TIDURAN ZINE #01 | Berdirinya Tukang Tidur

I S S U E #01 BERDIRINYA TUKANG TIDUR

04 20 19

#01

GAYA BANGUN - GAYA HIDUP - GAYA TIDUR

tiduranzine #01 | 2019

0_0

D O A B A N G

“Alhamdulillaahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilaihinnusyuur” Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.

U

T I D U R

tiduranzine #01 | 2019

N

zzz

Tiduran Zine

tiduranzine #01 | 2019

Sesuai namanya, Tiduran Zine mengumpulkan apa-apa yang terjadi saat tiduran dan mungkin bisa dibahas sambil duduk-duduk– atau enggak perlu dibahas sama sekali, jadi mendingan tidur saja lah.

Zine ini tidak berat, tipis-tipis saja.

Tidak bisa dijadikan bungkus gorengan, karena untuk sementara formatnya masih digital.

E. gogomiminene@gmail.com

tiduranzine #01 | 2019

berdiriny tukang t tiduranzine #01 | 2019

M

eski ini bulan april, tapi tulisan ini dibuat di Januari— hahaha—di malam tahun baru gua tidak mengirimkan ucapan selamat dan gua sudah tidak tertarik lagi dengan membuat resolusi yang pada akhirnya gua tahu tidak ada pengaruhnya apapun di hidup gua.

Kenapa? Karena gua sadar hal tersebut hanya gua buat untuk bersenang-senang saja— tidak dibawa serius sama sekali.

Tapi kemudian berubah di beberapa hari setelah tahun baru. Malam itu seperti biasa gua nonton Youtube dan di beranda berjumpa dengan

ya tidur

HAI HOAM bisa dimanfaatkan oleh orang lain yang lebih membutuhkan.

Setelah gua nonton video itu dengan pembawaannya yang sangat adem dan enak didengar pun dilihat, respon pertama gua langsung yang ‘woooo...’ hati dan pikiran gua sungguh

tiduranzine #01 | 2019

video tentang resolusi tahun baru dan self growth gitu dari Mbak Mauril—gua nggak kenal, gua salah satu subscriber dia sesaat setelah gua ketemu video-nya tentang gaya hidup minimalis yang gua cari-cari karena gua pengin barang-barang di kamar gua lekas berkurang dan segera

07

tiduranzine #01 | 2019

terenyuh, tergerak, seperti mendapatkan sebuah harapan besar yang belum pernah gua temukan mengenai konsep resolusi tahun baru.

Maka, gua ingin membuatnya, kali ini dengan serius.

(ringan) yang optimal itu durasinya minimal 1 jam. Pada akhirnya, gua menyerah setelah 3-4 hari mengikuti program 7 hari workout untuk menurunkan berat badan, karena capek dan lebih menggiurkan untuk tidur. Hahahaha!

Dimulai dari masalah gua yang mungkin sudah menjadi headline di hidup gua beberapa bulan yang lalu, yaitu rasa kantuk yang berlebihan.

Sempat beberapa minggu di tiap harinya gua melakukan senam yang awalnya hanya 15 menit, kemudian menjadi 30 menit dan sampai 1 jam—karena gua baca olahraga

Mengapa memilih program olahraga untuk menurunkan berat badan? Karena gua baca di sebuah artikel kesehatan berjudul 12 Penyebab Sering Mengantuk Berlebihan—di pagi siang hari, padahal sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari—dan salah satu penyebabnya adalah

Kalau perjalanan resolusimu gimana? Masih tiduran? Gua juga, sih—eh, enggak ding. [auliav]

tiduranzine #01 | 2019

berat badan berlebih. Singkat cerita, sampai bulan April ini, gua merasa lebih hidup dibandingkan sebelumnya— fyi, gua sudah mati di tahun ke-23—karena... gua akan sharing di sini.

2019

Referensi: https://halosehat.com/penyakit/gejala/penyebab sering-mengantuk diakses pada Januari 2019 https://www.youtube.com/watch?v=fgNzvZ_T3js

diakses pada Januari 2019

tiduranzine #01 | 2019

TIDURAN DI MEDSOS

tiduranzine #01 | 2019

11

tiduranzine #01 | 2019

tiduranzine #01 | 2019

*Cihideung merupakan nama daerah di Kabupaten Bogor. Bukan yang sana, tapi yang sini <-- anak buta arah mencoba menjelaskan. Harap maklum.

tiduranzine #01 | 2019

15

TIBA-TIBA KEPIKIRAN

hideung “Hideung” itu kosakata bahasa Sunda yang artinya hitam.

Catatan.

Pelafalan huruf “eu” itu seperti kamu yang sedang sendawa, tapi tidak berlebihan.

Kalau berlebihan namanya kekenyangan.

tiduranzine #01 | 2019

Contoh soal.

Sebutkan salah satu tema foto yang sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini?

Jawab: Hideung hole, wqwq

tiduranzine #01 | 2019

MALUBERTANYA MAKINDITANYAM

ZIDAN 9 th pelajar

ASESATDIJALAN MAKINTERSESAT Tanya (T): Suka tidur?

Jawab (J): Suka.

T: Lebih suka tidur siang atau malam?

J: Malam.

T: Kalau tiduran sukanya sambil ngapain?

J: Main-mainin jari tangan.

T: Pernah tidurtiduran sampai ketiduran?

J: Pernah.

T: Tentang apa?

J: Lupa.

T: Sering?

J: Enggak terlalu.

T: Pernah mimpi dapet uang?

J: Enggak.

T: Pernah ngantuk di sekolah?

J: Pernah.

T: Lebih suka tidurtiduran atau tidur beneran?

J: Tidur-tiduran.

17

tiduranzine #01 | 2019

T: Pernah mimpi buruk?

J: Pernah.

tiduranzine #01 | 2019

BOSAN ADALAH KATA YANG K MEM BO SAN KAN

ejadiannya di hari Sabtu (20/4/2019), sebelumnya itu hari Jumat. Di Jumat malam, gua dan seorang sahabat sedang mengobrol via WhatsApp perihal pekerjaan dan sebuah keputusan yang gua buat. Dari obrolan itu kami menyimpulkan

19

Sampai gua pun berpikir, mungkin sebenarnya kami ini bukan pemalas. Alih-alih menunda “rajin” yang seharusnya dikeluarkan untuk kegiatan sehari-hari, kami malah menimbun energi berharihari—atau bahkan berminggu-minggu—itu dan

tiduranzine #01 | 2019

bahwa kami merupakan tipe seorang pemalas yang kadang-kadang merasa sok “petualang”— maksudnya keluar dari zona nyaman. Contoh kecilnya, kegiatan merapikan dan menata kamar idealnya dilakukan di tiap hari atau dua sampai tiga hari sekali, tapi kami bisa melakukannya katakan lah paling lama itu hampir sebulan sekali.

Bagian tidak biasanya adalah sekalinya menyentuh barang-barang di kamar itu artinya menyentuh semua sudut kamar dan seisinya. Rombak habishabisan, macam bedah rumah.

sekalinya ada waktu untuk disalurkan maka brutal lah mereka. Sebrutal tawa online kami malam itu, dari “hahaha” sampai “wkwkwk”, dari emoji tepok jidat sampai si botak ketawa guling-guling.

tiduranzine #01 | 2019

JANJIAN SEHAT Meski pun ia mengaku sebagai seorang yang pemalas, tapi untuk urusan olahraga ia adalah orang yang menginspirasi gua untuk mulai bergerak. Selepas lulus kuliah, gua sudah tidak pernah berenang maupun bersepeda lagi— dua jenis olahraga favorit gua. Padahal saat itu gua sedang mengonsumsi obat-obatan selama hampir setahun yang membuat bobot badan gua lumayan melonjak tinggi. Dokter pun menyarankan untuk rajin berolahraga sebagai usaha mengikis efek samping obat tersebut, tapi karena stres ini dan itu, gua hanya iya-iya saja.

Masuk telinga kanan, keluar pun di telinga kanan.

Mantul—bukan mantap betul.

Sahabat gua ini juga merupakan salah satu rekan gua untuk menghabiskan Minggu pagi di kolam renang—ketika gua pulang kampung edisi libur semester, yang artinya sekitar lebih dari 5 tahun yang lalu. Selain itu, ia pun rajin jogging keliling komplek pagi-pagi bersama ayahnya. Jujur saja, gua sangat kagum dengan kebiasaannya itu. Di

malam Sabtu itu kami pun membahas tentang tubuh yang stres, tentang hal-hal yang ingin dilepaskan dari kepala namun bingung mau mulai dari mana, dan tentang niat mengubah kebiasaan buruk yang tapinya cuma setengah-setengah.

Nah, ternyata ia sudah tidak pernah jogging lagi.

Karena olahraga bisa meredakan stresâ&#x20AC;&#x201D;masalah dia, dan jogging pagi artinya bangun pagi-pagiâ&#x20AC;&#x201D; masalah gua, maka malam itu kami membuat janji dadakan untuk jogging pagi di lapangan Sempur, Bogor. Dengan tujuan yang berbeda, kami memutari lapangan yang sama. Bahkan tanpa disengaja outfit kami sama-sama berwarna jingga!

tiduranzine #01 | 2019

Foto: www.pikiran-rakyat.com

tiduranzine #01 | 2019

Eh, masalah gua? Dan jogging pagi artinya bangun pagi-pagiâ&#x20AC;&#x201D; masalah gua. Iya, kalau kamu baca tulisan pengantar Berdirinya Tukang Tidur (hlm 7) itu, dikatakan bahwa gua membuat resolusi tahun baru dengan dimulai mengubah kebiasaan buruk gua, yaitu rasa kantuk yang berlebihan. Kalau gua bangun pagi itu artinya gua sudah melawan rasa kantuk yang tidak pada

tempatnya, kan? Yaa meskipun setelah sepulang dari sana kemudian sarapan, mandi, dan siangnya gua tertidur sampai hampir 2 jam. Hahaha.

GAYA HIDUP BERSENANGSENANG Ada dua kurun waktu untuk bersenangsenang, yaitu sekarang atau nanti di masa depan. Kalau

gua, pilih dua-duanya.

Menurut gua—seiring bertambahnya usia— mengubah kebiasaan buruk bukan berarti meniadakan hal-hal yang menyenangkan. Misal, bangun siang sudah menjadi kebiasaan yang sangat menyenangkan dari jaman sekolah dan sampai terbawa saat gua sudah bekerja, dan apalagi sekarang gua lagi freelance—duh, makin menjadi-jadi lah predikat gua sebagai si penentu waktu.

tiduranzine #01 | 2019

Tapi, dengan bangun pagi gua akan mendapatkan kesenangan yang lainnya, seperti tidak lagi mimpi aneh-aneh yang super random di pagi hari, bisa makan lebih awal—

sebelum makan siang alias sarapan—bisa menambah koleksi foto cahaya terperangkap di gorden jendela kamar, kemudian yang lebih penting adalah bisa workout di rumah sebelum mandi pagi ditemani oleh mbakmbak instruktur mini— karena beliau di dalam Youtube. Dan anehnya, meski gua tidak tidur lagi setelah subuh, siangnya gua tidak mengantuk sama sekali, malahan rasanya sangat segar dan tidak sabar untuk menyapa sore hari—kalau gua malas workout pagi, maka dipindahkan di waktu sore. Akhirnya gua “hidup” lagi, meskipun definisi “hidup” yang sekarang berbeda dengan yang lalu.

tiduranzine #01 | 2019

Di hari Sabtu itu, sambil mengelilingi jogging track, sambil berpapasan dengan orangorang yang berjalan dan berlari lainnya, sambil menyipitkan mata dari matahari yang mulai tinggi, sambil mencoba berpikir keras tentang lagu apa yang sedang berputar dari toa lapangan ituâ&#x20AC;&#x201D; wah, lagunya cocok sekali menjadi soundtrack keadaan isi kepala gua saat itu, sayangnya ternyata instrumental song dan gua tidak bisa googling liriknya, dan (lagi) aplikasi Shazam sudah gua hapusâ&#x20AC;&#x201D;gua sadar kalau gua sudah sangat bosan dengan keadaan di mana gua bosan terusterusan bangun siang, kemudian bosan dengan diri gua yang terus-terusan bosan bangun siang tapi tidak benar-benar berusaha untuk mengubah kebosanan ituâ&#x20AC;&#x201D;ini namanya bosan inception, hahahahatae.

Bisa dibilang, ini adalah kumpulan kebosanan dari niat setengah-setengah gua yang kemudian brutal, betul-betul super brutal menyerang diri gua sendiri, yang pada awalnya hanya menyentuh untuk mengelola rasa kantuk yang berlebihan, tapi akhirnya malah menyentuh semuanya: gaya hidup. [auliav]

k i tida an in khir d , h A bera akan sini ai di a p sam Mak saja. pa ju ai m samp sananbo di ke osanan keb a! lainny

Untuk menghubungimu kalau-kalau

gua punya hadiah untuk balasannya

:)

tiduranzine #01 | 2019

tentang kejenuhan mengeluh Kamu punya pengalaman serupa berikan halaman untukmu! mem siap Zine kata â&#x20AC;&#x153;bosanâ&#x20AC;?? Tiduran u yang atur, terpenting adalah Bahasa formal atau informal kam Times New Roman, 12 pt, A4, man hala NO SARA, artikel 1-2 dan spasi 1.5. dengan subjek: Kirim ke gogomiminene@gmail.com AN u) TIDURANZINE (Nama kam BOS , ya! mail y bod di u akm kont or Sematkan nom

tiduranzine #01 | 2019

GOSIP MINGGUAN NENEK

26

ep. 01

â&#x20AC;&#x153;

Nik, mau pulang bareng gak?â&#x20AC;?

Namanya Annika. Biasa dipanggil Nika. Tapi semenjak memasuki dunia perkantoran, ia memperkenalkan dirinya dengan nama panggilan Nene. Katanya untuk rebranding, mumpung tidak ada yang mengenalinya di sini.

Sejak sekitar sepuluh menit yang lalu, Nene berpangku tangan di meja kerja dengan malasnya.

Pipi yang tirus itu tambah penyok di balik telapak tangannya. Kantuknya sudah mendominasi mata yang terpaku pada layar komputer. Rutinitas memperbaharui perangkat lunak tiap bulan, yang masih menunjukkan angka lima puluh persen.

Nene kemudian tersadar dan menoleh kanan-kiri

tiduranzine #01 | 2019

â&#x20AC;&#x153;Woy! Ayo, pulang bareng!â&#x20AC;? Setelah mengetahui dirinya tidak digubris, si empunya suara langsung mengganti kalimat pertanyaannya dengan sebuah ajakan paksa.

SERIAL FIKSI

atas-bawah mencari asal suara. Tapi setelah itu malah kembali lagi berpangku tangan di depan komputer.

“Brengsek emang ini orang.”

Mendengar itu sekonyong-konyong Nene mendongakkan wajahnya dan melotot kaget dengan mulut yang terkatup rapat. Ekspresi wajahnya yang dibuat-buat itu sungguh tidak enak dipandang.

tiduranzine #01 | 2019

“Herman?” Nene mengedipkan matanya—tentu saja masih dibuat-buat. “Enggak mungkin Herman, dong. Pasti tadi yang ngomong orang lain dan kebetulan lu baru aja ada di sini, kan? Lucu sekali dunia ini,” Nene cengengesan sambil geleng-geleng kepala—masih, masih saja dibuat-buat!

Namanya Herman. Anak baru di kantor yang sama dengan Nene—eh, Annika. Mereka memiliki riwayat sebagai sepasang gebetan yang bertemu di Facebook saat masih duduk di bangku kuliah di kota yang berbeda. Tapi, karena mereka berasal dari kota yang sama, saat itu mereka pikir akan menjadi sepasang kekasih dan sampai pada akhirnya Annika tidak pernah muncul lagi. Di wall, di inbox; kode Herman tak pernah terbalas.

“Lu mau yang mana?” tanya Herman di depan meja kasir sebuah restoran cepat saji.

“Dibayarin, nih?” tanya Nene asal sambil matanya menelusuri menu es krim yang pilihannya tidak banyak itu.

“Boleh,” jawab Herman santai.

“Enggak usah, gua udah kerja,” balas Nene tidak kalah santai.

“Gua juga udah kerja, bahkan jauh lebih lama dari lu.”

“Maksudnya apaan, nih?”

tiduranzine #01 | 2019

“Ya udah lu mau yang mana, itu mbaknya nungguin!”

Herman sewot. Nene menahan tawanya—untuk sekarang, sudah tidak dibuat-buat lagi. Ia pun jadi mengenang masa-masa sibuk deadline tugas kuliah tapi masih sempat untuk berkabar dan bersenda gurau dengan Herman. Bertukar video musik, film, sampai cerita masa kecil. Orang yang sama-sama kuat terjaga sampai dini hari. Herman adalah orang terakhir yang benar-benar ia taksir dan lucunya adalah itu sudah terjadi sekitar empat tahun yang lalu.

“Nih!” Tiba-tiba Herman menyodorkan choco top ice cream cone kepada Nene.

“Lho? Kok?” Nene kebingungan, padahal dia belum memesan.

“Kalau nungguin lu mau mesen apa, nanti keburu ILANG lagi deh lu!”

tiduranzine #01 | 2019

“Wooookeee,” ucap Nene sambil melengos pergi mencari tempat duduk.

Tentu saja, meski sebelumnya mereka hanya berkomunikasi melalui Facebook, ini bukan lah kali pertama mereka bertatap muka. Dulu mereka adalah mahasiswa desain komunikasi visual. Meski dari kampus di kota yang berbeda, mudah sekali untuk bertemu dan berteman di Facebook dengan mutual friends dengan bidang yang serupa— apalagi mereka berdua sama-sama menyematkan kota yang sama di kolom hometown.

Pertama, tanpa sengaja mereka bertemu di sebuah pameran tahunan dan dari sana mereka jadi lebih intens untuk berkomunikasi. Herman pernah meminta nomor ponsel Annika, tapi saat itu ia tidak memberikannya lantaran Annika masih

menganggap Herman sebagai orang asing. Kedua, mereka janjian bertemu untuk menonton pertunjukan seni dan musik yang lumayan besar di kampus Annika. Dan mau tidak mau, Annika harus memberikan nomor ponselnya kepada Herman.

Saat itu, Annika tidak merasa terpaksa sama sekali.

Ketiga, di pemakaman almarhumah ibu Annika.

Sejak itu, Annika menghilang dari peredaran Facebook dan nomor ponselnya tidak aktif. Keempat, di suatu tempat yang masing-masing dari mereka tidak ada yang tahu bahwa mereka pernah berada di jangkauan yang sangat dekat.

Nene mendongak, â&#x20AC;&#x153;Hei, lu kan sekarang kerja di satu tempat nih sama gua, jadi mohon ikutin aturannya, ya. Panggil gua Ne-ne,â&#x20AC;? ia berlagak bagai perekrut pegawai baru yang songong.

tiduranzine #01 | 2019

Di meja untuk empat orang, mereka duduk berseberangan dan berhadapan dengan kursi kosong. Sibuk makan es krim, sibuk melemparkan balon kata yang tak terlihat. Nene sibuk dengan ponselnya, sedangkan Herman sibuk melihat Nene memainkan ponsel. Terlihat tak tahan dengan kesunyian di tengah keramaian anak sekolah yang hampir memenuhi restoran cepat saji itu, Herman membuka suaranya memanggil Nene, â&#x20AC;&#x153;Nik.â&#x20AC;?

Herman nyengir, “Kenapa jadi Nene? Sejak kapan?”

“Sejak Annika enggak ada,” jawab Nene tegas.

Merasa sudah sangat lama tidak bertemu dan berkomunikasi, Herman mengangguk saja kemudian berkata, “Oke.” “Kok lu bisa jadi staf redaksi, sih?” lanjut Herman mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Oke, kita memang beda majalah. Tapi lu YANG TERNYATA udah hampir setengah tahun kerja sekantor sama gua, dan lu baru nanya sekarang?”

Nene menghentikan aktivitas ponselnya. Es krimnya sudah lenyap bersih.

tiduranzine #01 | 2019

“Menurut lu kenapa?” tanya Herman sambil tersenyum misterius.

“Mana gua tahu,” jawab Nene ketus.

Herman hanya diam berpikir, sementara Nene sama sekali tidak terlihat tertarik dengan pertanyaan Herman. Ia malah sibuk melihat-lihat ke sekitar, membuang muka, dan berpangku tangan.

Tiba-tiba Herman menghela nafas dan meninggalkan sisa setengah es krimnya meleleh, “Lu dulu suka sama gua gak sih, Nik?” Nene tertegun. Perlahan-lahan ia memperbaiki posisi duduknya dan kembali menghadap ke arah Herman. Mereka berdua terdiam, seakan-akan tidak lagi membutuhkan oksigen.

“Gua tuh jadi orang memang brengsek banget, ya....” ujar Nene sambil tersenyum meringis, tanpa melihat Herman yang diam-diam sedang memotretnya dengan ponsel Nene. [auliav] tiduranzine #01 | 2019

Gosip Mingguan Nenek | Ep.1 | Selesai

NGOBROLSEBELUMNOLNO

tiduranzine #01 | 2019

34

tiduranzine #01 | 2019

P.S. Maaf saya ndak ada niatan untuk menerjemahkannya ehe hehe ehe he

PUTER 36 TEROOO

â&#x20AC;&#x153; tiduranzine #01 | 2019

Come into my bedroom Come into my bedroom Come into my bedroom Come into my bedroom

B

iasanya, kalau gua sedang keranjingan mengerjakan sesuatu

OOOS

dan menemukan lagu yang pas buat terus menjaga mood, maka seringkali lagu itu-itu terus yang akan gua putar.

tiduranzine #01 | 2019

Selagi mengerjakan Tiduran Zine #01 ini, gua terus-menerus memutar lagu Champagne Coast dari Blood Orange.

Gua tahu lagu ini setelah menonton film Palo Alto (2013).

Saking seringnya, sampai-sampai dua keponakan saya yang masih kecil-kecil itu hafal di bagian reffnyaâ&#x20AC;&#x201D;bener ndak sih itu namanya, wqwq.

Kadang-kadang juga saya rehat sejenak untuk joget bersama anak umur 4 tahun tersebut. Super awesome <3 [auliav]

38

next issue next issue

tiduranzine #01 | 2019

ngakunya tukang tidur,

tiduranzine #01 | 2019

tapi waktunya tidur malah makan.

bit.ly/kumpulanceritasebentar

KUMPULAN CERPEN/FIKSI

bit.ly/kumpulanceritasebentar Tulisan-tulisan ini merupakan cerita fiksi yang betul-betul ditulis tangan di sebuah buku kecil. Kemudian saya ketik kembali dan jadilah Kumpulan Cerita Sebentar.

Penulisan cerita-cerita ini dimulai ketika saya masih di Jogja untuk menyelesaikan skripsi sampai saya kembali ke kampung halaman saya di Bogor dan terus berlanjut sampai awal tahun 2018.

- Aulia Vidyarini

tiduranzine #01 | 2019

TURU RURU TURU

TU RU TU

42

S URU

URU URU

Malamnya, gua sangat super menikmati waktu tidur gua.

Yang tadinya selalu takut untuk tidur menghadap tembokâ&#x20AC;&#x201D;jadi posisinya bakal membelakangi area yang lebih luas, itu artinya pikiran gua akan selalu kemana-mana, gimana kalau di belakang gua ada ini lah, itu lahâ&#x20AC;&#x201D;setelah pakai blindfold, masih tetap kepikiran di belakang gua ada sesuatu sih, tapi BODO AMAT GUA NGANTUK! BYE.

tiduranzine #01 | 2019

TURU RURU TURU

etelah entah beberapa minggu atau beberapa bulan merasa capek mengalami hal itu terusterusan, suatu hari gua sedang muterin mall dan nemu yang namanya blindfold/sleep mask/eye mask. Gua udah tau sih ada benda itu, tapi enggak kepikiran aja buat nyari yang namanya penutup mata.

Tanpa pikir panjang akhirnya langsung beli, deh.

tiduranzine #01 | 2019 woooke sampai jumpa, sleepyhead!

issuu.com/gogomiminene