BEGITU SEHARI-HARI | Kumpulan Cerita Sebentar

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana Pasal 72 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, 2. Barangsiapa mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Aulia Vidyarini

Begitu Sehari-Hari Kumpulan cerita sebentar

Aulia Vidyarini Š 2018 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.

untuk almarhumah dan almarhum ibu dan bapakku yang tanpa sadar mengajarkanku agar semua terlihat baik-baik saja

DAFTAR ISI 2014 Siapa sangka wanita agung itu akan meninggalkanku dalam balutan pakaian rumah

11

Pada suatu hari ada sebuah gugatan

12

2015 Saat melihat langit itu, aku hanya ingin terbang

13

Banyak yang berbisik tentangnya, walau tak satu pun yang terdengar gemanya

14

Tepat di sebelah dinding itu, pukul lima subuh orang tersebut bangun dari tidurnya

17

Kebencian-kebencian yang terjadi di sekelilingnya adalah cerminan dari sifat pemberaninya

19

Ada seorang ibu tua yang selalu duduk di teras rumahnya

20

Kami terkurung di sini, di ruangan luas

21

Dua orang saling berdiam diri sambil duduk di ruang tunggu

23

Ada dua tipe orang yang pernah ada di hidupnya

25

Sinar matanya seperti musim panas

26

vi

Satu-satunya pertanyaan yang selalu kumiliki saat orang yang lebih tua dariku mengeluh mengenai kehidupannya

28

Mengapa kalian ada di sini?

30

Kalau kubisa mengerti bahasamu

32

Matanya, kedua matanya tertuju pada seseorang

33

Buruk, ia merasa buruk meninggalkan temannya yang aneh itu sendirian

35

Kembali lah, kembali lah masa lampau

37

Pergi dan datang, diundang dan diusir

38

Kalau kau masih menjadi rodaku, maka takkan ada yang lumpuh seperti ini

39

Lihat lah, ada seorang remaja berseragam

41

Mari kuperkenalkan, namanya...

42

Dua orang yang saling memadu kasih menamakan diri mereka sebagai sepasang kekasih

44

Kulihat seseorang merindukan sebuah kesendirian dari hidupnya

46

Belum diketahui sampai kapan rumah ini akan terus bersuara

48

vii

2016 Kesukaannya adalah tidur siang

50

Sudah lama orang itu menghilang

51

Kali keduabelasnya ia membuat cerpen dalam nuansa autobiografi dalam setahun ini

53

Aku bangun pagi, tidak tidur siang maupun sore

56

Jangan coba-coba untuk membuatnya berubah

57

Aku sudah lupa bagaimana caranya mencintai

58

Ia yang merinding di sana, tadi malam menyadari suatu hal yang paling terlupakan di dalam hidupnya

60

Nah, sejauh ini

62

Aku melihat seorang peramal

63

Di sini bagai surga

65

Rasanya seperti kesepian sepanjang tahun

66

Anak di depanku tidak bisa berbicara

67

Kau adalah manusia paling tidak penting yang pernah singgah

69

Dari awal aku tak butuh dirimu

71

Duduk di sebuah meja persegi panjang saling berhadapan

73

viii

2017 Ia bosan. Sungguh-sungguh kebosanan

75

Sudah berapa tahun ia memulai hidup sendiri

76

Setiap hampir tengah malam, telepon selularnya memberikan tanda

77

Akhirnya tidur terlelap juga

78

Mengingatnya yang saat itu berjalan di depanku menuruni anak tangga, kurasa aku melupakan sesuatu di sana

79

Sudah hampir tiga hari ini ia berdoa sampai lupa bahwa dirinya tengah bersujud

81

2018 Sudah lama ia tidak menghabiskan tinta pulpen murahannya itu

82

Entah bagaimana nasib diriku yang lelah pada kantukku sendiri

83

ix

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

28 Agustus 2014

Siapa sangka wanita agung itu akan meninggalkanku dalam balutan pakaian rumah Siapa sangka wanita agung itu akan meninggalkanku dalam balutan pakaian rumah.

Dua bulan yang lalu. Belum sampai waktuku memukul rasa malasku, akhirnya memang lenyap rasa itu. Namun malahan berganti dengan keterpurukan.

Barusan saja aku menyaksikan film. Aku seperti dikoyak akan kesadaran bahwa aku terlalu tidak menyadari tentang kepura-puraan diriku.

Atau aku malah menyadarinya dan seolah-olah memang ini lah harusnya aku.

Tidak miliki keberanian. Sekalinya punya, aku cepat lupa karena kesombonganku.

11

BEGITU SEHARI-HARI

8 September 2014

Pada suatu hari ada sebuah gugatan Pada suatu hari ada sebuah gugatan “ada saatnya..”

Ada saatnya jiwa ini mengeluh setelah sekian lama mengusap peluh. Ada saatnya kita menunggu padahal Dia tak kunjung mengajak. Sampai suatu saat, raga terantuk lautan semoga panjang umur dan melesak hingga relung detak.

Kita berhitung....

Satu, dua—dan selalu ada gugatan “kumohon nanti dulu.”

12

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

2 Maret 2015

Saat melihat langit itu, aku hanya ingin terbang Saat melihat langit itu, aku hanya ingin terbang.

Sebagian berkata itu menakjubkan, sebagian lainnya hanya memandangku sebentar kemudian menyinggungku dengan pernyataan, “Kau tak ingin terbang, yang kauinginkan hanya lah lari dari tanggung jawabmu.�

13

BEGITU SEHARI-HARI

3 Maret 2015

Banyak yang berbisik tentangnya, walau tak satu pun yang terdengar gemanya Banyak yang berbisik tentangnya, walau tak satu pun yang terdengar gemanya. Namun, selalu saja sampai ke telinga-telinga yang baru. Yang siap membuat sambungan cerita.

Katanya, ia meninggalkan teman-temannya karena ia sudah tak lagi butuh dengan mereka.

Ada pula yang menjelaskan bahwa ia menjadi gila karena teman-teman yang meninggalkannya.

Berarti apakah ia seorang korban atau pelaku?

Memikirkannya saja hampir membuatku gila karena berhenti pada satu kesimpulan bahwa pertemanan adalah wujud dari perorangan yang saling membutuhkan, sebab apabila sendiri takut menjadi gila.

Entah takut menjadi gila, atau takut sendirian.

Berteman pun hampir membuatku gila, karena prinsipku rapuh dijilat bokong kebersamaan 14

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

dalam bergunjing. Kalau membantah, katanya aku sok malaikat. Nyatanya, kalau aku sok malaikat, mengapa aku takut sendirian? Apakah malaikat suka bergunjing tentang manusia-manusia?

Tapi yang kutahu, malaikat mendoakan manusia saat manusia berdoa secara sembunyi-sembunyi untuk manusia yang lain. Berarti apakah orang yang meninggalkan teman-temannya itu karena ia sudah memiliki teman baru, yaitu malaikat?—Ah! Begini lah jadinya kalau mencari jawaban dari hasil gunjingan. Bisa gila aku dibuatnya.

Mungkin itulah alasan mengapa ia meninggalkan teman-temannya, karena ia memegang prinsipnya untuk menjaga privasi orang lain dengan tidak bergunjing.

Tapi, apakah ia benar-benar meninggalkan temantemannya karena alasan itu? Atau... ia ditinggalkan teman-temannya karena ia bergunjing?—Sial!

Kembali lagi ke titik ini. Bahkan aku tidak tahu dia itu siapa. Namanya pun aku tak tahu. Mereka tak bilang siapa namanya—oh, tidak! Apakah mereka sedang menyindirku? Karena aku ditinggalkan oleh teman-temanku yang kecelakaan pesawat 15

BEGITU SEHARI-HARI

bulan lalu?

Memangnya salah kalau aku tidak melanjutkan semester ini karena aku sudah tidak kuliah selama tiga bulan?

Tapi belum tentu juga itu aku. Entahlah, aku hanya membacanya di timeline Twitter.

16

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

3 Maret 2015

Tepat di sebelah dinding itu, pukul lima subuh orang tersebut bangun dari tidurnya Tepat di sebelah dinding itu, pukul lima subuh orang tersebut bangun dari tidurnya. Tepat di sebelah kamarku. Bagian jamnya, aku hanya mengarang saja, karena aku tak pernah bangun pagi—apalagi subuh.

Kau pasti akan bertanya, “Apa agamamu?”

Kemudian jika aku menjawab Islam, maka kau akan memandangku rendah. Sedangkan jika jawabanku adalah Kristen, maka kau akan menceramahiku, “Apapun agamamu, bangun subuh itu normal!”

Setelahnya, matamu akan menelanjangiku sebagai seorang pemalas. Pengangguran.

Kuberitahu kau sesuatu, kau berada tepat di sebelah dindingku bukan berarti kau tahu segalanya. Aku tidak pernah bangun pagi—apalagi subuh—bukan berarti aku tidur.

17

BEGITU SEHARI-HARI

Satu hal lagi yang harus kauperhatikan baik-baik, yaitu walaupun kau dan aku bisa bicara, bukan berarti kita pernah saling bicara.

Sekarang pukul sepuluh pagi, kau sudah pergi bekerja, dan aku akan tidur.

18

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

3 Maret 2015

Kebencian-kebencian yang terjadi di sekelilingnya adalah cerminan dari sifat pemberaninya Kebencian-kebencian yang terjadi di sekelilingnya adalah cerminan dari sifat pemberaninya. Ia berulang kali menangisi kesalahannya kemudian merutuknya tentang apa yang akan terjadi di masa depan apabila ia tidak mengubahnya.

Keringatnya bercucuran, tanda pori-pori kulitnya sedang membakar amarah. Apa yang ia pikirkan?

Menunggu kering tisu yang telah basah oleh tangisnya, kemudian menggunakannya kembali saat ia mengulang kesalahan?

Lalu apa gunanya berita-berita dalam koran murahan jika ia tidak menyaksikan akhirnya?

Ada banyak tanda tanya yang menunggu dijawabnya. Di otaknya sendiri.

19

BEGITU SEHARI-HARI

3 Maret 2015

Ada seorang ibu tua yang selalu duduk di teras rumahnya Ada seorang ibu tua yang selalu duduk di teras rumahnya, walaupun tempat tersebut lebih pantas disebut trotoar.

Ada seorang wanita muda yang selalu menjemur handuknya di siang hari, walaupun orang-orang normal lebih familiar dengan mandi pagi dan mandi sore.

Suatu hari mereka bertemu di sebuah warung makan. Setelah selesai memesan makan siangnya yang akan dibawa pulang, wanita muda itu membayar dan menerima kembaliannya.

Ada yang berpikir akan terjadi sesuatu di antara mereka berdua. Ada yang berpikir pasti telah terjadi sesuatu. Ada yang berpikir bahwa mereka tidak menginginkan terjadi sesuatu.

20

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

4 Maret 2015

Kami terkurung di sini, di ruangan luas Kami terkurung di sini, di ruangan luas. Namun terlihat jelas kami kekurangan oksigen. Beberapa dari kami sudah berhasil lolos tanpa ada yang memberitahu caranya pada yang lain. Beberapa dari kami yang masih ada di dalam mulai bercucuran keringat dan menjilatinya kehausan.

Panik. Sementara sisanya mengurung wajahnya di balik kedua lengannya. Semua panik.

Kami kehilangan akal agar bisa bebas dari ruangan ini, tapi kami memiliki banyak cara untuk menutupi kepanikan kami. Percuma saja kami bertanya kepadamu karena seperti yang lalu-lalu kau hanya menjawab, “Pertaruhkan saja harga dirimu. Belum tentu aku adalah kebenaran.�

Namun pada akhirnya kami semua pun bisa lolos karena persediaan oksigen kami sudah habis.

Beberapa dari kami tidak sabar membuang alat yang digunakan untuk lolos. Beberapa dari kami 21

BEGITU SEHARI-HARI

tidak sabar menancapkan alat tersebut ke dalam kulit mereka yang pertama kali lolos. Di dada beberapa di antara mereka bertuliskan: Kau memang belum tentu sebuah kebenaran, namun kau bebas.

Beberapa di antara kami peduli akan kebenaran.

Beberapa yang lainnya peduli akan kebebasan tanpa mau mempertaruhkan harga dirinya.

Aku?

Dadaku masih bersih, selebihnya kaupilih saja sendiri beberapa di antara kami.

22

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

5 Maret 2015

Dua orang saling berdiam diri sambil duduk di ruang tunggu Dua orang saling berdiam diri sambil duduk di ruang tunggu. Atau... dua orang duduk di dalam ruangan sambil menunggu untuk tidak saling berdiam diri? Mereka duduk di lantai? Atau duduk di udara yang mereka ciptakan karena sekarang sudah ada banyak balon kata dalam hati yang beterbangan, saling bertabrakan, sehingga membuat mereka saling berpandangan. Sekilas.

Tak apa, setidaknya perkembangan dari saling berdiam diri menjadi saling berpandangan.

Sekilas.

Dua orang membuka pintu menuju ruang tunggu saling membalas senyum. Satunya senyum meringis, dan yang lainnya senyum menampakkan gigi yang putih seputih jasnya.

Dua orang saling berjabat tangan sambil bertanya jawab menuju ruangan yang ditunggu-tunggu.

Walaupun tampaknya yang menunggu lebih 23

BEGITU SEHARI-HARI

memilih menunggu di rumah dari pada di ruang tunggu.

Dua orang yang saling berpandangan sudah duduk di kursi masing-masing di luar ruang tunggu.

Satunya duduk di kursi praktik, yang lainnya duduk di kursi angkutan umum.

Satu orang melarikan diri dari ruang tunggu.

Atau... satu orang menunggu untuk melarikan diri dari ruang tunggu setelah satu yang lainnya pergi meninggalkan ruang tunggu?

Padahal ruang tunggu diciptakan untuk menunggu.

Tak apa, setidaknya ada perkembangan pesat dari saling berdiam diri, yaitu menjadi saling meninggalkan. Dari ruang tunggu.

24

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

9 Maret 2015

Ada dua tipe orang yang pernah ada di hidupnya Ada dua tipe orang yang pernah ada di hidupnya. Pertama, orang yang menghampiri hidupnya karena hidupnya. Kedua, orang yang meninggalkan hidupnya karena hidupnya.

Walaupun hal tersebut cukup sering terjadi, namun ia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun. Baginya, yang berurusan dengan hidupnya adalah bukan orang biasa, dan yang meninggalkan hidupnya adalah orang biasa yang sinting.

Ia merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling istimewa di dalam hidupnya sendiri. Saat orang-orang menyebutnya angkuh pun ia tidak menyanggahnya.

Senyum kecutnya yang menyungging menggerakkan mata sayunya yang berkata, “Kalau bukan aku, maka siapa lagi yang benar-benar ingin tinggal di hidupku?�

25

BEGITU SEHARI-HARI

13 Maret 2015

Sinar matanya seperti musim panas Sinar matanya seperti musim panas; ada yang menantinya, ada pula yang mengejeknya.

Namanya Tuna. Entah Ikan Tuna, atau Tuna Toon.

Yang kutahu hanya satu, yaitu aku tetangganya.

Jadi mudah saja untuk mengetahui namanya, bahkan aku tahu nama kecilnya. Bohong.

“Kautahu, Tuna, apa saja yang bisa didapatkan dari musim panas?”

“Panasnya?”

“Setelahnya?”

“Keringatnya?”

“Lalu?”

“Katakan saja apa yang mau kaukatakan!”

“Orang bodoh.”

26

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

“Ha?”

“Ya, orang bodoh. Satu-satunya hal bodoh yang kaudapatkan saat ini. Di depan matamu.”

“Kau melihat dia lagi?”

“Ya. Lagi-lagi dia menantang matahari. Ingin membutakan matanya sambil berteriak: Aku muak dengan dunia ini!”

Tuna tertawa terbahak-bahak, kemudian diam dengan sekejap sambil berbisik, “Apakah ia mendengarku tertawa?”

“Ya. Jelas sekali.”

“Oh, Tuhan! Apa yang harus kulakukan?”

“Tak perlu. Ia sudah memaafkanmu.”

“Bagaimana kau bisa tahu?”

“Tenang saja. Aku sudah menyesal.”

27

BEGITU SEHARI-HARI

27 Maret 2015

Satu-satunya pertanyaan yang selalu kumiliki saat orang yang lebih tua dariku mengeluh mengenai kehidupannya Satu-satunya pertanyaan yang selalu kumiliki saat orang yang lebih tua dariku mengeluh mengenai kehidupannya adalah: Apakah aku akan seperti itu saat menginjak usianya?

Kurasa aku dan siapapun sudah bosan mendengar bahwa kedewasaan tidak diukur oleh usia. Namun tidakkah kau sadari saat seusiamu yang sudah tercium wangi tanah tidak sejenak melihat angkamu?

Atau memang itu maksudmu untuk mengubah usiaku yang bergelimang berlian ini diracuni oleh bau tidak sedapmu?

Kauingin mencuri kebahagiaanku. Kau sialan. Orang asing sialan. Kau gantung keluh kesahmu di kamarku hampir di setiap harinya. Itukah yang kauinginkan?

Menghantui masa-masa remaja sebelum kau jadi 28

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

pecundang sialan.

29

BEGITU SEHARI-HARI

28 Maret 2015

Mengapa kalian ada di sini?

Mengapa kalian ada di sini? Karena kalian tidak ada di sana.

Mengapa kalian ada di sini? Karena kalian tidak ada di sana. Kalian boleh memperjuangkan hakhak yang ada di sana, tapi berikan lah alasan dan jangan membuat alasan.

Mengapa kalian ada di sini? Karena kami yang di sana berharap besar pada seseorang yang tak terlihat. Tak terlihat di sana, karena kalian ada di sini.

Kalian boleh berteriak kepada kami tentang mengapa tak kauharapkan diri di sana saja, tentang mengapa kauberikan kami beban kepada yang ingin terbang bebas, tentang mengapa kami ada di sini.

Mengapa kalian ada di sini? Karena kalian tidak ada di sana. Kalian boleh membanting pintu 30

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

dengan kerasnya, karena kami miliki pendengaran yang buruk. Kami tak boleh membanting pintu dengan keras, karena kalian akan ketakutan, sekalipun itu kalian.

Mengapa kalian ada di sini? Karena kalian tidak ada di sana. Kami berkacak pinggang bukan berarti kami mengajak kalian kelahi. Tapi kami takut. Kami ketakutan akan kalian yang begitu lantangnya menentang yang ada di sana, sekalipun kalian ada di sini.

Mengapa kalian ada di sini? Mengapa kalian tidak ada di sana? Berikan lah kami alasan dan jangan membuatnya.

31

BEGITU SEHARI-HARI

9 April 2015

Kalau kubisa mengerti bahasamu Kalau kubisa mengerti bahasamu, apa yang akan terdengar?

Kautahu aku membencimu? Maka apakah kau mengira bahwa aku akan mengerti dirimu sekalipun aku mendengar apa yang kaubicarakan dengan bahasamu?

Semuanya seolah-olah, padahal belum tentu. Maka dari itu selalu seolah-olah, sampai kapanpun di waktu yang takkan pernah terjadi.

32

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

7 Juli 2015

Matanya, kedua matanya tertuju pada seseorang Matanya, kedua matanya tertuju pada seseorang.

Tampak seperti yang berlalu di depannya itu pernah ada di hidupnya. Ia berpilu melalui ekor matanya yang menangkap kebahagiaan palsu seseorang tersebut.

Sampai pada akhirnya, sosoknya menghilang begitu saja tanpa ada gugatan ketika ia secara sopan mengusirnya.

Pria itu yang berdiri tegak bersandarkan tembok, sementara wanita itu pergi dengan cepat tanpa melihat sekitar.

Tawanya renyah, kebahagiaannya enyah.

Tak ada yang mengerti tentang hari ini yang digenggamnya, kecuali orang-orang yang pernah hidup di masa lalunya.

Matanya, kedua matanya hanya bisa berlari 33

BEGITU SEHARI-HARI

menangkap bayangnya dan menitipkan pesan bahwa wanita yang ada di pantulanmu saat ini adalah masa depannya. Masa depan kita semua yang pernah menjalani hidup dan merancang perpisahan pada masa lampau.

34

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

1 Agustus 2015

Buruk, ia merasa buruk meninggalkan temannya yang aneh itu sendirian Buruk. Ia merasa buruk meninggalkan temannya yang aneh itu sendirian. Akan tetapi, ia tampak lebih buruk bila menghampirinya.

Suatu saat, tanpa sengaja mereka bertemu bertiga di toko buku. Detik-detik ini menjadi lebih buruk karena ia bersebelahan dengan wanitanya, dan tampak luar biasa lebih buruk ketika lidahnya tercekat ingin bertanya pada wanita yang sudah ada di sebrangnya itu, “Sejak kapan kau bekerja di toko buku ini?�

Buruk. Sejak ia meninggalkannya sendirian, sejak mereka telah berteman selama bertahun-tahun, sejak awal perkenalan ketika wanita itu bilang, “Aku membaca buku untuk mengusir sepi�; ia mendengar jawabannya. Otaknya sendiri yang menjawabnya.

Entah siapa yang aneh. Wanita di depannya 35

BEGITU SEHARI-HARI

tampak begitu bahagia di balik meja kasir, diantri orang-orang; termasuk dirinya. Ini buruk.

36

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

24 November 2015

Kembali lah, kembali lah masa lampau Kembali lah, kembali lah masa lampau. Kembali lah padaku yang telah kurancang masa depannya.

Kembali lah, kembali lah masa lampau. Kembali lah padanya kalau memang kau begitu lelah denganku.

37

BEGITU SEHARI-HARI

26 November 2015

Pergi dan datang, diundang dan diusir Pergi dan datang, diundang dan diusir. Orang itu pergi karena mengusir dirinya sendiri. Orang itu datang karena keinginannya. Orang itu datang tanpa diundang dan pergi tanpa diusir. Ia adalah keinginannya.

38

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

26 November 2015

Kalau kau masih menjadi rodaku, maka takkan ada yang lumpuh seperti ini Kalau kau masih menjadi rodaku, maka takkan ada yang lumpuh seperti ini. Kalau saja, kalau saja kau masih menjadi roda kehidupanku. Sekarang juga.

Suatu waktu kau tak pernah berbicara tentang kekhawatiran masa depan, dan itu tak hanya terhitung satuan waktu saja, karena kau adalah detik waktu tersebut.

Kau yang kumaksud tak pernah berandaiandai tentang luka, karena kau adalah doa yang dilayangkan oleh doa-doa.

Bahkan kau tak pernah meramalkan tentang perpisahan, karena kau adalah sebuah pertemuan.

Pertemuan dari semua pertemuan-pertemuan yang telah terciptakan oleh lebih dari ratusan jutajuta orang di dunia.

39

BEGITU SEHARI-HARI

Kau adalah waktuku, lukaku, dan pertemuanku pada duniaku. Kau telah menggerakkan waktu sampai aku terluka karena pertemuanmu pada semesta.

Aku terlalu senang mengingatmu, sampai-sampai lukaku akan kerinduan tak kubiarkan mengering.

40

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

27 November 2015

Lihat lah, ada seorang remaja berseragam Lihat lah, ada seorang remaja berseragam yang tiap pagi tak pernah tergesa-gesa mengejar waktu.

Hidupnya teratur, atau terpaksa diatur agar dirinya tak terhadang gerbang sekolah.

Lihat lah, mereka tertawa begitu senangnya, sampai-sampai tak menyadari datangnya raut kesal dari beberapa di antaranya.

Lihat lah, ada yang berkelahi saling merebut tempat duduk paling aman, seperti sebuah pertunjukan panggung dengan bumbu-bumbu pedas.

Lihat lah, aku melihat masa depan di sekolahku.

41

BEGITU SEHARI-HARI

9 Desember 2015

Mari kuperkenalkan, namanya...

Mari kuperkenalkan, namanya... aku tidak mengetahuinya, namun letak rumahnya sangat jelas di ingatanku, bahkan di ingatan siapapun yang mengenalnya. Lucunya, tidak ada satupun yang benar-benar mengetahui namanya, disebabkan mereka mengenalnya dengan nama yang berbeda-beda. Maka ditetapkan bahwa ia adalah seseorang yang tidak memiliki nama, dan tak mau memiliki nama. Seorang pembohong.

Seorang pembohong. Begitulah julukannya yang diberikan olehku karena ternyata ia telah bercerita omong kosong padaku di rumahnya.

Suatu waktu, Si Pembohong itu mengajakku jalan-jalan mengitari sebuah rumah. Tidak terlalu penting tentang bagian rumahnya. Ia bertanyatanya padaku mengenai pekerjaanku, keluargaku, hobiku, dan lain sebagainya. Sampai-sampai aku takkan bisa menuduh bahwa ia adalah orang yang tercela.

42

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

Ia sangat pandai membawa suasana karena tak terasa mengobrol dengannya telah membawa kami ke senja hari.

Saat itu, ia mengajakku menyeruput secangkir teh di rumahnya. Ia pergi ke dapur dan aku permisi ke toilet. Akhirnya, ruangan yang sangat terasa nyaman itu membawa kami menikmati malam hingga dini hari. Aku merasa sungkan untuk bermalam di rumahnya. Namun tak kusangka ia mempersilahkanku untuk menikmati masa muda.

Selimut yang hangat memelukku semalaman.

Angin pagi mengibaskan tirai rumahku dan membiarkannya pergi pada perkenalanperkenalan selanjutnya.

43

BEGITU SEHARI-HARI

22 Desember 2015

Dua orang yang saling memadu kasih menamakan diri mereka sebagai sepasang kekasih Dua orang yang saling memadu kasih menamakan diri mereka sebagai sepasang kekasih. Namun tidak dengan mereka.

Mereka memiliki nama panggilan sesuai bentuk fisik masing-masing, Si Jangkung dan Si Pendek.

Keduanya saling mengasihi satu sama lain, hanya saja mereka tak pernah mengakui hubungan yang lebih dari teman. Pertemanan mereka sungguh mengasyikkan, sampai-sampai tak mengira akan terjadi perselisihan.

Pertengkaran mengenai perbedaan pendapat sudah menjadi rutinitas mereka sehari-hari. Pagi hingga malam diisinya dengan penuh canda dan baku hantam sebuah percakapan.

Hari demi hari mereka semakin kesakitan setelah datangnya perselisihan di antara mereka. Yang 44

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

satu keberatan dengan adanya lanjutan jalinan pertemanan setelah datangnya seorang kekasih, sedangkan yang lainnya merasa nyaman dengan pertemanan meski ia pun sudah memiliki kekasih selama bertahun-tahun.

Akhirnya, masing-masing diri mereka tidak menamainya menjadi musuh, melainkan benarbenar teman saja.

45

BEGITU SEHARI-HARI

22 Desember 2015

Kulihat seseorang merindukan sebuah kesendirian dari hidupnya Kulihat seseorang merindukan sebuah kesendirian dari hidupnya, sebab ia menjadi tahu bahwa ia tak sendiri. Orang itu melamun kesakitan melihat hidungnya berdarah-darah setelah diamuk oleh dirinya sendiri.

Maka, ia semakin yakin bahwa dirinya sangat rindu bersembunyi di balik selimut tanpa oksigen, hanya bercengkrama dengan letupan panas suhu badannya saja. Bernafas sampai hidungnya bersuara dengan ritme yang saling bertabrakan.

Tampaknya ia sudah jengah dengan hidungnya yang semakin meneteskan darah pada gelas kaca di depannya. Hanya saja ia tak bisa mengambil keputusan untuk pulang, sebab pertemuan ini memang diciptakan sebagai jebakan bagi yang merindukan kesendirian. Sekalipun tak ada yang benar-benar menikmati acaranya karena mereka dilahirkan untuk menikmati kesendirian bukan 46

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

dengan cara sebagai bahan tertawaan.

47

BEGITU SEHARI-HARI

23 Desember 2015

Belum diketahui sampai kapan rumah ini akan terus bersuara Belum diketahui sampai kapan rumah ini akan terus bersuara. Kepulangan-kepulangan berikutnya menjadi jarang terdengar. Serpihan rambut-rambut yang rontok beterbangan dan tak ada yang peduli lagi, kemudian bersembunyi di balik meja televisi yang tak pernah berubah.

Ada yang datang. Penghuni baru. Semoga ia tak memiliki bulu kuduk yang mudah berdiri.

48

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

22 Januari 2016 (Hidden file)

49

BEGITU SEHARI-HARI

1 Maret 2016

Kesukaannya adalah tidur siang Kesukaannya adalah tidur siang. Meninggalkan teman-temannya di siang hari untuk bertemu kembali pada malam hari. Selalu begitu, ia selalu begitu. Setiap hari melakukan kesukaannya, sekalipun ia bosan.

50

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

12 Maret 2016

Sudah lama orang itu menghilang Sudah lama orang itu menghilang. Dicari dan mencari. Menyerah dan pasrah. Menguji keinginan.

Siapakah orang itu?

Ia adalah sosok yang mencari dirinya sendiri.

Semakin dicari, semakin tersesat. Semakin ditelusuri, semakin membingungkan.

Mereka mencari-cari sosoknya yang menghibur di sepanjang hari, yang menghilang di kala semuanya sudah tenteram.

Senyap.

Orang itu melenyapkan sosoknya; yang membuat mereka hampir menderita, menyerah, kemudian pasrah.

Sementara tragedi memuai menjadi dongeng 51

BEGITU SEHARI-HARI

sehari-hari di tiap malam, ia menderita menyendiri di balik kolong kasur. Tiada yang menyadari.

Lembap.

52

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

13 Maret 2016

Kali keduabelasnya ia membuat cerpen dalam nuansa autobiografi dalam setahun ini Kali keduabelasnya ia membuat cerpen dalam nuansa autobiografi dalam setahun ini. Diingatnya tiba-tiba bahwa ia belum memasak air untuk minum sehari-hari. Segera lah kakinya terbiritbirit menuju dapur, mengisi air dalam cerek besar, kemudian meninggalkannya sampai dipanggil dengan nyaring. Mendidih.

Kembali dirinya ditenggelamkan oleh cerita-cerita pendek yang dituangkan di hampir tiap harinya.

Menyambung rangkaian dialog, plot, latar, dan sebagainya. Tak jarang ia mengubah separuh atau bahkan hampir semua yang telah ditulisnya.

Meskipun ia tahu tentang cerita-ceritanya yang mengisahkan tentang dirinya, ia tak segan untuk memperlihatkan pada teman-temannya yang baru dikenal.

53

BEGITU SEHARI-HARI

Sepuluh judul sudah ia tuliskan dalam sebuah kumpulan kertas folio. Ia berdecak kagum akan cerita-cerita yang telah dikarangnya. Tak sengaja ia dikejutkan oleh pikirannya untuk menyelipkan satu demi satu judul di buku-buku miliknya.

Setelah selesai, ia merasa dirinya perlu membersihkan diri karena senja sudah tiba.

Sebelumnya lebih baik memasak air untuk minumnya sehari-hari. Hari ini ia banyak minum sehingga air dari pagi-pagi sudah kering habis ditenggaknya.

Ia mandi. Terpeleset. Meninggal.

Televisi yang dibiarkannya menyala sejak tiga hari yang lalu, sedang menampilkan iklan dengan lagu Barry White berjudul You’re The First, The Last, My Everything.

Cerek besar memanggilnya dengan nyaring. Ia sudah biasa menulis cerita di kertas folio. Tidak ada teman dekat. Buku-buku pinjamannya dari teman sekolah yang belum sempat dikembalikan di masa lampau berjejer di rak bukunya. Detik jam terus mengalir. Angin malam mulai berdatangan.

54

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

Betapa biasa.

Rutinitas hidup, rutinitas mati. Tutup cerek melesak menghantam tembok. Begitu sehari-hari, seperti mandi sore.

55

BEGITU SEHARI-HARI

14 Maret 2016

Aku bangun pagi, tidak tidur siang maupun sore Aku bangun pagi, tidak tidur siang maupun sore, tapi ia belum kunjung datang menemaniku. Hoam.

Aku menguap. Ternyata harus dibicarakan dahulu baru ia mau muncul. Mau tak mau, karena sudah pukul nol-nol.

Hoam, katanya. Sementara ia sudah mengecup mataku, aku malah menulis ini.

Pukul nol lewat sepuluh. Sial, ia meninggalkanku.

56

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

20 Maret 2016

Jangan coba-coba untuk membuatnya berubah Jangan coba-coba untuk membuatnya berubah.

Ia takkan berubah sebelum dirinya sendiri yang menginginkannya. Jangan coba-coba untuk membuatnya menginginkan perubahan, karena ia takkan pernah memiliki keinginan.

57

BEGITU SEHARI-HARI

20 Maret 2016

Aku sudah lupa bagaimana caranya mencintai Aku sudah lupa bagaimana caranya mencintai.

Mengedipkan mata yang lelah. Bahkan aku pun lupa bagaimana caranya memikirkan cara.

Kembali mengedipkan mata penuh perhatian.

Meskipun lelah, aku tak kunjung tertidur. Mungkin sudah lupa bagaimana caranya untuk tidak terus mengedipkan mata, karena sosok di depan begitu menyita pikiran.

Aku sudah lupa bagaimana caranya untuk membuatnya terjaga. Menggigit bibirku yang mengering. Bahkan untuk bertanya mengapa pun aku tak terpikirkan sama sekali. Kini bibirku berdarah. Lucunya, sekarang aku terpikirkan untuk menanyakan kenapa. Darah mengering dan aku tetap mengedip sayu. Kenapa aku benar-benar lupa bagaimana caranya untuk mencintai.

Kukira aku akan berhenti berkedip. Ah... mungkin karena aku tak bisa lagi merasakan. Aku tertidur 58

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

sebelum semua jarum jam menyentuh angka dua.

Luka.

59

BEGITU SEHARI-HARI

17 April 2016

Ia yang merinding di sana, tadi malam menyadari suatu hal yang paling terlupakan di dalam hidupnya Ia yang merinding di sana, tadi malam menyadari suatu hal yang paling terlupakan di dalam hidupnya.

Tidak pernah terpikirkan, bahkan mungkin sedetik pun tidak, karena ia tidak mempunyai waktu untuk itu. Yang diabaikannya, yang dibanggakannya.

Sangat diakui olehnya bahwa dirinya sangat hebat dalam membangun kehidupannya. Tentang kepercayaan diri, tentang motivasi, tentang jatuh bangun seorang manusia lemah, hingga tentangtentang lainnya yang membuat dirinya tak lagi sebatang kara sebab pandangan hidup yang terus maju.

Namun, setelah lelah membagi pengalaman, tawa, canda, serta kepedihan sisa-sisa remaja di dalam sebuah kelompok pertemanan tadi 60

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

malam, ia terantuk sesuatu yang memecahkan kebahagiannya selama ini.

Kolase-kolase cerita yang menggambarkan kemungkinan besar dirinya sedang tertawa sendiri di jalan dalam balutan pakaian lusuh, atau stres menyudut di kamar mandi bermandikan tangis, hingga bahkan membenturkan kepala ketika datang waktunya kontradiksi mimpi dan kenyataan.

Ia adalah tak lebih dari orang kurang waras yang tidak memiliki orang untuk berbagi.

61

BEGITU SEHARI-HARI

18 April 2016

Nah, sejauh ini Nah, sejauh ini. Kemarin dekat sekali. Terlalu dekat.

Bangunan itu terlalu dekat sampai-sampai hampir menghimpitku. Membiarkanku untuk tidak bernafas.

Sekarang sangat lebih baik. Begini lebih baik. Tapi sebuah bangunan tidak akan bisa berjalan, apalagi sejauh ini. Apakah aku yang terus berlari?

62

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

24 April 2016

Aku melihat seorang peramal Aku melihat seorang peramal. Ia berkata pada seseorang di depannya bahwa kematian ibunya adalah ulahnya. Sambil mulai terisak, si peramal itu melahap permen cokelat hitam yang digenggamnya erat sedari tadi, bagaikan persediaan obat di kala sedihnya.

Aku benar-benar melihat seorang peramal. Di pagi hari ia menangis kebingungan. Katanya, bukan karena ditinggal orang tua satu-satunya, melainkan pikiran-pikiran dari ketakutanketakutannya selama ini. Sialnya, ibu yang dicintainya itu perannya tersingkirkan oleh ketakutannya dalam sekejap.

Sekarang, aku melihat seorang pecandu. Si peramal itu menyerahkan diri ke Kepala Desa bahwa ia telah membunuh ibunya lewat pikiranpikirannya. Dibawanya ia ke pusat rehabilitasi dengan sepengetahuan kedua orang tua kandungnya yang telah bercerai. Sepanjang jalan 63

BEGITU SEHARI-HARI

ia terus menangis ketakutan mengatakan sebab ramalannya ibunya meninggalkan dunia.

Sekali lagi, aku yakin melihat seorang peramal.

Ia meramalkan dengan ketakutannya bahwa akan selalu ada ibu yang melahirkan, ibu yang meninggalkan.

Aku melihat seorang peramal seperempat abad. Ia yang meramalkan masa depan, tepat di belakang masa lalunya.

64

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

24 April 2016

Di sini bagai surga Di sini bagai surga. Tempat yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang tak pandai memelihara.

Seharusnya aku menyadari, pada awalnya memang bukan untukku. Maka dengan begitu aku tidak perlu sebingung ini.

Di sini bagai surga, katanya.

Kataku dalam hati, sudah pasti iya. Seharusnya aku sudah menyadari itu, surga ini tidak untuknya, karena ia pandai memelihara dirinya yang rusak, sudah pasti surga yang satunya adalah jaminannya. Dan aku adalah perusak.

65

BEGITU SEHARI-HARI

9 Mei 2016

Rasanya seperti kesepian sepanjang tahun Rasanya seperti kesepian sepanjang tahun. Setiap tahun yang kembali di kala itu dengan kerinduan yang meletup-letup sudah pasti akan terbayarkan.

Terulang bertahun-tahun hingga perasaan nyaman membentuk suatu kepercayaan diri yang telah didambakan sejak kecil. Memantaskan diri dalam kemandirian meskipun masih merengek di atas kasih sayang mereka. Rasanya seperti kesepian sepanjang tahun setiap mengecup kening di dalam cermin.

66

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

18 Mei 2016

Anak di depanku tidak bisa berbicara Anak di depanku tidak bisa berbicara. Maksudku, ia bukan seorang tuna wicara, melainkan tak bisa memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya bahkan untuk sepatah dua patah kata pun.

Terlihat dari kilau matanya yang segar namun tercemari oleh ketakutan-ketakutan.

Aku sama sekali tak terpikirkan apa yang menghabiskan waktu-waktunya di saat sendirian.

Melalui kepalanya yang menunduk, terdiam, sebentar-sebentar menatap mataku sekilas, mengangguk-angguk menyetujui kata-kataku, tak membantah; dari sana malahan aku pun ketakutan dibuatnya.

Ia diam-diam memendam kekesalannya padaku, sementara senyuman tulusnya setiap pagi dan petang menghiasi rumahku. Aku pun ikut merasa kesal, membenci diriku sendiri tentang bagaimana caranya mengubah perasaannya. Aku tak bisa bilang ia telah berbohong. Hal itu akan sangat 67

BEGITU SEHARI-HARI

menyakiti perasaannya. Tak beda seperti aku yang bahagia sekali ditipu olehnya. Anakku.

68

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

2 Agustus 2016

Kau adalah manusia paling tidak penting yang pernah singgah Kau adalah manusia paling tidak penting yang pernah singgah. Dan kepalaku dipenuhi hal-hal yang terlanjur tanpa kepentingan untuk hari esok. Maka, kau masih bertengger di sana— maksudku, di sini. Muncul di antara spasi-spasi buku. Merusak macam hama, macam hama yang indahnya membuat tertawa geli.

Kau adalah manusia paling tidak penting yang pernah singgah. Dan sekarang kepalaku semakin tidak penting. Padahal seperti itu, sayangnya kau tak kunjung membuat janji seperti lalu-lalu.

Seperti mencuri-curi waktu tanpa ada yang tahu.

Padahal sudah sampai sepert ini, sayangnya kau sudah merasa penting. Jadi kucuri waktu menanyai hal tidak penting bagai hama.

Kau adalah manusia paling penting yang sudah tidak pernah singgah. Karena kau adalah jarak, kau adalah ruang, terlanjur bagi manusia 69

BEGITU SEHARI-HARI

sepertiku. Maka segera ambil lah barangbarangmu sekarang juga, dasar bedebah.

70

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

10 Agustus 2016

Dari awal aku tak butuh dirimu Dari awal aku tak butuh dirimu. Memang dari awal aku tak membayangkan untuk membuatku membutuhkanmu. Ia pun bercerita dan aku tahu ia tak butuh dirimu sampai ada alasan-alasan yang membuatnya membutuhkanmu, sementara aku benar-benar tak membutuhkanmu.

Aku sudah mengetahui dari awal, hanya saja aku tak menyadarinya bahwa nampaknya kau yang membutuhkan dirinya. Kau mentah-mentah mengambilnya dariku selagi aku mengumpulkan harapan untuk mendekatinya.

Kau benar-benar mengambilnya dariku tanpa sisa. Bahkan kau membuat rumah baru untuk menculiknya, sementara aku kesal sendirian di sini. Di tempat di mana kami bertemu tanpa dirimu. Aku muak padamu. Sampai-sampai aku membuat-buat kantukku agar tak berpapasan denganmu.

71

BEGITU SEHARI-HARI

Kau mengambilnya dariku. Kau mengambil orang terakhir yang kumiliki.

72

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

10 Agustus 2016

Duduk di sebuah meja persegi panjang saling berhadapan Duduk di sebuah meja persegi panjang saling berhadapan, kemudian ada yang bilang bahwa hidup lah seperti air mengalir. Mendengarnya pun membuat kursi empuk itu berdecit menahan hempasan tubuhnya, sekaligus menahan tawanya tersaji di atas meja makan malam.

Tukang kutip itu pun agak tersinggung. Jelas ia tersinggung bukan hanya karena ulah kecil di depannya itu, melainkan ia tahu si tukang ulah memang tak pernah mengajaknya mengobrol asyik. Ia pun bertanya dengan spontan, “Apa ada yang salah?�

Orang di seberangnya itu hanya tersenyum sambil mengibaskan tangannya kecil-kecil tanpa mencoba untuk bicara sepatah kata pun. Setelahnya, seseorang di sebelahnya yang tampak seperti teman dekatnya itu mengambil suara jalan tengah memperbaiki suasana, ia pun berkata, “Tidak, kau 73

BEGITU SEHARI-HARI

benar. Hanya saja kau mengagetkannya dengan kalimat barusan. Sebab ia sedang benar-benar berperilaku seperti air mengalir, jika tidak maka dirinya sudah menolak mentah-mentah undangan makan malam penuh gosip ini.�

Mungkin sekarang malah ada dua orang yang berubah menjadi kotoran ikan di tengah sungai yang tiba-tiba mampet.

74

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

3 Januari 2017

Ia bosan. Sungguh-sungguh kebosanan Ia bosan. Sungguh-sungguh kebosanan. Terbangun dari tidur sorenya kemudian melamun kebosanan.

Ia bingung. Begitu kebingungan mengingat bahwa beberapa hari kemarin ia telah menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dengan keluarga dan kerabat karibnya. Hahhhh........ Ia benar-benar bosan. Helaan nafas terpanjang di awal tahun 2017.

75

BEGITU SEHARI-HARI

5 Januari 2017

Sudah berapa tahun ia memulai hidup sendiri Sudah berapa tahun ia memulai hidup sendiri.

Mengapa juga ia harus ketakutan akan sepi.

Bahkan ia tak lagi mengenal pekatnya keramaian.

Baginya kerumunan manusia hanya lah kumpulan batang rokok, yang gegap gempita, setelahnya diam habis dihisap. Lewat begitu saja. Menyisakan keruh di hati.

76

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

24 Februari 2017

Setiap hampir tengah malam, telepon selularnya memberikan tanda Setiap hampir tengah malam, telepon selularnya memberikan tanda ada surat elektronik yang datang. Ia membacanya sambil lalu, tak ada yang menarik, kemudian membuangnya di tempat sampah yang tidak bau.

Berlainan dengan yang dikatakan sebelumnya, bahwa tak ada yang menarik. Nyatanya, itu lah satu-satunya hiburan yang ditunggu-tunggunya menjelang tidur. Sebelum rutinitas paginya datang kembali.

77

BEGITU SEHARI-HARI

1 Maret 2017

Akhirnya tidur terlelap juga Akhirnya tidur terlelap juga. Hampir mati dirinya menghabiskan waktu berjalan-jalan di masa lalunya. Baginya itu membahagiakan, meskipun hari-hari lampau begitu biasa-biasa saja. Mengapa begitu membahagiakan?

Sudah enam bulan ia menimbun jiwanya untuk dijual dengan tak pernah sekalipun benar-benar mencintai kembali apa yang dikerjakannya. Rasarasanya cerita-cerita novel yang pernah dibacanya sedang berada di hadapannya menodongkan cermin.

Lantangnya ia berteriak di hatinya. Bukan untuk siapa-siapa. Bukan untuk cari perhatian. Bukan pula untuk meluapkan amarah, melainkan agar ia lekas terbangun dari tidurnya yang nyenyak.

Sekalipun mimpi buruk terhanyut pusaran perempatan kota di tiap hari, ia begitu nyenyak.

78

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

8 Mei 2017

Mengingatnya yang saat itu berjalan di depanku menuruni anak tangga, kurasa aku melupakan sesuatu di sana Mengingatnya yang saat itu berjalan di depanku menuruni anak tangga, kurasa aku melupakan sesuatu di sana, bahwa seharusnya aku mengecup pipinya.

Membayangkan hal itu terjadi, mataku sayup berbinar yang melihatnya terkejut penuh rona di matanya yang membesar.

Apa yang kupikirkan saat itu sampai-sampai bisa terjadi demikian. Kemudian aku meminta maaf untuk menghapus senyum malu-malu di wajahku dan seraya pergi mendahului anak tangga yang dipijaknya.

Sambil berlari, aku berpikir tentang ia yang begitu manis ketika membantahku. Namun, apa yang sebenarnya ia pikirkan di waktu aku menyentuh hidupnya. Tentang apa yang sebenarnya ia 79

BEGITU SEHARI-HARI

pikirkan kalau saat itu aku berkata, “Kau adalah pria yang paling aku suka, seharusnya aku mengecup pipimu beberapa tahun yang lalu di saat kita masih remaja. Di saat kita sebenarnya tidak pernah benar-benar berpikir... bahwa kita masih remaja.�

80

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

8 Oktober 2017

Sudah hampir tiga hari ini ia berdoa sampai lupa bahwa dirinya tengah bersujud Sudah hampir tiga hari ini ia berdoa sampai lupa bahwa dirinya tengah bersujud. Saking lamanya, ia tersadar bahwa itu doa terpanjang pertama di tahun ini.

Tidak ada manusia yang boleh tahu apa isi doanya.

Kalau sampai ada yang tahu, itu berarti ada yang sudah diberi petunjuk oleh Tuhan untuk mendekati seseorang yang kembali khusyuk bersujud itu.

81

BEGITU SEHARI-HARI

5 Maret 2018

Sudah lama ia tidak menghabiskan tinta pulpen murahannya itu Sudah lama ia tidak menghabiskan tinta pulpen murahannya itu. Bahkan baru saja ia menuliskan dua baris lalu ditinggalkannya tinta mengering selama hampir dua jam.

Barang semenit pun ia tak bisa meninggalkan ponsel pintarnya itu. Melihat hidup orang-orang yang bahagia. Berdecak pedih pada yang sedang sedih. Menghabiskan menit-menit malamnya tanpa jejak.

82

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

22 April 2018

Entah bagaimana nasib diriku yang lelah pada kantukku sendiri Entah bagaimana nasib diriku yang lelah pada kantukku sendiri. Terlalu banyak yang lewat dan terlewatkan. Aku tak terlalu tahu mau berbicara apa. Merasa tak pantas mengantuk untuk hal segawat ini. Hal macam apa pun aku tak kuat mendeskripsikannya.

Terlalu malu untuk mengeluh, terlalu mengeluh untuk mengantuk. Bangsat.

83

BEGITU SEHARI-HARI

18 Januari 2012

Wajah yang tak kunjung mengering Entahlah Bagaimana aku mendeskripsikan perahu terbalik tak tenggelam, terlalu banyak tenaga untuk memeras syaraf agar menjadi rasional Tidak mungkin, tidak ada yang tidak mungkin, tapi ini sungguh tidak mungkin Aku adalah makhluk supersibuk semenjak dihantam ombak, asal kautahu Tubuh ini tak pernah tersiram wewangian awan lalu tiba-tiba diriku menemukan seperangkat alat istirahat menjadi perahu kembali Sudah kukatakan, aku bukan nelayan!

Aku hanyalah seorang kawan yang hilang Aku hanyalah seorang nelayan yang tak kunjung berlayar Ya, aku hanya menunggu kawanku..

Kawanku yang tak pernah datang lagi untuk 84

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

berlayar bersama membelah matahari Kawanku yang tak pernah lagi bernyanyi bersama ketika kujadikan kayu perahu sebagai gitar Kawanku yang tak pernah tertawa bersama lagi di saat aku hampir disantap hiu Kawanku yang tak pernah makan bersama di meja persegi panjang padahal aku telah membelikannya kemenyan Apalagi yang aku harap pada debu yang terbang bahkan aku tak punya semangat lagi untuk berjanji maupun ingkar janji Untuk apa lagi aku berusaha terbang ke awan bahwa nyatanya kawanku yang telah berlayar sendiri tak akan kutemukan di atas sana Atas teratas Atas namanya

Atas teratas untuk tanah terbawah Atas namanya untuk nama terdalam

Demi perahu layarmu yang terbalik tak tenggelam!

Aku, 85

BEGITU SEHARI-HARI

berjanji untuk tidak tenggelam dalam tingkahku yang supersibuk tanpa pelabuhan

Aku, hanya memohon satu permintaan: maaf dan izinkan aku tak mengeringkan wajahku yang basah ini selama empat puluh hari saja.. ***

Hai...

86

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

87

BEGITU SEHARI-HARI

Akhirnya, halaman pertama selesai juga.

Pada awalnya, saya tidak memiliki harapan apa-apa mengenai tulisan-tulisan ini. Namun, tak disangka akan menjadi sebegini banyaknya dalam hampir lima tahun terakhir.

Tulisan-tulisan ini merupakan cerita fiksi yang betulbetul ditulis tangan di sebuah buku kecil. Saya menulis cerita-cerita ini dimulai ketika saya masih di Jogja untuk menyelesaikan skripsi sampai saya kembali ke kampung halaman saya di Bogor pada tahun 2015 lalu.

Saat proses pengetikan ulang terjadi sedikit penambahan dan pengurangan kalimat-kalimat pada beberapa cerita yang tentunya tidak mengubah isi cerita.

Kecuali, puisi di tahun 2012 itu, dalam proses penulisannya tidak ada sangkut pautnya dengan kumpulan cerita ini. Puisi dan temanya tersebut dibuat berdasarkan permintaan seorang teman untuk 88

KUMPULAN CERITA SEBENTAR

keperluan sebuah acara. Eh, tapi ternyata benang merahnya sama juga dengan buku ini: Rutinitas hidup, rutinitas mati.

Mengenai judul-judul yang panjang, bukannya saya malas untuk memikirkan judul. Tapi entah mengapa, saya selalu jatuh cinta dengan kalimat pembuka ceritacerita tersebut—saya tidak mencoba untuk memuja diri saya sendiri, hahaha. Nyatanya, dalam setiap proses penulisan cerita dalam buku ini, kalimat pertama adalah ide utama ketika saya memutuskan untuk menuliskannya dengan pulpen murahan.

Terasa sudah lama sekali tidak membuat buku, oleh karenanya saya sangat senang melihat kumpulan cerita ini bisa menjadi sebuah buku—meskipun dibukukan sendiri, hahaha. Terima kasih apabila sudah membaca.

Terima kasih sudah meluangkan waktu. Terima kasih kepada dukungan teman-teman yang beberapa selalu berkata, “Pokoknya, aku tunggu buku kamu di toko buku!�.

Meski tidak ada di sana, semoga buku ini ada di rak buku kamu. Atau, di bawah bantal tidurmu semalam.

Atau, di dalam tas kerja favoritmu. Atau, tertinggal di kursi kereta. Atau, basah kuyup karena kamu 89

BEGITU SEHARI-HARI

membacanya di kamar mandi.

Atau? Tinggalkan kesan-kesanmu di gogomiminene@ gmail.com. Saya akan sangat menghargainya :) Yak, sampai jumpa di karya-karya selanjutnya! Aamiin.

Bogor, Mei 2018 Aulia Vidyarini

90

91

Mbak Auuu, tidak begini saja gayanya?

Begini kan lebih “mengundang�.

Model sampul buku: Ololo Instagram. @gogomiminene