nasi miliknya di Andalas. Usaha itu telah dirintisnya lebih dari lima tahun. Tiga tahun membuka warung nasi, suatu ketika mendadak kepala istrinya sakit. Ia tidak ingat persis apa yang terjadi, ketika diperiksa ke dokter,
istrinya dideteksi mengalami penyumbatan darah di kepala. Sejak itu, wanita dengan berat badan 70 kg itu langsung disuruh untuk kontrol menu makan. “Namanya warung nasi, istri saya tentu sering makan yang enak-enak, tanpa memikirkan resikonya,” sebutnya. Lebih jauh disebutkan, ketika istrinya tidak bisa kontrol makanan, penyakit tersebut kembali berulang, dan terpaksa dirawat, seperti yang sedang dialaminya saat ini. Dodi (50), yang ditemui di bangsal stroke minggu ketiga Februari, juga menderita stroke. Menurut anaknya Ade (25), selain pola makan, mengutip dokter, orang tuanya disuruh mengontrol emosi. “Bapak bekerja dagang di pasar. Emosinya sering tak terkontrol,” ujarnya. Terlebih, sambungnya, keluarganya tergolong besar. Ade memiliki 2
abang dan 2 adek, yang kesemuanya laki-laki. “Tiap hari bapak pasti marah,” sebutnya menggambarkan keseharian orang tuanya. Saat ditemui, Dodi telah dirawat lebih dari dua minggu. Bukan Penyakit Tua Menurut Prof Dr H Basjiruddin A.Sp.S (K), hipertensi merupakan faktor
tingginya, misalnya di atas 200/140 mmHg, maka pembuluh darah dapat pecah, terutama pembuluh darah kecil yang berdinding lebih tipis. Kaitannya dengan stroke, sambungnya, tekanan darah yang tinggi pada hipertensi akan memicu pecahnya pembuluh darah otak. Pada gilirannya, jaringan otak akan rusak dan timbul
resiko terbanyak yang memicu stroke di samping diabetes mellitus, lalu rokok dan kolesterol tinggi. “Terdapat hubungan kuat antara stroke dengan tekanan darah sistolik,” ujarnya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi, merupakan naiknya tekanan darah di atas normal, yaitu di atas 140/ 90 mmHg. Gejalanya biasanya berupa sakit kepala, nyeri tengkuk, mudah marah, dan lainlain. Tekanan darah setiap saat berfluktuasi. Kadangkadang agak turun, kadang-kadang meninggi, terutama jika konsumsi garam berlebihan. Semakin tinggi tekanan darah, semakin besar tekanan yang diderita oleh dinding pembuluh darah. Jika tekanan sedemikian
gejalagejala stroke. Stroke akibat hipertensi termasuk ke dalam stroke hemoragik, atau stroke perdarahan. Resiko stroke meningkat pada hipertensi seiring dengan makin luas dan hebatnya ateroma (aterosklerosis, pengerasan pembuluh darah) yang terbentuk, serta makin kecilnya diameter pembuluh darah. Lebih jauh disebutkan, hipertensi terjadi pada pembuluh darah berukuran sedang dan besar. Hipertensi itu sendiri dapat memperparah aterosklerosis. Proses aterosklerosis dipicu oleh banyak faktor, dapat dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan. Faktor yang dapat dikendalikan seperti merokok, obesitas (kegemukan), dan olahraga. Faktor yang tidak dapat
dikendalikan seperti genetik, usia, dan jenis kelamin. Soal faktor yang tidak bisa dikendalikan, dokter neurologi ini pernah melakukan penelitian, 100 orang tua dan 100 orang muda. “Memang banyak diidap orang-orang tua, dengan kisaran umur 50 tahun ke atas. Tapi beberapa tahun belakangan ada yang diidap oleh usia 30 tahun,” jelasnya. “Penyakit ini tidak identik dengan penyakit usia tua,” sebutnya. Dalam penelitiannya, pada usia 40 tahun, insidennya hanya 0,5;1000 sedangkan pada usia 70 tahun meningkat menjadi 70:1000. Menurutnya, dapat dikatakan insidennya kira-kira 1,54:1000 penduduk dan prevalensinya 520:1000 penduduk. Dr Yuliarni Syafrita SpS menyebutkan, hipertensi pun banyak menyerang orang muda karena perubahan pola hidup, terutama makanan. “Ironinya, ketika telah diserang hipertensi, sama dengan diabetes, tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan,” ujarnya. Pemberian obat hipertensi, katanya, hanya untuk menurunkan kadarnya. Ketika obat tidak diminum, kadarnya kembali naik. Artinya, ketika sudah hipertensi, obat harus diminum seumur hidup. Kontrol Hipertensi Menurut Dr Yuliarni Syafrita SpS, tanpa mengabaikan faktor resiko yang lain, salah satu mencegah stroke dengan mengendalikan faktor resiko terbesarnya, terutama hipertensi. “Ini harus dibereskan. Namun tidak terbatas dengan menurunkan tekanan darah saja,” ujarnya. Misalnya, sambungnya,
K E S E H ATAN 7 si A pengidap hipertensi, setelah mengontrol gula darah, bukan tidak mungkin beberapa tahun kemudian gula darahnya kembali naik. “Apabila telah terserang stroke, selain memberikan obat hipertensi, juga dibantu dengan obat supaya pembuluh darah tidak melengket ke dinding yang rusak, obat anti penggumpalan,” tuturnya. Rizaldy Pinzon dari SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta yang melakukan penelitian terhadap penyakit stroke menyebutkan, pengendalian hipertensi mencegah timbulnya penyakit stroke yang lebih kronis. Penelitiannya dilakukan secara konsekutif selama 2 kali pelaksanaan penyulusan oleh tim stroke RS Bethesda Yogyakarta. Data diperoleh dari lakilaki dan perempuan yang belum pernah menderita penyakit kardiovaskuler dan stroke. Menurutnya, tekanan darah diukur sesuai dengan rekomendasi JNC VII oleh perawat yang terlatih. Pengukuran dilakukan selama 2 kali. Hipertensi dinyatakan bila tekanan darah pada 2 kali pengukuran e” 140/ 90 mmHg atau pada pasien yang sudah meminum obat anti hipertensi. Pengambilan gula darah dan kadar kolesterol dilakukan sewaktu oleh petugas laboratorium terlatih dengan cara yang terstandar. Kadar kolesterol darah tinggi dinyatakan bila nilai kolesterol e” 200 mg/dL. Gula darah tinggi bila nilai gula darah sewaktu e” 140 mg/ dL.
Data mengenai merokok, usia, dan riwayat pengobatan ditanyakan dari kuesioner yang baku. Data mengenai obesitas sentral diperoleh dari pengukuran lingkar pinggang sesuai dengan kriteria IDF/ International Diabetes Federation yaitu e” 90 cm pda laki-laki dan e” 80 cm pada perempuan. Subjek penelitiannya melibatkan 84 orang yang terdiri dari 52 (62 persen) perempuan dan 32 (38 persen) laki-laki dengan rerata usia 57±12 tahun. “Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi adalah 22/84 (26 persen), prevalensi merokok 8/84 (9,5 persen), prevalensi hiperkolesterolemia 27/84 (32 persen), prevalensi hiperglikemia/ DM 6/84 (7 persen), dan prevalensi obesitas sentral adalah 35/84 (41 persen),” ujarnya. Kesimpulannya, terangnya, pada kelompok yang memiliki risiko sedang dan tinggi dilakukan tindakan penyuluhan dengan pembagian leaflet dan edukasi. Isi leaflet antara lain tips SEHAT pencegahan stroke, yaitu: Seimbang gizi, Enyahkan Rokok, Hindari stress, Awasi tekanan darah, dan Teratur berolahraga. “Pada kelompok dengan risiko sedang diberikan intervensi yang sama. Kelompok risiko rendah tetap mendapat penyuluhan dan saran untuk mengulang pemeriksaan serupa 6 bulan mendatang,” ujarnya. (AndikaDKhagen)
HP.085357527755 TIDAK MELAYANI SMS
7jt-an*
Usaha LAPANG, hasilnyo GADANG ...!!!
DP
Way of Life!
Khusus Februari & Maret 2012
LB. MINTURUN
LOKASI
BIM
RS. SITI RAHMAH
SOSRO
CALL CENTRE
24 JAM
Tersedia : Type 37/96 Type 48/108 Type 70/130 Lokasi : Koto Panjang - Kec. Koto Tangah - Padang TERMINAL AIE PACAH
JL. BY PASS
TVRI
Miliki Segera Rumah Idaman Anda - Dekat Lokasi Rencana Pemerintahan Kota Padang - Dekat Sarana Pendidikan + Kesehatan - Jalan Komplek Aspal - Kuda2 Baja Ringan - Lantai Keramik - Cat Dulux
TELUK BAYUR
JL. ADINEGORO NO. 1 BK. GANTING - KEC. KOTO TANGAH - PADANG TELP. (0751) 7871449- 4855199 - 9004429 FAX. (0751) 4855199
PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245
* syarat & ketentuan berlaku HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA