Harian Borneo Tribune 5 April 2014

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

KEBERSAMAAN

DA N

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Sabtu, 5 April 2014

5 Jumadil Akhir 1435 H - 6 Sha Gwee 2565

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Partisipasi Anda Dalam Membayar Pajak Akan Sangat Membantu Keberhasilan Pembangunan Daerah

LOKASI GERAI SAMSAT DISPENDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA KANTOR CABANG PEMBANTU BANK KALBAR

Drs. Cornelis, MH

Frederika Cornelis, S.Pd

Gubernur Kalimantan Barat

Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalbar

CAPEM DAHLIA, Jl. H. Rais A. Rahman No. 24 Pontianak, Telp. (0561) 776146 CAPEM JERUJU, Jl. Kom Yos Sudarso No. 2 Pontianak, Telp. (0561) 779926 CAPEM SIANTAN, Jl. Gst. Situt Mahmud No. 148 Pontianak, CAPEM RASAU JAYA, Jl. Sultan Agung, Rasau Jaya I No. 34, Kab. Kubu Raya CAPEM PARIT BARU, Jl. Adisucipto No. 10, Kec. Sungai Raya Kab. Kubu Raya CAPEM SUNGAI RAYA DALAM, Jl. Sungai Raya Dalam, Kab. Kubu Raya, Komp. Perumahan Nusa Indah No. 2

R. Taruli Manurung, SE, MM

WD Farida Djarudju Taruli, SP, MM

Kepala Dispenda Prov. Kalimantan Barat

Ketua Dharma Wanita Persatuan Dispenda Prov. Kalbar

Cornelis Tepis Isu Jokowi ke Kalbar Borneo Tribune, Pontianak Ada-ada saja kampanye negatif yang dilakukan lawan politik terhadap PDI Perjuangan di Kalbar. Sebelumnya, isu sms bagi-bagi pulsa, kemudian isu datangnya Joko Widodo ( Jokowi) hari ini, Sabtu (5/4) pada Kampanye Akbar di Ka-

B uah Bibir 9 April Sebagai Hari Libur Nasional PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 9 April 2014 bertepatan dengan pemilihan umum sebagai hari libur nasional. Penetapan tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 yang ditandatangani pada 3 April 2014. ”Hari Rabu, tanggal 9 April 2014 sebagai hari libur nasional untuk pemungutan suara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ....Ke Halaman -11

bupaten Landak, Kota Ngabang. “Ini terjadi karena di Kalbar partai politik nomor empat tersebut merupakan primadona yang tak terkalahkan,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan, Kamis (3/4) lalu saat membantah isu tersebut.

Dikatakannya, isu tersebut sengaja dibuat agar nanti ketika Jokowi tidak datang, maka masyarakat menganggap dirinya pembohong. “Jokowi tidak datang, itu hanya isu, masyarakat jangan percaya isu negatif,” terang Cornelis yang juga ....Ke Halaman -11

Hari ini, PDI Perjuangan Kampanye Akbar di Ngabang Kabupaten Landak Jadi Lautan Merah Kota Ngabang, Kabupaten Landak akan kembali penuh sesak, dan diprediksi massa PDIP Kalbar akan mencapai 40 ribu memadati Kota yang disebut sebagai basis PDI Perjuangan itu, Sabtu (5/ 4) hari ini, PDIP Kalbar kampanye akbar di lapangan Bardan, lapangan yang terletak di jantung Ibukota kabupaten Landak itu.

Presiden SBY

Borneo Tribune, Pontianak Pantauan di lapangan yang menjadi lokasi kampanye akbar PDIP Kalbar, sepanjang jalan protokol mulai dari Anjungan Kabupaten Pontianak, bendera dan Baliho PDI Perjuangan sudah memerah sampai ke Simpang Tanjung Kabu-

paten Sanggau. Samson Darmawan ketika dihubungi mengatakan, persiapan sudah dilakukan matang termasuk koordinasi dengan pihak keamanan. Kampanye yang akan dihibur oleh artis Ibukota Trio Macan, Juwita Bahar dan Janita Janet akan

menghadirkan Juru Kampanye Nasional yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Kalbar Cornelis yang dijuluki sang Orator. ....Ke Halaman -11

Merasa Seekor Kupu-kupu SEORANG lelaki berumur separo baya berjalan masuk ke sebuah klinik dokter gigi, air mukanya nampak sangat gelisah. ”Apakah Anda ada masalah?” tanya dokter gigi itu.” Dok, masalah yang kuhadapi besar sekali, aku selalu merasa diriku adalah seekor kupu-kupu kecil.” ”Maaf, kalau begini keadaannya saya tidak bisa. Anda harus mencari seorang psikiater, ia bisa membantu Anda memecahkannya.” ”Aku tahu,” kata lelaki itu, “tetapi melihat lampu di sini menyala, aku dengan sendirinya langsung datang kemari.” o

Sang Orator, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar, Drs. Cornelis, MH sampaikan orasi politik pada saat Kampanye Pemilukada di Kabupaten Sanggau. Foto : Ist.

Hari Ini Kampanye Rapat Umum Terakhir Borneo Tribune, Pontianak Ketua KPU Provinsi Kalimantan Barat ( Kalbar) Umi Rifdawaty mengigatkan bahwa

pada hari Sabtu (6/4) (hari inired) merupakan hari terakhir dilakukannya Kampanye rapat umum bagi peserta Pemilu 2014

dalam pemilihan calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota. ” Hari Sabtu ini merupakan

PARTAI GERINDRA

6 GERAKAN INDONESIA RAYA

1. HENDRI,A.Md,SE

HENDRI, A.Md, SE

1.

CALEG PROVINSI KALBAR DAPIL SANGGAU-SEKADAU (SEKRETARIS DPD GERINDRA KALBAR)

Mohon Dukungan Warga Masyarakat Sanggau - Sekadau

hari terakhir bagi para peserta Pemilu 2014 untuk melakukan Kampanye rapat umum,”ujar Umi, Jumat (4/4) di Pontianak. Terkait hal ini, Umi mengigatkan agar para peserta pemilihan legislatif untuk memperhatikan dengan cermat. Hal ini terkait pada hari Minggu-nya (6/4) dari jadwal yang telah ditentukan dan merupakan masa tenang. ”H Min 3 pencoblosan adalah merupakan masa tenang. Jadi pada masa tenang ini semua aktivitas kampanye harus ....Ke Halaman -11

PT. ANZON AUTOPLAZA

Untuk Menghindari Antri Service, Silahkan Booking di (0561) 7170588 Atau (0561) 743777

Kantor Pusat Singkawang Ketapang Sanggau Sintang Landak

: : : : : :

Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara

Borneo T Tribune

Sabtu, 5 April 2014

2

Inspirasi KPU Distribusikan Logistik ke Karimata Kegagalan Bukan Akhir Dari Segalanya

Armada Sped dan Ombak Menjadi Tantangan

Oleh: Putri Ramadhani Ternyata aku baru menyadari, untuk menjadi hebat bukan hanya mengandalkan bakat namun juga harus punya kemauan. Kemauan saja belum cukup, namun ketelitian dan kesungguhan sangat dibutuhkan. Suatu hari aku ditelepon oleh kakak seniorku untuk mengikuti seleksi finalis duta yang ada di kampusku. Tentu saja, aku sangat kegirangan dan segera mengambil kesempatan itu. Malam H-1, aku berlatih menyanyi mati-matian hingga larut malam. Aku belajar vokal yang diiringi oleh Bang Ikhsan, seniorku. Aku berharap, semua yang kulakukan ini tidak akan sia-sia. Hari seleksi pun tiba. Pakaian sehari-hari yang kugunakan ketika di luar rumah, sangat berbeda jauh dengan yang kupakai saat seleksi duta. Biasanya aku menggunakan celana jeans, jaket dan kaus tapi kali ini sedikit berbeda. Aku menggunakan long dress berwarna pink dan kerudung pashmina ditambah sepatu putih sedikit ber-hak. Sejujurnya, bagiku sangat tak nyaman menggunakan pakaian seperti itu. Berjalan di lingkungan kampus dengan menggunakan pakaian itu, membuat orangorang yang bertemu denganku tidak mengenaliku. Tentu saja, aku malu dengan situasi seperti itu. Aku memasuki ruangan selekasi untuk presentasi dan menampilkan kesenian dengan bernyanyi lagu Sungai Kapuas. Setelah seleksi, akhirnya diumumkanlah pemenang yang akan mewakili kampus untuk seleksi kembali dengan perwakilan dari seluruh calon duta se-KalBar dan.....akulah salah satu pemenang itu. Hari-hari berlalu. Seleksi finalis duta pun dimulai. Pertama-tama seleksi dilakukan dengan mengukur tinggi badan dan aku tidak memenuhui kriteria. Untungnya, nasib berkata lain. Ternyata banyak juga calon finalis duta yang perempuan, yang tinggi badannya tidak memenuhi kriteria walaupun banyak juga yang berbadan tinggi dan cantik rupa. Tapi aku sangat lega, karena ada beberapa teman yang senasib juga. Seleksi kedua yaitu menjawab 15 soal essay dengan waktu 10 menit. Dalam hatiku, yang benar saja diberikan waktu sekian menit dengan soal yang jawabannya panjang. Tapi, aku tetap mencoba mengisi jawaban semaksimal mungkin dan aku hanya bisa menyelesaikan 4 soal saja karena kehabisan waktu. Jujur saja, aku sangat menyesal. Terlalu banyak memusatkan pikiran pada jawaban yang panjang. Hasil penilaian dilakukan hari itu juga. Panitia memberikan waktu tim penilai 10 menit untuk mengoreksi jawaban. Ternyata waktu yang diberikan tidak cukup. Alhasil, hampir 2 jam hasil penilaian itu baru bisa di informasikan. Panitia mengatakan akan meng-SMS peserta yang lulus. Aku yang kala itu sudah hampir berputus asa, memilih untuk pulang ke rumah terlebih dahulu. Selain karena lelah sehabis mengikuti pelatihan di organisasiku, juga karena optimismeku mulai menyusut. Dari pukul 11.30-13.30, HP tak lepas dari tanganku. Menunggu SMS itu muncul tapi ternyata tidak muncul-muncul. Aku berinisiatif menghubungi temanku, menanyakan perihal kelulusannya apakah sudah

ada informasi atau belum. Jawaban yang dituliskan lewat SMS, membuat aku seperti jatuh dari ketinggian pohon, suara menggelegar petir yang memekakkan telingaku. Ya, jawabannya aku tidak lolos. Benar, perasaan sedih, kecewa, dan menyesal atas yang telah kulakukan itu ada. Namun, aku berusaha menepis air mata penyesalan dan kekecewaan itu perlahan-lahan. Kuambil HP, dan segera SMS mengenai pengumumuman kelulusan itu kepada Kak Lusi yang menjadi pembimbingku ketika seleksi di kampusku dan juga memberitahu kepada Kak Septi yang telah merekomendasikan aku untuk mengikuti seleksi itu. “Assalamu’alaikum..kakak maaf ya saya nda lolos tapi Dela lolos kok,” ucapku kepada Kak Lusi dan Kak Septi lewat SMS seperti tidak ada rasa sedih. “Wa’alikumsalam. Alhamdulillah, nda papa Putri harus tetap semangat. Jadikan ini pengalaman yang berharga untuk melangkah lebih jauh lagi,” balas Kak Septi. “Iya Kak. Kan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda J,”balasku lagi. “Sippp, semangat ya Putri”. Kak Lusi pun juga membalas SMS-ku,”Udah pengumuman kah?” “Udah kak, alhamdulillah anak IAIN banyak yang lolos”. “Oh, siapa-siapa aja dek dari IAIN?” tanyanya. “Semuanya kak, kecuali saya J,” jawabku dengan menggunakan e-mote tersenyum agar tidak memperlihatkan sisi kesedihanku. “Sip, alhamdulillah. Tetap semangat ya dek,” Kakakku yang mengetahui aku tidak lulus seleksi, dia memberiku nasehat,”Dek Putri nda menang berarti Allah punya rencana lain. Mungkin dengan kayak gitu, Dek Putri bisa belajar kalau semuanya butuh pengorbanan. Kalau langsung menang, cepat juga menguapnya. Kalau memang fisik kurang mendukung, kita bisa bermain di wilayah akal pikiran. Sabar ya..semangat J,” tukasnya. Perkataan kakakku membuatku sedikit bangkit dari keterpurukan ini. Kurasa cukuplah untuk sementara membersihkan luka yanga ada di hati dan membenarkan perkataannya. Walaupun, menjadi duta adalah salah satu impianku sejak awal memasuki dunia perkuliahan. Aku berharap, apa yang kulakukan tidak akan sia-sia walau saat ini aku belum beruntung dan aku yakin, masih banyak jalan lain yang bisa kutempuh untuk mewujudkan mimpi-mimpiku selanjutnya. Ini adalah pengalaman yang berharga untukku. Aku berteriak untuk diriku sendiri saat itu, “Jangan pasrah dengan keadaan ini, jangan malu terhadap orang yang berbisik, dan jangan pernah berhenti mencoba. FIGHTING Putri. You Can Do It!!!” (*)

Borneo Tribune, Sukadana Ketua KPU Kayong Utara langsung mengawal pendistribusian logistic pemilu ke Kecamatan Kepulauan Karimata dengan menggunakan sped, Kamis (3/4). Pendistribusian logistik pemilu untuk Kepulauan Karimata dilakukan sebanyak dua kali, dimana logistik pertama dikirim berupa kotak suara alumunium, bilik suara, SDPT dan formulir C6 atau pemberitahuan memilih. ”Kita distribusikan logistik yang harus dikirim pertama, karena logistik itu akan sege-

ra dirakit seperti bilik dan untuk surat pemberitahuan memilih untuk segera didistribusikan,” kata Dedy Efendi di sela pendistribusian logistik di Kecamatan Kepulauan Karimata. Logistik seperti surat suara akan didistribusikan pada 5 April dan juga dengan menggunakan speed yang dibungkus menggunakan bahan khusus agar terhindar dari air dari kemungkinan hujan atau ombak di perairan Karimata. ”Kita perlakukan lebih istimewa untuk wilayah kepu-

lauan,” imbuhnya. Sementara itu, dikarenakan jauhnya jarak serta sulitnya akses transportasi, para petugas di PPK, PPS dan TPS dilakukan bimbingan teknis bersamaan pendistribusian logistik tahap pertama, mereka mendapat pengarahan serta simulasi singkat bagaimana melaksanakan pemungutan yang dilaksanakan serentak pada 9 April mendatang. (DL) KPU distribusikan surat suara ke kepulauan Karimata

Menuju Sail Karimata

Sesi Pengambilan Gambar Udara

Borneo Tribune, Sukadana Target pelaksanaan Sail Karimata 2015 semakin matang, selain mempersiapkan masyarakat, Pemkab Kayong Utara juga mempersiapkan objek-objek yang akan dipromokan dengan pengambilan gambar udara. Gambar daerah-daerah tujuan wisata sudah yang akan dijadikan tujuan wisata diambil dari berbagai sisi, mulai dari video udara, foto bawah laut dan juga video bawah laut yang membuat para wisatawan mendapat gambaran awal potensi wisata di Karimata. Pengambilan gambar udara yang dilakukan dengan menggunakan pesawat tanpa awak yang diberinama dron dapat menampilkan gambar video dengan jelas, bagaimana pesona keindahan pulau-pulau di Kecamatan Karimata. Beberapa pulau yang dijadikan sample pengambilan gambar seperti Pelapis, Betok, Padang dan Pulau

Pulau Kepayang. Pulau Kepayang merupakan salah satu pulau yang terbentuk dia tas batu dan dikelilingi pasir putih, bukit yang diselimuti nyiur, menjadikan padanan yang indah dengan birunya air laut yang akan memanjakan para wisatawan yang berlibur di Kepulauan Karimata FOTO: Abdul Khoir/Borneo Tribune Kepayang. Dengan kualitas gambar yang baik lantaran didukung menggunakan kamera serta tenaga yang profesional, diharapkan dapat menceritakan secara singkat apa saja yang dapat diperoleh jika berkunjung ke Karimata. Demikian juga gambar bawah air yang mampu me-

nyajikan tampilan berbagai ikan potensial penghuni karang dengan warna yang menarik serta berbagai ukuran, semakin membuktikan bahwa keaslian serta keeksotisan setiap gugusan pulau di Kecamatan Kepulauan Karimata akan tersaji. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga, Drs. Mas Yuliandi pengambilan gambar dari berbagai sudut pandang itu untuk semakin menyajikan potret keindahan Kepulauan Karimata kepada masyarakat luas bagaimana sesungguhnya potensi di sana. ”Kita tidak hanya menyajikan keindahan alam melalui synopsis atau cerita-cerita

saja, namun kita juga tampilkan gambar nyata kepada masyarakat,” kata Mas Yuliandi disela tracking pemetaan untuk Sail Karimata, Jumat (4/4). Beberapa pihak juga diajak serta untuk melihat, memotret dan menilai bagaimana potensi dan seharusnya ditata untuk menjadikan sebuah daerah layak dijadikan tempat tujuan wisata yang tidak hanya untuk tujuan wisata domestic melainkan untuk dunia. Canopi Inodesia, Wow Borneo yang merupakan dua lembaga swasta yang konsen dibidang ekowisata juga ikut serta dalam pemetaan daerah tujuan wisata, termasuk Yayasan Gunung Palung, Yayasan Asri para jurnalis. ”Kita punya daerah, lantas bagaimana kita mengemasnya, tidak cukup pemerintah daerah yang mampu menggerakan sendiri, namun semua pihak termasuk jasa transportasi,” imbuhnya. (DL)

Inspirasi

Club Menulis STAIN Melahirkan Pekarya Oleh: Nursilan Alamdulillah, hari ini luar biasa pengalaman yang saya dapat saat Launching Buku Club Menulis STAIN Pontianak yang kesekian kalinya. Tepat pada tanggal 25 Maret hari ini, Club Menulis STAIN Pontianak melaunching sebanyak 25 buku yang merupakan karya Mahasiswa STAIN Pontianak dan ada juga buku dari kumpulan tulisan Siswa SMP, salah satu sekolah SMP di Siantan. Dengan dihadiri Dewan Pendidikan Kalimantan Barat, Sejarawan Kalimantan Barat, Dinas Perpustakaan Provinsi dan Daerah, Ketua Forum Lingkar Pena, Direktur Malay Courner dan tak lupa pula Bapak Puket III, Dr. Hermansyah, M.Ag. Mereka adalah orang- orang besar yang patut diacungi jempol dan perlu dicontoh karena mereka merupakan orang- orang yang sudah sukses. Satu hal yang sangat terkesan dalam hatiku menghadiri acara Launching kali ini. Ini adalah pertama kali saya dapat menghadiri agenda Club karena pada dua kali laaunching sebelumnya saya

tidak dapat menghadiri agenda ini. Sungguh sangat menyedihkan hati, namun kali ini saya bisa hadir dan dapat bertemu dengan orangorang besar. Ini adalah suatu anugrah yang diberikan Allah kepada saya. Pesan Bapak Sejarawan Kalimantan Barat yakni Bapak Drs. Soedarto bahwa, ’’Menulislah jangan pernah takut untuk berkarya karena banyak pengalaman yang saya dapat selama ini tentang kepenulisan dan buku’’. Saya lupa beliau menceritakan apa karena asyik mendengarkan cerita beliau jadi sampai lupa untuk mengabadikan perkataannya lewat tulisan, sunggu

sangat disesalkan. Tapi yang jelas pesan beliau hanya satu jangan pernah takut untuk berkarya karena setiap karya yang dilahirkan mempunyai nilai. Dan nilai itu sangat berharga. Namun sayang, saya tidak dapat menyumbangkan tulisan lewat karya berbentuk buku. Saya sudah berusaha untuk mengejar target bahwa juga bisa ikut launching bersama temanteman, ternyata ada tugas yang harus saya selesaikan dan itu dapat membuat orang lain bisa gagal total dalam meraih kesuksesan maka dari itu saya memilih untuk menunda karya saya. Mudah- mudahan karya saya untuk kedepannya lebih dari satu dan dapat melahirkan karya yang berkualitas pula. Amin. Kebahagian yang didapat dan mungkin tak tertandingi adalah mendapatkan penghargaan dari Club Menulis STAIN Pontianak lewat Student Award yang diberikan kepada saya dengan kategori Motivator Terbaik. Dengan alasan yang tertera pada penghargaan tersebut bahwa telah membentuk Club Menulis dengan nama Club Menulis Al- Adabiy di Madrasah Aliyah Al- Adabiy dan membimbing anggota me-

nulis dan mengajak anggota untuk ikut serta dalam pelatihan dan kegiatan menulis. Hingga akhirnya pada tanggal 22 Desember berhasil menerbitkan sebanyak 26 buku. Namun itu bukanlah tujuan utama saya membentuk Club Menulis yang tertular oleh Puket III STAIN Pontianak, oleh Bapak Dr. Hermansyah, M.Ag. Bagaimana beliau membentuk Club Menulis STAIN Pontianak dan melahirkan benih- benih penulis dan bahkan ada yang sudah menjadi seorang penulis seperti Farninda Aditya, Marsita Riandini, Holi Hamidi dan banyak lagi penulis muda di Kalimantan Barat yang terlahir dari organisasi yang dibuat beliau itu. Saya tertarik dengan semua ini, bahwa saya terlahir dari orang yang tidak mampu, dari sekolah SD hingga Perguruan Tinggi saya disuap ilmu oleh Pahlawan Tanpa Jasa. Guru yang tak pernah meminta imbalan karena tugas mulia. Berangkat dari pada itulah saya membentuk organisasi tersebut. Bagaimana orang lain memberikan saya ilmu dan membuat saya bisa berdiri di depan orang ramai dan bisa sekolah di Perguruan Tinggi, begitulah

juga saya akan menularkannya kepada orang lain. Karena dalam diri saya terdapat milik orang lain yang tidak mungkin saya pendam sampai kapan pun. Maka dari itu kita tidak boleh beranggapan bahwa apa yang menjadi milik kita saat ini adalah milik kita seutuhnya melainkan ada mili orang lain yang arus kita berikan. Ingin seperti dia, namun tidak sampai. Sumama teman seangkatan saya Mahasiswa Ekonomi Islam. Dia mendapatkan dua penghargaan dari Club Menulis STAIN Pontianak. Katagori yang pertama adalah Penulis Tercepat dengan menulis buku selama 8 hari sebanyak 128 halaman. Katagori yang kedua adalah Pekarya Terbaik karena baru beberapa kali mendapatkan materi tentang Layout buku sudah memberanikan diri untuk menjadi editor sebanyak enam buku. Sangat luar biasa. Selamat ya Suma. Pengalaman adalah guru yang paling istimewa. Belajar pengalaman itu sangat penting dan belajar dari pengalaman orang lain juga sangat lebih penting. Pengalaman hari ini adalah pengalaman berharga bagi saya. (*)

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, M Taufik, Fery Ade putra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: Mujidi, www.borneotribunecom Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, Rustam, Andri Desi, Toni. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com

Borneo Tribune


cmyk

Pemilu 2014

Sabtu, 5 April 2014

Borneo T Tribune

3

Kampanye Penutup Hari ini

NasDem akan Birukan Pontianak

Borneo Tribune, Pontianak Hari ini, 5 April 2014 merupakan hari terakhir masa kampanye jelang pemilu yang akan dilaksanakan 9 April mendatang. Partai anyar peserta pemilu, NasDem hari akan me-

lakukan kampanye akbar dengan jurkamnas Ferry Mursyi dan Baldan. Di kampanye terakhir hari ini, NasDem akan membirukan Kota Pontianak dengan ribuan kader dan simpatisan. Kampa-

nye penutup Partai NasDem hari ini akan dipusatkan di lapangan sepakbola, Jalan Selat Panjang, Pontianak Utara. Ketua DPD Partai NasDem Kota Pontianak Firdaus Zar’in yang juga Caleg dapil Pontianak

PANTI ASUHAN MURAH HATI Jl. Trans Kalimantan Km.50 Pontianak - Tayan Kalimantan Barat

YAYASAN CI XIN Rekening : Bank Mandiri 120 000 781 8888 BCA 428 1679729 Rekening ditandatangani 4 orang Pengurus di lokasi : Bpk. Suwandi Hp. 0857 8716 0065 Sukarelawan di Pontianak : Ibu Martha Hp. 0812 5807 8003

Alfred dan Jony, dua abang-adik, dilahirkan oleh ibu mereka yang berasal dari Indonesia di Taiwan. Tidak tahu mengapa setelah ayah mereka meninggal keluarga ayah mereka tidak menerima mereka. Setelah kembali ke Indonesia, ibu mereka tidak berhasil dapatkan pekerjaan yang memadai, bahkan Alfred yang telah kelas empat terpaksa disekolahkan mulai kelas satu. Syukurlah, baik Alfred maupun Jony kemudian bisa ditampung di Panti Asuhan Murah Hati (Ci Xin). Alfred dan Jony hanyalah contoh dari kemalangan yang dihadapi sejumlah anak-anak yang ditampung Panti Asuhan Ci Xin. Mereka menjadi anak-anak Panti Asuhan bukan kesalahan mereka, bahkan mereka lahir ke dalam dunia pun bukan kemauan mereka. Mereka berharap pada belas kasihan Bapak/Ibu sekalian. Melalui uluran tangan Bapak/ Ibu seorang sedikit kiranya mereka bisa bertumbuh besar dan bersekolah dengan baik. Mereka ingin seperti anak-anak lain, menggapai cita-cita. Sesungguhnya ada banyak anak yang memerlukan pertolongan. Dengan seorang ambil bagian sedikit, maka jika kita kumpulkan, ada banyak anak yang bisa kita tolong, kita berikan mereka harapan masa depan yang lebih baik.

Barat nomor urut 1 saat dihubungi siang kemarin mengatakan, seluruh kader, caleg, dan pengurus, dan simpatisan telah satu tekad, membirukan Kota Pontianak di hari terakhir kampanye. Ribuan massa menurut Firdaus akan mengikuti kampanye penutup sekaligus mendengarkan orasi politik dari

DPP Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan. Selain itu, beberapa jurkam akan turut hadir termasuk dari DPW Partai NasDem. “Kami partai baru, namun bukan berarti kami orang baru dalam perpolitikan. Kami sudah sangat siap bersaing dengan partai lainnya,” ujarnya. Dalam kampanye nanti,

Firdaus juga mengatakan akan membuktikan bahwa Partai NasDem di Kalimantan Barat bukanlah partai tanpa simpatisan dan kader yang solid. “Nanti (hari ini) akan bisa disaksikan sendiri. Bagaimana kader dan simpatisan NasDem yang ada di Kalbar,” tuturnya. Ditanya soal target kursi di

Kota Pontianak. Firdaus Zar’in menyatakan sampai dengan saat ini ia sangat optimis NasDem di Kota Pontianak akan mencapai 1 fraksi di DPRD Kota Pontianak. “Kita yakin dan sangat optimis, NasDem akan mampu merebut sedikitnya satu kursi di setiap dapil,” pungkasnya. (Uby)

Peminjaman Helikopter, TNI Tidak MErespon

KPU Kirim Logistik Via Darat dan Air

Borneo Tribune, Bengkayang Pendistribusian logistik pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum Bengkayang untuk daerah sulit di Kecamatan Siding. Terpaksa menggunakan jalur air dan darat karena tidak adanya sarana tranportasi udara seperti helikopter yang semula telah direncanakan. ”Dengan belum adanya kepastian dari pihak TNI, saya segera meminta ijin kepada Bupati Bengkayang untuk segera melakukan rapat dengan Muspida, guna menentukan langkah - langkah yang akan dilakukan,” ucap Ketua KPU Bengkayang Ir. Martinus Khiu. Martinus Khiu mengatakan, sejak sebulan lalu pihak KPU sudah memasukkan su-

rat ke Pemerintah Daerah Bengkayang terkait peminjaman Helikopter, dan dari Pemda juga sudah meneruskan surat tersebut ke Pihak TNI AD, namun nyatanya belum ada tanggapan untuk sampai saat ini. ”Pemilu tanggal (9/4) ini harus tetap berjalan, maka dari itu kami tidak mau menunggu terlalu lama lagi, dan akhirnya diputuskan untuk mengirim logistik dengan menggunakan jalur darat dan air, meskipun saya akui resikonye lebih besar, namun kita semua akan terus berupaya agar logistik sampai dengan selamat, maklum sekarang sering hujan dan berpotensi basah” tandasnya Seperti diketahui pada pemberitaan sebelumnya, un-

tuk wilayah Kecamatan Siding terdapat Empat Desa, yaitu Sungkung satu, Sungkung dua, Sungkung tiga dan Desa Tawang. Untuk mendistribusikan ke wilayah tersebut, KPU berencana akan memberangkatkan tim Distribusi yang terdiri dari Komisioner KPU beserta beberapa Staf, warga Kecamatan Siding dan Pihak Kepolisian Bengkayang yang bertindak sebagai pengawal keamanan. Komisioner KPU, Iyos mengatakan, untuk lebih efisiensi waktu dalam mencapai di setiap Desa Kecamatan Siding, KPU memfokuskan distribusi ke titik yang pling jauh dulu seperti Desa Sungkung dan sekitarnya, keberangkatannya direncakan malam ini, pukul 18.30 wib di

Kantor KPU, menggunakan dua kendaraan, kendaraan dari Polres dan Kendaraan dari pihak KPU. ”Perjalanannya menuju Entikong, yang memakan waktu sekitar delapan jam perjalanan, dan dilanjutkan dengan melewati jalur sungai untuk menuju langsung ke Desa Sungkung Kecamatan Siding, kami perkirakan paling telat Jumat malam sudah sampai,” katanya. Distribusi tahap kedua ini sesusai dengan apa yang direncanakan dari awal, baru akan dilaksanakan pada tanggal 4 5 April, namun untuk Kecamatan Siding ini dimajukan satu hari, “target kita paling telat tanggal 6, semua logistik sudah sampai PPS masingmasing,” ujarnya. (Mu)

Masyarakat Kalbar Harus Cerdas Memilih Wakilnya Borneo Tribune, Pontianak, Pemilu legislatif tahun 2014 sebentar lagi akan dimulai untuk menentukan para wakil rakyat melalui Pemilu Luber, Jujur, adil. Salah satu tokoh Pengacara ternama yang berasal dari Provinsi Kalbar ini maju sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Dapil Kalbar, M Tamsil Sjoekoer,SH,caleg DPD RI Nomor Urut 20 Dapil Kalbar. “Saya maju dan mencalonkan diri sebagai Caleg DPD RI dapil Kalbar ini, karena saya melihat selama ini kok belum ada anggota DPD RI dapil Kalbar yang menyuarakan aspirasi masyarakat Kalbar,” kata, M Tamsil Sjoekoer,SH, Selasa (1/4), saat di temui dikediamannya. Dikatakannya, melihat kondisi ini, diri nya terpanggil dan berusaha seta dirinya

mengetahui hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) DPD sangat berperan sekali serta sangat strategis sekali demi kepentingan masingmasing daerah. “Sesuai hobi saya yang suka berpetualang ke daerah di Kalbar,saya meninjau kedaerah tidak pakai pesawat melainkan melewati jalan darat, untuk bisa menikmati keindahan suasana pedesaan serta apa-apa saja yang menjadi persoalan di daerah,karena akan menjadi PR nya apa bila dirinya duduk di DPD nanti,” jelasnya saat ditanya kenapa memilih ke DPD. Dari hasil kunjungan nya ke daerah-daerah ternyata masih banyak persoalan serta masih banyak ketinggalan, khususnya di daerah terpencil termasuk pada daerah perbatasan, sebenarnya ada tiga faktor permintaan ma-

syarakat di sana di antaranya,masalah infrastruktur atau akses jalan yang belum memadai,masalah air bersih dan masalah penerangan atau listrik yang belum tersentuh oleh mereka disana. Dijelaskannya, sangat di sayangkan sekali, Indonesia sudah menikmati kemerdekaan sudah setengah abad lebih, tapi belum merasakan semua itu, kemajuan suatu daerah kalau tidak barengi apa yang belum terlaksana di daerah itu semuanya akan jauh ketinggalan dari daerah lain. “Ini yang menjadi pemikiran saya maju sebagai Calon DPD. Saya akan bersama pemerintah baik Gubernur, Bupati/Walikota di daerah untuk membangun Kalbar,” ujarnya. Tamsil berpesan kepada masyarakat Kalbar, harus bisa memilih wakilnya dengan

betul-betul, jangan asal memilih saja, yang paling terpenting adalah hindari Money Politik atau politik uang, karena itu akan merugikan kita semua, serta untuk pada 9 April nanti pilih lah sesuai hati nurani kita,” ajaknya. M Tamsil Sjoekoer,SH kelahiran Semitau, 28 Okt 1958, dan saat ini sedang berdomisili di Kota Pontianak, di Jalan Abdurahman Saleh Gang Sari Lestari, RT 3/RW 8, Kelurahan Bangka Belitung Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pendidikan formal yang SD Negeri Nanga Belitang Lulus tahun 1971, SMP Bantuan Cipta Nanga Belitang lulus tahun 1974, SMA Negeri 1 Pontianak, dan lulusan Universitas Atma Jaya Jogyakartatahun 1986. (Lay).


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Sabtu, 5 April 2014

Iuran JKN Ditanggung Pemerintah

CMYK

Prajurit Lanud Supadio Donorkan Darah Borneo Tribune, Kubu Raya Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-68 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNIAU), Kamis (3/4) prajurit Skadron Udara 1, Batalyon Komando 465 Paskhas Brajamusti, anggota Kodam XII Tanjungpura, anggota Brimob Polda Kalbar dan Pengurus PIA Adhya Garini Cabang 19/D.I LanudSupadio mendonorkan darah. Aksi donor darah dalam rangka HUT ke 68 TNI-AU berlangsung Graha Teddy Kustari yang. Menurut salah seorang petugas dari PMI, sudah menjadi berita umum bahwa PMI Kota Pontianak selalu kekurangan stok darah. Hal ini dikarenakan jumlah pendonor darah dengan yang membutuhkan darah tidak sebanding sehingga PMI selalu kekurangan stok darah. “Dengan adanya kegiatan kemanusiaan yang diadakan Lanud Supadio sangat membantu dalam hal ketersediaan darah di PMI kota Pontianak. Mudah-mudahan kegiatan yang positif ini terus dilaksanakan dan menular ke instansi lain baik instansi Militer/Sipil dan Swasta serta masyarakat,” kata petugas. Sementara itu, Karumkit TK. III Lanud Supadio Letkol Kes dr. HendroYulianto, Sp. AN menambahkan salah satu kegiatan dalam rangka HUT Ke-68 TNI-AU adalah donor darah. Dalam kegiatan kemanusiaan ini kita mengundang dari kesatuan lain dan bekerjasama dengan PMI Kota Pontianak. “Untuk tahun ini, ada 98 jumlah pendonor, dan pendonor ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran dalam mendonorkan darahnya,” kata Letkol Kes dr Hendro Yulianto. Dikatakannya, ada dua manfaat dari donor darah yaitu darah yang didonorkan bermanfaat untuk orang lain dan untuk pendonor dapat menyehatkan tubuh. “Untuk itu mari kita rutin untuk mendonor darah karena setetes darah yang kita sumbangkan dapat menyelamatkan jiwa manusia,” jelasnya. (Lay).

Narkoba Jaringan Internasional Dimusnahkan Borneo Tribune, Pontianak Narkoba jenis sabu seberat 125 gram milik dua orang pengedar jaringan internasional yang ditangkap Polda Kalbar beberapa waktu yang lalu, yakni AA dan KM, dimusnahkan Dit Reserse Narkoba Polda Kalbar,Jumat (4/4) kemarin. Sebelumnya, kedua pengedar narkoba jaringan internasional tersebut ditangkap, pada hari Sabtu (8/3) yang lalu, yakni di salah satu Hotel di Jalan Imam Bonjol, di mana aparat berhasil mengamankan 250 gram sabu dari kedua tersangka itu. Demi kepentingan penyidikan dan sudah diatur dalam UU, maka barang bukti narkoba dalam jumlah banyak harus dimusnahkan, sehingga Dit Resnar Polda Kalbar memusnahkan sebanyak 125 gram saja, sedangkan sisanya yang juga seberat 125 gram disisihkan untuk menjadi barang bukti saat proses persidangan. Menurut Dir Narkoba Polda Kalbar, kedua tersangka atas nama AA dan KM merupakan jaringan internasional dalam peredaran narkoba yang ada di pulau Kalimantan, di mana narkoba yang diedarkannya tersebut, merupakan berasal dari Malaysia.

Acara pemusnahan narkoba di Dit Resnar Polda Kalbar. FOTO:Achmad Mundzirin/Borneo Tribune

“Barang haram ini merupakan barang dari Malaysia. Tidak hanya narkotika, dan kedua tersangka yang kita tangkap pada tanggal 8 Maret ini, mengedarkan narkoba internasional jenis

sabu, khusus pulau Kalimantan, termasuk di Kalbar ini,”ungkap Dir Narkoba Polda Kalbar Kombes Pol Hendi Handono. Lanjut Kombes Pol Hendi Handono, kedepanya,

Borneo Tribune, Pontianak Nanang dan Ucok selaku pelaku pembunuhan terhadap Putri Wulandari pada hari Sabtu (29/3) yang lalu di Jalan A.Yani II Kecamatan Sungai Raya, terancam hukuman mati, lantaran diduga pembunuhan yang dilakukan Nanang dan Ucok secara sadis itu telah masuk unsur pembunuhan berencana. Hal ini ditegaskan Tamsil Soekoer selaku praktisi hukum di Kalbar, oleh Jumat (4/4) kemarin. Menurut Tamsil Soekoer, pembunuhan yang dilakukan oleh Nanang dan Ucok terhadap Putri Wulandari, dapat dikatakan berencana, lan-

taran ada rentang waktu atau jarak, bahkan memiliki suatu kronologis yang sudah direncanakan. “Pembunuhan berencana itu, pembunuhan yang sudah direncanakan, sudah mengatur rentang waktunya dan memikirkan cara melakukan pembunuhan terhadap si korban, dan ini sepertinya terjadi seperti apa yang dilakukan oleh Nanang dan Ucok terhadap Putri,”jelas Tamsil. Salah satu unsur pembunuhan berencana itu kan, menyiapkan alat yang digunakan untuk mengeksekusi korban. “ Nanang dalam melaku-

kan pembunuhan terhadap Putri, sudah menyiapkan alat untuk mengeksekusi Putri, yakni sebuah sangkur, di mana sangkur itu sudah diambil dari rumah, usai sepulang sekolah, kemudian dengan sengaja menjemput Ucok rekannya, untuk membawa Putri ke TKP pembunuhan Putri, apa ini tidak berencana,”jelas Tamsil. Dijelaskan oleh Tamsil pula, pembunuhan berencana ini sudah diatur dalam KUHP, yakni pda pasal 340, di mana pembunuhan berencana ancaman maksimal hukumannya adalah hukuman mati. “ Pasal 340 KUHP dapat

Sujadi: Kotak DPR RI Dikirim Menyusul Ketua KPU Kota Pontianak Sujadi saat dihubungi siang kemarin. Sujadi menjelaskan, belum didistribusikannya kota suara untuk DPR RI bukan karena belum ada barangnnya. Melainkan untuk lebih menjaga keamanannya. Pasalnya, untuk DPR RI akan menjadi penentu keberhasilan suksenya pemilu tahun 2014. Untuk kota suara DPR RI

diambil tindakan dan di proses sesuai hukum yang berlaku, apalagi sampai teridikasi mengedarkan narkoba,” pintanya. Terkait pemusnahan ini, Hendi Handono mengatakan, merupakan suatu hal yang diatur oleh undang – undang untuk penyidik, selain itu juga mencegah hal – hal yang tidak diinginkan, terutama hilangnya barang bukti. “ Pemusnahan adalah hal yang biasa dalam penyidikan, karena apabila barang bukti dalam jumlah yang banyak, wajib dimusnahkan, dan ini sudah diatur dalam undang – undang,”katanya. Sementara itu pemusnahan narkoba seberat 125 gram milik AA dan KM ini, berlangsung dihalaman Dit Resnar Polda Kalbar, dan dihadiri sejumlah instansi terkait, yakni seperti BNNK Pontianak/BNNP Kalbar, Kejati, Dir Narkoba Polda Kalbar, pihak pengadilan dan instansi lainnya. Di mana setiap instansi terkait yang menghadiri pemusnahan barang haram perusak bangsa itu, juga ikut berpartisipasi memusnahkan, yakni dengan cara memasukan sejumlah sabu ke dalam air kemudian diaduk dan dibuang.(Zrn).

Nanang dan Ucok Terancam Hukuman Mati

KPU Baru Sebar 3 Kotak Suara Borneo Tribune, Pontianak Sampai hari kedua pendistribusian kotak suara dari KPU Kota Pontianak ke setiap kecamatan, baru 3 kotak suara yang didistribusikan. Ialah kotak suara DPRD tingkat II, DPRD tingkat I, dan DPD. Sedangkan untuk kotak suara DPR RI akan menyusul menjelang hari pelaksanaan. Hal tersebut disampaikan

puhaknya terus meminta dengan jajaran serta instansi terkait untuk memperketat perbatasan, untuk mengawasi keluar – masuknya barang ilegal, termasuk narkoba. “Kami akan terus mengawasi perbatasan, karena di Perbatasan sangat rentan aktifitas keluar masuknya narkoba, terutama narkoba dari Malaysia,” jelasnya. Dikataan Hendi Handono, narkoba yang masuk ke Indonesia melalui perbatasan Malaysia, diduga melewati jalan yang kurang terawasi, karena di perbanyak jalan tikus yang mudah untuk memasukan narkoba. “Diperbatasan, sekitar puluhan jalan tikus, sehingga mudah masuk ke Indonesia. Begitu juga, perbatasan sangat minim alat untuk mendeteksi narkoba, lantaran hanya mengandalkan pemeriksaan secara manual saja,”katanya. Tidak hanya itu, menurutnya lagi, tidak hanya aparat dan instansi terkait yang harus mengawasi, melainkan peran serta masyarakat yang sangat penting untuk mengawasi lingkungan dari peredaran narkoba. “Jika ada orang yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak aparat, agar cepat

KPU Kota Pontianak baru akan mendistribusikan menjelang pelaksanaan. Sujadi menambahkan, pada hari pertama pendistribusian tanggal 3 April lalu, KPU kota Pontianak mendistribusikan ke Pontianak Utara, sedangkan di hari kedua kemarin, KPU Kota Pontianak mendistribusikan ke Pontianak. “Besok (hari ini)

kita ke Pontianak Tenggara dan lanjut ke Pontianak Selatan,” tuturnya. Sujadi menegaskan, pihaknya yakin pendistribusian logistic pemilu tidak akan mengalami keterlambatan. “H-2 sudah pasti selesai semua,” ungkapnya. Ditanya soal belum didistribusikannya kotak untuk DPR RI menurut

Sujadi lantaran berkas tersebut dokumen Negara yang harus dijaga kerahasiannya. Alas an lain, untuk menjaga keamanan di kelurahan serta di tempat Ketua KPPS. “Biar tak terlalu lama, meskipun berkas-berkas tersebut dijaga oleh pihak keamanan. Dalam pendistrusiannya, kita juga melibatkan keamanan,” pungkasnya. (Uby)

disangkakan terhadap Nanang dan Ucok, namun tergantung dari penyidik nya lagi seperti apa, apakah hanya 338 KUHP tentang pembunuhan biasa atau 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,”jelasnya. Lanjut Tamsil, untuk pembunuhan yang dilakukan secara spontanitas atau pembunuhan biasa, sebagaimana yang diatur dalam pasal 338 KUHP, bahwa pelaku sama sekali tidak berniat atau sengaja serta tidak merencanakan menghilangkan nyawa seseorang, melainkan secara spontinas saja. “ Misalnya, si A sedang berjalan kemudian bersenggolan dengan si B, sehingga tejadi cek cok mulut atau keributan terhadap keduanya, dengan tangan kosong atau alat yang ditemukan di TKP oleh si A, si A pun berkelahi atau dengan tangan kosong atau alat di TKP tersebut untuk berkelahi atau berduel dengan si B, sehingga si B meninggal, ini dapat dikatakan pembunuhan biasa atau penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia, beda dengan pembunuhan berencana, semuanya sudah dipersiapkan dan difikirkan secara matang oleh pelaku untuk menghabisi nyawa

TVS Pontianak

: 0812 5626 3889

TVS Ketapang

: 0852 4945 5790

TVS Pinoh

: 0813 4557 8321

TVS Merdeka JAYA Motor PTK : 0812 5666 3269

TVS Rasau

: 0857 8722 8838

TVS Sintang

: 0565 2025524

TVS Putussibau

: 0821 5125 9567

TVS Tepuai

TVS Singkawang

: 0857 5069 6740

TVS BM Sintang

: 0852 5260 1948

TVS Anugrah Sekadau

: 0813 4540 2238

Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS

: 0813 4528 6562

korban,”jelasnya. Selain itu dirinya juga mengomentari, terkait banyaknya pembunuhan yang terjadi di Kalbar, di awal – awal tahun 2014 ini, terhitung dari Januari hingga saat ini, khususnya di wilayah hukum Polresta Pontianak. “ Sekarang orang seenaknya main bunuh atau menghilangkan nyawa seseorang, dan tentu disini ada yang salah, apakah itu proses hukumnya atau latar belakang dari si pelaku,”ujar Tamsil. Dikatakan Tamsil, adanya kesalahan dalam proses hukum terhadap pelaku, dapat diartikan dari vonis yang diberikan hakim terhadap pelaku, misalnya tidak memberikan hukuman semaksimal mungkin kepada terdakwa atau tersangkanya. “ Karena tidak ada diberikan hukuman maksimal terhadap terdakwa atau tersangka pembunuhan, akhirnya muncul orang – orang yang nekat mengakhiri nyawa seseorang, padahal dengan motif yang sepele, misalnya cemburu dan sakit hati, jadi perlunya vonis maksimal, sehingga menjadi pelajaran bagi si terdakwa dan masyarakat, guna kasus – kasus pembunuhan pun tidak terulang lagi,”katanya.(Zrn).

CMYK

Borneo Tribune, Pontianak Kementrian Kesehatan RI menggelar Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Pontianak. “Pemerintah menanggung iuran JKN bagi masyarakat miskin dan tidak mampu,yang jumlah nya mencapai 86,4 juta orang, termasuk 1.343.859 orang di Provinsi Kalimantan Barat. “Kelompok ini disebut dengan Penerima Bantuan Iuran (PBI), ada sekitar 9.500 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk 237 di Provinsi kalbar. Dari jumlah tersebut, penyebarannya tidak merata di setiap Kabupaten/Kota,” kata Kepala Divisi Regional IV (DKI Jaya, Banten, Kalbar) BPJS Kesehatan Dr. Sri Ponco Handayani, MM, AAK, Selasa (4/3) di Hotel Santika Pontianak Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI, drg. Murti Utami, MPH mengungkapkan, untuk terus menyempurnakan program JPN, Kementerian Kesehatan senantiasa melakukan monitoring ke lapangan. “Selain itu juga, melihat kembali (review) berbagai peraturan yang telah di keluarkan Kemenkes juga mendorong Dinas Kesehatan provinsi untuk membuka saluran pengaduan,” jelasnya. Dijelaskannya, Dipusat, telah di buka saluran pengaduan Halo Kemkes melalui nomor 500-567 dan Halo BPJS di nomor 500-400. Untuk informasi lebih lanjut, kata Murti, dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567 ; sms 081281562620, faksimili (021) 52921669, website www.depkes.go.I’d dan alamat email. (Lay).

4


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Sabtu, 5 April 2014

5

Hak Preogatif TC Atlet Porprov Mempawah Dimulai Kepala Derah Tentukan Kadis Pendidikan Borneo Tribune, Kubu Raya Perombakan di sebagian besar jajaran kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kubu Raya yang belum lama ini dilakukan oleh Bupati Kubu Raya, Rusman Ali walaupun menuai banyak kontradiksi pendapat dibeberapa kalangan namun kebijakan tetaplah kebijakan yang telah diambil oleh kepala daerah tersebut. ”Saat ini banyak Kepala Dinas yang belum terisi dari segi administrasi tidaklah berpengaruh karena dibawah kepala dinas telah ada sekretaris hingga kepala bidang yang telah terstruktur dan roda birokrasinya tetap berjalan seperti biasanya,” terang Asisten I Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya, Sudiono Supyanto,S.Sos. Asisten I yang juga membidangi pemerintahan itu menjelaskan, kekosong-

an yang terjadi pada beberapa jajaran SKPD di Kubu Raya tersebut hanya berpengaruh kepada keputusan kebijakan yang memang harus kepala dinas yang mempunyai wewenang tersebut. “Mengenai birokrasi lainnya sudah pastinya dapat dijalankan oleh Pelaksana Tugas Harian (PLT) yang menjabat sementara mengisi kekosongan kepala dinas,” tuturnya. Dengan pergantian jajaran SKPD yang telah terlaksana itu menurutnya merupakan wewenang mutlak kepala daerah yang menjabat dan pastinya sudah melalui pertimbangan-pertimbangan matang dan terukur. “Memang tidak ada batasan mengenai kekosongan kepala dinas yang saat ini ada, akan tetapi jika kekosongan tersebut tidak terlalu lama pastinya akan lebih baik,” katanya.

Saat disinggung mengenai pergantian Kepala Dinas Kubu Raya, Ia menjelaskan sama seperti kepala dinas lainnya, mengenai birokrasi administrasi tetaplah berjalan dengan semestinya walaupun pergantian dilakukan pra Ujian Nasional yang sudah dekat. “Tidak ada pengaruhnya mengenai pencairan anggaran untuk Ujian Akhir maupun lainnya, karena telah ada mekanisme yang mengatur proses pencairan tersebut,” ujar Sudiono. Ia menambahkan, dengan adanya pergantian yang terjadi pada Dinas Pendidikan belum diketahui akan mengalami kekosongan hingga kapan namun menurutnya pergantian kepala dinas pastinya dilakukan melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang oleh pemangku kebijakan yaitu dalam hal ini kepala daerah. (Adex)

Borneo Tribune, Mempawah Training center atau pemusatan latihan kontingen Kabupaten Pontianak pada Pekan Olahraga Provinsi XI resmi dimulai, Kamis (3/4), kemarin. Pencanangan TC ditandai penyerahkan uang TC oleh Bupati Pontianak, Ria Norsan, kepada perwakilan atlet dan pelatih cabang olahraga di aula Kantor Bupati Pontianak. Turut hadir Wakil Bupati Rubijanto, Ketua KONI Kabupaten Pontianak H.M. Ali Bakar, dan perwakilan DPRD Kabupaten Pontianak. Ketua Satuan Tugas Kontingen Kabupaten Pontianak untuk Porprov XI, Jailani menerangkan, Porprov XI akan berlangsung pada bulan Juni mendatang di Kota Pontianak. Karenanya kontingen Kabupaten Pontianak punya waktu selama dua bulan untuk melakukan pemusatan latihan atau TC, yakni April–Mei. “Sebenarnya untuk pelatihan sendiri para atlet sudah digembleng oleh pengcabnya masing-masing. Tapi menjelang Porprov ini

kita melakukan pemusatan latihan,” katanya. Selain itu, Jailani menyatakan target Kabupaten Pontianak pada Porprov XI adalah posisi runner up atau juara kedua. Hal ini sejalan dengan prestasi yang selalu didapat Kabupaten Pontianak sepanjang sejarah penyelenggaraan Porprov, yakni selalu menjadi juara kedua. “Sejak digelarnya Porprov yang dulu bernama Porda, Kabupaten Pontianak selalu menempati peringkat kedua di bawah Kota Pontianak. Maka berkaca dari perolehan medali di Porprov tahun 2010 lalu, maka target realistis kita adalah mempertahankan peringkat tersebut,” imbuhnya. Guna meraih prestasi tersebut Jailani mengungkapkan pihaknya menargetkan untuk merebut sebanyak 12,6 persen dari total 435 medali emas yang disediakan. Persentase itu setara dengan 55 medali emas. Dirinya menuturkan pada Porprov X tahun 2010 silam Kabupaten Pontianak berha-

sil menjadi runner up dengan raihan medali emas sebanyak 42 buah. Cukup jauh tertinggal dari kontingen Kota Pontianak yang mendapatkan lebih dari 90 medali emas. Karenanya ia menyebut posisi juara kedua adalah target yang realistis pada Porprov 2014. “Target 55 medali emas sendiri diprediksi akan berasal dari delapan cabang andalan, yakni anggar, angkat berat, atletik, renang, panjat tebing, balap sepeda, sepak takraw, dan biliar. Selain itu kita juga berharap ada kejutan dari 17 cabang lainnya. Target 55 medali emas itu pun sesungguhnya adalah target minimal kita. Saya meyakini ada sejumlah cabang yang punya kemampuan lebih untuk menyumbangkan emas,” yakinnya. Sedangkan Bupati Pontianak Ria Norsan menyambut gembira optimisme yang dinyatakan Ketua Satgas Kontingen Jailani. Menurut Norsan keterbatasan dana bukan halangan untuk menunjukkan prestasi maksimal.

“Saya senang ada optimisme di tengah keterbatasan dana yang kita alami. Dengan dana minimal semoga bisa meraih prestasi maksimal,” kata Norsan. Untuk itu, Norsan meminta para atlet dan pelatih untuk mengedepankan semangat juang dalam menyongsong Porprov dua bulan mendatang. “Jika pelatih dan atlet sama-sama semangat, maka akan ada interaksi yang sinergis guna meraih prestasi maksimal,” katanya. Pada kesempatan itu Bupati Norsan juga menegaskan pemerintah daerah tidak akan menutup mata terhadap prestasi yang diraih atlet. Bersama DPRD Kabupaten Pontianak, Norsan menyatakan pemerintah daerah akan berusaha memberikan penghargaan atau bonus terhadap cabang-cabang olahraga yang berprestasi. “Namun kita tentu menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Harapan saya target kita pada Porprov nanti bisa tercapai,” ujarnya.(JoE).

Golkar Kuningkan Kecamatan Sungai Kunyit

Ribuan Massa Siap Dukung Sy Shaleh Borneo Tribune, Mempawah Ribuan massa menghadiri kampanye terbuka Partai Golkar di lapangan tanah kuning dipinggir Jalan Raya Desa Sungai Duri 1, Kecamatan Sungai Kunyit di Daerah Pemilihan Dapil 4 Ke-

camatan Sungai Kunyit, Toho dan Sadaniang, Kamis (3/4), kemarin. Dimana ribuan massa tersebut, tidak berhenti terus mengeluhkan nama Calon Legislatif (Caleg) Partai Golkar Nomor Urut 1 Dapil

4, Sy. Muhammad Shaleh dan siap memberikan dukungan pada 9 April mendatang. Kampanye yang juga dihadiri Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, semakin meriah dengan dihibur artis

Caleg Partai Golkar Dapil 4, Nomor urut 1 Sy. Muhammad Shaleh, ikut membakar semangat ribuan massa Golkar di Kecamatan Sungai Kunyit

Ribuan massa memadati lapangan tempat dilaksanakanya kampanye terbuka Partai Golkar

dangdut ibukotan yang mengajak para ribuan massa bernyanyi dan berjoget bergembira. Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD Partai Golkar, Rahmad Satria, dalam orasinya, meminta masyarakat memberikan dukungan kepada Partai Golkar. Karena menurutnya, Partai Golkar sudah terbukti membangun daerah secara merata, termasuk di Kabupaten Pontianak. “Jangan lupa 9 April. Pilih Caleg Partai Golkar Dapil 4, nomor urut 1 saudara Sy. Muhammad Shaleh. Karena beliau sudah bekerja keras memajukan daerah ini, khususnya di wilayah Kecamatan Sungai Kunyit. Bahkan berbagai sektor pembangunan sudah banyak diperjuangkannya,” kata Rahmad. Bahkan Rahmad, menjelaskan dengan memberikan dukungan kepada Partai Golkar, maka kesinambungan pembangunan antara Pemkab Pontianak akan semakin baik. “Bupatinya dari Partai Golkar, Ketua DPRD dari Partai Golkar. Apalagi Caleg Partai Golkar merupakan Caleg yang berkualitas, bukan asal copot sana copot sini, hanya untuk mencukupi. Kuota saja. Untuk itu, pastikan pilihan kepada Caleg Partai Golkar,” katanya. Sementara itu, Caleg Partai Golkar Dapil 4 Nomor Urut 1, Sy Muhammad Shaleh, mengaku terharu atas dukung ribuan massa yang hadir. Dan berharap kepada masyarakat jangan mudah terpengaruh terhadap para caleg yang menggunakan politik uang. “Saya tidak akan memberi uang, jika ada caleg atau tim sukses memberi uang,

tangkap dan laporkan. Namun saya percaya masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihannya. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan warga, khususnya di Kecamatan Sungai Kunyit,” katanya.

Selain itu, Suma Mahyudin, Caleg Partai Golkar Dapil Kalbar 2 Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak, nomor urut 5, dalam orasinya juga mengajak sibuan massa Partai Golkar agar memastikan pi-

lihan kepada para caleg Partai Golkar baik ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota di Kalbar. “Golkar sudah teruji, karena itu berikan dukungan maksimal kepada Partai Golkar,” katanya.(JoE).

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, berorasi dihadapan ribuan massa Golkar di Dapil 4 Kecamatan Sungai Kunyit

Para Caleg Partai Golkar diatas pentas terus dielukan para pendukung Partai Golkar


Bengkayang Borneo Tribune

Sabtu, 5 April 2014

6

Terancam Tak Ikut UN Suparni Berharap Ada Donatur Borneo Tribune, Singkawang Jelita (19), warga Jalan Gunung Merapi, Gang Amal No 33 A, Rt 031/Rw 013, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat ini menderita penyakit penyempitan tulang (Kifosis Deformity). Penyakit ini diketahuinya, setelah menjalani pemeriksaan dan harus menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta beberapa bulan lalu. “Awalnya dia sering mengeluhkan sakit pinggang. Saya kira itu sakit dikarenakan angin merasuk. Lalu saya panggilkan tukang urut kampung. Biasa kalau angin merasuk kan, anginnya harus dicabut. Tapi setelah dicabut, rasa sakitnya masih juga tidak hilang. Akhirnya saya panggilkan lagi sinsang, untuk diurut. Namun rasa sakit itu juga tidak mau hilang,” cerita Suparni, ibu angkat Jelita, sambil menangis. Diceritakan Suparni, sewaktu mengadopsi Jelita sejak umur 4 tahun sebagai

anak angkat, siswi yang duduk di kelas 3 SMK Pratiwi Kota Singkawang itu memang pernah jatuh. “Hanya saja, saya tidak tahu kalau dia jatuh dari mana. Namun, baru sekarang Jelita merasakan sakitnya,” cerita Suparni. Atas kondisinya sekarang ini, kata Suparni, kemungkinan anak angkatnya tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) yang hanya tinggal semingguan lagi. “Jika kondisinya terus-terusan begini, gimana anak saya mau mengikuti Ujian Nasional (UN) yang hanya tinggal seminggu lebih lagi ini,” kisah Suparni yang tak henti-hentinya menangis. Melihat pen yang terpasang pada tulang belakang Jelita itu, sepertinya Suparni sudah tidak sanggup lagi melihat penderitaan yang dialami anak angkatnya. “Kalau saja uangnya sudah ada, kemungkinan tidak perlu lagi menunggu kabar dari dokter RSCM untuk mencabut pen tersebut di Jakarta,” ungkapnya.

Namun yang menjadi pemikiran Suparni, kemana dia mau mencarikan uang untuk ongkos berangkat dan biaya hidupnya di sana. “Untuk biaya makan sehari-hari saja kami seadanya,” ujarnya. Untuk itulah, Suparni berharap, ada kiranya para donatur yang mau memberikan bantuan berupa uang, agar bisa membiayai hidupnya saat berada di Jakarta. Bagi masyarakat yang merasa terpanggil untuk ikut membantu, Suparni menyarankan agar menghubungi nomor Hand Phone, 081297895718 atas nama Jelita. Sementara itu, para tetangga tak henti-hentinya mendatangi kediaman Suparni untuk melihat kondisi Jelita yang terbaring lemah. Tak terkecuali juga, Walikota Singkawang, Awang Ishak. Melihat kondisi Jelita, Awang langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan dan pihak RSUD dr Abdul Aziz Singkawang untuk segera menanggulangi pasien. (RH)

Jelita terbaring lemah usai menjalani operasi di RSCM Jakarta beberapa bulan lalu / Foto Rudi /Borneo Tribune

Dua Pengguna dan Satu Kurir Narkoba Diringkus Polisi AF Mengaku Mengantar Barang AK

Tiga tersangka berikut barang bukti yang diamankan Satuan Narkoba Polres Singkawang / Foto Rudi /Borneo Tribune

Borneo Tribune, Singkawang Dua pengguna narkoba jenis sabu, Sabtu (29/3) berhasil diringkus Satuan Narkoba Polres Singkawang. Kedua pengguna itu adalah, Rek alias Ton (26), dan HH alias Hel (33). Polisi juga berhasil menangkap Af kurir narkoba yang mengaku mendapat perintah dari Ak, tahanan di Lapas Pontianak. Kapolres Singkawang, AKBP A. Widihandoko melalui Kasat Narkoba, AKP Carles Sitorus menyebutkan, penangkapan itu berawal dari adanya informasi masyarakat. “Kita selidiki, ternyata informasi itu benar,” kata Carles. Penangkapan pertama dilakukan kepada tersangka Rek alias Ton, di Jalan Kridasana, Gang Sehat, Kecamatan Singkawang Selatan, sekitar pukul 00.30 dini hari. Dari tangan tersangka, jelas Carles, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa 0,04 gram yang diduga sabu, alat penghisap bong, dan Hand Phone. Berdasarkan pengakuan dari tersangka, jika barang haram itu dia dapatkan dari Hel. Tak berlama-lama lagi, pihak kepolisian pun segera meringkus Hel di kediamannya yang beralamat di Jalan

Raya Sejangkung, Gang Talino, sekitar pukul 05.00 wib. “Dari tangan tersangka, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa 0,35 gram yang diduga sabu beserta timbangan dan alat penghisap bong,” jelas Sitorus. Berdasarkan pengakuan Hel, jika barang haram itu diambil dari kaki tangannya si Boss yang bernama KSF alias Af (44). “Tapi Hel tidak tahu siapa itu si Boss. Setau Hel kalau si Boss adalah narapidana yang saat ini masih berada di Lapas Klas II A Pontianak,” ujar Sitorus. Selang beberapa hari kemudian, Af pun berhasil diringkus satuan narkoba Polres Singkawang. Warga Kopisan itu ditangkap di Jalan Raya Sejangkung, Gang Durian, Rabu (2/4) sekitar pukul 11.30 wib. Af ditangkap yang pada saat itu sedang berjalan membawa sabu pesanan Hel, seberat 1,18 gram. Atas perbuatannya, ketiga tersangka ini dikenakan Pasal 112 ayat 1, dan 114 ayat 1, dengan hukuman penjara minimal 4 tahun, dan maksimal 12 tahun, karena ada yang mengedarkan dan menjadi perantara. Di hadapan wartawan, Ton

mengaku jika barang haram itu diberikan oleh Hel. Sebelumnya, dia juga pernah membeli untuk dipakai sendiri. Hel mengaku barang haram itu didapatkannya dari si Boss, yang merupakan tahanan Lapas Klas II A Pontianak. “Saya ditelepon si Boss, katanya ada barang kamu nanti diantar kaki tangan saya. Kamu tunggu saja,” ujar Hel. Menurutnya, terhitung 3 kali sudah bertemu dengan kaki tangannya si boss. Pertama ketemu di Jalan Kopisan. Kedua di Sagatani, dan ketiga di Sejangkung. “Barang yang saya beli itu selain untuk dipakai juga dijual untuk mengembalikan modal,” ujar pria yang mengaku sudah 3 bulanan menjalani bisnis haram itu. Sementara Af, mengaku hanya sekedar mengantarkan barang dari Ak, tahanan Lapas Klas II A Pontianak. “Saya ditelepon Ak, disuruh antarkan barang ke Lace (Hel),” ujar Af. Af mengakui dirinya tak pernah menggunakan barang haram tersebut. Pekerjaan itu terpaksa dilakukannya, lantaran beberapa bulan ini dirinya sedang tidak punya pekerjaan tetap. (RH)

Opini

UN Nafikan Kecerdasan Majemuk (Siswa) Oleh Y PRIYONO PASTI KERAGAMAN kemampuan yang dimiliki siswa adalah anugerah Ilahi yang tiada duanya. Oleh karenanya, pengakuan terhadap keragaman kemampuan tersebut adalah basis kehidupan manusia dalam membangun peradaban sebuah bangsa yang bermartabat. Membangun peradaban sebuah bangsa tidak hanya sekadar membutuhkan manusia-manusia unggul dalam bidang sains, tetapi juga ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Menyadari hal ini, (sesungguhnya) pemerintah telah memformulasikan sistem pendidikan (nasional) yang memungkinkan peserta didik mampu mengembangkan kemampuan potensialuniknya secara optimal. Dalam UU Sisdiknas (UU No. 20/2003 pasal3) misalnya, di sana dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Fungsi dan tujuan pendidikan (nasional) sebagaimana yang tertuang dalam UU Sisdiknas tersebut hanya mungkin diwujudkan jika didukung dengan sistem pendidikan yang demokratis, yang menghargai keragaman kemampuan peserta didik. Dalam tataran praktik/ implementatif, adakah sistem pendidikan kita sungguh menghargai keragaman kemampuan/kecerdasan majemuk yang dimiliki peserta didik? Rasanya jauh panggang dari api! Ujian Nasional (UN) telah menafikan keberagaman kemampuan/kecerdasan peserta didik. Sampai hari ini, para birokrat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bertahan pada argumen bahwa UN

merupakan alat ukur kualitas pendidikan nasional. Sampai-sampai pejabat BNSP berbangga hati dengan kenaikan hasil ujian nasional. Padahal kecerdasan intelektual, (apalagi dengan soal pilihan ganda) yang identik dengan kemampuan menghafal, hanyalah satu dari kecerdasan-kecerdasan lain yang dimiliki oleh peserta didik (manusia) (lih. juga M Ghufran H. Kordi, 2013). Tidak Menghargai Keunikan UN sama sekali tidak menghargai keunikan yang dimiliki peserta didik. Substansi visi pendidikan yang menghendaki agar di masa mendatang anak-anak menjadi cerdas (intelektual, emosional, spiritual), bermoral, berkepribadian mantap, mandiri, disiplin, jujur, bertanggung jawab, memiliki etos kerja, memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif di tengah arus globalisasi yang begitu dahsyat saat ini diabaikan. Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, tetap saja bersikukuh melaksanakan UN dengan segala dalihnya.

Hanya pertanyaan kritisreflektifnya, adakah UN berkorelasi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan dan kualitas kemanusiaan manusia peserta didik? Tidakkah UN yang sematamata mengejar dan mementingkan nilai angka kuantitatif itu justru hanya memacu anak mencari jalan pintas, memburu ‘trik’, mengembangkan ‘akal bulusnya’, menghalalkan segala cara untuk mencapai angka minimal standar kelulusan (baca: lulus ujian?) Apa jadinya generasi peradaban negeri ini jika mereka tidak mendapatkan pemahaman yang benar tentang hakikat pendidikan yang sesungguhnya? Bukankah dengan demikian upaya ke arah optimalisasi kemanusiaan manusia peserta didik menjadi insan-insan yang cerdas (intelektual, emosional, spiritual, dan sosial), berwatak, berpribadi, berohani, bermoral, dan bertoleransi itu semakin jauh dari harapan? Miris Sebagai pendidik, penulis miris melihat kenyataan

(praktik) pendidikan kita yang tidak akomodatif dan diskriminatif. Bagaimana kita memaknai seorang peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa di bidang seni musik, seni lukis, seni suara, fotografi, dan olah raga, tidak lulus hanya karena nilai fisikanya tidak mencukupi ketentuan UN?. Bagaimana kita memaknai seorang peserta didik yang sangat mahir membuat opini dan piawai menulis puisi dan karyanya sudah sering dimuat di media massa, tidak lulus karena nilai matematikanya jeblok? Bagaimana kita memaknai peserta didik yang sangat mahir bermain piano tidak lulus karena nilai bahasa Inggrisnya kurang? Pendidikan itu, sesungguhnya untuk apa dan siapa? Mengacu pada Howard Gardner, seorang ahli perkembangan intelektual, setiap manusia (peserta didik) memiliki sejumlah kecerdasan (inteligensi) dalam tingkatan yang berbeda-beda. Sejumlah kecerdasan/inteligensi tersebut antara lain: (1) verbal-bahasa, (2) logika-matematika,

(3) keruangan, (4) musik, (5) gerakan badan, (6) interpersonal, (7) intrapersonal, dan (8) alam lingkungan. Berdasarkan konsep kecerdasan majemuk ini, jika seorang peserta didik tidak (di)lulus(kan) karena nilai satu mata pelajarannya tidak mencapai standar yang ditentukan, ini berarti sistem yang dibangun telah melecehkan kemampuan/kecerdasan peserta didik. UN dirancang dengan menggunakan ukuran yang tidak mengakomodasi keragaman kemampuan/kecerdasan peserta didik. Jika demikian halnya, apa yang dikemukakan oleh M Ghufran (2013) sungguh menjadi kenyataan. UN melecehkan bahkan menjadi penghianat terhadap keragaman kemampuan/kecerdasan peserta didik. Bakat alami peserta didik yang dibawanya sejak lahir menjadi tidak berkembang bahkan hancur karena UN memaksanya untuk menghafal pelajaran-pelajaran yang tidak mampu membantunya mengembangkan kreativitas dan kemandirian.

UN tidak lebih dari sistem perpanjangan tangan kapitalisme yang perancang sistem pendidikannya adalah orang-orang yang melihat dan menempatkan manusia (baca: peserta didik) tidak lebih dari barang produksi, komoditas. Pendidikan dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sistem pendidikan nasional yang demikian (UN) tidak akan mampu melahirkan generasi peradaban yang cerdas (intelektual, emosional, spiritual), bermoral, berkepribadian mantap, mandiri, disiplin, jujur, bertanggung jawab, memiliki etos kerja, otentik, dan memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Sebaliknya hanya melahirkan manusia-manusia yang tidak berpendirian, tidak mandiri dan kreatif, koruptif, hipokrit, opresif, rasialis, diskriminatif, dan suka jalan pintas. Apa yang dapat diharapkan dan dibanggakan negeri ini dari generasi peradaban yang demikian? Penulis Seorang Pendidik Alumnus USD Yogyakarta Tinggal di Kota Pontianak


Sabtu, 5 April 2014

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Tidak Terdaftar, Alat Berat Akan Disegel Borneo Tribune, Ngabang Kepala Kantor Samsat Ngabang, Nasdiansyah, menyatakan kesiapannya untuk menjalani pengumuman Gubernur tentang Bea Balik Nama (BBN), kendaraan bermotor alat-alat berat/ besar. “Kami siap menindaklanjuti pengumuman dari Gubernur Kalbar itu. Mungkin dalam waktu dekat ini kami akan melayangkan surat kepada sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan untuk memberikan

data alat-alat berat yang dimilikinya. Dengan data itu, kita akan menetapkan alatalat beratnya,” ujar Kepala UPPD Samsat Ngabang, Nasdiansyah, kemarin di kantornya. Hal mana dikatakannya, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Pemprov Kalbar ke 57, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalbar memberikan keringanan Bea Balik Nama (BBN) kendaraan bermotor alat-alat berat/besar. Keringanan bea balik nama

Nasdiansyah. FOTO Ya’ Syahdan/ Borneo Tribune

inipun dilaksanakan di seluruh Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Dispenda Kalbar mulai 20 Januari 2014 lalu hingga 20 Mei 2014 mendatang. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Kalbar, Cornelis mengeluarkan pengumuman No. 973/65/ DISPENDA/2014 tentang pemberian keringanan bea balik nama kendaraan bermotor alat-alat berat/besar. Atas dasar pengumuman Gubernur tersebut, Samsat Ngabang menghimbau kepa-

da pemilik kendaraan berat untuk segera mendaftarkan kendaraannya itu ke UPPD Samsat Ngabang. “Kalau sudah diberi kesempatan supaya pemilik alat berat bisa mendaftarkan alat beratnya itu ke Samsat Ngabang, tapi tetap tidak dihiraukan, kita akan menindak langsung kendaraan alat berat yang belum mendaftar itu,” tegasnya. Ia menambahkan, nantinya akan diturunkan tim dari Pusat untuk menertibkan alat-alat berat yang be-

lum terdaftar di Samsat Ngabang itu. “Mungkin tim dari Pusat akan melakukan penyegelan terhadap kendaraan alat berat yang belum terdaftar dan belum membayar pajak itu. Apalagi sebelumnya kami sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pemilik kendaraan alat berat,” katanya. Dikatakan Nasdiansyah, pemberian keringanan alat berat tersebut sebatas kepada penanganan BBN alat berat. “Untuk tahun pembuatan 2013 ke bawah itu, ken-

daraan alat berat yang dimiliki dikenakan BBN 0 persen. Oleh karena itu, dengan dibebaskannya BBN tersebut, pemilik kendaraan alat berat segera mendaftarkannya ke Samsat Ngabang,” pintanya. Kemudian untuk alat berat dengan tahun pembuatan 2014, dikenakan BBN sebesar 0,75 persen. “Perlu diketahui juga oleh pemilik kendaraan alat berat, pajak kendaraan alat berat itu tidak besar, tarifnya hanya 0,2 persen,” jelasnya. (Syah)

Gagal Menyusui Karena Flat Nipple? Dilaputri

Iskandar Haris menyampaikan LPJ kepengurusan masa bhakti 2009-2014. FOTO Istimewa

Tidak Quorum

Pemilihan Pengurus Yayasan Nurul Islam Ditunda Borneo Tribune, Ngabang Kepengurusan Yayasan Nurul Islam Ngabang Kabupaten Landak masa bakti 2009-2014 sudah berakhir sejak 31 April lalu. Berakhirnya masa kepengurusan Yayasan Nurul Islam itu ditandai dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Nurul Islam masa bakti 2009-2014, Iskandar Haris. Penyampaian Lpj itu dilakukan dalam rapat pengurus yang digelar Senin (31/3) di Musholla Yayasan Nurul Islam Ngabang. Hadir dalam rapat tersebut, dewan pendiri, dewan pembina, dewan pengawas, Sekretaris yayasan masa bakti 2009-2014, Kepala Sekolah RA/PAUD, MI, SMP, SMA dan Pimpinan Pondok Pesantren dibawah naungan Yayasan Nurul Islam serta sejumlah pengurus lainnya. Mantan Ketua Yayasan Nurul Islam masa bakti 2009-2014, Iskandar Haris mengatakan, selama ia memimpin Yayasan Nurul Islam, ada sejumlah program kerja yang sudah tercapai. “Program itu berupa pembangunan gedung serba guna berlantai dua yang menelan dana sebesar Rp. 1,5 miliar. Kemudian, pembangunan satu gedung baru RA Nurul Islam, pembangunan gedung MI, pembangunan Kantor MI, pembangunan gedung Pondok Pesantren, pembangunan gedung SMA dan pembangunan tower air,” ujarnya. Dikatakannya, sebelum ia memimpin Yayasan Nurul Islam, Pondok Pesantren belum memiliki Surat Izin Operasional (SIO). Tetapi sekarang sudah. “Pada saat kepemimpinan saya, kami langsung mengurus SIO tersebut. Demikian juga dengan SIO PAUD dan RA Nurul Islam sudah keluar di masa kepemimpinan saya,” akunya. Memang ada program kerja yang belum tercapai di

masa kepemimpinannya. “Program itu seperti penyempurnaan pembangunan gedung MI yang direncanakan 3 lantai, tapi baru terbangun satu lantai,” katanya. Kemudian tambahnya, pembangunan gedung SMA yang direncanakan tiga lantai, tapi baru pembangunan lantai pertama yang saat ini masih dikerjakan. “Kemudian, pemagaran lingkungan komplek Nurul Islam yang akan dibangun bertahap. Selanjutnya, pembangunan kantin terpadu milik Nurul Islam,” ucapnya. Diakuinya juga, dari 9 unit yang ada di Nurul Islam, 7 sudah berjalan. Sedangkan 2 unit lagi yakni poliklinik dan BMT belum berjalan. “Hal ini dikarenakan terkendala oleh SDM. Alhamdulillah, semua unit yang ada sudah mampu melaksanakan manajeman yang baik,” katanya. Dari sisi laporan keuangan Yayasan Nurul Islam, pada tahun 2009 tidak ada saldo kas. “Hal ini dikarenakan ketua yayasan yang lama Gusti Sofyan mengundurkan diri. Beliau hanya menjabat selama 2009 dan 2010. Kemudian, saya dipercaya untuk memimpin yayasan sampai tahun 2014 ini,” jelasnya. Ia menambahkan, untuk kas tahun 2010 terjadi minus Rp. 17.802.550. “Kemudian, tahun 2011 saldo kas sebesar Rp. 9.603.850, tahun 2012 sebesar Rp. 34.228.120 dan tahun 2013 sebesar Rp. 38.247.970,” jelasnya. Dari penyampaian LPJ tersebut, baik dewan pendiri, dewan pembina dan dewan pengawas, dapat menerima LPJ Ketua Yayasan Nurul Islam Ngabang masa bakti 20092013 tersebut. Sedianya, selesai diterimanya LPJ itu, akan digelar pemilihan ketua yayasan yang baru. Tapi dikarenakan tidak tercapainya quorum untuk pemilihan ketua yayasan baru, akhirnya pemilihan

itu ditunda sampai batas 17 hari setelah berakhirnya masa jabatan pengurus lama. Pucuk pimpinan yayasan Nurul Islam inipun diambil oleh dewan pengawas yayasan. (Syah)

Sejak hamil saya sudah keukeuh akan menyusui anak saya dengan ASI ekslusif, bahkan akan berusaha bisa berlanjut terus sampai dua tahun. Pede saya semakin meningkat sejak saya mulai membekali diri saya dengan ilmu soal ASI sejak kehamilan pertama saya kemarin, dari browsing soal ASI sampai ikut kelas laktasi. Bahkan mengetahui fakta bahwa saya memiliki puting yang termasuk flat nipple cenderung inverted pun tidak membuat saya khawatir sama sekali. Juga ketika menyadari bahwa belum ada setetes pun ASI yang rembes sampai usia kehamilan masuk bulan ke-8, saya tetap yakin saja kalau sudah waktunya akan keluar kok. Padahal teman-teman saya yang hamil banyak yang cerita kalau ASI mereka sudah rembes sejak masuk trimester ketiga kehamilan. Sembilan bulan berlalu, and how talk is always cheap, dan niat ternyata memang tahap termudah dari sebuah rencana. Diawali dari proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang saya dan bayi saya, Julia, lakukan di awal kelahirannya di mana Julia malah memilih bobok dari pada berusaha mencari puting saya, bahkan sampai satu jam berlalu. Padahal sudah saya ajak bicara

dan coba kelitiki, tapi dia hanya bergerak sedikit, lalu bobok lagi pulas. Dalam hati saya, ah gapapa deh, yang penting dapat skin to skin-nya… Namun gagal menyusui di IMD belum membuat saya gentar. Di malam pertama di rumah sakit pun saya masih santai walau ASI saya baru keluar kalau dipencet keraskeras—secuil pula. Julia belum ada tanda-tanda haus dan minta nyusu. Dengan bekal bahwa bayi dapat bertahan tanpa makanan sampai hari ketiga kelahirannya, saya tenang saja walau belum setetes pun ASI masuk ke perutnya. Until drama started here… Di malam kedua, Julia bangun dan menangis kencang. Popok sudah ganti, namun masih menangis. Saya mulai berpikir kalau dia sudah mulai haus, karena seharian cuma bobok terus walau sudah saya tawari payudara yang sudah saya olesi kolostrum yang alakadarnya keluar. Saya berusaha mencekoki payudara saya supaya dihisap olehnya, namun bukannya mau, malah tambah kencang tangisnya. Mendengar tangisnya, runtuh percaya diri saya. Belum lagi, saya ditongkrongi banyak orang yang ingin menyaksikan proses menyusui saya. Dari suami, ibu mertua, sampai sahabat-sahabat saya yang sedang menjenguk. Rasa malu, minder dan khawatir tidak dapat menyusui mulai muncul. Saya panik dan mulai stres, padahal saya tahu ini akan mempengaruhi produksi ASI saya yang masih seret. Beruntung saya berada di lingkungan yang mengerti tentang pentingnya ASI. Dari keluarga sampai pihak rumah sakit tidak ada yang mengimingi susu formula sama sekali. Meski begitu, tatapan-tatapan kasihan pada bayi saya yang tidak mau menyusu sukses membuat saya semakin ciut. Terutama ketika bentuk puting saya mulai dijadikan kambing hitam kenapa Julia menolak menyusu, ditambah

produksi ASI saya yang masih sedikit, walau saya sudah diyakinkan oleh bacaan-bacaan sampai langsung oleh konselor laktasi di kelas yang saya hadiri bahwa bentuk puting bukan lah kendala karena bayi menyusu bukan pada puting, tetapi pada aerola. Sampai di rumah, di hari ketiga, bersyukur ASI sudah mulai banyak. Saya mulai pompa. Namun, Julia masih bobok terus. Sekalinya bangun, masih menolak menyusu. Akhirnya saya dan suami pelan-pelan mulai menyuapinya dengan sendok. Sampai hari keempat masih sama, dan masukan-masukan untuk pakai dot atau nipple shield mulai berdatangan. Sedang kami masih keukeuh akan berusaha melatih Julia latch on. Sempat kepikiran untuk konsultasi ke klinik laktasi, namun belum sempat, kami harus dikejutkan dengan fakta kalau bilirubin Julia yang tadinya normal mendadak melonjak dua kali lipat, dan Julia harus difototerapi. Hancur hati kami, karena mulai merasa bersalah dengan kekeraskepalaan kami untuk tidak cari jalan pintas mengisi perut Julia sampai Julia kuning karena kekurangan cairan. Akhirnya, kami menyerah, saat difototerapi, kami membiarkan Julia meminum ASIP saya dengan dot. Karena mau maksa menyusui langsung pun, nyatanya Julia memang belum bisa melekat dengan baik, dan saya khawatir penyinaran tidak akan efektif kalau Julia harus sering diangkat untuk diberi ASIP melalui feeder cup. Alhamdulillah…Ternyata ‘mengalah’-nya kami menggunakan dot, berhasil membantu bilirubin Julia terjun bebas mendekati normal, dan Julia bisa kami bawa pulang. Di rumah, saya belum menyerah dan masih berusaha mengajak Julia belajar latch on. Julia sempat stress karena tidak sukses-sukses melekat, saya menyerah dan memberikan ASIP lewat dot lagi. Namun ketika saya sudah hampir

menyerah untuk mencoba belajar latch on lagi dan sudah menentukan jadwal untuk datang ke klinik laktasi, ketika Julia menyusu lewat dot sambil saya gendong, tiba-tiba dia melepas dotnya dan mengendus-endus dada saya. Lalu saya buka kancing baju dan menawarkan payudara, tanpa berlama-lama, Julia melahap aerola saya dan akhirnya berhasil menyusu dengan baik. Sungguh nikmat rasanya bisa merasakan menyusui langsung. Momen di mana saya dan Julia bisa sangat intim dan intense. Saling bersentuhan, saling menatap. Pokoknya surga lah! Dan, dengan perjuangan setiap menyusui harus sabarsabar menunggu Julia melekat sempurna, malah tidak jarang disertai drama menunggu Julia nangis dulu karena mulai frustrasi, Alhamdulillah.. belum sampai usia Julia genap sebulan, dia sudah pintar menyusu tanpa harus berlama-lama latch on dan tentunya, no more drama before breastfeeding. Sejak awal, modal saya menyusui memang cuma keras kepala dan keukeuh. Kalau saya tidak punya itu, entahlah, mungkin saja saya akan end up seperti saudara dan teman saya yang berhasil ASI ekslusif tapi tanpa pernah menyusui langsung, atau seperti tetangga saya yang menyerah segera pada nipple shield dan harus menghadapi fakta bahwa produksi ASInya yang tadinya melimpah mendadak kering di bulan ketiga. Ketika ditanya kenapa, ketiganya menjawab senada, “putingku rata, jadi gak bisa nyusuin…” didukung jawaban orangtuanya yang mengiyakan dan mengambinghitamkan bentuk puting seperti yang pernah saya alami juga pada awal menyusui. Bersyukur, saya bisa membuktikan sendiri, kalau puting tidak normal bukan lah masalah selama mengantongi modal itu tadi. Pokoknya yang penting semangat terus ya, Mommies! (Sumber http://mommies daily.com)


Sekadau Borneo Tribune

Sabtu, 5 April 2014

8

Simon : Jabatan itu Amanah dan Kepercayaan

Kebakaran yang melanda pasar Nanga Mahap menghanguskan enam buah Ruko serta satu rumah warga.// foto Istimewa

Pasar Nanga Mahap Terbakar Borneo Tribune, Sekadau Musibah kebakaran melanda pusat Kecamatan Nanga Mahap, tepatnya di ruas jalan Sudirman, Kamis (3/4) petang kemarin. Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, setidaknya ada 7 Kepala Keluarga yang menjadi korban kebakaran itu. Camat Nanga Mahap, Hermanto ketika dikonfirmasi menyebutkan, api mulai menjalar sekitar pukul 18.00 sore menjelang azdan maghrib. Bangunan yang terkena sambaran api yakni ruko milik H.

Sadiyo 3 pintu, ruko Hasen 1 pintu, ruko Hamjah 1 pintu, Ruko Tono 1 pintu, milik Lim Janto 1 pintu, ruko Sri Wahyuni 1 pintu serta rumah tinggal Hamzah juga ikut terbakar. Delapan ruko yang posisinya berderet itu hangus ludes dilahap api. Sementara rumah tinggal Hamzah sebagian mengalami kerusakan. “Lokasi kebakaran di jalan Sudirman, Desa Nanga Mahap. Api mulai terlihat sekitar pukul 18.00 sore. Ada lima bangunan yang terkena amuk-

an api. Tidak ada korban jiwa,” kata Hermanto melalui telepon selulernya, Jumat (4/4). Hermanto mengatakan, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian perihal penyebab kebakaran itu. Kerugian materi pun belum dapat diperkirakan. “Kerugian dan penyebab kebakaran masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Kita belum dapat infonya,” tulis Hermanto.Pihak Mapolres Sekadau bersama Polsek Nanga Mahap sedang mendalami ka-

sus kebakaran itu. Kabar tentang kebakaran yang melanda pasar Nanga Mahap menyebar cepat ke berbagai penjuru Bumi Lawang Kuari. Dikabarkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Jumat (4/4) sore akan menuju lokasi untuk menyalurkan bantuan. “Ya kabarnya sore ini (kemarin) BPBD akan datang menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran,” tutur Hermanto. (Mto).

Simon Petrus

Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau Simon Petrus menegaskan para pejabat di lingkungan Pemkab Sekadau, mulai dari pemegang jabatan tinggi hingga pejabat teknis untuk menunjukkan etos kerja tinggi. Baru-baru ini, Bupati telah melantik 141 orang pejabat eselon II hingga eselon V. Mantan camat Kecamatan Belitang Hulu itu meminta agar jabatan yang dipegang dapat dijalankan penuh tanggungjawab. “Besar atau kecil, tinggi atau rendah jabatan yang anda pegang harus dijalankan dengan baik dan penuh tanggungjawab. Jabatan merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan dan saya mengharapkan agar kepercayaan yang diberikan dapat dijawab dengan kinerja yang baik pula,” kata Bupati di aula kantor Bupati Sekadau, belum lama ini. Salah satu faktor untuk menjawab kepercayaan itu yakni kejujuran. Para pejabat diinginkan untuk bersikap jujur dalam mengemban amanah yang dititipkan kepadanya. “Kejujuran adalah faktor penting untuk menjawab kepercayaan yang diberikan kepada rekan-rekan pemegang jabatan,” ujar Simon. Ia juga meminta agar para pejabat tidak gampang mengeluh. Pekerjaan sekecil apapun harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Pembagian tugas sudah jelas, setiap jabatan yang dipegang sudah diatur apa saja yang harus dilakukan. “Bahkan, bagian mengonsep pidato sekalipun pun ada petugas khusus. Jangan pikir kering atau basah jabatan yang anda pegang. Tapi sebaliknya jalankan tugas itu dan tunjukkan kepada pimpinan bahwa anda bisa kerja,” tuntas Bupati. (Mto).

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

13 Orang Eks Pasien Jiwa Tiba di Sekadau

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau dr. Wirdan Mahzumi bersama jajaranya, dan Kepala Puskesmas Selalong diabadikan bersama belasan eks pasien jiwa di Puskesmas Selalong, Kamis (3/4) sebelum dipulangkan ke pihak keluarga.//foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune Borneo Tribune, Sekadau Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Dinas Kesehatan semakin menunjukkan keseriusannya dalam memperhatikan penanganan penyakit kejiwaan. Sejak adanya kebijakan penanganan pasien jiwa, kader kesehatan jiwa dari Pemerintah Kabupaten Sekadau beberapa tahun lalu, Dinas Kesehatan semakin gencar melakukan jemput bola dan menangani pasien gangguan kejiwaan. Bahkan Kabupaten Sekadau mendapat gelar pilot project penanganan kejiawaan di Kabupaten kota di Kalbar oleh Kemenkes RI. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, dr. Wirdan Mahzumi menuturkan ada 13 orang mantan pasien jiwa (PJ) yang dipulangkan ke Sekadau. Mereka sebelumnya telah menjalani pengobatan di Singka-

wang. Ketiga belas orang mantan pasien jiwa ini telah dinyatakan sembuh dan siap membaur bersama masyarakat. Sebelum dijemput oleh keluarga masing-masing, mereka diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh Dinkes Sekadau. “Ada tiga belas orang yang sudah dinyatakan sembuh. Karenanya, mereka akan diserahkan kembali kepada keluarga masing-masing. Kondisi mereka sudah sehat dan bisa membaur dengan masyarakat. Namun masih perlu perawatan berupa obat,” tutur Wirdan usai memberikan pembekalan kepada eks pasien jiwa, Kamis. Wirdan menceritakan Pemkab memulangkan mantan penderita penyakit kejiwaan asal Kabupaten Sekadau yang sudah sembuh. Mereka tiba di Sekadau pada Rabu (2/4) malam dan diinapkan di Puskesmas Selalong. Puskes-

PPK Belitang Hulu Distribusi Logistik Pemilu Borneo Tribune, Sekadau Persiapan Pemilihan Umum anggota legislatif dan DPD RI, 9 April pekan depan disejumlah Kecamatan di Kabupaten Sekadau terus dioptimalkan. Persiapan-persiapan terus dila-

kukan mulai dari tingkat KPU, dan PPK Kecamatan bahkan ditingkat TPS. Jumat Kemarin (4/4), Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Kecamatan Belitang Hulu mendistribusikan sejumlah

logistik 13 Desa disana. Anggota PPK Kecamatan Belitang Hulu, Nazur Yardana, menginformasikan bahwa PPK Kecamatan Belitang Hulu mulai Jumat (4/4), dan Sabtu mendistribusikan logistic Pemilu ke PPS

wilayah kerja Belitang Hulu. “Hari Ini (kemarin) kita sudah mulai mendistribusikan logistik pemilu ke PPS di 60 TPS,” kata pria yang akrab disapa Joy lewat sambungan telepon Kamis. Joy mengatakan pihak PPK

mas Selalong nanti akan menjadi Rumah Singgah Pasien Jiwa. “Puskesmas selalong ini kan nantinya akan menjadi Rumah singgah pasien jiwa, kita pun terus persiapan dan penambahan fasilitas,” timpal Pria Berkacamata itu. Adapun ke13 mantan pasien jiwa yang didata pihak Dinkes, masing-masing berasal dari Kecamatan Nanga Taman sebanyak 3 orang, Nanga Mahap 1 orang, Belitang 1 orang, Belitang Hulu 1 orang, Sekadau Hulu 2 orang, dan Sekadau Hilir 6 orang. Kendati sudah dipulangkan ke keluarga dan dinyatakan sudah sembuh, namun mantan penderita gangguan kejiwaan masih sangat rentan kembali mengalami gangguan. Karenanya, Wirdan berpesan kepada masing-masing keluarga untuk tidak membiarkan mereka putus mengkonsumsi obat.

“Yang penting jangan sampai putus obat. Mereka harus diberikan obat secara terus menerus tentunya semakin lama dosisnya semakin ringan. Kalau sampai dibiarkan tidak mengkonsumsi obat, kita takutkan mereka kembali mengalami gangguan. Kuncinya adalah pemberian obat secara teratur dan kontinyu,” pesan Wirdan. Jika stok obat yang dibekali sudah habis, keluarga dapat memperoleh obat di Puskesmas-Puskesmas setempat. “Di setiap Puskesmas ada kita titipkan obat khusus untuk para mantan penderita gangguan kejiwaan. Kita harapkan keluarga pasien tidak membiarkan obatnya habis,” ucap Wirdan. Wirdan juga berharap masyarakat di lingkungan tempat tinggal mantan pasien jiwa untuk menerima keha-

diran mereka dan selayaknya diterima sebagai masyarakat biasa. Bagaimanapun, kata Wirdan, mereka merupakan bagian dari masyarakat setempat. “Lagipula, kondisi kejiwaan mereka sudah normal. Mereka mampu berinteraksi dan beraktivitas seperti orang normal, bisa bekerja, ya pokoknya sudah berkativitas seperti orang pada umumnya. Saya berharap mereka bisa diterima di lingkungan masing-masing,” harap Wirdan. Sementara itu, informasi dari Dinkes Sekadau, saat ini masih ada sekitar 40-an pasien jiwa asal Kabupaten Sekadau yang tengah menjalani perawatan di RSJ Kalbar yang beralamat di Singkawang. Pemkab melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau pun menangani dan melayani mereka secara rutin. (Mto).

Kecamatan Belitang Hulu sendiri, sudah melakukan bimbingan teknis soal kegiatan Pemilu kepada ketua KPPS di 60 TPS. Oleh karena itu, PPK percaya KPPS mampu bekerja professional selama Proses pemilu dan terpenting pada hari pencoblosan nanti. “Sebelumnya telah di berikan

bimtek ke PPS dan bimtek KPPS tanggal 2 dan 3 april lalu, jadi kami yakin petugas PPS bisa bekerja dengan baik,” sebutnya. Joy mengatakan sedikit kendala mengenai pendistribusian logistik Pemilu ke 60 TPS. Kendala pertama akibat medan yang sulit ditempuh menggunakan kendaraan. PPK Kecamatan

Belitang Hulu sendiri mengurusi 60 tempat Pemugutan Suara (TPS) dari 13 Desa. “Kendala kita membawa kotak suara ke TPS ditambah lagi ada medan jalan menuju TPS yang sulit dijangkau. Per TPS ada 4 kotak suara, kita mengirim 240 kotak suara ke 60 TPS,” jelasnya.(Mto).


Sintang-Melawi Sabtu, 5 April 2014

Borneo T Tribune

Dilanda Kemarau Panjang

80 Persen Lahan Pertanian Gagal Panen Borneo Tribune, Sintang KEMARAU panjang yang melanda Provinsi Kalbar, termasuk Kabupaten Sintang dua bulan lalu sehingga menyebabkan terjadinya bencana kekeringan. Akibatnya, lahan pertanian petani yang telah ditanami mengalami gagal panen. “Hasil pantauan kami di lapangan, lahan pertanian

yang gagal panen mencapai 80 persen lebih dari seluruh lahan pertanian yang ada di Kabupaten Sintang. Kemarau panjang itu telah menyebabkan bencana kekeringan dan mengakibatkan rawan pangan. Kondisi itu makin diperparah dengan jatuhnya harga karet yang cukup drastis sampai di bawah Rp 10 ribu,” ungkap Askiman, baru-

baru ini. Menurut Askiman, bencana kekeringan melanda semua kecamatan di wilayah Kabupaten Sintang sehingga diperlukan tanggap darurat untuk penanganan bencana tersebut. Kekeringan yang paling parah terjadi pada lahan pertanian kering, sedangkan pada lahan pertanian basah (sawah) masih ada

yang bisa diselamatkan. “Ketika kemarau melanda, tanaman padi petani sudah mulai berbunga sepanjang 58 meter. Karena tidak ada air, tanaman padi tetap berbuah tapi tidak ada isinya atau hampa,” timpalnya. Menurutnya, kondisi tersebut membuat penghasilan atau produksi petani mengalami penurunan yang luar

biasa. Jika dalam kondisi normal, setiap hektar tanaman padi petani bisa mendapatkan 1 ton lebih beras. Namun pada musim panen beberapa waktu lalu, petani hanya bisa membawa pulang kurang dari 30 kilogram gabah. “Kondisi inilah yang perlu diantisipasi,” ucapnya. Askiman menambahkan, terkait kondisi tersebut bahwa dua hari setelah dirinya dilantik sebagai kepala BPBD, dirinya langsung melakukan investigasi ke lapangan. Sejumlah kecamatan dikunjunginya untuk melihat kondiri real di lapangan. Investigasi lapangan dilakukan dengan dasar penetapan dari Bupati tentang darurat bencana kekeringan. “Data yang telah kami himpun akan segera kami serahkan ke Sekda dan selanjutnya akan dilakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut,” paparnya. Askiman mengatakan, di lapangan dirinya telah mela-

Dorong Hutan Poring sebagai Kawasan Lindung Borneo Tribune, Nanga Pinoh DENGAN begitu pentingnya fungsi hutan Poring membuat perlunya komitmen multipihak untuk mendorong terbentuknya kawasan lindung di wilayah tersebut. Tidak hanya menimpakan tanggung jawab tersebut pada masyarakat sekitar hutan, tapi juga pemerintah. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Melawi, Nahru yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, kawasan hutan di sekitar sumber air dapat dijadikan sebagai kawasan lindung. “Ke depan memang kawasan di sekitar hutan Poring bisa dijadikan kawasan lindung, kita juga mulai tahun ini akan memulai rehabilitasi hutan di sana,” paparnya. Nahru mengungkapkan, bila kawasan tersebut sudah menjadi kawasan lindung, maka pengelolaannya akan bekerjasama dengan masyarakat. Masyarakat juga bisa mengusulkan hutan desa. “Kalau menjadi hutan desa, pengelolaannya dilakukan ber-

sama masyarakat desa di sekitar hutan. Aturan pengelolaan kawasan itu disusun bersama masyarakat, karena kawasan lindung harus sesuai dengan fungsinya untuk melindungi hutan,” terangnya. Menurut Nahru, sesuai dengan fungsinya sebagai daerah tangkapan air, perlu ada upaya konservasi di hutan Poring. Oleh karena itu, penetapan kawasan lindung akan diiringi dengan upaya pengkayaan tanaman yang melibatkan masyarakat. “Nanti akan ada Kelompok Tani Hutan. Kawasan lindung juga tidak mesti hanya di kawasan hutan saja, tapi bisa saja diterapkan pada wilayah APL dengan kesepakatan bersama masyarakat,” ujarnya. Penetapan kawasan lindung, kata Nahru, juga tak harus melalui keputusan menteri. Cukup adanya SK Bupati atau bila ingin lebih kuat bisa dibuatkan Peraturan Daerah. Kecuali bila penetapan kawasan lindung berada di luar kawasan hutan harus melalui keputusan Menteri Kehutanan. Nahru mengatakan, saat ini

yang perlu ditertibkan adalah wilayah kawasan hutan yang sudah beralihfungsi menjadi perkebunan. Sebenarnya dipemanfaatan kawasan hutan bisa dengan pola Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dengan melibatkan masyarakat. “Yang penting, fungsi kawasan hutan tidak berubah. Jenis tanaman yang akan ditanam juga disepakati bersama masyarakat. Karet juga diperbolehkan asal masyarakat tidak menebangi pohonnya, tapi diambil getahnya,” jelasnya. Kini, kata Nahru, ada program dari Kementerian Kehutanan di kawasan lindung, masyarakat bisa melakukan penanaman tanaman jangka pendek, seperti sengon. Namun, pola penanamannya dengan izin tertentu. “Ini sekarang masih dipelajari, apakah bisa oleh Bupati atau Dinas Kehutanan,” katanya. Program Reboisasi sendiri, ucap Nahru sebenarnya setiap tahun dilakukan oleh pemerintah untuk merehabilitasi kawasan hutan yang sudah tidak ada lagi pepohonannya. Hanya

karena terbatasnya anggaran, pelaksanaan rehabilitasi hutan juga tidak bisa berjalan cepat. Satu lembaga yang sekarang sedang intens melakukan pendampingan bagi masyarakat Poring adalah Suar Institute. Dengan support dari USAID IFACS, Suar melakukan identifikasi kekayaan alam yang ada di hutan Poring serta melakukan komunikasi dengan masyarakat tentang arti penting kekayaan tersebut. Kegiatan yang sama juga dilakukan lembaga ini di wilayah Desa Senempak, Kecamatan Pinoh Selatan. “Kita juga berupaya agar masyarakat mau menjaga serta menggali kearifan lokal untuk melindungi hutan dan melestarikan alam. Dari sana akan tercetus kesepakatan bersama masyarakat untuk melakukan konservasi pada lima ribuan hektar areal hutan Poring tersebut,” terang Jane Ridho, penggiat lingkungan Suar. Agar muncul kemauan dari masyarakat, sebagai konsekuensi untuk melindungi hutan

tersebut, Suar membuat kegiatan yang terkait ekonomi masyarakat, seperti penanaman entries (mata unggul) karet serta penanaman pohon buahbuahan. “Di sana juga akan ada Pokja Konservasi yang strukturnya merupakan masyarakat setempat. Kesepakatan yang sudah dibuat juga kemudian disusun dalam sebuah peraturan desa atau aturan adat,” timpalnya. Upaya konservasi di wilayah hutan Poring, kata Ridho hanya merupakan sebagian kecil untuk melindungi dan melestarikan hutan di Melawi. Saat ini, ancaman degradasi dan deforestasi hutan terus terjadi di sejumlah wilayah lainnya karena penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan secara besar-besaran atau pun karena kebakaran. “Kami berharap langkah kecil di Poring bisa dilakukan di hutan lainnya, baik melalui komunitas masyarakat adat maupun kebijakan pemerintah untuk tetap menjaga hutan kita,” ujarnya. (eko)

kukan koordinasi dengan petugas penyuluh lapangan. Selain data kerusakan tanaman akibat bencana kekeringan, menurutnya petani juga perlu mendapatkan bantuan sarana produksi pertanian. “Kalau untuk menghadapi kondisi rawan pangan, kita memerlukan bantuan pangan berupa beras,” timpalnya. Ia juga mengaku, telah mengirimkan permohonan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Provinsi (BPBP) dan Badan Penanggulangan Bencana

9

Nasional (BPBN). “Besarnya bantuan belum bisa disimpulkan berapa, karena kami masih menghimpun data yang diperoleh di lapangan. Kata Askiman, saat dirinya melakukan investigasi di lapangan, ternyata banyak masyarakat yang belum paham dengan keberadaan dan fungsi BPBD. “Masyarakat banyak yang belum tahu sehingga ketika kita turun mereka ada yang mengatakan baru tahu kalau mereka bisa mengajukan bantuan,” lugasnya. (end)

DKPKP Keluhkan Sempitnya Lahan TPA Borneo Tribune, Nanga Pinoh GUNA memaksimalkan pengelolaan sampah yang ada di Nanga Pinoh dan sekitarnya, Dinas Kebersihan Pemadam Kebakaran dan Pertamanan (DKPKP) Kabupaten Melawi terkendala dengan belum memadainya luasan lahan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Bahkan karena belum luasnya lahan TPA, hal itu juga membuat Dinas Kebersihan mengalami kesulitan untuk meminta bantuan ke Pemerintah Pusat. Menurut Kepala DKPKP, Aci Evensius Ekeh, luas lahan TPA sekarang, hanya sekitar 4 hektar lebih. Apabila melihat dari volume sampah di Nanga Pinoh, luasan lahan TPA yang hanya 4 hektar tersebut tidaklah layak. “Seharusnya, kalau menurut aturan di UndangUndang, luas lahan TPA minimal 10 hektar,” ungkapnya. Lantaran luasan lahan TPA masih kurang sehingga sampah-sampah yang diangkut ke TPA dibuang atau ditumpukkan di tanah yang curam di lokasi TPA tersebut dan ke depan tentu perlu penambahan luasan lahan. “Selain itu, mulai tahun 2014, sudah ada edaran dari kementerian bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara tertutup, tidak boleh lagi dikelola secara manual atau secara terbuka seperti sekarang,” paparnya. Selama ini, kata Aci, pengelola sampah dilakukan secara manual oleh pemulung sehingga mereka yang memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sebenarnya memang sudah ada pihak swasta atau investor yang ingin bekerja sama mengolah sampah di TPA tersebut. “Kendalanya sekarang luas lahan TPA belum memuaskan, karena kondisi lahan yang masih sedikit dan banyak lokasi yang tanahnya curam,” jelasnya. Aci mengungkapkan, sudah ada rencana penambahan lahan di TPA yang ada sekarang. Yaitu sekitar 5 hektar lebih untuk mencukupi 10 hektar. Penambahan tersebut sudah direstui oleh Pemerintah Kabupaten Melawi. Bahkan tanah tersebut sudah disertifikat. Menurutnya, dengan adanya penambahan lahan baru nanti akan diurus buku putihnya. Setelah itu barulah diajukan ke pusat untuk mendapatkan bantuan sarana prasarana serta peralatan untuk mengelola sampah. “Sebab baru bisa mendapatkan bantuan dari pusat, syaratnya luas lahan TPA minimal 10 hektar, ada buku putih dan program kerja dari dinas kebersihan kabupaten,” paparnya. (eko)

Menjaga Warisan Leluhur Borneo Tribune, Nanga Pinoh SOAL bagaimana menjaga hutan ini pun sebenarnya sudah tak perlu ditanyakan lagi kepada masyarakat Poring. Mereka justru lebih paham dan punya kearifan lokal tersendiri. Baik saat akan membuka ladang atau menebang pohon untuk membuat rumah, semua diatur dengan hukum adat. Kepala Dusun Poring, Sumardi mengungkapkan, masyarakat di desanya harus terlebih dahulu menyampaikan izin pada Tumenggung Adat atau kepala adat atau aparat desa sebelum menebang pohon. “Bisa dikenakan sanksi adat bila ada yang menebang pohon tanpa menyampaikan izin kepada aparat desa atau kepala adat. Termasuk bila menebang pohon yang sudah ditandai oleh pemiliknya. Nama adatnya Nabang Lalau,” jelasnya. Sumardi yang akrab dipanggil Salong menuturkan, masyarakat Poring sangat melarang adanya orang luar yang akan mengambil kayu dari Hutan Poring. Masyarakat lokal juga hanya bisa menebang kayu bila memang hanya untuk membuat rumah. “Kalau untuk dijual tidak diperbolehkan. Apalagi kalau yang ambil masyarakat dari luar,” tegasnya. Pria yang telah dua tahun menjadi Kadus ini bahkan mengungkapkan, dirinya sendiri pernah dikenai adat karena memberikan izin pada orang menebang kayu yang sebenarnya sudah ditandai atau lalau istilah masyarakat Kebahan. Penandaan

pada pohon ini sudah dilakukan oleh orang tua di masa lalu dan hanya bisa ditebang oleh keluarga atau ahli waris orang tua tersebut. “Yang nebang kena adat dan yang berikan izin juga kena adat. Besaran denda disesuaikan dengan harga nilai pohon itu, bisa jutaan juga,” jelasnya. Tak cuma soal menebang pohon, sanksi adat juga diberlakukan pada orang yang mencari ikan dengan cara menuba atau menggunakan racun. Salong menegaskan, seluruh sungai di wilayah Desa Poring tidak boleh dituba. Hal ini dikarenakan sungai menjadi sumber air bagi masyarakat Poring sehingga bila dituba bisa menyebabkan masyarakat keracunan. “Ikan juga cepat habis. Saat ini saja sudah susah mencari ikan di sungai-sungai dekat desa. Kecuali kalau sungai yang dekat hutan,” katanya. Satu hukum adat yang masih dipatuhi oleh masyarakat Poring adalah apabila ada orang yang meninggal di dalam hutan, maka daerah tersebut tidak boleh diolah atau diambil kayunya. Hutan tersebut dianggap sebagai hutan adat. Bila ada yang membuka menjadi ladang, maka dia harus membayar adat, seperti ayam, beras dan besi. Soal berladang, masyarakat juga tidak semaunya membuka lahan. Warga saat ini hanya membuka ladang yang memang sudah dibuka oleh nenek moyang mereka di masa lalu. Saat mereka masih berdiam diri di Betang

Sungai Iban, anak-anak Desa Poring menikmati bermain dan berenang di Sungai Iban, salah satu sungai yang kini masih terjaga kelestariannya. Sungai yang berasal dari perbukitan di hutan poring ini masih terlihat jernih karena masih utuhnya hutan di wilayah tersebut. Foto Eko Susilo/Borneo Tribune atau Laman dalam bahasa setempat. Saat ingin membakar ladang, mereka juga diharuskan membuat jalan api agar api tidak merambah ke hutan. “Habis berladang, biasa ditanami karet oleh masyarakat. Sekarang juga sudah banyak masyarakat yang mulai bersawah,” timpalnya. Sementara itu, Kepala Desa Poring, Iyon mengungkapkan, komitmen masyarakat untuk menjaga hutannya. Komitmen tersebut tertuang dalam sebuah kesepakatan bersama yang isinya diantaranya, dilarang untuk berburu hewan langka di hutan poring, dilarang mengambil ikan dengan cara menuba dan menyentrum,

dilarang mengelola hasil hutan berupa kayu olahan dan gaharu, terutama oleh masyarakat dari luar, termasuk melarang masyarakat berladang di tepi sungai. “Bila ada yang melanggar, maka akan disanksi dengan sanksi adat,” ingatnya. Iyon menambahkan, masyarakat Desa Poring juga akan diminta untuk mengikuti komitmen bersama yang telah ditanda tangani oleh seluruh aparat desa dan kepala adat. Bahkan komitmen tersebut akan dibuat dalam suatu Peraturan Desa (Perdes) yang juga berisi sanksi bagi pelanggarnya. “Menebang kayu memang dilarang, terutama di wilayah hutan. Saat ini hutan di

sekitar bendungan PDAM masih lebat,” timpalnya. Kini, kata Iyon, masyarakat Poring juga menginginkan adanya kompensasi bagi mereka yang telah berupaya menjaga hutan. Tentunya dari sisi kesejahteraan masyarakat harus mendapatkan perhatian pemerintah, termasuk PDAM. “PDAM memang pernah meminta kami untuk menjaga hutan, terutama di bukit yang menjadi sumber air baku. Namun, kami juga menginginkan adanya kompensasi dari PDAM. Kompensasi ini untuk kas desa,” lugasnya. Sedangkan, dari pemerintah kabupaten, bantuan memang pernah diberikan, se-

perti bibit karet, program Kebun Bibit Rakyat serta program cetak sawah. Sementara itu, Direktur PDAM Kabupaten Melawi, Pakanuddin saat menanggapi usulan kompensasi pada masyarakat Poring mengatakan, hal tersebut sulit terealisasi karena saat ini PDAM masih merugi. “PDAM ini belum mendapatkan keuntungan sehingga belum bisa memberikan kompensasi. Tapi kita sudah pernah tawarkan opsi lain, agar mereka tetap menjaga kelestarian hutan dan air,” ujarnya. Opsi tersebut, papar Pakanuddin adalah masyarakat di Poring yang sudah mendapatkan sambungan air PDAM akan dipasang meteran. Pengelolaannya langsung dilakukan oleh pihak desa sehingga tagihan PDAM oleh pelanggan PDAM di Poring langsung masuk ke kas desa. “Selama ini kan air digunakan semaunya oleh masyarakat karena tidak ada meteran. Nanti kita akan pasang water meter dan desa yang mengelolanya. Sehingga selain untuk menghemat penggunaan air, ini juga bisa menjadi pemasukan desa,” katanya. PDAM, sambung Pakanuddin, kerap membantu masyarakat untuk memperbaiki jembatan. Walau bantuan sekadarnya, seperti kebutuhan material seperti paku atau gula dan kopi bagi masyarakat Desa Poring. Seperti saat masyarakat bergotong royong memperbaiki jembatan yang putus di beberapa alur sungai yang

menuju ke arah Pancur Aji, PDAM ikut menyumbang. “Sudah beberapa kali kita lakukan. Saat masyarakat bergotong royong, kita bantu material yang tidak ada di desa,” jelasnya. Jembatan tersebut, selain dimanfaatkan masyarakat untuk pergi ke hutan atau ke ladang, PDAM juga menggunakannya sebagai akses menuju bendungan sumber air baku Pancur Aji. Ada 25 jembatan yang harus dilalui untuk menuju lokasi tersebut. Kondisinya rata-rata sudah rusak berat, bahkan ada yang sudah hilang sehingga terpaksa harus ditempuh dengan melalui sungai. Syamsul Bahri, penggiat lingkungan dari Suar Institute menilai, upaya konservasi tidak akan berjalan maksimal bila perekonomian masyarakat tidak diperhatikan. Karena bila kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi, maka mereka tetap akan merambah hutan dan memperluas areal bercocok tanam. “Bicara soal perut, ini harus menjadi perhatian pemerintah. Masyarakat Poring harus ditingkatkan kesejahteraannya sehingga mereka mau menjaga hutan dan kelestarian sumber air,” paparnya. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dusun Sengkuang, Desa Poring, Petrus, untuk apa masyarakat sering mendapatkan bantuan, tapi tidak ada penyuluhan. “Buat apa kita dikasi bantuan, tapi tidak diarahkan, tentunya bantuan tersebut akan sia-sia,” sentilnya. (eko)


Kapuas Hulu Borneo T Tribune

Sabtu, 5 April 2014

10

Lantik Kades

Bupati Minta Tiga Persoalan Desa Dituntaskan BUPATI Kabupaten Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir kembali melantik Kepala Desa, kali ini ada 11 orang Kepala Desa resmi dilantik. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Kapuas Hulu,Jum’at (4/04), dihadiri Plt. Sekda Kapuas Hulu, Yohana Endang dan sejumlah Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu. Adapun 11 Kades yang dilantik yaitu Kepala Desa Dana Mawan, Jeni, Kepala Desa Tempurau,

Sunaryo, Kepala Desa Renya, Dede Darmadi, Kepala Desa Lauk Tawang,

Yang jelas bangunlah sinergitas yang baik dalam Pemerintahan Desa

Borneo Tribune, Putussibau

M Asrun, Kepala Desa Martadana M Yamin, Kepala Desa Nanga Lot

Lambertus, Kepala Desa Ingko’ Tambe’ Yedansah, Kepala Desa Sentabai, Tadesus Kasu, Kepala Desa Urang Unsa Tomas, Kepala Desa Tanjung Lokang Hermanto, Kepala Desa Lunsa Bonifasius. Dalam kesempata tersebut, Nasir menekankan tiga persoalan di Desa yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang harus segera dituntaskan.” Ini bukan kegiatan seremonial belaka, namun ada amanah dan tanggungjawab yang dipikul, dan Saya tekankan untuk para Kepala Desa ada tiga persoalan di desa

yang harus segera diselesaikan yaitu yang berkaitan dengan batas desa, profil dan peta desa, dan ini sudah sering kali Saya ingatkan,”tegas Nasir. Selain itu, Nasir juga meminta Kades memberdayakan aparatur desa secara sinergis sehingga dapat mengatasi segala persoalan di desa. Ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan yiatu kemiskinan, pengangguran, pendidikan dan kelembagaan keuangan. “Yang jelas bangunlah sinergitas yang baik dalam Pemerintahan Desa,” cetusnya. (Timo)

Daerah Masih Menunggu Hasil Verifikasi Kelulusan Peserta K2 Borneo Tribune, Putussibau PLT. Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Yohana Endang menjelaskan bahwa sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu masih menunggu hasil verifikasi kelulusan pegawai K2. Menurutnya dalam masa verifikasi jumlah peserta K2 yang lulus bisa bertambah bisa juga berkurang, tergantung dari hasil verifikasi dari pusat. “ Informasi kelulusan peserta K2 memang sudah ada tetapi itu belum bisa dipastikan, sebab saat ini masih tahap verifikasi oleh pusat, verifikasi yang kita lakukan

sudah ke pusat, jadi kita tinggal menunggu hasil verifikasi dari pusat,” ucap Yohana kepada Wartawan, usai pelantikan Kepala Desa di Aula Kator Bupati Kapuas Hulu, Jum’at (4/04). Dikatakan Yohana, melalui Rapat Nasional bahwa untuk pegawai K2 tetap diperjuangkan dan itu menjadi pembahasan, sebenarnya ucap Yohana seluruh daerah di Indonesia ini meminta agar kewenangan pengangkatan pegawai K2 ditangani oleh daerah. “ Maunya kita semuanya lulus, tetapi ini juga tergantung pusat,kita juga tidak bisa memastikan

Plt. Sekda Kapuas Hulu Yohana Endang FOTO: Timotius/Borneo Tribune

karena ini juga banyak yang terkait termasuk yang berkaitan dengan keuangan,” cetusnya. Dalam Rapat Nasional sudah disampaikan oleh masing-masing daerah, hanya saja menurutnya saat ini tinggal menunggu hasil keputusan pusat, sehingga informasi 145 orang peserta K2 itu belum bisa dipastikan, sebab masih ada verifikasi datang yang dilakukan. “ Semuanya dari Pusat, jadi kita tidak bisa memberikan komen lebih jauh, kita tinggal menunggu keputusan Pusat,” terangnya. (Timo)

Bupati Kapuas Hulu menyematkan tanda jabatan saat pelantikan Kepala Desa di Aula Kantor Bupati Kapuas Hulu . Foto: Timotius/Borneo Tribune

KPUD Kapuas Hulu Distribusikan Logistik Pemilu

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Tampak Bupati Kabupaten Kapuas Hulu saat meninjau langsung persiapan pendistribusian logistik Pemilu di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Foto: Timotius/Borneo Tribune Borneo Tribune, Putussibau KOMISI Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Kapuas Hulu mulai mendistribusikan logistik Pemilu tahap pertama ini, logistik Pemilu tersebut didistribusikan ke 11 Keca-

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

matan, yiatu untuk Kecamatan Putussibau Utara, Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Bika, Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Bunut Hilir, Kecamatan Kalis, Kecamatan Mentebah, Kecamatan Bunut Hulu, Kecamatan Hulu Gurung dan Kecamatan Pengkadan. Pendistribusian yang menggunakan jalur air dan jalur darat ini akan mendapat pengawalan oleh pihak kepolisian masih-masing kendaraan di kawal dua orang Polisi.KPUD Kapuas Hulu sendiri melakukan pendistribusian mulai Jum’at untuk 11 Kecamatan, dan Sabtu (hari ini,red) keseluruh Kecamatan.

“ Logistik tersebut akan diserahkan langsung kepada PPK bahkan juga langsung diambil oleh PPS ke kecamatan, jadi PPK harus lebih kerja keras agar logistic tersebut tidak terlambat datang ke masing-masing TPS,sebab sebenarnya akhir Maret harus sudah kita distribusikan, tetapi karena keterlambatan pengiriman formulir oleh Pusat akhirnya pendistribusian kita lakukan awal April ini,”jelas Kasubag Teknis KPUD Kapuas Hulu, Abdul Samad kepada wartawan, Jum’at (4/04). Hal senada juga dikatakan Sekertaris KPUD Kapuas Hulu, Usmandi bahwa pihaknya terutama yang ditingkat kecamatan harus benar-benar bekerjakeras, bahkan pihaknya telah menghubungi langsung PPK untuk menghubungi PPS agar datang ke kecamatan mengambil langsung logistic yang sudah datang. “Besok(hari ini,red) semua pendistribusian pasti sudah selesai hingga keseleuruh 23 kecamatan yang di wilayah Kapuas Hulu, yang kita tekankan agar PPK dan PPS mengecek da segera mendistribusikan logistic supaya tidak ada keterlambatan ke masing-masing TPS,” jelasnya. Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir mendukung pendistribusian logistik, bahkan apabila ada yang sifatnya urgen Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu siap membantu, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan. “ Tetapi menurut KPU untuk sementara ini tidak ada masalah, sedangkan untuk Hulu Kapuas khususnya Tanjung Lokang kita juga sudah menanyakan langsung kepada Kepala Desanya, jadi Saya lihat tidak ada masalah meskipun demikian pendistribusian harus tetap dikawal,” pungkasnya. (Timo)

IKLAN BARIS Langganan Koran

DIJUAL

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :

0812 5710 225

Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi (085245247955). Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946). Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757)

Biro Kapuas (085654585775)

Hulu:

Herdi

Biro Ketapang: Aldi (08971600688) Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Service Mobil SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo T Tribune

Sabtu, 5 April 2014

11

Diminta Aparat Jangan ‘Bermain Mata’ Dibalik Penyelundupan

Kasus Ribuan Minol di Polda Tak Ada Kabar

Borneo Tribune, Pontianak JANGAN heran, jika penyelundupan barang – barang ilegal dari Malaysia ke Kalbar, terus saja terjadi hingga saat ini, lantaran indikasi dugaan permainan yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum di Kalbar dalam menyikapi penyelundupan telah terjadi, hal ini dinilai langsung

oleh praktisi hukum senior di Kalbar, Tamsil Sjoekoer, Jumat (4/4) kemarin. “Penyelundupan yang terjadi di Kalbar ini, sudah terjadi sejak lama, dapat dikatakan aneh, jika aparat mengatakan, semuanya sudah ditindak dengan serius,” ujar Tamsil. Menurut Tamsil, untuk melakukan penyelundupan

atau memasukan barang ilegal ke Indonesia, seperti yang terjadi setiap tahunnya di Kalbar, tentunya sangat lah sulit dilakukan para pengusaha gelap, jika aparatur penegak hukum di Kalbar, seperti kepolisian, TNI serta Bea Cukai serius menyikapi hal ini. “Saya yakin, jika aparat serius penyelundupan akan

selalu gagal, tentunya menggagalkan penyelundupan itu, bukan saat sampai di Kota Pontianak, melainkan penggagalan itu dilakukan aparat saat di perbatasan,” ujarnya lagi. Lanjut Tamsil, kenyataan yang terjadi di Kalbar sangat lah berbeda, buktinya barang – barang ilegal yang diselundupkan ke Kalbar,

masih saja bisa lolos dari penjagaan secara ketat oleh aparat yang bertugas di perbatasan Kalbar – Malaysia. “Mengapa ini bisa terjadi, tentu ada pertanyaan, mengapa dan bagaimana sampai bisa lolos,” tanya Tamsil. Tidak hanya itu, lanjutnya lagi, dengan selalu masuknya barang – barang ilegal ke Kalbar, tentunya mencipta-

Warga Kecamatan Tebas, Dulhadi, Udin, Wahyudi dirumah Ferdinan SE, Kamis (03/04). Foto: Amrul/ Borneo Tribune

Warga Keluhkan Sering Padam Listrik Borneo Tribune, Sambas Warga Kecamatan Tebas, mengeluhkan terjadinya pemadaman lampu yang terlalu sering, hal ini terjadi bukan hanya untuk satu hari namun terjadinya pemadaman listrik terjadi sudah hampir seminggu, jelas warga merasa dirugikan karena segala aktivitas dan kebutuhan akan pelayanan listrik terasa kurang. Udin yang tinggal di Kecamatan Tebas mengatakan bahwa terjadinya pemadaman listrik untuk area Kecamatan Tebas kurang lebih tujuh hari lamanya. Permasalahan apa yang terjadi sehingga pemdaman listrik ini dilakukan baik siang maupun malam hari. “ Kita sebagai warga jadi bertanya-tanya tentang apa yang menye-

babkan hal tersebut, karena sejauh ini kita tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai pemadaman listrik secara kontinue ini, “ Ujar Mahasiswa UNTAN Pontianak yang juga seorang Aktivis Solmadpar. Dulhadi Warga Desa Maktanggok, Ketua Ranting PDI.P Desa Maktanggok juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya dengan kejadian ini justru menghambat aktivitas masyarakat yang perlu menggunakan jasa listrik. “ Kebutuhan masyarakat mengenai listrik sangat besar, karena setiap harinya aktivitas masyarakat selalu tidak terlepas dari listrik. Untuk itu mengenai hal ini kepada instansi terkait dapat memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat dan da-

pat memberikan pelayanan yang lebih lagi, “ jelasnya. Wahyudi Ketua Pemuda Kecamatan Tebas menceritakan ketika saya mau melaksanakan sohalat magrib dan Isya lampu terjadi mati lampu, dan sebagai pengganti penerangan saya menggunakan lilin. Dikatakannya kalau hal ini terus berlanjut berapa kerugian masyarakat untuk membeli lilin yang harga lumayan mahal karena sudah hampir seminggu. Selain itu kenyamanan dalam pelayanan PLN terhadap masyarakat terasa kurang, ini aritnya ada kerugian yang tidak hanya secara materi namun kerugian akan kenyamanan dan kemudahan juga ikut terasa. “ Sebagai masyarakat awam perlu pelayanan yang maksimal, karena kita

sebagai masyarakat juga taat dan tepat waktu dalam membayar tagihan listrik, kalau terjadi permasalahan seharusnya ada pemberitahuan yang jelas kepada masyarakat sehingga masyarakat akan mengerti berusaha untuk memakluminya, kalau seperti ini hanya membuat masyarakat bertanya-tanya dan timbul keluhan akan ketidakpuasan pelayanan PLN kepada masyarakat, “ tukasnya. Wahyudi mengungkapkan bahwa untuk area Kecamatan Tebas masih menggunakan aliran listrik dari PLN Rayon Singkawang, diharapkan dengan kejadian seperti ini dapat memberikan pelajaran agar baik secara pelayanan maupun insformasi dapat lebih ditngkatkan lagi. (amr)

9 April Sebagai Hari Libur Nasional Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,” begitu bunyi poin pertama Keppres tersebut seperti dikutip setkab.co.id, Jumat 4 April 2014. Selain itu, dalam Keppres No. 14/2014 itu disebutkan, jika ada hari dan tanggal lain yang ditetapkan oleh KPU untuk pemilihan

umum lanjutan atau susulan, juga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. “Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” bunyi poin kedua. Sebelum mengeluarkan Kepres ini, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasiÿ Muhaimin Iskandar melalui Surat Edaran Nomor Se.2/

Men/III/2014 yang ditandatanganinya pada 26 Maret 2014 juga menetapkan 9 April 2014ÿ sebagai hari libur bagi pekerja atau buruh. “Dengan penetapan ini diharapkan agar para pekerja dan buruh dapat menyalurkan aspirasi politik dalam pesta demokrasi yang diselenggarakan lima ta-

hun sekali,” begitu bunyi Surat Edaran Menakertrans. Surat edaran itu, ditujukan kepada para Gubernur, Para Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia untuk selanjutnya disebarluaskan kepada para pengusaha, pekerja atau buruh dan stake holder terkait lainnya itu. (umi)

Hari ini, PDI Perjuangan Kampanye Akbar di Ngabang “Kampanye Akbar terakhir tanggal 5 karena tanggal 6 sudah masuk masa tenang sehingga Landak harus ‘dimerahkan’ oleh atribut Partai dan Baliho, sesuai instruksi Ibu Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Kalbar dr. Karolin Margret Natasa, maka partai Banteng moncong putih itu akan kamanye terbuka dengan kekuatan penuh,”Massa dan simpa tisan dari 13 Kecamatan masing-masing 10 truk de-

ngan kekuatan 1 truk diperkirakan 50 orang, belum lagi masing-masing caleg membawa minimal 2 truk massa ke Ngabang, akan bergerak mulai pukul 09.00, karena acaranya mulai pukul 14.0017.00 WIB,” kata Samson Darmawan. Darmawan juga menghimbau kepada massa dan simpatisan untuk tetap menjaga keamanan masing-masing. “Massa dan Simpatisan harus tetap menjaga keamanan dan ketertiban ma-

sing-masing sesuai perintah Ketua DPD PDI Perjuangan Bapak Cornelis, sehingga kampanye terbuka berjalan aman dan lancar sampai selesai,” tegas Darmawan. Replika Banteng Moncong Putih Terkait persiapan Kampanye akbar tersebut, beberapa Pimpinan Anak Cabang dan Anak Ranting se Kabupaten Landak, bahkan masyarakat umum sudah mempersiapkan berbagai atribut dan alat peraga, bah-

kan ada yang menyiapkan replika Banteng sebagai lambang PDI Perjuangan. Menurut Ferry Sak tokoh masyarakat Pate Kecamatan Sangah Tumila, Landak, persiapan replika Banteng oleh masyarakat atas dasar kesadaran dan kecintaan mereka terhadap PDI Perjuangan. “PDI Perjuanganlah yang benar-benar memperhatikan masyarakat di Kampung-kampung melalui programnya,” kata Ferry Sak. (Lay)

kan indikasi negatif atas penegakan hukum yang ada, yakni seperti aparat telah melakukan permaianan, yakni ‘main mata’ dengan para pengusaha gelap. “Aparat kemungkinan besar main mata dibalik penyelundupan ini, sehingga bisa lolos dan barang ilegal itu pun sampai ke seluruh Kota/Kabupaten yang ada di Kalbar,” katanya. Dikatakan praktisi hukum senior di Kalbar itu, barang ilegal seperti gula, minol, makanan dan lain – lainnya, diangkut menggunakan Puso, ataupun Tronton beserta Kontainer. “Tapi mengapa barang yang diangkut dalam jumlah banyak ini, bisa lolos, padahal kita memiliki pos yang banyak diperbatasan, disinilah dugaan penyimpangan yang dilakukan aparat, jadi saya ingin katakana, jika aparat ingin membasmi penyelundupan barang ilegal, basmi atau bersihkan dulu internal aparat itu sendiri, karena kalau tidak, Kalbar akan terus seperti ini,”tegas Tamsil. Lebih jauh lagi Tamsil mengatakan, dengan indikasi atau dugaan penyimpangan yang dilakukan aparat di perbatasan, ini menunjukan bahwa mental aparat di Kalbar sudah bobrok atau tidak bagus. “Mental aparat kita sudah tidak bagus, karena kalau bagus, tidak akan seperti ini jadinya, di mana Kalabr selalu saja dapat dimasuki barang – barang ilegal,” tambahnya. Sementara itu kasus pe-

nangkapan ribuan borol munol yang dilakukan oleh Dit Reskrimsus Polda Kalbar, sampai saat ini tidak ada kabarnya atau perkembangannya, terutama mengenai siapa tersangka dan perusahaan mana yang menampung minol – minol luar negeri yang secara ilegal masuk ke Kalbar tersebut. Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar saat dikonfirmasi terkait, apakah tersangka minol sudah datang ke Polda Kalbar, untuk menjalani pemeriksaan setelah dilakukan pemanggilan beberapa waktu yang lalu, dirinya mengatakan belum mengetahui perkembangannya seperti apa terkait kasus minol itu. Sedangkan sebelumnya Anggota Komisi A DPRD Kota Pontianak, Harry Adrianto yang kerap disapa Harry Daya mengatakan, bahwa Dit Reskrimsus Polda Kalbar harus memberikan keterangan resmi kepada awak media terkait siapa dan perusahaan mana yang menampung minol – minol ilegal tersebut. “Hal ini perlu dilakukan Polda Kalbar, guna menghindari indikasi – indikasi negatif, karena untuk penyelundupan minol ini, kerap kali terjadi setiap tahunnya, jadi perlu diumumkan terkait kasus minol itu, mengingat pada tahun 2010 juga ada kasus serupa, tetapi kepolisian tak mampu mengungkapnya,”ujar Harry Daya beberapa waktu lalu kepada wartawan. (Zrn)

Disbun Provinsi Kalbar Batasi Liputan Wartawan Borneo Tribune, Pontianak DINAS Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (3/4) menggelar Pertemuan Koordinator Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan. Kegiatan ini diikiti oleh instansi-instansi terkait dengan masalah penyelenggaraan usaha perkebunan khususnya yang ada di Kalbar. Bila diihat kondisi penyelenggaraan perkebunan kelapa sawit selama ini yang terjadi di beberapa daerah Kabupaten di Kalbar di sisi majunya perusahaan perkebunan itu sendiri beriringan juga terjadinya konflik antara pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan warga masyarakat khususnya masyarakat pemilih lahan yang di garap perusahaan. Pentingnya acara ini selain dihadiri instansi terkait perkebunan, Pertemuan Koordinator Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan ini juga mengha-

dirkan orang-orang penting di Kementrian Perkebunan RI serta menghadirkan seorang ahli bergelar Professor yang selama ini melakukan penelitian terjadinya konflik perkebunan antara perusahaan dan warga masyarakat. Namun sangat disayangkan, acara yang sangat penting ini dan sudah seharusnya diketahui oleh banyak orang khususnya warga masyarakat Kalbar. Oleh salah satu Staf Disbun Kalbar Edi, untuk peliputan kegiatan tersebut dibatasi hanya untuk media masa tertentu saja. ”Maaf kami sudah memberitakan di media ini,”ujar Edi kepada Borneo Tribune, ketika awak media harian ini mendatangi ruang kegiatan dan akan meliput pemaparan narasumber tentang penyebab terjadinya konflik penyelenggaraan perkebunan. Entah apa maksud dari Edi, pada hal masalah

konflik perkebunan dan penyelesaian konflik itu sendiri di beberapa daerah di Kalbar masih belum terselesaikan dan cendrung masih merugikan warga masyarakat pemilik lahan. Biasanya pemerintah dalam penyelenggaraan berupa pertemuan koordinator penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan seperti itu hasilnya pastikan untuk konsumsi umum bukan hanya diperuntukkan pada orang ataupun lembaga tertentu saja. Karena apa yang dibahas objeknya adalah masyarakat luas dan pihak perkebunan yang mengembangkan usahanya di wilayah Kalbar. Yang pastinya dari kegiatan tersebut dengan persiapan penganggaran dana, waktu, perhatian dan pemikiran tentunya diharapkan dapat bermanfaat buat semua orang bukan hanya sekedar memenuhi target kegiatan atau memenuhi target program belaka. (Slt)

Cornelis Tepis Isu Jokowi ke Kalbar Untuk pemilihan umum legislatif di Provinsi Kalbar, biarkan DPD dan DPC dan PAC serta anak ranting dan para calon yang berjuang untuk terus memerahkan Kalbar. “Saya menghimbau kepada masyarakat agar menjaga keamanan daerah masing-masing selama perhelatan pemilu legislatif, sehingga tidak terjadi hal-

hal yang tidak diinginkan,” ajaknya. Dijelaskannya, PDI Perjuangan resmi mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden 2014, Jumat 14 Maret 2014. Pengumuman pencapresan Jokowi disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor De-

wan Pimpinan Pusat PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Terkait hiruk pikuk dengan partai Gerindra yang mempermasalahkan perjanjian Batu Tulis, Cornelis mengatakan, bahwa perjanjian politik tidak bisa dituntut secara hukum, lagian Megawati tidak menjadi presiden tahun 2009. (Lay)

Hari Ini Kampanye Rapat Umum Terakhir ditiadakan dan dilarang,” ujar Umi tegas. Dan apa bila pada masa tenang para peserta masih melakukan kampanye serta tidak menertibkan segala atribut kampanyenya masing-masing yang tersebar,

maka hal ini akan mendapatkan sanksi. “Ya mereka akan mendapatkan sanksi sesuai undang-undang dan peraturan tentang penyelengaraan Pemilu seperti yang telah di tetapkan. Untuk itu kami

mengigatkan kepada seluruh peserta untuk memperhatikan hal ini dengan seksama. Kita lebih baik mencegah agar jangan sampai pelanggaran Pemilu ini terjadi,”tandasnya. (Slt)


CMYK

Borneo Tribune

Sabtu, 5 April 2014

www.borneotribune.com

12

Surat Suara Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Kalbar Dapil 6 (Sanggau & Sekadau)

7 1

1

PARTAI DEMOKRAT TANTO YAKOBUS, S.Sos

TANTO YAKOBUS, S.Sos Dir. Eksekutif DPD Partai Demokrat Kalbar Caleg DPRD Prov. Kalbar No. Urut 1 Dapil Sanggau-Sekadau

Tim SPI Opening Meeting di PT JR Kalbar

Selamatkan, Walau Hanya Sebutir Beras

Suasana pembukaan Pelatihan. Foto : Ist. Borneo Tribune, Pontianak “Selamatkan Walau Hanya Sebutir Beras”, ajakan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian TPH Prov.Kalbar Ir.H.Hazairin, MS yang dibacakan oleh Heronimus Hero, SP,M.Si Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Per-

tanian disaat membuka secara resmi Pelatihan Penanganan Pasca Panen Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Gajahmada Pontianak, Rabu (2/4) lalu. Peranan teknologi penanganan pascapanen tanaman pangan dengan berbagai tingkat teknologinya men-

jadi sangat strategis dan menjadi prioritas utama dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi kerja, menurunkan susut hasil (losses) dan mempertahankan mutu tanaman pangan. “Oleh karena itu adopsi teknologi penanganan pascapa-

SPESIFIKASI PONDASI COR BETON SETEMPAT + PERKUATAN CERUCUK RANGKA BADAN BETON BERTULANG DINDING BATAKO PLESTER LUAR LANTAI COR BETON KERAMIK 40 X 40 (T 45 X T 70) TERAS COR + KERAMIK 40 X 40 RANGKA ATAP BAJA RINGAN ATAP SENG METAL PINTU JENDELA KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU MULTIPLEK CAT LUAR DALAM PLAFON RANGKA ALUMINIUM PENUTUP GYPSUM (DALAM) GRC (LUAR)

adalah terbatasnya sumberdaya manusia dan terbatasnya sarana pascapanen yang dimiliki petani dalam penerapan teknologi serta permodalan. “Sebagai langkah untuk mengurangi dampak dari permasalahan tersebut adalah diperlukan komitmen yang kuat

dari pemerintah baik pusat dan daerah, pemangku kebijakan, petugas lapang, serta stakeholder yang bergerak di bidang penanganan pascapanen untuk lebih peduli dan serius dalam memfasilitasi penanganan pascapanen tanaman pangan,” tuturnya. (*haes)

Landak Lakukan Kegiatan Bimtek Evaluasi Pelelangan KM/WC KERAMIK 20 X 20 SANITARY KLOSET JONGKOK (T 45) KLOSET DUDUK (T 70) FASILITAS LISTRIK PLN 1300 W LEBAR JALAN 5 METER AIR BERSIH PDAM PAGAR KELILING

HUBUNGI:

YONGKY

TYPE 45 & 70

0852 4551 2773 Denah Lokasi POM BENSIN

DENAH T 70

Keraton Kadariah

Jl. Ya’ M Sabran Jl. Panglima Aim

Jl. Tj Hilir

DENAH T 45

nen tanaman pangan sudah menjadi kebutuhan mutlak pada proses penanganan pascapanen tanaman pangan untuk menuju pertanian yang efektif dan efisien,” jelasnya. Dikatakannya, permasalahan mendasar dalam penanganan pascapanen tanaman pangan

Jl. Tanjung Raya

RS YARSI

Borneo Tribune, Ngabang Selaku mewakili Bupati Landak, Sekretaris Daerah (Sekda) Landak, Ludis, Kamis (3/4) membuka kegiatan Bimtek evaluasi pelelangan bagi pokja unit layanan pengadaan barang/jasa dan pejabat pengadaan dilingkungan Pemkab Landak, bertempat di aula besar Kantor Bupati Landak. Bimtek menampilkan narasumber dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) Jakarta ini diikuti oleh pokja unit pengadaan barang dan jasa serta pejabat pengadaan. Dalam arahannya, Bupati mengatakan kegiatan Bimtek ini merupakan tekad Pemkab Landak untuk pelaksanaan ke-

giatan pengadaan barang dan jasa Pemerintah. “Hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa penyelenggaranya wajib mempunyai sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa Pemerintah serta memahami aturan-aturan yang berlaku, sehingga proses pengadaan berjalan efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik,” ujar Sekda membaca arahan Bupati. Ia menegaskan, tidak masanya lagi dalam melaksanakan pengadaan penyedia barang dan jasa Pemerintah dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak transparan. “Akibatnya dapat menimbulkan berbagai penafsiran dan hal-hal yang merugikan Pemerintah.

Apalagi Pemerintah telah mengeluarkan berbagai aturan untuk melaksanakan pengadaan barang dan jasa Pemerintah yang harus diikuti,” katanya. Ia menambahkan, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Pemerintah diatur dalam Perpres No. 54 tahun 2010 dan Perpres No. 70 tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya. “Bagi anggota pokja ULP dan pejabat pengadaan yang telah memenuhi syarat dan telah ditugaskan serta melaksanakan tender melalui LPSE, saya minta agar betul-betul memahami dan menguasai regulasi yang ada, sehingga secara langsung memacu percepatan pelaksanaan pembangunan,” pintanya,(Syah)

Borneo Tribune, Pontianak Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai internal audit, Selasa (1/4) melaksanakan Opening Meeting audit SPI Wilayah Pengawasan IV di ruang Rapat Kantor PT Jasa Raharja (JR) Kalbar. Tim SPI diterima Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Kalbar Eko Setyanto, S.E, M.Kom didampingi para Kepala Unit serta jajaran pegawai JR Kalbar. Sementara Koordinator Tim SPI oleh Rudy Julianto dengan personil terdiri dari Suharto, Yusni Setiawan, Permadi Anggrimulja dan M. Havidz. Internal Audit sangat diperlukan bagi organisasi yg membutuhkan informasi dari pihak yg independen mengenai berbagai aktivitas organisasi guna pengambilan keputusan yg lebih obyektif dan accountable. Pembinaan yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai internal audit merupakan hal yang sangat penting. Koordinator Tim Rudy Julianto yang mengemukakan, SPI akan melihat seluruh operasional di Cabang Kalbar yang direncanakan dimulai tanggal 01 April sd 17 April 2014 serta melakukan audit berbasis resiko. “Artinya, berdasarkan pemilihan resiko yang telah dipilih Jasa Raharja Cabang Kalbar, SPI akan menyoroti secara detail. Dengan demikian, ke depan tidak akan mengaudit bidang-bidang yang tidak ada resiko,” kata Rudy Julianto. Sementara itu, Kepala Cabang, Eko Setyanto, S.E, M.Kom mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan segenap Tim SPI di Cabang Kalbar dan kepada Tim SPI, mempersilahkan melakukan evaluasi atas pekerjaan yang dilaksanakan di Cabang Kalbar dan mohon pembinaan dan bimbingannya apabila dalam pelaksanaan tugastugas perusahaan mungkin ada yang belum sesuai ketentuan SPO. “Masing masing unit dan kepada seluruh karyawankaryawati dapat membuka diri banyak belajar hal hal yang harus diperbaiki, selanjutnya dapat memenuhi permintaan data-data yang diminta Tim SPI, serta mengharapkan agar pelaksanaan audit tahun 2014 di cabang Kalbar dapat berjalan dengan lancar sebagai suatu proses evaluasi untuk mencapai kinerja terbaik kedepan,” kata Eko Setyanto. (Lay).

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

Kertas Fotokopi Berkualitas

DISTRIBUTOR TUNGGAL

CV. DUTA UTAMA ADITYA Jl. Putri Candramidi No. 8 Pontianak-Kalbar Telp. 0561-767552/766199


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.