Climate Justice And People Power Newsletter September 2018

Page 1

NEWSLETTER SEPTEMBER 2018

G

WWW.GREENPEACE.OR.ID

CLIMATE JUSTICE & PEOPLE POWER

02

03

PERUBAHAN IKLIM DAN KEKUATAN RAKYAT: KISAH DI BALIK PELAYARAN THE RAINBOW WARRIOR

RANG-TAN: ORANGUTAN DI DALAM KAMARMU

EDITORIAL

NEWS

03 ACARA DONOR GREENPEACE

06

07

MENGHALAU TONGKANG BATUBARA PERUSAK TERUMBU KARIMUNJAWA

BERTEMU RAINBOW WARRIORS SEJATI DI ASIA TANGGERA!

FEATURE

BONUS: POSTER KAPAL RAINBOW WARRIOR

REGION

08

GREEN TIPS MENGURANGU MAKAN DAGING TEMYATA BAIK UNTUK KESEHATAN DAN LINGKUNGAN!


GREENPEACE

02

SEPTEMBER

EDITORIAL:

PERUBAHAN IKLIM DAN KEKUATAN RAKYAT: KISAH DI BALIK PELAYARAN THE RAINBOW WARRIOR Pada 14 Februari 2018, Rainbow Warrior merapat di Manila—menandai dimulainya 121 hari perjalanan “Climate Change and People Power” mereka di Asia Tenggara.

Pelayaran kali ini juga membawa kami terlibat dalam petualangan menegangkan mencegat tongkang batubara yang secara ilegal memasuki Taman Nasional Karimunjawa. Bersama beberapa aktivis dan kru kapal, kami meluncurkan lima perahu karet di tengah Laut Jawa untuk mengejar mereka, lalu mengecat slogan #BreakFreeFromCoal dan #SaveKarimunJawa tebal-tebal di badan tongkang. Lekas, tongkang itu mengangkat sauh dan berlayar pergi—berjanji tak akan memasuki kawasan Taman Nasional lagi. Inilah salah satu perubahan positif yang bisa dicapai ketika kita bersatu dan bergerak bersama.

RAINBOW WARRIOR BERLAYAR UNTUK BERHADAPAN DENGAN BEBERAPA ISU LINGKUNGAN TERBESAR DUNIA, DAN MENYAKSIKAN BAGAIMANA MASYARAKAT BERSATU DAN BERGERAK BERSAMA.

PHILIPPINES THAILAND

Yeb Saño Executive Director Greenpeace Southeast Asia

INDONESIA

Selama empat bulan, di Manila, Guimaras, Tacloban, Manokwari, Sorong, Raja Ampat, Bali, Jakarta, Karimunjawa, Songkhla, Singapura, Kuala Lumpur, Phuket, dan Krabi, ribuan orang datang mengunjungi Rainbow Warrior—simbol keberanian dan harapan yang berjuang menggemakan suara rakyat.

Impian ini tengah mewujud. Untuk itu, Greenpeace membutuhkan Anda.

SINGAPORE

Orang-orang seperti saya dan Anda, bangkit untuk menentang perusahaan-perusahaan besar di daerah-daerah yang paling terdampak perubahan iklim: tempat di mana hutan-hutan adat rusak akibat keserakahan, mata pencaharian terancam akibat kotornya energi batubara, dan kekhawatiran memuncak akibat krisis plastik yang mencemari lautan.

Setelah melewati empat bulan petulangan bersama Rainbow Warrior, saya turun dari kapal dengan mendekap erat impian kami: untuk berdiri bersama jutaan orang yang terinspirasi untuk bertindak melindungi bumi kita. Udara kita. Lautan kita.

MALAYSIA

Kali ini, Rainbow Warrior berlayar untuk berhadapan dengan beberapa isu lingkungan terbesar dunia, dan menyaksikan bagaimana masyarakat bersatu dan bergerak bersama.

Yeb Saño bertemu dengan major donors di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.


SEPTEMBER

03

GREENPEACE

NEWS:

RANG-TAN: ORANGUTAN DI DALAM KAMARMU “Apa yang akan kamu lakukan jika seekor orang utan mendiami kamar tidurmu?” *** Dalam film animasi menyentuh yang digarap Greenpeace bersama rumah produksi ternama Salon Alpin dan artis Julie Estelle s e b a ga i p e n g i s i s u a r a , s e o r a n g gadis kecil menemukan Rang-Tan—seekor orangutan kecil—di dalam kamarnya. Meski awalnya tertarik dan dipenuhi rasa ingin tahu, lama-kelamaan gadis kecil ini tak lagi menginginkan Rang-Tan nakal di dalam kamarnya. Bagaimana tidak? Rang-Tan berayun dari lampu, merusak tanaman rumah, menjerit-jerit, membuang cokelat-cokelat si gadis kecil, dan melolong pada botol sampo. Tentu si gadis kecil teramat kesal. Namun, mengapa Rang-Tan bisa berada di kamarnya?

““Ada Rang-Tang di Kamarku” Ditulis oleh: James Sellick Ilustrasi: Lip Comarella, Simon Griesser, Borjo Montoro, Daniel Damm, Sasha Vernik, Mark Vallis, Pablo Miro Didesain oleh: Miguel Sousa

Ah, kita dipaksa tercabik-cabik melihat pencarian putus asa Rang-Tan akan tempat aman untuk bersembunyi. Sejauh mata memandang, Rang-Tan hanya melihat pohon-pohon kelapa sawit melingkupi hutannya—yang diselimuti kabut kebakaran. Lantas, apa yang akan si gadis kecil lakukan setelah mendengar kisah Rang-Tan? *** Film animasi Rang-Tan sesungguhnya berkisah tentang harapan: bahwa kita, seperti si gadis kecil, punya kekuatan untuk membuat perbedaan. Perbedaan kecil apa yang bisa kita lakukan untuk membantu Rang-Tan? Jika kamu tertarik mendukung kampanye dan film ini, yuk, ketik ‘Rang-Tan’ di mesin pencari untuk mencari tahu bagaimana kamu bisa terlibat! Bersama, tindakan kecil kita bisa membuat perubahan besar. Demi Rang-Tan.

Mata besar Rang-Tan membawa kita menyaksikan truk dan mesin-mesin berat menyobek semak dan menumbangkan pepohonan di hutan—rumah Rang-Tan. Rang-Tan mungil yang ketakutan direnggut dari pelukan ibunya oleh cakar-cakar buldoser yang mengerikan.

SETIAP HARINYA, KITA KEHILANGAN 25 EKOR ORANGUTAN

ACARA DONOR GREENPEACE Acara Akhir Tahun bersama Tim Cegah Api Greenpeace, Desember 2017

Open Boat Rainbow Warrior di Jakarta dan Bali, April-Mei 2018

Tim Cegah Api Greenpeace adalah sekelompok sukarelawan yang mempunyai keinginan untuk mencegah api serta mema damkan api yang membakar hutan Indonesia. Mereka juga ingin bertukar cerita serta pengalamannya dengan donor Greenpeace di Jakarta melalui kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama keluarga di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. Selama acara, donor diajak untuk berkenalan langsung dengan relawan Tim Cegah Api serta bermain bersama dengan melewati rintangan yang seru! Tidak ketinggalan, juru kampanye hutan, Asep Komarudin membagikan pengetahuan pentingnya untuk menjaga hutan Indonesia.

Untuk menyambut kedatangan kapal Rainbow Warrior di Jakarta dan Bali, Greenpeace mengundang donor untuk acara open boat. Dalam kesempatan ini, donor dapat menemui kapal Greenpeace seperti Rainbow Warrior sebagai bentuk interaksi langsung mereka dengan organisasi Greenpeace. Pelayaran semacam ini telah memberikan nilai positif bagi gerakan perlindungan lingkungan hidup selama bertahun-tahun di berbagai belahan dunia. Selama acara, donor menikmati pengalaman yang berbeda di atas kapal yanga didampingi oleh tour guide tentang sejarah kapal, maknanya serta bagaimana Rainbow Warrior telah menjadi pejuang garda depan dalam melindungi lingkungan.

Belum ditranslasi ke bahasa Indonesia.

Donor berkunjung ke kegiatan open boat Bali dan Jakarta.


Art by: Paulus Hutabarat

Rainbow Warrior adalah perwujudan nyata kerja kampanye Greenpeace untuk dunia yang lebih hijau dan damai. Semuanya tidak akan terwujud tanpa kontribusi Anda.

Saat ini, Rainbow Warrior sudah memasuki jilid ke-III, yang mana telah menjadi ujung tombak kampanye Greenpeace. Kunjungannya ke Asia Tenggara pada April-Juni 2018 untuk mempromosikan “Perubahan Iklim dan Kekuatan Rakyat�

Rainbow Warrior I mencatatkan sejarah karena pekerjaannya dan karena sikap pemerintah Prancis. Tanggal 10 Juli 1985, Rainbow Warrior dibom oleh mata-mata Prancis dan menewaskan fotografer Greenpeace, Fernando Pereira.

Rainbow Warrior III Kembangkan Layar



GREENPEACE

06

FEATURE:

REGION:

MENGHALAU TONGKANG BATUBARA PERUSAK TERUMBU KARIMUNJAWA

Aktivis Greenpeace bersama Rainbow Warrior beraksi mengecat “Coral Not Coal” dan “Save Karimun Jawa” di salah satu kapal tongkang yang membawa batubara dari Labuan Banten ke Kalimantan.

“Kahar 5, Kahar 5, di sini Rainbow Warrior. Kahar 5, Anda berada di kawasan konservasi Taman Nasional Karimunjawa yang terlarang untuk dilewati. Kami meminta Anda untuk segera keluar dari kawasan konservasi.” Peringatan radio itu ditransmisikan oleh Didit Haryo Wicaksono, awak kapal Rainbow Warrior dan juru kampanye Iklim dan Energi — demi menghalau kapal tongkang batubara yang tertangkap melayari kawasan konservasi Taman Nasional Karimunjawa secara ilegal. “Karimunjawa ini dilingkari oleh terumbu karang. Hampir setiap musim juga terjadi perusakan terumbu karang, yang mana tongkang naik, lalu rapat pada sisi terumbu karang,” ujar Yarhannudin, warga Karimunjawa yang berada di atas kapal bersama awak Rainbow Warrior. “Wilayah Karimunjawa ini, 90% itu zona tradisional. Artinya, tidak boleh ditempati oleh mereka (tongkang batubara) ini!” Siang itu, bersama beberapa awak Rainbow Warrior, Yarhannudin ikut melompat ke atas salah satu dari lima perahu karet Greenpeace yang diterjunkan ke tengah Laut Jawa, demi menghalau tongkang batubara dari kawasan konservasi yang dilindungi. Ini bukan pertama kalinya tongkang batubara melanggar zona konservasi Karimunjawa. Masyarakat setempat sudah berkali-kali melaporkan kapal-kapal tongkang batubara yang kerap menabrak terumbu karang. Mereka bahkan punya istilah lokal untuk insiden ini: tongkang yang ‘menyeterika’ terumbu!

SEPTEMBER

Dalam waktu 20 menit saja, perahu-perahu karet Rainbow Warrior sudah semakin dekat merapat ke lambung kapal. Beberapa awak kapal tongkang yang berada di dek menjulurkan kepala mereka ketika awak Rainbow Warrior mengeluarkan cat air ramah lingkungan berwarna kuning, dan mulai mengecat badan tongkang dengan pesan #BreakFreeFromCoal dan #CoralNotCoal. Sebelumnya, lewat transmisi radio, Rainbow Warrior telah menginformasikan awak kapal tongkang bahwa aksi damai akan dilakukan untuk menunjukkan bahaya lalu-lintas kapal pengangkut batubara terhadap terumbu karang. Pada aksi damai hari itu, akhirnya tongkang berhasil dihalau keluar dari kawasan Taman Nasional. “Batubara, ketika diambil dari tanah menimbulkan masalah, ketika dibakar, menimbulkan masalah, begitu juga ketika ditransportasikan. Sudah saatnya Indonesia beralih dari sumber energi kotor dan berbahaya ke energi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Didit Haryo, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, dari atas perahu karet. #SaveKarimunjawa merupakan salah satu kampanye yang diinisiasi Greenpeace bersama masyarakat lokal di kawasan Karimunjawa. Bahu-membahu, mereka memantau berbagai aktivitas ilegal yang mengancam terumbu karang dan lautan— termasuk aktivitas tongkang-tongkang batubara nakal yang tak jera-jera melanggar zona Taman Nasional Karimunjawa.

BERTEMU RAINBOW WARRIORS SEJATI DI ASIA TENGGARA! Perjalanan Rainbow Warrior di Asia Tenggara selama empat bulan sudah berakhir. Namun dedikasi mereka memperjuangkan keadilan bagi iklim di kawasan ini—dan di seluruh dunia, masih akan terus berlanjut. Kita mungkin berhadapan dengan perusahaan-perusahaan raksasa saat berjuang menolak kotornya batubara, namun justru dari perjuangan inilah lahir para pejuang sejati. Mereka berdiri bersama Rainbow Warrior dalam kampanye membebaskan diri dari bahan bakar fosil, sekali— dan untuk selamanya. Dalam pelayarannya menyusuri Filipina, Indonesia, dan Thailand, Rainbow Warrior telah bertemu para pejuang lokal—yang dengan caranya masing-masing—telah membuat perbedaan di dunia.

Protes pembangunan PLTU Batubara di Indonesia.


SEPTEMBER

07

GREENPEACE

PLTU batubara tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi juga hubungan baik di antara mereka.

Apa yang Anda rasakan selama kunjungan Rainbow Warrior di Thailand? ROKEEYOH: Saya sangat gembira akan kunjungan Rainbow Warrior. Kami bersyukur bahwa meskipun kapal ini telah berlayar ke seluruh dunia, kapal ini masih mau mengunjungi komunitas kecil kami di Tepa. Ini sangat berarti bagi kami. Kapal ini mengakui pentingnya setiap komunitas dalam memperjuangkan keadilan iklim. Kedatangan RW mendorong saya untuk berjuang lebih giat bersama komunitas saya. Menurut Anda, apa peran Rainbow Warrior dalam perjuangan menuntut keadilan iklim? ARTHUR: Kedatangan Rainbow Warrior di Tacloban yang dilanda bencana sangat signifikan. Karena topan Haiyan, orangorang menjadi lebih sadar akan perubahan iklim dan dampaknya. Rainbow Warrior memberikan pengalaman unik bagi kami. Mereka menunjukkan kepada kami bahwa sangat mungkin memilih hidup lebih hijau dan berkesinambungan tanpa menyakiti lingkungan. Lewat Rainbow Warrior, saya melihat bahwa Greenpeace benar-benar mempraktikkan apa yang selama ini mereka kampanyekan.

KETUT MANGKU

(INDONESIA)

Mengapa menurut Anda kita butuh berkampanye soal ini?

ROKEEYOH YUISOH (THAILAND)

Apa permasalahan lingkungan paling mendesak yang terjadi di negara Anda? KETUT: Penduduk desa Celukan Bawang berdaya dari produksi tanaman kelapa, yang menjadi sumber penghidupan mereka. Sejak PLTU batubara dibuka pada 2015, pendapatan mereka tidak pernah sama lagi. Saya dulu bisa memanen sekitar 9.500 buah kelapa, tetapi sekarang turun menjadi 2.500. Kualitasnya juga memburuk. Saya sudah tinggal di sini sejak tahun 1978, dan saya belum pernah melihat daun kelapa berwarna sangat gelap seperti sekarang. Buah kelapa juga secara signifikan lebih kecil ukurannya, dan lebih gelap. Ini tidak hanya mempengaruhi penghidupan kami, tetapi juga sejarah dan budaya kami yang kaya. Kelapa adalah persembahan khas masyarakat Bali untuk para Dewa. Ini bagian penting dari kehidupan, warisan, dan ibadah kami—yang sekarang, sayangnya, telah rusak.

Kelapa adalah persembahan khas masyarakat Bali untuk para Dewa. Ini bagian penting dari kehidupan, warisan, dan ibadah kami—yang sekarang, sayangnya, telah rusak.

ARTHUR: Kampanye sangat penting— terutama jika kita tidak ingin bencana besar seperti Haiyan terjadi lagi. Menjadi seorang juru kampanye tidak mengenal batas, tidak memandang status sosial, pendidikan, atau jenis kelamin. Saya bukan lulusan SMA dan saya seorang perempuan trans, tetapi menjadi juru kampanye memberdayakan dan memungkinkan saya untuk angkat suara. Mengapa panggilan untuk beralih ke energi terbarukan menjadi signifikan untuk negara Anda? ROKEEYOH: Orang-orang di seluruh dunia telah melihat kerusakan lingkungan akibat bahan bakar fosil. Di Thailand, mereka yang tinggal dekat PLTU batubara menderita berbagai penyakit, tetapi tidak ada asuransi kesehatan yang disediakan untuk mereka. Ini juga telah menyebabkan perpecahan di komunitas kami yang dulunya ramah. Beberapa penduduk lokal mendukung PLTU, sementara yang lain sangat menentangnya. PLTU batubara tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi juga hubungan baik di antara mereka. Itu sebabnya kami menolak batubara dan menyerukan pergeseran ke energi terbarukan. Komunitas kami di Tepa berjuang keras melawan PLTU batubara. ARTHUR GOLONG: Pemimpin komunitas dan aktivis hak kesetaraan gender ROKEEYOH YUISOH: Pemimpin Jaringan ‘Thai No Coal Network’ di Tepa KETUT MANGKU WIJIANA: Petani kelapa dan aktivis anti batubara

Seperti apa dunia akan menjadi lebih baik berkat hasil kerja Anda? KETUT: Saya percaya bahwa keseimbangan antara kehidupan dan alam adalah suatu keharusan. Pembangunan tidak boleh merugikan lingkungan. Jika kita baik terhadap alam, kita jugalah yang akan menuai manfaatnya.

Kedatangan Rainbow Warrior di Tacloban yang dilanda bencana sangat signifikan. Karena topan Haiyan, orang- orang menjadi lebih sadar akan perubahan iklim dan dampaknya.

ARTHUR GOLONG (FILIPINA)


GREEN TIPS:

MENGURANGI MAKAN DAGING TEMYATA BAIK UNTUK KESEHATAN DAN LINGKUNGAN! Tengah berpikir mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat? Biasanya, selain berolahraga, ini berarti memperhatikan asupan nutrisi dan pola makan. Tak ayal, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan harus lebih rajin dikonsumsi. Tapi, siapa sangka diet semacam ini bukan hanya sehat, tetapi juga bisa membantu mengatasi perubahan iklim?

G GREENPEACE ASIA TENGGARA - INDONESIA Mega Plaza Building Lt. 5, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C3 Kuningan, Jakarta Selatan, Indonesia 12920 Tel: +62.21.521.2900 Fax: +62.21.521.2553 supporterservices.id@greenpeace.org

MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL! 14% emisi gas rumah kaca disumbangkan oleh sektor peternakan. Ini hampir sebanding dengan emisi yang dihasilkan seluruh sektor transportasi; termasuk mobil, kereta api, pesawat, dan kapal laut.

@GreenpeaceIndonesia @GreenpeaceID @greenpeaceid id.pinterest.com/greenpeaceid/

UMUR LEBIH PANJANG! 5 juta kematian di dunia bisa dihindari kalau kita mengadopsi diet berbasis tumbuhan dan mengurangi konsumsi daging. Penyakit seperti obesitas, diabetes, kanker dan penyakit jantung dapat dihindari dengan menghindari konsumsi daging.

plus.google.com/106880530692457455650 steller.com/greenpeaceid/ @greenpeaceid http://www./GreenpeaceID

JUTAAN ORANG BISA DIBERI MAKAN!

Jika kita mengurangi konsumsi daging dan menjalankan diet berbasis tumbuhan. Penelitian menyatakan bahwa hal ini akan mengurangi beban lingkungan.

DESIGN: Roma Pilar IMAGE CREDITS:

SELAMATKAN HUTAN!

Ekspansi peternakan merupakan pendorong utama deforestasi.

Cover: © Noel Guevara / Greenpeace Page 2 Editorial: © Arnaud Vittet / Greenpeace Page 3 News: © Noel Guevara / Greenpeace Page 3 Acara Donor Greenpeace: © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace, © Satria Suhada / Greenpeace Page 4-5 Centerfold: © Paulus Hutabarat Page 6 Feature: © Nugroho Adi Putera / Greenpeace Page 6-7 Region: © Noel Guevara / Greenpeace, © Rokeeyoh Yuisoh, © Jeri Kusuma / Greenpeace, © Yudhi Mahatma / Greenpeace

www.greenpeace.or.id

MENGHEMAT AIR!

6 kali lebih banyak air segar dibutuhkan untuk mengolah protein daging sapi per gram-nya, dibandingkan lentil dan kacang-kacangan.

** Pada 2015, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengklasifikasikan daging olahan sebagai penyebab potensial kanker (karsinogenik), dan daging merah kemungkinan memiliki kecenderungan serupa. ** Semakin meningkatnya penggunaan produk antimikrobial pada hewan ternak juga menjadi tantangan besar bagi pengobatan hewan dan manusia. Source: ‘Less is More: Reducing Meat and Dairy for a Healthier Life and Planet’, published by Greenpeace International; March 2018

SOY INK ON RECYCLED PAPER


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.