Stop Baku Tipu: Sisi Gelap Perizinan di Tanah Papua

Page 154

Stop Baku Tipu: Sisi Gelap Perizinan di Tanah Papua

154

Kewenangan pemerintah pusat dalam mengalokasikan lahan untuk perkebunan pangan menimbulkan pertanyaan penting mengenai potensi peran yang disiapkan bagi usaha yang dimiliki atau dijalankan oleh anggota oligarki Indonesia. Kekhawatiran khusus tertuju pada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Pada Juli 2020, Presiden Jokowi menunjuk mantan rivalnya pada pilpres lalu untuk memainkan peran penting dalam mengembangkan program food estate. Dilaporkan bahwa perlu adanya tindakan cepat untuk menerapkan kebijakan tersebut dan membenarkan pilihan Prabowo dengan alasan mengejutkan bahwa ketahanan pangan berada di bawah domain pertahanan negara.503 Sementara itu, Kementerian Pertahanan telah mendirikan perusahaan yang bertujuan 'berperan strategis dalam mendukung ketahanan pangan, energi, dan air'.504 PT Agro Industri Nasional (Agrinas) dimiliki oleh yayasan yang didirikan oleh kementerian, dan jajaran direksinya termasuk sejumlah rekanan Prabowo: mantan jenderal, anggota Partai Gerindra, dan para veteran tim kampanyenya.505 Greenpeace tidak mengetahui apakah PT Agrinas telah ditawari peran formal dalam mengelola food estate di selatan Papua. Namun, perusahaan tersebut berkantor di Merauke, dan menurut situsnya memiliki akses ke 40.000 ha lahan di Merauke dan 20.000 lainnya di Jayapura, di sebelah utara Provinsi Papua.506 Perubahan sejumlah regulasi baru-baru ini untuk memfasilitasi pendirian food estate menguntungkan PT Agrinas. Sementara pendirian perusahaan ini oleh Kementerian Pertahanan menimbulkan kekhawatiran, bahwa pemerintah eksekutif mengambil kendali tanpa pertanggungjawaban, menghindari pengawasan DPR sebagaimana biasanya.507 Ada risiko politisi memperkaya diri sendiri atau partainya melalui pengaturan seperti itu. Selain rencana budidaya, PT Agrinas dilaporkan telah memperoleh izin usaha yang menguntungkan untuk mengekspor benih lobster, menjadikannya salah satu dari beberapa perusahaan yang terkait Gerindra yang memperoleh izin508 dari mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo (juga anggota Partai Gerindra509) setelah dia membatalkan kebijakan larangan ekspor. Pada 25 November 2020, Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait perizinan tersebut510 dan dicopot dari jabatannya. Penggantinya adalah Sakti Wahyu Trenggono, dipromosikan dari jabatan sebelumnya sebagai Deputi Kementerian Pertahanan, dan selama itu juga menjabat sebagai Direktur PT Agrinas.511

503 504 505 506 507 508 509 510 511

Fachriansyah R (2020) Situs PT Agrinas ‘About’ Law-Justice.co (2020) Situs PT Agrinas ‘About’ Kim K (2018) Akbar C (2020) Partai Gerindra (2013) Gokkon B (2020) Idris M (2020)


Articles inside

Daftar pustaka

36min
pages 175-196

Catatan metodologi

8min
pages 170-174

Daftar istilah

3min
pages 168-169

Rekomendasi

6min
pages 162-167

Food estates: perampasan tanah di masa depan

12min
pages 147-155

Dukungan keuangan internasional meskipun Indonesia gagal

5min
pages 159-161

Kegagalan memantau pemilik manfaat

4min
pages 156-158

Omnibus Law: mengkonsolidasikan kekuatan oligarki

8min
pages 142-146

Mempertaruhkan transparansi

4min
pages 139-141

Bagian 4: Besarnya tantangan ke depan

1min
page 138

Studi Kasus 1: Boven Digoel, Menara Group/Hayel Saeed Anam Group

22min
pages 88-102

Studi Kasus 6: Mimika, PT Prima Sarana Graha

4min
pages 122-124

Studi Kasus 7: Jayapura / Sarmi, Musim Mas Grup

3min
pages 125-127

Studi Kasus 9: Merauke, PT Merauke Rayon Jaya

4min
pages 134-137

Studi Kasus 8: Mimika, Salim Group/PT Tunas Agung Sejahtera

7min
pages 128-133

Studi Kasus 5: Mappi, Himalaya Group

6min
pages 118-121

Studi Kasus 2: Boven Digoel, Digoel Agri Group

6min
pages 103-107

Studi Kasus 3: Boven Digoel, PT Indo Asiana Lestari

5min
pages 108-111
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.