Harian Borneo Tribune 17 Maret 2014

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

KEBERSAMAAN

DA N

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Senin, 17 Maret 2014

15 Jumadil Awal 1435 H - 17 Jie Gwee 2565

S uara Enggang

Farninda Aditya

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Sudah 15 Hari Pasca Penangkapan

Pemerolehan Bahasa

Penulis

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

SAYA pergi ke MAS Al-Adabiy untuk keperluan penelitian. Saat memasuki halaman gedung sekolah saya mendengar suara riuh dari teras depan. Riuhnya bukan ribut tak bermakna, malah memimbulkan kekaguman. Siswa-siswi MS Al-Adaby sedang beryanyi bersama. Mereka membuat kelompok. Setiap siswa memegang kertas atau buku. Kepala mereka bergerak, ....Ke Halaman -11

B uah Bibir Capres Tidak Cukup Pandai Blusukan

Pemasok Ribuan Botol Minol Ilegal Misterius Sudah 15 hari pasca penangkapan yang dilakukan Dit Reskrimsus Polda Kalbar terhadap 5.790 botol minol ilegal dari Malaysia, di salah Gudang yang terletak di Jalan Trans Kalimantan Kecamatan Sungai Ambawang, tetapi sampai saat ini pemasok minol ilegal itu, belum diketahui, Minggu (16/3) kemarin. Borneo Tribune, Pontianak Kapolda Kalbar Brigjend Pol Arie Sulistyo melalui Kabid Humasnya AKBP Mukson Munandar, menerangkan, pihaknya belum mengetahui siapa pemasok 5790 botol minol

ilegal dari Malaysia untuk dipasarkan di Kota Pontianak tersebut. “ Pemasok atau pun pemiliknya, belum kita ketahui, di mana kita saat ini sedang mendalami hasil pemeriksaan terhadap

sejumlahs aksi, baik itu pemilik gudang, pengawas dan penjaga gudang, serta para supir dan kernet,”jelas Kapolda melaui Kabid Humasnya. Lanjut Kapolda melalui Kabid Humasnya, hasil peme-

riksaan terhadap semua saksi yang dijumpai di TKP, mengaku tidak mengetahui siapa pemilik minol tersebut, di mana sejumlah saksi itu hanya me-

dr Karolin Diprediksikan Duduk Kembali

Franz Magnis PAKAR Etika Politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Prof Dr Franz Magnis Suseno, SJ, mengatakan calon presiden tidak cukup hanya bisa “blusukan” saja. ....Ke Halaman -11

dr. Karolin Margret Natasa

Borneo Tribune, Pontianak Saking simpatiknya dengan perjuangan dr. Karolin Margret Natasa yang tidak kenal lelah masuk keluar kampung mengunjungi konstituennya, ada yang sampai memprediksi apakah dr Karolin Margret Natasa yang saat ini mencalonkan kembali dari PDI Perjuangan nomor urut dua untuk DPR RI. Prediksi-pun selain analisa strategi politik, dilakukanlah dengan sulap oleh dokter Theodorus Yulianto. Di sebuah acara

di Ngabang, akhir pekan ini. Meski hanya sulap, bisa saja itu sebuah sugesti kalau ke depan secara nyata pun dokter Karolin tetap duduk kembali dengan suara terbanyak, karena intensitas blusukan yang dilakukan dr. Karolin kepada konstituennya sangat intens, “Ini hanya prediksi, saya tidak bisa melebihi Tuhan, namun kita berdoa dokter Karolin kembali duduk,” ujar dr Theo panggilan akrab dr. Theodorus Yulianto. ....Ke Halaman -11

Obat Sakit Kepala Pada suatu hari, seorang lelaki berjalan masuk ke sebuah apotik: “Aku memerlukan obat sakit kepala. Di sini apa ada dijual?” tanyanya. Apoteker apotik mengambil sebuah botol dari rak obat, kemudian meletakkan botol itu di bawah hidung lelaki tersebut, lalu dengan cekatan mencabut sumbatnya. Bau obat itu kerasnya bukan main, sampai air mata lelaki itu tak tahan mengalir keluar menyusuri kedua pipinya. “Apa yang sedang kamu perbuat?” katanya dengan marah begitu napasnya merasa agak lega. ”Tapi obat ini bisa membuat sakit kepalamu baikan sedikit, bukan?” kata si apoteker. ”Bukan!” kata lelaki itu, “Yang sakit kepala adalah istriku, bukan diriku!” o

....Ke Halaman -11

ngetahui pemilik Kontainer. “ Hanya pemilik Kontainer yang diketahui para saksi, yakni atas nama A, di mana ....Ke Halaman -11

4 Calon DPD Kalbar Didiskualifikasi Diusulkan Ajukan Sengketa ke Bawaslu Borneo Tribune, Pontianak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat melalui SK nomor 298/Kpts/KPU/ Tahun 2014 membatalkan ke empat calon anggota DPD atas nama Drs. Agustinus Clarus, M.Si., Pdt. Drs. B. Moses Siong, Drs. Yakobus Kumis, dan Zakarias, S.H. Sebagai peserta Pemilu 2014. Demikian hal ini diungkapkan Ketua KPU Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Umi Rifdiyawaty kepada awak media di Pontianak, Minggu (16/3) ....Ke Halaman -11

Proses Hukum Kematian Nanda

SPDP Polisi Terancam Dikembalikan Jaksa

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis bersama Ny. Frederika Cornelis menerima Komuni dari Pastor Yordanus Herman Ahie, OFM. Cap. Gubernur Cornelis pada kesempatan di Ngabang mengadakan misa syukur bersama umat Paroki Ngabang, Sabtu (15/3). Foto : Hentakun

Borneo Tribune, Pontianak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pontianak menunggu kelengkapan berkas kematian Ramlah alias Nanda (19), yang saat ini sedang dilakukan pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pontianak. Jika memang berkas yang diminta Kejaksaan, namun saat dikembalikan juga tidak lengkap, maka kejaksaan akan mengembalikan Surat Pemberitahuan ....Ke Halaman -11

4x2 Single Cabin, Bensin Desain modern dan kokoh. Toyota HILUX menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bisnis Anda. Ruang kabinnya yang ergonomik dan nyaman, juga memiliki fitur-fitur lengkap.

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat Singkawang Ketapang Sanggau Sintang Landak

: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 : Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 : Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang

Desain modern dan kokoh. Toyota HILUX menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bisnis Anda. Ruang kabinnya yang ergonomik dan nyaman, juga memiliki fitur-fitur lengkap.

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara Senin, 17 Maret 2014

Borneo T Tribune

2

3 Hari Rp.2,5 Juta dari Kebun Cabai

Sukadana Layak Dikembangkan Cabai Unggul

Borneo Tribune, Sukadana Nilai yang cukup fantastis, jika Rp.2,5 juta rupiah diperoleh dari cabai setiap tiga hari sekali selama 6 bulan berturut-turut. Itulah yang saat ini tengah dirasakan H. Samadikun, tokoh masyarakat Sukadana yang juga anggota Dewan Pakar Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Pusat. H

Samadikun dengan pengembangan demplot cabai rawit varitas patra 3 di kebun miliknya. Dengan luasan tidak lebih dari 3000 meter persegi itu, H. Samadikun berhasil menanam 2500 pohon cabai dengan rata-rata panen per harinya berkisar antara 35 - 40 kg dengan harga cabai saat ini Rp 70.000 per kilonya.

Inspirasi

Nyemokel

Oleh: Fitri Sari Nyemokel dalam pengertian masyarakat kami di Sekayam, Sanggau, adalah berdagang atau bahasa kerennya yaitu bisnis. Nyemokel ini dimulai pada tahun 19651975. Nyemokel ini dilakukan saat jalan darat yang menghubungkan Entikong-Tebedu belum ada. Jadi, nyemokel dilakukan melalui jalan air Sungai Sekayam. Nah, teknisnya nyemokel ini dari Balaikarangan menggunakan perahu dan berhenti sampai ke Tebedu. Apa yang diperdagangkan ? yaitu getah, kulat getah, dan batik Indonesia. Barang yang diperdagangkan ini dibawa menggunakan motor air. Pada waktu selesai subuh sudah mulai berangkat kemudian sampai di Tebedu hingga maghrib. Muatan motor air yang digunakan untuk nyemokel yang membawa barang dagangan cukup besar sekitar 7-8 ton. Nah, getah, kulat getah, dan batik ini langsung dibawa ke tempat Toke Abu, saudagar yang membeli barang dagangan di Tebedu, Sarawak - Malaysia. Berdekatan dengan tempat Toke Abu terdapat kem-kem yang disediakan untuk para pedagang yang datang dan bermalam. Namun, dapat juga setelah proses jual beli langsung berbalik ke Entikong dan bermalam di rumah tetangga, dan ini yang sering dilakukan oleh pedagang Balaikarangan. Setelah keesokan paginya, pulang kembali ke Balaikarangan menggunakan perahu, lama perjalanan sama seperti keberangkatan jika tidak terkendala oleh air Sungai Sekayam yang surut (rendah). “Da’ umak kau tuk Dek, yang masih ngasa sakit dah puas upa baka.. kita’ tuk dah nyaman, nyuruh ah kita’ harus menghargai kerja keras orang tua”. Ucap Ibuku saat menerangkan kerja keras masa lalunya Nyemokel. Kemudian ada batik. Batik dijual dengan harga 1 batik 10

ringgit, mahal sepertinya.. Ternyata 1 ringgit dahulu dihargai 150 rupiah pada tahun 1974-1978. Batik yang dibawa berkisar sebanyak 1 kodi sampai 2 kodi. 1 kodi batik berisi 20 helai. Jadi, 2 kodi batik yang dibawa menjadi 40 helai batik. Bisa hitung sendiri harga keseluruhannya. “Apaylah nyaman ah nyemokel a’ bah Mak?” tanyaku pada Ibu. “Corat nak tamah jak bah Dek, nak ngerasa ncari duet. Umak tuk tukang tima’ aik perahu dengan dak Abe Hasan, Pak Long Saed, Pak Je, Pak Along”. jawab Ibu dengan menerangkan panjang lebar. “Dengan keluarga semua kah Mak ?” tanyaku kembali. “Auk, kan dagang keluarga.. jadi yang tamah keluarga semua”. Ya.. semua nama-nama yang disebut oleh Ibuku adalah keluarga kakekku semua. Ada keluarga sedarah dan sepupu, tidak asing bagiku dengan nama yang Ibu sebutkan di atas. Untuk batik ini dijual di Balaikarangan kepada Toko Pak Ael yaitu saudara Kakekku (Ai Ces) yang paling tua. Dengan Beliau inilah Ibu dan Kakek menjual batik mereka. Ternyata penjualan getah dan kulat getah tidak hanya dibawa ke Tebedu’, SarawakMalaysia. Namun, kadang dibawa juga ke Sanggau. Hanya saja waktu yang ditempuh untuk ke Sanggau lebih jauh dari Tebedu’ yang hanya 12-13 jam. Sedangkan untuk ke Sanggau dibutuhkan waktu 4 hari, jika dihitung pulang-balik memakan waktu hingga 6-7 hari (seminggu). Tentu, teknis penjualan juga berbeda dengan di Tebedu’. Jika di Tebedu’, langsung dapat dibawa dan dijual kemudian langsung mendapatkan bayaran dari Toke Abu. Nah, untuk menjual getah dan kulat getah ke Sanggau, tidak perlu pergi ke Sanggau. Cukup dengan dikumpulkan di tempat Ai Cai (nama pemborong) kemudian sampai berkilo-kilo banyaknya getah barulah dibawa menggunakan motor air yang bermuatan sekitar 7-8 ton. Pada saat itu harga getah perkilonya masih 400 rupiah. Kehidupan yang ditempuh oleh orang-orang terdahulu begitu sulit karena belum memadainya fasilitas, tapi tak membuat mereka malas dan putus asa. Jadi, kawan semakin keras kita terhadap kehidupan maka semakin lembut kehidupan terhadap kita begitu pula sebaliknya. (*)

”Ini masih demplot (percontohan) namun dari ujicoba ini saya berasumsi tanah di Sukadana cocok ditanami cabai,” kata Samadikun, Minggu (16/3) di kebun percontohan Desa Pangkalan Buton Sukadana. Dikatakannya, dengan kondisi tanah dan musim yang tidak menentu dalam 2 bulan terakhir ini, Samadikun mengatakan cabai masih mampu bertahan dan menghasilkan buah yang cukup menjanjikan, bahkan hasil buah yang menggembirakan. Dengan berhasilnya ujicoba cabai di lahan miliknya tersebut, Samadikun mengajak masyarakat di Sukadana untuk berhenti menjadi konsumen cabai dan beralih menjadi produsen cabei mulai dari skala kecil hingga besar. Lantaran masih memungkinkannya lahan pekarangan untuk dikembangkan menjadi pertanian juga masih banyaknya lahan tidur milik masyarakat yang tidak dimanfaatkan. ”Memulai menanam cabai bukan hal yang sulit, pekarangan bisa dijadikan tempat memulai, dan jika memungkinkan dapat dikembangkan di lahan yang lebih besar baik perorangan maupun secara kelompok,” imbuhnya. Selain mudahnya memperoleh bibit cabai dan tingginya permintaan pasar akan salah satu produk pertanian ini, diharapkan masyarakat dapat termotivasi untuk memulai menanam dan dukungan dari alam

Inspirasi Oleh: Siti Muslikhah Ketika musim tanam atau panen padi tiba, para petani di desaku Dusun Sidodadi Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas mulai sibuk. Musim tanam dan panen padi ini dilakukan selama sekali dalam setahun. Tanam dan panen padi di desaku dilakukan secara gotong royong. Maksud dari gotong royong adalah dengan cara bergantian. Bergantian untuk menanam (tandor) dalam istilah Jawa ataupun panen (mbawon). Jika hari ini menanam atau panen di tempat A, kemudian besok hari giliran ditempat B. Jika terdapat warga yang tidak menanam padi pada tahun itu, namun dia ikut membantu. Dengan bayaran padi saat panen nanti ataupun dibayar dengan sejumlah uang. Musim padi ini sangat menyita waktu para petani. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di ladang ataupun di sawah ketimbang di rumah. Maklum saja, jika padi sudah mulai berbuah banyak sekali burung, tikus atau hama yang lain memakan buahnya. Jadi dibentangkan tali dari ujung sampai ke ujung sawah dengan diberi kaleng-kaleng bekas agar dapat berbunyi. Fungsinya untuk mengusir burung-burung yang selalu mengintai

seperti pupup organik, serta dukungan pemerintah melalui Dinas Pertanian dirasa akan memacu semangat masyarakat untuk memulai menanam. ”Kayong Utara kabupaten yang baru berkembang, segala kebutuhan masih didatangkan dari luar, kalau kita bisa menghasilkan kebutuhan itu dari dalam mengapa harus mendatangkan,” sarannya. Pengambangan tanaman cabai yang dilakukan salah satu pengurus Podok Pesanteren Alhudunya ini dilakukan dengan berbagai cara mulai dari yang konvensional hingga semi intensif dan keduanya memiliki hasil yang cukup menggembirakan, yang membuat masyarakat dapat memilih pola tanam seperti apa yang akan dikembangkannya saat ini. Selain itu, Samadikun juga mengajak masyarakat untuk menanam dan mengembangkan pertanian secara terkelompok, selain dari saling bertukar informasi juga untuk mempermudah saat penjualan dimana dapat menghindarkan dari para tengkulak nakal yang mempermainkan harga saat panen yang membuat harga ditingkat petani menjadi rendah namun dipasaran harga cukup tinggi. Sementara itu, kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan KKU, Tri Haryono MM yang menyempatkan melihat panen perdana cabai di demplot tersebut menaruh apresiasi dengan pola tanam

Panen perdana cabai di demplot Desa Pangkalan Buton dalam satu hari mampu memproduksi cabai segar hingga 40 kg dengan harga Rp.70,000. Hal ini menjadi salah satu bukti potensi pengembangan tanaman cabai layak dikembangkan di Sukadana. FOTO: Ist serta tingginya minat untuk memulai menanam kebutuhan sendiri di lingkungan sekitar.

”Tanaman cabai layak dikembangkan dan sangat potensial, pemerintah sangat konsen memberi

pendampingan dan bantuan untuk masyarakat yang ulet dalam pengembangan seperti ini,” kata Tri Haryono. (DL)

Ketika Musim Padi Tiba butir-butir padi. Mereka juga dapat membuat semacam orang-orangan sawah yang terbuat dari batang kayu dan disematkan pakaian yang sudah tidak dipakai lagi. Tak jarang banyak yang menginap di sawah demi menjaga dari tikus-tikus yang selalu berkeliaran di malam hari. Mereka membuat gubuk atau pondokpondok di tengah sawah dan setiap malamnya mereka harus selalu terjaga untuk mengawasi sisi demi sisi sawah. Karena faktor menghabiskan waktu inilah, anakanak yang di rumah harus pandai mengatur waktu. Hari masih gelap saja para orang tua sudah turun dari rumah untuk menuju ke sawah. Dengan membawa bakul (rinjeng) yang berisikan nasi dan berbagaimacam lauk pauk dan air minum. Dan pulang ke rumah saat hari sudah mulai gelap. Begitulah setiap harinya saat musim padi tiba. Para ibu sudah mempersiapkan sarapan untuk anak mereka masing-masing. Karena waktu di ladang mereka lebih banyak daripada di rumah, gubuk atau pondok-pondok mereka buat seenak mungkin. Untuk melindungi tubuh mereka dari hujan ataupun panas saat beristirahat. Padi akan mulai menguning setelah 3 bulan masa

penanaman, waktu yang sangat lama bukan? Selama itulah mereka harus terus bolak balik ke ladang untuk memantau perkembangan padi yang mereka tanam. Jarak dari rumah menuju ke sawah ataupun ladang bukannya dekat. Jaraknya sangat jauh dan jalan untuk menuju ke sana harus dibuat sendiri. Jalan setapak menjadi alternatif, saat itu kendaraan bermotor masih banyak yang belum memilikinya. Kemana-mana mereka selalu berjalan kaki, dengan jarak tempuh yang luar biasa jauhnya. Sedangkan anak-anak, mereka memanfaatkan waktu mereka sepulang sekolah dengan menyusul ke ladang ataupun sawah. Mereka sengaja tidak makan siang di rumah, lebih memilih makan siang di ladang bersama orang tua mereka masing-masing. Makan di tepi sawah ataupun di ping-

gir ladang itu sangat nikmat rasanya, sambil melihat pemandangan sekitar dan burung-burung yang beterbangan ke sana-ke mari. Sampai-sampai orang tua mereka marah. Ikut ke sawah cuma mau ngabisin bekal orang tua mereka saja. Namun, itu sudah menjadi kebiasaan kami (saya dan teman-teman sewaktu kecil) dulu. Bermain di area sawah ataupun ladang, berkelilingkeliling dengan meniup peluit yang kami buat sendiri. Pelepah padi dapat kami manfaatkan untuk bermain, selain untuk makanan ternak sapi. Kami dapat menjadikannya peluit dan suaranya tidak kalah nyaring dengan peluit yang dijual di pasaran. Terlebih lagi jika menanam pagi di area kering atau ladang, terkadang juga ditebarkan bibit semangka yang dapat kami nikmati juga hasilnya 3 bulan kemudian. Mencari buah semangka diantara pepohonan padi sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi kami (anakanak). Buah-buahan hutan juga sering kami makan, seperti ciplu’an. Buahnya berbentuk bulat kecil dan pohonnya merambat. Isi dalam buah seperti isi dalam tomat dan rasanya manis. Kami juga dapat ikut memetik padi saat panen tiba, walaupun tinggi padinya

melebihi badan kami namun dengan berbagai macam usaha yang kami lakukan kami dapat memetiknya. Jika orang tua memetik padi dengan menggunakan alat khusus yaitu ‘ani-ani’ kami anak-anak belum pandai menggunakannya, bisa-bisa tangan kami berdarah terkena mata pisau yang tajam. Kami lebih sering menggunakan alternatif yaitu menggunakan pisau dapur ataupun gunting. Dengan ikutikutan gaya orang tua yang menggendong rinjing di bagian punggung belakang. Kami juga tidak mau kalah, menggunakan bakul (rinjeng) yang kami gendong menggunakan selendang kecil. Walaupun kami kalah cepat dengan para orang tua, tapi itu menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi kami anak-anak desa. Berlombalomba dengan para orang tua untuk mendapatkan hasil padi terbanyak. Semua itu kini tinggal kenangan. Kini tidak ada lagi istilah ‘Nandor’ ataupun ‘mbawon’ lagi. Makan beras baru hasil panen sawah sendiri juga sudah tidak dapat kami nikmati. Karena dengan menanam padi yang hanya dilakukan sekali dalam setahun rasanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kini mereka lebih memilih untuk beralih ke tanaman karet ataupun sawit. (*)

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, M Taufik, Fery Ade putra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: Mujidi, www.borneotribunecom Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, Rustam, Andri Desi, Toni. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com

Borneo Tribune


cmyk

Pemilu 2014

Senin, 17 Maret 2014

Borneo T Tribune

3

KPU Pontianak Tak Ingin Kekurangan Surat Suara Terulang mendatang, KPU Kota Pontianak melakukan kehati-hatian dalam menyortir dan mendistribusikan surat suara ke tingkat KPPS. Ketua KPU Kota Pontianak Sujadi menyatakan,

pihaknya cukup berhati-hati di dalam menyortir surat suara agar tidak salah dalam pendistribusian jumlah surat suara ke tempat pemungutan suara (TPS), seperti kasus pada Pemilihan Kepala Daerah

PANTI ASUHAN MURAH HATI Jl. Trans Kalimantan Km.50 Pontianak - Tayan Kalimantan Barat

YAYASAN CI XIN Rekening : Bank Mandiri 120 000 781 8888 BCA 428 1679729 Rekening ditandatangani 4 orang Pengurus di lokasi : Bpk. Suwandi Hp. 0857 8716 0065 Sukarelawan di Pontianak : Ibu Martha Hp. 0812 5807 8003

Alfred dan Jony, dua abang-adik, dilahirkan oleh ibu mereka yang berasal dari Indonesia di Taiwan. Tidak tahu mengapa setelah ayah mereka meninggal keluarga ayah mereka tidak menerima mereka. Setelah kembali ke Indonesia, ibu mereka tidak berhasil dapatkan pekerjaan yang memadai, bahkan Alfred yang telah kelas empat terpaksa disekolahkan mulai kelas satu. Syukurlah, baik Alfred maupun Jony kemudian bisa ditampung di Panti Asuhan Murah Hati (Ci Xin). Alfred dan Jony hanyalah contoh dari kemalangan yang dihadapi sejumlah anak-anak yang ditampung Panti Asuhan Ci Xin. Mereka menjadi anak-anak Panti Asuhan bukan kesalahan mereka, bahkan mereka lahir ke dalam dunia pun bukan kemauan mereka. Mereka berharap pada belas kasihan Bapak/Ibu sekalian. Melalui uluran tangan Bapak/ Ibu seorang sedikit kiranya mereka bisa bertumbuh besar dan bersekolah dengan baik. Mereka ingin seperti anak-anak lain, menggapai cita-cita. Sesungguhnya ada banyak anak yang memerlukan pertolongan. Dengan seorang ambil bagian sedikit, maka jika kita kumpulkan, ada banyak anak yang bisa kita tolong, kita berikan mereka harapan masa depan yang lebih baik.

Kota Pontianak sebelumnya. ”Kami tak ingin terjadi lagi kesalahan distribusi seperti kekurangan surat suara. Maka kami cukup berhati-hati dalam melakukan penghitungan sebelum didistribusikannya surat suara ke TPS,” katanya Sampai tahap penyortiran di beberapa hari lalu, Komisi Pemilihan Umum Kota Pontianak menemukan terdapat 1.400 lembar surat suara untuk Pemilu Legislatif 9 April 2014 rusak. Kerusakan tersebut beragam jenis, mulai dari robek, buram hingga kotor karena terkena

Kami tak ingin terjadi lagi kesalahan distribusi seperti kekurangan surat suara. Maka kami cukup berhati-hati dalam melakukan penghitungan sebelum didistribusikannya surat suara ke TPS.

Borneo Tribune, Pontianak Kekuarangan surat suara yang terjadi saat pemilihan Walikota tahun 2013, menjadi perhatian serius KPU Kota Pontianak. Di pemilu legislatif 9 April

tinta. Dari kekurangan tersebut, KPU Kota Pontianak telah menerima pergantian surat suara dari KPU Pusat tak lama setelah surat pengaduan dilayangkan. Sujadi menambahkan, hingga saat ini KPU Kota Pontianak tidak mengalami permasalahan yang cukup berarti dalam proses pelipatan surat suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. ”Untuk jumlah surat suara semuanya sudah selesai disortir, mulai dari surat suara untuk tingkat DPRD kota, DPRD provinsi, DPR RI dan DPD RI sesuai

dengan jumlah pemilih di Kota Pontianak sebanyak 413.072 pemilih ditambah dua persen,” katanya. Sejauh ini, KPU Kota Pontianak hanya menunggu kiriman formolir C1 dari KPU Pusat. Namun, formulir tersebut dipastikan Sujadi tidak akan mengalami keterlambatan sampai kepada pemilih. ”Kami menargetkan, H-3 sebelum pelaksanaan Pemilu legislatif 2014, semua logistik Pemilu legislatif sudah semuanya didistribusikan hingga ke tingkat kelurahan,” ujarnya. (Uby)

Wagub Kalbar Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu 2014 Borneo Tribune, Pontianak Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengajak seluruh masyarakat berserta partai politik, dan calon legislatif baik DPRD kabupaten/kota, provinsi, DPR RI maupun DPD RI untuk menyukseskan penyelengaraan Pemilu 2014. ”Karena tanpa dukungan semua pihak mustahil penyelenggaraan pemilihan umum bisa berjalan lancar, aman dan damai,”

Christiandy Sanjaya

ujar Christiandy Sanjaya seusai menghadiri penandatangan deklarasi damai Pemilu 2014 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kalbar di Pontianak, Sabtu.(15/3) Ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat Kalbar untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan masing-masing. ”Harapan kita bersama pada pemilu nanti terpilih

wakil-wakil rakyat mulai dari DPRD kabupaten/ kota dan provinsi, serta DPR RI dan DPD RI yang amanat, serta terpilih presiden yang mampu membawa kemajuan bagi negara Indonesia,” kata Christiandy. Untuk mencapai hal itu, menurut dia, diperlukan kerja keras semua pihak dengan menggunakan hak pilihnya pada saat pencoblosan pemilu legislatif maupun ketika pemilihan presiden. (Slt)


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Senin, 17 Maret 2014

Borneo Tribune, Pontianak Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kapolda Kalbar) Brigjend Pol Arie Sulistyo, meminta masyarakat Kalbar waspada akan peredaran uang paslu, lantaran menjelang pemilu saat ini rawan akan pembagian uang pyang dilakukan orang – orang yang tidak bertanggung jawab. ”Praktik politik uang menjelang pemilu sebetulnya bukanlah hal yang baru, bahkan orang yang tak bertanggung jawab, memanfaatkan tingginya kebutuhan uang di masyarakat, sehingga mengambil kesempatan menukar uang palsu dengan uang asli,” jelas Kapolda Kalbar. Menurut Kapolda Brigjend Pol Kalbar, menjelang pemilu Arie Sulistyo ini tidak menutup kemungkinan disusupi oknum tidak bertanggungjawab, untuk mengedarkan uang palsu tersebut, karena situasi transaksi perdagangan dan keuangan diprediksikan akan meningkat. “ Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada, terlebih modus pemalsuan uang rupiah kini semakin canggih,” jelasnya lagi. Lanjut Brigjend Pol Arie, masyarakat harus benar – benar memperhatikan dengan cara 3 D, yaitu dilihat, diraba dan diterawang jika menerima lembar uang pecahan besar. “Agar yang punya uang tidak tersinggung lantaran diperiksa apakah uang asli atau palsu, seharusnya padagang meminta ijin terlebih dahulu, untuk menghindari ketidaknyamanan,”katanya. Kapolda mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum menerima pengaduan maupun laporan terkait dengan peredaran uang palsu di wilayah hukumnya.. “Jika melihat orang yang mencurigakan dan menukar uang dengan jumlah banyak, segera dilaporkan kepihak berwajib, supaya cepat kami melakukan kroscek penukaran uang tersebut, dan jika terbukti, kami akan ambil tindakan sesuai hukum,”pintanya. untuk mengantisipasi peredaran uang Palsu sampai ke tingkat perdesaan, Arie meletakan anggotanya hingga ke polosok desa. “Biasanya peredaran uang itu di pelosok desa yang jauh dari jangkauan aparat. Makanya kita meletakkan anggota untuk mengantisipasi hal itu,”tambahnya.(Zrn).

Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu

KPU Pontianak Deklarasi Kampanye Damai Borneo Tribune, Pontianak Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kota Pontianak bersama peserta Pemilu 2014 yang terdiri para partai politik dan calon legislatif melakukan menandatangani deklarasi kampanye damai yang dibarengi kirab kendaraan hias mengelilingi kota Pontianak. ”Adapun kegiatan dan agenda kami ini, merupakan salah satunya untuk melakukan sosialisasi dan deklarasi kampanye damai yang diikuti oleh peserta Pemilu 2014,” ungkap Ketua KPU Kota Pontianak Sujadi, saat ditemui usai mengelar deklarasi kampanye damai yang dipusatkan di Alun-alun Kapuas di Jalan Rahadi Usmandi Pontianak, Sabtu (15/3) Dalam kegiatan tersebut kata Sujadi, pada intinya pihanya sebagai penyelenggara Pemilu 2014 ingin mengajak masyarakat kota Pontianak untuk bersama-sama mensukseskan Pemilu 2014. Salain itu kepada seluruh komponen masyarakat khususnya peserta Pemuli 2014 yaitu calon anggota DPR,DPD dan DPRD Kota Kabupaten/Kota, saya berharap agar menjalani masa tahap demi tahap sepanjang Pemilu 2014 dapat berjalan lancar, aman, dan damai di Kota Pontianak khususnya dan di Kalbar umumnya. Sujadi, peserta calon legeslatif yang maju pada Pemilu Legislatif 2014 ada sekitar 539. untuk memperebutkan sebanyak 54 kursi di DPRD Kota Pontianak di lima daerah pemilihan. (Slt)

SPBU Gertak Satu Dijaga Polisi Dan Dishub Borneo tribune, Pontianak SPBU Jalan Hasanudin (Gertak I) Kecamatan Pontianak Barat, dijaga ketat pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Pontianak Barat dan pihak dishubkominfo Kota Pontianak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yang mengantri, khususnya Tronton dan Truk. Selain itu pula penjagaan ketat tersebut, juga mengantisipasi adanya preman yang mengatur parkir untuk Tronton dan Truk di SPBU tersebut. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kapolsek Pontianak Barat Kompol Reza A. Simanjuntak, Minggu (16/3) kemarin. Menurut Kompol Reza A. Simanjuntak, kendaraan roda enam keatas dibolehkan untuk mengisi BBM solar, namun tidak dibolehkan antri dikawasan SPBU tersebut, lantaran menimbulkan kemacetan. “Hal ini diberlakukan, setelah Wali Kota mengadakan rapat bersama, baik dengan Dishub, kepolisian maupun

TITIK JALAN RUSAK BERAT Inilah sejumlah titik jalan yang rusak berat di Jalan Raya Punggur Kecamatan Sungai Kakap, di man warga selalu mengeluh dan berhati – hati melewati jalan yang sudah 2 tahun tidak diperdulikan pemerintah ini, FOTO:Achmad Mundzirin/Borneo Tribune

Pertamina. Sehingga banyak yang menjadi pertimbangan Wali Kota untuk mengambil keputusan ini,” jelas Kompol Reza. Lanjut Kompol Reza, dampak dari antrinya Tronton dan Truk di SPBU Gertak I itu, yakni seperti kemacetan, kecelakaan dan premanisme yang memungut uang terhadap pemilik mobil yang ngantri. “Aturan ini, bukanlah melarang pengendara untuk mengisi BBM jenis solar, namun aturannya tidak

membolehkan antri, yakni dengan cara satu persatu masuk ke SPBU. Jika kendaraan itu selesai, barulah di bolehkan masuk pengendara Tronton lainnya,”jelasnya. “Tapi, jika mereka masih melanggar aturan itu, Dishub yang akan mengambil tindakan, karena itu wewenang Dishub untuk menilangnya,”sambung Reza. Dikatakan Reza, pihaknya hanya untuk memback up Dishub Kota Pontianak saja, yakni bertujuan, untuk

melancarkanp arus lalu lintas, serta aksi dari tindak kriminal. “Seperti premanisme yang sering meresahkan masyarakat, itu kita amankan. Karena sebelumnya, pihaknya juga pernah mengamankan puluhan preman serta mobil yang menggunakan tangki ganda, maka dari itu, kami turut memback up, guna mengantisipasi hal – hal seperti it,”katanya. Kompol Reza mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mengisi di SPBU Ger-

tak I atau melintasi jalan yang ada di depan SPBU itu, dan melihat orang yang menganggu aktifitas masyarakat, atau ada tindak intimidasi serta premanisme, diharapkan warga segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat. “Jangan sampai keresahkan itu selalu ada di masyarakat. Warga jangan takut untuk melaporkan hal ini, karena kami akan menindak orang – orang yang melakukan pelanggaran pidana,”imbaunya.(Zrn).

Lagi, Warga Keluhkan Harga Parkir Borneo Tribune, Pontianak Lagi – lagi warga Kota Pontianak, mengeluhkan akan tarif parkir kendaraan roda dua di Taman Alun – alun Kapuas di Jalan Rahadi Oesman, lantaran pungutan liar dari juru parkir sebesar Rp.2000 terus saja terjadi, hingga saat ini, Minggu (16/ 3) kemarin. Sebelumnya sejumlah warga juga sudah mengeluhkan akan pungutan restribusi parkir di Taman Alun – alun Kapuas, namun keluhan tersebut sepertinya belum teratasi, lantaran pungutan liar atas retribusi parkir untuk kendaraan roda dua, semakin menjadi – jadi. Salah satu warga yang mengeluhkan tarif parkir tersebut, yakni Dede, Dede me-

rasa resah dan mengeluh akan tarif parkir tersebut, karena setiap pergi ke objek wisata yang saat ini digemari warga Kota Pontianak itu, selalu mengeluarkan uang sebesar Rp.2000 rupiah untuk biaya parkir kendaraannya. “ Sepeda motor di mana – mana, biasanya hanya bayar Rp.1000 saja, tapi kali ini byaranya Rp.2000, coba tanya sama pengunjung lainnya, pasti dua ribu,” ungkap Dede. Dede pun mempertanyakan kepada pemerintah, apakah khusus di Taman Alun – alun Kapuas, memang tarif parkirnya sebear Rp.2000. “ Apakah pemerintah telah menaikan harga parkir untuk kendaraan sepeda motor, khususnya di Taman Alun – alun Kapuas sebesar

Rp.2000,”jelas Dede. Lanjut Dede, jika memang tidak ada kenaikan harga, pemerintah diharapkan menindak tegas oknum juru parkir tersebut, karena itu dapat dikatakan melakukan penugutan liar. “ Kalau ditetapkan kendaraan roda dua bayarnya hanya Rp.1000, kemudian juru parkir mengambil Rp.2000, apa tidak pungutan liar itu namanya,” tambahnya. Sementara itu Kepala UPTD Perpakiran Dishubkominfo Kota Pontianak, Samsul menegaskan, sampai saat ini Pemerintah Kota Pontianak, tidak ada menaikan tarif parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. “ Harga parkir masih harga yang lama, yakni sebesar

Rp.1000 untuk kendaraan roda dua, dan roda empat sebesar Rp.2000,” jelas Samsul. Jika memang ada yang memungut tarif parkir untuk kendaraan roda dua sebesar Rp.2000, lanjut Samsul, itu merupakan suatu pelanggaran, dan masyarakat diharapkan tetap membayar Rp.1000 saja. “ Masyarakat jangan mau kalau diminta uang Rp.2000 untuk tarif parkir, baik itu di taman alun – alaun atau ditempat lainnya, karena harga tarif parkir sudah diatur dalam Perda, dan Perda itu belum berubah,”jelas Samsul. Dikatakan Samsul, pihaknya akan turun ke lapangan dalam wkatu dekat ini, untuk menyikapi keluhan warga atas tarif parkir sebesar Rp.2000 di Taman Alun –

alun Kapuas. “ Saya sudah peringatkan sebelumnya kepada koordinator maupun pengelola parkir yang ada di sana, tapi ini terjadi lagi, kami akan tindak juru parkir itu, dan akan kami berikan sanksi, karena sudah jelas aturannya, untuk roda dua hanya Rp.1000,”katanya. Samsul juga mengatakan, pihaknya berharap jika terjadi pungutan tarif parkir untuk kendaraan roda dua dan empat, tidak sesuai dengan ketentuan, seperti Rp.2000 untuk roda dua, atau roda empat sebesar Rp.3000 – 4000, diharapkan warga melaporkan kepada pihaknya, sehingga pihaknya dengan cepat menindak lanjuti pelanggaran yang dilakuka Juru Parkir tersebut.(Zrn).

Bawaslu Kalbar Sosialisasi Pemilu Pada Media Borneo Tribune, Pontianak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (15/3), menggelar acara sosialisasi tahapan dan penanganan berbagai bentuk pelaporan pelanggaran dan kecurangan selama berjalannya Pemilu 2014 kepada sejumlah awak media, baik cetak dan elektronik. ”Sosialisasi terkait penyelenggaraan Pemilu 2014 sebenarnya tidak hanya dilakukan kepada media, tetapi berbagai instansi dan elemen masyarakat agar tercipta Pemilu yang aman, tertib dan lancar,” ujar Ketua Bawaslu Kalbar Ruhermansyah saat ditemui dikantor Bawaslu Kalbar yang terletak di Jalan S. Parman, Pontianak. Ruhermansyah juga menuturkan, sosialisasi tersebut

diharapkan agar media dapat bersama-sama dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2014 agar berjalan aman, tertib, dan lancar. ”Kami sangat mengharapkan kerjasama dengan para awak media terhadap pelanggaran-pelanggaran. Setidaktidaknya apa yang dilarang, mana yang boleh dan tidak dalam penyelenggaraan dari tahapan demi tahapan berjalannya Pemilu. Saya pikir para awak media telah mengetahui hal tersebut,” ujarnya. Bawaslu Kalbar akan terus memberi kepahaman kepada media masa terkait pemasangan iklan dan pemberitaan. “Kapan boleh ada pemberitaan dan kapan boleh memasang iklan. Hal lain yaitu untuk membantu Bawaslu memberikan suatu data terkait dugaan pelanggaran peserta

Pemilu. Apakah pelanggaran administrasi, kode etik maupun pelanggaran pidana pemilu. Pemberitaan dan rekamanan awak media bisa dijadikan barang bukti atau bukti petunjuk oleh Bawaslu apa bila pelanggaran Pemilu itu terjadi. Itu salah satu bentuk-bentuk pengawasan yang di lakukan Bawaslu dan media masa terhadap dugaan pelanggaran pemilu ,”paparnya. Dalam kegiatan ini kata Ketua Bawaslu, pihaknya melibatkan insan-insan pers baik cetak maupun elektronik. Pengagasnya ini adalah dari insan media juga yang tergabung dalam kelompok kerja samadengan organisasi masyarakat sipil dan media masa. Pokja ini ada dari akademisi dan para awak media. Dengan narasumber. Dari KPID, insan media masa dan kepolisian

serta Bawaslu,”ujarnya. Dalam diskusi yang diadakan ini, kata Ruhermansah juga membahas bagaimana bila terjadi pemberitaan yang dijadikan barang bukti karena dianggap melanggar. “Untuk itu nantinya bila hal ini memang terjadi kami juga tidak akan gegabah dalam memfonis hal ini telah melanggar atau tidak. Kita akan memeriksa terlebih dahulu apakah berita atau iklan ini mengandung unsur pelanggaran apa tidak. Nah didalam diskusi inilah kita akan membahas masalah tersebut dengan melakukan presepsi dan kesepahaman nanti antara pihak pengawas dengan media masa,” ujarnya. Dia menegaskan KPU tidak akan mengambil tindakan terhadap media masa bila terjadi pelanggar. Karena

TVS Pontianak

: 0812 5626 3889

TVS Ketapang

: 0852 4945 5790

TVS Pinoh

: 0813 4557 8321

TVS Merdeka JAYA Motor PTK : 0812 5666 3269

TVS Rasau

: 0857 8722 8838

TVS Sintang

: 0565 2025524

TVS Putussibau

: 0821 5125 9567

TVS Tepuai

TVS Singkawang

: 0857 5069 6740

TVS BM Sintang

: 0852 5260 1948

TVS Anugrah Sekadau

: 0813 4540 2238

Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS

: 0813 4528 6562

mediakan selalu berpedoman dengan kode etik jurnalistik “Nah bila ada indikasi pelanggaran nanti didalam pemberitaan kami tidak dapat menindak media masanya. Tapi yang akan kami tindak adalan peserta Pemilunya. Apa bila mereka mengiklankan atau memberikan kegiatan kampanye dengan cara berbayar maka patut diduga dia sudah melakukan pelanggaran dengan melakukan kampanye di luar jadwal. Nah bagai mana dengan medianya. Mediannya ini nanti akan kami serahkan kepada masing-masing pengawasnya sebagaimana amanat pasal 100. UU nomor 8 tahun 2012 bahwa pengawasan media cetak oleh dewan pers dan pengawasan media elektronik oleh KPID,”tandasnya. (Slt)

CMYK

CMYK

Kapolda Minta Masyarakat Waspada Uang Palsu

4


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Senin, 17 Maret 2014

5

KPU KKR Minta Caleg Kedepankan Etika dan Estetika Pemilu 2014 Borneo Tribune, Kubu Raya Setelah melewati beberapa tahapan, proses maupun deklarasi damai bagi para calon wakil rakyat baik itu, Caleg DPRD Kubu Raya, Provinsi , DPD dan Caleg DPR RI. KPU Kabupaten Kubu Raya meminta kepada seluruh kandidat yang ikut memeriahkan pesta

demokrasi pada 2014 ini untuk tetap komitmen mensukseskan Pemilu 2014 itu dengan aman, naman dan lancer hingga pada masa akhir pemilu. Gustiar menegaskan deklarasi damai bukanlah hanya kegiatan formalitas saja. Untuk itu para caleg yang ada di Kubu Raya ini

diminta hadir pada pelaksanaan deklarasi damai beberapa waktu lalu. Hal itu pun dilakukan agar Pemilu 2014 ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. “Para caleg, tim kampanye harus mengedepankan etika dan estetika. Kita berharap komitmen ini dapat dijalankan,” tegas-

nya. Menurutnya, pelaksanaan pemilu diselenggarakan agar bisa menjadi wadah pendidikan politik bagi masyarakat, sehingga kampanye juga harus mengedepankan soal etika dan kesopanan. ”Materi yang disampaikan menunjukkan adanya

visi misi dan program kerja dari masing-masing caleg. Dari situ juga kita bisa melihat lebih jauh kedewasaan caleg, tim kampanye dan massa pendukung saat masa kampanye,” ucapnya. Lebih penting, lanjut Gustiar, seluruh masyarakat harus diberi kebebasan

untuk menghadiri setiap kampanye yang dilaksanakan . Agar masyarakat dapat mengetahui visi dan misi dan program yang akan ditawarkan oleh setiap pasangan calon. “Sehingga itu yang menjadi alat ukur pemilih kita memberikan hak pilihnya pada 9 April 2014 mendatang,” tuturnya.

Gustiar menambahkan KPU bersama tim kampanye masing-masing caleg telah membagi zona kampanye. ”Kami juga mengimbau kepada tim kampanye untuk tidak memasang atribut kampanye di pohon dengan cara memaku, karena dapat merusak lingkungan,” imbaunya. (Adex)

KPU Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Kampanye Damai Partai Golkar mengikuti kirab karnaval dan deklarasi damai yang dilaksanakan KPU Kabupaten Pontianak. Foto : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune

Golkar Dukung Pemilu Damai

Kedewasaan Berpolitik Harus Tinggi Borneo Tribune, Mempawah Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pontianak menyukseskan perhelatan akbar di tahun politik 2014 ini. Menyikapi penyelenggaraan pemilu anggota DPR, DPD, DPRD, serta presiden dan wakil presiden, Rubijanto berharap seluruh pihak terkait dapat merefleksikan kedewasaan berpolitik yang tinggi. “Kompetisi dalam sistem demokrasi adalah hal yang wajar. Namun kompetisi dalam demokrasi tersebut harus diikuti dengan sikap kedewasaan berpolitik. Karenanya setiap pribadi, kelompok, maupun golongan diharap dapat menjaga semangat kejujuran, keadilan, transparansi, dan kedewasaan berpolitik. Ini dalam rangka menciptakan pemilu yang berkualitas demi terwujudnya masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera,” ujarnya. Terkait hal itu Rubijanto mengajak jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Pontianak, DPRD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan seluruh pemangku kepentingan beserta masyarakat Kabupaten Pontianak untuk menyukseskan perhelatan akbar tersebut. “Mari selalu kita jaga situasi dan kondisi keamanan dan kenyamanan di wilayah Kabupaten Pontianak me-

nyongsong momen pemilu 2014,” katanya. Secara khusus Rubijanto mengingatkan seluruh aparatur pemerintah daerah untuk tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan optimal. Seluruh aparat pemerintah mulai tingkat kabupaten hingga desa, diminta terus bekerja menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dengan penuh tanggung jawab. “Meskipun pemilu menjadi hajat besar tahun ini, namun agenda pembangunan harus terus berlangsung dan penyediaan pelayanan publik dapat senantiasa berjalan dalam intensitas yang optimal,” pesannya.(JoE).

Borneo Tribune, Mempawah Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, menegaskan Partai Golkar mendukung pelaksanaan Pemilu Damai yang telah dideklarasi seluruh Parpol peserta Pemilu Legislatif 2014. Bahkan Ia mengintruksikan kepada seluruh pengurus dan Caleg Partai Golkar di Kabupaten Pontianak mentaati semua aturan, selama berlangsungnya masa kampanye. “Partai Golkar mendukung pelaksanaan Pemilu Legislatif yang berlangsung dengan damai dan bebas dari intimidasi. Partai Golkar berharap proses pelaksanaan pemilu di Kabupaten Pontianak berjalan tertib,

aman dan lancar,” kata Rahmad, ditemui saat menghadiri kirab karnaval dan deklarasi damai di Kantor KPU Kabupaten Pontianak, Sabtu (15/3), kemarin. Dimana Ketua DPRD Kabupaten Pontianak ini, juga menilai pelaksanaan pemilu damai telah menjadi ikrar bersama semua Parpol peserta pemilu. Sehingga seluruh Parpol memiliki kewajiban dan tanggungjawab melaksanakan pemilu yang tertib, aman dan damai. “Ikrar pemilu damai telah disepakati semua Parpol. Maka harus benar-benar dilaksanakan oleh seluruh partai politik peserta Pemilu Legislatif 2014. Ikrar pemilu damai jangan hanya diucap-

kan di mulut tetapi harus dalam hati dan dilaksanakan sesuai undang-undang dan aturan yang telah ditetapkan,” katanya. Untuk itu, Rahmad, menegaskan Partai Golkar Kabupaten Pontianak berkomitmen untuk melaksanakan pemilihan umum secara damai sehingga hasil yang akan diperoleh juga akan berkualitas. “Semua calon anggota legislatif yang maju merupakan orang-orang yang akan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan Kabupaten Pontianak yang lebih bermartabat. Maka sudah menjadi kewajiban menciptakan pemilu yang damai dan bersih,” katanya.(JoE).

Borneo Tribune, Mempawa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pontianak menargetkan partisipasi politik masyarakat pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, 9 April mendatang mencapai angka 80-85 persen. Angka ini naik 15 persen dari target pelaksanaan pemilu kepala daerah. Ketua KPU Kabupaten Pontianak, Kusnandi, mengatakan untuk mencapai target 80 persen di pelaksanaan pemilu nanti, KPU Kabupaten Pontianak jauh hari telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menggunakan hak suaranya pada Pileg 2014 Langkah sosialisasi ini meliputi menyebar luasan bahan informasi pemilu ke seluruh wilayah kecamatan dan desa, mengintruksikan Pantia Pemilihan Kecamatan Kusnandi (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk melakukan sosialisasi pemilu diwilayahnya masing-masing. “Minggu lalu kita telah menggelar jalan sehat masal yang diikuti oleh peserta pemilu dan masyarakat umum. Tak hanya itu, kita juga meluncurkan program kawasan anti golput di Desa Malikian. Alhamdulillah, kegiatan tersebut mendapat apresiasi yang besar dari berbagai pihak,” katanya. Disinggung soal daftar DPT untuk pemilu 9 April, Kusnandi memastikan tidak ada kendala. Pasalnya, KPU Kabupaten Pontianak telah melakukan perbaikan data. Berdasarkan Surat Edaran KPU No. 644/KPU/IX/2013 perihal Perbaikan Pemilih dan Daftar DPT Pemilu DPR, DPD dan DPRD tahun 2014, KPU Kabupaten Pontianak telah menyelenggarakan Rapat Pleno Terbuka Penetapan DPT Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Jumat (17/1), di Wisata Nusantara, Mempawah. Dari rapat pleno terbuka tersebut, jelas Kusnandi, KPU Kabupaten Pontianak telah menetapkan jumlah DPT pemilu legislatif 2014, yakni 179.600. Jumlah ini terdiri dari 90.689 pemilih pria dan 88.911 pemilih perempuan. Untuk jumlah TPS-nya ada 610 TPS. “Kami optimis pelaksanaan pemilu 9 April nanti akan berlangsung sukses,” ucapnya. (JoE).

Tekan AKI, Dinkes KKR Imbau Kaum Ibu Gunakan Tenaga Medis Borneo Tribune, Kubu Raya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya saat ini sedang berusaha meningkatkan kesadaran ibu-ibu dalam menjaga kesehatan sebelum dan setelah proses persalinan. Hal itu pun dilakukan agar menekan angka kematian ibu dan anak. “Berdasarkan data tahun 2013 lalu, kita berhasil menurunkan angkan kematian ibu dan anak saat menjalankan proses persalinan mau-

pun setelah persalinan.,”kata Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Titus Nursiwan, Minggu (16/3). Dia pun mengatakan, Pada tahun 2013 itu Dinas Kesehatan Kubu Raya berhasil menekan angka kematian ibu yang melahirkan bekisar, empat kasus. Dimana keempat kasus itu terdapat di dua wilayah yakni, Kubu terdapat dua kasus dan Sungai Asam juga terda-

pat dua kasus. “Angka kematian ibu dan anak saat ini sudah menurun, jika dibandingkan pada tahun 2012 terdapat 16 kasus kematian ibu dan anak saat proses persalinan. Kematian itu pun disebabkan pendarahan saat proses persalinan berlangsung,”ujarnya. Selain itu ada juga beberapa factor pendukung yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan anak, dimana kata Titus masih

ada ditemukan kaum ibu menggunakan jasa dukun beranak dalam membantu proses persalinan, sehingga kondisi itu tentunya tidak menjamin keselamatan ibu yag melahirkan dan anak yang akan dilahirkan. “ Saat ini kesadaran kaum ibu dalam proses persalinan menggunakan cara medis sudah sangat tinggi. Meskipun ada kaum ibu yang masih menggunakan jasa dukun berana dalam membantu ibu – ibu

yang akan melahrikan,”ucapnya. Untuk itu, Titus mengimbau kepada seluruh kaum ibu yang ada di Kubu Raya, apa bila ingin melakukan proses persalinan hendaknya bisa dilakukan dengan menggunakan tenga medis dan jangan juga lupa untuk selalu memeriksa usia kehamilannya, di Posyandu, Puskesmas, Polindes atau di rumah sakit terdekat . “Kita sangat melarang kaum ibu

untuk melakukan pemeriksaan kandunganya secara alternatif. Karena apabila proses persalinannya dilakukan secara alternatif maka hal itu juga yang dapat menyebabkan terjadinya kasus kematian ibu yang melahrikan dan anak yang akan dilahirkan,”tegasnya. “Ya kita harapkan 2014 ini angka kematian ibu dan anak tidak ada lagi terjadi di Kubu Raya,”harapnya. (Adex)


Bengkayang Borneo Tribune

Senin, 17 Maret 2014

Kapolres Berharap Pemilu Satu Putaran Borneo Tribune, Singkawang Kapolres Singkawang, AKBP A. Widihandoko mengungkapkan, pihak kepolisian mendapat kucuran dana dari APBN untuk melakukan pengamanan pemilu legislatif dan presiden di Kota Singkawang sebesar Rp 1,577 M. Menurut Widihandoko, besaran dana yang dianggarkan itu tidak mencukupi apabila pemilu presiden nanti berlangsung dua putaran. “Makanya kita berharap bisa satu putaran,” kata Widihandoko. D i j e l a s k a n Widihandoko, dana tersebut meliputi beberapa AKBP A. Widihandoko item, antaralain, uang saku, uang makan, bantuan kesehatan, dana satuan, kodal dan jasa angkutan. Berdasarkan arahan dari Mabes Polri, pihaknya dilarang menggunakan dana APBD untuk pengamanan pemilu. ”Karena jika ada bantuan dari Pemda, bisa overload, maka kami dilarang untuk menerima bantuan itu. Makanya jangan repot-repot menganggarkan,” katanya. Menurut Widihandoko, besaran anggaran yang dikucurkan itu hanyalah untuk pihak kepolisian saja. Kemudian bagaimana dengan pihak lain? Widihandoko mengatakan, untuk BKO TNI, dimana dengan kekuatan personil sebanyak 30 orang sudah memiliki anggaran sendiri. ”Anggaran untuk TNI yang ikut terlibat, yakni 30 personil on call, sudah memiliki anggaran sendiri,” katanya. Sedangkan untuk jumlah personil yang diterjunkan ada 352, untuk melakukan pengamanan pemilu yang berlangsung selama 224 hari. “Diharapkan pesta demokrasi tersebut bisa berlangsung dengan kondusif,” harapnya. Widihandoko menegaskan, pihaknya tidak segan-segan menindak tegas pelaku yang mencoba membuat onar saat berlangsung pemilu 2014. ”Akan kita tindak tegas dan kita proses sesuai pelanggaran, kalau pelanggaranan pemilu diserahkan ke Panwaslu dan jika pidana umum, maka akan proses sesuai dengan UU yang berlaku,” tegasnya. Dia menyebutkan, di Kota Singkawang ada sebanyak 260 TPS yang dikategorikan aman. Sedangkan TPS tingkat rawan satu ada 114, TPS tingkat rawan dua ada 67, TPS tingkat rawan tiga ada 9. “Jadi total keseluruhan ada 450 TPS,” ujarnya. Untuk pola pengamanan, diantaranya, TPS yang dikategorikan aman, 1 polisi untuk 8 petugas KPPS dan 4 TPS. Kemudian untuk rawan satu, 1 polisi, 6 KPPS dan 3 TPS. Rawan dua, 1 polisi, 4 KPPS dan 2 TPS. Dan rawan tiga, 1 polisi, 2 KPPS dan 1 TPS. (RH)

6

H. Sumardi Gantikan Dedi Mulyadi di DPRD Singkawang Borneo Tribune, Singkawang Rapat Paripurna Istimewa pengambilan sumpah janji Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Kota Singkawang, masa keanggotaan 2009 – 2014 untuk dr. H. Sumardi, M.Si menggantikan Dedi Mulyadi dilaksanakan di Ruang Sidang DPRD, Sabtu (15/3). Ketua DPRD, Tjhai Chui Mie mengambil sumpah Sumardi yang disaksikan Wakil Walikota Singkawang, Abdul Mutalib, unsur Forkopimda, anggota DPRD, keluarga dan rekan-rekan Sumardi dari partai berlambang pohon beringin. Usai pengambilan sumpah dan penandatangan, Sumardi secara sah langsung menduduki kursi DPRD. Dia mendapat ucapan selamat dari para tamu undangan yang hadir. Ketua DPRD, Tjhai Chui Mie mengatakan, Dedi Mulyadi sejak hari ini (Sab-

Pengambilan Sumpah Janji Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Kota Singkawang, Masa Keanggotaan 2009 – 2014 untuk dr. H. Sumardi, M.Si menggantikan Dedi Mulyadi dilaksanakan di Ruang Sidang DPRD, Sabtu (15/3) / Foto Rudi Borneo Tribune

tu kemarin) tidak lagi menjabat sebagai anggota legislatif Kota Singkawang. Ditanya apakah proses ini terkesan mendadak, Chui Mie menerangkan, jika hal

tersebut sudah mendapat surat pengunduran diri dari Dedi tertanggal 1 Maret 2014 dan ada Surat dari DPD 1 Provinsi Kalbar. “Dengan dasar tersebut mempermu-

dah DPRD untuk melakukan Pergantian Antar Waktu,” kata Chui Mie. ”Jika menunggu ingkrah dari pengadilan tidak mungkin dilakukan karena mak-

simal 6 bulan waktu tersisa, tapi kita sudah ada surat pengunduran diri dari Dedi dan DPD Golkar itu yang membuat kita PAW hari ini,” ujar politisi PDIP itu. (RH)

Deklarasi Kampanye Berintegritas Abdul Ingatkan Caleg Perbanyak Senyum, Walau Tidak Terpilih Borneo Tribune, Singkawang Wakil Walikota Singkawang, H. Abdul Muthalib membuka Deklarasi Kampanye Berintegritas di halaman Kantor KPU Kota Singkawang, Sabtu (15/6) siang. Dalam kesempatan itu, Abdul Mutalib sempat berkomentar, mengapa seka-

rang namanya berubah menjadi Deklarasi Kampanye Berintegritas. “Dulu namanya Kampanye Damai, sekarang dipertegas lagi dengan berintegritas,” ujarnya. Seperti diketahui integritas merupakan kata yang berasal dari Integrate (Bahasa Latin), artinya komplit, utuh dan sem-

purna atau tanpa cacat. Sehingga kalau kampanye berintegritas tentunya kampanye yang tanpa cacat. Dengan

aturannya demikian,” katanya mengingatkan. Dia juga mengimbau kepada Parpol, Caleg dan peser-

Kota Singkawang mengundi 12 Ketua Parpol yang hadir. Dari undian tersebut, terpilihlah Ketua Gerinda

Karnaval Kampanye Damai di Bengkayang Borneo Tribune, Bengkayang Tiga partai yang terdaftar secara nasional yang berhak mengikuti Pemilu Anggota Legislatif tahun 2014 tidak mengikuti kirab karnaval di Kabupaten Bengkayang dalam rangka deklarasi damai yang dilaksanakan Sabtu, (15/3) kemarin. Tiga partai dimaksud adalah Partai PAN, PPP dan PBB. Kegiatan dipusatkan di halaman Kantor Bupati 1 Atap Bengkayang, dan finish di lapangan sepak bola Basuki Rachmat. Pada Kesempatan tersebut Ketua KPU Bengkayang Ir.Martinus Khiu mengatakan pihaknya siap

melaksanakan pesta demokrasi, kegiatan buka sifatnya seremonial dan serempak dilaksanaka di seluruh Indonesia ‘“Kita menghimbau kepada seluruh peserta pemilu agar mengutamakan semangat pemilu damai,” kata Ketua KPU Bengkayang, Martinus Khiu. Lanjutnya, deklarasi damai merupakan bentuk komitmen bersama seluruh parpol dan dituangkan dalam penandatanganan naskah kampanye damai dan ditandatangani oleh masing-masing perwakilan parpol. Ia juga menghimbau agar masyarakat bengkayang mendukung pemilu legislative dan tidak golput, datang di TPS pada

tanggal 9 April 2014 untuk memberikan hak pilihnya dan memilih caleg-caleg, sesuai dengan hati nurani masing-masing dengan mengajak orang tua, teman, saudara, dan kerabat untuk memilih, papar khiu. “Karnaval deklarasi damai ini adalah awal dimulainya sosiialisasi dan awal dimulainya kampanye parpol yang akan berlangsung dari tanggal 16 maret 2014 hingga 5 April 2014,” jelas dia. Wakil Bupati Bengkayang Agustinus Naon, yang membuka Deklarasi damai dalam sambutannya mengatakan, pemilu yang berlangsung aman, damai dan tertib sangat kita harapkan, dan masyarakat bengkayang jangan ragu untuk datang di TPS

Karnaval Delarasi Damai Partai di Kabupaten Bengkayang Sabtu (15/3). Ist

pada 9 April 2014 untuk memberikan hak suaranya, dan terkait adanya 3 parpol yang tidak hadir dalam deklarasi pemilu damai. “Biarlah masyarakat yang menilainya,” papar Naon. Pembacaan dan penandatanganan deklarasi damai parpol dihadiri oleh Ketua DPRD Bengkayang, Dandim 12012 Singkawang, Kapolres Bengkayang, Kajari Bengkayang, Ketua Pengadilan Negeri Bengkayang, Danlanud Singkawang II, beserta seluruh caleg peserta pemilu dari parpol dan m a s i n g - m a s i n g simpatisan partai (Mu).

Seluruh ketua parpol peserta pemilu 2014 membubuhkan tanda tangan saat deklarasi kampanye berintegritas di Singkawang, Sabtu (15/6). Foto Rudi Borneo Tribune

kata lain tidak ada pelanggaran aturan yang berlaku. Abdul sangat mengharapkan, Deklarasi Kampanye Berintegritas itu bukan semata diucapkan. Tetapi juga dilaksanakan selama masa kampanye rapat umum yang dimulai sejak Minggu (16/3). “Saya yakin para petinggi Parpol tetap berkaca dengan Pemilu yang lalu-lalu, di mana Kota Singkawang tetap terbaik, damai dan aman,” harapnya. Dia juga mengharapkan, kepada seluruh Calon Legislatif (Caleg) di Kota Singkawang yang terdiri atas 357 orang, untuk tetap memperbanyak senyum, walau tidak terpilih pada 9 April mendatang. Sementara Kapolres Singkawang, AKBP A. Widihandoko, kembali mengingatkan petinggi Parpol untuk mematuhi aturan, di antaranya mengenai izin kampanye. ”Bila tidak dipatuhi, sanksi bisa berupa somasi yang disampaikan secara tertulis hingga penghentian kampanye. Bukannya kita bersifat arogan, tetapi memang

ta kampanye tidak membawa tongkat panjang untuk bendera. “Kita tekankan untuk tidak membawa tongkat panjang, baik ketika akan berangkat ke lokasi kampanye, atau ketika kampanye. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ingat Widihandoko. Hal itu menjadi penekanan kepada peserta kampanye. Pasalnya, ketika massa sudah berkumpul akan mudah terprovokasi. “Biasanya kalau sudah satu kelompok, tidak peduli benar atau salah, tentu akan dibelanya. Tentunya kita tidak menginginkan hal ini terjadi ketika kampanye,” tegas Widihandoko. Para Caleg juga diingatkan, bahwa terpilih atau tidak dalam Pemilu 9 April mendatang, merupakan kemenangan bersama seluruh masyarakat Kota Singkawang. “Kita harus siap terpilih dan siap tidak terpilih,” tegas Widihandoko. Sementara itu, untuk menentukan siapa yang menjadi Deklarator Kampanye Berintegritas tersebut, KPU

Singkawang, Tasman, sebagai Deklarator atau yang membacakan Deklarasi Kampanye Bertintegritas dengan diikuti seluruh Ketua Parpol. Deklarasi Kampanye Berintegritas itu berisikan, “Kami Partai Politik peserta Pemilu Tahun 2014 dengan semangat persatuan dan persaudaraan menyatakan siap menciptakan Pemilu yang aman, tertib, damai, berkualitas dan berintegritas demi terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan bangsa, serta terpeliharanya keutuhan NKRI. Kami Partai Politik peserta Pemilu Tahun 2014 menyatakan siap untuk mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil demi menjunjung nilai-nilai demokratisasi Indonesia berdasarkan Pancasila dan UU 1945. Usai pembacaan Deklarasi Kampanye Berintegritas itu, seluruh Ketua Parpol peserta Pemilu 2014 diminta membubuhkan tanda tangan. Dengan disaksikan KPU dan Forkopimda Singkawang. (RH)


Senin, 17 Maret 2014

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Diduga Korsleting Listrik

Rumah Dua Lantai Terbakar

Borneo Tribune, Sanggau Diduga karena korsleting listrik dari lantai atas, rumah milik Mariati (57) di Jalan RE.

Martadinata Sanggau terbakar, Minggu (16/3) sekitar pukul 12.55 WIB siang. Tidak ada korban jiwa dalam musibah

Bupati Adrianus melepas karnaval 11 parpol peserta pemilu 2014, di Mapolres Landak FOTO istimewa

Bupati Adrianus Lepas Karnaval Partai Politik Borneo Tribune, Ngabang Sabtu, (15/3), karnaval Partai Politik peserta Pemilu 2014, dilepas Bupati Adrianus didampingi Forkopinda, Ketua DPRD Landak, KPU, Panwaslu, tokoh masyarakat dan tokoh adat. Sebelumnya dilakukan kesepakatan damai oleh 11 Parpol peserta pemilu yang memiliki kepengurusan di Kabupaten Landak dipandu Bupati Adrianus di Balai Kemitraan Mapolres Landak. Bupati Adrianus dalam arahannya meminta seluruh partai politik peserta pemilu untuk dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tidak dibenarkan melakukan pelanggaran, patuhi aturan yang telah diatur dalam pelaksanaan pemilu 2014. itu Kapolres Landak AKBP Frans Tjahyono, berharap agar deklarasi tidak hanya sebatas seremonial saja, tapi hendaknya dapat dijabarkan dan diimplementasikan dalam pelaksanaannya pemilu 2014.

Harapan yang sama juga disampaikan Ketua KPU Landak, Lomon. Lomon berharap materi yang tertera di teks deklarasi betul-betul dapat diimplementasikan di masyarakat. Berkaitan dengan peraturan, Ketua Panwaslu Kabupaten Landak Shopia Tjakre, menekankan agar peserta pemilu dapat mematuhi dan mentaati peraturan pemilu, mulai dari pemasangan baliho, tidak dibenarkan memasang pada zona yang dilarang, seperti jalan protocol, kantor pemerintahan, rumah ibadah, dan sekolahan. Sementara itu deklarasi kampanye damai dan karnaval partai politik peserta Pemilu ini diikuti sebelas partai politik yang ada di Kabupaten Landak. Karnaval partai politik peserta Pemilu 2014 mulai dari Mapolres Landak, Jalur Dua, Kampung Raja, Pasar Lama, Pasar Baru, dan finis di Mapolres Landak. (Syah)

tersebut. Kesigapan pemadam kebakaran membuat api tidak menjalar ke bangunan warga lainnya yang cukup berdempetan. Mariati mengatakan bahwa kejadian tersebut awalnya diketahui oleh warga yang berada tepat di sebelah rumahnya. Karena cepat diketahui, kebakaran hanya menghanguskan bagian lantai atas rumah bernomor 59 tersebut. Mariati menceritakan bahwa sebelum kejadian ia baru saja turun dari lantai dua rumahnya untuk menjemur kain. Setelah selesai menjemur ia kemudian turun kembali ke lantai bawah. Saat berada di lantai atas, tidak ada tanda yang mencurigakan. Mariati lantas langsung ke ruangan televisi bersama dengan satu orang cucunya untuk nonton televisi. Tidak lama kemudian, tetangganya berteriak dan me-

manggil dirinya sambil mengatakan bahwa di lantai atas terbakar. Mariati pun kemudian menggedor pintu menantunya yang saat itu tidur di kamar bersama anaknya. Setelah itu, ia bersama dua cucu dan menantunya langsung keluar rumah. “Saya tidak tahu apa sebabnya. Tiba-tiba tetangga sebelah lalu teriak bilang rumah terbakar. Saya di dalam rumah berempat dengan cucu dua orang dan menantu satu orang. Yang terbakar rumah bagian belakang di lantai duanya. Saat itu kami ada di ruangan bagian bawah. Setahu saya memang tidak ada aktivitas memasak atau nyetrika dan lain-lain. Saya langsung keluar rumah. Barang-barang kami, tetangga yang menyelamatkan. Kami tidak sempat mau menyelamatkan barangbarang karena panik. Saya di ruangan tv dengan cucu. Cucu saya yang satu tidur di kamar

API. Petugas Damkar dan masyarakat sekitar saat membantu memadamkan api yang telah melahap rumah milik Mariati, Minggu (16/3) siang. Foto: Ratna Sari/ Borneo Tribune. begitu juga dengan menantu saya,” ujarnya. Mariati menuturkan bahwa ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumahnya. Namun, warga sekitar membantu mengeluarkan barang-barang yang dapat dikeluarkan dan surat-surat berharga lainnya. ”Ini surat-su-

rat penting dan buku tabungan saya diselematkan sama tetangga saya, saya tidak berani mau mengambilnya di dalam,” ungkapnya. Sementara itu, Kasubbid Pengendalian Kebakaran BLH-KPK, Bambang Hariyoseno mengatakan mendapatkan laporan dari masyarakat

bahwa telah terjadi kebakaran di Jalan RE Martadinata. Petugas langsung ke lapangan dan berupaya memadamkan api agar tidak menjalar ke rumah lain. ”Api tidak sempat menjalar ke rumah lainnya. Tidak ada korban jiwa dan saat ini kepolisian masih menyelidiki kasus ini,” pungkasnya. (rtn)

Opini

Rakyat Vs Pemimpin; Menuju Kesejahteran Bersama Oleh : Dedi Suparjo ADA sebuah kesalahan kolektif yang menjadi persepsi keliru dari masyarakat kita dewasa ini. Apakah kesalahan itu? Kesalahan itu adalah masyarakat serba mengandalkan pemimpin sebagai jaminan kesejahteraan. Memandang pemimpin sebagai final design perbaikan hidup adalah sebuah kesalahan kolektif. Dulu di era bar-bar (primitif) kepemimpinan sangatlah strategis. Kini di era kompetensi, era kompetisi, era kemandirian, era manajemen dan era transparansi dimensi kepemimpinan menjadi minor. Mengandalkan pemimpin sebagai perubahan nasib bersama adalah kesalahan patal. Mengapa demikian? Karena pemimpin sebenarnya hanyalah pelayan. Pelayan dari potensi terpendam masyarakat. Bahkan bukankah seorang pemimpin terlahir dari rakyat? Tidak ada pemimpin tanpa rakyat dan rakyat akan selalu ada sekalipun pemimpin absen. Pemimpin itu muncul bergantian dari potensi individu yang terbentuk karena realitas rakyat. Rakyatlah sumber kekuatan kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan bersama. Dalam tubuh rakyatlah potensi kesejahteraan terpendam. Karena pemimpin di era kini banyak terlahir karena proses demokrasi dan setiap periode berganti maka jangan serahkan harapan sepenuhnya pada pemimpin. Bila pergantian kepemimpinan itu tidak ada jaminan lebih baik maka “kedaulatan kesejahteraan” harus ditangan rakyat bukan ditangan para pemimpin. Jangan menyerahkan harapan perbaikan kesejahteraan sepenuhnya pada pemimpin yang selalu berganti. Harapan itu ada pada tubuh rakyat sendiri. Pemimpin hanyalah “aksesoris demokrasi” dalam upaya manajemen pemerintahan sebagai institusi pelayan publik yang semestinya, bukan sebagai pelayan kelompok dan golongannya. Bila rakyat terlalu menyerahkan masa depan pada para pemimpin dan partai politik maka rakyat akan dipermainkan. Sebaiknya rakyatlah (sebagai pihak yang dilayani) seharusnya memainkan/ mempermainakan partai politik/politisi dan peran para pemimpin. Rakyat tidak akan menjadi korban politik kepemimpinan dan partai politik bila berdaya dan cerdas. Kesejahteraan, kecerdasan dan kemandirian rakyat akan menghindarkan proses menggadaikan harapan pada pemimpin/partai politik dalam membangun kesejahteraan, bukan berarti kita harus anti partai politik, partai politik perlu untuk menjaring dan melahirkan para pemimpin yang jujur dan amanah, jika partai politik melakukan proses pengkaderan dengan baik. Rakyat tidak menyadari kekuatan dirinya sehingga memandang pemimpin seba-

gai dewa penolong kehidupan. Padahal mengandalkan kekuatan eksternal dalam wujud pemimpin dan kekuatan diluar masyarakat adalah sebuah mental imferiority comlex. Mungkin karena pengetahuan, kesadaran dan warisan kemalasan yang melahirkan jiwa pasrah nasib kepada para pemimpin. Sebaiknya rakyat mampu “menyandera” para pemimpin untuk taat dan istiqomah melayani kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongannya. Ini hanya bisa dilakukan oleh rakyat yang cerdas, melek ekonomi dan politik. Memimpin di negeri ini jauh lebih berat dibanding di negeri lain karena masyarakat kita terlalu mengandalkan nasib pada para pemimpin. Padahal sebenarnya nasib itu ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Mungkin secara historis malasnya merubah nasib dan mengandalkan pemimpin terlahir sejak zaman raja-raja berkuasa. Konsep dewa raja (raja adalah personifikasi dewa) menjadi asbab yang menularkan kemalasan pada sebagian rakyat kita. Padahal konsep dewa raja adalah konsep “nehnik” pada zamannya agar rakyat taat dan nurut secara mutlak. Konsep dewa raja adalah hasil konspirasi para brahmana dan ksatria (para raja) untuk/ demi stabilitas dan melanggengkan kekuasaan. Raja adalah penentu nasib rakyat dan tak boleh dibantah karena apa yang dilakukan oleh sang raja adalah petunjuk alam langit. Raja adalah keturunan dewa, yang lain tidak boleh menjadi raja (pemimpin). Ini sebuah kecerdasan politik untuk mendelegasikan potensi kepemipinan yang muncul dari luar dinasti. Konsep dewa raja bermetamorfosis menjadi konsep mengandalkan pemimpin sebagai dewa penolong kesejahteraan di era demokrasi. Di era globalisasi yang menuntut kecerdasan, kemandirian dan daya saing konsep dewa raja sudah tak connecteed lagi. Mengapa? Karena era globalisasi bukan dewa dan raja yang menentukan kesejahteraan melainkan kompetensi pribadi (hard skill dan soft skill). Kompetensi individu dalam hard skil dan soft skill inilah yang akan terakumulasi dalam prestasi bangsa yang endingnya adalah kesejahteraan bersama. Dalam catatan sejarah pada Abad zahiliyah versi Arabic dan abad kegelapan versi Eropa eksistensi dewa dan raja sangat diandalkan untuk memperbaiki kehidupan. Abad “kemanusiaan” kini, peran manusia lebih dituntut untuk menentukan nasibnya sendiri. Tidak terlalu “mengandalkan dewa” sebagai penolong yang datang dari pemimpin terpilih dan dimensi langit. Dimensi realitas yang menjadi kebutuhan langsung masyarakat akan lebih cepat

diselesaikan oleh masyarakat sendiri jangan menunggu pemimpin dan nasib dari Tuhan. Nasib suatu bangsa (masyarakat) ditentukan oleh bangsa (masyarakat) itu sendiri. Istilah demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat dan dapat dibumikan dengan istilah kesejahteraan datangnya dari rakyat sendiri, oleh rakyat sendiri dan untuk rakyat. Penulis mengistilahkan dengan demokrasi kesejahteraan, dimana rakyat sebagai subjek pembentuk kesejahteraan. Bukan pemimpin apalagi partai politik. Kehadiran pemimpin sebaiknya tidak diandalkan sebagai personal tunggal alternatif perbaikan kesejahteraan rakyat. Rakyatlah yang lebih berperan untuk membangun diri sendiri. Rakyat yang kreatif, proaktif, cinta damai, toleran dan terus belajar akan lebih baik dibanding menunggu janji-janji pemimpin yang tidak mudah diwujudkan. Bila dua dimensi (pemimpin dan rakyat) tidak harmoni maka musibah masal akan terjadi. Pemimpin korup dan rakyat pemalas sama-sama rusaknya. Yang indah adalah pemimpin amanah memberikan rahmat pada seluruh alam (rahmatan lil’alamin) dan rakyat yang tidak manja. Melahirkan rakyat yang cerdas, sehat dan sejahtera. Intelektualitas, vitalitas dan kemakmuran bersama adalah kebutuhan bersama pemimpin dan rakyatnya. Pemimpin adalah pelayan publik yang lahir dari kekayaan dinamika potensi masyarakat yang ada disekitarnya. Masyarakatlah sebagai subjek sukses sebuah kehidupan. Masyarakatlah yang punya cerita, masyarakatlah senternya, masyarakatlah modalnya, masyarakatlah organisme hidup yang penuh potensi dan menyimpan modal sukses. Jangan jadikan suksesnya demokrasi pemilukada dan pemilu secara umum sebagai satu-satunya alternatif perbaikan kesejahteraan bersama. Agresipnya sosialisasi partai politik dalam menyonsong dan mensukseskan pemilu 2014 dengan memberikan program dan janji-janji manis sebaiknya ditanggapi dengan cerdas oleh kita semua. Sekali lagi pemimpin dan partai politik bukan penentu nasib perbaikan masyarakat, realitasnya ribuan politisi dan ratusan pemimpin setingkat pusat dan daerah tidak berkorelasi signifikan terhadap perbaikan kesejahteraan bangsa secara umum dan rakyat-rakyat di daerah. Jangan berharap lebih pada pemimpin dan partai politik/ politisi, secara internal merekapun memiliki tanggungjawab dan kompleksitas masing-masing. Rakyat yang berdaya, berbudaya, kreatif dan mandiri akan jauh lebih baik dibanding rakyat yang mengambang, malas dan menunggu bukti dan janji-janji partai politik/politisi dan pemimpin

yang terpilih. Wajar bila para pemimpin dan para politisi jauh lebih akrab dengan permasalahannya dibanding keakraban dengan masalah rakyatnya. Mari masyarakat untuk tidak terlalu mengandalkan partai politik dan pemimpin dalam membangun kesejahteraan bersama. Bukankah seorang pemimpin, partai politik dan wakil rakyat tak mampu menjadikan dirinya sebagai pemimpin, mendirikan partai politik tanpa rakyat? Dengan suaranya saja rakyat mampu melahirkan pemimpin, mampu melahirkan ribuan anggota legislatif. Sekali lagi, dengan suaranya saja rakyat mampu melakukan hal-hal dahsyat dan fundamental. Apalagi bila rakyat bergerak dengan tenaga, pikiran, modal, keikhlasan, kerjasama dan kemandirian maka hal-hal besar akan dapat terwujud. Masyarakat yang berdaya, berbudaya dan memiliki moralitas kolektif yang baik akan tumbuh tentram dan sejahtera siapapun pemimpinnya. Kepemimpinan setingkat presiden, gubernur, walikota/bupati DPD, DPR, DPRD dll., akan terus berganti dengan karakter dan bawaannya masing-masing. Pergantian kepemimpinan itu adalah sebuah keniscayaan dan resiko demokrasi. Siapapun pemimpinnya, rakyat yang unggul, mandiri, cerdas dan kreatif tidak terlalu berpengaruh bagi masyarakat yang sudah mapan. Di negara-negara maju pergantian kepemimpinan dan jabatan dibirokrasi sudah tidak “seksi” lagi. Mengapa demikian? Karena persepsi mereka bukanlah kedaulatan pemimpin yang menentukan kesejahateraan masyarakat melainkan kedaulatan SDM dan moralitas rakyatlah sebagai dasarnya. Sekali lagi, pemimpin hanyalah pelayan publik yang berganti-ganti. Pemimpin hanyalah motor penggerak, pemantik dari sebuah kesejahteraan. Menyerahkan kesejahteraan bersama sebagai tanggungjawab para pemimpin adalah sebuah kesalahan besar. Beruntung bila para pemimpin memiliki integritas pada rakyatnya bila tidak maka kesejahteraan hanya berputar-putar di sekitar pribadi dan golongannya saja. Politik dinasti yang santer dimediakan pada pekan ini menjadi bukti bahwa rakyat terkecoh oleh partai politik dan kekuasaan para pemimpin. Rakyat hanya menonton tarian ketidakjujuran yang dikemas dalam kecerdasan politik. Rakyat dapat menjadi korban karena terlalu percaya bahwa perbaikan hidup bersama ada ditangan pemimpin. Semoga tidak mengulang sejarah kesalahan masa lalu. Bukankah kolonialisme yang merampas kesejahteraan rakyat Indonesia pada awalnya hanya dilawan bila ada

pemimpin? Pemimpin mati atau tertangkap berhentilah perjuangan menegakan kemerdekaan. Perjuangan ini (mengandalkan pemimpin) terbukti gagal dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sebaiknya kita tidak mengulang hal yang sama apalagi di era yang katanya sudah merdeka. Lahirnya golongan terpelajar dan membentuk organisasi masyarakat yang berdaya, solid dan cerdas menjadi awal goyahnya kolonialisme di Indonesia. Terbukti kemudian kolonialisme hengkang dari tanah air tercinta setelah masyarakat (golongan terpelajar) mampu memberdayakan dirinya. Tidak mengandalkan pemimpin sebagai senter perjuangan melainkan mengandalkan manajemen organisasi yang memiliki soliditas serta intelektualitas. Prinsif organisasi hanya bisa dilawan dengan organisasi menjadi bentuk perlawanan yang lebih baik dan menumbuhkan semangat persatuan. Organisasi pemerintah Hindia-Belanda akhirnya tak berdaya dikeroyok oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan yang semakin solid melawannnya. Pengalaman sejarah ini setidaknya harus menginspirasi kita (masyarakat) agar tidak terlalu mengandalkan pemimpin dan partai politik dalam membangun “kemerdekaan” sosial. Sesungguhnya kekuatan masyarakatlah yang menjadi kunci lahirnya kesejahteraan bersama. Kesejahteraan bersama hanya bisa diwujudkan bila ada kesadaran bersama untuk mensejahterakan diri secara bersama-sama dengan tidak mengandalkan para pemimpin dan partai politik dengan segudang janji-janji manisnya. Membentuk masyarakat yang baik, cerdas, moralis, cinta damai dan kreatif jauh lebih penting dari pesta demokrasi. Pesta demokrasi, lahirnya pemimpin dan wakil rakyat yang bermoral, berpihak pada rakyat, berjibaku pada kesejahteraan bersama hanya dapat terlahir dari rakyat yang baik. Jadi pada hakekatnya kesejahteraan bersama bukan karena pemimpin dan partai politik melainkan karena usaha bersama rakyat untuk mencerdaskan dan memandirikan dirinya. Sebagai contoh konsep cerdas “rahmatan lilalamin” yang diadopsi dari ajaran agama pada dasarnya tumbuh dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Ini harapan kita semua masyarakat Indonesia di tanah air dalam menjelang pemilihan anggota DPR,DPRD dan DPD serta Pilpres di tahun 2014 ini, semoga ada perbaikan kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia…; Dedi Suparjo Mantan Kepala SMA Manggala Mandiri Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi dan Pernah Belajar di STAIN Pontianak dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak.


Sekadau Borneo Tribune

Senin, 17 Maret 2014

12 Parpol Ucapkan Janji Pemilu Damai Borneo Tribune, Sekadau Masa kampanye Pemilu legislatif 9 april 2014 telah dimulai Minttu, 16 Maret kemarin. Masa kampanye berlangsung lebih kurang dua pekan sampai tanggal 5 april mendatang. Dua belas partai politik peserta pemilu 2014 masing-masing telah mendeklarasikan diri untuk siap menciptakan pemilu yang bersih, jujur, adil dan damai.

Deklarasi damai itu diucapkan secara serentak dalam kesempatan karnaval partai politik yang dihelat Komisi Pemiluhan Umum Kabupaten Sekadau Sabtu (15/3) kemarin. Pembacaan naskah deklarasi pemilu damai dipimpin oleh ketua DPC PKPI Sekadau, Wilbertus Willy dan disaksikan oleh Bupati Sekadau, Kapolres Sekadau, Ketua KPU

Sekadau, Ketua Panwaslu, Kajari Sekadau, serta perwira penghubung Kodim 1204 Sanggau. Namun demikian, untuk menciptakan suasana pemilu tetap kondusif tak cukup hanya dengan ikrar partai politik saja. Orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari, Simon Petrus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga agar situasi tetap

harmonis. “Perlu itikad semua lapisan masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga agar situasi dan kondisi di Kabupaten Sekadau tetap terjaga dengan baik, aman, dan pemilu lancar,” pesan Bupati dalam arahannya. Simon mengatakan masyarakat Sekadau sudah sering menghadapi pesta demokrasi. Oleh karena itu, Pemerintah percaya kepada

masyarakat sekadau sudah menjadi pemilih cerdas dan mampu mempertahankan suasana kondusif, jujur, adil sampai pelaksanaan Pemilu 9 April nanti. “Masyarakat kita sudah terbiasa mengikuti pesta demokrasi, oleh karenanya saya berharap semua berjalan baik sampai pelaksanaan pemilu nanti,” tambah Bupati. Sementara itu, Kapolres Sekadau AKBP Agus Triatmaja menyatakan Polres Sekadau siap melakukan pengamanan Pemilu di Kabupaten Sekadau. “Gelar pasukan sudah kita lakukan. Pada prinsipnya, Polres Sekadau siap mengamankan tahapan demi tahapan pemilu sampai pelaksanaan nanti,” ujar Kapolres. Kepolisian juga telah melakukan pemetaan terhadap titik-titik yang cukup rawan. Namun begitu, Agus turut meminta agar masyarakat proaktif jika menemukan adanya indikasi kerawanan saat pemilu. “Jika ada hal-hal yang mengindikasikan adanya kerawanan kamtibmas, silahkan lapor kepada Polres Sekadau,” imbau Agus. Kegiatan karnaval parpol sendiri berlangsung lancar. Masing-masing parpol menurunkan kendaraan serta atribut-atributnya ke jalanan. Ketua KPU Sekadau, Gusti Mahmud Buang mengatakan rute karnaval mulai dari lapangan bola E.J Lantu mengelilingi pasar Sekadau, kemudian kembali ke lapangan tempat acara dipusatkan. (Mto).

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

8

Dua belas Parpol peserta pemilu 2014 membacakan naskah deklarasi pemilu damai secara bersama-sama, sabtu kemarin. Mereka sepakat untuk menciptakan situasi kondusif menuju pemilu jujur adil dan damai di Bumi Lawang Kuari.// foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078


Sintang-Melawi Senin, 17 Maret 2014

Borneo T Tribune

9

RSUD Melawi Siap Terapkan BLU Tanjung: SK Penetapan Sudah Keluar Borneo Tribune, Melawi RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Melawi secara resmi telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Bahkan kini rumah sakit satu-satunya di Kota Juang tersebut telah mengantongi SK Tanjung Harapan Foto Eko Susilo/Borneo Tribune

penetapannya. Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Melawi, Tanjung Harapan Tampubolon, di Nanga Pinoh, belum lama ini. “Kita sudah menerapkan BLU tahun ini, karena sudah penetapan. SK-nya juga sudah keluar,” terangnya. Tanjung menerangkan, status BLU yang disandang RSUD membuat

pengelolaan sistem keuangan otomotis ditangani langsung oleh pihak rumah sakit dan tidak lagi tergantung pada Pemda. Seperti dana-dana dan pendapatan yang diperoleh oleh RSUD Melawi, nantinya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit. “Namun, tidak serta merta status BLU membu-

at RSUD tak lagi dapat anggaran dari APBD. Tetap akan ada sharing dari APBD. Gaji pegawai juga tetap dari pusat,” jelasnya. Penerapan BLU, kata Tanjung, memang dilakukan agar penggunaan anggaran di rumah sakit bisa lebih fleksibel. Selain itu, ini juga dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja. Selain itu, dengan

berstatusnya rumah sakit sebagai BLU diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas dan penerapan praktek bisnis yang sehat. (eko)

SMA Manggala Kini Jadi Sekolah Negeri Pinoh Selatan. Dedi Suparjo, alumni STAIN Pontianak ini mengisahkan, banyak suka dan duka yang telah dilewati selama memimpin SMA Swasta Manggala Mandiri dalam kurun waktu tiga tahun ini. SMA yang digagas oleh para tokoh masyarakat serta kepala desa se-Kecamatan Pinoh Selatan memang berdiri pada tahun 2011 lalu. “Selama kurang lebih 3 tahun kami berjuang dan mengabdi demi kemajuan daerah dan masa depan generasi bangsa, banyak

sekali kekurangan yang saya miliki terutama berkaitan dengan kesejahteraan guru,” katanya. Dedi menuturkan, di tahun-tahun pertama berjalannya SMA Manggala, tenaga guru yang berjumlah 21 orang, terdiri dari 5 guru tetap yayasan yang hanya bergaji Rp 450 ribu per bulan. Sedangkan 16 guru tidak tetap, gajinya hanya Rp 7 ribu per jam sehingga masih jauh dibawah standar upah minimum kabupaten bahkan UMR. “Sempat kami para dewan guru tidak meneri-

ma gaji serupiah pun selama 4 sampai 5 bulan, karena keterbatasan anggaran, karena selama kurun waktu tersebut kami hanya menggandalkan uang Iuran Komite Sekolah,” paparnya. Kondisi tersebut, kata Dedi, terjadi karena kesadaran orang tua siswa untuk membayar iuran sangat rendah serta partisipasi masyarakat dan perusahaan sekitar yang dimintai bantuannya sangat minim dan banyak yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal berdirinya sekolah. “Bahkan saya bersama salah satu dewan guru pernah sampai ke daerah perusahaan terjauh, yakni di Kecamatan Menukung demi untuk membiayai operasional sekolah agar bisa bertahan. Itu pun kita berdua hanya dapat kurang lebih Rp 1 Juta, karena alasan pihak perusahaan tersebut areal CSR-nya tidak masuk dalam kawasan Pinoh Selatan,” tuturnya penuh haru. Dirinya menambahkan, dewan guru yang mengajar lebih banyak mengabdi ketimbang mengharapkan

materi walau pun sebagian besar guru yang mengelola rata-rata punya tanggungan keluarga. “Maka untuk menutupi itu semua sebelum mengajar pada siang hari kami juga berprofesi sebagai penoreh

Kami tetap berharap sekolah ini bisa mencetak generasi bangsa yang berkarakter mulia demi kemajuan daerah dan bangsa di masa sekarang dan di masa-masa yang akan datang

Borneo Tribune, Nanga Pinoh 11 Maret 2014, menjadi catatan manis sekaligus yang terakhir SMA Manggala Mandiri. Sekolah itu kemudian bertransformasi menjadi sekolah negeri dengan nama SMAN 1 Pinoh Selatan. Ditanggal tersebut dilakukan penyerahan dari mantan kepala sekolah SMA Manggala, Dedi Suparjo kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SMA 1 Pinoh Selatan, Antonius Tukimin. Penyerahan ini juga menandai secara resmi berdirinya SMA 1

getah karet yang kadang juga tidak dapat diharapkan, karena getah karet harganya hanya Rp 7.000 sampai Rp 10.000 saja per kilo paling mahal pada waktu itu,” timpalnya. Perubahan status menjadi sekolah negeri

sendiri merupakan hal yang sangat ditunggutunggu dan didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat Pinoh Selatan tanpa terkecuali dari semenjak berdirinya. Dedi mengungkapkan, usulan menegerikan SMA Manggala sudah dilakukan sejak awa,l karena mengingat beban operasional yang sangat berat untuk ditanggung yayasan. “Akhirnya atas doa dan dukungan seluruh lapisan masyarakat Pinoh Selatan, para tokoh masyarakat serta tentunya Pemda Melawi melalui Disdik Melawi, para rekan-rekan dan sahabat saya awak media cetak yang ada di Melawi yang sering meliput kegiatan sedikit prestasi yang kami miliki ikut membantu mewujudkan perubahan status menjadi sekolah negeri,” ujarnya. Pemuda yang memiliki rekam jejak aktivis HMI ini mengucapkan, terima kasih pada seluruh dewan guru yang mendukung dan ikut memberikan pengabdian selama tiga tahun tersebut. Dia pun berpesan pada seluruh

masyarakat yang peduli pada dunia pendidikan untuk terus mendukung dan memajukan SMAN 1 Pinoh Selatan. “Kami tetap berharap sekolah ini bisa mencetak generasi bangsa yang berkarakter mulia demi kemajuan daerah dan bangsa di masa sekarang dan di masa-masa yang akan datang,” ujarnya. Dedi berharap, Pemda Melawi melalui Disdik Melawi agar bisa sedikit memperhatikan kesejahteraan para guru bukan hanya di Pinoh Selatan, tetapi juga di kecamatankecamatan yang lain yang benar-benar mengabdi demi mencerdaskan generasi bangsa untuk ke depan. Tidak hanya berstatus negeri, SMAN 1 Pinoh Selatan juga telah dilengkapi dengan satu unit sekolah yang lebih representatif sejak dibangun pada tahun lalu. Lulusan siswa yang sebelumnya merupakan siswa SMA Swasta Manggala Mandiri secara otomatis akan tercatat sebagai lulusan SMA Negeri 1 Pinoh Selatan. (eko)

Wabup Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Berkualitas Serah Terima Jabatan, dari Mantan Kepala Sekolah SMA Manggala Mandiri pada SMAN 1 Pinoh Selatan yang juga dihadiri Kepala Disdik Melawi, Paulus. Penyerahan ini juga menandai secara resmi perubahan status SMA Manggala menjadi sekolah negeri, SMA 1 Pinoh Selatan. Foto istimewa

Atasi Kemacetan di Pasar Sungai Durian dan Pasar Inpres

Ini persoalan mindset, kalau mindset masyarakat tetap dan tidak mau berubah, maka akan sulit diatasi. Kecuali jalan dilebarkan

Borneo Tribune, Sintang HAMPIR setiap hari kemacetan terjadi di ruas jalan yang melintasi pasar sayur sungai durian dan pasar inpres. Meski pemerintah telah menentukan jam khusus untuk bongkar muatan, namun hal itu tidak diindahkan oleh pemilik toko maupun sopir truk ekspedisi. Walhasil, kemacetan menjadi tak dapat dihindarkan. “Kita sudah buat ketentuan jam bongkar muat. Kalau memang kendaraan ekspedisi tiba ketika aktivitas pasar sedang tinggi, kita sudah minta agar barang dibongkar di gudang,” tegas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang, Hatta, belum lama ini. Hatta menegaskan, bahwa bongkar muat yang dilakukan di depan ruko jalur 2 pasar tersebut

memang mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Belum lagi aktivitas pedagang kaki lima yang menggelar dagangan hingga masuk badan jalan. “Ini persoalan mindset, kalau mindset masyarakat tetap dan tidak mau berubah, maka akan sulit diatasi. Kecuali jalan dilebarkan,” ujar Hatta.

Menurut Hatta, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait. Termasuk dengan satpol PP dan Disperindagkop Kabupaten Sintang. Sementara itu, Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Sintang, Simon Patandauk mengatakan, bahwa upaya penertiban pedagang kaki lima di sekitar kawasan pasar sungai durian dan pasar inpres kerap dilakukan. Khususnya para pedagang yang berjualan hingga memasuki badan jalan. “Kita sudah lakukan berulang-ulang, tapi tetap saja kembali lagi. Ini menyangkut tentang kesadaran masyarakat. Kalau masyarakat sadar akan perlunya kepentingan umum dan yang mereka lakukan melanggar aturan, maka itu tidak akan dilakukan lagi,” lugasnya. (end)

Borneo Tribune, Sintang WAKIL Bupati Sintang, Ignasius Juan mengajak, semua steakholder Pemilu dan masyarakat untuk menjadikan Pemilu Legislatif (Pilegs) 9 April mendatang sebagai Pemilu yang berkualitas. Hal ini diungkapkannya usai melepas peserta karnaval jelang Pemilu di lapangan Kodim 1205, Sabtu (15/3). “Kita inginkan Pemilu tahun ini semakin berkualitas. Sesuai dengan arahan Presiden RI agar jangan sampai terjadi konflik. Parpol juga harus mampu membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa Pemilu merupakan ritual rutin setiap 5 tahun sekali sebagai ajang perebutan kekuasaan secara legal,” jelasnya. Oleh sebab itu, Wabup mengatakan bahwa Pemilu harus dilaksanakan sebaikbaiknya dengan azas dan prinsip demokrasi. Ia juga meminta agar parpol bisa melaksanakan kampanye secara damai. Namun begitu pada Pemilu tahun ini di Kabupaten Sintang tidak akan sampai terjadi konflik. Hal itu bisa dilihat dari kebersamaan parpol dalam melakukan karnaval dan kampanye damai. “Saya melihat parpol sangat bisa memahami bahwa mereka merupakan bagian dari perangkat demokrasi yang dituntut turut serta menciptakan Pemilu yang berkualitas,” ujarnya.

Ilustrasi taufik79.wordpress.com

Kebersamaan parpol dalam kampanye damai bisa dijadikan sebagai salah satu indikator timbulnya kesadaran parpol untuk menciptakan Pemilu yang berkualitas. Terhadap suara kelompok-kelompok masyarakat yang mengancam akan golput lantaran merasa

minim mendapatkan akses pembangunan, Juan mengatakan bahwa semua adalah hak masyarakat. “Mau golput sendiri boleh, tapi kalau ngajak orang lain tidak boleh. Ngajak orang lain golput sama dengan melanggar undang-undang. Kita harus mendorong dan saya

mengimbau masyarakat untuk datang ke TPS pada 9 April nanti untuk menggunakan suaranya. Karena tanggal itu merupakan penentuan nasib mereka juga. Masa depan negara dan daerah ini terletak pada individu-individu masyarakat,” ujar Wabup Sintang. (end)


Kapuas Hulu Borneo Tribune

Senin, 17 Maret 2014

10

Polda Kalbar Petakan Hulu TPS PORSENI Se-Kapuas Rawan di Pemilu 2014 Resmi Dibuka Borneo Tribune, Pontianak Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) dalam pengamanan Pemilu telah mengerahkan sebanyak

6.787 personel polisi untuk mengamankan proses Pemilu 2014 di Kalbar. Selain itu Polda Kalbar juga telah memetakan tempat

Jadikan Pemilu 2014 Luber Borneo Tribune, Sambas Menjelang Pemilu Legislatif, DPRRI, DPRD, DPD, Presiden yang tidak akan lama lagi yakni tanggal 9 April tahun 2014 Ketua Majlis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas Ir.H.Burhannudin Arasyid mengatakan, Kabupaten Sambas adalah merupakan Kabupaten terbesar pemilih di Kalimantan Barat oleh karna itu saya berharap agar Jumlah yang besar itu diikuti dengan partisifasi pemilih yang besar. Dikatakannya kepada sejumlah awak media saat ditemui di rumah H.Burhannudin Arasyid kediamannya di Desa Kartiasa beberapa waktu yang lalu semua rakyat sambas yang berhak memilih berbondong-bondong beramai-ramailah gunakan hak pilihnya untuk ikut datang ke Tempat Pemungutan Suara untuk memilih, dan agar persatuan dan kesatuan harus tetap kita jaga, kita boleh berbeda-beda pilihan, boleh berbeda –beda warna tapi yang harus dijaga adalah persatuan dan kesatuan kita di Kabupaten Sambas, kita ciptakan pemilu yang baik aman, damai langsung, umum, bebas dan rahasia (luber),” ucapnya. Kemudian kepada seluruh partai –partai politik marilah kita. Melakukan kampanye secara alegen, santun, kita jaga kondisi sambas yang sudah aman, damai ini, jadi masyarakat juga ikut menjaga agar suasana pemilu tetap tenang , aman dan damai,” pesannya.(Amr)

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

pemungutan suara rawan pelanggaran dan kecurangan pada Pemilihan Umum 2014 di provinsi ini, kata pejabat kepolisian. ”Kita telah melakukan pemetaan di TPS yang kita anggap rawan akan adanya pelanggaran atau kecurangan itu guna mencegah seminimal mungkin gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat

(Kamtibmas) saat penyelenggaraan Pemilu 2014,” papar Direktur Binmas Polda Kalbar Komisaris Besar Po) Suhadi SW di Pontianak, Sabtu (15/3) Di jelaskannya lagi, pemetaan titik-titik TPS rawan gangguan Kamtibmas tersebut guna memudahkan dan meminimalisasi pelanggaran dan kecurangan penye-

lenggaraan Pemilu 2014 di 14 kabupaten/kota di Kalbar. Data Polda Kalbar mencatat rawan satu sebanyak 4.633 TPS, rawan dua sebanyak 3.159 TPS, rawan tiga sebanyak 552 TPS, dan aman sebanyak 1.845 TPS. ”Untuk ketegori rawan satu dijaga satu polisi untuk tiga TPS, penjagaan itu dilakukan karena

kriminalitas di kawasan itu tinggi, kemudian rawan dua satu polisi dua TPS karena kriminalitas tinggi dan calegnya juga ramai, rawan tiga satu polisi satu TPS (karena kondisi geografi yang sulit dijangkau), serta TPS aman, yakni dijaga satu polisi untuk empat TPS,” ungkap Suhadi. Suhadi mengimbau kepada masyarakat Kalbar un-

tuk secepatnya melaporkan kepada kepolisian terdekat kalau melihat atau mendengar ada praktik kecurangan pada Pemilu 2014, agar bisa diminimalisir. Kapolda Kalbar Brigadir Jenderal (Pol) Arie Sulistyo menyatakan, pengamanan Pemilu mulai dilaksanakan, Minggu (16/3) hingga 124 hari atau sampai selesai Pemilu Presiden. (Slt)

PKP Indonesia Sambas Tawarkan Solusi Kontrak Politik Borneo Tribune, Sambas Dalam upaya mengembalikan kepercayaan serta harapan masyarakat, PKP Indonesia Kabupaten Sambas membuat surat pernyataan kontrak politik yang terdiri dari 12 Caleg baik untuk tingkat Kabupaten, Provinsi maupun DPRRI. Dalam kotrak politik tersebut menyatakan bahwa apabila kami terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Sambas, DPRD Provinsi Kalbar maupun anggota DPR RI pada pemilu 2014 kami akan berjuang untuk mewujudkan aspirasi masyarakat. Ketua DPK PKP Indonesia Kabupaten Sambas, Almizan, SE yang juga caleg DPRD Provinsi Kalimantan Barat nomor urut 1 ( satu ) Daerah Pemilihan Kabupaten Sambas mengatakan bahwa dilakukannya kontrak ini adalah untuk mengubah cara pandang dan prilaku politik terhadap masyarakat dan semua pihak supaya dapat menjadikan politik ini sebagai media untuk dapat menyampaikan aspirasi yang sesungguhnya berdasarkan

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

tata aturan norma-norma sosial, agama termasuk juga norma sosial. Dikatakannya bicara masalah wakil rakyat itukan bicara masalah amanah rakyat, tentunya banyak harapan dan persoalan yang dihadapi masyarakat. Seperti sosialisasi kita kelapangan, baik dari partai maupun caleg yang terjun langsung kelapangan, keluhan masyarakat sangat luar biasa, banyak yang kecewa dengan yang dipilihnya. Ini membuat bahaya terutama dalam hal partisipasi masyarakat untuk memilih, artinya kepercayaan terhadap pemimpin dan pemerintah maupun wakilnya sudah hilang dan akan terjadi penurunan atau krisis. “ Hal inilah yang membuat kita khawatir, terutama dalam hal kepercayaan masyarakat jika sampai berkurang akan mengakibatkan kerawanan dalam hal kekuatan NKRI, “ jelasnya. “ Maka dari itu, saya menganggap bahwa cara berpolitik masa lalu dan sekarang kurang menunjukkan kejujuran, tidak ada kepastian dan nilai-nilai sosial yang tertanam di masyarakat, untuk itu harus diubah cara pandangnya, karena politik pada zaman sekarang lebih bersifat panatik terhadap partai, politik balas jasa, ketika ada maoney politk baru memilih, inikan salah karena harapan ataupun aspirasinya tidak diwujudkan namun karena sudah diberikan sesuatu baru memilih, yang lebih parah lagi kalau ikut-ikutan,

Ketua DPK PKP Indonesia Kabupaten Sambas, Almizan, SE. Dan Caleg DPR RI, Drs. Muslim Mashudi, MBA. Memperlihatkan Kontrak Politik

“ tukasnya. Almizan juga menekankan bahwa hal inilah yang patut untuk kita ubah terutama cara pandang masyarakat, karena kalau kita menginginkan negara ini mau kuat dan maju maka kita ubah cara pandang yang bersifat panatik maupun money politik. “ Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, solusi yang kita tawarkan diantaranya

yaitu kontrak politik, paling tidak kita memulai dari diri kita dululah, “ katanya. “ Insyaallah dengan adanya kontrak politik ini akan menambah kepercayaan serta harapan masyarakat kepada kita, walaupun masih belum terbukti namun kontrak ini akan dijalankan sebagaimana mestinya karena kontrak politik ini berlandaskan hukum yang bisa dilakukan proses hukum

jika yang bersangkutan tidak menjalankan ketentuan yang telah disepakati, “ harapnya. Caleg DPR RI dengan Nomor Urut 5, Drs. Muslim Mashudi, MBA menambahkan bahwa kontrak politik ini merupakan tanggung jawab moral, karena pada saat kita duduk dan jadi dewan itu sudah menjadikan kewajiban kita untuk melaksanakannya sesuai dengan aspirasi masyarakat yang mereka inginkan, tidak hanya dalam bentuk janji saja namun kita lakukan dalam bentuk tertulis karena secara tertulis dan dasar hukum yang ada bisa dilakukan tuntutan jika caleg maupun partai yang jadi nantinya tidak melaksanakan janji sesuai yang tertuang dalam kontrak ini, “ tegasnya. Harapan kita tidak hanya dari PKP Indonesia saja yang membuat kontrak politik ini namun juga bagi partai politik lainnya sehingga rakyat secara umum dapat kembali percaya dan tidak putus harapan karena kita akan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana mestinya.(Amr)

Kampanye Damai Bawa Berkah Bagi Kusir Andong Borneo Tribune, Jakarta Kampanye damai yang serantak di lakukan di Indonesia, Sabtu 15 Maret 2014, termasuk juga di Kabupaten Bantul, diharapkan pelaksanaan kampanye terbuka itu berjalan dengan tertib dan berjalan lancar. Selain itu, kampanye damai yang digelar dan di pusatkan di Lapangan Paseban Bantul ini diharapkan membawa berkah tersendiri bagi puluhan kusir andong. Sebab, KPU Kabupaten Bantul menggunakan jasa kusir andong untuk melakukan kampanye damai berkeliling Kota Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Krisno, salah satu kusir andong mengatakan bahwa untuk mengantarkan pawai kampanye damai ini dia mendapatkan bayaran Rp300 ribu yang langsung

dibayarkan KPU setelah acara kampanye damai selesai. “Saya dibayar KPU Bantul,”katanya Sama dengan dirinya, 29 kusir andong yang lainnya juga mendapatkan bayaran serupa untuk mengantarkan peserta pawai kampanye damai keliling kota Bantul yang berjarak sekitar empat kilometer. ”Kalau kelilingnya tidak jauh, namun menunggu waktunya berkampanye itu yang lama,” jelasnya. Warga dari Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan ini mengatakan dari 30 andong yang digunakan untuk pawai kampanye damai, kebanyakan berasal dari Kecamatan Banguntapan, khususnya desa Potorono karena masih banyak warga yang berprofesi sebagai kusir andong. ”Biasanya kalau tidak

ada pesanan mengantar, saya ngetem di kawasan Malioboro,” paparnya. Diakuinya, bayaran Rp300 ribu ini cukup lumayan dibandingkan harus ngetem di Malioboro yang belum tentunya banyak pengguna jasanya. ”Paling banyak kalau ngetem di Malioboro adalah wisatawan. Meraka biasanya minta diantar keliling Malioboro, Keraton, dan Alun-Alun Selatan Yogyakarta,” ujarnya. Jendro, kusir andong yang lainnya mengatakan bahwa di hari ini seperti kawasan Maliboro cukup ramai dan banyak wisatawan yang menggunakan jasa andong. ”Setelah acara dari pawai ini, saya mau kerja ke Malioboro sampai malam nanti,” kata pria yang telah 20 tahun menjadi kusir andong. (vvn)

IKLAN BARIS Langganan Koran

DIJUAL

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( l07.05 l07.55 l11.10 l14.35 l16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( l07.00 l07.55 l11.55 l15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( l07.30 l11.35 l15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( l08.00 l12.55 l17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :

0812 5710 225

Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi (085245247955). Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946). Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757)

Biro Kapuas (085654585775)

Hulu:

Herdi

Biro Ketapang: Aldi (08971600688) Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Service Mobil SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Iklan Baris: 1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo T Tribune

Senin, 17 Maret 2014

11

12 Rider Honda Tempuh 8.233 KM Selama 23 hari Tim Ekspedisi Nusantara Finish di Tugu Khatulistiwa Borneo Tribune, Pontianak PERJALANAN panjang tim Ekspedisi Nusantara “Satu Hati untuk Negeri” telah finish di Bumi Katulistiwa, Pontianak, Sabtu (15/3). Sujud syukur di panjatkan 12 rider yang telah menempuh perjalanan sepanjang 8.233 Kilometer selama 23 hari. Dengan menggunakan tiga motor sport terbaru PT Astra Honda Motor (AHM), 12 rider berhasil melahap berbagai medan sepanjang Pulau Sumatera, Jawa dan Sumatera. Dimulai dari titik nol terbarat Indonesia, Sabang di Pulau Weh ujung Sumatera, para rider akhirnya dengan selamat finish di Tugu Katulistiwa, Pontianak tepat pukul

16.00 WIB. Berbagai medan sulit yang berhasil dilalui 12 rider yang diseleksi dari beberapa kota di Indonesia ini sekaligus menguji ketangguhan trio motor sport terbaru Honda ini. Sepanjang perjalanan, rangkaian cerita seru dirasakan para rider. Mulai dari sulitnya medan yang beragam hingga kegiatan bakti sosial di beberapa lokasi yang disinggahi. Kepuasan tak terhingga di rasakan para rider saat memasuki Kota Pontianak. Tarian etnis Tionghoa, Melayu dan Dayak yang menggambarkan keragaman Kalimantan Barat menyambut kedatangan para rider tangguh ini di Halaman Tugu Khatulistiwa.

Rekor MURI Ekspedisi ini juga menyisakan kebanggaan bagi para rider. Sebab, Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat rekor baru yang dibuat oleh tim Ekspedisi Nusantara Satu Hati untuk Negeri AHM yang menggunakan tiga tipe motor sport Honda berteknologi PGM-FI, yakni Honda Verza 150, Honda CB150R StreetFire, dan New Honda MegaPro FI. Rekor tersebut adalah Touring Terjauh Motor Berteknologi Injeksi dengan Jarak 8.233 Kilometer. Beragam kondisi cuaca dan jalan dapat dituntaskan dengan zero accident dan tanpa kendala berarti. Di Sumatera, tim Ekspedisi Nusantara Honda dengan penuh semangat menguji tiga

tipe motor sport injeksi Honda di jalanan penuh kelok, naik turun hingga kondisi jalan yang belum selesai paska digerus hujan. Di Pulau Jawa, 12 rider berhasil menaklukkan beragam karakter jalan, mulai dari yang macet, bergelombang, hingga terjal dan curam di Pegunungan Bromo. Dan akhirnya, para rider mengakhiri touring-nya dengan menaklukkan jalanan berbukit dan berkelok dan menyusuri pedalaman Kalimantan sebelum akhirnya finish di Tugu Katulistiwa. “Bengkulu menjadi rute paling sulit karena kondisi jalan yang berlubang sangat dalam,” kata salah satu rider, Andin Harry dari Banjarbaru, Kaltim. (Lay)

12 Rider menempuh perjalanan sepanjang 8.233 Kilometer selama 23 hari dan finish di Tugu Khatulistiwa. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

SPDP Polisi Terancam Dikembalikan Jaksa Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang sebelumnya dikirim kepolisian, Minggu (16/3) kemarin. Kasipidum Kejari Kota Pontianak, M. Nursaitias, SH, MH, saat dikonfirmasi, terkait pemberkasan kasus kematian Nanda, dirinya mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menunggu kelengkapan berkas dari pihak kepolisian, agar dapat diproses hukum lebih lanjut. “ Kita kan kemarin, sudah memberikan petunjuk dan berkas kita kembalikan kepada pihak kepolisian, sekarang kita menunggu berkas itu kembali kepada lagi, karena kemarin kita kembalikan, lantaran masih ada yang kurang dalam pemberkasan itu,” jelas Kasipidum. Lanjut Kasipidum, jika tersangka sudah masuk dalam perpanjangan waktu penahanan di kepolisian, maka pihaknya menunggu sampai wkatu penahanan

itu habis, namun jika waktu penahanan itu habis, tetapi juga tidak dikembalikan berkas yang diminta untuk dilengkapi tersebut, pihaknya akan menagish berkas itu kepada pihak kepolisian. “ Ada tenggang waktunya, tentunya berkas itu harus dikembalikan kepada, karena kita meminta berkas untuk dilengkapi, batasnya sampai waktu penahanan tersangka sudah habis, jika memang sudah masuk perpanjangan penahanan di pihak kepolisian, kita tunggu sampai masa penahanan itu selesai, kalau juga tidak diserahkan, jelas kita tagih,”tegasnya. Dikatakan oleh M. Nursaitias, SH, MH, jika dikembalikan pihak kepolisian berkas itu kepada pihaknya, pihaknya juga akan mengkroscek ulang berkas itu, apakah petunjuk yang sudah diberikan sudah dilengkapi atau belum. “ Jika memang sudah, kita

akan terima berkas itu, dan proses lanjut, namun jika berkas juga tidak dilengkapi atas petunjuk - petunjuk yang sudah kita berikan, maka sebaliknya, dan bahkan SPDP nya kita kembalikan kepada polisi,” tegasnya lagi. Kapolresta Pontianak Kombes Pol Drs. Hariyanta, belum dapat dikonfirmasi, karena menhadiri rapat terkait diskualifikasi caleg. Sementara itu berdasarkan penetapan penahanan Ramhasnyah orang yang diduga pelaku atas kematian Nanda, ditahan sejak tanggal 17 Februari 2014, jika dihitung hingga diturunkannya berita ini, penahanan Rahmasnyah sudah memasuki sekitar 29 hari penahanan. Bahkan 29 hari penahanan Rahmansyah di Polresta Pontianak tersebut, sudah termasuk dalam perpanjangan masa penahanan. Di mana penahanan yang dilakukan pihak kepolisian ha-

nya 20 hari saja, lepas dari 20 hari penahanan pihak kepolisian, disebut perpanjangan masa penahanan terhadap tersangka. Dan perpanjangan masa penahanan yang dilakukan kepolisian dengan jangka wkatu 20 hari, sehingga total penahanan polisi, ditambah dengan masa perpanjangan penahanan, adalah 40 hari waktu penahanan. Jika memang dalam waktu perpanjangan penahanan terhadap Rahmansyah yang dilakukan pihak kepolisian sudah habis, kepolisian wajib menyerahkan berkas yang diminta untuk dilengkapi tersebut kepada kejaksaan, karena kalau tidak jaksa akan menangihnya kepada pihak kepolisian, dan jika ada yang kurang dalam pemberkasan itu, maka SPDP kasus kematian Nanda terancam dikembalikan Jaksa, namun jika lengkap, maka proses akan lanjut. (Zrn)

“Biar adek-adek ndak lupa be Kak. Kata-kata sehari-hari jak be”. Lanjutnya. Melihat lingkungan di AlAdabiy, saya teringat dengan perkuliahan yang diampuh oleh Dr. Christian Syam. Kami belajar tentang pemerolehan bahasa kedua. Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh setelah bahasa Ibu atau Bahasa Daerah. Masyarakat di Kalimantan Barat, umumnya menggunakan bahasa Melayu, dan bahasa Melayu mirip-mirip dengan Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa kedua, namun, karena kemiripan tersebut kendala berbahasa tidak terlalu terasa. Kami pun membandingkannya dengan bahasa Inggris, Mandarin, Arab, dan bahasa lain yang dipelajari. Bahasa kedua diperoleh dengan belajar. Bahasa yang diperoleh di lingkungan for-

mal (konsep belajar) dan dalam keadaan sadar, memerolehnya dalam keadaan ingin tahu tentang suatu bahasa. Proses pemerolehan bahasa ini, sering dirasakan sulit daripada pemerolehan bahasa pertama. Bahasa pertama diperoleh secara alami sedangkan bahasa kedua diperoleh dengan usaha-usaha. Dari diskusi kelas, Pak Chris memberikan tanggapan bahwa bahasa kedua tidak akan sulit jika pemerolehan dilakukan seperti pemerolehan bahasa pertama. Berkunjung di MAS AlAdabiy, saya mendapatkan kondisi usaha pemerolehan bahasa kedua yang dikondisikan layaknya bahasa pertama. Dan, tampaknya tidak akan menjadi masalah yang besar untuk siswa-siswi di MAS AlAdabiy untuk memeroleh bahasa kedua.

Pemerolehan Bahasa mengarah ke samping kanak lalu ke kiri. Menikmati lagu yang dibawakan. Kali pertama berkunjung saya juga mendapatkan pengalaman serupa. Teman-teman juga bernyanyi, menari dengan menggerakan badan ke kanan dan ke kiri, menyesuaikan alunan musik. Bedanya waktu itu mereka berdiri, jadi kakinya juga terlihat bergerak-gerak. Perbedaan yang lain adalah lagu yang dinyanyikan. Kungjungan pertama, mereka menyanyikan lagu berbahasa Arab. Kali ini mereka menyanyikan lagu dengan bahasa Inggris. Mereka bernyanyi bersama, terlihat semuanya bersuara. Menikmati lagu, kebersamaan, dan tampaknya tidak ada yang sungkan untuk berbahasa Inggris. Apakah kosakata yang keluar dari mulut mereka, benar atau tidak lafalnya itu bu-

kan masalah. Saya dan pengurus TUnya duduk di dekat pintu kantor. Di dinding depan kantor, saya membaca tulisan yang isinya menyatakan bahwa ruangan tersebut adalah Kampong Inggris. Membaca tulisan tersebut saya teringat dengan Kampung Inggris, yang ada di Pare, dan Kampung Inggris yang ada di Singkawang. Saya pikir ada hubungan dengan kedua Kampung Inggris tersebut. Penasaran, saya bertanya dengan pengurus TU. “Kalau adek-adek masuk ke ruangan, harus berbahasa Inggris be Kak”, begitu katanya. Saat beliau menjawab pertanyaan, saya baru ngeh dengan tulisan lain yang menyatakan, jika masuk ke ruangan, hendaknya berbahasa Inggris. Saya pun menyampaikan kekagumam saya dengan aturan tersebut.

Pemasok Ribuan Botol Minol Ilegal Misterius Kontainer atau Peti Kemas itu merupakan tempat yang hendak digunakan untuk memuat ribuan Minol itu, yakni dari puso,” jelasnya lagi. Masih melalui Kabid Humas, Kapolda menegaskan, pihaknya saat ini terus menyelidiki siapa pemilik dan pemasok ribuan botol minuman haram dari Malaysia ke Kota Pontianak itu, sedangkan untuk A sudah dilakukan pemanggilan, namun tidak datang. “ Sampai saat ini belum diketahui, karena kita masih menyelidiki siapa dan di mana pemilik ribuan minol ilegal itu saat ini, guna dilakukan penangkapan dan proses hukum lebih lanjut, sedangkan untuk A sendiri sudah dilakukan pemanggilan, namun sampai saat ini tidak datang- datang,” tegasnya. Sementara ini, dugaan tersangka atas masuknya minol - minol luar negeri dari Malaysia ke Pontianak, lanjutnya lagi, adalah pemilik minol - minol tersebut. “Kendala kita supir, kernet, pemilik gudang maupun pengawas dan penjaga gudang tidak mengetahui siapa yang memilik, melainkan yang diketahui hanylah pemilik Kontainer saja,” katanya. Sementara itu, beberapa tahun yang lalu, juga pernah terjadi kasus yang sama, yakni penangkapan minol luar negeri, dengan jumlah yang lebih banyak dari tangkapan Polda saat ini, namun pelakunya sampai saat ini juga masih misterius, sehingga yang terjadi hanyalah pemusanahan minol saja, sedangkan pelakunya sampai saat ini tidak dilakukan penangkapan secara hukum. Tidak Masuk Akal, Jika Tidak Tahu Ketua Komisi A DPRD Kalbar H. Retno Pramudya, mengatakan, ungkapan kepolisian, yang mengatakan tidak mengetahui siapa pemilik ribuan botol minol ilegal yang telah ditangkap pada tanggal 4 Maret 2014 kemarin, mengingatkan kembali kepadanya kasus penangkapan minol pada tahun 2010 silam, Minggu (16/3) kemarin. “ Kalau polisi bilang tidak

tahu siapa pemilik maupun pemasok ribuan botol minol luar negeri ilegal dari Malaysia itu, saya jadi teringat kasus pada tahun 2010, di mana pada tahun itu, polisi juga menangkap minol luar negeri dalam jumlah yang banyak dari yang saat ini, namun saat itu polisi juga bilang tidak tahu siapa pemiliknya,” ungkap Retno Pramudya. Menurut Retno, jika kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, baik itu supir, pemiik gudang, pengawas gudang, sangat kecil kemungkinan, kepolisian tidak mengetahui dalang dibalik masuknya minol ilegal itu. “ Ini sangat mudah bagi pihak kepolisian, jika mau mengungkap, pertanyaannya kepolisian serius atau tidak mengungkap penyelundupan minol ini ke Indonesia, khususnya ke Kalbar, dengan tujuan pemasaran di Kota Pontianak,” tanya Retno. Retno tidak menginginkan, kasus pada tahun 2014 ini, menjadi kasus yang sama persis pada tahun 2010 silam, di mana pelakunya tidak diproses hukum, melainkan minolnya saja yang dimusnahkan. “ Jangan sampai kasus ini, sama seperti pada tahun 2010 silam, kalau sampai terjadi hal yang sama, perlu dipertanyakan kinerja pihak kepolisian, khususnya Polda Kalbar dan jajaran dalam menyikapi barang - barang ilegal yang ada di Kalbar,” tegasnya. Namun Retno meyakini, dengan kepimimpinan Brigjend Pol Arie Sulistyo Kapolda yang baru beberapa bulan menjabat di Polda Kalbar, dapat mengungkap pelaku - pelaku pemasok atau pemilik ribuan minol ilegal tersebut. “ Itu kan Kapoldaÿ pada tahun 2010, sekarang kan Kapoldanya baru, jadi diharapkan, dapat menindak tegas pelaku minol ilegal ini lah, jangan sampai kasus tahun 2010 terulang kembali, di tahun 2014 ini,” pintanya. Sementara itu Anggota Komisi C DPRD Kota Pontianak, H. M. Fauzi menyatakan kepolisian berbicara seperti tidak masuk akal, atas proses hukum pe-

nangkapan ribuan minol luar negeri dari Malaysia pada tanggal 4 Maret 2014 yang lalu itu. “ Tidak masuk akal, jika polisi bilang tidak tahu, padahal sudah jelas supir, kernet, pemilik gudang, pengawas dan penjaga gudang sudah diperiksa,” ujar Fauzi. Menurut Fauzi, tidak mungkin supir dan kernet, main ambil saja minuman haram itu dari Malaysia, untuk masuk ke Kota Pontianak, kalau memang tidak ada yang menyuruh. “ Tidak mungkin kan, supir itu ambil sendiriÿ minol - minol itu tanpa ada yang menyuruh, atau yang meminta untuk mengambil minol itu dari Malaysia, apalagi ini dalam jumlah yang banyak,” jelas Fauzi. Fauzi yang sangat mengkritik keras atas peredaran miras di Kota Pontianak ini, sangat meyakini, kepolisian mengetahui siapa dibalik masuknya, minuman ilegal tersebut. “ Masa supir bilang tidak tahu, yang membayar supir itu siapa, kemudian yang menyuruh siapa, jadi teringat kasus pada tahun 2010 yang lalu, di mana yang menangkap saat itu adalah Polresta Pontianak,” ungkapnya. Dikatakan Fauzi, masyarakat pasti ingat kasus pada tahun 2010 yang lalu, Polresta menangkap minol luar negeri dalam jumlah yang banyak, bahkan lebih banyak dari penangkapan tahun 2014 ini. “ Kasus pada tahun 2010 itu hilang, pelakunya lepas dan berkeliaran, dan ungkapan kepolisian pada tahun 2014 tentang minol juga sama pada tahun 2010, yakni mengaku pelaku atau pemiliknya tidak tahu, jadi ini seperti modus mengaburkan kasus,”katanya. Fauzi berharap, kepolisian dapat segera mengungkap pelaku minol luar negeri ini, baik itu pemasok ataupun pemiliknya, karena khusus kasus minol, kepolisian selalu mengaku tidak tahu. “Kita berharap pelakuna dapat ditangkap dan diproses hukum lebih lanjut, jangan dibiarkan seperti kasus pada tahun 2010 itu,” tambahnya. (Zrn)

dr Karolin Diprediksikan Duduk Kembali Kertas bertuliskan dr Karolin Margret Natasa Anggota DPR RI pun dibakar sendiri oleh dr Karol, panggilan akrab dr. Karolin, kemudian abunya dimasukan ke sebuah wadah ditutup dan diguncang-guncang oleh dokter theo, ajaib...! Kertas yang bertuliskan dr Karolin Margret Natasa anggota DPR RI, utuh, seakan tak pernah disentuh api.

”Ini menandakan dokter Karolin tetap duduk untuk periode ke depan,” ujar dr. Yulianto disambut tepuk meriah penonton. Karolin Margret Natasa adalah anggota Komisi IX DPR RI dari PDI Perjuangan daerah pemilihan Kalimantan Barat. Saat ini Ibu yang mengandung 8 bulan anak keduanya itu kembali mencalonkan diri sebagai

calon anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Barat dengan nomor urut dua. Pada periode sekarang sebagai anggota DPR RI, Karol adalah peraih suara tebanyak ke tiga setelah Ibas Yudhoyono dan Puan Maharani puteri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. (Lay)

4 Calon DPD Kalbar Didiskualifikasi “Kami sudah menyampaikan SK keputusan KPU Pusat tersebut, kepada calon maupun LO nya terkait surat keputusan tersebut,” ungkap Umi. Tiga dari empat calon tersebut lanjut Umi, sudah mengambil SK nya di kantor KPU Provinsi, kecuali

Pdt. Drs B Moses Siong. “Mereka masih diberi kesempatan untuk mengajukan sengketa pemilu kepada Badan Pengawas Pemilu,” ujarnya. Jika mereka mengajukan sengketa ke Bawaslu, ujar Umi lagi. Maka mereka dapat melakukan kegiatan

kampanye sampai diterbitkannya keputusan Bawaslu yang bersifat final dan mengikat. “Nah apabila peserta pemilu tidak mengajukan sengketa kepada Bawaslu, maka keputusan KPU bersifat final dan mengikat,” tandasnya. (Slt)

Capres Tidak Cukup Pandai Blusukan Hal ini dikatakan Franz Magnis dalam acara lokakarya bertajuk “Awam Berdaya - Peranan Awam Dalam Kehidupan Politik” di Auditorium IPPAK (Puskat) Yogyakarta, Minggu 16 Maret 2014. “Kebijakan dan program harus direalisasikan, sehingga tidak ada kesan blusukan hanya untuk pencintraan. Harus ada buk-

ti kepada masyarakat,” kata Franz. Menurut dia, kriteria calon pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini selain memiliki nilai-nilai kemanusiaan, juga harus Pancasilais, dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. “Jadi, jangan hanya simpatik pada sosok orangnya. Kita perlu presiden yang berani mengambil keputusan

untuk kesejahteraan dan masa depan bangsa ini,” ujar Franz. Menyoroti banyaknya korupsi yang melibatkan anggota partai, baik di eksekutif, maupun legislatif, Franz Magnis mengajak masyarakat agar pandai-pandai memilih caleg dan partai. “Partai yang korup jangan dipilih lagi,” Franz mengingatkan. (vvn)


CMYK

Moment & Activity

12

www.borneotribune.com

Borneo Tribune

Senin, 17 Maret 2014

Peresmian Gedung KP CU Khatulistiwa Bakti Sungai Ambawang

CU KB SELALU PASTI, PASTI MANTAP

Gedung Baru Kantor Pelayanan (KP) CU KB Sungai Ambawang

Narasi : Hawad Sriyanto Foto : Tim Dokumentasi

ika anda bepergian menyusuri jalan Trans Kalimantan dari Pontianak menuju Tayan, anda akan melihat beberapa kantor Credit Union (CU). Salah satunya, Kantor Pelayanan (KP) CU Khatulistiwa Bakti (KB). Kantor megah ini letaknya strategis. Persis, berada ditengahtengah Dusun Lintang Batang, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Gedung refresentatif ini dibangun secara swadaya, yakni peroleh dari iuran anggota. Ketua CU KB, Dra. Sesilia Seli, M.Pd menuturkan kantor megah kebanggaan anggota ini menelan biaya sebesar Rp. 2.074.916.300. “Biaya ini murni swadaya lembaga sebagai bukti partisipasi dari para anggota membayar iuran gedung.”tuturnya, saat memberikan selayang pandang perkembangan CU KB dihadapan para undangan pada acara peresmian kantor pelayanan Sungai Ambawang, Sabtu (15/3). Dikatakannya, CU KB berdiri tanggal 12 Mei 1985, salah seorang pendirinya R. Djamin Injah Almarhum. Beliau adalah ayahanda Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH. Saat ini, CU KB pada bulan Mei mendatang menginjak usia yang ke-29. Dalam perkembangannya, ternyata mampu membuktikan eksistensinya ditengahtengah masyarakat. Dikelola 159 staf pelaksana harian, dikendalikan 9 orang pengurus dan 5 orang pengawas dan seorang penasihat. Per 28 Februari 2014 lalu, CU KB memiliki 46.044 anggota. Memiliki 1 kantor pusat dan 25 kantor pelayanan yang tersebar di 2 kota dan 6 kabupaten di Kalbar. CU KB memiliki 17 kantor pelayanan milik sendiri, 9 kantor masih menyewa dan kantor Pusat masing menumpang di kantor pelayanan Imam Bonjol. “Kantor pelayanan Sungai Ambawang beroperasi sejak 9 September 2008. Asset pertama kalinya hanya Rp. 311.725.100, dengan jumlah anggota 95 orang dengan status kantor sewa,”tuturnya. Kata Sesilia Seli, berkat kerja keras dan kerjasama yang baik seluruh aktivis, KP Sungai Ambawang dapat menunjukan perkembangan yang signifikan. Per 28 Februari lalu telah memiliki asset Rp. 6.770.160.302 dan jumlah

J

Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalbar, Suprianus Herman, SH mewakili Gubernur Kalbar. Drs. Cornelis, MH menerima kalungan bunga dari Manajer CU KB KP Sungai Ambawang, Meyliana Clara

Sambutan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalbar, Suprianus Herman, SH

Sambutan Ketua Pengurus Puskopdit BKCU Kalimantan, Marcelus Sunardi, S.Pd

Sambutan Wakil Bupati Kubu Raya, Drs. Hermanus, M.Si

Pemotongan Bambu dilakukan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalbar mewakili Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH disaksikan Pengurus, Manajemen, Aktivis dan hadirin

Pemukulan Gong oleh Kepala Biro Ekonbang Setda Kalbar, Suprianus Herman, SH sebagai simbol telah diresmikannya gedung KP CU KB Sungai Ambawang

Sambutan General Manager CU KB, Drs. Nicolaus Apin

Sambutan Ketua Pengurus CU KB, Dra. Sesilia Seli, M.Pd

Penandatanganan Prasasti oleh Kepala Biro Ekonbang Setda Kalbar, disaksikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalbar, Wakil Bupati Kubu Raya, Ketua Pengurus Puskopdit BKCU Kalimantan

Ketua Pengurus CU KB, Dra. Sesilia Seli, M.Pd menandatangani dokumen peresmian disaksikan Kepala Biro Ekonbang Setda Kalbar dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM kalbar.

Ketua Pengurus CU KB (tengah) bersama Kepala Biro Ekonbang Setda Kalbar, Kepala Dinas Koperasi dan UKN Kalbar, Wakil Bupati Kubu Raya, Ketua Pengurus Pukopdit BKCU Kalimantan

Jajaran Pengurus, Pengawas, Eksekutif yang hadir saat Peresmian CU KB KP Sungai Ambawang CMYK

anggota 976 orang. “Kehadiran gedung baru ini, anggota semakin sering datang ke kantor, menjadi motivasi bagi anggota yang lain agar lebih giat menabung dan melaksanakan kewajibannya, memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan dalam memajukan masyarakat, terlebih mengembangkan CU KB kedepan,”harapnya. Bupati Kubu Raya, Drs. Hermanus, M.Si memberikan apresiasi kepada seluruh aktivis dan anggota CU KB. Menurutnya, kontribusi CU KB di Kabupaten Kubu Raya telah menggerakan roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, telah bersinergi dengan program pemerintah. Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH yang diwakili Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Kalbar, Suprianus Herman, SH berharap fasilitas yang telah dibangun dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kerja aktivis bekerja secara professional. “Tak dapat dipungkiri, keberadaan CU, sebagai pahlawan dalam menggerakan roda perekonomian daerah. Terutama di pedesaan. Karena itu, kita berharap PP sebagai penjabaran UU tentang Koperasi yang akan terbit, semakin memperkuat posisi Credit Union. Pemprov Kalbar juga akan mendirikan Perusahaan Penjamin Kalbar, yang telah diatur melalui Perda No. 7/ 2012,” tuturnya. Acara ini, tidak hanya dihadiri unsur Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Namun, lembaga mitra, para Kades, Kadus dan sejumlah tokoh masyarakat serta perwakilan CU KB diberbagai daerah. “Kami panitia juga mengundang Bank BNI, CU Pancur Kasih, CU Lantang Tipo, CU Sumber Berkat, Empat Kades yaitu Teluk Bakung, Korek, Lingga dan Pancaroba, 13 Kadus serta perwakilan CU KB di wilayah Kantor Pelayanan,” jelas General Manager CU KB, Drs. Nicolaus Apin. (haes)

Ketua Pengurus CU KB, Dra. Sesilia Seli, M.Pd menyerahkan Cinderamata kepada Kepala Biro Ekonbang Setda Kalbar, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalbar dan Wakil Bupati Kubu Raya

Ketua Pengurus CU KB, Dra. Sesilia Seli, M.Pd menyerahkan Cinderamata kepada Pengurus 4 Desa di wilayah KP Sungai Ambawang

Kepala Biro Ekonbang Setda Kalbar. Suprianus Herman, SH menyerahkan bingkisan pemenang Doorprize

Manager KP CU KB Sungai Ambawang, Meyliana Clara menyerahkan bingkisan kepada salah seorang penerima Doorprize

Ketua Pengurus CU KB, Dra. Sesilia Seli, M.Pd usai makan siang mendengarkan arahan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda, Wakil Bupati Kubu Raya, Kepala Dinas Koperasi UKM Kalbar dan Ketua Pengurus Puskopdit BKCUK

Menu Santap Siang Bersama

Santap Siang Bersama Masyarakat


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.