Pedoman%20penilaian%20penghargaan%20industri%20hijau%20tahun%202018 1

Page 1

Sekretariat Penghargaan Industri Hijau Gedung Kementerian Perindustrian RI Lt. 20 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 - 53 Jakarta Selatan Telp/Fax : (021) 5252746 Email : industrihijaukemenperin@gmail.com www.kemenperin.go.id

PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

PEDOMAN PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU




KATA PENGANTAR Sekor industri merupakan salah satu sektor kunci dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia dan oleh karenanya perlu diupayakan agar terus berkembang serta memiliki kinerja dan daya saing tinggi. Upaya tersebut harus selaras dengan dinamika pasar yang selain semakin terbuka dan kompetitif seiring dengan perkembangan teknologi, juga diwanai dengan menguatnya kesadaran serta kepedulian akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pada kenyataannya, sekarang ini pasar sudah mulai mengapresiasi industri yang dalam operasionalnya menerapkan praktek terbaik yang efisien dalam peggunaan sumber daya serta berkurang timbulan limbahnya. Arah pengembangan dan pembinaan industri oleh Kementerian Perindustrian sudah sesuai dengan kondisi tersebut di atas. Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, pengembangan industri hijau juga dimaksudkan untuk mewujudkan industri hijau. Industri Hijau tidak hanya mendorong perusahaan industri untuk terus melakukan continous improvement di segala lini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi, namun juga memberikan bukti bahwa dengan pendekatan low cost ataupun no cost sekalipun dapat memberikan dampak besar bagi perusahaan industri. Tidak hanya keuntungan secara finansial melalui penghematan dan peningkatan produktivitas, namun juga memberikan image baru bagi perusahaan sebagai Industri Hijau. Dikaitkan dengan kinerja industri saat ini dan peran strategisnya dalam pembangunan ekonomi nasional, kita sepakat bahwa apa yang kita capai sekarang belum sesuai dari yang kita harapkan. Pada triwulan Ketiga tahun 2017 Industri pengolahan nonmigas masih memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yaitu mencapai 17,76% sedangkan pertumbuhan industri pengolahan

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

i


nonmigas sebesar 5,49%, hal tersebut belum dapat mengangkat ekonomi nasional secara signifikan. Selain karena iklim ekonomi global yang lesu, hal tersebut tentunya sangat berkaitan dengan daya saing industri kita yang relatif masih rendah. Diantara berbagai faktor yang menentukan daya saing industri, kinerja industri dalam menjalankan proses produksi merupakan salah satu faktor yang cukup menentukan. Oleh karenannya, kemampuan mengelola dan menerapan praktek terbaik sangat penting untuk terus menerus ditingkatkan. Dalam kaitan tersebut, penerapan industri hijau sangat relevan sebagai sarana untuk membangun kemampuan yang dibutuhkan karena penerapan prinsip industri hijau pada dasarnya adalah mengimplementasikan praktek terbaik agar terwujud sistem produksi yang efisien dan efektif. Untuk mendorong industri menerapkan prinsip Industri Hijau, sejak tahun 2010 Kementerian Perindustrian menyelenggarakan kegiatan Penghargaan Industri Hijau. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk insentif non fiskal bagi perusahaan industri dalam rangka mendorong transformasi industri nasional menuju Industri Hijau. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan perusahaan industri dapat mulai melakukan aklimatisasi dan sinkronisasi kebijakan perusahaan dengan prinsip Industri Hijau sebagai tahapan awal menuju pemberlakuan Sertifikasi Industri Hijau. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Ngakan Timur Antara

ii

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI . ............................................................................................ iii DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR . ................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REBULIK INDONESIA ............. ix PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI . .............................................................................................. xiv LAMPIRAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI . .............................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1. Latar Belakang . .................................................................. 2. Tujuan ................................................................................ 3. Lingkup Penilaian ...............................................................

1 3 3

BAB II

TIM PELAKSANA PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU. 1. Sekretariat . ........................................................................ 2. Tim Teknis .......................................................................... 3. Dewan Pertimbangan.........................................................

6 6 7

BAB III

PENDAFTARAN DAN SELEKSI PESERTA PENGHARGAAN......... INDUSTRI HIJAU 1. Tata Cara Pengusulan dan Seleksi Peserta.......................... 8 2. Dokumen Kelengkapan Peserta ......................................... 9

BAB IV

PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU........................ 1. Kriteria Penilaian................................................................. 2. Cara Penilaian .................................................................... 3. Kualifikasi Hasil Penilaian ...................................................

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

10 74 78

iii


BAB V

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU. 1. Proses Produksi .................................................................. 79 2. Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi . ................................... 134 3. Manajemen Perusahaan .................................................... 144

BAB VI

TAHAPAN KEGIATAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU.......... 1. Sosialisasi ........................................................................... 2. Waktu dan Tempat Pendaftaran ........................................ 3. Seleksi Kelengkapan Administrasi ...................................... 4. Verifikasi Dokumen ............................................................ 5. Verifikasi Lapangan ............................................................ 6. Evaluasi Hasil Penilaian ...................................................... 7. Penyampaian Hasil Penilaian ............................................. 8. Sanggahan Perusahaan dan Verifikasi Ulang ..................... 9. Penyampaian Hasil Penilaian kepada Dewan Pertimbangan ..................................................................... 10. Review Hasil Penilaian ....................................................... 11. Penetapan Penerima Penghargaan Industri Hijau ............. 12. Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau . .................. 13. Evaluasi ..............................................................................

BAB VII AGENDA KEGIATAN...............................................................

iv

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

157 157 158 158 158 159 159 159 160 160 160 161 161


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9

Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi Untuk Klasifikasi Usaha Industri ......................................................... 5 Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau Kategori Industri Besar . ......................................................................... 11 Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Kategori Industri Menengah . ............................................................................. 33 Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Kategori Industri Kecil ........................................................................................ 56 Contoh Perhitungan Penilaian Industri Besar .......................... 74 Contoh Perhitungan Penilaian Industri Menengah . ................ 75 Contoh Perhitungan Penilaian Industri Kecil . .......................... 77 Klasifikasi Penghargaan Industri Hijau ..................................... 78 Jadwal Pelaksanaan Penghargaan Industri Hijau ..................... 164

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

v


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pendaftaran Peserta Perhargaan Industri Hijau . ................... 8 Gambar 2 Tahapan Kegiatan Penghargaan Industri Hijau ...................... 162

vi

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Formulir Pendaftaran . ..................................................... Matriks Isian Penghargaan Industri Hijau ........................ Contoh matriks self assesment industri besar terhadap kriteria Penilaian .............................................................. Format Sinopsis ...............................................................

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

165 168 174 192

vii


Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


LANDASAN PERATURAN

PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Industri Hijau dan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan melalui promosi Industri Hijau sesuai dengan Pasal 3 huruf c dan Pasal 78 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, serta untuk memberikan motivasi kepada perusahaan industri, dipandang perlu untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan industri yang telah menerapkan prinsip Industri Hijau; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap pelaksanaan program Penghargaan Industri Hijau sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan adanya perubahan dan dinamika di sektor industri sehingga perlu mengganti ketentuan

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

xi


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 05/M-IND/PER/1/2011; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Penghargaan Industri Hijau. Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5671); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 146 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708); 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54); 6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

xii

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

TENTANG

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Penghargaan Industri Hijau adalah program pemberian penghargaan kepada perusahaan industri yang telah menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksinya; 2. Perusahaan Industri adalah Setiap Orang yang melakukan kegiatan di bidang usaha Industri yang berkedudukan di Indonesia; 3. Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat; 4. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perindustrian. Pasal 2 Program Penghargaan Industri Hijau bertujuan memberikan motivasi kepada perusahaan industri untuk menerapkan prinsip industri hijau.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

xiii


Pasal 3 (1) Penghargaan Industri Hijau kepada perusahaan industri dilakukan melalui tahap seleksi dan penilaian. (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan terhadap perusahaan industri di bidang manufaktur yang telah menerapkan prinsip Industri Hijau. (3) Perusahaan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori yaitu: a. Kategori Industri Besar; b. Kategori Industri Menengah; c. Kategori Industri Kecil. Pasal 4 Ketentuan dan tata cara penilaian Penghargaan Industri Hijau diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Pasal 5 (1) Untuk membantu pelaksanaan tugas kesekretariatan kegiatan Penghargaan Industri Hijau, dibentuk Tim Sekretariat Penghargaan Industri Hijau; (2) Tim Sekretariat berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan/atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dari unit yang membawahi urusan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup; (3) Tim Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

xiv

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Pasal 6 (1) Untuk melakukan rangkaian kegiatan mulai dari verifikasi dokumen, verifikasi lapangan dan penilaian terhadap perusahaan industri dibentuk Tim Teknis (2) Untuk melakukan tugas review dan evaluasi hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk Dewan Pertimbangan. (3) Tim Teknis dan Dewan Pertimbangan terdiri dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga konsultan dan instansi terkait lainnya. (4) Tim Teknis dan Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri. Pasal 7 (1) Menteri menetapkan penerima Penghargaan Industri Hijau berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pertimbangan; (2) Perusahaan industri yang ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Industri Hijau diberikan Piala dan/atau sertifikat yang diserahkan pada acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau; (3) Program Penghargaan Industri Hijau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan setiap 1 (tahun) sekali. Pasal 8 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Penghargaan Industri Hijau dibebankan kepada anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

xv


Pasal 9 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Perindustrian Republik Republik Indonesia Nomor 05/M-IND/PER/1/2011 tentang Program Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 10 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Maret 2016 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SALEH HUSIN Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Eko S.A. Cahyono

xvi

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Lantai 19 Jakarta 12950 Kotak Pos : 3538 JKSMG Telp. +62-21-5255509-5251429, Fax. 021-5251429

PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI NOMOR : 88/BPPI/PER/3/2018 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjalankan ketentuan sesuai dengan pasal 4 ayat (2) Peraturan Menteri Perindustrian nomor 18/M-IND/PER/3/2016 Tentang Penghargaan Industri Hijau, perlu disusun pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau Tahun 2018 b. bahwa dalam rangka menuju penilaian yang lebih objektif, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan, perlu melakukan perubahan terhadap kriteria penilaian penghargaan industri hijau c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

xvii


3.

4.

5.

6.

7.

8.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5671); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 146. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54); Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18/M-IND/ PER/3/2016 tentang Penghargaan Industri Hijau MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

Pasal 1

Memberlakukan Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri ini.

xviii

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Pasal 2 Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri ini, maka Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor: 82/BPPI/PER/3/2016 Tentang Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 3 Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2018 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Ngakan Timur Antara

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Perindustrian; 2. Sekretariat Jenderal; 3. Direktur Jenderal Industri Agro; 4. Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka; 5. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika; 6. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah; 7. Inspektur Jenderal; 8. Kepala Biro Hukum dan Organisasi.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

xix


LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI NOMOR : 88/BPPI/PER/3/2018 TANGGAL : 29 Maret 2018 PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU BAB I

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Lingkup Penilaian

BAB II TIM PELAKSANA PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Sekretariat 2. Tim Teknis 3. Dewan Pertimbangan BAB III PENDAFTARAN DAN SELEKSI PESERTA PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Tatacara Pengusulan dan Seleksi Peserta 2. Dokumen Kelengkapan Pendaftaran BAB IV PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Kriteria Penilaian 2. Cara Penilaian 3. Kualifikasi Hasil Penilaian BAB V PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Proses Produksi 2. Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi 3. Manajemen Pengusahaan

xx

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


BAB VI TAHAPAN KEGIATAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Sosialisasi 2. Waktu dan Tempat Pendaftaran 3. Seleksi Kelengkapan Administrasi 4. Verifikasi Dokumen 5. Verifikasi Lapangan 6. Evaluasi Hasil Penilaian 7. Penyampaian Hasil Penilaian 8. Sanggahan Perusahaan dan Verifikasi Ulang 9. Penyampaian Hasil Penilaian kepada Dewan Pertimbangan 10. Review Hasil Penilaian 11. Penetapan Penerima Penghargaan Industri Hijau 12. Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau 13. Evaluasi BAB VII AGENDA KEGIATAN Lampiran: 1. Formulir Pendaftaran 2. Matriks Isian Penghargaan Industri Hijau 3. Matriks self assesment perusahaan industri terhadap kriteria penilaian 4. Format Sinopsis KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

NGAKAN TIMUR ANTARA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

xxi


Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Pengembangan Industri Nomor No. 8888/BPPI/PER/3/2018 /BPPI/PER/3/2018

BAB I

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor industri berperan sangat strategis dalam pembangunan nasional karena mempunyai misi mendorong pertumbuhan ekonomi

nasional

dan

menciptakan

lapangan

kerja.

Pertumbuhan positif ekonomi nasional yang disokong oleh industri

nasional,

ternyata

juga

diiringi

oleh

semakin

meningkatnya tingkat konsumsi sumber daya alam baik dalam bentuk bahan/material, energi dan air. Dengan tingkat konsumsi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dikhawatirkan akan mempercepat krisis sumber daya alam dan menurunnya daya dukung lingkungan. Unuk itu pemanfaatan sumber daya alam di segala sektor tak terkecuali di sektor industri dituntut untuk lebih bijak. Untuk

mengantisipasi

kekhawatiran

tersebut,

maka

mendorong sektor industri manufaktur nasional beralih dari

Business as Usual (BAU) menjadi industri hijau telah menjadi isu penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapaianya efisiensi produksi serta menghasilkan produk hijau. Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu

menyelaraskan

pembangunan

industri

dengan

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

1

1


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi

manfaat bagi masyarakat. Artinya, industri hijau merupakan suatu

pendekatan

efisiensi

melalui

yang

berorientasi

tindakan

hemat

pada

peningkatan

dalam

pemakaian

bahan/material, air dan energi; penggunaan energi alternatif; penggunaan material yang aman terhadap manusia dan lingkungan; dan penggunaan teknologi rendah karbon dengan sasaran peningkatan produktivitas dan minimisasi limbah yang menekankan

pendekatan

bisnis

guna

memberikan

peningkatan efisiensi secara ekonomi dan lingkungan. Pengembangan Industri Hijau juga merupakan salah satu usaha untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, sebagaimana telah disampaikan oleh Presiden dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim di Paris bulan Desember 2015, bahwa Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 29% di bawah business as usual pada tahun 2030. Penurunan emisi tersebut dilakukan dengan mengambil langkah, salah satunya di bidang energi berupa pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif, peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan hingga 23% dari konsumsi energi nasional tahun 2025 dan pengolahan sampah menjadi sumber energi. Kementerian

Perindustrian

Republik

Indonesia

telah

melakukan berbagai upaya untuk mendorong berkembangnya

2

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

industri hijau, antara lain melalui pemberian Penghargaan Industri Hijau. Penghargaan Industri Hijau merupakan penghargaan yang diberikan kepada industri yang antara lain telah melakukan upaya penghematan penggunaan sumber daya alam, yang dilaksanakan melalui berbagai tahap seleksi dan verifikasi berdasarkan sistem penilaian yang akan dievaluasi secara berkala. Agar terlaksananya proses penilaian yang sistematis, konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan suatu pedoman yang memuat ketentuan, tata cara dan kriteria penilaian Penghargaan Industri Hijau. 2. Tujuan Pedoman ini bertujuan memberikan acuan yang seragam bagi Tim Teknis, Dewan Pertimbangan, perusahaan industri yang akan mengikuti program penghargaan, dan pihak lain yang terkait dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau sehingga proses penilaian dapat berjalan secara konsisten, transparan, akuntabel, adil dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Lingkup Penilaian Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Peraturan Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

3

3


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Menteri

Perindustrian

No

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

64/M-IND/PER/7/2016

tentang

Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klarifikasi Usaha Industri, maka lingkup penilaian dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok sebagai berikut: a) Kategori Industri Kecil i)

Mempekerjakan paling banyak 19 (sembilan belas) orang Tenaga Kerja dan memiliki Nilai Investasi kurang dari Rp 1,000,000,000,00 (satu milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b) Kategori Industri Menengah i) Mempekerjakan paling banyak 19 (sembilan belas) orang Tenaga Kerja dan memiliki Nilai Investasi paling sedikit Rp 1,000,000,000,00 (satu milyar rupiah); ii) Mempekerjakan paling sedikit 20 (dua puluh) orang Tenaga Kerja dan memiliki Nilai Investasi paling banyak Rp 15,000,000,000,00 (lima belas milyar rupiah). c) Kategori Industri Besar i) Mempekerjakan paling sedikit 20 (dua puluh) orang Tenaga Kerja dan memiliki Nilai Investasi lebih dari Rp 15,000,000,000,00 (lima belas milyar rupiah).

4

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

4


Industri Menengah

≼ 20 orang

< Rp. 1.000.000.000

Industri Kecil

Investasi

1-19 orang

Kerja

Tenaga

Nilai

Industri Menengah

Industri Menengah

Rp. 15.000.000.000

Rp. 1.000.000.000 –

Industri Besar

Industri Menengah

> Rp. 15.000.000.000

Tabel 1. Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi Untuk Klasifikasi Usaha Industri

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

5


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

BAB II TIM PELAKSANA PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1.

Sekretariat Sekretariat bertugas melakukan persiapan, penyebarluasan informasi,

menerima

pendaftaran,

seleksi

kelengkapan

administrasi, entry database, pengaturan jadwal kegiatan, koordinasi dan hal-hal lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan Penghargaan Industri Hijau. 2.

Tim Teknis Tim Teknis bertugas melakukan verifikasi dokumen, verifikasi lapangan, dan penilaian. Tim Teknis terdiri dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga konsultan dan instansi terkait lainnya. Kriteria anggota Tim Teknis antara lain adalah sebagai berikut: a)

Memiliki pengetahuan dalam bidang proses produksi industri.

b)

Memiliki

pengetahuan

dalam

bidang

pengelolaan

lingkungan hidup. c)

Memiliki pengetahuan tentang manajemen industri.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

6

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

6


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Pengembangan Industri Nomor No. 8888/BPPI/PER/3/2018 /BPPI/PER/3/2018

3.

Dewan Pertimbangan Dewan

Pertimbangan

memberi

masukan

bertugas

terhadap

melakukan

hasil

review

penilaian

dan

perusahaan

industri peserta Penghargaan Industri Hijau yang dilakukan oleh

Tim

Teknis

penghargaan

serta

kepada

menyampaikan Menteri

calon

penerima

Perindustrian.

Dewan

Pertimbangan terdiri dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan instansi terkait lainnya. Kriteria anggota Dewan Pertimbangan adalah sebagai berikut: 1.

Memiliki pengetahuan dalam bidang proses produksi industri.

2.

Memiliki

pengetahuan

dalam

bidang

pengelolaan

lingkungan hidup. 3.

Memiliki pengetahuan tentang manajemen industri.

4.

Memiliki pengetahuan dalam bidang kebijakan publik, ekonomi, dan hukum.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

7

7


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

BAB III PENDAFTARAN DAN SELEKSI PESERTA PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Tata Cara Pendaftaran dan Seleksi Peserta a)

Penghargaan Industri Hijau bersifat partisipatif dan terbuka bagi semua industri manufaktur nasional. Setiap perusahaan

industri

dapat

mengajukan

diri

secara

langsung atau dapat juga diusulkan oleh Asosiasi Industri dan

Instansi

Pemerintah

yang

berkaitan

dengan

pembinaan industri di pusat dan daerah; b)

Pengajuan dan usulan peserta disampaikan kepada Sekretariat Penghargaan Industri Hijau;

c)

Sekretariat

akan

melakukan

seleksi

kelengkapan

administrasi terhadap industri yang mendaftar; d)

Sekretariat menyampaikan hasil seleksi kelengkapan administrasi peserta yang memenuhi persyaratan kepada Tim Teknis;

Gambar 1. Pendaftaran Peserta Perhargaan Industri Hijau Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

8

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

8


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Pengembangan Industri Nomor No. 8888/BPPI/PER/3/2018 /BPPI/PER/3/2018

2. Dokumen Kelengkapan Pendaftaran Perusahaan

peserta

Penghargaan

Industri

Hijau

wajib

melengkapi dokumen sebagai berikut: 1)

Dokumen legalitas usaha (fotokopi Izin Usaha Industri atau Tanda Daftar Industri, dan HO);

2)

NPWP dan SPT Pajak Penghasilan tahun terakhir;

3)

Lembar pengesahan terbaru dokumen AMDAL, atau UKL dan UPL, atau SPPL;

4)

Laporan

pelaksanaan

pengelolaan

dan

pemantauan

lingkungan hidup 1 tahun terakhir bagi industri yang wajib dilengkapi dokumen AMDAL atau UKL dan UPL; 5)

Deskripsi

proses

produksi

yang

dilengkapi

dengan

diagram alir; 6)

Neraca massa/bahan, neraca energi dan neraca air di kegiatan proses produksi;

7)

Isian formulir pendaftaran Penghargaan Industri Hijau;

8)

Matriks Isian Penghargaan Industri Hijau;

9)

Matriks self assesment perusahaan industri terhadap kriteria penilaian;

10) Format Sinopsis; Seluruh dokumen kelengkapan pendaftaran Penghargaan Industri Hijau disampaikan dalam bentuk soft copy (USB atau CD)

ke

Sekretariat

Penghargaan

Industri

Hijau.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

9

9


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

BAB IV PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Kriteria Penilaian Kriteria penilaian dibedakan antara industri besar, industri menengah dan industri kecil. Untuk industri besar, aspek penilaian terdiri dari: a) Proses Produksi, meliputi program efisiensi produksi, material input, energi, air, teknologi proses, sumber daya manusia, dan lingkungan kerja di ruang proses produksi; b) Kinerja

Pengelolaan

Limbah/Emisi,

meliputi

program

penurunan emisi GRK, pemenuhan baku mutu lingkungan, dan sarana pengelolaan limbah/emisi; c) Manajemen

Perusahaan,

meliputi

standar

operasional,

Corporate Social Responsibility (CSR), penghargaan, dan kesehatan karyawan. Kriteria penilaian selengkapnya terdapat pada Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel 4.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

10

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

10


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Tabel 2. Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau Kategori Industri Besar NO

KRITERIA

PROSES PRODUKSI 1) Program efisiensi produksi

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

70 a. Kebijakan perusahaan dalam penerapan efisiensi produksi

- Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), dilaksanakan sesuai dengan rencana serta dilakukan pemantauan/evaluasi - Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), dilaksanakan sesuai dengan rencana, tapi tidak dilakukan pemantauan/evaluasi - Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), tapi belum dilaksanakan - Ada Komitmen manajemen puncak (top management) tapi belum tersedia program atau rencana kerja

4

3

2

1

11

11

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

A

ASPEK PENILAIAN


KRITERIA

b.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2)

Material Input

a.

Tingkat capaian penerapan program sesuai dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi produksi Sertifikat/izin Material Input

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Belum ada komitmen manajemen puncak (top management) - > 75% tercapai

4

- 50% < x ≤ 75% tercapai

3

- 25% < x ≤ 50% tercapai

2

- 0% < x ≤ 25% tercapai

1

- Belum tercapai atau tidak ada program

0

- 100% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

4

- 90% < x < 100% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

3

- 80% < x ≤ 90% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

2

- 70% < x ≤ 80% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

1

- 0% < x ≤ 70% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

0

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

12 ASPEK PENILAIAN

NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

12


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA b. Rasio produk terhadap material input

Upaya efisiensi Penggunaan Material Input

BOBOT (%)

INDIKATOR

- rata-rata pencapaiannnya 97% < x ≤ 100% - rata-rata pencapaiannnya 90% < x ≤ 97% - rata-rata pencapaiannnya 80% < x ≤ 90% - rata-rata pencapaiannnya 70% < x ≤ 80% - rata-rata pencapaiannnya 0 < x ≤ 70% - Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) > 7,5%

SKOR 4 3 2 1 0 4

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 5,0% < x ≤ 7,5%

3

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 2,5%< x ≤5,0%

2

13

13

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

c.

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 0% < x ≤ 2,5 %

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

d.

e.

Substitusi material input

Penanganan material input

- Belum melakukan upaya efisiensi penggunaan material input - Telah melakukan substitusi 100%

SKOR 1 0 4

- Telah melakukan substitusi 60% ≤ x < 100%

3

- Telah melakukan substitusi 20% ≤ x < 60%

2

- Telah melakukan substitusi 0% ≤ x < 20 %

1

- Belum melakukan substitusi

0

- Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), dipisahkan berdasarkan jenis material.

4

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

14 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

14


NO

ASPEK PENILAIAN

a.

Upaya efisiensi energi

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out) - Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material - Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input. - Belum ada upaya penanganan material - Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) > 7,5% - Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 5,0% < x ≤ 7,5% - Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 2,5% < x ≤ 5,0%

SKOR

3

2 1 0 4 3

2

15

15

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

3.) Energi

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

Upaya Penggunaan Energi Terbarukan

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 0% < x ≤ 2,5 %

1

- Belum ada upaya efisiensi energi

0

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi > 3,0%

4

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 2,0% < x ≤ 3,0%

3

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 1,0% < x ≤ 2,0 %

2

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 0% < x ≤ 1,0 %

1

- Belum ada penggunaan energi terbarukan

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

16 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

16


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA c.

a.

Upaya efisiensi air

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Melakukan kegiatan manajemen energi setiap tahun

4

- Melakukan kegiatan manajemen energi 2 tahun sekali

3

- Melakukan kegiatan manajemen energi 3 tahun sekali

2

- Melakukan kegiatan manajemen energi > 3 tahun sekali

1

- Belum pernah melakukan kegiatan manajemen energi

0

- Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) >15%

4

- Telah melakukan efisiensi penggunaan air (energy index reduction) 10% < x ≤ 15%

3

- Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) 5,0% < x ≤ 10 %

2

17

17

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

4) Air

Melakukan kegiatan manajemen energi yang dituangkan dalam bentuk laporan.

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

c.

Penggunaan air daur ulang untuk proses produksi dan/atau utilitas

Upaya konservasi sumber air

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) 0% < x ≤ 5,0 %

1

- Belum ada upaya efisiensi air

0

- > 30%

4

- 20% < x ≤ 30%

3

- 10% < x ≤ 20%

2

- 0% < x ≤ 10%

1

- Belum melakukan daur ulang air

0

- Upaya konservasi sumber air sudah berjalan

4

- Sudah melakukan kajian, perencanaan teknis dan konstruksi

3

- Sudah melakukan kajian dan perencanaan teknis

2

- Sudah melakukan kajian

1

- Belum melakukan upaya konservasi air

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

18 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

18


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA d.

a.

Penerapan Reduce, Reuse, Recycle (3R)

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Melakukan kegiatan manajemen air setiap tahun - Melakukan kegiatan manajemen air 2 tahun sekali - Melakukan kegiatan manajemen air 3 tahun sekali - Melakukan kegiatan manajemen air > 3 tahun sekali - Belum pernah melakukan kegiatan manajemen air - Melakukan Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam kegiatan proses produksi

SKOR 4 3 2 1 0 4

- Melakukan Recycle dalam kegiatan proses produksi

3

- Melakukan Reuse dalam kegiatan proses produksi

2

- Melakukan dalam Reduce kegiatan proses produksi

1

- Belum melakukan Reduce, Reuse, Recycle dalam kegiatan proses produksi

0

19

19

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

5) Teknologi Proses

Melakukan kegiatan manajemen air yang dituangkan dalam bentuk laporan.

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA b.

Segregasi air limbah dari proses produksi

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL terpisah dari air limbah domestik dan air hujan

4

- Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik sedangkan air hujan dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut)

3

- Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air hujan sedangkan air limbah domestik dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut)

2

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

20 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

20


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Pengolahan Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik dan air hujan

1

- Sudah ada perencanaan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan

0

- Melakukan modifikasi mesin/peralatan

4

- Melakukan penggantian mesin/peralatan

3

- Sudah ada perencanaan modifikasi mesin/peralatan

2

- Sudah ada perencanaan penggantian mesin/peralatan

1

- Belum modifikasi mesin/peralatan atau ada perencanaan penggantian

0

21

21

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

c. Inovasi Teknologi Proses Untuk Jangka Waktu 1 Tahun Terakhir

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA d.

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Kinerja Peralatan 1.) Batch System

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2.) Continuous

System

- Overall Equipment Effectiveness ≥ 85% - Overall Equipment Effectiveness 60% ≤ x < 85% - Overall Equipment Effectiveness 40% ≤ x < 60% - Overall Equipment Effectiveness 20% ≤ x < 40% - Overall Equipment Effectiveness < 20% - Overall Equipment Effectiveness ≥ 95% - Overall Equipment Effectiveness 70% ≤ x < 95% - Overall Equipment Effectiveness 50% ≤ x < 70% - Overall Equipment Effectiveness 30% ≤ x < 50% - Overall Equipment Effectiveness 0% < x < 30%

4 3 2 1 0 4 3 2 1 0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

22 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

22


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA e.

Penerapan SOP penanganan material input, proses produksi, dan

f.

Inovasi produk

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Tersedia tiga SOP (penanganan material input, proses produksi dan maintenance); dilaksanakan

4

- Tersedia dua SOP (penanganan material input dan/atau proses produksi dan/atau maintenance); dilaksanakan

3

- Tersedia satu SOP (penanganan material input/proses produksi/maintenance); dilaksanakan - Tersedia minimal satu jenis SOP (penanganan material input/proses produksi/maintenance); tetapi tidak dilaksanakan - Belum memiliki SOP penanganan material input dan/atau proses produksi dan/atau maintenance - Dalam tahap sudah atau sedang memperoleh paten - Komersial - Sedang dalam tahap uji coba

2

1

0 4 3 2

23

23

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

maintenance

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

g.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

6) Sumber Daya Manusia

a.

Tingkat produk reject terhadap total produk

Peningkatan kapasitas SDM proses produksi yang memenuhi persyaratan

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Masih dalam tahap kajian

1

- Belum ada inovasi - ≤ 0,5%

0 4

- 0,5% < x ≤ 1,0%

3

- 1,0% < x ≤ 1,5%

2

- 1,5% < x ≤ 2,0%

1

- > 2,0%

0

- Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 100% - Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 65% < x ≤ 100% - Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 35% < x ≤ 65%

4

3

2

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

24 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

24


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

BOBOT (%)

INDIKATOR

Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi

- Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi > 15%

1

0 4

- Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi 10% < x ≤ 15%

3

- Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi 5,0% < x ≤ 10%

2

- Jumlah SDM yaung sudah memperoleh pelatihan kompetensi 0% < x ≤ 5,0%

1

25

25

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

b.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 0% < x ≤ 35% - Belum ada upaya Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal

SKOR


ASPEK PENILAIAN

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

7) Lingkungan Kerja di Ruang Proses Produksi

B

KRITERIA

Melakukan pemantauan dan penilaian kinerja K3L sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011

KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH / EMISI 1. Program Penurunan Emisi GRK

BOBOT (%)

Penurunan emisi GRK

INDIKATOR

SKOR

- Belum ada SDM yang memperoleh pelatihan kompetensi

0

- Ada program, dijalankan secara berkala setiap 6 bulan sekali

4

- Ada program, dijalankan secara berkala setiap 1 tahun sekali

3

- Ada program, dijalankan secara berkala setiap 2 tahun sekali

2

- Ada program, dijalankan secara berkala lebih dari 2 tahun sekali

1

- Belum ada program pemantauan dan penilaian kinerja K3L

0

20 - - Memenuhi target penurunan emisi penurunan emisi GRK > 99%

4

- Memenuhi target penurunan emisi GRK: 66% < x ≤ 99%

3

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

26 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

26


NO

ASPEK PENILAIAN

a. Limbah Cair

b. Limbah Gas dan Debu c.

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Memenuhi target penurunan emisi GRK: 33% < x ≤ 66%

2

- Memenuhi target penurunan emisi GRK: 0% < x ≤ 33%

1

- Belum memenuhi target penurunan emisi GRK

0

- 100% memenuhi

4

- 98% < x ≤ 100% memenuhi

3

- 95% < x ≤ 98% memenuhi

2

- 90% < x ≤ 95% memenuhi

1

- ≤ 90% memenuhi

0

- 100% memenuhi

4

- 98% < x ≤ 100% memenuhi

3

- 95% < x ≤ 98% memenuhi

2

- 90% < x ≤ 95% memenuhi

1

- ≤ 90% memenuhi

0

27

27

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2. Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN 3. Sarana Pengelolaan Limbah / Emisi

KRITERIA a.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

Operasional sarana pengelolaan limbah dan emisi (sesuai persyaratan yang berlaku)

Pengelolaan Limbah B3 (perizinan dan prasarana sesuai persyaratan yang berlaku)

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Sarana lengkap dan seluruhnya beroperasi dengan baik - Sarana lengkap, tapi hanya beroperasi sebagian

SKOR 4 3

- Sarana tidak lengkap dan semua sarana beroperasi dengan baik

2

- Sarana tidak lengkap dan tidak dioperasikan

1

- Belum ada sarana pengelolaan limbah / emisi

0

- Terdapat sarana, beroperasi serta memiliki izin

4

- Terdapat sarana, beroperasi tapi tidak memiliki izin

3

- Terdapat sarana, memiliki izin tidak beroperasi

2

- Terdapat sarana, tapi tidak memiliki izin dan tidak beroperasi

1

- Belum ada sarana pengelolaan limbah B3

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

28 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

28


NO C

ASPEK KRITERIA PENILAIAN MANAJEMEN PERUSAHAAN 1) Standar a. Produk Operasional

Sistem Manajemen yang dibuktikan dengan dokumen

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

10 - 75% < x ≤ 100% produk memiliki sertifikat - 50% < x ≤ 75% produk memiliki sertifikat - 25% < x ≤ 50% produk memiliki sertifikat - 0% < x ≤ 25% produk memiliki sertifikat - Belum ada produk memiliki sertifikat - Memiliki perencanaan, mengimplementasikan, melakukan monev dan melakukan rencana aksi sistem manajemen - Memiliki perencanaan, mengimplementasikan dan melakukan monev - Memiliki perencanaan dan sudah mengimplementasikan - Memiliki perencanaan sistem manajemen

4 3 2 1 0 4

3 2 1

29

29

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

2) CSR

KRITERIA

a.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

Penerapan CSR yang berkelanjutan

Program CSR yang berkelanjutan

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Belum memiliki perencanaan sistem manajemen - Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi serta ada pelaporan - Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, sudah dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi, tapi tidak ada pelaporan - Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, sudah dilaksanakan, namun belum dilakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan - Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan namun belum dilaksanakan - Belum ada kebijakan CSR yang berkelanjutan - Memiliki >3 Program CSR yang berkelanjutan - Memiliki 3 Program CSR yang berkelanjutan

SKOR 0 4

3

2

1 0 4 3

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

30 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

30


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

BOBOT (%)

INDIKATOR

3) Penghargaan

4) Kesehatan karyawan

Penghargaan terkait bidang produksi dan pengelolaan lingkungan industri yang pernah diterima dalam jangka waktu 1 tahun terakhir Pemeriksaan kesehatan karyawan

2 1 0

- > 3 penghargaan - 3 penghargaan

4

- 2 penghargaan

2

- 1 penghargaan

1

- Belum ada penghargaan

0

- Dilakukan medical check up secara periodik setiap 1 tahun sekali - Dilakukan medical check up secara periodik setiap 2 tahun sekali - Dilakukan medical check up secara periodik setiap 3 tahun sekali - Dilakukan medical check up secara periodik >3 tahun - Belum pernah dilakukan medical check

up

3

4 3 2 1 0

31

31

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Memiliki 2 Program CSR yang berkelanjutan - Memiliki 1 Program CSR yang berkelanjutan - Tidak menerapkan CSR

SKOR


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sedangkan untuk industri menengah penilaian didasarkan pada hal-hal berikut:

a)

Proses Produksi, meliputi program efisiensi produksi, penggunaan material input, energi, air, teknologi proses, sumber daya manusia, dan lingkungan kerja di ruang proses produksi;

b)

Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi, meliputi pemenuhan baku

mutu

lingkungan

dan

sarana

pengelolaan

limbah/emisi; c)

Manajemen Perusahaan, meliputi

standar operasional,

Corporate Social Responsibility (CSR), penghargaan, dan kesehatan karyawan. Kriteria penilaian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

32

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

32


PROSES PRODUKSI

A

1) Program efisiensi produksi

ASPEK PENILAIAN

NO

a. Kebijakan perusahaan dalam penerapan efisiensi produksi

KRITERIA 70

BOBOT (%)

3

2

- Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), tapi belum dilaksanakan

4

SKOR

- Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), dilaksanakan sesuai dengan rencana, tapi tidak dilakukan pemantauan/evaluasi

- Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), dilaksanakan sesuai dengan rencana serta dilakukan pemantauan/evaluasi

INDIKATOR

Tabel 3. Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau Kategori Industri Menengah

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

33

33


NO

2)

34

Material Input

ASPEK PENILAIAN

a.

b.

Sertifikat/izin Material Input

Tingkat capaian penerapan program sesuai dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi produksi

KRITERIA

BOBOT (%)

4 3 2 1 0 4 3 2

- 50% < x ≤ 75% tercapai - 25% < x ≤ 50% tercapai - 0% < x ≤ 25% tercapai - Belum tercapai atau tidak ada program - 100% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin - 90% < x < 100% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin - 80% < x ≤ 90% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

0

1

SKOR

- > 75% tercapai

- Ada Komitmen manajemen puncak (top management) tapi belum tersedia program atau rencana kerja - Belum ada komitmen manajemen puncak (top management)

INDIKATOR

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

34


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

1

0% < x ≤ 70% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

0

Rasio produk terhadap material input

- Penggunaan material input menghasilkan per unit produk rata 97% < x ≤ 100% - Penggunaan material input menghasilkan per unit produk rata 90% < x ≤ 97% - Penggunaan material input menghasilkan per unit produk rata 80% < x ≤ 90% - Penggunaan material input menghasilkan per unit produk rata 70% < x ≤ 80% - Penggunaan material input menghasilkan per unit produk rata 0 < x ≤ 70%

4

3

2

1

0

35

35

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- 70% < x ≤ 80% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin b.

SKOR


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA c.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

d.

Upaya efisiensi Penggunaan Material Input

Substitusi material input

BOBOT (%)

INDIKATOR - Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) > 7,5% - Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 5,0% < x ≤ 7,5%

SKOR

4

3

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 2,5% < x ≤ 5,0%

2

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 0% < x ≤ 2,5 %

1

- Belum melakukan upaya efisiensi penggunaan material input

0

- Telah melakukan substitusi 100%

4

- Telah melakukan substitusi 60% < x ≤ 100%

3

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

36

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

36


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Penanganan material input

INDIKATOR

SKOR

- Telah melakukan substitusi 20% < x < 60%

2

- Telah melakukan substitusi 0% < x ≤ 20 %

1

- Belum melakukan substitusi

0

- Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), dipisahkan berdasarkan jenis material - Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out) - Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material

4

3

2

37

37

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

e.

BOBOT (%)


ASPEK PENILAIAN

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

3.) Energi

KRITERIA

a.

Upaya efisiensi energi

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input

1

- Belum ada upaya penanganan material

0

- Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) > 7,5%

4

- Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 5,0% < x ≤ 7,5%

3

- Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 2,5% < x ≤ 5,0%

2

- Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 0% < x ≤ 2,5%

1

- Belum ada upaya efisiensi energi

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

38 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

38


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA b.

Melakukan kegiatan manajemen energi yang dituangkan dalam bentuk laporan

INDIKATOR

SKOR

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi > 3,0%

4

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 2,0% < x ≤ 3,0%

3

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 1,0% < x ≤ 2,0%

2

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 0% < x ≤ 1,0%

1

- Belum ada penggunaan energi terbarukan

0

- Melakukan kegiatan manajemen energi setiap tahun

4

- Melakukan kegiatan manajemen energi 2 tahun sekali

3

39

39

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

c.

Upaya Penggunaan Energi Terbarukan

BOBOT (%)


NO

ASPEK PENILAIAN

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

4) Air

KRITERIA

a.

Upaya efisiensi air

BOBOT (%)

INDIKATOR - Melakukan kegiatan manajemen energi 3 tahun sekali - Melakukan kegiatan manajemen energi > 3 tahun sekali - Belum pernah melakukan kegiatan manajemen energi - Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) >15% - Telah melakukan efisiensi penggunaan air (energy index reduction) 10,0% < x ≤ 15%

SKOR 2 1 0 4

3

- Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) 5,0% < x ≤ 10%

2

- Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) 0% < x ≤ 5,0%

1

- Belum ada upaya efisiensi air

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

40

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

40


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA b.

d.

Upaya konservasi sumber air

Melakukan kegiatan manajemen air yang

INDIKATOR

SKOR

- >30%

4

- 20% < x ≤ 30%

3

- 10% < x ≤ 20%

2

- 0% < x ≤ 10%

1

- Belum melakukan daur ulang air

0

- Upaya konservasi sumber air sudah berjalan

4

- Sudah melakukan kajian, perencanaan teknis dan konstruksi

3

- Sudah melakukan kajian dan perencanaan teknis

2

- Sudah melakukan kajian

1

- Belum melakukan upaya konservasi air

0

- Melakukan kegiatan manajemen air setiap tahun

4

41

41

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

c.

Penggunaan air daur ulang untuk proses produksi dan atau utilitas

BOBOT (%)


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA yang dituangkan dalam bentuk laporan

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Melakukan kegiatan manajemen air > 3 tahun sekali - Belum pernah melakukan kegiatan manajemen air Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Melakukan kegiatan manajemen air 2 tahun sekali - Melakukan kegiatan manajemen air 3 tahun sekali

5) Teknologi Proses

a.

Penerapan Reduce, Reuse, Recycle (3R)

SKOR 3 2 1 0

- Melakukan Reduce, Reuse, Recycle dalam kegiatan proses produksi

4

- Melakukan Recycle dalam kegiatan proses produksi

3

- Melakukan Reuse dalam kegiatan proses produksi

2

- Melakukan dalam Reduce kegiatan proses produksi

1

- Belum melakukan Reduce, Reuse, Recycle dalam kegiatan proses produksi

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

42 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

42


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA b.

Segregasi air limbah dari proses produksi

BOBOT (%)

INDIKATOR

4

3

2

43

43

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL terpisah dari air limbah domestik dan air hujan Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik sedangkan air hujan dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut) - Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air hujan sedangkan air limbah domestik dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut)

SKOR


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

c. Inovasi Teknologi Proses Untuk Jangka Waktu 1 Tahun Terakhir

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Pengolahan Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik dan air hujan

1

- Sudah ada perencanaan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan

0

- Melakukan modifikasi mesin/peralatan

4

- Melakukan penggantian mesin/peralatan - Sudah ada perencanaan modifikasi mesin/peralatan

3 2

- Sudah ada perencanaan penggantian mesin/peralatan

1

- Belum ada perencanaan modifikasi atau penggantian mesin/peralatan

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

44

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

44


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA d.

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Kinerja Peralatan 1.) Batch System

System

4 3 2 1 0 4 3 2 1 0

45

45

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2.) Continuous

- Overall Equipment Effectiveness ≥ 85% - Overall Equipment Effectiveness 60% ≤ x < 85,0% - Overall Equipment Effectiveness 40,0 ≤ x < 60,0 % - Overall Equipment Effectiveness 20% ≤ x < 40,0 % - Overall Equipment Effectiveness < 20% - Overall Equipment Effectiveness ≥ 95% - Overall Equipment Effectiveness 70% ≤ x < 95% - Overall Equipment Effectiveness 50% ≤ x < 70% - Overall Equipment Effectiveness 30% ≤ x < 50% - Overall Equipment Effectiveness 0% < x < 30%


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA e.

maintenance

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Penerapan SOP penanganan material input, proses produksi, dan

f.

Inovasi produk

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Tersedia tiga SOP (penanganan material input, proses produksi dan maintenance); dilaksanakan

4

- Tersedia dua SOP (penanganan material input dan/atau proses produksi dan/atau maintenance); dilaksanakan

3

- Tersedia satu SOP (penanganan material input/proses produksi/maintenance); dilaksanakan

2

- Tersedia minimal satu jenis SOP (penanganan material input/proses produksi/maintenance); tetapi tidak dilaksanakan

1

- Belum memiliki SOP penanganan material input dan/atau proses produksi dan/atau maintenance

0

- Dalam tahap sudah atau sedang memperoleh paten

4

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

46 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

46


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

6) Sumber Daya Manusia

a.

Tingkat produk reject terhadap total produk

Peningkatan kapasitas SDM proses produksi yang memenuhi persyaratan

INDIKATOR

SKOR

- Komersial

3

- Sedang dalam tahap uji coba

2

- Masih dalam tahap kajian

1

- Belum ada inovasi

0

- ≤ 0,5%

4

- 0,5% < x ≤ 1,0%

3

- 1,0% < x ≤ 1,5%

2

- 1,5% < x ≤ 2,0%

1

- > 2,0%

0

- Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 100% - Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 65% ≤ x < 100%

4

3

47

47

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

g.

BOBOT (%)


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b

Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi

BOBOT (%)

INDIKATOR - Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 35% < x ≤ 65% - Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 0% < x ≤ 35% - Belum ada upaya Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal - Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi > 15% - Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi 10% < x ≤ 15,0% - Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi 5,0% < x ≤ 10,0%

SKOR

2

1

0

4

3

2

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

48

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

48


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR - Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi 0% < x ≤ 5,0% - Belum ada SDM yang memperoleh pelatihan kompetensi - Ada program, dijalankan secara berkala setiap 6 bulan sekali - Ada program, dijalankan secara berkala setiap 1 tahun sekali

Melakukan pemantauan dan penilaian kinerja K3L sesuai Permenaker No. 13 Tahun 2011

- Ada program, dijalankan secara berkala setiap 2 tahun sekali - Ada program, dijalankan secara berkala lebih dari 2 tahun sekali - Belum ada program pemantauan dan penilaian kinerja K3L

B

KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH / EMISI 1) Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan

a.d. Limbah Cair

SKOR

1 0 4 3 2 1 0

20 - 100% memenuhi

4

- 98% < x ≤ 100% memenuhi

3

49

49

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

7) Lingkungan Kerja di Ruang Proses Produksi

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.e. Limbah Gas dan Debu

2) Sarana Pengelolaan Limbah / Emisi

a.

Operasional sarana pengelolaan limbah dan emisi (sesuai persyaratan yang berlaku)

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- 95% < x ≤ 98% memenuhi

2

- 90% < x ≤ 95% memenuhi

1

- ≤ 90% memenuhi

0

- 100% memenuhi

4

- 98% < x ≤ 100% memenuhi

3

- 95% < x ≤ 98% memenuhi

2

- 90% < x ≤ 95% memenuhi

1

- ≤ 90% memenuhi

0

-

Sarana lengkap dan seluruhnya beroperasi dengan baik Sarana lengkap, tapi hanya beroperasi sebagian Sarana tidak lengkap dan semua sarana beroperasi dengan baik Sarana tidak lengkap dan tidak dioperasikan

4 3 2 1

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

50

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

50


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

C

1) Standar Operasional

a.

- Belum ada sarana pengelolaan limbah / emisi Terdapat sarana, beroperasi serta - memiliki izin

Pengelolaan Limbah B3 (perizinan dan prasarana sesuai persyaratan yang berlaku)

MANAJEMEN PERUSAHAAN Produk

INDIKATOR

- Terdapat sarana, beroperasi tapi tidak memiliki izin - Terdapat sarana, memiliki izin tidak beroperasi - Terdapat sarana, tapi tidak memiliki izin dan tidak beroperasi - Belum ada sarana pengelolaan limbah B3

SKOR 0 4 3 2 1 0

10 - 75% < x ≤ 100% produk memiliki sertifikat 50% < x ≤ 75% produk memiliki - sertifikat 25% < x ≤ 50% produk memiliki - sertifikat

4 3 2

51

51

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

BOBOT (%)


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR 0% < x ≤ 25% produk memiliki - sertifikat - Belum ada produk memiliki sertifikat

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

2) CSR

a.

Sistem Manajemen yang dibuktikan dengan dokumen

Penerapan CSR yang berkelanjutan

- Memiliki perencanaan, mengimplementasikan, melakukan monev dan melakukan rencana aksi sistem manajemen - Memiliki perencanaan, mengimplementasikan dan melakukan monev - Memiliki perencanaan dan sudah mengimplementasikan - Memiliki perencanaan sistem manajemen - Belum memiliki sertifikat - Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi serta ada pelaporan

SKOR 1 0 4

3 2 1 0 4

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

52 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

52


NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

b.

Program CSR yang berkelanjutan

3

2

1

- Belum ada kebijakan CSR yang berkelanjutan

0

- Memiliki >3 Program CSR yang berkelanjutan

4

- Memiliki 3 Program CSR yang berkelanjutan

3

- Memiliki 2 Program CSR yang berkelanjutan

2

53

53

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, sudah dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi, tapi tidak ada pelaporan - Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, sudah dilaksanakan, namun belum dilakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan - Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan namun belum dilaksanakan

SKOR


NO

ASPEK PENILAIAN

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

3) Penghargaan

4) Kesehatan karyawan

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Memiliki 1 Program CSR yang berkelanjutan

1

- Tidak menerapkan CSR

0

Penghargaan terkait bidang produksi dan pengelolaan lingkungan industri yang pernah diterima dalam jangka waktu 1 tahun terakhir

- > 3 penghargaan - 3 penghargaan

4 3

- 2 penghargaan

2

- 1 penghargaan

1

- Belum ada penghargaan

0

Pemeriksaan kesehatan karyawan

- Dilakukan medical check up secara periodik setiap 1 tahun sekali - Dilakukan medical check up secara periodik setiap 2 tahun sekali - Dilakukan medical check up secara periodik setiap 3 tahun sekali - Dilakukan medical check up secara periodik setiap >3 tahun - Belum pernah dilakukan medical check up

4 3 2 1 0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

54

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

54


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sedangkan untuk industri kecil penilaian berdasarkan sebagai berikut : a) Proses Produksi, meliputi program efisiensi produksi,

penggunaan material input, energi, air, teknologi proses, dan sumber daya manusia. b) Pengelolaan Lingkungan dan Keselamatan Kerja, meliputi limbah dan lingkungan kerja. c) Manajemen Perusahaan, meliputi standar operasional,

charity atau donasi, dan penghargaan. Khusus untuk industri skala kecil didorong untuk membuat pencatatan terhadap penerapan efisiensi produksi yang dilakukan (material input, energi, dan air). Kriteria penilaian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

55

55


Tabel 4. Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau Kategori Industri Kecil NO

KRITERIA

PROSES PRODUKSI 1) Program Efisiensi Produksi

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

A

ASPEK PENILAIAN

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Ada perencanaan (rencana kerja), ada komitmen ,dilaksanakan sesuai dengan rencana serta dilakukan pemantauan/evaluasi

4

- Ada perencanaan (rencana kerja), ada komitmen ,dilaksanakan sesuai dengan rencana tetapi tidak dilakukan evaluasi

3

- Ada perencanaan (rencana kerja), ada komitmen ,tetapi belum dilaksanakan

2

- Ada perencanaan (rencana kerja), tetapi belum memiliki komitmen

1

- Belum ada perencanaan

0

70 a. Kebijakan perusahaan dalam penerapan efisiensi produksi

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

56

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

56


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

4

- 31% < x ≤ 45 % tercapai

3

- 15% < x ≤ 31 % tercapai

2

- 0% < x ≤ 15 % tercapai

1

a. Bukti pembelian material input

-

b. Rasio produk terhadap material input

-

Belum tercapai atau tidak ada program > 45% material input yang digunakan memiliki bukti pembelian 30% < x ≤ 45 % material input yang digunakan memiliki bukti pembelian 15% < x ≤ 30 % material input yang digunakan memiliki bukti pembelian 0% < x ≤ 15 % material input yang digunakan memiliki bukti pembelian Material input yang digunakan belum memiliki bukti pembelian Penggunaan material input menghasilkan per unit produk ratarata >75%

0 4 3 2 1 0 4

57

57

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

2) Material Input

SKOR

- > 45% tercapai

-

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b. Tingkat capaian penerapan komitmen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi produksi

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Penggunaan material input menghasilkan per unit produk ratarata 65% < x ≤ 75%

3

- Penggunaan material input menghasilkan per unit produk ratarata 55% < x ≤ 65%

2

- Penggunaan material input menghasilkan per unit produk ratarata 45% < x ≤ 55 %

1

Penggunaan material input menghasilkan per unit produk ratarata 0% < x ≤ 45%

0

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) > 5,0%

4

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 3,0% < x ≤ 5,0%

3

c. Upaya efisiensi Penggunaan Material Input

SKOR

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

58 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

58


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 1,0% < x ≤ 3,0%

2

- Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 0% < x ≤ 1,0 %

1

- Belum melakukan upaya efisiensi penggunaan material input

0

- Telah melakukan substitusi material input >30 %

4

- Telah melakukan substitusi material input 20% < x ≤ 30 %

3

- Telah melakukan substitusi material input 10% < x ≤ 20 %

2

- Telah melakukan substitusi material input 0% < x ≤ 10 %

1

- Belum melakukan substitusi material input ramah lingkungan

0

59

59

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

d. Substitusi material input

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA e. Penanganan material input

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

3) Energi

a. Upaya efisiensi energi

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), dipisahkan berdasarkan jenis material. - Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out) - Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material - Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input. - Belum ada upaya penanganan material - Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) > 7,5 %

SKOR

4

3

2 1 0 4

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

60 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

60


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

BOBOT (%)

INDIKATOR

b. Upaya Penggunaan Energi Terbarukan

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi > 3,0% - Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 2,0% < x ≤ 3,0% - Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 1,0% < x ≤ 2,0 %

3

2

1 0 4

3

2

61

61

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 5,0% < x ≤ 7,5 % - Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 2,5% < x ≤ 5,0 % - Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 0% < x ≤ 2,5 % - Belum ada upaya efisiensi energy

SKOR


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

c. Melakukan kegiatan manajemen energi dibuktikan dengan adanya catatan Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 0% < x ≤ 1,0 % - Belum ada penggunaan energi terbarukan

4) Air

a. Upaya efisiensi/ konservasi Air

- Sudah melakukan pencatatan dengan evaluasi secara rutin dan sudah ada tindak lanjut hasil evaluasi - Sudah melakukan pencatatan dengan evaluasi secara rutin - Sudah melakukan pencatatan dengan rutin - Sudah melakukan pencatatan tapi bersifat tidak rutin - Belum ada pencatatan konsumsi energi - Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) > 10%

SKOR

1 0

4 3 2 1 0 4

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

62 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

62


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Telah melakukan efisiensi penggunaan air (energy index reduction) 6,0% < x ≤ 10% - Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) 4,0% < x ≤ 6,0% - Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) 0% < x ≤ 4,0% - Belum ada upaya efisiensi/konservasi air - Melakukan kegiatan manajemen air setiap tahun - Melakukan kegiatan manajemen air 2 tahun sekali - Melakukan kegiatan manajemen air 3 tahun sekali - Melakukan kegiatan manajemen air > 3 tahun sekali

SKOR

3

2

1 0 4 3 2 1

63

63

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b. Melakukan kegiatan manajemen air yang dibuktikan dengan adanya catatan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

5) Teknologi Proses

KRITERIA

a. Penerapan program reduce dan reuse

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Belum pernah melakukan kegiatan manajemen air - Menerapkan proses reduce dan reuse bahan baku dan air - Menerapkan proses reduce dan reuse bahan baku - Menerapkan proses reduce bahan baku dan air - Menerapkan proses reduce bahan baku - Belum menerapkan proses reduce dan

reuse

b. Peningkatan Teknologi Proses dan Mesin/Peralatan

SKOR 0 4 3 2 1 0

- Melakukan penggantian mesin/peralatan

4

- Melakukan modifikasi mesin/peralatan

3

- Sudah ada perencanaan penggantian mesin/peralatan - Sudah ada perencanaan modifikasi mesin/peralatan

2 1

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

64 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

64


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Belum ada perencanaan penggantian atau modifikasi mesin/peralatan

d. Tingkat produk reject terhadap total produk

0

- Tersedia SOP/Instruksi Kerja/Form Kerja dengan lengkap, dilaksanakan seluruhnya

4

- Tersedia SOP/Instruksi Kerja/Form Kerja dengan lengkap, dilaksanakan sebagian saja

3

- Tersedia SOP/Instruksi Kerja/Form Kerja, tapi tidak lengkap dan dilaksanakan seluruhnya

2

- Tersedia SOP/Instruksi Kerja/Form Kerja, tapi tidak lengkap dan dilaksanakan sebagian saja

1

- Belum ada SOP sama sekali

0

- ≤ 1,0%

4

- 1,0% < x ≤ 1,5%

3

65

65

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

c. Penerapan SOP proses produksi (operasional mesin/peralatan, material input bahan baku, maintenance mesin/peralatan)

SKOR


ASPEK PENILAIAN

Program pelatihan dasar

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- 1,5% < x ≤ 2,0%

2

- 2,0% < x ≤ 2,5%

1

- > 2,5%

0

-

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

6) Sumber Daya Manusia

KRITERIA

-

-

-

Program pelatihan dasar yang sesuai dengan kebutuhan industri: 100% Program pelatihan dasar yang sesuai dengan kebutuhan industri: 65% ≤ x < 100% Program pelatihan dasar yang sesuai dengan kebutuhan industri: 35% < x ≤ 65% Program pelatihan dasar yang sesuai dengan kebutuhan industri: 0% < x ≤ 35% Belum ada program pelatihan dasar yang sesuai dengan kebutuhan industri

4

3

2

1

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

66 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

66


NO B

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN KERJA 1) Limbah

a.

Pengelolaan limbah

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

20 - Melakukan pengolahan limbah sesuai ketentuan

4

- Memisahkan dan mengumpulkan limbah berdasarkan jenis

3

- Melakukan pencatatan volume dan jenis limbah

2

- Langsung dibuang sesuai ketentuan yang berlaku

1

- Belum ada upaya pengelolaan limbah

0

- Digunakan kembali di perusahaan sendiri untuk proses produksi

4

- Digunakan kembali di perusahaan sendiri, bukan untuk proses produksi

3

- Digunakan oleh pihak lain untuk proses produksi

2

67

67

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b. Pemanfaatan limbah

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

c. Pengujian kualitas limbah

d. Pemenuhan baku mutu limbah cair

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Digunakan oleh pihak lain, bukan untuk proses produksi

1

- Belum ada upaya pemanfaatan

0

- Dilakukan bulan - Dilakukan bulan - Dilakukan tahun - Dilakukan

secara periodik setiap 3 secara periodik setiap 6 secara periodik setiap 1 secara periodik > 1 tahun

- Belum pernah melakukan pengujian kualitas limbah - 100% memenuhi

4 3 2 1 0 4

- 90% < x < 100% memenuhi

3

- 80% < x ≤ 90% memenuhi

2

- 70% < x ≤ 80% memenuhi

1

- ≤ 70% memenuhi

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

68 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

68


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA e. Pemenuhan baku mutu limbah gas dan debu

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- 100% memenuhi - 90% < x < 100% memenuhi

3

- 80% < x ≤ 90% memenuhi

2

- 70% < x ≤ 80% memenuhi

1

- ≤70% memenuhi

0

- Sudah menerapkan sistem ventilasi (sirkulasi udara) di ruangan proses produksi, menerapkan penggunaan alat perlindungan diri (APD), memasang rambu-rambu K3L dan tersedia alat P3K - Sudah menerapkan penggunaan alat perlindungan diri (APD), memasang rambu-rambu K3L, dan tersedia alat P3K - Sudah memasang rambu-rambu K3L dan tersedia alat P3K

4

4

3

2

69

69

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2) Lingkungan Kerja

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


KRITERIA

MANAJEMEN PERUSAHAAN 1) Standar Operasional

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

C

ASPEK PENILAIAN

a. Produk

BOBOT (%)

INDIKATOR

- Sudah memasang rambu-rambu K3L

1

- Belum melakukan upaya K3L diatas

0

- > 45 % produk memiliki sertifikat

4

10 -

b. Sistem Manajemen yang dibuktikan dengan dokumen

SKOR

30% < x ≤ 45 % produk memiliki sertifikat 15% < x ≤ 30 % produk memiliki sertifikat 0% < x ≤ 15 % produk memiliki sertifikat Belum ada produk memiliki sertifikat

- Memiliki perencanaan, mengimplementasikan, melakukan monev dan melakukan rencana aksi sistem manajemen - Memiliki perencanaan, mengimplementasikan dan melakukan monev

3 2 1 0 4

3

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

70 NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

70


NO

ASPEK PENILAIAN

3) Penghargaan

Kepedulian terhadap sosial, ekonomi dan lingkungan sekitar

a. Keikutsertaan perusahaan dalam acara-acara yang berkaitan dengan peningkatan usaha terkait

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

- Memiliki perencanaan dan sudah mengimplementasikan - Memiliki perencanaan sistem manajemen - Belum memiliki sertifikat system manajemen

1

- Ya, konsisten dilakukan setiap 6 bulan

4

- Ya, konsisten dilakukan setiap 1 tahun

3

- Ya, kadang-kadang

2

- Ya, sesuai permintaan masyarakat

1

- Sampai saat ini belum dilaksanakan

0

- > 3 kegiatan yang diikuti

4

- 3 kegiatan yang diikuti

3

- 2 kegiatan yang diikuti

2

- 1 kegiatan yang diikuti

1

2

0

71

71

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2) Charity atau Donasi

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

b. Penghargaan di bidang industri dalam kurun waktu 1 tahun terakhir

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

- Belum ada penghargaan

0

- > 3 penghargaan

4

- 3 penghargaan

3

- 2 penghargaan

2

- 1 penghargaan

1

- Belum ada penghargaan

0

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

72

NO

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

72


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

2.

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Cara Penilaian

A. Cara penilaian untuk kategori industri besar a) Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria sebagaimana tercantum pada Tabel 2. b) Pemberian skor untuk masing-masing kriteria adalah 0-4. c) Penilaian setiap aspek merupakan jumlah perolehan skor dari setiap aspek dibagi dengan skor maksimal dikali dengan bobot aspek. -

Bobot Aspek Proses Produksi = 70% (0,7) Skor Maksimal Aspek Proses Produksi= 96

-

Bobot Aspek Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi = 20% (0,2) Skor

Maksimal

Aspek

Kinerja

Pengelolaan

Limbah/Emisi = 20 -

Bobot Aspek Manajemen Perusahaan = 10% (0,1) Skor Maksimal Aspek Manajemen Perusahaan = 24

d) Total Perolehan Nilai merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing nilai setiap aspek dikali 100. Total Skor =

jumlah skor A total maks skor A

x 0,7 +

jumlah skor B total maks skor B

x 0,2 +

jumlah skor C total maks skor C

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

x 0,1

73

73


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Badan KepalaPenelitian Badan Penelitian dan dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

e)e) Contoh Contoh Perhitungan Perhitungan : :

Tabel Tabel 5.5. Contoh Contoh Perhitungan Perhitungan Penilaian Penilaian Industri Industri BesarBesar Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Nilai Nilai Perolehan Perolehan Skor Skor Aspek AspekPenilaian Penilaian Bobot Bobot SetiapSetiap SkorSkor Maksimal Maksimal Aspek Aspek Proses ProsesProduksi Produksi (A)(A)

70%70%

75

75

96

96 (75/96)(75/96) x x 0,7 =0,55 0,7 =0,55

Kinerja KinerjaPengelolaan Pengelolaan Limbah/Emisi Limbah/Emisi (B)(B)

20%20%

18

18

20

20 (18/20)(18/20) x x 0,2 =0,18 0,2 =0,18

Manajemen Manajemen Perusahaan Perusahaan (C)(C)

10%10%

20

20

24

24 (20/24)(20/24) x x 0,1 = 0,08 0,1 = 0,08

Total TotalPerolehan Perolehan Nilai: Nilai:(A+B+C) (A+B+C) X 100 X 100

(0,55 (0,55 + 0,18 + 0,18 + 0,8) + x0,8) 100 x= 100 81 = 81

Cara penilaian untuk kategori industri menengah B.B. Cara penilaian untuk kategori industri menengah Penilaiandilakukan dilakukan berdasarkan kriteria sebagaimana a)a)Penilaian berdasarkan kriteria sebagaimana tercantum pada Tabel tercantum pada Tabel 3. 3. Pemberian untuk masing-masing kriteria b)b)Pemberian skorskor untuk masing-masing kriteria adalahadalah 0-4. 0-4. Penilaian setiap aspek merupakan jumlah perolehan c)c) Penilaian setiap aspek merupakan jumlah perolehan skor skor darisetiap setiap aspek dibagi dengan maksimal dari aspek dibagi dengan skor skor maksimal dikali dikali dengan bobot aspek. dengan bobot aspek. Bobot Aspek Proses Produk = 70% - - Bobot Aspek Proses Produk = 70% (0,7) (0,7) Skor Maksimal Aspek Proses Produksi= Skor Maksimal Aspek Proses Produksi= 96 96 Bobot Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan - - Bobot Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja = 20% (0,2) Kerja = 20% (0,2) Skor Maksimal Aspek Pengelolaan Lingkungan Skor Maksimal Aspek Pengelolaan Lingkungan dan dan Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja = 16= 16

Pedoman Pedoman Penilaian Penilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri Hijau 74

74

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

74


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Bobot Aspek Manajemen Perusahaan = 10% (0,1) Bobot Aspek Manajemen Perusahaan = 10% (0,1) Skor Maksimal Aspek Manajemen Perusahaan = 24 Skor Maksimal Aspek Manajemen Perusahaan = 24 d) Total Perolehan Nilai merupakan hasil penjumlahan dari d) Total Perolehan Nilai merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing nilai setiap aspek dikali 100. masing-masing nilai setiap aspek dikali 100. -

Total Skor =

-

jumlah skor A total maks skor A

x 0,7 +

jumlah skor B total maks skor B

x 0,2 +

jumlah skor C total maks skor C

x 0,1

e) Contoh Perhitungan : e) Contoh Perhitungan : Tabel 6. Contoh Perhitungan Penilaian Industri Menengah Tabel 6. Contoh Perhitungan Penilaian Industri Menengah

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Nilai Setiap Perolehan Skor Nilai Setiap Aspek Penilaian Bobot Perolehan Skor Aspek Aspek Penilaian Bobot Skor Maksimal Aspek Skor Maksimal Proses Produksi (A) 70% 80 96 (80/96) x Proses Produksi (A) 70% 80 96 (80/96) x 0,7 =0,58 0,7 =0,58 Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan dan Lingkungan dan Kesehatan Kerja (B) Kesehatan Kerja (B) Manajemen Manajemen Perusahaan (C) Perusahaan (C) Total Perolehan Total Perolehan Nilai : Nilai : (A+B+C) X 100 (A+B+C) X 100

20% 20%

15

10% 10%

20

15

20

16

16 (15/16) x (15/16) x 0,2 =0,19 0,2 =0,19

24 (20/24) x (20/24) x 0,1 0,1 = 0,08 = 0,08 (0,58 + 0,19 + 0,08) x 100 = 85 (0,58 + 0,19 + 0,08) x 100 = 85 24

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 75

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

75

75


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

C. Cara penilaian untuk kategori industri kecil: a) Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria sebagaimana tercantum pada Tabel 4. b) Pemberian skor untuk masing-masing kriteria adalah 0-4. c) Penilaian setiap aspek merupakan jumlah perolehan skor dari setiap aspek dibagi dengan skor maksimal dikali dengan bobot aspek. -

Bobot Aspek Proses Produk = 70% (0,7) Skor Maksimal Aspek Proses Produksi= 68

-

Bobot Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja = 20% (0,2) Skor Maksimal Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja = 24

-

Bobot Aspek Manajemen Perusahaan = 10% (0,1) Skor Maksimal Aspek Manajemen Perusahaan = 20

d) Total Perolehan Nilai merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing nilai setiap aspek dikali 100.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

76

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

76


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

e) Contoh Perhitungan :

Tabel 7. Contoh Perhitungan Penilaian Industri Kecil Aspek Penilaian

Bobot

Jumlah Perolehan Skor

Jumlah Skor Maksimal

Nilai Setiap Aspek

Proses Produksi (A)

70%

60

68

(60/68) x 0,7 =0,62

Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja (B)

20%

20

24

(20/24) x 0,2 =0,17

Manajemen Perusahaan (C)

10%

12

20

(12/20) x 0,1 = 0,06

Total Perolehan Nilai

(0,62 + 0,17 + 0,06) x 100 = 85

: (A+B+C) X 100

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

77

77


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

3.

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Kualifikasi Hasil Penilaian a)

Penghargaan Industri Hijau dibagi atas 5 (lima) Level berdasarkan rentang/interval nilai yang diperoleh. Tabel 8. Klasifikasi Penghargaan Industri Hijau Klasifikasi Penghargaan

*)

b)

Interval Nilai

Level 5

90,1 – 100,0

Level 4

80,1 – 90,0

Level 3

70,1 – 80,0

Level 2

60,1 – 70,0

Level 1

50,0 – 60,0

*)

Pembulatan nilai klasifikasi hanya diizinkan satu desimal di belakang koma

Program Penghargaan Industri Hijau bersifat partisipatif dan sukarela (voluntary). Perusahaan industri yang mendaftarkan

diri

harus

memahami

setiap

kriteria

industri hijau.

c)

Perusahaan

industri

dapat

dikategorikan

memiliki

komitmen terhadap upaya penerapan industri hijau, jika dapat memenuhi paling sedikit 50% dari setiap aspek penilaian. Sedangkan perusahaan industri yang dapat memenuhi setiap aspek penilaian dengan persentase di atas 90%, dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang telah

menerapkan

prinsip

industri

hijau

secara

berkelanjutan. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

78

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

78


Lampiran Peraturan Kepala Peraturan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Kepala Kepala Badan Badan Penelitian Penelitian dan dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

No. No. 88 /BPPI/PER/3/2018 88 /BPPI/PER/3/2018

BAB BAB VV

PANDUAN PANDUANTEKNIS TEKNIS PENILAIAN PENILAIAN Dalam Dalammelakukan melakukanpenilaian penilaianpenghargaan penghargaan industri industri hijau, hijau, TimTim Teknis Teknis mengacu mengacu kriteria kriteria yang yang telah telahditetapkan ditetapkanpada padaBuku Buku Pedoman Pedoman Penilaian Penilaian Penghargaan PenghargaanIndustri IndustriHijau. Hijau.Sistem Sistem penilaian penilaianberdasarkan berdasarkanskala skalarating ratingdengan dengan menggunakan menggunakan skor skor angka angka 00 sampai sampai dengan dengan4 4(angka (angkanol nolsebagai sebagaiskor skor terendah terendah dandan angka angka empat empatsebagai sebagaiskor skortertinggi). tertinggi).Penetapan Penetapan skor skor didasarkan didasarkan pada pada hasil hasil evaluasi/analisa evaluasi/analisadari darimasing-masing masing-masingkriteria kriteriadengan dengan menggunakan menggunakan indikator indikatoryang yangtelah telahada. ada. 1. 1.PROSES PROSESPRODUKSI PRODUKSI Sub SubAspek Aspek Program Program Efisiensi Efisiensi Produksi Produksi

KRITERIA KRITERIA a.a. Kebijakan Kebijakan perusahaan perusahaan dalam dalam penerapan penerapan efisiensi efisiensi produksi produksi

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR SKOR

- Ada - Ada Komitmen Komitmen manajemen manajemen puncak puncak (top (top management management ), ada ), ada 4 4 perencanaan perencanaan (rencana (rencana kerja), kerja), dilaksanakan dilaksanakan sesuai sesuai dengan dengan rencana rencana serta serta dilakukan dilakukan pemantauan/evaluasi pemantauan/evaluasi - Ada - Ada Komitmen Komitmen manajemen manajemen puncak puncak (top (top management management ), ada ), ada perencanaan perencanaan (rencana (rencana 3 3 kerja), kerja), dilaksanakan dilaksanakan sesuai sesuai dengan dengan rencana, rencana, tapi tapi tidak tidak dilakukan dilakukan pemantauan/evaluasi pemantauan/evaluasi

Pedoman Pedoman Penilaian Penilaian Penghargaan Penghargaan Industri Industri HijauHijau 79

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

79

79


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Lampiran Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub SubAspek Aspek

KRITERIA KRITERIA

Pengembangan Industri No. 88 No./BPPI/PER/3/2018 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR SKOR INDIKATOR SKOR - Ada Komitmen - Ada Komitmen manajemen puncak (top(top manajemen puncak management ), ada management), ada 2 2 perencanaan (rencana perencanaan (rencana kerja), tapitapi belum kerja), belum dilaksanakan dilaksanakan - Ada Komitmen - Ada Komitmen manajemen puncak (top(top manajemen puncak 1 management ) tapi management) tapi belum tersedia program belum tersedia program atau rencana kerja atau rencana kerja - Belum adaada komitmen - Belum komitmen 0 manajemen puncak (top(top manajemen puncak management ) ) management

1

0

Penjelasan: Penjelasan: 1. penerapan 1. Kebijakan Kebijakan perusahaan perusahaan yang yangdapat dapatmendukung mendukung penerapan efisiensi produksi adalah kebijakan yang khususnya terkait efisiensi produksi adalah kebijakan yang khususnya terkait dengan lain penghematan penggunaan material denganproduksi, produksi,antara antara lain penghematan penggunaan material input/bahan baku dan bahan penolong, energi dan air. Kebijakan input/bahan baku dan bahan penolong, energi dan air. Kebijakan perusahaan Performance perusahaan iniini tertuang tertuangdalam dalambentuk bentukKeyKey Performance Indicator (KPI) atau target yang terukur. Indicator (KPI) atau target yang terukur. Target : : Targetyang yangterukur terukur a.a. Industri meliputi 5 (lima) aspek, yaituyaitu IndustriBesar, Besar,minimal minimal meliputi 5 (lima) aspek, efisiensi energi dandan air; air; penurunan efisiensipenggunaan penggunaanmaterial, material, energi penurunan emisi GRK; tingkat produk reject . emisi GRK; tingkat produk reject. b.b. Industri minimal meliputi 5 (lima) aspek, IndustriMenengah, Menengah, minimal meliputi 5 (lima) aspek, yaitu efisiensi penggunaan material, energi dan air; ratio yaitu efisiensi penggunaan material, energi dan air; ratio produk material input; tingkat produk reject . . produkterhadap terhadap material input; tingkat produk reject Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau80

80

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

80


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

c.

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Industri Kecil, minimal meliputi 5 (lima) aspek, yaitu efisiensi penggunaan material, energi dan air; ratio produk terhadap material input; tingkat produk reject.

Kebijakan

dapat

disosialisasikan

dalam

bentuk

annual

report/media directory perusahaan, banner, poster dan PC scanner. Kebijakan harus dilaksanakan dan dievaluasi secara berkala/periodik. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: o

Dokumen kebijakan efisiensi sumber daya;

o

Dokumen kebijakan yang berisikan KPI atau target 1 (satu) tahun terakhir;

Data Primer: Wawancara terkait dengan program penerapan efisiensi produksi dan pelaksanaannya. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi dokumen kebijakan efisiensi sumber daya.

Identifikasi dokumen kebijakan yang berisikan KPI atau target.

Observasi penerapan program di lapangan.

Identifikasi laporan hasil pemantauan/evaluasi program.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

81

81


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sub Aspek Sub Aspek

Program Program Efisiensi Efisiensi Produksi Produksi

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

b. b.Tingkat 4 > 75% Tingkat > tercapai 75% tercapai capaian capaian penerapan 3 x ≤ <75% penerapan 50% < 50% x ≤tercapai 75% tercapai program sesuai program sesuai dengan 2 25% < x ≤ <50% dengan 25% x ≤tercapai 50% tercapai komitmen komitmen perusahaan 1 perusahaan 0% <0% x ≤<25% x ≤tercapai 25% tercapai dalam dalam meningkatkan meningkatkan 0 BelumBelum tercapai atau tidak efisiensi tercapai atau tidak efisiensi ada program produksi ada program produksi

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Penerapan kebijakan program efisiensi produksi akan berdampak Penerapan kebijakan program efisiensi produksi akan berdampak terhadap efisiensi dan dan efektivitas penggunaan terhadappeningkatan peningkatan efisiensi efektivitas penggunaan sumber daya yang merupakan salah satu upaya untuk mencapai sumber daya yang merupakan salah satu upaya untuk mencapai industri hijau yang berkelanjutan. Indikator peningkatan efisiensiefisiensi industri hijau yang berkelanjutan. Indikator peningkatan dan adalah tercapainya KPI atau yang telah danefektivitas efektivitas adalah tercapainya KPI target atau target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. ditetapkan oleh perusahaan. 2.2. Sumber Data/Informasi: Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder: Data produksi yangyang dijadikan sebagai KPI dalam 1 Datakegiatan kegiatan produksi dijadikan sebagai KPI dalam 1 (satu) tahun terakhir. (satu) tahun terakhir. Data Primer: Data Primer: Wawancara terkait dengan pencapaian program. Wawancara terkait dengan pencapaian program.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau Pedoman Penilaian Penghargaan Industri82 Hijau

82

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

82

SKOR

4 3 2 1 0


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

3. Cara/Justifikasi Penilaian:

 Identifikasi dokumen kebijakan yang berisikan data KPI dalam 1 (satu) tahun terakhir.  Identifikasi dan evaluasi data pencapaian program dalam 1 (satu) tahun terakhir.  Rumus Perhitungan =

Realisasi Target / KPI

x 100%

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

83

83


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek Sub Aspek

Material Material input input

a.

KRITERIA KRITERIA

Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

material input yang Sertifikat/izin 100%100% material input yang4 a. Sertifikat/izindigunakan memiliki material digunakan memiliki material sertifikat/izin input sertifikat/izin input 90% < x < 100% 3 90% < x < 100% material input yang material input yang digunakan memiliki digunakan memiliki sertifikat/izin sertifikat/izin 80% < x ≤ 90% material 80% < x ≤ 90% material2 input yang digunakan input yang digunakan memiliki sertifikat/izin memiliki sertifikat/izin 70% < x ≤ 80% material 70% < x ≤ 80% material1 input yang digunakan input yang digunakan memiliki sertifikat/izin memiliki sertifikat/izin 0% < x ≤ 70% material 0% < x ≤ 70% material 0 input yang digunakan input yang digunakan memiliki sertifikat/izin memiliki sertifikat/izin

4

3

2

1

0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Pemenuhan sertifikat/izin material input untuk memenuhi 1. Pemenuhan sertifikat/izin material input untuk memenuhi standar mutu dan keamanan, mengacu pada standar nasional standar mutu dan keamanan, mengacu pada standar nasional dan internasional. Bagi material input yang sudah ada dan internasional. Bagi material input yang sudah ada standarnya baik nasional dan internasional dibuktikan dengan standarnya baik nasional dan internasional dibuktikan dengan sertifikat yang dimiliki seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) sertifikat yang dimiliki seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) yang teregistrasi, American Society for Testing and Material yang teregistrasi, American Society for Testing and Material (ASTM), Certificate of Analysis (CoA), Material Safety Data Sheet (ASTM), Certificate of Analysis (CoA), Material Safety Data Sheet (MSDS), dan lain-lain. Sedangkan untuk material input yang (MSDS), dan lain-lain. Sedangkan untuk material input yang belum memiliki standar harus memiliki izin penggunaan material belum memiliki standar harus memiliki izin penggunaan material input, seperti izin penambangan untuk industri semen, sertifikat input, seperti izin penambangan untuk industri semen, sertifikat lacak balak untuk industri pulp dan kertas, dan lain-lain. lacak balak untuk industri pulp dan kertas, dan lain-lain. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 84 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

84

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

SKOR

84


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Material input yang digunakan wajib memiliki sertifikat/izin sebagai berikut: -

Untuk Material wajib SNI harus dicantumkan No. Registrasi

-

Untuk Senyawa kimia harus dilengkapi dengan CoA dari Laboratorium terakreditasi KAN – SNI 17025

-

Dilengkapi dengan MSDS

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Bukti sertifikat/izin material input yang digunakan untuk proses produksi Data Primer: Wawancara terkait dengan penggunaan material input sertifikat bahan baku dan bahan penolong. 3. Cara/Justifikasi Penilaian:  Identifikasi dan evaluasi sertifikat material input yang dimiliki baik dari nasional maupun internasional, berupa SNI, ASTM, CoA, MSDS dan lain-lain.

 Rumus Perhitungan =  Untuk kategori industri kecil dibuktikan dengan menunjukkan pembelian

material

input

berupa

kuintasi

atau

nota

pembelian.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

85

85


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri PeraturanPengembangan Kepala Badan Industri Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sub Aspek Sub Aspek

Material Material input input

b.

KRITERIA KRITERIA

b.

Rasio Rasio produk produk terhadap terhadap material material input input

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR SKOR

rata-rata pencapaiannnya rata-rata pencapaiannnya 97% < x ≤ 100% 97% < x ≤ 100% rata-rata pencapaiannnya rata-rata pencapaiannnya 90% < x ≤ 97% 90% < x ≤ 97% rata-rata pencapaiannnya rata-rata pencapaiannnya 80% < x ≤ 90% 80% < x ≤ 90% rata-rata pencapaiannnya rata-rata pencapaiannnya 70% < x ≤ 80% 70% < x ≤ 80% rata-rata pencapaiannnya rata-rata pencapaiannnya 0% < x ≤ 70% 0% < x ≤ 70%

4

4

3

3

2

2

1

1

0

0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Optimasi dan minimasi penggunaan material input/bahan baku 1. Optimasi dan minimasi penggunaan material input/bahan baku dan bahan penolong adalah elemen terpenting dalam penerapan dan bahan penolong adalah elemen terpenting dalam penerapan konsep industri hijau pada industri. Dengan penggunaan konsep industri hijau pada industri. Dengan penggunaan material input secara efisien akan berdampak positif terhadap material input secara efisien akan berdampak positif terhadap pengurangan biaya produksi sekaligus mengurangi dampak pengurangan biaya produksi sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pemenuhan tingkat rasio satu negatif terhadap lingkungan. Pemenuhan tingkat rasio satu satuan penggunaan material input terhadap satu satuan produk satuan penggunaan material input terhadap satu satuan produk yang dihasilkan industri merupakan sasaran penerapan industri yang dihasilkan industri merupakan sasaran penerapan industri hijau. hijau. Khusus industri yang berbasis agro seperti industri gula, Khusus industri yang berbasis agro seperti industri gula, pulp, minuman teh, kelapa sawit, tahu dan lain-lain, maka basis pulp, minuman teh, kelapa sawit, tahu dan lain-lain, maka basis perhitungan tingkat rasio penggunaan material adalah perhitungan tingkat rasio penggunaan material adalah berdasarkan hasil ekstraksi. Contoh: industri gula yang berdasarkan hasil ekstraksi. Contoh: industri gula yang menggunakan material inputnya tebu, maka dasar perhitungan menggunakan material inputnya tebu, maka dasar perhitungan rasio material input terhadap produk adalah ekstrak tebu (nira). rasio material input terhadap produk adalah ekstrak tebu (nira). Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 86 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

86

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

86


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Data penggunaan material input 1 (satu) tahun terakhir

Neraca Massa

Data kapasitas produksi 1 (satu) tahun terakhir

Diagram proses produksi

Data Primer: Observasi lapangan dan wawancara 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Analisa data penggunaan material input.

Analisa data kapasitas produksi.

Hitung efisiensi penggunaan material input terhadap produk dengan rumus: jumlah produk utama per tahun dibagi jumlah penggunaan material input per tahun. Rasio Produk terhadap Material Input =

∑ Produk ∑ Material Input

Apabila penggunaan material input per ton produk sudah optimal, maka perhitungan rasio dapat menggunakan

benchmark yang mengacu pada: a. Standar Industri Hijau (SIH) apabila sudah tersedia; b. Benchmark induk perusahaan; c.

Benchmark dari industri sejenis baik nasional maupun internasional.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

87

87


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

SUB ASPEK SUB ASPEK

Material Material Input Input

c.

KRITERIA KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

Telah melakukan efisiensi Upaya 4 Telah melakukan efisiensi penggunaan material input c.efisiensi Upaya penggunaan index material input efisiensi (raw material Penggunaan ( raw material reduction) > 7,5% index Penggunaan Material > 7,5% Telah reduction melakukan) efisiensi 3 Material Input Telah melakukan penggunaan material (rawefisiensi Input penggunaan material (raw material index reduction ) index reduction) 5,0% material < x ≤ 7,5% <x≤ 7,5% Telah 5,0% melakukan efisiensi 2 Telah melakukan efisiensi penggunaan material input penggunaan (raw material index material input (raw material index reduction ) 2,5% < x ≤5,0% reduction ) 2,5% Telah melakukan efisiensi< x ≤5,0% 1 Telah melakukan efisiensi penggunaan material input penggunaan (raw material index material input ( raw material reduction) 0% < x ≤ index 2,5 % < x ≤ 2,5 % Belumreduction ada upaya) 0% efisiensi 0 Belum ada upaya penggunaan material inputefisiensi penggunaan material input

Penjelasan: Penjelasan: 1. Efisiensi penggunaan material input adalah upaya untuk 1. Efisiensi penggunaan material input adalah upaya untuk melakukan penghematan penggunaan material input dalam melakukan penghematan penggunaan material input dalam proses produksi. Dengan penggunaan material input dalam proses produksi. Dengan penggunaan material input dalam jumlah yang sama diharapkan jumlah produk yang dihasilkan jumlah yang sama diharapkan jumlah produk yang dihasilkan dapat meningkat. Indikator perhitungan efisiensi adalah dapat meningkat. Indikator perhitungan efisiensi adalah berdasarkan indeks bahan baku (raw material index), yaitu berdasarkan indeks bahan baku (raw material index), yaitu jumlah penggunaan material input per satuan produk. jumlah penggunaan material input per satuan produk.

88

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 88 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

88

SKOR

4

3

2

1

0


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Data penggunaan material input dalam 3 (tiga) tahun terakhir

Data jumlah produksi dalam 3 (tiga) tahun terakhir

Data Primer: Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan penggunaan material input dan kapasitas produksi 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Analisa data penggunaan material input.

Analisa data kapasitas produksi.

Hitung intensitas material dengan rumus: jumlah material input yang digunakan per tahun dibagi jumlah produk per tahun. Intensitas material =

∑ Material input per tahun ∑ Produk per tahun

Hitung rata-rata penurunan intensitas material selama 3 (tiga) tahun

Perhitungan rata-rata efisiensi berdasarkan nilai efisiensi material input dalam 3 (tiga) tahun terakhir

Apabila proses produksinya sudah optimal, maka perhitungan

efisiensi

dapat

menggunakan

benchmark yang mengacu pada: a. Standar Industri Hijau (SIH) apabila sudah tersedia; b. Benchmark induk perusahaan; Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

89

89


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

c. Benchmark dari industri sejenis baik nasional maupun internasional.

Contoh perhitungan:

2014

Jumlah material input (Ton) 1000

2015

1100

1000

2016

1250

1150

Tahun

Jumlah produk (Ton)

Intesitas material

Efisiensi material (Persen)

900

Maka rata-rata efisiensi material input sebesar

, maka dapat dinilai 1 (satu).

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

90

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

90


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR

SKOR

Sub Aspek KRITERIA INDIKATOR SKOR Material d. Substitusi 4 Telah melakukan Material d.material Substitusi 4 Telah100% melakukan input input substitusi input material inputTelahsubstitusi 100% melakukan 3 Telah melakukan 3 substitusi substitusi 60% ≤ x < 100% ≤ x < 100% Telah60% melakukan 2 Telah 2 substitusi melakukan substitusi 20% ≤ x < 60% ≤ x < 60% Telah20% melakukan 1 Telah melakukan 1 substitusi 0% ≤substitusi x < 20 % 0% ≤ x < 20 % Belum melakukan 0 Belum melakukan 0 substitusi substitusi Penjelasan: Penjelasan: 1. Substitusi material input adalah penggantian bahan baku dan 1. Substitusi material input adalah penggantian bahan baku dan bahan penolong pada proses utama dari material input yang bahan penolong pada proses utama dari material input yang sudah ada dengan bahan lain untuk meningkatkan efisiensi sudah ada dengan bahan lain untuk meningkatkan efisiensi produksi dan/atau resource efficiency dan/atau mengurangi produksi dan/atau resource efficiency dan/atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Misalnya dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Misalnya dengan melakukan substitusi suatu material dapat mengurangi dengan melakukan substitusi suatu material dapat mengurangi penggunaan energi, air, mengurangi waktu proses, atau penggunaan energi, air, mengurangi waktu proses, atau mengurangi penggunaan bahan B3, dan lain-lain. mengurangi penggunaan bahan B3, dan lain-lain.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 91 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

91

91


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data Sekunder: 

Data material input yang digunakan (faktur pembelian bahan, manifest pengadaan bahan dari supplier, uraian proses produksi).

Daftar atau katalog material input ramah lingkungan dari berbagai referensi atau pustaka yang tersedia.

Data Primer: Observasi lapangan terkait dengan proses produksi. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi dan evaluasi jenis, kategori dan sumber material input yang digunakan pada industri dari data yang diperoleh. Bila diperlukan gunakan sumber informasi atau daftar panduan berbagai bahan berdasarkan referensi yang ada (peraturan, data empiris, hasil riset, dan lain-lain).

Identifikasi dan evaluasi jenis material input yang digunakan sebelum dilakukan substitusi bahan.

Evaluasi dampak yang dihasilkan dari subsitusi material yang dilakukan.

Hitung persentase material subsitusi yang digunakan dengan rumus: jumlah material yang disubstitusi dibagi dengan jumlah total material sebelum disubstitusi.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

92

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

92


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

SUB ASPEK SUB ASPEK

Material Material input input

KRITERIA KRITERIA

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

SKOR

e. Penanganan Ditempatkan di 4 e. Penanganan Ditempatkan di material input gudang/ruangan khusus material input gudang/ruangan khusus untuk material input, untuk material input, dilakukan pemantauan dilakukan pemantauan mutu material, mutu material, menerapkan prinsip FIFO menerapkan prinsip FIFO (first in first out), (first in first out), dipisahkan berdasarkan dipisahkan berdasarkan jenis material. jenis material. Ditempatkan di 3 Ditempatkan di gudang/ruangan khusus gudang/ruangan khusus untuk material input, untuk material input, dilakukan pemantauan dilakukan pemantauan mutu material, mutu material, menerapkan prinsip FIFO menerapkan prinsip FIFO (first in first out) (first in first out) Ditempatkan di 2 Ditempatkan di gudang/ruangan khusus gudang/ruangan khusus untuk material input, untuk material input, dilakukan pemantauan dilakukan pemantauan mutu material mutu material Ditempatkan di 1 Ditempatkan di gudang/ruangan khusus gudang/ruangan khusus untuk material input. untuk material input. Belum ada upaya 0 Belum ada upaya penanganan material penanganan material

4

3

2

1

0

Penjelasan: Penjelasan: 1. FIFO (first in first out) merupakan sistem yang diterapkan 1. FIFO (first in first out) merupakan sistem yang diterapkan dimana material yang pertama masuk ke dalam gudang atau dimana material yang pertama masuk ke dalam gudang atau tempat penyimpanan harus lebih dulu keluar dibandingkan tempat penyimpanan harus lebih dulu keluar dibandingkan dengan material yang baru datang. Tempat penyimpanan dengan material yang baru datang. Tempat penyimpanan material harus memenuhi standar penyimpanan yang baik dan material harus memenuhi standar penyimpanan yang baik dan Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 93 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

93

93


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

aman sesuai standar industri yang berlaku. Sistem FIFO dapat dilengkapi

dengan

Aplikasi

Material

Storages.

Selain

itu,

pemantauan mutu material dilengkapi dengan data dan analisa

material receive baik hasil pemeriksaan visual maupun analisa sampling di Laboratorium terakrediatasi KAN. 2. Sumber Data/Informasi: Data Sekunder: 

Data penerimaan material (waktu, volume, jenis, supplier)

Data pemakaian material (waktu, volume, jenis)

Data

stok

di

gudang

(volume,

jenis,

expired

date/kadaluarsa) Data Primer: Observasi lapangan meliputi: proses penerimaan, penyimpanan di gudang, dan penggunaan material. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi penyimpanan material input di gudang/ruangan

Identifikasi pemantauan mutu material

Identifikasi penerapan prinsip FIFO

Identifikasi pemisahan berdasarkan jenis material

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

94

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

94


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian Lampiran Peraturan Kepala Badandan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

SUB ASPEK SUB ASPEK

Energi Energi

KRITERIA KRITERIA

Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR SKOR

a. a.Upaya efisiensi Telah Telah melakukan efisiensiefisiensi 4 Upaya efisiensi melakukan energi penggunaan energi energi penggunaan energi (energy index reduction ) (energy index reduction ) > 7,5 > % 7,5 % Telah Telah melakukan efisiensiefisiensi 3 melakukan penggunaan energi penggunaan energi (energy index reduction ) (energy index reduction ) 5,0% 5,0% < x ≤ 7,5% < x ≤ 7,5% Telah Telah melakukan efisiensiefisiensi 2 melakukan penggunaan energi penggunaan energi (energy index reduction ) (energy index reduction ) 2,5% 2,5% < x ≤ 5,0% < x ≤ 5,0% Telah Telah melakukan efisiensiefisiensi 1 melakukan penggunaan energi penggunaan energi (energy index reduction ) (energy index reduction ) 0<x0 ≤< 2,5% x ≤ 2,5% BelumBelum ada upaya 0 ada efisiensi upaya efisiensi energienergi

SKOR

4

3

2

1

0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Konservasi energi adalah upayaupaya sistematis, terencana, dan Konservasi energi adalah sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber energienergi serta meningkatkan terpadu guna melestarikan sumber serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Efisiensi energienergi adalah adalah istilah umum efisiensi pemanfaatannya. Efisiensi istilah umum yang padapada penggunaan energienergi lebih sedikit untuk untuk yangmengacu mengacu penggunaan lebih sedikit menghasilkan jumlah output yang yang sama.sama. menghasilkan jumlah output 2.2. Sumber Data/Informasi: Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:   Data penggunaan energi dalamdalam 3 (tiga) tahun terakhir Data penggunaan energi 3 (tiga) tahun terakhir   Data kapasitas produksi dalam 3 (tiga) tahun terakhir Data kapasitas produksi dalam 3 (tiga) tahun terakhir Pelaksanaan Program Konservasi Energi Energi   Laporan Laporan Pelaksanaan Program Konservasi

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 95Hijau Pedoman Penilaian Penghargaan Industri

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

95

95


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Data Primer:

Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan sumber energi dan penggunaan energi 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Analisa data penggunaan energi.

Analisa data kapasitas produksi.

Hitung

intensitas

energi

dengan

rumus:

jumlah

penggunaan energi untuk proses produksi dan atau utilitas per tahun dibagi jumlah produksi per tahun.

Hitung penurunan intensitas energi dan rata-rata efisiensi energi selama 3 (tiga) tahun.

Apabila proses produksinya sudah optimal, maka perhitungan

efisiensi

dapat

menggunakan

benchmark yang mengacu pada: a. Standar Industri Hijau (SIH) apabila sudah tersedia; b. Benchmark induk perusahaan; c.

Benchmark dari industri sejenis baik nasional maupun internasional

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

96

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

96


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Contoh perhitungan:

2014

Jumlah energi input (MJoule) 221.700

2015

215.900

100

2016

204.400

100

Tahun



Jumlah material (Ton)

Intesitas Energi

Penurunan intensitas energi (Persen)

100

Maka rata-rata efisiensi energi sebesar , maka dapat dinilai 2 (dua).

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

97

97


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Kepala Badan Penelitian Badan Penelitian dan dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

SUB SUBASPEK ASPEK Energi Energi

KRITERIA KRITERIA

No. 88 No. /BPPI/PER/3/2018 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR SKOR

b. b. Upaya Upaya Penggunaan PenggunaanRasioRasio penggunaan penggunaan energienergi 4 Energi Energi Terbarukan Terbarukanterbarukan terbarukan terhadap terhadap total total

4

penggunaan penggunaan energy energy > 3,0% > 3,0% RasioRasio penggunaan penggunaan energienergi 3 terbarukan terbarukan terhadap terhadap total total penggunaan penggunaan energienergi 2,0%2,0% < x ≤<3,0% x ≤ 3,0% RasioRasio penggunaan penggunaan energienergi 2 terbarukan terbarukan terhadap terhadap total total penggunaan penggunaan energienergi 1,0%1,0% < x ≤<2,0% x ≤ 2,0% RasioRasio penggunaan penggunaan energienergi 1 terbarukan terbarukan terhadap terhadap total total penggunaan penggunaan EnergiEnergi 0 < x0 ≤ < 1,0 x ≤%1,0 % RasioRasio penggunaan penggunaan EnergiEnergi 0 Terbarukan Terbarukan terhadap terhadap

3

2

1

0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Energi Energiterbarukan terbarukan adalah adalah energi energi yangyang dihasilkan dihasilkan dari sumber dari sumber energi energiyang yang berkelanjutan, berkelanjutan, antara antara lain lain panaspanas bumi,bumi, angin,angin, sinar sinar matahari, matahari,aliran aliran dandan terjunan terjunan air, air, dan dan lain-lain. lain-lain. RuangRuang lingkuplingkup untuk untukmenghitung menghitung energi energi terbarukan terbarukan yangyang berkaitan berkaitan dengandengan proses prosesproduksi produksi termasuk termasuk penggunaan penggunaan di gudang di gudang bahanbahan baku baku dan danproduk, produk, seperti seperti : solar : solar cell cell untuk untuk kebutuhan kebutuhan energienergi di ruang di ruang produksi produksimaupun maupun gudang gudang bahan bahan baku; baku; penggunaan penggunaan biomassa biomassa untuk untukproses; proses;mikrohidro; mikrohidro; bio bio ethanol, ethanol, biofuel; biofuel; pemanfaatan pemanfaatan geothermal; geothermal;pemanfaatan pemanfaatan energi energi dari dari arus arus laut/gelombang laut/gelombang air air laut lautdan dan lain-lain. lain-lain.

Pedoman Pedoman Penilaian Penilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri Hijau 98

98

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

98


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Data

penggunaan

energi

dan

sumber

energi

yang

digunakan. 

Laporan Pelaksanaan Konservasi Energi.

Dokumen kajian, perencanaan, desain teknik, instalasi dan operasional penggunaan energi terbarukan pada industri.

Data Primer: Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan jenis energi energi terbarukan yang digunakan. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Pemeriksaan terhadap dokumen Penggunaan Energi (jumlah dan sumber).

Rasio penggunaan energi terbarukan dihitung dengan rumus: jumlah energi terbarukan yang digunakan untuk

proses

produksi

dan/atau

utilitas

dibagi

dengan total jumlah penggunaan energi.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

99

99


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sub Aspek Sub Aspek

Energi Energi

c.

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR SKOR INDIKATOR

Melakukan Melakukan kegiatan 4 c. Melakukan Melakukan kegiatan kegiatan manajemen energi setiap kegiatan manajemen energi setiap manajemen tahun manajemen tahun energi yang Melakukan kegiatan 3 energi yang Melakukan kegiatan dituangkan manajemen energi 2 dituangkan manajemen energi 2 dalam bentuk tahun sekali dalam bentuk tahun sekali laporan. Melakukan kegiatan 2 laporan. Melakukan kegiatan manajemen energi 3 manajemen energi 3 tahun sekali tahun sekali Melakukan kegiatan 1 Melakukan kegiatan manajemen energi > 3 manajemen energi > 3 tahun sekali tahun sekali Belum pernah melakukan 0 Belum pernah melakukan kegiatan manajemen kegiatan manajemen energi energi

4 3 2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Dalam Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang 1. Dalam Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi disebutkan bahwa pengguna energi dan Konservasi Energi disebutkan bahwa pengguna energi dan pengguna sumber energi diatas 6000 Tonne of Oil Equivalent pengguna sumber energi diatas 6000 Tonne of Oil Equivalent (TOE) per tahun diwajibkan untuk melakukan konservasi energi (TOE) per tahun diwajibkan untuk melakukan konservasi energi melalui manajemen energi dan melaporkan program konservasi melalui manajemen energi dan melaporkan program konservasi energi 1 (satu) tahun sekali. Kegiatan manajemen energi energi 1 (satu) tahun sekali. Kegiatan manajemen energi digunakan untuk mengevaluasi pemanfaatan energi dan digunakan untuk mengevaluasi pemanfaatan energi dan mengidentifikasi peluang penghematan energi serta mengidentifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi. Laporan manajemen energi mencakup pengguna sumber energi. Laporan manajemen energi mencakup laporan kegiatan pengukuran, pencatatan, monitoring, evaluasi laporan kegiatan pengukuran, pencatatan, monitoring, evaluasi

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 100 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

100

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

SKOR

100


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

dan tindak lanjut/rencana aksi penghematan penggunaan energi secara berkala. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Dokumen pelaksanaan manajemen energi oleh auditor energi internal dan/atau lembaga yang telah terakreditasi. Data Primer: Wawancara terkait dengan kegiatan manajemen energi. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan manajemen energi.



Penilaian kegiatan manajemen energi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

101

101


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sub Aspek KRITERIA INDIKATOR SKOR Sub Aspek KRITERIA INDIKATOR SKOR Air a. Upaya Telah melakukan efisiensi 4 Air a. Upaya Telah melakukan efisiensi 4 Efisiensi Air penggunaan air (water Efisiensi Air penggunaan air (water index reduction) >15 % index reduction) >15 % Telah melakukan efisiensi 3 Telah melakukan efisiensi 3 penggunaan air (energy penggunaan air (energy index reduction) index reduction) 10% < x ≤ 15 % 10% < x ≤ 15 % Telah melakukan efisiensi 2 Telah melakukan efisiensi 2 penggunaan air (water penggunaan air (water index reduction) index reduction) 5% < x ≤ 10 % 5% < x ≤ 10 % Telah melakukan efisiensi 1 Telah melakukan efisiensi 1 penggunaan air (water penggunaan air (water index reduction) index reduction) 0% < x ≤ 5,0 % 0% < x ≤ 5,0 % Belum ada upaya efisiensi 0 Belum ada upaya efisiensi 0 air air Penjelasan: Penjelasan: 1. Efisiensi penggunaan air merupakan salah satu upaya untuk 1. Efisiensi penggunaan air merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air untuk industri. menjaga keberlanjutan sumber daya air untuk industri. Dinyatakan efisiensi dalam penggunaan air apabila volume Dinyatakan efisiensi dalam penggunaan air apabila volume penggunaan air dalam kegiatan proses produksinya lebih rendah penggunaan air dalam kegiatan proses produksinya lebih rendah untuk menghasilkan jumlah output/produksi yang sama. untuk menghasilkan jumlah output/produksi yang sama. 2. Sumber Data/Informasi: 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:  Data penggunaan air diproses produksi dan utilitas internal  Data penggunaan air diproses produksi dan utilitas internal selama 3 (tiga) tahun terakhir. selama 3 (tiga) tahun terakhir.  Data kapasitas produksi selama 3 (tiga) tahun terakhir.  Data kapasitas produksi selama 3 (tiga) tahun terakhir. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 102 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

102

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

102


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Laporan pelaksanaan program efisiensi air diproses produksi dan utilitas.

Data Primer: Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan penggunaan air bagi industri (sumber dan jumlah penggunaan air). 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Analisa data penggunaan air.

Hitung intensitas penggunaan air dengan rumus: jumlah penggunaan air untuk proses produksi dan atau utilitas per tahun dibagi jumlah produk per tahun. Intensitas air =

∑ Penggunaan air ∑ Produk per tahun

Hitung penurunan intensitas air dan rata-rata efisiensi air selama 3 (tiga) tahun.

Apabila proses produksinya sudah optimal, maka perhitungan

efisiensi

dapat

menggunakan

benchmark yang mengacu pada: a. Standar Industri Hijau (SIH) apabila sudah tersedia; d. Benchmark induk perusahaan; e. Benchmark dari industri sejenis baik nasional maupun internasional

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

103

103


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Contoh perhitungan:

2014

Volume penggunaan air (M3) 110

Jumlah produk (Ton) 1000

2015

106

1000

2016

111

1000

Tahun

Efisiensi Air (%)

Intesitas Air

0,11 — 0,106 0,11

x 100%

= 3,6

0,106 — 0,111 0,106

x 100%

= - 4,7

Maka rata-rata efisiensi air sebesar maka dapat dinilai 1 (satu).

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

104

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

104


Peraturan Badan Penelitian dan LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

SUB ASPEK KRITERIA INDIKATOR SKOR SUB ASPEK KRITERIA INDIKATOR Air b. Penggunaan 4 > 30% Air b. Penggunaan > 30% 3 air daur ulang 20% < x ≤ 30%

SKOR 4 3

air daur ulang 20% < x ≤ 30% untuk proses 2 untuk proses10% < x ≤ 20% produksi dan 10% < x ≤ 20% 1 produksi dan0% < x ≤ 10% utilitas 0% < x ≤ 10% utilitas 0 Belum melakukan daur Belum melakukan daur ulang air ulang air

2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Daur ulang merupakan salah satu upaya untuk mengatasi 1. Daur ulang merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan terhadap keterbatasan sumber daya air. Daur permasalahan terhadap keterbatasan sumber daya air. Daur ulang dapat dilakukan dengan penggunaan kembali air yang ulang dapat dilakukan dengan penggunaan kembali air yang telah dipakai dalam proses produksi untuk proses produksi telah dipakai dalam proses produksi untuk proses produksi kembali atau kegiatan lain dengan adanya pengolahan terlebih kembali atau kegiatan lain dengan adanya pengolahan terlebih dahulu baik secara fisik dan/atau kimia. dahulu baik secara fisik dan/atau kimia. 2. Sumber Data/Informasi: 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:  Data volume total penggunaan air untuk proses produksi  Data volume total penggunaan air untuk proses produksi dan utilitas dalam 1 (satu) tahun. dan utilitas dalam 1 (satu) tahun.  Data volume air hasil daur ulang yang digunakan untuk  Data volume air hasil daur ulang yang digunakan untuk proses produksi dan utilitas dalam 1 (satu) tahun terakhir. proses produksi dan utilitas dalam 1 (satu) tahun terakhir.  Laporan audit penggunaan air diproses produksi dan utilitas  Laporan audit penggunaan air diproses produksi dan utilitas dalam 1 (satu) tahun terakhir. dalam 1 (satu) tahun terakhir. Data Primer: Data Primer:  Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan  Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan penggunaan air bagi industri (sumber dan jumlah kebutuhan penggunaan air bagi industri (sumber dan jumlah kebutuhan air). air). Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 105 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

105

105


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018



Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan proses daur ulang yang dilakukan.

3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Analisa data penggunaan air.



Hitung tingkat daur ulang air dengan rumus: volume penggunaan air daur ulang untuk proses produksi dan/atau

utilitas

dibagi

dengan

total

volume

penggunaan air untuk proses produksi dan/atau utilitas.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

106

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

106


Peraturan Kepala Badan Penelitian LampiranLampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badandan Penelitian Pengembangan Industri Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

SUB ASPEK SUB ASPEK

Air Air

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR INDIKATOR SKOR

SKOR

c. c.Upaya 4 UpayaUpaya konservasi sumber sumber Upaya konservasi Konservasi air sudah berjalan Konservasi air sudah berjalan sumber air air sumber 3 SudahSudah melakukan kajian, kajian, melakukan perencanaan teknis dan perencanaan teknis dan konstruksi konstruksi SudahSudah melakukan kajian kajian2 melakukan dan perencanaan teknis teknis dan perencanaan SudahSudah melakukan kajian kajian1 melakukan 0 BelumBelum melakukan upaya upaya melakukan konservasi air konservasi air

4 3

2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Konservasi dayadaya air Konservasisumber sumber

adalah upaya upaya memelihara air adalah memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air air agaragar senantiasa tersedia dalam dalam kuantitas dan sumber daya senantiasa tersedia kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk

hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan hidup, baik pada waktu sekarang maupun yangdatang akan datang yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan terpadu guna guna yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan terpadu melestarikan sumber dayadaya air yang semakin terbatasterbatas dan melestarikan sumber air yang semakin dan menjaga kelangsungan daya dukung lingkungan. Konservasi menjaga kelangsungan daya dukung lingkungan. Konservasi sumber daya air air dapat dilakukan melalui kegiatan perlindungan sumber daya dapat dilakukan melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, dan pengelolaan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, dan pengelolaan kualitas air.air. Bentuk kegiatan konservasi yang dapat kualitas Bentuk kegiatan konservasi yang dilakukan dapat dilakukan antara lain membuat sumur resapan, bio pori, penampungan air antara lain membuat sumur resapan, bio pori, penampungan air hujan, kolam tampung, kolam resapan, penanaman pohon dan hujan, kolam tampung, kolam resapan, penanaman pohon dan lain-lain. lain-lain.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 107 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

107

107


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Program konservasi sumber air yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Laporan pelaksanaan program dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Data Primer: Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan program dan upaya konservasi air. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Analisa hasil pelaksanaan program konservasi sumber air.

Jika konservasi air di area pabrik sudah optimal, maka konservasi dapat dilakukan diluar area pabrik.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

108

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

108


Peraturan Kepala Badan Penelitian LampiranLampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badandan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri Industri Pengembangan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

SUB ASPEK SUB ASPEK

Air Air

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR INDIKATOR SKOR

SKOR

d. d.Melakukan kegiatankegiatan 4 Melakukan Melakukan Melakukan kegiatan manajemen air setiap kegiatan manajemen air setiap manajemen air air tahun tahun manajemen yangyang Melakukan kegiatankegiatan 3 Melakukan dituangkan manajemen air 2 tahun dituangkan manajemen air 2 tahun dalam bentuk dalam bentuksekali sekali laporan. Melakukan kegiatankegiatan 2 laporan. Melakukan manajemen air 3 tahun manajemen air 3 tahun sekali sekali Melakukan kegiatankegiatan 1 Melakukan manajemen air >3 tahun manajemen air >3 tahun sekali sekali BelumBelum pernahpernah melakukan 0 melakukan kegiatan manajemen air kegiatan manajemen air

4 3 2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Kegiatan air air digunakan untuk untuk mengevaluasi Kegiatanmanajemen manajemen digunakan mengevaluasi penggunaan air air dandan mengidentifikasi peluang penghematan air penggunaan mengidentifikasi peluang penghematan air serta peningkatan efisiensi pada penggunaan air sertarekomendasi rekomendasi peningkatan efisiensi pada penggunaan air dan penggunaan sumber air. Laporan manajemen air mencakup: dan penggunaan sumber air. Laporan manajemen air mencakup: laporan hasil pengukuran, pencatatan, monitoring dan tindak laporan hasil pengukuran, pencatatan, monitoring dan tindak lanjut/rencana penghematan penggunaan air secara lanjut/rencanaaksiaksi penghematan penggunaan air secara berkala. berkala. 2.2. Sumber Data/Informasi: Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder: Laporan hasil pelaksanaan manajemen air. air. Laporan hasil pelaksanaan manajemen Data Primer: Data Primer: Wawancara terkait dengan kegiatan audit penggunaan air. Wawancara terkait dengan kegiatan audit penggunaan air. Pedoman PenilaianPenilaian Penghargaan Industri Hijau Pedoman Penghargaan Industri 109Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

109

109


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Pemeriksaan

terhadap

laporan

hasil

pelaksanaan

manajemen air. 

Penilaian kegiatan manajemen air.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

110

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

110


Lampiran Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

SUB ASPEK SUB ASPEK

Teknologi Teknologi Proses Proses

a.

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

SKOR

Penerapan 4 proses a. Penerapan Melaksanakan Melaksanakan proses Reduce, Reduce, Reuse, Recycle Reduce, Reduce, Reuse, Recycle Reuse, Recycle (3R) dalam kegiatan Reuse, Recycle (3R) dalam kegiatan (3R) proses produksi (3R) proses produksi 3 Melakukan Recycle dalam Melakukan Recycle dalam kegiatan proses produksi kegiatan proses produksi 2 Melakukan Reuse dalam Melakukan Reuse dalam kegiatan proses produksi kegiatan proses produksi 1 Melakukan Reduce dalam Melakukan Reduce dalam kegiatan proses produksi kegiatan proses produksi 0 Belum melakukan Reduce, Belum melakukan Reduce, Reuse, Recycle (3R) (3R) Reuse, Recycle dalam kegiatan proses dalam kegiatan proses produksi produksi

4

3 2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Reduce adalah pengurangan penggunaan material input melalui 1. Reduce adalah pengurangan penggunaan material input melalui optimalisasi proses atau operasional. optimalisasi proses atau operasional. Reuse adalah kegiatan penggunaan kembali bahan-bahan atau Reuse adalah kegiatan penggunaan kembali bahan-bahan atau limbah yang masih dapat digunakan baik untuk fungsi yang limbah yang masih dapat digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lainnya. sama maupun fungsi lainnya. Recycle adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau limbah Recycle adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau limbah dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu. dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu. 2. Sumber Data/Informasi: 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:  Diagram alir proses produksi.  Diagram alir proses produksi.  Dokumen neraca massa, energi, dan air.  Dokumen neraca massa, energi, dan air. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 111 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

111

111


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018



Data penerapan program 3R selama 1 (satu) tahun terakhir.

Data Primer: Wawancara

terkait

dengan

kegiatan

3R

dan

observasi

implementasi 3R. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi penerapan 3R.



Cek signifikansi hasil penerapan 3R dengan data historis kinerja produksi dalam 1 (satu) tahun.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

112

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

112


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

SUB ASPEK

Teknologi Proses

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

KRITERIA

b.

Segregasi air limbah dari proses produksi

INDIKATOR

SKOR

Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL terpisah dari air limbah domestik dan air hujan Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik sedangkan air hujan dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut) Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air hujan sedangkan air limbah domestik dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut) Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Pengolahan Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik dan air hujan Sudah ada perencanaan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan

4

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

3

2

1

0

113

113


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Penjelasan:

1. Segregasi air buangan adalah pemisahan berbagai jenis air buangan menurut sumbernya. Proses pengolahan di Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) hanya untuk air buangan dari proses produksi. 2. Sumber Data/Informasi Data sekunder: Dokumen tata letak atau layout pabrik. Data primer: Wawancara dan pemeriksaan langsung upaya segregasi air buangan. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Identifikasi segregasi air buangan yang dilakukan oleh industri.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

114

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

114


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

SUB ASPEK SUB ASPEK

Teknologi Teknologi Proses Proses

c.

KRITERIA KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR SKOR INDIKATOR

SKOR

Inovasi Melakukan modifikasi 4 c.Teknologi Inovasi Melakukan modifikasi mesin/peralatan Teknologi mesin/peralatan Proses Untuk Melakukan penggantian 3 Proses Untuk Melakukan penggantian Jangka Waktu mesin/peralatan Jangka Waktu 1 Tahun Sudahmesin/peralatan ada perencanaan 2 1 Tahun Sudah ada perencanaan Terakhir modifikasi Terakhir modifikasi mesin/peralatan Sudahmesin/peralatan ada perencanaan 1 Sudah ada perencanaan penggantian penggantian mesin/peralatan Belummesin/peralatan ada perencanaan 0 Belum atau ada perencanaan penggantian penggantian atau modifikasi modifikasi mesin/peralatan mesin/peralatan

4 3 2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Modifikasi mesin/peralatan adalah upaya industri dalam 1. Modifikasi mesin/peralatan adalah upaya industri dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas dengan melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas dengan melakukan modifikasi terhadap proses produksi atau peralatan yang ada, modifikasi terhadap proses produksi atau peralatan yang ada, termasuk penggantian sebagian komponen mesin/peralatan. termasuk penggantian sebagian komponen mesin/peralatan. Penggantian mesin/peralatan adalah upaya industri dalam Penggantian mesin/peralatan adalah upaya industri dalam penggunaan mesin/peralatan yang lebih efisien dalam kegiatan penggunaan mesin/peralatan yang lebih efisien dalam kegiatan proses produksinya. proses produksinya. 2. Sumber Data/Informasi: 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:  Dokumen layout tata letak mesin/alat pabrik sebelum dan  Dokumen layout tata letak mesin/alat pabrik sebelum dan sesudah penerapan peningkatan teknologi proses dan sesudah penerapan peningkatan teknologi proses dan mesin/peralatan. mesin/peralatan. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 115 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

115

115


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

dan dokumen perencanaan. 

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Dokumen kebijakan perusahaan, laporan modifikasi proses

Faktur pembelian (invoice) peralatan.

Data Primer: 

Wawancara terkait dengan peningkatan atau pengembangan teknologi.

Observasi implementasi program peningkatan teknologi proses.

3. Cara/Justifikasi Penilaian: Identifikasi program peningkatan atau pengembangan teknologi, mesin/peralatan dan pelaksanaan di lapangan.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

116

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

116


Lampiran Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

SUB ASPEK

Teknologi Proses

KRITERIA

INDIKATOR

SKOR

d. Kinerja Peralatan 1.) Batch System

2.) Continuous System

Overall Equipment Effectiveness ≥ 85,0% Overall Equipment Effectiveness 60,0 ≤ x < 85,0% Overall Equipment Effectiveness 40,0 ≤ x < 60,0 % Overall Equipment Effectiveness 20,0 ≤ x < 40,0% Overall Equipment Effectiveness < 20,0% Overall Equipment Effectiveness ≥ 95,0% Overall Equipment Effectiveness 70,0 ≤ x < 95,0% Overall Equipment Effectiveness 50,0 ≤ x < 70,0% Overall Equipment Effectiveness 30,0 ≤ x < 50,0% Overall Equipment Effectiveness 0 < x < 30,0%

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

4 3 2 1 0 4 3 2 1 0

117

117


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Penjelasan: 1. Overall

Equipment

mengetahui

tingkat

Effectiveness kesempurnaan

(OEE)

dihitung

proses

untuk

produksi

yang

dilakukan. Nilai OEE yang mencapai 100% menunjukkan produksi berjalan dengan sempurna dan produktifitas yang maksimum. Artinya, lini produksi hanya menghasilkan produk yang 100% baik, dalam waktu yang sangat cepat sesuai alokasinya, tanpa ada down time. Secara umum, nilai OEE dihitung dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu: a. Availability

Index

(AI),

yaitu

waktu

produksi

aktual

dibandingkan dengan waktu produksi yang direncanakan. Jika nilai availability 100%, artinya proses berjalan dalam waktu yang sesuai dengan waktu produksi yang telah direncanakan (tidak pernah ada down time). b. Production

Performance

Index

(PPI),

yaitu

kapasitas

produksi aktual dibandingkan dengan kapasitas produksi terpasang. Jika nilai performance 100%, maka proses telah berjalan dengan kecepatan maksimal (secara teoretis, berdasarkan Ideal Run Rate). Ideal Run Rate adalah rate optimum yang mengacu pada fabrikasi mesin (dengan satuan output/time). c.

Quality Performance Index (QPI), yaitu jumlah good product yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah total produksi (good product + reject product) target kualitas. Hal ini berkaitan dengan jumlah produk defect dan scrap. Nilai Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

118

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

118


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

100% untuk quality menunjukkan bahwa produksi tidak menghasilkan produk cacat sama sekali.

Berdasarkan sistem alirannya, kinerja peralatan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis , yaitu: a. Continuous menggunakan

system sistem

adalah aliran

proses terus

produksi menerus

yang tanpa

terinterupsi. b. Batch system adalah proses produksi yang menggunakan sistem secara bertahap, pada periode waktu tertentu. Penilaian OEE bagi proses yang menggunakan continuous

system dan batch system menggunakan standar yang berbeda. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Data mesin/peralatan utama yang digunakan dalam proses produksi.

Data waktu produksi aktual, data waktu produksi yang di rencanakan.

Data kapasitas terpasang dan data kapasitas aktual

Data Good product dan reject product

Hasil perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE).

Data Primer: 

Wawancara terkait dengan kinerja mesin/peralatan.

Observasi di ruang produksi terkait kinerja mesin/peralatan dan produksi. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

119

119


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

3. Cara/Justifikasi Penilaian: Tahapan perhitungan OEE meliputi:  Availability Index (AI)

= waktu produksi aktual / waktu produksi yang di rencanakan  Production Performance Index (PPI)

= kapasitas produksi aktual / kapasitas terpasang  Quality Performance Index (QPI) = Good product / (Good product + Reject product)

OEE dihitung dengan rumus = Availability Index x Production Performance Index x Quality Performance Index OEE = AI x PPI x QPI Catatan:

Apabila

perusahaan

industri

dalam

kegiatan

proses

produksinya menggunakan sistem batch dan continuous, penilaian dilakukan berdasarkan jenis proses yang membutuhkan waktu lebih panjang.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

120

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

120


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

SKOR SUB ASPEK KRITERIA INDIKATOR SKOR SUB ASPEKe. Penerapan KRITERIA 4 Teknologi SOP Tersedia tiga INDIKATOR SOP 4 Teknologi e.penanganan Penerapan SOP Tersedia tiga SOP Proses (penanganan material Proses penanganan material input, input, (penanganan proses produksimaterial material input, input, proses proses dan maintenance ); produksi proses dan maintenance); produksi dan dilaksanakan produksi danTersedia dilaksanakan 3 maintenance dua SOP 3 maintenance(penanganan Tersedia dua SOP material (penanganan material input dan/atau proses input dan/atau proses produksi dan/atau produksi maintenance); dan/atau maintenance); dilaksanakan dilaksanakan 2 Tersedia satu SOP 2 Tersedia satu SOP (penanganan material (penanganan material input/proses input/proses produksi/ maintenance); produksi/maintenance); dilaksanakan dilaksanakan 1 Tersedia minimal satu 1 Tersedia minimal satu jenis SOP (penanganan jenis SOP (penanganan material input/proses material input/proses produksi/ maintenance ); maintenance); tetapi produksi/ tidak dilaksanakan tidak 0 Belumtetapi memiliki SOPdilaksanakan 0 Belum material memiliki SOP penanganan penanganan material input dan/atau proses input dan/atau proses produksi dan/atau produksi dan/atau maintenance maintenance Penjelasan: Penjelasan: 1. Standard Operating Prosedur (SOP) adalah pedoman yang berisi 1. Standard Operating Prosedur (SOP) adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur standar operasional yang ada dalam suatu prosedur-prosedur standar operasional yang ada dalam suatu organisasi/unit kerja untuk memastikan bahwa semua keputusan organisasi/unit kerja untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi/unit kerja berjalan dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi/unit kerja berjalan secara efisien dan efektif, konsisten, standar dan sistematis. secara efisien dan efektif, konsisten, standar dan sistematis. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 121 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

121

121


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Kemudahan akses dan level pemahaman user/operator terhadap

SOP merupakan aspek penting penilaian. SOP mencakup Work

Instruction (WI) yang terupdate untuk memastikan operasional berjalan sesuai standar dari waktu ke waktu. 2. Sumber Data/Informasi: Data Sekunder: 

SOP penanganan material input (pemesanan, penerimaan, penyimpanan dan pemakaian)



SOP proses produksi (operasional mesin/peralatan dan

maintenance mesin/peralatan). 

Laporan implementasi SOP.

Data Primer: Wawancara dan observasi terkait dengan penerapan SOP dalam proses produksi. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Pemeriksaan, analisa dan evaluasi SOP. Evaluasi laporan pelaksanaan SOP penanganan material input dan SOP proses produksi.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

122

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

122


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek Sub Aspek Teknologi Teknologi Proses Proses

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

f.

KRITERIA INDIKATOR KRITERIA Dalam tahap INDIKATOR Inovasi sudah

f.Produk Inovasi Produk

SKOR

4 atau Dalam sedang tahap sudah atau sedang memperoleh paten memperoleh paten Komersial 3 Komersial Sedang dalam tahap uji coba Sedang dalam tahap uji2 Masihcoba dalam tahap 1 kajianMasih dalam tahap kajian Belum ada inovasi 0 Belum ada inovasi

SKOR

4 3 2 1

0 Penjelasan: Penjelasan: 1. Inovasi produk merupakan gabungan dari berbagai macam 1. Inovasi produk merupakan gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang proses yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk baru lainnya yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau pengembangan suatu produk termasuk inovasi atau pengembangan suatu produk termasuk inovasi kemasannya. kemasannya.  Paten  Paten Produk inovasi dan/atau kemasan yang telah di uji coba baik Produk inovasi dan/atau kemasan yang telah di uji coba baik skala laboratorium ataupun produksi skala kecil dan telah skala laboratorium ataupun produksi skala kecil dan telah mendapat sertifikat paten. mendapat sertifikat paten.  Komersial  Komersial Produk inovasi dan/atau kemasan telah dipasarkan ke Produk inovasi dan/atau kemasan telah dipasarkan ke konsumen. konsumen.  Uji Coba  Uji Coba Produk inovasi dan/atau kemasan yang telah melalui Produk inovasi dan/atau kemasan yang telah melalui penelitian dalam bentuk kajian dan telah di uji coba dalam penelitian dalam bentuk kajian dan telah di uji coba dalam skala laboratorium. skala laboratorium. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 123 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

123

123


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Laporan Pelaksanaan Riset dan Desain Produk.



Dokumen kajian, perencanaan, desain, penelitian dan pengembangan produk.



Dokumen paten.

Data Primer: Observasi lapangan dengan melihat proses penelitian dan pengembangan produk yang telah dilakukan dan yang sedang berjalan. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Pemeriksaan

terhadap

pengembangan

terhadap

dokumen jumlah

hasil

penelitian

produk

yang

dan telah

dikomersialisasikan, produk yang mendapatkan paten, uji coba produk dan kajian.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

124

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

124


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek Sub Aspek

Teknologi Teknologi Proses Proses

g.

KRITERIA KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

Tingkat ≤ 0,5% g.produk Tingkat ≤ 0,5% reject 0,5% < x ≤ 1,0% produk reject / terhadap 0,5% < x ≤ 1,0% 1,0% < x ≤ 1,5% total/ terhadap produk 1,0% < x ≤ 1,5% total produk 1,5% < x ≤ 2,0% 1,5% < x ≤ 2,0% ≥ 2,0% ≥ 2,0%

4

SKOR

4

3

3

2

2

1

1

0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Kualitas produk adalah hal yang penting dalam kegiatan industri. 1. Kualitas produk adalah hal yang penting dalam kegiatan industri. Salah satu upaya peningkatan kualitas produk adalah dengan Salah satu upaya peningkatan kualitas produk adalah dengan mengurangi tingkat reject dari produk yang dihasilkan untuk mengurangi tingkat reject dari produk yang dihasilkan untuk menjaga kepuasan pelanggan, dan mengurangi pemborosan menjaga kepuasan pelanggan, dan mengurangi pemborosan atau waste. atau waste. Pemahaman produk reject adalah produk yang tidak sesuai Pemahaman produk reject adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi produk/standar baik yang tidak bisa diproses dengan spesifikasi produk/standar baik yang tidak bisa diproses kembali (re-work) ataupun masih dapat diproses kembali (rekembali (re-work) ataupun masih dapat diproses kembali (rework). work). 2. Sumber Data/Informasi: 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:  Dokumen proses produksi, QC Flow, gudang produk, dan  Dokumen proses produksi, QC Flow, gudang produk, dan penjualan penjualan  Data reject pada tiap unit atau line produksi, data pareto  Data reject pada tiap unit atau line produksi, data pareto kerusakan dan perbaikan produk (rework), Failure Modes and kerusakan dan perbaikan produk (rework), Failure Modes and Effect Analysis (FMEA), dan lain-lain dalam 1 (satu) tahun Effect Analysis (FMEA), dan lain-lain dalam 1 (satu) tahun terakhir. terakhir. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 125 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

125

0

125


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Data Primer: Observasi lapangan pada proses produksi, QC, gudang produk, dan wawancara terkait dengan reject rate pada industri.

3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Pemeriksaan terhadap dokumen proses produksi dan QC Flow



Analisis dan evaluasi data reject pada tiap unit atau line produksi, data Pareto kerusakan dan perbaikan produk (rework), Failure Modes and Effect Analysis (FMEA), dan reject konsumen



Hitung tingkat produk reject terhadap total produk dengan rumus: jumlah produk reject dibagi dengan total jumlah produk yang dihasilkan.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

126

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

126


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR

SKOR

Sub Aspek KRITERIA Peningkatan INDIKATOR SKOR Sumber Daya a. Peningkatan kapasitas 4 Sumber Daya a.kapasitas Peningkatan kapasitas 4 Manusia SDM SDM Peningkatan proses produksi Manusia kapasitas SDMmemenuhi SDM proses produksi proses produksi persyaratan proses produksi memenuhi persyaratan yang memenuhi eksternal dan internal yang memenuhi persyaratan 100%eksternal dan internal persyaratan Peningkatan 100% kapasitas 3 kapasitas 3 SDM Peningkatan proses produksi SDM proses produksi memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan eksternal dan internal eksternal dan 65% < x < 100% internal 65% < kapasitas x < 100% Peningkatan 2 Peningkatan kapasitas 2 SDM proses produksi SDM proses produksi memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan eksternal dan internal eksternal dan 35% < x ≤ 65% internal 35% < kapasitas x ≤ 65% Peningkatan 1 kapasitas 1 SDM Peningkatan proses produksi SDM proses produksi memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan eksternal dan internal 0% <eksternal x ≤ 35% dan internal 0% x ≤ 35% Belum ada< upaya 0 Belum ada upaya 0 Peningkatan kapasitas kapasitas SDM Peningkatan proses produksi SDM proses produksi memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan eksternal dan internal eksternal dan internal Penjelasan: Penjelasan: 1. Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di 1. Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang proses produksi bertujuan untuk peningkatan bidang proses produksi bertujuan untuk peningkatan produktivitas, efektivitas, efisiensi, keamanan dan keselamatan produktivitas, efektivitas, efisiensi, keamanan dan keselamatan kerja pada industri. Peningkatan kapasitas SDM harus memenuhi kerja pada industri. Peningkatan kapasitas SDM harus memenuhi persyaratan eksternal dan internal. persyaratan eksternal dan internal.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

127

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

127

127


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Jenis persyaratan eksternal yang harus diikuti, mengacu pada peraturan pemerintah, yaitu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), bejana tekan untuk pekerja boiler, Surat Izin Operator (SIO) untuk pengemudi forklift, sertifikat untuk operator cooling

tower, penilaian berdasarkan ketersediaan proses/peralatan yang ada. Jenis persyaratan internal yang harus diikuti mengacu pada kebijakan perusahaan (contoh: pelatihan higienis untuk industri makanan dan minuman, dan lain-lain), penilaian berdasarkan ketersediaan proses/peralatan yang ada. Selain harus memenuhi training kompetensi sesuai Kemenaker, industri juga harus mempunyai Matrix Human Development, berupa training plan untuk setiap karyawan, khususnya terkait proses produksi, QA & QC, receiving/shipping dilengkapi dengan laporan pelaksanaannya. Khusus industri skala kecil, program pelatihan dasar meliputi 

Keselamatan kerja, seperti: penggunaan alat pemadam kebakaran, jalur evakuasi, dan lain-lain;



Kesehatan kerja, seperti: penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker, sepatu boot, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan industri;



Keterampilan terkait industrinya.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

128

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

128


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder:

Dokumen laporan pelaksanaan program peningkatan kapasitas SDM baik eksternal maupun internal dalam 1 (satu) tahun terakhir. Data Primer: Wawancara terkait dengan program peningkatan kapasitas SDM. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Jenis

persyaratan

eksternal

dan

internal

peningkatan

kapasitas SDM yang harus diikuti. 

Hitung peningkatan kapasitas SDM dengan rumus: jumlah SDM

yang

memenuhi

persyaratan

internal

dan

ekstrernal dibagi dengan jumlah SDM di proses produksi.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

129

129


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Badan Kepala Penelitian Badandan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sub Sub Aspek Aspek

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR INDIKATOR SKOR

Sumber Sumber Daya Dayab. b.Jumlah Jumlah SDM SDM JumlahJumlah SDM yang SDMsudah yang sudah 4 Manusia Manusia yangyang sudah sudah memperoleh memperoleh pelatihan pelatihan memperoleh memperolehkompetensi kompetensi pelatihan pelatihan > 15%> 15% kompetensi kompetensi JumlahJumlah SDM yang SDMsudah yang sudah 3 memperoleh memperoleh pelatihan pelatihan kompetensi kompetensi 10% <10% x ≤ <15,0% x ≤ 15,0% JumlahJumlah SDM yang SDMsudah yang sudah 2 memperoleh memperoleh pelatihan pelatihan kompetensi kompetensi 5,0% 5,0% <x≤< 10,0% x ≤ 10,0% JumlahJumlah SDM yang SDMsudah yang sudah 1 memperoleh memperoleh pelatihan pelatihan kompetensi kompetensi 0% < 0% x ≤ <5,0% x ≤ 5,0% BelumBelum ada SDM adayang SDM yang 0 memperoleh memperoleh pelatihan pelatihan kompetensi kompetensi Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Kompetensi Kompetensikerja kerjaadalah adalah spesifikasi spesifikasi pengetahuan pengetahuan dan

dan

keterampilan keterampilan dalam dalam pekerjaan pekerjaan sesuaisesuai dengandengan standard standard kerja kerja yang yang dipersyaratkan. dipersyaratkan. SalahSalah satu satu bentukbentuk pelatihan pelatihan yang relevan yang relevan contohnya contohnyaTeknik Teknik Produksi Produksi Bersih, Bersih, Manajemen Manajemen Lingkungan Lingkungan Berorientasi Berorientasi Keuntungan Keuntungan (MeLok), (MeLok), minimisasi minimisasi limbah limbah (waste (waste

minization minization ), dan ), dan lain-lain. lain-lain. 2.2. Sumber Sumber Data/Informasi: Data/Informasi:  Bukti Buktikeikutsertaan keikutsertaan dalamdalam pelatihan pelatihan kompetensi kompetensi yang

yang

relevan relevandalam dalam 1 (satu) 1 (satu) tahuntahun terakhir, terakhir, seperti seperti teknik teknik

Pedoman Pedoman PenilaianPenilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri 130Hijau

130

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

130

SKOR

4

3

2

1

0


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

implementasi produksi bersih, ISO 14000, Melok, konservasi

energi, 3R, Total Quality Management, Six Sigma, Good

House Keeping dan lain-lain.  Wawancara, perhitungan jumlah SDM yang mengikuti pelatihan kompetensi dalam 1 (satu) tahun terakhir. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Hitung peningkatan kompetensi SDM dengan rumus: jumlah SDM yang sudah mengikuti pelatihan kompetensi dibagi dengan jumlah SDM yang bekerja di proses produksi.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

131

131


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek Sub Aspek Lingkungan Lingkungan Kerja di Kerja di Ruang Ruang Proses Proses Produksi Produksi

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR

SKOR

KRITERIA Ada program, INDIKATOR 4 Melakukan dijalankan Melakukan secaraAda program, pemantauan berkala setiap 6dijalankan dan pemantauan penilaian bulan secara sekali berkala setiap 6 danK3L penilaianAda program, bulan sekali 3 kinerja dijalankan kinerja K3L secaraAda program, sesuai berkala setiap 1dijalankan sesuai Permenaker tahun secara sekali berkala setiap 1 tahun No. Permenaker 13 Tahun 2 Ada program,sekali dijalankan 2011No. 13 Tahun Ada program, dijalankan secara berkala setiap 2 2011 tahun secara sekali berkala setiap 2 tahun sekali 1 Ada program, dijalankan program, dijalankan secaraAda berkala lebih dari 2 tahun secara sekali berkala lebih dari 2 sekali 0 Belumtahun ada program Belum dan ada program pemantauan pemantauan penilaian kinerja K3Ldan penilaian kinerja K3L

Penjelasan: Penjelasan: 1. Pemantauan dan penilaian Keamanan, Kesehatan Kerja dan 1. Pemantauan dan penilaian Keamanan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) sesuai dengan Permenaker No. 13 Tahun Lingkungan (K3L) sesuai dengan Permenaker No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja adalah upaya pengembangan dan peningkatan Tempat Kerja adalah upaya pengembangan dan peningkatan implementasi K3L pada industri. Hasil pemantauan dan penilaian implementasi K3L pada industri. Hasil pemantauan dan penilaian merupakan dasar untuk menyusun rencana pengembangan atau merupakan dasar untuk menyusun rencana pengembangan atau pembinaan secara berkelanjutan dalam upaya pemenuhan pembinaan secara berkelanjutan dalam upaya pemenuhan parameter terkait K3L. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga parameter terkait K3L. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011, parameter yang Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011, parameter yang diukur antara lain meliputi : diukur antara lain meliputi : a. Faktor fisika yang terdiri dari iklim kerja, kebisingan, a. Faktor fisika yang terdiri dari iklim kerja, kebisingan, getaran, gelombang mikro, sinar ultra ungu dan medan getaran, gelombang mikro, sinar ultra ungu dan medan magnet. magnet. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

132

132

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

132

SKOR 4

3

2

1

0


Lampiran Peraturan Lampiran Kepala BadanPeraturan Penelitian dan Pengembangan Kepala Badan Industri Penelitian dan Nomor Pengembangan 88/BPPI/PER/3/2018 Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

b. Faktor kimia yang terdiri dari debu, awan, kabut, uap logam, asap serta gas dan uap. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder:



Laporan pelaksanaan K3L di perusahaan;



Laporan monitoring dan penilaian kinerja K3L;



Bukti pendukung lainnya terkait dengan monitoring terhadap pemenuhan kinerja K3L.

Data Primer: Wawancara terkait dengan monitoring dan penilaian kinerja K3L 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Identifikasi dan evaluasi pelaksanaan monitoring dan penilaian kinerja K3L pada industri

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

133

133


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH / EMISI 2. KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH / EMISI Sub Aspek Sub Aspek

Program Program Penurunan Penurunan Emisi GRK Emisi GRK

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

Penurunan Memenuhi target 4 Penurunan Memenuhi target emisi GRK pemenuhan emisi GRK emisi GRK pemenuhan emisi GRK > 99 % > 99 % Memenuhi target 3 Memenuhi target pemenuhan emisi GRK pemenuhan emisi GRK 66% < x ≤ 99% 66% < x ≤ 99% Memenuhi target 2 Memenuhi target pemenuhan emisi GRK pemenuhan emisi GRK 33% < x ≤ 66% 33% < x ≤ 66% Memenuhi target 1 Memenuhi target pemenuhan emisi GRK pemenuhan emisi GRK 0% < x ≤ 33% 0% < x ≤ 33% Belum memenuhi target 0 Belum memenuhi target pemenuhan emisi GRK pemenuhan emisi GRK

SKOR

4 3 2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Kegiatan industri merupakan salah satu penyumbang emisi Gas 1. Kegiatan industri merupakan salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK), yang menjadi penyebab terjadinya Rumah Kaca (GRK), yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Oleh sebab itu, perlu komitmen dan pemanasan global. Oleh sebab itu, perlu komitmen dan kebijakan dari pihak perusahaan untuk ikut berpartisipasi dalam kebijakan dari pihak perusahaan untuk ikut berpartisipasi dalam upaya penurunan emisi GRK. Komitmen dan kebijakan wajib upaya penurunan emisi GRK. Komitmen dan kebijakan wajib tertuang dalam target/KPI perusahaan. Emisi GRK dihitung tertuang dalam target/KPI perusahaan. Emisi GRK dihitung berdasarkan penggunaan energi dengan mengacu kepada IPCC berdasarkan penggunaan energi dengan mengacu kepada IPCC 2006 TIER 1. 2006 TIER 1. 2. Sumber Data/Informasi: 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 134 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

134

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

134


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

 Kebijakan dan program penurunan emisi GRK selama 1 (satu) tahun terakhir.

 KPI/target penurunan emisi GRK selama 1 (satu) tahun terakhir.  Realisasi KPI/target penurunan emisi GRK selama 1 (satu) tahun terakhir. Data Primer: Wawancara

terkait

kebijakan,

program

dan

implementasi

program penurunan emisi GRK. 3. Cara/Justifikasi Penilaian:  Identifikasi kebijakan dan program penurunan emisi GRK perusahaan;  Evaluasi realisasi penurunan emisi GRK.  Hitung pemenuhan penurunan emisi GRK dengan rumus: nilai target penurunan emisi GRK dibagi dengan nilai realisasi penurunan emisi GRK.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

135

135


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sub Aspek b. Emisi Gas KRITERIA Pemenuhan dan Debu Pemenuhan a. Limbah Cair baku mutu baku mutu lingkungan lingkungan

INDIKATOR SKOR INDIKATOR 4

100% memenuhi memenuhi 3 98% <100% x ≤ 100% memenuhi 98% < x ≤ 100% 2 95% <memenuhi x ≤ 98% memenuhi 95% < x ≤ 98% 1 90% <memenuhi x ≤ 95% memenuhi 90% < x ≤ 95% 0 ≤ 90%memenuhi memenuhi

4 3 2 1

≤ 90% memenuhi Penjelasan: Penjelasan: 1. Pemenuhan baku mutu lingkungan adalah sesuatu yang sangat 1. Pemenuhan baku mutu lingkungan adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Kewajiban industri untuk melakukan penting untuk diperhatikan. Kewajiban industri untuk melakukan pengelolaan limbah (cair, padat, gas/debu) merupakan upaya pengelolaan limbah (cair, padat, gas/debu) merupakan upaya pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan upaya pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara berkesinambungan. Untuk meminimasi dampak limbah terhadap berkesinambungan. Untuk meminimasi dampak limbah terhadap lingkungan dapat mengacu pada baku mutu yang telah lingkungan dapat mengacu pada baku mutu yang telah ditetapkan. Ukuran kinerja perusahaan akan terlihat bagaimana ditetapkan. Ukuran kinerja perusahaan akan terlihat bagaimana upaya dan target pemenuhan terhadap baku mutu lingkungan upaya dan target pemenuhan terhadap baku mutu lingkungan ini dapat dicapai atau adanya perbaikan (peningkatan) ini dapat dicapai atau adanya perbaikan (peningkatan) pemenuhan baku mutu yang telah ditetapkan. pemenuhan baku mutu yang telah ditetapkan.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

136

138

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

SKOR

136

0


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder:

Bukti pemenuhan baku mutu untuk limbah cair (dokumen hasil pengujian yang merujuk pada parameter baku mutu limbah cair yang berlaku) pada periode 1 (satu) tahun terakhir. Data Primer: Wawancara terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu limbah cair. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Evaluasi laporan baku mutu limbah cair dengan detail seluruh parameter sesuai yang disyaratkan dari peraturan yang berlaku.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

137

137


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR

SKOR

Pemenuhan dan Debu 100% memenuhi Sub Aspek b. Emisi Gas KRITERIA INDIKATOR 4 baku mutu Pemenuhan b. Emisi Gas dan Debu 98% <100% x ≤ 100% memenuhi 3 lingkungan baku mutu memenuhi 98% < x ≤ 100% lingkungan 2 95% <memenuhi x ≤ 98% memenuhi 95% < x ≤ 98% 1 90% <memenuhi x ≤ 95% memenuhi 90% < x ≤ 95% 0 ≤ 90%memenuhi memenuhi

SKOR

4 3 2 1 0

≤ 90% memenuhi Penjelasan: 1.Penjelasan: Pemenuhan baku mutu lingkungan adalah sesuatu yang sangat 1. penting Pemenuhan baku mutu Kewajiban lingkungan adalah sesuatu yang sangat untuk diperhatikan. industri untuk melakukan penting untuk diperhatikan. untuk melakukan pengelolaan limbah (cair, padat,Kewajiban gas/debu) industri merupakan upaya pengelolaandampak limbahnegatif (cair, terhadap padat, gas/debu) pengurangan lingkungan merupakan dan upaya upaya pengurangan dan dampakpengelolaan negatif terhadap lingkungan dan upaya perlindungan lingkungan secara perlindungan dan meminimasi pengelolaan lingkungan berkesinambungan. Untuk dampak limbah terhadap secara berkesinambungan. Untuk pada meminimasi dampak limbah lingkungan dapat mengacu baku mutu yang telahterhadap lingkungan dapat mengacu pada yang telah ditetapkan. Ukuran kinerja perusahaan akanbaku terlihatmutu bagaimana ditetapkan. Ukuran kinerja terhadap perusahaan bagaimana upaya dan target pemenuhan baku akan mutu terlihat lingkungan target atau pemenuhan mutu lingkungan iniupaya dapatdandicapai adanya terhadap perbaikanbaku (peningkatan) ini dapatbakudicapai atau pemenuhan mutu yang telahadanya ditetapkan.perbaikan

(peningkatan)

pemenuhan baku mutu yang telah ditetapkan.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

138

138

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

138


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder:

Bukti pemenuhan baku mutu untuk emisi gas dan debu (dokumen hasil pengujian yang merujuk pada parameter baku mutu emisi gas dan debu yang berlaku). Data Primer: Wawancara terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu emisi gas dan debu. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Evaluasi laporan baku mutu emisi gas dan debu dengan detail seluruh parameter sesuai yang disyaratkan dari peraturan yang berlaku.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

139

139


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Badan KepalaPenelitian Badan Penelitian dan dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Sub Sub Aspek Aspek

KRITERIA KRITERIA

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR SKOR

3.3.Sarana Sarana a. a. Operasional OperasionalSarana Sarana lengkap lengkap dan dan 4 Pengelolaan Pengelolaan sarana sarana seluruhnya seluruhnya beroperasi beroperasi Limbah Limbah // pengelolaan pengelolaandengan dengan baik baik Emisi Emisi limbah limbah dan dan Sarana Sarana lengkap, lengkap, tapi tapi 3 emisi emisi (sesuai (sesuai hanyahanya beroperasi beroperasi persyaratan persyaratansebagian sebagian yang yang Sarana Sarana tidak tidak lengkap lengkap 2 berlaku) berlaku) dan semua dan semua saranasarana beroperasi beroperasi dengan dengan baik baik Sarana Sarana tidak tidak lengkap lengkap 1 dan tidak dan tidak dioperasikan dioperasikan Belum Belum ada sarana ada sarana 0 pengelolaan pengelolaan limbahlimbah / / emisiemisi

4 3 2

1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Pengelolaan Pengelolaanlimbah limbah adalah adalah kegiatan kegiatan terpadu terpadu yang yang meliputi meliputi kegiatan kegiatanpengurangan pengurangan (minimization (minimization ), segregasi ), segregasi (segregation (segregation ), ), penanganan penanganan (handling (handling ), pemanfaatan ), pemanfaatan dan pengolahan dan pengolahan limbah.limbah. Pengolahan Pengolahanlimbah limbahadalah adalah upaya upaya terakhir terakhir dalamdalam sistem sistem pengelolaan pengelolaanlimbah limbah setelah setelah sebelumnya sebelumnya dilakukan dilakukan optimasi optimasi proses prosesproduksi produksi dandan pengurangan pengurangan sertaserta pemanfaatan pemanfaatan limbah.limbah. Pengolahan Pengolahanlimbah limbah dimaksudkan dimaksudkan untukuntuk menurunkan menurunkan tingkattingkat cemaran cemaranyang yang terdapat terdapat dalam dalam limbah limbah sehingga sehingga aman aman untuk untuk dibuang dibuangkeke lingkungan. lingkungan. OlehOleh sebab sebab itu, industri itu, industri perlu perlu memiliki memiliki sarana sarana pengolahan pengolahan limbah limbah yangyang sesuai sesuai dengan dengan jenis limbah jenis limbah dan dan emisi emisi yang yang dihasilkannya. dihasilkannya.

Pedoman Pedoman Penilaian Penilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri140 Hijau

140

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

140


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi : Data sekunder:

Laporan operasional sarana pengelolaan limbah dan emisi dalam 1 (satu) tahun terakhir. Data Primer :



Hasil pengujian kualitas limbah dan emisi.



Pemantauan kondisi operasional sarana pengelolaan limbah dan emisi.



Wawancara terkait dengan sarana pengelolaan limbah dan emisi.

3. Cara/Justifikasi Penilaian: Evaluasi laporan operasional sarana pengelolaan limbah dan emisi.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

141

141


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Badan KepalaPenelitian Badan Penelitian dan dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

Sub Sub Aspek Aspek

KRITERIA KRITERIA

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR SKOR

Sarana Sarana b. b.Pengelolaan PengelolaanTerdapat Terdapat sarana, sarana, 4 Pengelolaan Pengelolaan Limbah Limbah B3 B3 beroperasi beroperasi serta serta Limbah/Emisi Limbah/Emisi (perizinan (perizinan memiliki memiliki izin izin dandan Terdapat Terdapat sarana, sarana, 3 prasarana prasarana beroperasi beroperasi tapi tidak tapi tidak sesuai sesuai memiliki memiliki izin izin persyaratan persyaratanTerdapat Terdapat sarana, sarana, 2 yang yang memiliki memiliki izin tapi izintidak tapi tidak berlaku) berlaku) beroperasi beroperasi Terdapat Terdapat sarana, sarana, tapi tapi 1 tidaktidak memiliki memiliki serta serta izin izin dan tidak dan tidak beroperasi beroperasi Belum Belum ada sarana ada sarana 0 pengolahan pengolahan

4 3 2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1.Limbah LimbahBahan Bahan Berbahaya Berbahaya dan dan Beracun Beracun (B3) (B3) adalahadalah sisa suatu sisa suatu usaha usahadan/atau dan/atau kegiatan kegiatan yangyang mengandung mengandung bahanbahan berbahaya berbahaya dan/atau dan/atauberacun beracun yang yang karena karena sifat sifat dan dan atau atau konsentrasinya konsentrasinya dan/atau dan/ataujumlahnya, jumlahnya,baikbaik secara secara langsung langsung maupun maupun tidak tidak langsung, langsung, dapat dapat mencemarkan mencemarkan dan/atau dan/atau merusakkan merusakkan lingkungan lingkungan hidup, hidup, dan/atau dan/ataudapat dapatmembayakan membayakan lingkungan lingkungan hidup, hidup, kesehatan, kesehatan,kelangsungan kelangsungan hidup hidup manusia manusia serta serta makhluk makhluk hidup hidup lainnya. lainnya. Oleh Olehkarena karena itu,itu, setiap setiap kegiatan kegiatan yangyang menghasilkan menghasilkan limbahlimbah B3 B3 wajib wajibmelakukan melakukan pengelolaan pengelolaan terhadap terhadap limbah limbah yang yang dihasilkan. dihasilkan. Pengelolaan PengelolaanLimbah Limbah B3 B3 secara secara spesifik spesifik telah telah diatur diatur dalam dalam Peraturan Peraturan Pemerintah PemerintahRI RI Nomor Nomor 101 101 tahuntahun 2014 2014 yang yang menjelaskan menjelaskan bahwa bahwa pengelolaan pengelolaan limbah limbah B3 merupakan B3 merupakan rangkaian rangkaian kegiatan kegiatanyang yang mencakup mencakup reduksi, reduksi, penyimpanan, penyimpanan, pengumpulan, pengumpulan, Pedoman Pedoman Penilaian Penilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri142 Hijau

142

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

142


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

pengangkutan,

pemanfaatan,

pengolahan

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

dan

penimbunan

limbah B3. Semua kegiatan pengelolaan tersebut harus memiliki perizinan sebagaimana ketentuan yang berlaku. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Jenis limbah B3 yang dihasilkan.

Perizinan pengelolaan limbah, manifest pengiriman limbah B3, dan keterangan pendukung lain yang dimiliki.

Laporan operasional sarana pengelolaan limbah B3 dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Data Primer:

Hasil pengujian kualitas limbah B3.

Pemantauan kondisi operasional sarana pengelolaan limbah B3.

Wawancara terkait dengan perizinan dan sarana pengelolaan limbah B3.

3. Cara/Justifikasi Penilaian: Evaluasi jenis limbah B3 yang dihasilkan, dokumen perizinan, manifest pengiriman limbah B3, keterangan pendukung lain dan kondisi operasional sarana pengelolaan limbah B3.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

143

143


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Badan Kepala Penelitian Badandan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

3.3.MANAJEMEN MANAJEMEN PERUSAHAAN PERUSAHAAN Sub Sub Aspek Aspek

KRITERIA KRITERIA

Standar Standar a. a.Produk Produk Operasional Operasional

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR SKOR

75% <75% x ≤ 100% < x ≤produk 100% produk 4 memiliki memiliki sertifikat sertifikat

4

50% <50% x ≤ 75% < x ≤produk 75% produk3 memiliki memiliki sertifikat sertifikat

3

25% <25% x ≤ 50% < x ≤produk 50% produk2 memiliki memiliki sertifikat sertifikat

2

0% < 0% x≤< 25% x ≤produk 25% produk 1 memiliki memiliki sertifikat sertifikat

1

BelumBelum ada sertifikat ada sertifikat

0

0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Standar Standaroperasional operasional bertujuan bertujuan untuk untuk memberikan memberikan jaminan jaminan kepastian kepastian mutu mutu produk produk kepada kepada konsumen konsumen sesuai sesuai persyaratan persyaratan dan danspesifikasi spesifikasi teknik teknik yangyang berlaku. berlaku. Sertifikasi Sertifikasi produk produk dapat dapat mengacu mengacu kepada kepada Standar Standar Nasional Nasional maupun maupun Internasional Internasional yang yang berlaku berlaku diantaranya: diantaranya: SNI, SNI, GMP,GMP, ASME ASME Code, Code, ANSI, API, ANSI,JIS,API, JIS, British British Standar, Standar, dandan standar standar lain yang lain berlaku. yang berlaku. Bagi Bagiperusahaan perusahaan industri industri yangyang tidak tidak memiliki memiliki sertifikat sertifikat produk produk karena karena produk produk yangyang dihasilkan dihasilkan merupakan merupakan pesanan pesanan langsunglangsung dari dari buyer buyer , maka , maka dinilai dinilai not applicable not applicable (skor 4). (skor 4). 2.2. Sumber Sumber Data/Informasi: Data/Informasi: Data Data sekunder: sekunder: Bukti Bukti dokumen dokumen sertifikat sertifikat produk produk yang yang dimiliki. dimiliki. Data Data Primer: Primer: Wawancara Wawancara terkait terkait dengan dengan sertifikasi sertifikasi produkproduk perusahaan. perusahaan. Pedoman Pedoman PenilaianPenilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri 144Hijau

144

SKOR

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

144


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi sertifikat produk yang dimiliki.



Hitung rasio produk bersertifikat dengan rumus: jumlah produk yang bersertifikat dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

145

145


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Lampiran Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Badan KepalaPenelitian Badan Penelitian dan dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

Sub Sub Aspek Aspek

KRITERIA KRITERIA

Standar Standar b. b. Sistem Sistem Operasional Operasional manajemen manajemen yang yang dibuktikan dibuktikan dengan dengan dokumen dokumen

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR SKOR SKOR

Memiliki Memiliki perencanaan, perencanaan,4 mengimplementasika, mengimplementasika, melakukan melakukan monevmonev dan dan melakukan melakukan rencana rencana aksi sistem aksi sistem manajemen manajemen Memiliki Memiliki perencanaan, perencanaan,3 mengimplementasikan mengimplementasikan dan melakukan dan melakukan monevmonev Memiliki Memiliki perencanaan perencanaan2 dan sudah dan sudah mengimplementasikan mengimplementasikan Memiliki Memiliki perencanaan perencanaan1 sistem sistem manajemen manajemen BelumBelum ada sertifikat ada sertifikat 0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Beberapa Beberapa Sertifikasi Sertifikasi Sistem Sistem Manajemen: Manajemen:   EMS EMS(Environment (Environment Management Management System System ) adalah ) adalah sistem sistem manajemen manajemen lingkungan lingkungan (SML) (SML) yangyang dilakukan dilakukan perusahaan perusahaan meliputi meliputipengelolaan pengelolaan seluruh seluruh aspekaspek kegiatan kegiatan perusahaan perusahaan (mulai (mulaidari dari masuknya masuknya bahan bahan baku,baku, proses proses sampaisampai dengandengan penangangan penangangan limbah). limbah). Penerapan Penerapan sistem sistem ini mengacu ini mengacu pada pada standarisasi standarisasi ISOISO 14001. 14001.   QMS QMS (Quality (QualityManagement Management System System ) adalah ) adalah sistem sistem manajemen manajemen mutu mutu (SMM) (SMM) yangyang dilakukan dilakukan untukuntuk membantu membantu memenuhi memenuhi kualitas kualitas sesuai sesuai peraturan peraturan dan persyaratan dan persyaratan yang yang relevan, relevan,juga jugauntuk untuk meningkatkan meningkatkan kepuasan kepuasan pelanggan. pelanggan. Penerapan Penerapan sistem sistem ini mengacu ini mengacu padapada standarisasi standarisasi ISO 9001. ISO 9001. Pedoman Pedoman Penilaian Penilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri146 Hijau

146

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

146

4

3 2 1 0


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018



Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen yang bertujuan untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja sehingga timbulnya kecelakaan dan penyakit dapat dikurangi yang pada akhirnya berdampak pada terciptanya lingkungan kerja yang aman, nyaman, efektif, dan produktif dalam bekerja. Penerapan sistem ini mengacu pada standarisasi SMK3 oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau standar ISO 18001 (OHSAS).



Untuk industri makanan dan minuman, penilaian sertifikasi lebih ditekankan pada SMKP (Sistem Manajemen Keamanan Pangan), yaitu sistem manajemen yang diterapkan dalam rangka menjamin mutu dan keamanan dari produk pangan dan minuman yang dihasilkan. Beberapa standar yang digunakan meliputi HACCP dan ISO 22000 serta sertifikasi lain yang relevan dalam mendukung keamanan mutu pangan.

Akan tetapi, karena penerapan sertifikasi sistem manajemen di atas ada yang belum diwajibkan di Indonesia, maka sistem manajemen cukup dibuktikan dengan adanya dokumen yang berisi perencanaan, penerapan, monitoring dan evaluasi serta rencana aksi sistem manajemen yang cara pelaporannya dapat mengacu/mengadopsi sistem manajemen seperti di atas.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

147

147


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Dokumen sistem manajemen.

Bukti

dokumen

sertifikat

ISO

14001,

ISO

9001,

SMK3/OHSAS, HACCP/ISO 22000, atau dokumen (laporan) lain yang relevan dengan standar sistem manajemen tersebut diatas. Data Primer: Wawancara terkait dengan sertifikasi tersebut diatas. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi

jenis

sertifikat

relevan

dengan

sistem

manajemen (lingkungan, mutu, K3 dan keamanan pangan) 

Identifikasi

dokumen

yang

berisi

perencanaan,

pengimplementasian, monitoring dan evaluasi serta rencana aksi sistem manajemen

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

148

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

148


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

SUB ASPEK

KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR

SKOR

KRITERIA SKOR CSRSUB ASPEK a. Penerapan CSR Ada kebijakanINDIKATOR CSR yang 4 CSR a. Penerapan CSR Ada kebijakan CSR yang 4 berkelanjutan, berkelanjutan, dilaksanakan, dilakukan dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi pemantauan serta ada pelaporan dan evaluasi serta ada pelaporan Ada kebijakan CSR yang 3 Ada kebijakan 3 berkelanjutan, sudah CSR yang berkelanjutan, dilaksanakan, dilakukansudah dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi, pemantauan dan tapi tidak ada pelaporan evaluasi, tapi tidak ada pelaporan Ada kebijakan CSR yang 2 Ada kebijakan 2 berkelanjutan, sudah CSR yang berkelanjutan, sudah dilaksanakan, namun namun belumdilaksanakan, dilakukan belum dilakukan pemantauan, evaluasi dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaporan Ada kebijakan CSR yang 1 Ada kebijakan 1 berkelanjutan namun CSR yang berkelanjutan namun belum dilaksanakan dilaksanakan Belumbelum ada kebijakan CSR 0 Belum ada kebijakan CSR 0 yang berkelanjutan yang berkelanjutan Penjelasan: Penjelasan: 1. Program Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu 1. Program Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan perusahaan sebagai perwujudan kegiatan yang harus dilakukan perusahaan sebagai perwujudan kepedulian terhadap lingkungan sosial disekitarnya. Perusahaan kepedulian terhadap lingkungan sosial disekitarnya. Perusahaan tidak hanya memacu pencapaian ekonomi atau bisnis semata, tidak hanya memacu pencapaian ekonomi atau bisnis semata, tetapi juga memberikan perhatian terhadap pengembangan tetapi juga memberikan perhatian terhadap pengembangan sosial, ekonomi masyarakat sekitar dan pengelolaan lingkungan. sosial, ekonomi masyarakat sekitar dan pengelolaan lingkungan. Kebijakan CSR Perusahaan akan dituangkan dalam berbagai Kebijakan CSR Perusahaan akan dituangkan dalam berbagai bentuk kegiatan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. bentuk kegiatan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 149 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

149

149


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Agar masyarakat bisa merasakan hasil yang maksimal dari kegiatan CSR, maka pelaksanaannya harus berkelanjutan (suistanable). CSR yang berkelanjutan akan bisa membentuk atau menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera. Perusahaan yang semula memposisikan diri sebagai

pemberi

donasi

melalui

kegiatan

charity

dan

phylanthrophy, kini memposisikan komunitas sebagai mitra yang turut andil dalam kelangsungan eksistensi perusahaan. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: 

Program pengembangan CSR perusahaan.

Laporan pelaksanaan program yang pernah dilakukan dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Data pendukung lainnya.

Data Primer: Wawancara terkait dengan program CSR dan hasil penerapan yang telah dilakukan. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi jenis kegiatan CSR

Evaluasi hasil pelaksanaan program CSR

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

150

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

150


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek Sub Aspek

CSR CSR

b.

KRITERIA KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR SKOR INDIKATOR

SKOR

Program CSR Memiliki > 3 Program CSR 4 b. Program CSRyang berkelanjutan Memiliki > 3 Program CSR yang berkelanjutan Memiliki 3 Program CSR 3 Memiliki 3 Program CSR yang berkelanjutan yang berkelanjutan Memiliki 2 Program CSR 2 Memiliki 2 Program CSR yang berkelanjutan yang berkelanjutan Memiliki 1 Program CSR 1 Memiliki 1 Program CSR yang berkelanjutan yang berkelanjutan Tidak menerapkan CSR 0 Tidak menerapkan CSR

4 3 2 1

Penjelasan: Penjelasan: 1. Program CSR berkelanjutan yang dimaksud adalah program CSR 1. Program CSR berkelanjutan yang dimaksud adalah program CSR yang mempunyai dampak besar terhadap sosial, ekonomi dan yang mempunyai dampak besar terhadap sosial, ekonomi dan lingkungan, seperti: lingkungan, seperti: a. Penciptaan/pengembangan desa mandiri energi. a. Penciptaan/pengembangan desa mandiri energi. b. Upaya pelestarian lingkungan (misalnya penanaman bibit b. Upaya pelestarian lingkungan (misalnya penanaman bibit untuk hutan bakau). untuk hutan bakau). c. Pemanfaatan lahan kritis dengan penanaman tanaman c. Pemanfaatan lahan kritis dengan penanaman tanaman jatropa. jatropa. d. Pembangunan sarana pendidikan yang berkembang. d. Pembangunan sarana pendidikan yang berkembang.

0

2. Sumber Data/Informasi: 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Data sekunder:  Program CSR yang telah dilakukan dalam 1 (satu) tahun  Program CSR yang telah dilakukan dalam 1 (satu) tahun terakhir. terakhir.  Laporan pelaksanaan CSR dalam 1 (satu) tahun terakhir.  Laporan pelaksanaan CSR dalam 1 (satu) tahun terakhir. Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 151 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

151

151


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Data Primer:

Wawancara terkait dengan program CSR.

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi program yang terkait dengan CSR.



Evaluasi program CSR.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

152

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

152


LampiranLampiran Peraturan Kepala BadanKepala Penelitian dan Pengembangan Industri Peraturan Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

Sub Aspek Sub Aspek

Penghargaan Penghargaan

KRITERIA KRITERIA

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan No. 88 /BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR SKOR INDIKATOR

Penghargaan > 3 penghargaan 4 Penghargaan > 3 penghargaan terkait bidang terkait produksi danbidang 3 penghargaan 3 produksi 3 penghargaan pengelolaan dan pengelolaan 2 penghargaan lingkungan 2 lingkungan 2 penghargaan industri yang industri yang1 penghargaan pernah 1 pernah diterima 1 penghargaan diterima selama 1 tahun Belum ada penghargaan 0 selama 1 tahun Belum ada penghargaan terakhir terakhir

SKOR

4 3 2 1 0

Penjelasan: Penjelasan: 1. Penghargaan terkait produksi dan pengelolaan lingkungan 1. Penghargaan terkait produksi dan pengelolaan lingkungan industri adalah salah satu bukti upaya perusahaan dalam industri adalah salah satu bukti upaya perusahaan dalam menerapkan konsep industri hijau dalam kegiatan industrinya. menerapkan konsep industri hijau dalam kegiatan industrinya. Beberapa bentuk kegiatan pemberian penghargaan terkait Beberapa bentuk kegiatan pemberian penghargaan terkait dengan pengembangan industri yang ramah lingkungan mulai dengan pengembangan industri yang ramah lingkungan mulai dan terus berkembang saat ini, seperti: dan terus berkembang saat ini, seperti:  Penghargaan Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian RI.  Penghargaan Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian RI.  Penghargaan Perusahaan Hijau (Green Business)/SRI-Kehati.  Penghargaan Perusahaan Hijau (Green Business)/SRI-Kehati.  Penghargaan Energi Bersih oleh Kementerian ESDM RI.  Penghargaan Energi Bersih oleh Kementerian ESDM RI.  Penghargaan Pengelolaan Minyak Sawit Berkesinambungan  Penghargaan Pengelolaan Minyak Sawit Berkesinambungan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).  Penghargaan yang relevan dari institusi internasional terkait  Penghargaan yang relevan dari institusi internasional terkait dengan peran industri dalam implementasi kegiatan ramah dengan peran industri dalam implementasi kegiatan ramah lingkungan atau berkelanjutan. lingkungan atau berkelanjutan.  Dan lain-lain.  Dan lain-lain.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau 153 Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

153

153


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Khusus industri skala kecil, penghargaan yang dimaksud tidak terbatas

pada

penghargaan

di

bidang

proses

produksi

dan

pengembangan

dan

lingkungan saja. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Bukti

penghargaan

terkait

dengan

implementasi industri hijau. Data Primer: Wawancara terkait dengan penghargaan yang pernah diterima. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: 

Identifikasi jenis penghargaan yang pernah diterima.



Hitung jumlah penghargaan terkait dengan pengembangan industri hijau dalam skala nasional dan internasional yang pernah diterima dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

154

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

154


Lampiran Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Peraturan Kepala Badan Kepala Penelitian Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Pengembangan Industri Industri

Sub Sub Aspek Aspek

Kesehatan Kesehatan karyawan karyawan

KRITERIA KRITERIA

No. 88 /BPPI/PER/3/2018 No. 88 /BPPI/PER/3/2018

INDIKATOR INDIKATOR

SKOR

SKOR

Pemeriksaan Pemeriksaan Dilakukan Dilakukan medicalmedical 4 kesehatan kesehatan checkcheck up secara up secara karyawan karyawan periodik periodik setiap setiap 1 tahun1 tahun sekalisekali

4

Dilakukan Dilakukan medicalmedical 3 checkcheck up secara up secara periodik periodik setiap setiap 2 tahun2 tahun sekalisekali

3

Dilakukan Dilakukan medicalmedical 2 checkcheck up secara up secara periodik periodik setiap setiap 3 tahun3 tahun sekalisekali

2

Dilakukan Dilakukan medicalmedical checkcheck up secara up secara periodik periodik >3 tahun >3 tahun

1

1

BelumBelum pernahpernah dilakukan dilakukan 0 medical medical check check up up

0

Penjelasan: Penjelasan: 1.1. Pemeriksaan Pemeriksaankesehatan kesehatan tenaga tenaga kerja kerja sangatsangat pentingpenting untuk untuk meningkatkan meningkatkanderajat derajat kesehatan kesehatan dan dan produktivitas produktivitas kerja. kerja. Kapasitas Kapasitasdandan produktivitas produktivitas pegawai pegawai sangatsangat ditentukan ditentukan oleh oleh keadaan keadaan kesehatannya. kesehatannya. Hal Hal ini dipengaruhi ini dipengaruhi oleh banyak oleh banyak faktor faktor termasuk termasuk kebiasaan kebiasaan hidup hidup sehari-hari sehari-hari dan kondisi dan kondisi lingkungan lingkungan pekerjaan, pekerjaan, yang yang pada pada akhirnya akhirnya akan akan ikut menentukan ikut menentukan kinerja kinerja masing-masing masing-masing pegawai. pegawai. Tujuan Tujuan dari dari pemeriksaan pemeriksaan kesehatan kesehatan kepada kepadapegawai pegawai adalah adalah untukuntuk memberi memberi jaminan jaminan pegawaipegawai tersebut tersebutcocok cocok untuk untuk dipekerjakan dipekerjakan dan tetap dan tetap dalam dalam keadaankeadaan bugar bugar sepanjang sepanjang masa masa kerja. kerja. SelainSelain itu, sebagai itu, sebagai deteksideteksi dini dini Pedoman Pedoman PenilaianPenilaian Penghargaan Penghargaan Industri Hijau Industri Hijau 155

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

155

155


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

(screening) dan penanganan penyakit akibat kerja/penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Pelaksanaan dari pemeriksaan kesehatan

pegawai

mengatur,

yaitu

juga

sesuai

memiliki dengan

landasan

hukum

Undang-undang

yang

Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Sumber Data/Informasi: Data sekunder: Laporan hasil laporan medical check up dalam 1 (satu) tahun terakhir. Data Primer: Wawancara terkait dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja. 3. Cara/Justifikasi Penilaian: Evaluasi terhadap laporan hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

156

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

156


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

BAB VI

TAHAPAN KEGIATAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Sosialisasi Sosialisasi Penghargaan Industri Hijau (PIH) dilakukan mulai bulan Februari tahun berjalan melalui seminar, media massa, poster, leaflet, website Kementerian Perindustrian, dan lainlain. 2. Waktu dan Tempat Pendaftaran 1) Waktu Pendaftaran : Mulai minggu

terakhir

Februari

hingga

minggu

pertama bulan Maret tahun berjalan. 2) Tempat pendaftaran: Sekretariat Penghargaan Industri Hijau d/a : Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 20 Jalan Gatot Subroto Kav.52-53 Jakarta Selatan Telp/Fax : 021 - 5252746 Email: industrihijaukemenperin@gmail.com

Website: www.kemenperin.go.id

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

157

157


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

3.

Seleksi Kelengkapan Administrasi

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Seleksi dilakukan berdasarkan kelengkapan administrasi dan validitas dokumen pendaftaran yang telah disampaikan. Dokumen yang telah benar dan lengkap disampaikan kepada Tim Teknis paling lambat dalam waktu 5 (lima) hari kerja. 4.

Verifikasi Dokumen Verifikasi dokumen dilakukan pada saat pendaftaran dimulai (minggu terakhir bulan Februari) hingga minggu pertama bulan Maret tahun berjalan, dengan melakukan evaluasi terhadap dokumen pendaftaran dan formulir pendaftaran, dan dikembalikan ke Sekretariat paling lambat dalam 5 (lima) hari kerja.

5.

Verifikasi Lapangan Verifikasi lapangan dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian dokumen dengan kondisi di lapangan, mulai minggu ketiga bulan Maret hingga minggu terakhir bulan Agustus tahun berjalan. Hasil penilaian paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dilakukan verifikasi lapangan diserahkan kepada sekretariat.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

158

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

158


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan

6.

Pengembangan Industri No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Evaluasi Hasil Penilaian

Hasil penilaian terhadap seluruh peserta penghargaan industri hijau dibahas/dievaluasi oleh seluruh anggota Tim Teknis dalam rapat pleno. 7.

Penyampaian Hasil Penilaian Hasil penilaian disampaikan oleh Sekretariat kepada seluruh industri

peserta

Program

Penghargaan

Industri

Hijau

selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah rapat pleno Tim Teknis. 8.

Sanggahan Perusahaan dan Verifikasi Ulang Penyampaian hasil penilaian kepada perusahaan industri, penerimaan

sanggahan

dari

perusahaan

pelaksanaan verifikasi ulang akan

industri

serta

dilaksanakan

pada

minggu keempat September hingga minggu pertama bulan Oktober tahun berjalan, dengan tahapan sebagai berikut: a. Pihak

industri

diberi

kesempatan

untuk

memberi

sanggahan/klarifikasi terhadap hasil penilaian selama 5 (lima) hari kerja sejak penyampaian hasil penilaian. b. Sanggahan

disampaikan

kepada

Sekretariat

untuk

dievaluasi oleh Tim Teknis.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

159

159


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Lampiran Industri Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

c. Bila sanggahan yang disampaikan pihak industri dinyatakan

layak, dapat dilakukan verifikasi ulang oleh Tim Teknis

dalam waktu 5 (lima) hari setelah dokumen sanggahan dinyatakan layak. d. Hasil verifikasi ulang disampaikan kepada Sekretariat paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah verifikasi ulang. 9.

Penyampaian

Hasil

Penilaian

Kepada

Dewan

Pertimbangan Hasil verifikasi, penilaian dan rekomendasi disampaikan oleh Sekretariat kepada Dewan Pertimbangan 5 (lima) hari setelah diterima dari Tim Teknis. 10.

Review Hasil Penilaian a. Review hasil penilaian Tim Teknis dilakukan oleh Dewan Pertimbangan selambat-lambatnya selama 5 (lima) hari kerja. b. Dewan Pertimbangan menyampaikan hasil review yang merupakan

hasil

penilaian

akhir

kepada

Menteri

Perindustrian selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja. 11.

Penetapan Penerima Penghargaan Industri Hijau Perusahaan industri penerima Penghargaan Industri Hijau ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Perindustrian.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

160

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

160


12.

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau Penganugerahan

Penghargaan

Industri

Hijau

kepada

perusahaan industri akan dipublikasikan secara terbuka kepada publik dan stakeholder terkait. 13.

Evaluasi Agar program Penghargaan Industri Hijau dapat menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan maka akan dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi, khususnya mengenai industri yang mendapatkan peringkat terendah dan belum lolos seleksi awal akan disampaikan kepada direktorat terkait di lingkungan Kementerian

sebagai

bahan

masukan

dalam

rangka

pembinaan.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

161

161


Gambar 2. Tahapan Kegiatan Penghargaan Industri Hijau Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

162

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88/BPPI/PER/3/2018

162


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Nomor 88/BPPI/PER/3/2018 Pengembangan Industri

BAB VII

No. 88 /BPPI/PER/3/2018

AGENDA KEGIATAN Kegiatan Penghargaan Industri Hijau dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan, dengan jadwal sebagaimana tercantum pada Tabel 9.

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

163

163


164

Kegiatan

15 Evaluasi dan Pelaporan

14 Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau

13 Persiapan Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau

12 Penetapan oleh Menteri

11 Review Hasil Penilaian oleh Dewan Pertimbangan

10 Penyampaian Hasil Penilaian ke Dewan Pertimbangan

9 Verifikasi Ulang dan Penilaian

8 Sanggahan Perusahaan

7 Penyampaian Hasi Penilaian ke Perusahaan

6 Evaluasi Hasil Penilaian

5 Verifikasi Lapangan

4 Verifikasi Dokumen

3 Seleksi Kelengkapan Administrasi

2 Pendaftaran Peserta

1 Sosialisasi

No

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Tabel 9. Jadwal Pelaksanaan Penghargaan Industri Hijau

Tabel 9. Jadwal Pelaksanaan Penghargaan Industri Hijau

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 88/BPPI/PER/3/2018 Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Indus

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN LAMPIRAN 1 KEPADA: SEKRETARIAT PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU d/a : PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 20 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 52-53, Jakarta Selatan 12950 Telepon/ Fax: 021-5252746 Email : www.kemenperin.go.id FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU Nomor Pendaftaran (diisi oleh Sekretariat) Tanggal Terima (diisi oleh Sekretariat) Nama Perusahaan Jenis Industri Alamat Kontak Person: Nama No. Telp dan HP ……. Tanggal Direktur Perusahaan,

2018

(………………………….)

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

165


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

LEMBAR KEDUA UNTUK SEKRETARIAT

KEPADA: SEKRETARIAT PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU d/a : PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 20 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 52-53, Jakarta Selatan 12950 Telepon/ Fax: 021-5252746 Email : www.kemenperin.go.id FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU Nomor Pendaftaran (diisi oleh Sekretariat) Tanggal Terima (diisi oleh Sekretariat) Nama Perusahaan Jenis Industri Alamat Kontak Person: Nama No. Telp dan HP ……. Tanggal Direktur Perusahaan,

(………………………….)

166

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2018


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

INFORMASI UMUM PERUSAHAAN

1.

Nama Perusahaan

:

2.

Alamat Kantor

:

Telepon

:

Alamat Pabrik

:

Telepon

:

Website

:

3.

Jenis Industri

:

4.

Skala Usaha

:

5.

Contact Person

:

Fax :

Fax:

Besar/Menengah/Kecil (*pilih salah satu)

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

167


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran 222:::2Matriks Matriks Matriks : MatriksIsian Isian IsianPenghargaan Penghargaan Penghargaan Penghargaan Industri Industri Industri Industri Hijau Hijau Hijau Hijau Lampiran 2 : Matriks Isian Penghargaan Industri Hijau Nama Nama Nama Nama Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Nama Perusahaan Jenis Jenis Jenis Jenis Industri Industri Industri Industri Jenis Industri

:::.................................................................. .................................................................. .................................................................. : .................................................................. .................................................................. ::::.................................................................. .................................................................. .................................................................. : .................................................................. : ..................................................................

A.A. A.Proses Proses Proses A. Proses Produksi Produksi Produksi Produksi A.1. Proses Produksi 1. 1.Penggunaan Penggunaan Penggunaan 1. Penggunaan Sumber Sumber Sumber Sumber Daya Daya Daya Daya 1. Penggunaan Sumber Daya No No No No Parameter Parameter Parameter Parameter No Parameter 1 11 Total 1Total Total Total produksi produksi produksi produksi 1 Pemakaian Total produksi Pemakaian Pemakaian Pemakaian Pemakaian Material Material Material Material Input Input Input Input 2 22 Material 2 Input (bahan (bahan (bahan baku baku baku baku +++ + 2 (bahan (bahan baku + bahan bahan bahan bahan penolong) penolong) penolong) penolong) bahan penolong) Pemakaian Pemakaian Pemakaian Pemakaian energi energi energi energi Pemakaian energi 3 33 dalam 3dalam dalam dalam kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan 3 proses dalam kegiatan proses proses proses produksi produksi produksi produksi proses produksi Pemakaian Pemakaian Pemakaian Pemakaian air air airair Pemakaian air 4 44 dalam 4dalam dalam dalam kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan 4 proses dalam kegiatan proses proses proses produksi produksi produksi produksi proses produksi

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Realisasi Target Target Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Satuan Satuan Satuan Satuan Target Realisasi Satuan 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2017 2017 2017 2015 2015 2015 20152016 2016 2016 20162017 2017 2017 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017 Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Kwh Kwh Kwh Kwh Kwh 33 3 m m m3m m3

2.2. 2.Jenis Jenis Jenis 2. Jenis Bahan Bahan Bahan Bahan Baku Baku Baku Baku dan dan dan dan Bahan Bahan Bahan BahanPenolong Penolong Penolong Penolong 2. Jenis Bahan Baku dan Bahan Penolong Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis No No No No No Bahan Bahan Bahan Bahan Baku Baku Baku Baku Bahan Bahan Bahan Penolong Penolong Penolong Penolong Bahan Baku Bahan Penolong 111 1 1 222 2 3233 3dst dst dstdst 3 dst

168

Sumber Sumber Sumber Sumber Sumber (lokal/impor) (lokal/impor) (lokal/impor) (lokal/impor) (lokal/impor)

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

3. 3.Sumber SumberEnergi Energidan danAirAir Sumber Sumber

No No 11 22 33 44

Energi Energi

Air Air

Dst Dst

4. 4.EBT EBTdan dan3R 3R No No 11

22 33 44

Parameter Parameter Subsitusi Subsitusimaterial material input input (bahan (bahanbaku bakudan dan atau atau bahan bahanpenolong) penolong) Pemakaian Pemakaianenergi energi terbarukan terbarukandalam dalam kegiatan kegiatan proses prosesproduksi produksidan dan atau atau utilitas utilitas Produk Produkreject reject Penggunaan Penggunaanairairdaur daur ulang ulang untuk untukkegiatan kegiatanproses proses produksi produksi

Satuan Satuan

Tahun Tahun 2017 2017

Ton Ton

Kwh Kwh Ton Ton m3m3

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

169


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

5.5.SDM SDM No. No.

Uraian Uraian

Jumlah Jumlah (orang) (orang)

1.1. Jumlah Jumlah tenaga tenaga kerja kerja keseluruhan keseluruhan 2.2. Jumlah Jumlah tenaga tenaga kerja kerja di proses di proses produksi produksi 3.3. Jumlah Jumlahtenaga tenagakerja kerjadi di proses proses produksi produksi yang yang sudah sudah mengikuti mengikuti pendidikan pendidikan dan/atau dan/atau pelatihan pelatihan (persyaratan (persyaratan internal internaldandan eksternal) eksternal) 4.4. Jumlah Jumlahtenaga tenagakerja kerjadi di proses proses produksi produksi yang yangsudah sudah memiliki memiliki sertifikat sertifikat kompetensi kompetensi yang yangdisahkan disahkanoleh olehLembaga Lembaga Sertifikasi Sertifikasi Kompetensi Kompetensi resmi resmi

6.6.Kinerja Mesin/Alat Equipment Effectiveness / OEE**) Kinerja Mesin/Alat(Overall (Overall Equipment Effectiveness / OEE**) Basis bisa proses keseluruhan atauatau satusatu mesin/unit/alat Basisperhitungan perhitungan bisa proses keseluruhan mesin/unit/alat yang bottleneck proses yangmenjadi menjadi bottleneck proses No No

Indikator Indikator

1 1 Waktu Waktu Produksi Produksi Actual Actual 2 2 Waktu Waktu produksi produksi yang yang direncanakan direncanakan 3 3 Kapasitas Kapasitas Produksi Produksi Terpasang Terpasang 4 4 Kapasitas Kapasitas Produksi Produksi Actual Actual (Total (Total Good Good

170

Satuan Satuan

Tahun Tahun 2014 2014 2015201520162016

(jam/tahun) (jam/tahun) (jam/tahun) (jam/tahun) (ton/tahun) (ton/tahun) (ton/tahun) (ton/tahun)

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Indikator

No

5 6

Satuan

Product + Total Reject Product) Total Good Product Total Reject Produk OEE

2014

Tahun 2015

2016

(ton/jam) (ton/tahun)

 Availability Index (AI) = waktu produksi aktual / waktu produksi yang di rencanakan  Production Performance Index (PPI) = kapasitas produksi aktual / kapasitas terpasang  Quality Performance Index (QPI) = Good product / (Good product + Reject product) OEE dihitung dengan rumus = Availability Index x Production Performance Index x Quality Performance Index OEE = AI x PPI x QPI B. KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH/EMISI 1. Emisi GRK Uraian Penurunan Emisi CO2

Satuan

Tahun 2017 Target Realisasi

Ton CO2

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

171


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

2. 2. Limbah Limbah NoNo Jenis Jenis Limbah Limbah

Parameter Parameter BakuBaku Mutu Mutu Hasil Hasil Uji Uji yang yang diujikan diujikan Lingkungan Lingkungan

1 1 Cair Cair 2 2 Gas Gas dandan Debu Debu (*) -(*)contoh - contoh parameter parameter yang yang diujidiuji pH, pH, COD, COD, BOD,BOD, TSS,TSS, dll disesuaikan dll disesuaikan dengan dengan

peraturan peraturan yang yang berlaku berlaku

3. 3. Pengelolaan Pengelolaan Limbah Limbah (*) (*) Pengelolaan Pengelolaan Pengoperasian Pengoperasian Metode/Teknologi Metode/Teknologi Limbah Limbah (24jam/12jam/6jam/kadang2) (24jam/12jam/6jam/kadang2) 1 1 Limbah Limbah Cair Cair Limbah Limbah GasGas 22 dan dan Debu Debu

NoNo

PilihPilih salah salah satusatu

(*) (*)

4. 4. Pengelolaan Pengelolaan Limbah Limbah B3 B3 No. No. Jenis Jenis Limbah Limbah B3 B3 yang yang dihasilkan dihasilkan 1. 1.

Nomor Nomor Perizinan Perizinan Metode Metode Pengelolaan Pengelolaan

2. 2. dstdst C. C. MANAJEMEN MANAJEMEN PERUSAHAAN PERUSAHAAN 1. 1. Sertifikat Sertifikat Produk Produk No. No. Jenis Jenis Produk Produk 1. 1.

Jenis Jenis dandan No No Sertifikat Sertifikat

Lembaga Lembaga Sertifikasi Sertifikasi Penerbit Penerbit

2. 2. 3. 3. dstdst

172

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

2.2.Kebijakan Kebijakan CSRCSR No. No. Program Program CSR CSR Kebijakan 1.1. Kebijakan CSR CSR

(*) (*) Ada/Tidak Ada/Tidak Jenis CSRJenis TahunCSR 2017 Tahun 2017

2.2. Penerapan, Penerapan, monitoring, monitoring, evaluasi evaluasi dan dan pelaporan pelaporan (*)(*) Apabila Apabila ada,ada, harus harus dapatdapat dibuktikan dibuktikan dengandengan dokumendokumen pada saat pada dilakukan saatpenilaian dilakukan olehpenilaian Tim Teknisoleh

3.3.Program Program CSRCSR Berkelanjutan Berkelanjutan No. No. Program Program CSRCSR yangyang Berkelanjutan Berkelanjutan Tahun 2017 Tahun 2017 1.1. 2.2. dstdst 4.4.Penghargaan Penghargaan di Bidang di Bidang Proses Proses Produksi Produksi dan Lingkungan dan Lingkungan No. No. 1.1.

Penghargaan Penghargaan

Tahun 2017 Tahun 2017

2.2. dstdst 5.5.Kesehatan Kesehatan Karyawan Karyawan No. No. Pemeriksaan Pemeriksaan Kesehatan Kesehatan Karyawan Karyawan Tahun 2017 Tahun 2017 1.1. 2.2. dstdst CATATAN : 1. Isian data 3 (tiga) tahun di mulai dari 3 (tiga) tahun terakhir pada saat penilaian Penghargaan Industri Hijau . 2. Isian data 1(satu) tahun adalah 1 (satu) tahun terakhir pada saat penilaian Penghargaan Industri Hijau .

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

173

Tim Teknis


NO

ASPEK PENILAIAN

A

PROSES PRODUKSI

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

1) Program efisiensi produksi

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

70 a. Kebijakan perusahaan dalam penerapan efisiensi produksi

-

-

-

-

-

Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), dilaksanakan sesuai dengan rencana serta dilakukan pemantauan/evaluasi Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), dilaksanakan sesuai dengan rencana, tapi tidak dilakukan pemantauan/evaluasi Ada Komitmen manajemen puncak (top management), ada perencanaan (rencana kerja), tapi belum dilaksanakan Ada Komitmen manajemen puncak (top management) tapi belum tersedia program atau rencana kerja Belum ada komitmen manajemen puncak (top management)

4

3

2

1

0

a. Komitmen Manajemen Puncak Jelaskan dengan lengkap apakah perusahaan Saudara sudah memiliki komitmen dalam penerapan efisiensi produksi yang tertuang dalam suatu kebijakan yang ditanda tangani oleh Manajemen Puncak. b. Perencanaan (Rencana Kerja) Apabila Perusahaan Saudara sudah memiliki komitmen dalam penerapan efisiensi produksi, cantumkan target (KPI) efisiensi produksi dan rencana kerja yang tertuang dalam rencana strategis jangka panjang, minimal untuk 5 (lima) parameter 1 (satu) tahun terakhir : 1. Efisiensi penggunaan material 2. Efisiensi penggunaan Energi 3. Efisiensi penggunaan Air 4. Penurunan Emisi GRK 5. Tingkat produk reject. c. Pelaksanaan, Monitoring & Evaluasi

Lampiran 1a. Kebijakan perusahaan Lampiran 1b. Rencana Kerja Efisiensi Produksi Lampiran 1c. Laporan Implementa si Lampiran 1d. Implementa si & Evaluasi Efisiensi Produksi

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

174

Lampiran 3. Contoh Matriks Self Assesment Industri Besar terhadap Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

Jelaskan dengan lengkap terkait pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari target yang ditetapkan di point b. -

> 75% tercapai

4

-

50% < x ≤ 75% tercapai

3

-

25% < x ≤ 50% tercapai

2

-

0% < x ≤ 25% tercapai

1

-

Belum tercapai atau tidak ada program

a. Sertifikat/izin Material Input

-

100% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

4

-

90% < x < 100% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

3

80% < x ≤ 90% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

2

70% < x ≤ 80% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

1

0% < x ≤ 70% material input yang digunakan memiliki sertifikat/izin

0

0

-

-

-

Dari target (KPI) yang telah di tetapkan pada point 1b, beri penjelasan terhadap hasil perhitungannya dengan lengkap terhadap capaian yang diperoleh dari masing-masing parameter yang ditargetkan untuk 1 (satu) tahun terakhir, kemudian dirataratakan. Uraikan upaya apa saja yang dilakukan sehingga target tercapai dan permasalahan sehingga target tidak tercapai. Uraikan dengan jelas sertifikat/izin untuk seluruh material input (bahan baku dan bahan penolong).

Lampiran 1e. Tingkat Pencapaian Program

Lampiran 2a. Bukti Sertifikat/Izi n Material Input

175

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2) Material Input

b. Tingkat capaian penerapan program sesuai dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi produksi


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA b. Rasio produk terhadap material input

BOBOT (%)

INDIKATOR -

rata-rata pencapaiannnya 97% < x ≤ 100%

-

rata-rata pencapaiannnya 90% < x ≤ 97% rata-rata pencapaiannnya 80% < x ≤ 90% rata-rata pencapaiannnya 70% < x ≤ 80%

-

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

-

c.

Upaya efisiensi Penggunaan Material Input

4 3

-

Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) > 7,5%

4

Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 5,0% < x ≤ 7,5%

3

Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 2,5%< x ≤5,0%

2

Telah melakukan efisiensi penggunaan material input (raw material index reduction) 0% < x ≤ 2,5 %

1

-

Belum melakukan upaya efisiensi penggunaan material input

0

-

Telah melakukan substitusi 100%

4

-

Ulasan Singkat Cantumkan perhitungan Rasio produk terhadap material input untuk data 1 (satu) tahun terakhir dan beri penjelasan terhadap hasil perhitungannya.

1

rata-rata pencapaiannnya 0 < x ≤ 70%

-

Nilai

2

-

-

d. Substitusi material input

SKOR

Lampiran Dokumen Lampiran 2b. Perhitunga n ratio produk terhadap material input

0 Cantumkan perhitungan efisiensi penggunaan material input untuk data 3 (tiga) tahun terakhir dengan mengacu kepada penjelasan buku pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau. Beri penjelasan terhadap hasil perhitungannya.

Apabila Perusahaan melakukan upaya

Lampiran 2c. Perhitungan efisiensi penggunaan material input

Saudara Lampiran subsitusi 2d.

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

176 NO


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

-

Telah melakukan substitusi 60% ≤ x < 100%

3

-

Telah melakukan substitusi 20% ≤ x < 60%

2

-

Telah melakukan substitusi 0% ≤ x < 20 %

1

Belum melakukan substitusi

0

e. Penanganan material input

-

-

-

3.) Energi

a. Upaya efisiensi energi

-

Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), dipisahkan berdasarkan jenis material. Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material, menerapkan prinsip FIFO (first in first out) Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input, dilakukan pemantauan mutu material Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input. Belum ada upaya penanganan material Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy

4

Ulasan Singkat terhadap material input (bahan baku dan bahan penolong) cantumkan informasi bahan yang disubsitusi untuk 1 (satu) tahun terakhir serta perhitungannya dengan mengacu kepada buku pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau. Beri penjelasan terhadap hasil perhitungannya dan alasan melakukan subsitusi. Uraikan dengan jelas dan lengkap penerapan FIFO di Perusahaan Saudara, termasuk monitoring dan evaluasinya serta cantumkan pada lampiran Foto yang menunjukan penerapan FIFO.

Lampiran Dokumen Perhitungan substitusi material input

Lampiran 2e. Foto Penanganan FIFO

3

2

1 0 4

Cantumkan perhitungan efisiensi Lampiran penggunaan energi untuk data 3 3a.

177

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

-

Nilai


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

index reduction) > 7,5% -

-

Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 5,0% < x ≤ 7,5%

3

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 2,5% < x ≤ 5,0%

2

Telah melakukan efisiensi penggunaan energi (energy index reduction) 0% < x ≤ 2,5 %

1

-

Belum ada upaya efisiensi energi

0

-

Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi > 3,0%

4

Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 2,0% < x ≤ 3,0%

3

Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total penggunaan energi 1,0% < x ≤ 2,0 %

2

Rasio penggunaan energi terbarukan terhadap total

1

-

b. Upaya Penggunaan Energi Terbarukan

SKOR

-

-

-

Nilai

Lampiran Dokumen (tiga) tahun terakhir dengan Perhitungan mengacu kepada penjelasan Efisiensi buku pedoman penilaian Energi. Penghargaan Industri Hijau. Uraikan secara jelas terhadap hasil perhitungannya. Jelaskan Upaya-upaya yang sudah dilakukan. Ulasan Singkat

Apabila Perusahaan Saudara sudah melakukan upaya penggunaan energi terbarukan (EBT), hitung penggunaan EBT tersebut dan cantumkan dikolom penjelasan ini jenis EBT yang digunakan serta kendala dan permasalahan dalam perolehan dan penerapan EBT.

Lampiran 3b. Perhitungan EBT

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

178 NO


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

penggunaan energi 0% < x ≤ 1,0 %

c.

a. Upaya efisiensi air

Belum ada penggunaan energi terbarukan

0

-

Melakukan kegiatan manajemen energi setiap tahun

4

-

Melakukan kegiatan manajemen energi 2 tahun sekali

3

-

Melakukan kegiatan manajemen energi 3 tahun sekali

2

-

Melakukan kegiatan manajemen energi > 3 tahun sekali

1

-

Belum pernah melakukan kegiatan manajemen energi

0

-

Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) >15%

4

Telah melakukan efisiensi penggunaan air (energy index reduction) 10% < x ≤ 15%

3

Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index reduction) 5,0% < x ≤ 10 %

2

-

-

-

Telah melakukan efisiensi penggunaan air (water index

1

Jelaskan dalam kolom ini apabila Perusahaan Saudara sudah menerapkan Sistem Manajemen Energi dan Efisiensi Energi secara periodik. sebutkan !!. Penjelasan terkait managemen energi dilakukan oleh internal oleh eksternal. Lampirkan laporan kegiatan managemen energi yang berisikan minimal rencana kerja, pencatatan penggunaan energi, evaluasi, tindak lanjut perbaikan dan monitoring.

Lampiran 3c. Laporan Kegiatan Manajemen Energi

Cantumkan perhitungan efisiensi penggunaan air untuk data 3 (tiga) tahun terakhir dengan mengacu kepada penjelasan buku pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau. Uraikan secara jelas terhadap hasil perhitungannya. Jelaskan Upaya-upaya yang sudah dilakukan.

Lampiran 4a. Perhitungan efisiensi air

179

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

4) Air

Melakukan kegiatan manajemen energi yang dituangkan dalam bentuk laporan.

-


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b. Penggunaan air daur ulang untuk proses produksi dan/atau utilitas

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Upaya konservasi sumber air

d. Melakukan kegiatan

Ulasan Singkat

reduction) 0% < x ≤ 5,0 % -

Belum ada upaya efisiensi air

0

-

> 30%

4

-

20% < x ≤ 30%

3

-

10% < x ≤ 20%

2

-

0% < x ≤ 10%

1

-

Belum melakukan daur ulang air

0

c.

Nilai

-

Upaya konservasi sumber air sudah berjalan

4

-

Sudah melakukan kajian, perencanaan teknis dan konstruksi

3

-

Sudah melakukan kajian dan perencanaan teknis

2

-

Sudah melakukan kajian

1

-

Belum melakukan upaya konservasi air

0

-

Melakukan kegiatan manajemen air setiap tahun

4

Lampiran Dokumen

Apabila perusahaan Saudara sudah melakukan upaya daur ulang air proses produksi, cantumkan perhitungan persentase daur ulang yang digunakan serta berikan penjelasan terhadap hasil perhitungannya. Sebutkan sumber air daur ulang serta peruntukan air daur ulang tersebut di kegiatan proses produksi. Data yang digunakan untuk perhitungan adalah 1 (satu) tahun terakhir.

Lampiran 4b. Perhitungan Penggunaan Air Daur Ulang

Uraikan secara jelas upaya konservasi sumber daya air yang sudah perusahaan Saudara lakukan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir. Cantumkan dalam lampiran foto atau gambar upaya konservasi sumber daya air tersebut.

Lampiran 4c. Foto konservasi sumber daya air

Jelaskan dalam kolom ini apabila Lampiran Perusahaan Saudara sudah 4d. kegiatan

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

180 NO


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA manajemen air yang dituangkan dalam bentuk laporan.

BOBOT (%)

INDIKATOR -

5) Teknologi Proses

a. Penerapan Reduce, Reuse, Recycle (3R)

b.

Segregasi air limbah dari proses produksi

-

3 2 1

0

Melakukan Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam kegiatan proses produksi

4

-

Melakukan Recycle dalam kegiatan proses produksi

3

-

Melakukan Reuse dalam kegiatan proses produksi

2

-

Melakukan dalam Reduce kegiatan proses produksi

1

-

Belum melakukan Reduce, Reuse, Recycle dalam kegiatan proses produksi

0

-

-

Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL terpisah dari air limbah domestik dan air hujan

4

Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air

3

Nilai

Lampiran Dokumen menerapkan Sistem Manajemen manajemen air secara periodik. sebutkan !!. air Penjelasan terkait managemen air dilakukan oleh internal oleh eksternal. Lampirkan laporan kegiatan managemen air yang berisikan minimal rencana kerja, pencatatan penggunaan air, evaluasi, tindak lanjut perbaikan dan monitoring. Ulasan Singkat

Uraikan secara jelas upaya reduce, reuse dan recycle yang sudah dilakukan oleh perusahaan Saudara untuk periodik 1 (satu) tahun terakhir dan jelaskan manfaat yang diperoleh. Cantumkan Foto dan gambar penerapan 3R tersebut.

Lampiran 5a. Foto dari program kerja 3R

Uraikan secara jelas tentang segregasi air limbah dari proses produksi, air hujan dan air limbah domestik. Apabila persahaan Saudara sudah menerapkannya. Cantumkan dalam lampiran foto dan layout pabrik yang menggambarkan adanya segregasi.

Lampiran 5b. Foto Segresi Air limbah dari Proses Produksi

181

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

-

Melakukan kegiatan manajemen air 2 tahun sekali Melakukan kegiatan manajemen air 3 tahun sekali Melakukan kegiatan manajemen air > 3 tahun sekali Belum pernah melakukan kegiatan manajemen air

SKOR


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik sedangkan air hujan dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut)

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

-

-

-

c. Inovasi Teknologi

-

Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air hujan sedangkan air limbah domestik dialirkan ke badan air (selokan/parit/sungai/laut)

2

Sudah melakukan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan. Pengolahan Air limbah dari proses produksi diolah di IPAL bercampur dengan air limbah domestik dan air hujan

1

Sudah ada perencanaan segregasi air limbah dari proses produksi, air limbah domestik dan air hujan

0

Melakukan modifikasi mesin/peralatan

4

Uraikan secara jelas terkait Lampiran modifikasi atau penggantian 5c. Foto

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

182 NO


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

Proses Untuk Jangka Waktu 1 Tahun Terakhir

-

Melakukan penggantian mesin/peralatan

3

-

Sudah ada perencanaan modifikasi mesin/peralatan

2

-

Sudah ada perencanaan penggantian mesin/peralatan

1

-

Belum modifikasi mesin/peralatan atau ada perencanaan penggantian

0

-

2.) Continuous System

-

Overall Equipment Effectiveness ≥ 85% Overall Equipment Effectiveness 60% ≤ x < 85% Overall Equipment Effectiveness 40% ≤ x < 60% Overall Equipment Effectiveness 20% ≤ x < 40% Overall Equipment Effectiveness < 20% Overall Equipment Effectiveness ≥ 95% Overall Equipment Effectiveness 70% ≤ x < 95% Overall Equipment Effectiveness 50% ≤ x < 70% Overall Equipment Effectiveness 30% ≤ x < 50% Overall Equipment Effectiveness 0% < x < 30%

4 3 2 1 0 4 3 2 1 0

Nilai

Ulasan Singkat mesin yang dilakukan oleh perusahaan Saudara di periode 1 (satu) taun terakhir. Jelaskan tujuan melakukan modifikasi/penggantian peralatan tersebut. Cantumkan dalam lampiran foto modifikasi atau penggantian mesin.

Uraikan secara jelas kegiatan proses produksi perusahaan Saudara batch /continue system, kemudian hitung OEE sesuai dengan sistem produksi Saudara dengan mengacu kepada penjelasan buku pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau. Uraikan secara jelas terhadap hasil perhitungannya.

Lampiran Dokumen modifikasi/p enggantian mesin/peral atan

Lampiran 5d. Perhitungan OEE

183

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

d. Kinerja Peralatan 1.) Batch System

SKOR


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA e. Penerapan SOP penanganan material input, proses produksi, dan maintenance

BOBOT (%)

INDIKATOR -

-

Tersedia dua SOP (penanganan material input dan/atau proses produksi dan/atau maintenance); dilaksanakan

3

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

-

Belum ada inovasi

-

≤ 0,5%

4

-

0,5% < x ≤ 1,0%

3

-

1,0% < x ≤ 1,5%

2

-

g. Tingkat produk reject terhadap total produk

4

-

-

Inovasi produk

Tersedia tiga SOP (penanganan material input, proses produksi dan maintenance); dilaksanakan

Tersedia satu SOP (penanganan material input/proses produksi/maintenance); dilaksanakan Tersedia minimal satu jenis SOP (penanganan material input/proses produksi/maintenance); tetapi tidak dilaksanakan Belum memiliki SOP penanganan material input dan/atau proses produksi dan/atau maintenance Dalam tahap sudah atau sedang memperoleh paten Komersial Sedang dalam tahap uji coba Masih dalam tahap kajian

-

f.

SKOR

-

Nilai

Lampiran Dokumen Uraikan secara jelas SOP yang Lampiran diterapkan di perusahaan 5e. Bukti Saudara, termasuk monitorig dan SOP evaluasinya. Cantumkan dalam lampiran SOP tersebut. Ulasan Singkat

2

1

0

4 3 2 1 0

Apabila perusahaan Saudara sudah melakukan inovasi produk dalam 1 (satu) tahun terakhir, uraikan secara jelas inovasi, posisi, dan tujuan serta manfaat dari inovasi tersebut. Cantumkan dalam lampiran bukti-bukti inovasi. Cantumkan perhitungan persentase tingkat produk reject terhadap total produk dalam periode 1 (satu) tahun terakhir

Lampiran 5f. Bukti-bukti inovasi produk

Lampiran 5g. Perhitungan tingkat

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

184 NO


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR -

1,5% < x ≤ 2,0%

-

> 2,0%

SKOR 1

0

a. Peningkatan kapasitas SDM proses produksi yang memenuhi persyaratan

-

-

-

-

-

b. Jumlah SDM yang sudah

-

Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 100% Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 65% ≤ x < 100% Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 35% < x ≤ 65% Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal 0% < x ≤ 35% Belum ada upaya Peningkatan kapasitas SDM proses produksi memenuhi persyaratan eksternal dan internal Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan

4

3

Lampiran Dokumen dengan mengacu kepada produk penjelasan buku pedoman reject penilaian Penghargaan Industri Hijau. Uraikan secara jelas terhadap hasil perhitungannya dan penyebab terjadinya reject tersebut serta upaya-upaya yang sudah dilakukan. Uraikan secara jelas jenis Lampiran pelatihan internal/eksternal 6a.Perhitun khusus untuk karyawan yang gan SDM bekerja di bagian proses produksi yang dalam kurun waktu 1 (satu) tahun memenuhi terakhir. Perhitungan persentase persyaratan di catumkan di kolom ini dengan mengacu kepada penjelasan buku pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau. Ulasan Singkat

2

1

0 4

Uraikan dengan jelas jenis Lampiran pelatihan kompetensi terhadap 6b.

185

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

6) Sumber Daya Manusia

Nilai


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA memperoleh pelatihan kompetensi

BOBOT (%)

INDIKATOR kompetensi > 15% -

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi 10% < x ≤ 15%

3

Jumlah SDM yang sudah memperoleh pelatihan kompetensi 5,0% < x ≤ 10%

2

Jumlah SDM yaung sudah memperoleh pelatihan kompetensi 0% < x ≤ 5,0%

1

Belum ada SDM yang memperoleh pelatihan kompetensi

0

-

Ada program, dijalankan secara berkala setiap 6 bulan sekali

4

-

Ada program, dijalankan secara berkala setiap 1 tahun sekali

3

-

Ada program, dijalankan secara berkala setiap 2 tahun sekali

2

-

Ada program, dijalankan secara berkala lebih dari 2 tahun sekali

1

-

Belum ada program pemantauan dan penilaian kinerja K3L

0

-

-

-

7) Lingkungan Kerja di Ruang Proses Produksi

Melakukan pemantauan dan penilaian kinerja K3L sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011

SKOR

JUMLAH SKOR ASPEK A

Nilai

Ulasan Singkat karyawan di bagian proses produksi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir. Perhitungan persentase di catumkan di kolom ini dengan mengacu kepada penjelasan buku pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau.

Uraikan dengan jelas pelaksanaan pemantauan K3L sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011 beserta periode pemantauannya dan upaya-upaya yang sudah dilakukan terkait pemenuhan terhadap K3L. Cantumkan dalam kolom lampiran hasil pemantauan berupa hasil uji untuk periode 1 (satu) tahun terakhir.

Lampiran Dokumen Perhitungan persentase SDM yang memperoleh pelatihan kompetensi

Lampiran 7. Laporan Pemantauan Lingkungan K3L dan hasil uji

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

186 NO


NO B

ASPEK KRITERIA PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH / EMISI 1. Program Penurunan emisi Penurunan Emisi GRK GRK

a. Limbah Cair

b. Limbah Gas dan Debu c.

INDIKATOR

SKOR

--

-Memenuhi target penurunan emisi penurunan emisi GRK > 99%

4

-

Memenuhi target penurunan emisi GRK: 66% < x ≤ 99%

3

-

Memenuhi target penurunan emisi GRK: 33% < x ≤ 66%

2

-

Memenuhi target penurunan emisi GRK: 0% < x ≤ 33%

1

-

Belum memenuhi target penurunan emisi GRK

0

-

100% memenuhi

4

-

98% < x ≤ 100% memenuhi

3

-

95% < x ≤ 98% memenuhi

2

-

90% < x ≤ 95% memenuhi

1

-

≤ 90% memenuhi

-

100% memenuhi

4

-

98% < x ≤ 100% memenuhi

3

-

95% < x ≤ 98% memenuhi

2

-

94% < x ≤ 96% memenuhi

1

-

≤ 94% memenuhi

0

0

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

Uraikan dengan jelas upaya yang sudah dilakukan perusahaan Saudara untuk menurunkan emisi GRK di periode 1 (satu) tahun terakhir. Perhitungan penurunan emisi GRK berdasarkan target yang sudah ditetapkan di periode 1 (satu) tahun terakhir dengan mengacu kepada penjelasan buku pedoman penilaian Penghargaan Industri Hijau.

Lampiran B.1. Program Penurunan Emisi CO2 & realisasi Pencapaian

Uraikan dengan jelas upayaupaya yang sudah dilakukan perusahaan Saudara dalam mengolah limbah cair dalam rangka pemenuhan baku mutu lingkungan. Cantumkan hasil uji laboratorium pada lampiran di periode 1 (satu) tahun terakhir.

Lampiran 2a. Hasil Uji Limbah Cair Domestik

Uraikan dengan jelas upaya- Lampiran upaya yang sudah dilakukan 2b. Hasil Uji perusahaan Saudara dalam Gas & Debu mereduksi limbah gas dan debu dalam rangka pemenuhan baku mutu lingkungan. Cantumkan hasil uji laboratorium pada lampiran di periode 1 (satu) tahun terakhir.

187

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

2. Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan

BOBOT (%) 20


ASPEK PENILAIAN 3. Sarana Pengelolaan Limbah / Emisi

KRITERIA

BOBOT (%)

a. Operasional sarana pengelolaan limbah dan emisi (sesuai persyaratan yang berlaku)

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b. Pengelolaan Limbah B3 (perizinan dan prasarana sesuai persyaratan yang berlaku)

INDIKATOR

SKOR

-

Sarana lengkap dan seluruhnya beroperasi dengan baik

-

Sarana lengkap, tapi hanya beroperasi sebagian

-

Sarana tidak lengkap dan semua sarana beroperasi dengan baik

2

-

Sarana tidak lengkap dan tidak dioperasikan

1

-

Belum ada sarana pengelolaan limbah / emisi

0

-

Terdapat sarana, beroperasi serta memiliki izin

4

-

Terdapat sarana, beroperasi tapi tidak memiliki izin

3

-

Terdapat sarana, memiliki izin tidak beroperasi

2

-

Terdapat sarana, tapi tidak memiliki izin dan tidak beroperasi

1

Belum ada sarana pengelolaan limbah B3

0

-

4 3

Nilai

Ulasan Singkat Uraikan dengan jelas teknologi pengolahan untuk limbah dan emisi perusahaan Saudara. Lengkap dengan kapasitas, volume serta waktu oparasionalnya (lebih jelas lihat buku pedoman penilaian penghargaan industri hijau). Cantumkan pada lampiran gambar atau foto-foto sarana pengolahan tersebut.

Lampiran Dokumen Lampiran 3a. sarana pengelolaan limbah & emisi

Uraikan dengan jelas dan lengkap sarana pengelolaan limbah B3 pada perusahaan Saudara, apakah dijalankan sesuai aturan yang berlaku serta pejelasan tentang izin pengelolaannya yang masih berlaku. Cantumkan dalam lampiran izin pengelolaan serta foto-foto yang menggambarkan pengelolaan limbah B3 (lebih jelas lihat buku pedoman penilaian penghargaan industri hijau).

Lampiran 3b. Ijin Pemanfaata n & Penyimpana n Limbah B3

Uraikan dengan jelas kepemilikan sertifikat produk yang Saudara miliki sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan untuk

Lampiran 1a. sertifikasi produk

JUMLAH SKOR ASEPK B C

MANAJEMEN PERUSAHAAN 1) Standar a. Produk Operasional

10 -

75% < x ≤ 100% produk memiliki sertifikat 50% < x ≤ 75% produk memiliki sertifikat

4 3

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

188 NO


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR -

b.

-

-

2) CSR

a.

Penerapan CSR yang berkelanjutan

-

-

-

2 1

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

periode 1 (satu) tahun terakhir (lebih jelas lihat buku pedoman penilaian penghargaan industri hijau).

0

4

3

Apabila dalam menjalankan kegiatan proses produksi perusahaan Saudara mengimplementasikan sistem manajemen, agar dijelaskan secara lengkap pada kolom ini termasuk review terhadap sistem manajemen tersebut

Lampiran 1b. sertifikat sistem manajemen

Uraikan secara jelas kebijakan program CSR perusahaan Saudara lengkap dengan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan. Program CSR agar dilhat buku pedoman penilaian penghargaan industri hijau.

Lampiran 2a. penerapan CSR yang berkelanjuta n

2 1 0

4

3

2

189

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Sistem Manajemen yang dibuktikan dengan dokumen

25% < x ≤ 50% produk memiliki sertifikat 0% < x ≤ 25% produk memiliki sertifikat Belum ada produk memiliki sertifikat Memiliki perencanaan, mengimplementasikan, melakukan monev dan melakukan rencana aksi sistem manajemen Memiliki perencanaan, mengimplementasikan dan melakukan monev Memiliki perencanaan dan sudah mengimplementasikan Memiliki perencanaan sistem manajemen Belum memiliki perencanaan sistem manajemen Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi serta ada pelaporan Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, sudah dilaksanakan, dilakukan pemantauan dan evaluasi, tapi tidak ada pelaporan Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan, sudah dilaksanakan, namun belum

SKOR


ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR

SKOR

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

dilakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan

-

Ada kebijakan CSR yang berkelanjutan namun belum dilaksanakan Belum ada kebijakan CSR yang berkelanjutan Memiliki >3 Program CSR yang berkelanjutan Memiliki 3 Program CSR yang berkelanjutan Memiliki 2 Program CSR yang berkelanjutan Memiliki 1 Program CSR yang berkelanjutan Tidak menerapkan CSR

-

> 3 penghargaan

4

-

3 penghargaan

3

-

2 penghargaan

2

-

1 penghargaan

1

-

Belum ada penghargaan

-

-

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

b.

Program CSR yang berkelanjutan

-

3) Penghargaan

4) Kesehatan karyawan

Penghargaan terkait bidang produksi dan pengelolaan lingkungan industri yang pernah diterima dalam jangka waktu 1 tahun terakhir Pemeriksaan kesehatan karyawan

1 0 4 3 2 1

-

Dilakukan medical check up secara periodik setiap 1 tahun sekali Dilakukan medical check up secara periodik setiap 2 tahun sekali

Lampiran 2b. Program CSR yang berkelanjuta n

Uraikan dan jelaskan Penghargaan yang diterima dalam periode 1 (satu) tahun terakhitr terkait bidang produksi dan pengelolaan lingkungan industri. Cantumkan pada lampiran sertifikat penghargaannya.

Lampiran 31. Sertifikat Penghargaa n

Uraikan dan jelasakan pemeriksaan kesehatan karyawan yang dilakukan pada perusahaan Saudara di periode 1 (satu) tahun terakhir. Cantumkan

Lampiran 32. Foto Pemeriksaa n Karyawan dan MCU

0

0 -

Uraikan dan jelaskan Program CSR yang berkelanjutan pada perusahaan Saudara pada periode 1 (satu) tahun terakhir. Cantumkan pada lampiran laporan kegiatan CSR beserta foto-fotonya.

4 3

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

190 NO


NO

ASPEK PENILAIAN

KRITERIA

BOBOT (%)

INDIKATOR -

2

Nilai

Ulasan Singkat

Lampiran Dokumen

foto dan dan hasil pemeriksaan MCU.

1 0

191

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

Dilakukan medical check up secara periodik setiap 3 tahun sekali Dilakukan medical check up secara periodik >3 tahun Belum pernah dilakukan medical check up JUMLAH SKOR ASPEK C

SKOR


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Lampiran Lampiran 4 :4 Format : Format Sinopsis Sinopsis Lampiran :4Format Sinopsis SINOPSIS SINOPSIS SINOPSIS TEMA: MENGAPA TEMA: MENGAPA PERUSAHAAN PERUSAHAAN SAUDARA SAUDARA LAYAK LAYAK UNTUK UNTUK TEMA: MENGAPA PERUSAHAAN SAUDARA LAYAK UNTUK MENDAPATKAN MENDAPATKAN PENGHARGAAN PENGHARGAAN INDUSTRI INDUSTRI HIJAU HIJAU MENDAPATKAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

LOGO LOGOLOGO PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN

PROSES PRODUKSI PROSES PRODUKSI PROSES PRODUKSI

C o

CC oo

GAMBAR GAMBAR PRODUK PRODUK GAMBAR PRODUK

PT …………………………………………. PT PT…………………………………………. …………………………………………. Alamat Alamat :: : Alamat Telepon Telepon :: : Telepon Faksimili Faksimili Faksimili : : : Website Website :: : Website Contact Contact Person Person : : : Contact Person Email Email : : : Email

AgarAgar dilengkapi Agar dilengkapi Narasi Narasi terkait terkait upaya upaya efisiensi efisiensi yang yang dilakukan dilakukan dalam dalam proses proses dilengkapi Narasi terkait upaya efisiensi yang dilakukan dalam proses dengan gambar dengan gambar produksi produksi atau upaya-upaya atau upaya-upaya yang yang telah telah dilakukan dilakukan terkait terkait industri industri dengan gambar produksi atau upaya-upaya yang telah dilakukan terkait industri terkait dengan terkait dengan hijauhijau antara hijauantara antara lain:lain: lain: kebijakan kebijakan perusahaan perusahaan dalam dalam penerapan penerapan terkait dengan kebijakan perusahaan dalam penerapan deksripsi di deksripsi di efisiensi efisiensi produksi, produksi, susbtitusi susbtitusi material material input, input, efisiensi efisiensi pemakaian pemakaian deksripsi di efisiensi produksi, susbtitusi material input, efisiensi pemakaian samping samping material material input, input, efisiensi efisiensi pemakaian pemakaian energi, energi, efisiensi efisiensi pemakaian pemakaian samping material input, efisiensi pemakaian energi, efisiensi pemakaian air, penggunaan air, penggunaan Energi Energi Baru Baru Terbarukan Terbarukan dan dan lain-lain lain-lain air, penggunaan Energi Baru Terbarukan dan lain-lain

KINERJA PENGELOLAAN KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH/EMISI LIMBAH/EMISI KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH/EMISI

AgarAgar dilengkapi Agar dilengkapi Narasi Narasi mengenai mengenai upaya upaya perusahaan perusahaan dalam dalam menurunkan menurunkan Emisi Emisi dilengkapi Narasi mengenai upaya perusahaan dalam menurunkan Emisi dengan gambar dengan gambar CO CO dan pengelolaan lingkungan lingkungan terkait terkait industri industri hijau hijau antara antara 2e dan 2epengelolaan dengan gambar CO2e dan pengelolaan lingkungan terkait industri hijau antara terkait dengan terkait dengan lain:lain: penerapan lain:penerapan penerapan Reduce, Reduce, Reuse, Reuse, Recycle Recycle (3R) (3R)(3R) dalam dalam proses proses terkait dengan Reduce, Reuse, Recycle dalam proses deksripsi di deksripsi di produksi, produksi, peningkatan peningkatan teknologi teknologi proses, proses, inovasi inovasi produk produk ramah ramah deksripsi di produksi, peningkatan teknologi proses, inovasi produk ramah samping samping lingkungan, lingkungan, pengembangan pengembangan Sumber Sumber Daya Daya Manusia, Manusia, dan danlain-lain. lain-lain. samping lingkungan, pengembangan Sumber Daya Manusia, dan lain-lain.

192

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau


s i n n n

i a s h .

Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

INOVASI PERUSAHAAN Agar dilengkapi dengan gambar terkait dengan deksripsi di samping

Narasi inovasi perusahaan yang mendukung upaya penerapan industri hijau

PENGHARGAAN

Agar dilengkapi dengan gambar terkait dengan deksripsi di samping

Narasi mengenai penghargaan-penghargaan yang diterima terkait efisiensi proses produksi dan pengelolaan lingkungan industri.

Ketentuan: 1. Ukuran kertas A5 2. Font : Cambria, Size 10 (untuk keterangan gambar size 8) 3. Spasi : 1 4. Maksimal jumlah halaman: 4 halaman 5. Dimohon agar tidak merubah format yang tersedia 6. Softcopy dikirimkan dalam bentuk dokumen Microsoft Office Word (.doc) via email ke industrihijau@gmail.com, dengan email subject: Sinopsis PT. (nama perusahaan)

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

193


Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Nomor 88/BPPI/PER/3/2018

Keterangan :  Data/bukti keterangan lain tertulis yang dapat menunjang penjelasan Saudara (point 1.) dapat dilampirkan. , 20…… Pimpinan Perusahaan,

( Nama Lengkap Jabatan:

194

Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau

)


Sekretariat Penghargaan Industri Hijau Gedung Kementerian Perindustrian RI Lt. 20 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 - 53 Jakarta Selatan Telp/Fax : (021) 5252746 Email : industrihijaukemenperin@gmail.com www.kemenperin.go.id

PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

PEDOMAN PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.