3 minute read

Geoscience Public Discussion (GPD)

Next Article
Company Visit

Company Visit

Geoscience Public and Discussion adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA berskala internasional yang berperan sebagai wadah untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penggemar ilmu kebumian dan menjadi wadah untuk berdiskusi satu sama lain. GPD merupakan program kerja unggulan berbentuk seminar dalam skala besar dan umum, baik nasional maupun internasional GPD tahun 2022 mengangkat tema "Change and Challenge for Young Generation in Exploration : How to Face World Transition Energy for Net Zero Emission" yang membahas Carbon Capture Storage sebagai salah satu cara untuk mengurangi dampak emisi karbon akibat pembakaran bahan bakar fosil, GPD turut juga membahas upaya kegiatan eksplorasi panas bumi sebagai energi terbarukan dalam upaya gerakan net zero emission

GPD dilaksanakan tanggal 17 Desember 2022 yang terbagi ke dalam dua sesi seminar yang diisi oleh Teh Melianna Ulfah dan Kang Irvan Ramadhan. Keduanya merupakan ahli di bidangnya masing-masing, yaitu Teh Mileanna Ulfah pada bidang CCUS Geophysicist dan Kang Irvan Ramadhan pada bidang renewable energy development khususnya dalam panas bumi Hal yang menarik adalah salah satu pematerinya merupakan alumni Geofisika angkatan 2012, yaitu teh Melianna yang akrab disapa Teh Melo.

Advertisement

Sesi pematerian yang dibawakan oleh teh Melo membahas tentang Carbon Capture Storage yang merupakan sebuah teknik untuk mengumpulkan dan juga menahan kadar karbondioksida yang menaik ke atmosfer dengan menginjeksikannya secara aman ke bawah permukaan. CCS atau CCUS merupakan ilmu yang baru dan belum dipelajari secara mendetail di Geofisika Unpad, namun ilmu ini menarik untuk dipelajari karena banyak manfaat yang diperoleh dari metode ini.

Sesi pematerian yang dibawakan oleh kang Irvan adalah pengembangan energi terbarukan studi kasus pada pengembangan energi panas bumi Kegiatan eksplorasi panas bumi memiliki banyak manfaat, selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dampak baik yang dihasilkannya adalah untuk mengurangi kadar emisi karbon yang ada di atmosfer. Jika dibandingkan dengan energi fosil, emisi energi panas bumi hanya berkisar pada 75 gr/kWh yang dimana rata-rata emisi hasil diesel power dan coal power berkisar dari 700 hingga 900 gr/kWh yang tentu berakibat fatal pada menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca. Menurut kang Irvan tantangan yang dihadapi pada pengembangan EBT panas bumi adalah mahalnya peralatan penunjang dan infrastruktur yang digunakan, di samping itu kurangnya SDM menjadi faktor yang harus menjadi fokus utama.

Dua pematerian tersebut membuka pengetahuan dan wawasan baru bagi para mahasiswa pada pentingnya peran Geofisika dalam isu global, seperti perubahan iklim yang drastis, emisi karbon di tingkat global, dan transisi energi ke energi bersih yang terbarukan untuk menunjang kehidupan pada jenjang yang lama Khususnya peran penting generasi muda yang dikedepannya akan menjadi pemimpin bangsa ini.

This article is from: