Eko Estetika Arsitektur - Ekologi

Page 1

Publik space ditinjau dari Publik space ditinjau dari Publik space ditinjau dari

Fungsi Ekologi dan Estetis Fungsi Ekologi dan Estetis Fungsi Ekologi dan Estetis

KAJIAN KAJIAN TENTANG TENTANG

RUANG RUANG

Ruang,padadasarnyaterjadiolehadanyahubunganantarasebuahobyekdan manusia yang melihatnya. Hubungan itu mula-mula ditentukan oleh penglihatan, tetapi bila ditinjau dari pengertian ruang secara arsitektur, maka hubungan tersebut dapat dipengaruhi oleh penciuman, pendengaran dan perabaan. Sering terjadi bahwa ruang yang sama mempunyai kesan atau suasana yangberbedakarenadipengaruhiolehadanyahujan,angin,atauterikmatahari.

Padahakekatnya,Ruangdibagimenjadiduabagianyangmendasar,yaitu:ruang luardanruangdalam.Masing-masingdariduabagiantersebutmempunyai elemen-elemen pencipta arsitektur yang sama, yaitu: lantai, dinding dan atap. Ruang dalam pada umumnya dikatakan interior yang mempunyai batasan yang sangatjelas,sedangkanruangluardapatbersifatmeluasataumenyempit

Ruang luar ialah ruang yang terjadi dengan membatasi alam sedangkan Ruang terbukamerupakanbagianruangluaryangmempunyaibatas-batastertentu

Ruang Terbuka atau open space diartikan sebagai lahan tanpa atau dengan sedikitbangunanataudenganjarakbangunanyangsalingberjauhan

Ruang Terbuka Hijau didefinisikan sebagai ruang yang penggunaan elemen dan batas-batas fungsionalnya merupakan tanaman hijau dengan meminimalisasikan lantainya dengan perkerasan. terdiri dari berbagai macamjenisnya,sepertiTaman,Kawasankonservasi,Jalursungaidll ,

Dengan terwujudnya ruang terbuka hijau diwilayah perkotaan, terbuka peluangterciptanyakawasanhijauyangbersifatalamidenganvegetasijenis tanaman yang khas daerah, sehingga mendudukan tata lingkungan kota yangserasi,nyaman,indahdanmendukungkehidupanmasyarakatkota.

Ruang terbuka hijau ini bermacam-macam jenisnya, seperti: taman, kawasan konservasi (hutan kota), kawasan hijau pemakaman, kawasan hijaupemukiman

TAMAN CIBEUNYING TAMAN CIBEUNYING CIBEUNYING

Pada tahun 1921 Taman Cibeunying merupakan sebuah Plainsoen yaitu lahan

yang digunakan untuk kebun bibit, tempat memelihara dan membudidayakan berbagaijenispohontanaman

TamanCibeunyingmengalamibanyakperubahan,dahuluTamanCibeunying merupakan taman jalur hijau yang saling berhubungan dengan taman-taman yangadadisepajangjalanCilaki,karenaadanyaperubahantataruangkota

Daerah Obyek penelitian ini terpusat di Taman Cibeunying Utara, dengan luas areapenelitiansebesar2.418,49m2

Untuk peresapan air hujan ini DPU Kota Bandung

memiliki standar penghijauan sebesar 80 – 90 %,

sedangkan elemen lunak yang baik adalah jenis

rumput yang mempunyai waktu aliran air

permukaan paling lambat atau + 13 menit/m2

untuk meresap air. Dengan luas lahan Taman

Cibeunying sebesar + 2.418,50 m 2 dengan luas

penghijauan + 1344,75 m2 maka akan memiliki

penghijauan sebesar 60%. Maka penghijauan

yang disesuaikan dengan standar mengalami

kekurangan. Sedang untuk elemen lunak yang

ada adalah jenis rumput gajah, dengan

kondisinya 90% baik. Rumput ini memiliki

ketebalan dan kerapatan yang baik, hal ini dapat

membantu dalam peresapan air hujan. Rumput

inijugamempunyaiwaktualiranairpermukaan13

menit/m2 kondisi ini sangat baik untuk

menunjangperesapanairhujanolehtaman.

Berbeda dengan elemen lunak, elemen keras yang dipakai adalah yang memiliki waktu resapan27menit/m2,contohdarielemenkerasyangdirekomendasiadalahpavingblock.

Pemakaian elemen keras ini didasarkan kepada pertimbangan fungsional dan estetis, sehingga perkerasan yang dipakai adalah paving blok sebesar 87%, batu Templek 6,5%, keramik 3,5% dan rabat beton seluas 3%. Dengan 87% perkerasan dari paving blok maka resapan air akan baik, karena pada saat pemasangan paving ini tidak menggunakan media perekat seperti semen. Selain itu juga permukaan tidak menjadi licin atau permukaankasarakanmembantusetelahturunhujan.

Rumputdijadikanpilihansebagaicoverpermukaantanah TamanCibeunying,RumputnyaBolehKitaInjak

Kaslan A. Tohir (1995) menyebutkan bahwa rumput yang baik dan

terpelihara memiliki ciri rumput dengan ketebalan yang merata.

Taman Cibeunying ini memiliki luas 1.209,3 m2 rumput yang

terpelihara atau lebih dari 90% dari luas seluruhnya 1.344,75 m2 .

Dengan permukaan tanah yang tertutup oleh rumput pendek merata tidak akan mudah terkikis air. Sehingga akan sangat membantu dalammematahkantetesanairhujan.

Jenis vegetasi lain yang bisa membantu mematahkan tetesan air hujan adalah vegetasi yang memiliki ketinggian yang sedang, mempunyai daun kecil dan halus, dan yang mempunyai tajuk lebar

dengan ciri memiliki lebar tajuk ½ lingkaran dan diameter lebih dari 5 meter. Vegetasi yang tinggi dapat mempengaruhi pada energi kinetik

tetesan air. Tetesan air yang jatuh dari pohon, makin tinggi maka makinbesarenergikinetiknyadanmakinbesarpulaerosipercikannya.

Vegetasi yang berdaunkecil dan halus dapat mengurangi erosi percikankarenadaunpohonyanglebarakanbekerjasebagaitempat

pengumpulan tetesan air sehingga memperbesar energi kinetiknya, sedang daun yang kecil dan halus akan memperkecil kinetik tetesan air hujan. Sedangkan tajuk yang lebar akan melindungi permukaan tanahdaritetesanenergikinetikairhujan.

TajukPohonyanglebarselain

bergunasebagaipeneduhjuga

dapatmenjadipematah

tetesanairhujabsecara

langsung

Dalam memperlambat limpasan air hujan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama

Penutup tanah, baik itu elemen lunak, elemen keras

maupun jenis vegetasi. Elemen lunak ini dapat

menghambat limpasan air hujan karena air yang mengalir harus melawati tanaman ini. Sedangkan

untuk elemen keras seperti paving blok selaon

permukaannya kasar juga memiliki daya serap

melalui ronggarongganya. Kedua penataan taman, untukkemiringanlebihdari3%makalahansebaiknya dibuatsengkedan.Selainitujugadibuatkanrorakatau

lubang-lubangtanahpadajalur-jalurpenyerapanair.

Hal ini berfungsi untuk memperbanyak jumlah air yangterserapkedalamtanah.

SepertitersebutdiatasbahwaTamanCibeunyinglebih

dari 90% tertutup oleh rumput dan paving blok, maka limpasan air hujan akan dihambat secara maksimal.

Untuk sengkedan tidak dipakai karena taman ini memilikikemiringankurangdari3%ataudengankata

lainrelatifdatar,demikianjugadenganrorak

PavingBlokselaindapatmembantuperesapan airhujan.Permukaannyayangkasardan

beronggadapatmenghambatlimpasanairhujan

Indikator pertama, yaitu berfungsi sebagaimana telah ditetapkan, yaitu

Taman PKK, yang pada dasarnya adalah taman produktif. Data faktual yang

mendukung bahwa taman ini cukup produktif adalah bahwa jumlah

pohon/tanaman produktifnya lebih banyak dibandingkan dengan

tanaman/pohon non produktif walaupun belum memenuhi standar yang ditetapkan.

Prosentase jumlah tanaman produktif adalah 58,3%, sedangkan prosentase

jumlah tanaman non-produktif adalah 41,7%. Jumlah ini tidak termasuk

tanaman perdu. Standar yang ditentukan oleh kebijakan adalah 60–40.

Sebanyak 49 buah pohon kayu keras, dan yang produktif berjumlah 27 pohon

dengan berbagai jenis, dan sisanya sebanyak 22 pohon kayu keras bersifat

tidak porduktif. Hal ini mengindikasikan bahwa pada sub aspek fungsional

tentang pemenuhan Gambar 6. Paving Blok selain dapat membantu

peresapan air hujan. Permukaannya yang kasar dan berongga dapat

menghambat limpasan air hujan 9 fungsi yang ditetapkan kebijakan hampir

memenuhipersyaratanyangtelahditetapkan.

Gambar7.Gasebosebagaielementamankurangdimanfaatkansecaramaksimal.Hal iniberkesanbahwagazeboinihanyapendukungestetikasajatanpaadamanfaat

Indikator kedua, yaitu digunakan sedikitnya oleh

masyarakat setempat atau penduduk lokal. Data-data

hasildaripengamatanyangtelahdilakukanbahwalebih

banyak pengguna dari masyarakat pendatang jumlah

prosentase sebesar 61,9%, sedangkan penduduk lokal

yang menggunakan Taman Cibeunying jumlah

prosentasenya adalah 38,1%. Sesuai dengan standar

bahwa suatu taman yang sifatnya terbuka untuk umum

dapat dikatakan berguna sepenuhnya apabila

masyarakatsekitartamanmenggunakannya.

Kegiatanyangdilakukanpenggunadidalamtamanlebih

banyak hanya lewat saja, hanya sedikit melakukan

kegiatan lainnya seperti tidur, istirahat, melihatlihat, bercakap-cakapdanlain-lain.

Proporsional dilihat dari orientasi bentuk pada Taman Cibeunying. Taman Cibeunying merupakan orientasi bentuk yang termasuk pada orientasi terpusat. Bentuk dari Taman Cibeunying yang memanjang merupakanbentukyangmembagikeduasisisimetrismemanjangdan melintang.

Pembagian garis simetris pada potongan memanjang terhadap garis tengahjalanlintas,memperlihatkanbahwabentukTamanCibeunying ini terbagi atas empat area yang luasnya sama besar. Dari area pertamasebagaidaerahuntukentrancedibentuksesuaidengangaris potong jalan dengan ruang taman (lihat Gb. 3). Area II, area III dan area IV merupakan area yang sama besar. Ini menunjukkan bahwa penempatan titik tengah atau center point taman terpat berada di tengah-tengahareamemanjang. Gambar3.DenahdantataletakvegetasiTamanCibeunying

Aspek visual ini berhubungan dengan pandangan orang terhadap Taman Cibeunying, pengaruh yang diberikan mata terhadap perasaan. Aspek-aspekvisualinidipengaruhiolehbentuk,warnadanlingkungan.Akibat-akibatyangbersifatpositifdaribentukadalahbulatdanberaneka ragam,sedangkanwarnaalamiahdanlingkunganalamiahmemberikanakibatpositifterhadapaspekvisual.TamanCibeunyingterdiridariwarna alamiahyangdidominasiolehwarnahijau.Warnalainyangterdapatditamaninidiperolehdariwarnadasarelemenbuatansepertipavingblock, genting, tembok, dan lain-lain. Penentuan warna alami atau buatan ini ditentukan dari bahan pembuat elemen. Sebanyak 73% elemen alami memberikan warna dasar yang alami, dan sisanya 27% diberikan oleh warna elemen buatan yang masih menunjukkan dominasi warna dari elemenalami.DanhalinimenunjukkanjugabahwatidakadakeseragamanyangmonotanpadaTamanCibeunyingdilihatdarisubaspekwarna.

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:

1. Pada aspek ekologi, memang terdapat beberapa kekurangan terutama luas tanah yang tidak tertutup tapi secara keseluruhan Taman Cibeunying dapat memberikan peran ekologiyangcukupbaik.Baikitudariperesapan air hujan, mematahkan tetesan air hujan dan memperlambatlimpasanairhujan.

2. Pada aspek fungsional (terpakai) Taman Cibeunying tidak memenuhi standar pemakaian dan pada aspek fungsi dasar sebagai taman yang produktif, Taman Cibeunying hampir memenuhi standar ketentuanyangberlaku.

3. Pada aspek proporsional, Taman Cibeunying telah memenuhi standar proporsional. Hal ini dilihat dari orientasi bentuk taman yang telah memenuhi standar proporsional simetris (memanjang dan melintang) serta dari penempatanelemen.

4. Pada aspek visual yang dititikberatkan pada aspek warna, Taman Cibeunying memberikan dominasiwarnaalamiyangtidakmonoton.

contoh Penerapan Prinsip contoh Penerapan Prinsip contoh Penerapan Prinsip

Arsitektur Ekologis Arsitektur Ekologis Arsitektur Ekologis

Arsitektur ekologis adalah integrasi kondisi ekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program bangunan, sistem yang tanggap

terhadap iklim, penggunaan energi yang rendah, pemberian vegetasi dan penempatanventilasialami(Yeang,2006).

Prinsip ekologis dalam penggunaan bahan bangunan adalah sebagai berikut

menggunakanbahanbaku,energi,danairseminimalmungkin, bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapatdidaurulang, bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama, serta harus mudah diperbaikidandiganti.

Dasar-dasar penerapan perancangan Agrowisata Teh Kemuning sesuai prinsiparsitekturekologisdalambangunan,antaralain;

memanfaatkan orientasi bangunan untuk penghawaan alami dan pencahyaaan alami seperti pemberian bukaan, cross ventilation, roster, roof garden, dan penempatan vegetasi di sekitar bangunan sebagai

pergantian udara segar di dalam ruangan serta pemberian skylight sebagairesponpemanfaataniklim;

menggunakan material alami yang ramah lingkungan dengan proses yang aman dan tahan lama, seperti bambu, batu bata, tanah liat, dan sirapkayu;

menggunakan lampu panel surya untuk memanfaatkan energi surya agarlebihhematenergi;

menggunakan biopori sebagai resapan tanah di sekitar lahan agrowisata untuk pemanfaatan keanekaragaman biologis dalam aktivitasorganismedidalamtanah(FrickdanMulyani,2006)

Dalam karya arsitektur, masalah estetika sangat erat kaitannya dengan komunikasi dalam arsitektur yang

terdiridariunsur-unsurseperti: komunikator(arsitek),

pesan(disampaikankepadapengamatmelaluikaryakaryaarsitektur),dan komunikan(sebagaipengamat).

1. 2. 3.

Beberapa unsur nilai estetika yang terkait dengan

penerapannyadalamarsitekturdapatdisusunsebagaiberikut

Unsur-unsursimetridanasimetri,focalpoint(fokusutama)

pola(susunan)

kontras,perspektif(3dimensi)

gerak

irama

kesatuandanproporsi harmoni(selaras/serasi)

kontras

warna,tekstur

ornamen

ekspresi

bentuk

strukturbangunansecarautuh

bahan-bahanalam

aliranair

fungsiutilitaspadabangunan

interaksisinarmataharidenganbayangan

unsur-unsurtepibangunan

sertaunsur-unsurtransendental.

Dari beberapa prinsip ekologis, penerapan dalam desain adalahsebagaiberikut: a.Memanfaatkaniklim

Penerapan pemanfaatan iklim yang pertama adalah untuk menentukan orientasi bangunan. Bangunan diletakkan di antara lintasanmataharidanangin.Bangunandikawasanagrowisataini berorientasi ke utara dan selatan (lihat gambar 1a) dengan memaksimalkan bukaan di setiap sisi bangunan untuk memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami (lihat gambar 1b). Penempatan massa bangunan akan mempengaruhi

jumlah dan arah datang cahaya matahari pada setiap massa bangunan.

: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Memanfaatkan iklim yang kedua adalah dengan menempatkan bukaan atau ventilasi pada bangunan supaya udara dapat bergerak dan menghasilkan penyegaran terbaik. Jenis ventilasi yang diterapkan pada massa bangunan adalah ventilasi horizontal dan vertikal, yaknialiranudaraterjadibilaterjadiperbedaansuhudidalammaupundiluarbangunan(lihatgambar2a).

Ventilasi horizontal menggunakan jendela dan ventilasi horizontal menggunakaan roster. Jendela bangunan museum teh mengunakan ukuran80cmx120cmkarenamenurutMediastika(1999)bangunandinegaratropislembabtanpasistempengkondisianudarasangat tergantungpadaukuranjendelayangmenjadimediapergantianudarapengapdidalambangunan(lihatgambar2b).

Bagian atap bangunan museum teh menggunakan jenis bukaan jendela kaca mati. Jendela ini terdiri atas kaca patri yang dipasang mati,sehinggatidakbisadibukatutup.Fungsinyaadalahmenyalurkancahayasebagaiestetikadalamruang(lihatgambar2c).

Memanfaatkan iklim yang ketiga yaitu dengan menempatkan cross ventilation. Cross ventilation merupakan salah satu

macampenempatanlubangventilasiuntukpengarahanaliran

udara dari lubang masuk ke lubang keluar. Sistem cross ventilation pada massa bangunan cottage di Agrowisata Teh

Kemuning menggunakan lubang ventilasi di dua sisi ruangan (lihatgambar3).

Jendela yang berfungsi sebagai inlet (masuknya udara)

diletakkan dengan ketinggian antara 60-150 cm agar udara

dapat mengalir untuk memperoleh rasa nyaman yang

diharapkan. Jendela yang berfungsi sebagai outlet (keluarnya udara) diletakkan lebih tinggi, agar udara panas dalam ruang

dapatdenganmudahdikeluarkan

Memanfaatkan iklim yang keempat adalah menempatkan

roster di dinding atau di dinding atas sebagai penyaringan

udara panas. Dinding berpori adalah dinding yang tidak terlalu

masif, memiliki lubang atau celah yang berfungsi sebagai

estetika dan pembentuk bayangan pada interior serta penghawaan alami. Fungsi roster selain untuk penyaringan

udara, juga dapat digunakan sebagai estetika, dengan model

bermacam-macam bentuk dan polanya yang dapat

menciptakankeunikandesain..

Memanfaatkan iklim yang kelima adalah

memberikan roof garden untuk

menyejukkan udara di dalam ruang, dengan menerima panas matahari dan mengembalikannya pada waktu malam.

Vegetasidiatapbangunanmuseumdapat

menahan radiasi matahari, sehingga mengkondisikan ruang di bawahnya bersuhulebihdingin(lihatgambar5).

Media tanam menggunakan rumput

karena ringan dan dapat menyediakan zat

hara serta kelembapan. Kedalaman media

tanam untuk rumput adalah 20 cm - 30

cm. Pemeliharaan roof garden meliputi

kegiatan penyiraman, pemupukan, pemangkasan tanaman, penanaman ulang dan pengecekan serta perbaikan utilitasyangadadidalamnya.

Memanfaatkan iklim yang keenam adalah memberikan vegetasididekatbangunanpabriktehuntukpergantian udarasegardidalamruangan(lihatgambar6).

Pemberian tanaman perdu dan bunga krisan di sekitar pabrikmerupakancarauntukmeredamkebisinganyang ditimbulkan oleh pabrik saat produksi sedang berlangsung, juga sebagai filtrasi polusi udara yang dihasilkandaripabrikteh.

Vegetasi Vegetasi Vegetasi

Memanfaatkan iklim yang terakhir dengan

Skylight Skylight Skylight Material Alami Material Alami Material

menempatkan skylight pada bangunan exhibition

agar cahaya matahari dapat menembus bangunan

untuk pencahayaan alami. Tujuan dari

pencahayaan adalah selain mendapat kuantitas

cahaya yang cukup sehingga tugas visual mudah

dilakukan, juga untuk mendapatkan lingkungan

visual yang menyenangkan atau mempunyai

kualitas pencahayaan yang baik. Skylight pada

ruang pameran berbahan kaca jenis tempered

dengan rangka dari besi. Cahaya matahari selain

masuk dari atap skylight juga dapat masuk melalui

lubang roster pada bagian dinding bangunan exhibition, untuk menetralkan udara panas di dalam ruang.

Menggunakanmaterialalamidanramahlingkungansepertitanahliat,batubata ekspos, bambu dan sirap bambu. Penggunaan material alami yang ramah

lingkungan contohnya bambu dilakukan melalui suatu proses panjang melalui

tahap pengawetan disertai dengan pemilihan bambu terbaik agar awet dan tahan lama. Material kayu dipilih karena kayu merupakan material alam yang dapat diperbaharui dan dibudidayakan kembali. Material dinding batu bata ekspos dipilih karena lebih nyaman dari segi suhu ruangan karena dapat

menyesuaikansuhuluar

Sistem Hemat Energi Sistem Hemat Energi Hemat Lubang Biopori

Menciptakansitemenergisuryaagarhematenergi

Di area parkir Agrowisata Teh Kemuning diletakkan lampu panel surya untuk memanfaatkan sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Lampu panel terdiri dari ampu LED, panel surya photovoltaic dan baterai.Saatsiangharidanpanasterikpanelsuryaakan menerimacahayamataharikemudianmengkonversikan cahayatersebutmenjadienergilistrik.

Lubang Biopori Lubang Biopori

Melestarikan keanekaragaman biologis dengan lubang biopori di sekitarlahanagrowisata.

Lubang resapan biopori berbentuk silindris yang dibuat kedalam tanah dengan diameter 10-30 cm kedalaman 100 cm (lihat gambar 10). Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori. Sampah ini dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekomposisi ini dikenal dengan kompos

PenerapanprinsiparsitekturekologisdalamperancanganpengembanganAgrowisataTehKemuningdiKaranganyaryaitu:

Memanfaatkan iklim oleh pemanfaatan lintasan angin dan matahari untuk menentukan orientasi bangunan sebagai

penghawaandanpencahayaanalami;penempatanbukaanatauventilasipadabangunan;penempatancrossventilation; penggunaan roster di dinding; pemberian roof garden untuk menyejukkan udara di dalam ruang; pemberian vegetasi di dekatbangunan;danpenempatanskylightpadabangunansebagaipencahayaanalami.

Menggunakanmaterialalamiyangramahlingkungansepertitanahliat,batubataekspos,bambu,ubinterakota,dansirap bambupadamassabangunandiAgrowisataTehKemuning.

Menciptakansistemenergisuryaagarlebihhematenergidengansistemlampupanelsuryadiareaparkiragrowisata.Panel akanmenyimpanenergisinarmataharidandiprosesuntukdijadikanenergilistrik,sehinggalampudapatmenyala.

Melestarikan keanekaragaman biologi dengan sistem biopori untuk resapan air yang dibantu oleh aktivitas organisme di dalam tanah sekitar lokasi agrowisata. Penerapan desain arsitektur ekologis diharapkan mampu menjawab kebutuhan

Agrowisata Teh Kemuning, sehingga area agrowisata dapat digunakan semaksimal mungkin oleh semua pengguna dan tetapselarasdenganlingkungansekitarnya.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.