TABLOID GEMA EDISI 209 (2023)

Page 1

-

Status Baru, Tampilan Baru? ??

Menelisik jauh sejarah perkembangan perguruan tinggi di Indonesia merupakan salah satu dampak dari politik etis terhadap kebangkitan nasional Indonesia. Bagaikan angin segar pada zamannya, pendidikan Indonesia mulai dirintis sekaligus sebagai upaya peningkatan mutu dan pendayagunaan tiap individu agar mencapai kesejahteraan. Hingga di titik kesadaran bahwa pendidikan adalah salah satu kunci dari sebuah pergerakan, maka tidak salah jika semangat juang untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tidak pernah luntur dari generasi ke generasi berikutnya.

Sebagaimana pula yang tertera dalam penjelasan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 58

Tahun 2013 tentang bentuk dan mekanisme pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, bahwa misi utama pendidikan tinggi adalah bertujuan mencari, menemukan, mendiseminasikan, dan menjunjung tinggi kebenaran, sudah sepatutnya perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi harus terbebas dari pengaruh, tekanan, dan kontaminasi apapun sehingga dalam menjalankan visinya, Tridarma Perguruan Tinggi, dapat terlaksana dengan berlandaskan pada kebebasan akademik dan otonomi keilmuan.

Hal tersebut yang kemudian mendorong Unesa berkeinginan untuk menjadi kampus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Tepat pada tanggal 20 Oktober 2022 keinginan itu terwujud dan mengubah status Unesa menjadi PTN-BH. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013, mendefinisikan

Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum adalah perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai subjek hukum yang otonom. Perubahan status tersebut juga secara cepat memengaruhi pembaharuan-pembaharuan yang terjadi pada kampus. Seperti pendirian fakultas kedokteran, pembukaan program studi baru, optimalisasi aset, pembaharuan alur birokrasi kampus, dan lain sebagainya.

Namun, jika benar status tersebut bukan hanya sekadar status dan merupakan langkah yang efektif bagi Unesa dalam menjalankan tugasnya sebagai perguruan tinggi negeri yang bebas dari pengaruh apa pun, maka sudah sepantasnya jika pihak kampus juga menaruh perhatian lebih terhadap setiap sivitas akademika yang bernaung di dalamnya tanpa terkecuali. Menilik pada salah satu syarat perubahan status PTN menjadi PTN-BH pada Permendikbud No. 4 Tahun 2020 Pasal 2 ayat (3) tentang prinsip tata kelola yang baik dengan salah satu poinnya adalah transparansi, efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan PTN. Selaras dengan peraturan tersebut, Unesa juga memiliki misi untuk menyelenggarakan tata kelola yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel yang menjamin mutu secara berkelanjutan.

Menyoroti tentang transparansi yang beberapa kali telah disinggung, artinya transparansi juga menjadi bagian penting dalam perjalanan Unesa yang menyandang status barunya tersebut. Sikap transparan itu merupakan wujud kredibilitas sekaligus perangkat bagi pihak kampus sebagai pengelola dan pemangku kebijakan dengan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, seperti dosen serta mahasiswa agar saling terkoneksi dan terintegrasi. Sikap transparan dan ekosistem kampus yang kondusif dengan rasa kepercayaan antar-elemen tentu dapat menghantarkan Unesa menjadi kampus yang lebih baik dalam menjalankan perannya sebagai kampus berbadan hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur di dalamnya. Oleh karena itu, sinergi juga sangat dibutuhkan mengingat semua elemen memiliki peran yang penting, baik pihak birokrasi, pendidik, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa agar dapat bergerak bersama mewujudkan cita-cita Unesa sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Inilah saat yang tepat untuk berdampak bersama! (Pemred LPK Gema Unesa)

1

Yoni Pemimpin Redaksi

Pelindung: Rektor Universitas Negeri Surabaya | Penasihat: Direktur Kemahasiswaan dan Alumni

Universitas Negeri Surabaya | Pembina: Prima Vidya Asteria, S.Pd., M.Pd. | Pimpinan Umum: Shinta

Sayu Azizah Amanda | Pemimpin Redaksi: Alfina Rahma Pridasari | Sekretaris: Lailatul Maghfiroh, Citra Dewi P. S | Bendahara: Ariyanti Safitri, Anandita Putri S | Humas: Nonik Fatimatuz Zahroh, Annisatul Maghfiroh, Andita Yusrolana | Redaktur Bahasa: Rizal Aldi Nugroho, Shofwan Roziq P, Cintana Hanuun, Amelia Mufliha, Mochtar Yoni K, Nadiva Ariandy, Maulida Rizki F, Dyningtiyas Resti U, Firna Novelia Sari | Redaktur Litbang: Gloria Panglipuringtyas, Atika Rahma, Zahra Humaira S, Ayunda Septi N, Muhammad Syahrowardi, Fikriyatul Mufidah, Wirda Azzura L, Shafira Rizky A. P. U, Annisatul Khanifah, Muhadzib Zaky | Redaktur Artistik: Aliyah Alfita, Sofi Putri Insani, Naila Nabilatul H, Fakhtiyah Nur R, Layyina Sadira, Beta Ayuwaskitowati, Safira Putri R, Dyah Puspita S. W, Andea Muhammad A, Rakhmawati Tri H, Aulia Putri H, Arifa Putri D, Susi Laksmita P | Redaktur Media: Fachrunnisa Rosyada, Imel Dwi S, Rima Melati, Faza Nur A, Virna Rachma D, Tarissa Diyah P, Shierly Amalia A. H, Leyla Aufa N. B, Putri Cahya S.

Alamat Redaksi: Gedung UKM Center Unesa Ketintang, Surabaya

Laman: gema.unesa.ac.id | Instagram: @unesagema

2 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Selayang Pandang Fakultas

Kedokteran Universitas Negeri

Surabaya

Setelah resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), Universitas Negeri Surabaya terus melakukan perubahan, salah satunya dengan adanya pembukaan Fakultas Kedokteran.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni, Madlazim, menyatakan bahwa pada tahun 2023 Fakultas Kedokteran Unesa resmi dibuka dengan daya tampung sebesar 50 orang. Pembukaan ini tentu tidak dilakukan secara tiba-tiba. Beliau menegaskan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran sudah disiapkan jauh-jauh hari.

Selama perencanaannya, Unesa harus bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi lain yang belum membina calon Fakultas

Kedokteran. Dalam hal ini, Unesa bekerja sama dengan Universitas Negeri Jember (Unej) karena Unej sudah memenuhi syarat, baik dari segi status, dosen, dokter, perangkat pembelajaran, serta adanya Komisi Pendidikan Kedokteran.

Selain itu, Unesa juga harus mempunyai Rumah Sakit Pendidikan, yang mana Unesa bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada Surabaya.

Madlazim juga mengatakan, “Semua persyaratan dalam pendirian Fakultas Kedokteran sudah dipenuhi oleh Unesa sesuai dengan standar yang ditetapkan”. Ia menambahkan bahwa Fakultas Kedokteran Unesa nantinya akan berbeda dengan Fakultas Kedokteran yang ada di perguruan tinggi lainnya. “Keunggulan-

4 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber Foto: Humas Unesa

nya adalah calon dokter nantinya akan dibekali dengan 20% muatan keolahragaan,” terang beliau.

Tidak hanya itu, proses perekrutan dokter menjadi tantangan utama selama pendirian Fakultas Kedokteran, yaitu Unesa harus menyediakan minimal 26 orang dokter yang sudah meliputi dokter spesialis seperti dokter kandungan, gigi, dan spesialis penyakit dalam. Menurut Madlazim, pembukaan Fakultas Ke-

dokteran mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap status Unesa yang kini sudah menjadi PTN-BH. Sebab, pemasukan yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran juga akan digunakan untuk membantu pengembangan program studi lain yang ada di Unesa. (asn, fns, pcs)

Tabloid GEMA Edisi 209 2023
5 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Pada 20 Oktober 2022 lalu, Universitas Negeri Surabaya resmi berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2022 yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pada mulanya, PTN-BH hanyalah sebuah pilihan, tetapi sejak ditetapkannya UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi bahwa pijakan dasar bagi Perguruan Tinggi Negeri eks-BHMN untuk beralih status menjadi PTN-BH. Berbuntut dari peraturan tersebut, Kemendikbud-Ristek mendorong seluruh PTN di Indonesia bertransformasi menjadi PTN-BH agar lebih mandiri dalam pengelolaan kampus dan mampu bersaing dengan PTS yang bisa berkembang baik meskipun tanpa modal dari negara.

Pergantian status bukanlah sebatas status baru. PTN yang sudah berstatus Badan Hukum diharapkan mampu menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana mestinya. Salah satunya yaitu mampu mengatur pengelolaan aset dengan baik dan mementingkan proses pendidikan di dalam kampus. Kampus diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten, bermutu dan mampu bersaing di era globalisasi serta bisa mengambil peran dalam masyarakat.

Kampus PTN-BH perlu memperhatikan kualitas SDM agar mampu menghasilkan output yang baik. “Lulusan yang berkualitas dapat diperoleh melalui proses penyaringan yang baik, dilihat dari ketatnya pengambilan mahasiswa,” ucap Prof. Warsono. PTN-BH juga harus mencermati kualifikasi dosen yang masuk serta kuantitas doktor dan guru besar yang terdaftar.

6 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Selain itu, dari segi produktivitas dosen di bidang keilmuan bisa menjadi ukuran, mulai dari publikasi, penelitian, belajar, hingga durasi mengajar dosen yang sesuai dengan prosedur dengan batas efektif mengajar yakni antara 12–16 jam.

Tidak hanya berfokus pada kualitas SDM, penunjang lain juga perlu diperhatikan seperti sarana dan prasarana yang baik, tenaga pendidik yang berkualitas dan berkompeten, relevan dengan kurikulum, serta pengelolaan keuangan yang efektif guna menunjang kualitas SDM tersebut. Warsono menjelaskan bahwa sumber pendapatan kampus terbagi dalam 3 aspek, yaitu pembayaran SPP mahasiswa, Badan Pendapatan Usaha (BPU) sebagai pengembangan usaha, serta melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. “Dari ketiga hal tersebut, PTN bisa memaksimalkan BPU dan kerja sama sebagai pendapatan, bukan mengembangkannya pada UKT mahasiswa,” tambahnya. Dengan adanya pengelolaan keuangan yang baik, maka dapat tercipta kesejahteraan bagi sivitas akademika kampus.

Unesa perlu memaksimalkan aset-aset yang dimiliki seperti kolam renang dan GOR untuk menunjang kemampuan dan kompetensi non-akademik mahasiswa Unesa, mencapai tujuan pendidikan, efisiensi pemeliharaan dan operasional aset serta diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik bagi sivitas akademika Unesa, maupun masyarakat umum. Selain itu, Unesa bisa menyewakan asetnya pada khalayak umum sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dan menjadi sumber pendapatan bagi kampus. Namun, penyewaan aset kampus dapat meningkatkan risiko kerusakan aset sekaligus mengakibatkan sivitas akademika mengalami keterbatasan akses. Artinya, sebagai sesama warga Unesa harus saling menjaga dan menggunakan aset kampus sebaik-baiknya agar aset tersebut dapat digunakan dan disewakan secara optimal.

Berkenaan dengan pergantian status

Unesa dari PTN-BLU ke PTN-BH menjadi bukti bahwa Unesa mampu berproses lebih baik dan menjadi langkah awal Unesa dalam upaya

meningkatkan reputasi, akreditasi, dan kualitas dosen, staf, maupun mahasiswa. Namun, perubahan tersebut juga dirasa kurang efektif karena fasilitas, sarana dan prasarana kampus masih kurang memadai. Rasio mahasiswa yang masuk di Unesa juga begitu tinggi, sehingga masih ditemukan mahasiswa berebut ruangan dengan mahasiswa lainnya dalam pelaksanaan kuliah menjadikan sistem pembelajaran tidak berjalan efisien.

Perubahan status Unesa menjadi PTNBH tentu memberikan dampak bagi mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa merasakan dampak positif dalam pengelolaan keuangan dan program-program akademik sebagai bentuk peningkatan otonomi yang membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan reputasi Unesa sebagai institusi pendidikan yang dinamis, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan sosial dan pendidikan. Namun, beberapa mahasiswa menyatakan jika alur birokrasi kampus yang berubah total membuat mahasiswa kebingungan dalam penyesuaiannya. Alur birokrasi yang rumit menjadi dampak negatif yang dirasakan oleh mahasiswa karena dianggap menghambat proses pengurusan administrasi.

Pembukaan Program Studi Baru

Usai resmi berstatus PTN-BH, Unesa melakukan beberapa perubahan dalam pengelolaan kampus. Salah satunya adalah melakukan pembukaan program studi baru di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, yakni program studi Ilmu Politik. Program studi tersebut resmi dibuka pada tahun ajaran baru 2023/2024. Unesa memperhatikan peluang dalam membuka penerimaan mahasiswa baru pada prodi tersebut dari berbagai jalur, termasuk mandiri. “Unesa mempunyai komitmen untuk bisa menghasilkan sarjana yang memang banyak dibutuhkan oleh masyarakat,” penjelasan dari calon dosen prodi Ilmu Politik. Agus Satmoko Adi selaku dosen FISH mengatakan bahwa, “Ketika hendak mengubah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, maka harus ada program studi Ilmu Politik”. Melakukan pembukaan ataupun penutupan prodi bukanlah suatu proses yang mudah karena harus melakukan

7 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

pemenuhan syarat-syarat terlebih dahulu seperti ketersediaan SDM, sarana dan prasarana, dan penyusunan borang untuk dapat mendirikan suatu prodi baru. Dosen tersebut juga menegaskan bahwa, “Syarat minimal mendirikan prodi baru adalah 5 dosen tetap yang ahli di bidangnya. Hal tersebut sudah terpenuhi karena prodi Ilpol memiliki 7 dosen berlatar belakang ilmu politik”.

Calon dosen Ilpol tersebut juga menjelaskan terkait penempatan prodi Ilmu Politik. “Penempatan prodi Ilpol sementara dijadikan satu dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Namun, ke depannya akan dibangun gedung baru,” ucap beliau. Sistem penataan ruangan akan diatur langsung oleh fakultas sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Tenaga pendidik yang mengajar juga disesuaikan dengan bidangnya guna menunjang pendirian prodi baru. “Pembangunan prodi tersebut diharapkan bisa menambah khazanah sarjana ilmu politik di Indonesia. Tidak hanya mengurangi jumlah pengangguran, tetapi juga mencetak sarjana ahli di bidang ilmu politik yang bisa memberikan sumbangsih bagi

bangsa dan negara,” demikian harapan yang disampaikan oleh dosen FISH tersebut.

Pembangunan Kampus Cabang Magetan

Pembangunan kampus cabang di Magetan merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan Unesa dengan pemerintah daerah Magetan. Kampus tersebut menjawab kebutuhan masyarakat dan telah mendapatkan pertimbangan sebelumnya. Unesa di Magetan ini juga menjadi bentuk kolaborasi dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di daerah. Terdapat 8 prodi yang dibuka pada program multikampus tersebut di antaranya S1 Manajemen, S1 Ilmu Hukum dan S1 PGSD. Pembukaan kampus cabang ini diharapkan mampu mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Magetan dan sekitarnya. (fky, shy, fnr)

8 Tabloid GEMA Edisi 209 2023 Sumber
Foto: unesa.ac.id

Dana UKT Dialokasikan

untuk Mahasiswa KIP-K: Benarkah?

Universitas

Negeri Surabaya sempat dihebohkan dengan adanya isu terkait pengalokasian dana UKT mahasiswa yang dialihkan kepada mahasiswa penerima KIP-K. Hal ini menimbulkan tanggapan kurang baik dari beberapa mahasiswa. Pasalnya, jika isu tersebut benar terjadi, yang paling merasakan dampaknya adalah mahasiswa yang membayar UKT. Hal ini juga didukung dengan keluh-kesah beberapa mahasiswa yang disampaikan melalui forum aspirasi mahasiswa yang merasa keberatan jika kebijakan pengalokasian dana UKT untuk mahasiswa KIP-K itu direalisasikan, menimbang biaya hidup yang semakin tinggi dan tanggungan lainnya yang masih harus dibayarkan.

Isu yang bermula dari beberapa oknum mahasiswa yang menyebarkan perihal pengalokasian dana UKT untuk mahasiswa KIP-K ini langsung ditentang oleh Kasubdit Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Bashri, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan sama sekali antara UKT dengan KIP karena dana tersebut sama sekali tidak berasal dan berkaitan dengan keuangan Universitas Negeri Surabaya. Dana ini bersumber dari pemerintah pusat yang kemudian masuk ke Unesa dan diolah oleh pengelola beasiswa, baru kemudian akan disalurkan untuk mahasiswa penerima KIP-K. Sumber beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa atau lainnya juga berasal dari dana

Kasubdit Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa yang menangani langsung perihal ini mengatakan, “KIP ini diberikan kepada mahasiswa pendaftar (KIP) melalui pemeringkatan sesuai data yang telah diisikan pendaftar, kemudian dari pemeringkatan tersebut dapat diketahui mana saja mahasiswa yang berhak mendapatkan KIP. Terkait penentuan UKT mahasiswa KIP sendiri ditentukan langsung secara otomatis oleh sistem berdasarkan data yang telah diisi”. Beliau menegaskan sekali lagi perihal tidak adanya korelasi antara dana UKT dengan KIP. “Intinya, tidak ada kaitan antara level UKT mahasiswa dengan beasiswa KIP karena sumber beasiswa tersebut berasal dari pemerintah pusat sehingga isu UKT yang dialokasikan untuk mahasiswa KIP itu tidak dibenarkan”. Dengan begitu dapat dikonfirmasi bahwa isu dana UKT yang akan dialokasikan untuk mahasiswa KIP-K itu tidak benar adanya. Berita ini diharapkan dapat menjadi klarifikasi terhadap isu-isu yang beredar luas di kalangan mahasiswa terkait pengalokasian dana UKT untuk KIP-K. (law, aml, ard)

APBN. Namun, ada juga dari dana non-APBN, seperti Baznas.
9 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

STATUS

PTN-BH: Bagaimana dengan

Alur Birokrasi Unesa?

Alur birokrasi Unesa mengalami perubahan sejak PTNBH. Hal ini telah disetujui oleh Anies Inayatulloh selaku TU Bidang Keuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum. Ia mengatakan bahwa alur birokrasi sejak PTNBH tidak menutup kemungkinan adanya perubahan. Transformasi Unesa dari BLU ke PTN-BH tentu mengalami banyak transfigurasi, sebab semuanya sedang berproses, artinya tidak seperti biasanya—banyak sistem yang dibangun.

Berdasarkan perubahan sistem birokrasi sejak PTNBH, Anies mengakui bahwa pihak kampus masih belum melakukan penyuluhan secara khusus berupa sosialisasi kepada mahasiswa tentang perubahan alur birokrasi karena peraturan yang masih belum disahkan. “Untuk sementara yang kami tahu, karena kami dari keuangan, untuk sosialisasi penyusunan SOP maupun pemutihan SPM dan sebagainya mengenai aturan-aturan yang ada, itu masih ada

tahap kami (keuangan fakultas) maupun universitas. Namun, perubahan ini masih belum berlaku untuk mahasiswa secara sepenuhnya karena itu (aturan) masih belum disahkan. Aturan-aturan tersebut masih dalam proses pengesahan, ada yang masih penyusunan dan ada yang masih revisi,” ujar Anies. Anies pun menyadari banyak mahasiswa yang mengeluh karena proses birokrasi ini terlalu lama, terutama saat mengajukan laporan pertanggungjawaban. Namun, ia

menegaskan bahwa mereka membutuhkan penyesuaian karena sistemnya masih belum berjalan optimal. Ia mengaku bahwa PTN-BH ini membutuhkan pajak tersendiri dan ia pun berharap ke depannya jika semuanya sudah sesuai, akan berjalan seperti biasanya bahkan lebih cepat (prosesnya).

Ia juga menambahkan bahwa sistematika alur birokrasi Unesa setelah menjadi PTNBH tidak jauh berbeda dari sebelumnya. “Sistematika ini hampir sama terkait pencairan dana.

Sumber Foto: Humas Unesa
10 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Prosedurnya hampir sama dari tingkat

bawah sampai atas, cuma kami mohon maaf, masih terkendala oleh sistem, itu yang membuat agak lama. Tetapi hampir sama untuk pengajuan penganggaran dan SPJ-an, mungkin hanya beberapa saja yang perlu disesuaikan,” tambahnya.

Selain itu, ia juga membenarkan

jika adanya perbedaan alur birokrasi sebelum dan sesudah

PTN-BH ini. “Perbedaan itu jelas ada.

Dulu acuan dasardasar kita itu, kan, melalui Kemenkeu, nah, sekarang karena

PTN-BH maka kita

mempunyai aturan sendiri, tetapi tetap bisa disesuaikan dengan Kemenkeu, bisa juga bertambah, itu bergantung rektor dan MWA kita,” ucapnya.

Perubahan

alur birokrasi sejak PTN-BH ini juga

dirasakan oleh Mega selaku bendahara

Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMJBSI) dan Andin selaku sekretaris

Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK).

Mega mengaku perubahan alur birokrasi sejak PTN-BH

sempat membuatnya bingung karena

Unesa menetapkan

tidak adanya jurusan dan diganti dengan prodi. “Awalnya kita sempat bingung karena kepemimpinan yang semula ada di satu kepala berubah menjadi dua kepala pimpinan, sehingga dalam koordinasi seperti butuh tanda tangan proposal, masih cukup membingungkan,” ujar Mega. Sebab alur yang membingungkan itu, Mega akhirnya berdiskusi kepada koorprodi sastra, koorprodi pendidikan, dan Kemahasiswaan yang kemudian menemukan jalan tengah yaitu setiap perizinan kegiatan tetap melalui kedua koorprodi, tetapi untuk tanda tangan legalitas dapat diwakilkan oleh salah satu pihak saja. Hal ini dikarenakan HMJBSI masih menggunakan jurusan dan belum berubah menjadi HMP yaitu Himpunan Mahasiswa Prodi. Sejalan dengan pendapat Mega, Andin juga mengaku bahwa sistem birokrasi sejak PTNBH ini masih butuh penyesuaian. Namun, untuk kemudahannya tetap sama dengan sebelumnya. Akan tetapi, pendapat lain dari Dinda, Sekretaris BEM FIP, mengaku

bahwa alur birokrasi

Unesa sejak PTN-BH tidak ada perubahan dan masih sama dengan sebelumnya. “Saya menyatakan tidak ada yang berubah karena kebetulan saya sudah tiga periode di ormawa FIP ini, semenjak PTN-BH sampai pertengahan periode ini, semua lampiran-lampiran LPJ dan proposal masih sama dengan periode-periode sebelumnya. Jadi, saya rasa tidak ada perubahan, sama saja,” ujar Dinda.

11 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber Foto: Jurnalis Unesa

Sesuai yang telah din yatakan oleh Anies, pihak kampus masih belum melakukan penyuluhan secara khusus kepada mahasiswa, tetapi hanya memberikan informa-

adanya seperti yang dialami oleh ketiga

BPH ormawa Unesa ini, mereka masih diberikan sedikit pembekalan ormawa tingkat fakultas dan hanya terdapat forum

umnya surat terkait proposal dan lain-lain kita mengirim suratnya ke wakil dekan II atau III, kalau tahun lalu wakil dekannya ada tiga tahun ini hanya ada dua, jadi untuk urusan surat terkait proposal langsung ke wakil dekan I,” ungkap

Berbeda dengan Mega, Andin mengungkapkan bahwa perbedaan alur birokrasi saat ini tidak bisa lagi mengajukan secara online. “Perbedaannya lebih ke dulu itu kita bisa mengajukan semuanya secara online, sekarang jadinya nggak bisa. Jadi, kebanyakan haoffline. Lalu kalau kita mengajukan peminjaman atau permohonan yang dulunya (ditujukan) ke fakultas, sekarang didominasi ditujukan langsung ke jurusan-jurusan dan nggak melalui fakultas lagi. Jadi, kita ke fakultas itu cuma untuk surat pemberitahuan adanya kegiatan, peminjaman, atau permohonan, begitu,” ungkap Andin.

Berbeda dengan Mega dan Andin, Dinda justru tidak merasakan adanya perbedaan. Ia hanya merasa perbedaan pada seseorang yang mengurus surat permohonan. “Saya sebagai sekretaris merasa tidak ada perbedaan alur birokrasi sebelum

dan sesudah PTN-BH. Mungkin ini, di LPJ, kan, melampirkan surat izin panitia, surat tugas dosen, atau surat permohonan pemateri dan sertifikat, yang mana keempat surat ini diberikan ke TU fakultas lalu dibuat dan dilampirkan pada LPJ. Sedangkan dua periode sebelumnya ketika ingin membuat keempat surat tersebut hanya ke satu orang yang sama,” ujarnya.

Sejak perubahan status Unesa menjadi PTN-BH yang kemudian berdampak pada pembaharuan alur birokrasi, pihak kampus dan juga mahasiswa, khususnya ormawa, tentu memerlukan penyesuaian. Banyak sistem yang berubah dan dibangun, mahasiswa dan ormawa juga menyatakan tidak mengalami kesulitan secara khusus, tetapi perlu adaptasi terhadap sistem terbaru sejak PTN-BH. (fza, zha, aul)

Sumber Ilustrasi: Freepik
12 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
pi ada perubahan di wakil dekan. “Sebel-
13 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang memiliki segudang prestasi akademik maupun non-akademik. Dengan adanya mahasiswa berprestasi, diharapkan dapat memberikan motivasi atau teladan untuk mahasiswa lainnya agar menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, prestasi gemilang yang ditorehkan bisa menjadi tolok ukur kualitas sebuah perguruan tinggi terhadap perguruan tinggi lainnya.

Universitas Negeri

Surabaya memiliki banyak mahasiswa berprestasi, salah satunya Iqbal Ainur

Rizki. Pria kelahiran

13 Mei 2001 ini adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan

Alam, prodi S1 Pendidikan Fisika. Iqbal meraih juara 1 Sarjana Utama dari program Sarjana.

Menurutnya, menjadi juara 1 Sarjana Utama tidaklah mudah karena proses seleksi yang sangat ketat mulai dari tingkat jurusan kemudian fakultas. Terutama di fakultasnya, yaitu fakultas MIPA. Iqbal termotivasi untuk mengikuti mapres sebab terinspirasi oleh seseorang yang menjadi panutannya.

“Panutan saya bukan orang yang sangat terkenal, namanya Mas Reza Aulia Akbar, Mawapres ITS. Dulu waktu saya ikut proker webinar UKIM, kebetulan pematerinya Mas Reza. Waktu beliau ngasih materi, ngasih motivasi, dari situ bisa membuka pemikiran saya bahwa ternyata menjadi mahasiswa berprestasi itu orang terbaik nomor 1 di kampus. Dulu sebelum tertarik mapres-mapres begitu, saya sudah disuruh sama dosen kemahasiswaan, tapi saya masih awam tentang mapres. Sejak tahu Mas Reza, akhirnya bisa tahu apa dan kenapa harus menjadi mahasiswa berprestasi,” ujar Iqbal.

Seperti mapres lainnya, Iqbal tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga non-akademik yang dibuktikan dengan keikutsertaannya menjadi staf UKIM pada tahun 2020. Kemudian pada tahun 2022 hingga saat ini ia berhasil menjadi Asisten Laboratorium dan mengikuti komunitas Geosains.

Iqbal sudah

menjuarai lebih dari 50 perlombaan. Dari banyaknya lomba tersebut, ada beberapa yang sangat berkesan menurutnya. Pertama ada lomba infografis tingkat internasional (ASEAN) yang diselenggarakan oleh Asian Centre for Energy, yaitu membuat infografis tentang penggunaan energi. Lomba ini merupakan lomba internasional pertama yang diikuti oleh Iqbal dan temannya. Kedua adalah lomba di Universitas Sumatera Utara.

Setelah pandemi tahun 2022, Iqbal mengikuti lomba LKTI EFRESH 6

14 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

pada Mei 2022. Lomba ini sangat berkesan untuknya karena terdapat field trip ke Danau Toba.

Mahasiswa FMIPA ini mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap menulis karya ilmiah. “Saya senang menulis, senang membaca, makanya pengin lanjut S2. Kebetulan saya lagi daftar LPDP dan dapet offering letter dari kampus untuk ke New Zealand,” ujarnya. Iqbal bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu S2 dan S3 sampai ia menjadi dosen.

Selain prestasi tersebut, Iqbal pernah menjuarai beberapa kompetisi, di antaranya:

1. Juara 1 dalam EINSTEIN (Economic Innovation on Scientific Competition) pada tahun 2021;

2. Juara 1 IICYMS (International Invention Competition for Young Moslem Scientist) pada tahun 2021; dan

3. Juara 2 IAYSF (International Avicenna Youth Science Fair) pada tahun 2021.

Sebagai penyandang Juara 1 Mahasiswa Berprestasi kategori Sarjana Utama, Iqbal berpesan kepada para mahasiswa yang lain, bahwa ketika masih menjadi mahasiswa jangan ragu untuk mencoba sesuatu yang baru karena masa-masa mahasiswa merupakan masa-masa yang paling menentukan karier di masa depan. Baginya, saat ini curriculum vitae (CV) sangat dibutuhkan untuk mencari pekerjaan atau mendaftar beasiswa. Dari CV itulah pengalaman-pengalaman dapat dilihat. Dari banyak hal yang telah dicoba tersebut, temanteman mahasiswa dapat menemukan sesuatu yang disukai, passion, bahkan dapat membangun dan mengembangkan skill yang dibutuhkan di dunia kerja. “Nggak cuma pinter saja. Sarjana pasti pinter, tapi nggak semua sarjana itu punya skill,” tegasnya. Menurut Iqbal, mahasiswa harus memanfaatkan waktu yang ada untuk tidak ragu dalam mencoba hal baru selama masih menjadi mahasiswa. “Meskipun gagal, ulangi lagi karena kamu ga akan jatuh ke lubang yang sama,” pungkasnya. (chj, sr, td)

15 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Sehubungan dengan dekatnya momen PKKMB yang diikuti serentak oleh seluruh mahasiswa baru Unesa, beberapa fakultas sudah menunjukkan progres persiapannya. Ketua pelaksana PKKMB universitas, Alya Leci Arumdani, mengaku bahwa persiapan timnya mencapai lima puluh persen. “Sebenarnya untuk progres kepanitiaan kita masih di range empat puluh lima persen sampai lima puluh persen karena saya pikir dalam jangka waktu dua bulan atau satu bulan ke depan kita insyaallah pasti bisa menyiapkan hingga seratus persen,” terangnya.

Ia juga menjelaskan persiapan-persiapan yang sudah dilakukan untuk mencapai persentase tersebut.

“Untuk kepanitiaan, saat ini yang sudah dilakukan seperti sponsorship sudah jalan karena untuk itu (sponsor), kan, membutuhkan waktu yang lama untuk mengajukan proposalnya dan untuk konsep juga sudah dibantu oleh teman-teman panitia.”

sebelumnya, mengingat mahasiswa Unesa sekarang, kan, 22.000. Tempatnya mungkin masih menelisik karena kalau 22.000 itu, ya, sangat banyak dibanding tahun-tahun kemarin dan peningkatan ini cukup drastis, mengingat Unesa sudah PTN-BH,” ujarnya.

Berangkat dari jumlah mahasiswa baru yang mengalami lonjakan drastis tersebut, Leci menjelaskan bahwa jumlah panitia yang dibutuhkan untuk menggarap kegiatan PKKMB juga mengalami peningkatan. Sembari menunggu panduan dan surat keputusan turun dari birokrasi, Leci berusaha menggaet timnya untuk saling berkoordinasi memaksimalkan persiapan demi mewujudkan output yang optimal.

“Kita selalu berharap dari adanya kegiatan ini, output yang dihasilkan adalah output yang lebih baik. Menjadikan mahasiswa baru tersebut lebih dewasa untuk menghadapi kehidupan perkuliahan setelah mereka bertransisi dari SMA ke kuliah,” lanjutnya. (ndv, iml, bta)

Pihaknya menuturkan bahwa sistematika PKKMB tahun ini masih mengadopsi sistem yang diterapkan pada PKKMB tahun-tahun sebelumnya, yakni hybrid dengan catatan peserta PKKMB universitas secara luring dibatasi maksimal setengah dari keseluruhan mahasiswa baru Unesa 2023 yang mengalami eskalasi sangat drastis buntut ditetapkannya status Unesa sebagai PTN-BH. “Masih seperti tahun-tahun

Tabloid GEMA Edisi 209 2023 16 ,

POLEMIK

Air Minum Unesa adalah satu dari seki an banyak komoditas yang diproduksi oleh Universitas Negeri Surabaya. Persebarannya ternyata masih di dalam lingkungan kampus saja. Namun, menimbulkan polemik di kalan gan mahasiswa Unesa. Di antaranya mengenai tingkat kepuasan mahasiswa terhadap rasa Air tersebut serta Unesa sebagai kampus penghasil sampah, salah satunya melalui botol bekas dari Air Minum Unesa.

Penggalian data menggunakan metode survei berbasis digital atau daring melalui Goog le Formulir yang dibagikan pada grup digital. Antusiasme para mahasiswa cukup menduku ng dalam upaya survei yang dilakukan. Dalam jangka waktu 3 hari, 100 responden yang beras al dari berbagai fakultas di Unesa mengisi sur vei tersebut, di antaranya yaitu Fakultas Bahasa dan Seni: 26 responden, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum: 40 responden, Fakultas Matemati ka dan Ilmu Pengetahuan Alam: 15 responden, Fakultas Ekonomika dan Bisnis: 3 responden, Fakultas Ilmu Pendidikan: 4 responden, Fakul tas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan: 2 re sponden, Fakultas Vokasi: 1 responden, dan Fakultas Teknik: 9 responden.

Dari data yang kami temukan, 63% re sponden mengisi opsi “lumayan” pada kolom survei. Artinya, sebagian mahasiswa dan ma hasiswi masih meragukan rasa dari Air Mi num Unesa. Kemudian disusul dengan 23% responden yang menikmati rasa enak. Lalu ditutup dengan 14% mahasiswa dan mahasiswi yang tidak puas. Jika dikalkulasi kembali, maka tingkat persentase ketidakpuasan mahasiswa terhadap air adalah sekitar 77% responden.

17 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
HASIL PRODUKSI AIR MINUM UNESA

Survei yang dilakukan tidak hanya soal tingkat kepuasan mahasiswa terhadap tersebut. Kami juga melakukan survei terkait dampak produksi dari Air Minum Unesa sebab di sudut-sudut kampus, sering kali terlihat botol bekas dari air itu yang berserakan dan menjadi sampah anorganik.

Beberapa responden kami, sebagian besar sepakat terkait sampah plastik yang ditimbulkan dari produksi dan pemasaran air ini. Tingkat persentase responden kami ialah 91% menyatakan jika Air Minum Unesa turut andil dalam penumpukan sampah serta kerusakan ekologi. Sebagai transparansi data survei, berikut persentase atau diagram survei kami.

Isu masalah lingkungan di Unesa hadir bersamaan dengan apa yang Unesa produksi sendiri, yakni Air Minum Unesa. Produk tersebut menimbulkan tanda tanya, perlukah Air Minum Unesa diproduksi? Karena memang tidak dapat dimungkiri Unesa sendiri belum dapat mengatasi sisa botol bekas air itu. Oleh karena itu, kami pun turut menghimpun data berkaitan dengan produktivitas Air Minum Unesa. Berikut transparansi data yang kami peroleh.

Sebanyak 16% responden menyatakan tidak setuju jika Air Minum Unesa diproduksi dan sebanyak 84% sisanya setuju jika diproduksi. Memang tidak dapat dimungkiri bahwa memproduksi air ini secara langsung akan memengaruhi citra Unesa di mata masyarakat. Dengan demikian, produksi Air Minum Unesa membawa berbagai dampak sekaligus sisi yang saling bertautan. Permasalahan lingkungan menjadi salah satu hal yang sangat penting dan harus dipertimbangkan oleh pihak Unesa apabila ingin terus memproduksi Air Minum Unesa. (zk, an, mld)

18 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
19 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber Foto: Jurnalis Gema
20 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber Foto: Jurnalis Gema

Beralih ke FBS, keluhan tersebut juga sama dirasakan. Salah satu dosen FBS mengatakan bahwa kenaikan daya tampung mahasiswa ini bukanlah kabar yang buruk, mengingat hal tersebut secara data juga telah dipublikasikan. Ia menjelaskan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, penerimaan mahasiswa baru pada prodi yang dinaungi terbilang cukup stabil. Hingga pada tahun 2022, terjadi peningkatan tajam yaitu sebanyak 2 kali lipat pada tahun berikutnya. “Saya mencoba untuk memahami kebijakan, tetapi kami juga yang di lapangan tidak siap dengan kondisi tersebut”, ujar dosen FBS tersebut. Ia menambahkan lagi bahwa penambahan daya tampung akan berpengaruh pada penambahan jumlah kelas dan jadwal KBM dosen-mahasiswa. Idealnya tiap dosen mengajar 20 mahasiswa per kelas. Apabila terdapat penambahan kuota, maka secara otomatis juga membutuhkan lebih banyak SDM pengajar. “Unesa perlu mendorong semua level hingga ke tingkat prodi untuk mencari kemitraan agar nantinya dalam beberapa tahun ke depan bisa hidup dari kemitraan tersebut, baik kemitraan lokal, regional, nasional, maupun global.”

Menangani persoalan tersebut, dosen itu tidak menyangkal jika terdapat kemungkinan pelaksanaan kelas pada tahun ajaran baru 2023 akan dilakukan secara daring selama 1 sks sebagai

bentuk antisipasi, khususnya pada kelas teori. Sedangkan sisanya untuk kelas latihan akan dilakukan terpisah secara luring. Apabila kemungkinan tersebut benar-benar akan terjadi, maka Unesa harus menyiapkan infrastruktur berbasis IT secara maksimal. Beberapa mahasiswa FBS juga berpendapat bahwa kebijakan Unesa pasca-PTN-BH tentu menuai pro dan kontra. Oleh sebab itu, mahasiswa dan dosen sangat berharap kepada pihak kampus apabila perubahan status tersebut membawa perubahan yang baik bagi kelangsungan sivitas akademika dan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, maka sudah selayaknya kampus juga memperhatikan hal-hal kecil yang kadang luput dari perhatian. Dengan begitu Unesa dapat dikatakan telah melaksanakan visi dan misi kampus PTN-BH secara optimal. (gp, la, vr)

21 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber: Freepik.com

Universitas Negeri Surabaya memiliki berbagai fasilitas yang dibangun untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan. Gedung serbaguna, GOR internasional, serta asrama kontainer menjadi beberapa contoh fasilitas yang dimiliki Unesa. Fasilitas-fasilitas tersebut dikelola oleh BPU Unesa, yaitu unit yang dibentuk untuk mengoptimalkan pendapatan (revenue) universitas melalui pengelolaan aset dan produksi jasa. Fasilitas yang dimiliki Unesa telah disewakan untuk umum sebelum Unesa menjadi PTN-BH, tepatnya semenjak Unesa masih berstatus PTN-BLU pada tahun 2016. Penyewaan ini dilakukan guna mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas tersebut. Seperti yang diketahui, fasilitas umum digunakan pada pagi hingga siang untuk proses belajar-mengajar, di luar jam kuliah, fasilitas tersebut tidak terpakai. Oleh karena itu, untuk menambah pendapatan universitas sekaligus memperoleh biaya maintenance, BPU selaku pengelola fasilitas menyewakannya untuk umum.

Dalam pengelolaannya, terdapat fasilitas yang sepenuhnya di bawah naungan BPU dan beberapa di antaranya bekerja sama dengan pihak ketiga. Adapun fasilitas di bawah naungan BPU, yaitu GOR futsal, GOR basket, dan aset-aset tanah, sementara di kampus Ketintang terdapat gedung serbaguna yang akrab disebut sebagai Gema, lapangan sepak bola, dan lapangan basket. Kepemilikan bangunan di sepanjang jalan kampus Unesa merupakan milik negara yang dikelola Unesa dan dioptimalkan oleh BPU Unesa. Dalam beberapa tahun ke depan terdapat rencana untuk membangun asrama mahasiswa di Unesa kampus Ketintang dengan model seperti rusunawa. Asrama tersebut akan dibangun di dekat lapangan bola di depan food court. Namun, pembangunan ini masih da-

lam tahap perencanaan dan pencarian investor sehingga belum diketahui kapan akan terealisasi. Selain dikelola BPU Unesa, terdapat beberapa fasilitas lain yang bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti Graha Unesa, asrama kontainer, Student Center, dan pacuan kuda. Terkait pembagian hasil dengan pihak ketiga terdapat berbagai metode, dengan pemberian kompensasi tetap setiap tahunnya dan ada juga imbal hasil sekian persen yang harus masuk ke Unesa. Kerja sama dengan pihak ketiga ini sudah terjalin lama, bahkan sebelum BPU Unesa membangun kerja sama dengan pihak ketiga. Selain itu, juga ada kerja sama dengan investor melalui tender kelayakan seperti uji kelayakan. Adanya kerja sama ini akan membantu pemodalan untuk melancarkan pembangunan fasilitas-fasilitas guna menunjang kegiatan kemahasiswaan.

Fasilitas- fasilitas yang dimiliki Unesa tentunya dapat dipinjam oleh mahasiswa. Jika terdapat organisasi mahasiswa atau UKM yang ingin menggunakan fasilitas tersebut, maka dapat mengirimkan surat peminjaman ke kantor BPU Unesa. Terkait tarif pelayanan, jika digunakan untuk proses belajar-mengajar mahasiswa, maka tidak dikenai biaya, seperti untuk latihan UKM. Namun, jika peruntukannya di luar proses belajar-mengajar dan di luar kepentingan UKM, maka akan dikenakan biaya. Tentunya, tarif yang dibebankan kepada mahasiswa dan umum berbeda. Terdapat tarif khusus yang relatif lebih terjangkau bagi mahasiswa Unesa. Daftar tarif penyewaan fasilitas secara lengkap terdapat dalam buku pedoman yang bisa diunduh di situs web resmi BPU Unesa dan juga bisa langsung mengunjungi kantor BPU Unesa di Kampus Lidah Wetan.

22 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber Foto: Jurnalis Gema

Menurut Hijrin Fithroni, selaku Wakil Bidang Pengelola Usaha BPU Unesa, tarif yang

ditetapkan saat ini merupakan

tarif yang sudah ditetapkan dan diformulasikan melalui proses

benchmarking dengan membandingkan fasilitas di Unesa dan fasilitas di luar serta ditentukan

sesuai tarif di pasaran. Terkait

apakah ada kemungkinan kenaikan tarif ia menyatakan, “Untuk kenaikannya saya kira normatif seiring dengan berjalannya

waktu dan penambahan fasilitas.

Jika ada fasilitas-fasilitas kita

yang grade-nya naik, maka akan

kita sesuaikan tarifnya. Namun, yang masih belum ada peningkatan (fasilitas) saya rasa tarifnya

masih tetap dan kemungkinan

tarif naik itu biasanya normatif setiap 2 tahun atau 3 tahun

sekali sesuai dengan inflasi yang

ada, biasanya antara 5–7% setiap tahun,” jelasnya. Dengan begitu kenaikan tarif akan terjadi bergantung pada meningkatnya

kualitas fasilitas dan mengikuti inflasi negara. Jika tidak ada peningkatan fasilitas, maka tarif penyewaan relatif tetap.

Lebih lanjut, pihak BPU

juga menyatakan tidak terdapat

kekhawatiran akan turunnya

kualitas fasilitas dari penye-

waan ini dikarenakan tujuan dari penyewaan ini selain untuk memperoleh pendapatan juga sebagai biaya maintenance (perawatan), yang mana sebelum diputuskan fasilitas tersebut disewakan, telah dilakukan beberapa pertimbangan mengenai kualitas dan tarif yang akan dikenakan sehingga bisa digunakan untuk perawatan.

Beberapa mahasiswa dari berbagai fakultas mengaku mengetahui penyewaan fasilitas tersebut dan memberikan tanggapan positif terhadap penyewaan fasilitas, seperti yang dinyatakan salah satu mahasiswa FEB, “Cukup bermanfaat dan mempermudah masyarakat umum dalam mencari tempat untuk acara”. Mahasiswa FIP juga menambahkan, “Meskipun fasilitas yang tersedia dibuka juga untuk umum, tetapi hal itu tidak terlalu mengganggu kita sebagai mahasiswa Unesa karena masyarakat umum yang menggunakan fasilitas tersebut jumlahnya masih belum terlalu banyak”.

Fasilitas umum yang disewakan di Unesa Lidah Wetan maupun Ketintang gencar dilakukan perbaikan dan peningkatan kualitas, tetapi ada beberapa

fasilitas yang mungkin bisa ditingkatkan lagi. “Fasilitas umum yang terdapat di Unesa menurut saya sudah cukup kerap renovasinya (untuk yang disewakan), seperti yang kemarin lapangan basket telah dicat ulang, lapangan sepak bola telah dibersihkan rerumputannya. Namun, yang perlu dibenahi menurut saya adalah menambah fasilitas umumnya, seperti perpustakaan untuk Unesa Ketintang ini yang kurang memadai,” ungkap salah satu mahasiswa FT.

Selain itu, menurut salah satu mahasiswa FBS, penyewaan fasilitas kepada masyarakat umum ini memiliki kekurangan karena dapat menimbulkan risiko bentroknya jadwal antara penyewa dengan kegiatan Unesa sendiri. Ia juga memberikan saran untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui penjelasannya, “Saran saya terkait informasi ini yaitu sebaiknya Unesa membatasi jumlah atau frekuensi penyewaan fasilitas per bulan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya jadwal yang bertabrakan”. (rma, rth, shf)

23 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber Foto: S2 Ilmu Keolahragaan

sudah 20 tahun sejak Direktur Kema hasiswaan Universitas Negeri Surabaya resmi mengesahkan UKM yang bergerak di bidang bela diri, yakni UKM Pencak Silat Nur Harias Universitas Negeri Surabaya. Nur Harias merupakan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menampung potensi, hobi, serta mahasiswa yang berkeinginan untuk mempelajari dan memperdalam bidang olahraga bela diri pencak silat. UKM ini bertujuan untuk menaungi seluruh mahasiswa Unesa agar dapat berkembang, bahkan berprestasi dalam bidang olahraga, khususnya seni bela diri pencak silat. “UKM Nur Harias sendiri adalah salah satu pencak silat yang ada di Unesa dan juga berdiri di Surabaya yang dulu masih IKIP. Secara garis besar sama seperti pencak silat lain dan juga tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI),” ungkap Akdri Bagus selaku ketua UKM tersebut.

Dengan mengonsolidasikan seluruh elemen mahasiswa yang telah tergabung dalam pencak silat Nur Harias di ranting daerahnya masing-masing, Nur Harias Unesa bersedia menampung para anggota baru yang ingin memulai dari awal. “Iya, kan, kita juga bergabung di UKM. Di situ kita menampung siapa saja mahasiswa-mahasiswa Unesa, khususnya yang ingin join di UKM kita. Entah dari awal sudah mengikuti pencak silat lainnya, saat bergabung di sini dia minat itu (Nur Harias), dia bisa join, begitu. Untuk tingkatan-tingkatannya juga ada,” ujarnya.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam UKM Nur Harias, dijelaskan oleh Akdri bahwa kegiatannya tidak hanya sebatas aktivitas latihan fisik yang ditekankan di UKM tersebut. “Untuk kegiatan apa saja yang kita laksanakan saat ini, pasti latihan rutin tetap ada. Di sisi lain, kita juga akan melaksanakan kegiatan seperti halnya yang sejak dulu telah ada, yaitu pencak silat Nur Harias. Jadi, kita melaksanakan bimbingan sesuai kelas, entah seluruh Indonesia (nasional) atau nanti se-provinsi saja dan ada juga bakti sosial. Dengan begitu dalam lingkup keorganisasian tetap jalan, tidak sekadar tinju atau nendang begitu saja,” sambung mahasiswa dari Fakultas Teknik tersebut.

Sebagaimana ungkapan Akdri, bahwa tidak ada kriteria khusus yang diwajibkan sebagai syarat untuk bergabung di UKM Nur Harias. Dengan berbekal motivasi serta kesungguhan, setiap anggota akan dilatih bersama dan mendapatkan kesempatan mengikuti ajang kompetisi pencak silat, baik tingkat individu maupun sebagai delegasi universitas. “Kalau kriteria khusus, tidak ada, yang penting benar-benar ikut, benar-benar ingin mendalami, seperti totalitas,” tegas Akdri. Sebagai ketua UKM Nur Harias, Akdri berpesan sekaligus berharap agar anggota UKM dapat mempererat hubungan pertemanan serta dapat mengontrol ketenangan dan kerohanian sesuai dengan apa yang diajarkan di Nur Harias. (rre, rzl, dnt)

24 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Mengenal Nur Harias, UKM Seni Bela Diri Pencak Silat UNESA

Apa Kabar Dosen Ilmu Hukum yang Dinonaktifkan?

Peristiwa pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen berinisial ‘H’ dari Prodi Ilmu Hukum telah dinonaktifkan selama satu tahun dan penundaan jabatan selama dua tahun terhitung sejak Januari 2022. Sanksi tersebut dijatuhkan pihak Unesa atas hasil rapat Senat Komisi Etik, Pimpinan Unesa, dan Satgas PPKS. Mengingat kini telah lewat dari satu tahun masa penonaktifan dosen berinisial ‘H’ tersebut, maka diperlukan adanya informasi terbaru untuk mengonfirmasi isu kembali aktifnya dosen tersebut di kampus.

Pihak kampus telah mengonfirmasi bahwa dosen tersebut ternyata masih belum kembali aktif di Unesa. Banyak timbul pro dan kontra antardosen mengenai pengaktifan kembali dosen tersebut. Dosen Ilmu Hukum yang pro mengharapkan beliau dapat kembali menjadi bagian dari Ilmu Hukum karena masih sangat dibutuhkan secara akademis dan sanksi penonaktifan telah membuat jera pelaku sehingga dosen tersebut bisa kembali bekerja. Sedangkan dosen Ilmu Hukum yang kontra menginginkan beliau untuk tidak bekerja lagi di Prodi Ilmu Hukum. Apabila dikeluarkan dari Unesa mungkin kebijakan ini dinilai paling tepat. Isu bahwa dosen Ilmu Hukum yang berinisial ‘H’ sempat mendatangi kampus ketika masa penonaktifan tidak dibenarkan karena beliau tidak terlihat sama sekali, terutama di lingkungan Prodi Ilmu Hukum.

Dikabarkan juga bahwa tidak ada tindakan pelaporan ke Komnas Perempuan atau pihak berwajib sebab kurangnya keterangan yang diberikan oleh korban dan tidak ada bukti yang cukup kuat, serta dari pihak kampus juga belum ada tindak

lanjut terkait hal tersebut. Saat ini Satgas PPKS aktif menaungi dan memberikan perlindungan bagi mahasiswa Unesa. Banyak program yang bekerja sama dengan Satgas PPKS, terutama dari kalangan organisasi mahasiswa untuk memberikan

penyuluhan dan perlindungan. Peran Satgas PPKS adalah sebagai wadah mahasiswa Unesa dalam membantu dan menjaga identitas dengan mempertimbangkan kenyamanan korban.

Tidak adanya imbauan yang dilakukan oleh dosen Ilmu Hukum kepada mahasiswa terkait kasus

pelecehan seolah-olah mengubur peristiwa tersebut dan tidak ingin membahasnya kembali. Sangat disayangkan apabila dosen Ilmu Hukum berinisial ‘H’ yang telah melakukan kekerasan seksual diterima begitu saja dengan alasan kemampuan yang baik tanpa mempertimbangkan perilaku dan latar belakang kehidupannya. Mahasiswa Ilmu Hukum

berharap adanya tindak lanjut terkait kasus yang belum berujung dan tidak memberi ruang kembali bagi pelaku kejahatan seksual. Bentuk pencegahan yang dilakukan oleh

mahasiswa Ilmu Hukum

yaitu dengan saling menjaga diri masing-masing dan mengingatkan sesama

teman. (non)

??
Sumber Ilustrasi: Sonora.id

Biarlah Terpendam

Di dalam hati terdalam yang kurasakan

Cinta membara, memendam tanpa kendali

Seperti nyala api yang tak bisa kudamaikan

Rasa ini tumbuh, bersemayam, dan terpendam

Tiap detik mengalir dalam angan-angan

Cinta yang tersembunyi dalam doa dan harapan

Seperti bunga yang kuncup, rindu terpendam

Kuciptakan puisi untuk ungkapkan perasaan

Dalam senandung kalimat yang terukir

Mengalun indah, seperti nyanyian malam

Puisi ini mewakili rasa yang tak terungkap

Kuungkapkan, meski hanya dalam kata

Cinta yang terpendam, hanyut dalam mimpi

Seperti hujan yang menetes di senja yang terlihat

Kucoba memahami, memeluk rasa yang kian terperanjat

Namun takdir berbisik, cinta terpendam tak berujung

Dalam heningku, puisi ini kuabadikan

Sebagai penanda rasa yang tak terungkapkan

Meski hanya kata-kata yang terjalin

Cinta ini tetap ada, meski dalam diam

Biarkanlah puisi menjadi saksi bisu

Perasaan yang terpendam di dalam jiwa

Rahasia ini hanya untukmu, cinta yang tersembunyi

Menyimpan harap dan berdoa di setiap sujudku

Puisi ini pun berakhir, rasa tetap terpendam

Namun dalam hati, cinta ini tak pernah padam

Biarkanlah waktu mengalir dalam senyap

Menghapus luka, menemukan jalan terang

26
Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber Ilustrasi: Canva.com

Manusia-Manusia Tak Manusia

Manusia-manusia tak manusia

Khayal mata namun berkarya

Khayal tangan namun menulis

Bagai jangkar kapal kaya

menghantam idealis

Manusia-manusia tak manusia

Otak dikunci digembok kuasa

Di sini engkau tenang ditata tidur

Merasa kian berkuasa

nyata cipta dihina semakin mundur

Hari kini gelaplah sudah

Tongkat kreasi dibabat ambisi

manusia-manusia tak manusia

hasil egoisme ketamakan diri

2023

27
Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Oleh Rhesma F. M. Sumber Ilustrasi: Adobe Stock

PEMBELAJARAN PTN-BH

Foto Oleh Aditya Ari Aldiansyah

Pembelajaran di Unesa PTN-BH memberikan pengalaman pendidikan yang komprehensif, berkualitas dan relevan bagi mahasiswa. Melalui mahasiswa dan dosen berkualitas, kurikulum yang relevan, dan persiapan karier yang baik, mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perspektif yang diperlukan untuk berhasil di dunia akademik dan profesional. Unesa PTN-BH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.

28 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Beranda

“Enak, nih, gak rebutan duduk di beranda sama anak-anak kos lain.”

Bekti yang sedang duduk di kursi plastik sembari melahap Indomie goreng dengan sedikit kuah pun menoleh dan mendapati di sebelah kirinya ada Bagas yang duduk di kursi plastik, bersandar dengan santai.

“Anak-anak, kan, pulang kampung, wajar kos jadi sepi.”

“Masih aja makan Indomie kayak begitu.”

“Iya, nih, nikmat soalnya,” jawab Bekti.

“Gimana kabar ibu kos?” Tanya Bagas.

“Sudah membaik, sih. Kata Pak Mus, istrinya butuh banyak istirahat. Maklum, orang habis shock, kan, gitu.”

Bagas mengangguk paham. “Syukur, deh, kalau beliau membaik. Lo sendiri gimana, Bek?”

“Gue masih mencoba berdamai sebenarnya, cuma, ya, karena gue gak bisa balik kampung dan mau sidang, jadi gue pakai cara sederhana. Kayak makan Indomie goreng dengan kuah begini. Tapi lo malah nongol.”

Bagas tertawa jail. “Gue cuma mau menyapa teman gue.”

Bekti mendengus. “Iseng lo!”

“Ya sudah, gue akan membiarkan lo makan dengan khidmat. Tapi, biarin gue di sini dulu. Gue mau lihat teman gue menikmati Indomie.”

Bekti mengernyitkan dahinya. “Serius?”

Bagas mengangguk.

29 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
Sumber: Pinhom.id Oleh Zefanya Azzahra S. C.

“Alasan yang aneh.” Bekti melanjutkan makannya.

“Serius, Bek. Gue pengin melihat lo bahagia masih bisa makan Indomie. Gue sudah dua hari, loh, gak makan Indomie.”

Bekti menyeka bibirnya yang dihinggapi minyak Indomie. Indomie gorengnya telah habis dan menyisakan sedikit kuah kecap di mangkuk. Ia enggan menghabiskannya dan meletakkan mangkuknya di lantai.

“Ingat gak dulu kita sering mabar sambil nyebat di sini?” celetuk Bagas.

“Ingat. Sering kelepasan ngomong kasar juga sampai anak kamar sebelah sini ngadu ke Bu Mus.” Ujar Bekti menunjuk kamar di sebelah kanannya.

“Dan gue yang sering kena omel Bu Mus karena muka lo kayak anak rohis, jadi percuma gue bela diri, Bu Mus gak bakal percaya.”

Bekti menyunggingkan senyum dan menaikkan alis kanannya.

“Tapi lo sering kena omel karena sering lupa angkat jemuran, Bek. Anak-anak lain sampai geser baju lo demi bisa jemur baju mereka. Gue sampai heran, lo sesibuk apa sampai lupa mulu?”

“Biasa…Anak BEM.”

“Siap si paling BEM!”

“Gak terasa sekarang gue mau sidang aja.” Bagas diam tidak membalas.

“Asal lo tahu, Gas. Pak Mus sekarang lebih murung dari biasanya. Selain karena Bu Mus jatuh sakit, Pak Mus begitu juga gara-gara lo.”

Bagas menundukkan kepalanya. “Gue... minta maaf.”

“Gak. Gak usah minta maaf. Gue gak menyalahkan lo. Gue juga gak menyangka hal ini bakal terjadi. Gue bukan peramal, oke?”

“Iya, Bek. Gue juga mengira selama ini gue cuma punya satu teman yang perhatian. Tapi setelah tau Pak Mus dan Bu Mus kayak begitu, gue akhirnya sadar ternyata gue di sini punya keluarga yang perhatian.” Sahut Bagas. “Gue berharap Bu Mus bisa ngomelin lo lagi, Bek. Gue agak sedih kos ini jadi sunyi gara-gara beliau sakit, apalagi beliau sakit karena gue.”

Hening.

Bekti dan Bagas memandang langit yang kian berubah menjadi oranye. Posisi kaki Bekti yang sedari tadi seperti sedang di warung kopi pun ia ubah menjadi bersila di atas kursi.

“Bekti, gue minta maaf gak bisa menepati janji gue buat wisuda tahun ini.”

Bekti berdecak. “Minta maaf lagi...”

“Gak gitu Bek…” sela Bagas. “Lo satu-satunya teman cerita yang gue punya. Semenjak bokap sama nyokap gue cerai, mereka sudah gak peduli lagi sama gue. Abang gue apalagi, malah sudah kayak orang asing. Gue gak bakal bisa melewati 12 semester ini tanpa bantuan lo, Bek.”

Bekti terus diam, mendengarkan.

“Gue bersyukur banget bisa ngekos di sini. Setidaknya gue bisa merasakan perhatian Pak Mus dan Bu Mus yang sering mengajak kita, anak-anak kos makan bareng. Sesekali juga Bu Mus nanyain keseharian gue di kampus habis ngapain aja. Hal-hal kayak begitu bikin hati gue merasakan hangatnya keluarga, Bek. Gue akhirnya bisa merasakan kehadiran orang tua dalam hidup gue setelah sekian lama dicampakkan sama keluarga sendiri. Gue harap lo lebih menghargai kehadiran orang-orang yang perhatian sama lo dan juga Indomie yang berjasa menemani lo. Terlebih lagi sama waktu, lo harus tuntaskan kuliah lo, Bek.”

30 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Bekti mengangguk paham. “Iya, Gas, pasti!”

“Bekti!”

Bekti menoleh ke sumber suara. Suara serak yang memanggil namanya itu berasal dari seorang pria paruh baya yang sedang berjalan pelan ke arah beranda, melewati pintu demi pintu kamar kos tanpa penghuni.

“Iya, Pak Mus?” Bekti masih di tempatnya, menurunkan kakinya dari kursi dan berdiri menghadap pria tersebut.

Pria itu kini berdiri di hadapan Bekti.

“Bekti, ayo turun makan sama saya dan ibu.”

“Eh.. saya sebenarnya sudah makan, sih, Pak,”

kata Bekti sembari menunjuk mangkuk bekas Indomie goreng berkuahnya yang berada di sebelah kaki kursi.

“Makan mi? Itu ndak bikin kenyang. Ayo, makan nasi di bawah! Ibu Mus sudah bisa masak sekarang dan minta kamu turun ke bawah.”

Bekti mengangguk patuh. “Iya, Pak.”

Pak Mus memasuki ruang tamu rumahnya dengan langkah pelan dan hati-hati. Tangan kirinya menggenggam tangan Bekti.

“Kenapa bapak gak telepon saya saja biar saya yang datengin bapak?” Tanya Bekti dengan suara lirih.

“Ndak apa-apa. Lagi pula kaki saya ini asam urat, bukan lumpuh. Saya masih sanggup jalan, Bekti.”

“Iya, Pak. Habis ini saya belikan obat, ya, Pak.”

“Bekti…”

“Iya, Pak?”

“Saya mohon selama kita makan di meja ma kan, kamu gak bahas tentang Bagas, ya?”

Bekti mengangguk pelan.

“Semenjak Bagas meninggal, saya sengaja gak menyetel televisi karena takut ada berita kecelakaan dan bikin ibu sedih lagi.”

Bekti terdiam sejenak. Dadanya sesak. Air matanya terkumpul menghalangi pandangan. Segera ia mengerjapkan matanya berkali-kali.

Bekti berdiri di ambang pintu ruang tamu rumah Pak Mus, menghadap beranda kos di lantai dua yang ikut temaram seiring dengan langit yang mulai menggelap. Dingin. Sunyi. Menyisakan kenangan yang tak akan terulang lagi.

31 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Jelajah Kampus

GALERI FOTOGRAFI 32 Tabloid GEMA Edisi 209 2023
33 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Tentang Gema

Gelanggang Mahasiswa atau yang lebih akrab disapa Gema, adalah Lembaga Pers Kampus Universitas Negeri Surabaya yang didirikan pada 27 Oktober 1987 dengan STT No. 1144/SK/Ditjen PPG/STT/1987/27 Oktober 1987. Merupakan Pers Kampus yang keredaksiannya dikelola oleh mahasiswa dari seluruh fakultas di Unesa. Gema lahir sebagai wadah untuk mahasiswa dalam belajar dunia jurnalistik.

Dengan semboyan “Nalar Kritis Mahasiswa”, diharapkan Gema menjadi pers yang dapat menjadi corong birokrasi dalam menyosialisasikan kebijakan, juga wadah mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya, sehingga dapat menjadi kontrol sosial antara birokrasi dengan mahasiswa.

34 Tabloid GEMA Edisi 209 2023

Status PTN-BH merupakan sebuah istilah krusial yang telah dinanti oleh Universitas Negeri Surabaya. Gelar baru berakibat besar terhadap perubahan sistem birokrasi yang dibuat dan dijalanankan di kampus. Sehubungan dengan hal tersebut, tim redaksi LPK Gema Unesa sepakat untuk mengusung judul “Menilik Status ‘Baru’: Bagaimana Unesa Pasca-PTN-BH?”.

Tabloid 209 ini merupakan bentuk dukungan LPK Gema untuk mengawal cita-cita bersama mewujudkan kampus yang nyaman. Kampus PTN-BH seharusnya memiliki fasilitas lebih memadai dan menunjang kegiatan pembelajaran.

Tim redaksi berterima kasih kepada pihak-pihak yang turut bekerja sama dalam penerbitan tabloid ini. Tim redaksi menyadari pula tabloid ini tidak luput dari kekurangan dan kami sangat terbuka untuk menerima masukan berupa saran dan kritik. Tabloid 209 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya dimanapun berada.

Jika Anda memiliki masukan atau hanya sekedar ingin tahu tentang Gema, Anda bisa mengunjungi Instagram kami di: instagram.com/unesagema. Selain Instagram, Anda juga dapat mengunjungi laman web kami dengan mengakses unesa.gema.ac.id untuk membaca tulisan-tulisan kami secara lengkap.

Sumber: Jurnalis Gema

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.