Harian Borneo Tribune 27 Juni 2013

Page 6

Bengkayang Borneo Tribune

Kamis, 27 Juni 2013

6

Penjual Miras Digerebek Polisi Rudi Borneo Tribune, Singkawang Seorang wanita, Jm (35), yang diduga sebagai penjual Minuman Keras (Miras), terjaring dalam Operasi Pekat Polres Singkawang, Selasa (25/6) sekitar pukul 15.30, disebuah Warung Pondok yang beralamat di Jalan Raya Pajintan, Kelurahan Pajintan, Kecamatan

Singkawang Timur. Kapolres Singkawang, AKBP. Andreas Widhihandoko melalui Kasat Narkoba, Iptu Prayitno, menjelaskan kalau sebelum terjadi penangkapan terhadap Jm, pihak kepolisian sebelumnya menerima informasi yang menyebutkan kalau Warung yang merupakan tempat Jm itu sering menjual minuman keras. Lantas pihak kepolisian pun mela-

Awang Sofian Soroti Abrasi Pantai Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Anggota DPRD Kalbar, Awang Sofian Rozali,melakukan reses selama beberapa hari di daerah pemilihannya yang mencakup Singkawang dan Bengkayang. Dalam reses tersebut, Sofian yang duduk di Komisi A ini mengaku banyak berinteraksi dengan masyarakat di dua daerah tersebut dan menemukan banyak permasalahan yang harus diselesaikan. “Saye reses selama lima hari untuk Bengkayang dan Singkawang, dari reses tersebut saya bertemua banyak masyarakat untuk mendengarkan banyak curhat dari mereka,” demikian katakan Sofian saat ditemui di Mesjid Agung Syuhada Kabupaten Bengkayang, selesai salat Jumat (21/6). Sofian menerangkan, untuk Kabupaten Bengkayang, khususnya mereka yang berada di pesisir mengeluhkan semakin meluasnya abrasi pantai. Abarasi itu mengancam kehidupan masyarakat pantai, dan apabila dibiarkan akan menimbulkan bencana yang akan memakan banyak kerugian. “Masalah abrasi ini yang banyak dikeluhkan masyarakat pesisir. Abrasi ini akan semakin meluas kalau tidak segera ditangani,” kata Sofian lagi. Sofian mengatakan permasalahan abarasi tersebut telah dtanggapi pemerintah Kabupaten dan Provinsi berupa pembangunan benteng pencegahan berupa batu batu besar yang dipasang di sepanjang pesisir pantai. “Belum semua pesisir pantai diberikan pengamanan, untuk itu selanjutnya pengamanan serupa perlu dilanjutkan dan dilakukan disepanjanng pinggiran pantai,” terang Sofian. Sebagai orang yang mewakili rakyat Bengkayang dan Singkawang yang duduk untuk tingkat provinsi Kalimantan Barat, Awang tetap berkomitmen untuk menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi rakyat yang masuk pada dirinya tersebut. “Ini akan kita perjuangkan, hasil dari reses yang kita lakukan ini akan kita beberapa di provinsi untuk mendapatkan dukungan dengan kepentingan masyarakat itu sendiri,” jelasnya. Selain terkait dengan abrasi tersebut, dalam reses yang dilakukan, Sofian mengaku masih banyak hal yang harus dibicarakan dan diperjuangkan. Apa yang ditemukan Sofian tersebut akan dibeberkan pada tahap tahap selajutnya. o

Warga Bangun Drainase Secara Swadaya Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Minimnya drainase sekaligus menjadi daerah yang menjadi langganan banjir jika musim penghujan tiba, membuat warga Jalan Pasar Turi Dalam yakni RT 10, 11, 12, dan 12A berinisiatif untuk membangun drainase secara swadaya di daerah tersebut. Alat berat yang FOTO: Mujidi / Borneo Tribune sengaja diperbantukan Ramli oleh pihak Rumah Sakit Harapan Bersama itu, setidaknya dapat membantu warga khususnya dalam pengerukan tanah. “Alhamdulilah, kita mendapat bantuan dari pihak Rumah Sakit Harapan Bersama untuk mengeruk tanah ini,” ujar Ramli, selaku Ketua Pelaksana Kegiatan, Selasa (25/6). Menurutnya, dengan dibangunnnya drainase ini, diharapkan dapat menampung air hujan dan tidak lagi menggenangi rumah warga. Dengan catatan, kata Ramli, warga juga diminta untuk merawat dan menjaga kebersihan drainase yang sudah dibangun. “Jika drainase dipenuhi oleh sampah maupun rumput atau semak, diminta kepada warga untuk bisa membersihkannya agar aliran air pada drainase tersebut tidak tersumbat,” pintanya mengingatkan. Meskipun warga tidak sempat, ujar Ramli, diharapkan warga bisa mengupahkannya kepada orang lain. “Terserah bagaimana wargalah mengatasinya, yang jelas kita minta warga bisa merawat dan menjaga kebersihan drainase ini,” pintanya lagi. o

kukan pengecekan dan penggeledahan di warungnya Jm. Alhasil, polisi menemukan miras, baik dalam bentuk kemasan botol, jerigen 5 liter, dan kampelan plastik. Adapun barang bukti yang berhasil diamankan, kata Prayitno saat didampingi Kabag Ops Polres Singkawang, Kompol Bastian, antaralain, 62 botol Benson, arak hitam/tajok dalam botol aqua 600 ml sebanyak 28 botol, sedangkan dalam aqua besar ada 19 botol. Tak hanya itu, lanjut Prayitno, arak putih dalam aqua kecil sebanyak 24 botol, botol aqua besar sebanyak 19 botol, arak hitam dalam jerigen 5 liter sebanyak 3 jerigen, arak putih dalam jerigen 5 liter sebanyak 2 jerigen, arak kampilan hitam sebanyak 17 kampil, putih sebanyak 4 kampil, 16 botol Orange Bomb, 17 botol Bear Dester ukuran 500 ml, dan 6 pak Bear Dester Kaleng. Atas barang bukti yang

berhasil disita ini, kata Prayitno, tersangka kita jerat UU Pangan no 18 tahun 2012 dengan hukuman dibawah 5 tahun penjara .

“Tersangka tidak kita tahan, karena hukumannya di bawah lima tahun, namun proses tetap berlanjut,” terangnya. o

Beberapa Barang Bukti Miras Yang berhasil Diamankan Dalam Operasi Pekat Polres Singkawang, Selasa (25/6) disebuah Warung Pondok yang beralamat di Jalan Raya Pajintan, Kelurahan Pajintan, Kecamatan Singkawang Timur. Foto Rudi/ Borneo Tribune

Forum LLAJ Dikukuhkan Rudi Borneo Tribune, Singkawang Walikota Singkawang, Awang Ishak mengukuhkan forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), di aula Dinas Bina Marga, SDA, dan ESDM Kota Singkawang, Rabu (26/6). Dalam sambutannya, Awang mengatakan kalau pengukuhan LLAJ ini berdasarkan Surat Keputusan Walikota Singkawang No. 105 tahun 2012. Awang meminta kepada LLAJ Singkawang segera menertibkan alur lalu lintas dalam rangka mengatasi kecelakaan di wilayah ini. Menurutnya, banyak sekali permasalahan yang menyangkut dengan lalu lintas di kota ini, diantaranya pembangunan ruko-ruko yang sudah mendekati bahu jalan, kemudian bahu jalan digunakan tidak sesuai dengan tempatnya. Kedepan, kata Awang, Pemerintah Kota berencana akan melakukan pelebaran

jalan di daerah-daerah yang sudah menyalahi aturan. Karena, Pemkot tidak mungkin bertindak tegas dengan cara merobohkan bangunan tersebut. “Kita pakai dengan cara halus, yaitu dengan pelebaran jalan.Tolong kepada Pak Kapolres dan Agraria bisa mendukung rencana saya ini. Jadi, sebelum saya yang membongkarnya, tolonglah bongkar sendiri jika bangunannya sudah menyalahi aturan,” pinta Awang mengingatkan. Disamping itu, Awang juga menyinggung soal parkir kendaraan roda empat di sepanjang Jalan Diponegoro Pasar yang hampir separuhnya sudah mengambil bahu jalan. “Hampir separuh jalan habis digunakan untuk parkir kendaraan roda empat di situ,”kesalnya. Mengenai jalan-jalan yang rawan, seperti Jalan Pasir Panjang dan Ratu Sepudak, dikarenakan tidak punya persimpangan sehingga pengendara semau-maunya tancap gas kendaraan. “Ini

Forum LLAJ Kota Singkawang Poto Bersama Dengan Walikota dan Kapolres Singkawang Usai Acara Pengukuhan di aula Dinas Bina Marga, SDA, dan ESDM, Rabu (26/6). Foto Rudi Borneo Tribune

sangat berbahaya bagi pengendara dan orang lain,” ungkapnya. Maka dari itu, tolong titiktitik rawan kecelekaan segera di benahi. Kemudian pada

Simpang Seribu Dinar, banyak truk-truk yang berhenti di pinggir jalan, sehingga menutupi pandangan pengendara yang lainnya. “Jadi tolong, segera pasang rambu-

rambu untuk larangan parkir di situ. Dan mengenai pembatas jalan, saya minta untuk ditata dengan rapi, agar tidak kelihatan semeraut,” pintanya lagi. o

PNPM Mandiri Perkotaan Review P2K Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) perkotaan adalah program pembangunan berbasis masyarakat atau Community Driven Development (CDD), merupakan bagian dari strategi pengurangan kemiskinan pemerintah Indonesia yang terdiri 3 kluster. Kluster 1 memfokuskan pada stabilitas pendapatan melalui program perlindungan sasaran kemiskinan dan sosial di tingkat rumah tangga. Kluster 2 mendukung pengembangan dan pemberdayaan di tingkat masyarakat yaitu melalui program PNPM, dan kluster 3 termasuk program yang menyasar keuangan mikro dan dukungan kepada UKM. Pogram ini juga sesuai dengan kebijakan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN) yang saat ini sedang dipersiapkan pemerintah. KSPN adalah strategi 15 tahun yang mencantumkan kebijakan dan strategi yang diperlukan untuk kota – kota di Indonesia untuk berkembang sebagai entitas sosial spasial. Program PNPM – Perkotaan sejalan KSPN, yang terutama tujuannya untuk (a) meningkatkan peran kota sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dalam konteks lokal, regional dan nasional serta meningkatkan kesejahteraan dan kondisi kehidupan rakyat dan (b) peningkatan tata kelola perkotaan menjadi lebih transaparan, akuntabel

dan partisipatif. PNPM – Perkotaan dirancang dengan pemikiran bahwa walaupun isu – isu perkotaan banyak membutuhkan solusi infrastruktur yang lebih besar (angkutan perkotaan, air bersih pasokan utilitas, saluran air limbah, dan drainase air kotor, jalan kota). Infrastruktur di tingkat masyarakat akan merespon secara lebih baik kebutuhan masyarakat dan dengan biaya investasi yang lebih rendah bila direncanakan dan dibangun oleh masyarakat sendiri. Program ini menyediakan dukungan keuangan dan teknis langsung kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan infrastruktur dasar dan pelayanan sosial. Fokusnya adalah pada pemberdayaan masyarakat untuk membuat keputusan sendiri tentang kebutuhan investasi dan prioritas mereka. Tujuan pengembangan program secara keseluruhan adalah untuk meningkatkan kondisi kehidupan dalam tata pemerintah lokal yang lebih baik. Hal ini dicapai melalui tiga komponen utama : pemberdayaan masyarakat, dukungan pemerintah daerah, penyediaan layanan lokal, dan pembangunan kapasitas lokal. Asisten CD Mandiri Koordinator Kota PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bengkayang, Muhlisin S.EI, mengatakan, pelaksanaan PNPM Mandiri pada tahun 2012, cakupan wilayah PNPM Perkotaan hanya meliputi 6 Kelurahan/Desa saja yang berada di Kecamatan Bengkayang, dengan jumlah

anggota BKM 76 orang dengan rincian 66 laki-laki dan perempuan 10 orang, serta memunculkan relawan 568 orang dan relawan yang terlatih 228 orang yang berasal dari masyarakat setempat. Sementara itu, dukungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam mengalokasikan DDUB (Dana Daerah Untuk Urusan Bersama) untuk pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2008 s/d 2012 telah direalisasikan DDUB sebesar Rp. 8.082.182.000,- Sedangkan dana APBN berjumlah Rp. 21.139.534.000,- sehingga total penyerapan BLM berjumlah Rp. 29.221.716.000,Untuk pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012 jumlah dana BLM yang dialokasikan untuk Kabupaten Bengkayang sebesar Rp. 650.000.000,- terdiri dari APBN sebesar Rp. 585.000.000,- dan APBD sebesar Rp. 65.000.000,- Sedangkan di tahun 2013 jumlah dana BLM yang dialokasikan untuk Kabupaten Bengkayang, terdiri dari APBN sebesar Rp. 855.000.000, dan APBD sebesar Rp.95.000.000,Dalam rentang waktu lebih kurang 6 tahun (tahun 20072012), BLM di Kabupaten Bengkayang tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan, yang secara garis besar terdiri dari kegiatan fisik/lingkungan sebesar 70%, kegiatan ekonomi 20% dan kegiatan sosial 10 %, dimana jumlah penerima manfaat tercatat 1348 jiwa diantaranya merupakan KK Miskin, sementara Kelompok

Swadaya Masyarakat (KSM) yang terbentuk tercatat sebanyak 791 KSM melalui kegiatan infrastruktur, ekonomi dan sosial. Sementara itu dalam rangka keberlanjutan program, selain program reguler sejak tahun 2012 juga telah dilaksanakan Program Peningkatan Mata pencaharian Keluarga (PPMK) sebagai reward atas keberhasilan BKM dalam menjalankan ekonomi bergulir jumlah kelurahan yang mendapat program PPMK ada 1 Kelurahan yaitu kelurahan Bumi Emas dengan jumlah dana BLM sebesar Rp. 100.000.000,Untuk mengkonsolidasikan peran dan tanggung Pemda Kabupaten Bengkayang dan Stakeholders terkait dalam menjaga kesinambungan sinkronisasi kebijakan dan sinergi program penanggulangan kemiskinan, akan diadakan Lokakarya Review Program Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Bengkayang, pada tanggal 27 – 28 Juni 2013 bertempat di Aula SATAP Kantor Bupati Kabupaten Bengkayang. Dengan pelaksanaan lokakarya diharapkan Pemda Kabupaten Bengkayang dan stakeholders terkait mampu memotret kondisi mutakhir hasil pembangunan terutama berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan, kebijakan penanggulangan kemiskinan menggunakan data-data yang berkorelasi dengan target IPM-MDGs. Disamping itu lokakarya diharapkan juga menghasilkan : Satu, terjadi proses pembelajaran terhadap pro-

gram nangkis yang telah berjalan, baik program pusat maupun program daerah, identifikasi faktor keberhasilan untuk diadopsi dalam berbagai program.dua, Pemda Kabupaten Bengkayang berkomitmen untuk menegakkan Good Governance dalam program– program penanggulangan kemiskinan dan perencanaan pembangunan daerah.Tiga, Pemprov Kalbar dan Pemda Kabupaten Bengkayang mampu berkolaborasi menentukan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk sinergi baik berupa konsolidasi program–program penanggulangan kemiskinan, IPM MDG’s maupun sinergi perencanaan masyarakat ke dalam musrenbang. Peserta yang diharapkan hadir pada lokakarya tidak saja dari pimpinan eksekutif dan legislatif di tingkat Kabupaten/Kota (Bupati, DPRD, Dinas/SKPD, TKPKD) tetapi juga dari berbagai stakeholders terkait dan kelompok peduli lainnya seperti, Perguruan Tinggi, LSM, Kadin, Bank, NGO dan Media Massa. Dengan kehadiran peserta yang beragam dari berbagai unsur tersebut maka hasil lokakarya diharapkan memunculkan rekomendasi yang tidak saja akan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan ke depan,di tingkat Kabupaten Bengkayang, demi tercapainya target MDGs dan IPM yang telah ditetapkan. Diharapkan pula rekomendasi yang dihasilkan benar-benar dapat diimplementasikan di tingkat lapangan. o


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.