Buletin Wacana Edisi Mei 2019

EDITORIAL

INOVASI ATAU MATI Kiki Yulianto STP. MP (Ketua Umum Forum Wacana IPB) “Pin BBM-nya berapa?”, pertanyaan ini serjadi Negara maju hingga hari ini. Melalui inovasi ing ditanyakan orang-orang kala itu. Bukan hanya dibidang industri otomotif, industri elektrondalam hal menyambung silaturahmi dan mencari ik dan industri semikonduktor, produk-produk gebetan, namun BBM digunakan pula untuk uruNegara Korea Selatan telah menjadi raja dibidang san bisnis rumahan atau jual beli online. “PING!!”, tersebut. Bahkan kini, dalam dunia hiburan dan salah satu fitur BBM yang menjadi trend waktu itu, fashion melalui K-Pop, menjadi arus baru Koresebagai pengingat dan peringatan kepada an Wave di dunia. Ada pepatah korea yang lawan bicara jika pesan hanya dibaca saja berbunyi “In ten years, even the moun(di-read doang!) atau lupa menjawab. tains move”. Dengan Inovasi, pepaBlackberry Messenger atau kita tah tersebut mendekati kebenaran bisa menyebutnya BBM akan tutup Terlepas daripada itu, inovasi usia per 31 Mei 2019. BBM merbukan hanya untuk memenangupakan pioner layanan pesan instan kan persaingan, tetapi inovasi harus yang dikenalkan pada akhir tahun kita pandang sebagai tindakan untuk 2004 di Indonesia. Sejak 2010, BBM memberikan banyak manfaat kepada tidak mampu bersaing dengan kompetitor manusia lain. Inovasi adalah perubahan yang banyak menawarkan fitur-fiBERINOVASILAH. kearah yang lebih baik, sabda Nabi tur baru. Hingga akhirnya, melalui SAYA OPTIMIS, BISA. Muhammad SAW mengatakan web resminya, merilis sebuah kabar bahwa “hari ini harus lebih baik bahwa BBM akan ditutup tahun 2019 ini. BBM dari hari kemarin”. Dan sebagaimana firman Allah hanya salah satu contoh kecil, karena sebelumnSWT dalam terjemahan Al-Qur’an Surat Ar-Rad ya ada Nokia, Friendster, Sony Walkman, Kodak, Ayat 11. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengudlsb yang hilang dan tak mampu lagi bersaing. Ekbah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri sistensi itu bukan dari yang terkuat dan terbesar, mengubah apa yang ada pada diri mereka”. Perutapi yang mampu beradaptasi terhadap perubabahan kearah lebih baik adalah persoalan mau dan han, baik lingkungan internal maupun eksternal. mampu, punya kemauan dan punya kemampuan.

Inovasi adalah jawaban untuk tetap eksis, tidak Jika syarat itu ada, bersiaplah!, anda akan menjadi hilang ditelan zaman. Dan, siapapun bisa bernamanusia yang bukan hanya mengalami perubahan sib sama seperti BBM, jika tak mampu berubah. dalam diri namun menjadi agen perubahan unLinsu Kim (1997) dalam bukunya yang berjudul tuk masyarakat, bangsa, Negara dan Agama. Se“Imitation to Innovation”, memprediksi dan menkecil apapun perubahan yang dikonversi menjadi ceritakan tentang perjalanan korea selatan melalui manfaat dan kebaikan, akan berdampak, meluas. “technological learning” yang mampu berubah Lalu, bagaimana dengan kita, IPB dan Indodari Negara berkembang pada tahun 1961 mennesia?. Berinovasilah. Saya Optimis, Bisa.

4 WACANA MEI 2019

LAPORAN UTAMA

Sumber : https://ipb.ac.id/page/about/overview/

S

PERAN KAMPUS SEBAGAI INKUBATOR STARTUP

tartup adalah sebuah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Perusahaan yang masih dalam bentuk startup sebagian besar membutuhkan fase perkembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Dewasa ini banyak anak muda khususnya mahasiswa yang berlomba- lomba dalam mengembangkan startup. Dari laporan yang berjudul Mapping & Camp; Database Startup Indonesia 2018 dari Indonesia Digital Creative Industry Society, jumlah perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia mencapai 992 startup. Pengembangan startup tentunya membutuhkan dukungan berupa riset, ide-ide baru, dan modal. Universitas sebagai sebuah institusi pendidikan resmi diharapkan mampu memfasilitasi dan membimbing mahasiswanya yang berminat dalam mengembangkan startup.

Menurut pemerhati investasi, pendanaan, dan perbankan Muhammad Amir Ingartubun, peran

IPB sebagai civitas akademika yaitu untuk merangsang mahasiswanya agar berpikir diluar kebiasaan.

“Startup bermulai dari ide, maka dari itu rangsanglah mahasiswa agar menghasilkan ide yang baru”, tambah Ingartubun. Mungkin kita terperangkap dalam kondisi kampus yang harus mendidik kita sesuai kurikulum namun Ingartubun menyarankan agar dosen tetap mengedepankan kebebasan berpikir untuk mahasiswa. “Kurikulum tetap jalan, tetapi yang dinilai adalah kebebasan berpikir”, ujar Ingartubun.

Hardy Junaedi salah satu mahasiswa pascasarjana IPB yang mendapat penghargaan The First Impressive Startup in Thinkubator, berharap ada dukungan dan bimbingan dari IPB sebagai inti dari pendidikan. “Harapannya ada dukungan dari IPB sebagai inti dari pendidikan, karena nanobuble. id merupakan produk penelitian”, ungkap Hardy usai acara 3rd Basic Startup Winter 4.0. Hardy juga

MEI 2019 WACANA 5

LAPORAN UTAMA menambahkan bahwa dosen juga harus bisa mem- lam berdiskusi, caranya yaitu dengan membuat bimbing mahasiswanya agar produk penelitian coworking space yang nyaman dan kekinian”, ujar dapat menyebrang kedunia industri. Nanobuble. Reza. Muhaimin Iqbal selaku CEO dari IGrow id sebagai startup yang berbasis penelitian dan dan alumni dari IPB menyatakan, “IPB bisa saja riset, sangat membutuhkan sekali dukungan dari memfasilitasi mahasiswanya dalam menjalankan laboratorium dan akademisi dari IPB. “Dukungan sebuah startup, tapi bentuknya hanya supportdari lab dan akademisi sangat penting karena kami ing”. Dukungan yang dimaksud oleh CEO IGmemerlukan alat-alat untuk mengecek karakteri- row tersebut adalah berupa dukungan IPB untuk sasi dari nano teknologi”, ujar CEO Nanobuble.id. membantu mahasiswa dalam mengurus birokasi Pendanaan menjadi kendala yang cukup meng- Property Right (hak kepemilikan). “Jadi menurut hambat dalam mengembangkan usaha baru atau saya mahasiswa harus lebih didorong untuk startup. Kendala dalam pendanaan terjun langsung ke lapangan untuk tersebut juga dirasakan oleh Namenghasilkan karya nyata, untuk nobuble.id. Hardy membenarkan perngurusan property right bisa bahwa kendala pertama dalam dibantu oleh pihak IPB”, ujar Mahasiswa hamengembangkan nanobuble.

Iqbal. Kerjasama antara maharus didorong terjun id adalah pendanaan sehingsiswa, pihak IPB, dan alumlangsung ke lapangan ga harus melibatkan investor ni bisa dilakukan menurut untuk menghasilkan yang mau membiayai. NaMuhaimin Iqbal, “saling mun hal yang terpenting dari support tentu butuh ya, tapi karya nyata. sebuah startup adalah ide. daripada itu karya nyata dari Ingartubun sebagai pemerhamahasiswa adalah yang paling Muhaimin Iqbal ti investasi menyatakan “modal dibutuhkan”, tambahnya. Hardy CEO IGrow terbesar dari sebuah startup adaJunaedi berharap agar para mahalah ide, karena ide tidak bisa diuangsiswa yang baru memulai startup unkan”. Ketika kita mempunyai ide yang tuk terus menjaga semangat dan cita-cibrilian dan lain daripada yang lain, maka itu tidak tanya. Hardy juga berpesan agar merealiasikan ternilai harganya. “Maka berapapun uang yang ide dan semangat dengan cara mencari beberapa dibutuhkan, ketika kita punya ide akan banyak in- funding. ”Ide dan semangat itu juga harus diwuvestor yang mau membiayai”, tambah Ingartubun. judkan secara nyata, dengan cara mencari beberReza Pahlevi sebagai CEO dari InaGrow apa pendanaan agar startup bisa terus hidup dan sekaligus alumni IPB juga menyetujui bahwa berkembang”, ujar CEO Nanobuble.id. Ingartumodal terbsesar dari sebuah startup adalah ide. Ide bun juga berpesan kepada IPB agar mahasiswa yang brilian dapat diciptakan dari kondisi lingkun- tetap dirangsang untuk punya ide dengan tetap gan yang nyaman dan diskusi interaktif. Kelly dan menjalankan kurikulum. “Mahasiswa harus diberi Litman (2001) dalam bukunya yang berjudul The kebebasan dalam berpendapat dan dirangsang unArt of Innovation menyatakan bahwa diskusi atau tuk melakukan penelitian mulai dari semester satu, mencurahkan pendapat merupakan suatu mesin sehingga begitu 4 tahun di selesai, hasilnya adalah ide bagi suatu tim. Maka dari itu fasilitas cowork- hasil penelitian yang sudah terwujud”, tambahnya. ing space yang nyaman dan gratis bagi mahasiswa sangat diperlukan dalam mencurahkan pendapat.

“Saya berharap agar IPB mampu membuat kondi- REPORTER : si lingkungan yang nyaman bagi mahasiswa da- ARIF ROMDONI S.P | ALDIARA FIRDHITA AN S.Pi

“

6 WACANA MEI 2019

LAPORAN UTAMA

MEET THE FOUNDER STARTUP FRAMEWORK & FUNDRAISING STRATEGY REPORTER : Siti Fatimatuz Zahro S.Si

Lembaga Semi Otonom (LSO) Inkubator Bisnis Forum Mahasiswa Pascasarjana merupakan bagian dari Organisasi Forum Mahasiswa Pasca Sarjana yang mempunyai visi menjadi elemen yang mendukung berkembangnya kultur kewirausahaan dan technopreneurship mahasiswa pascasarjana IPB. Selain visi, LSO juga mempunyai misi yang dituangkan pada berbagai program kerja dan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya visi di atas. Salah satu program kerja LSO yang baru saja berlangsung yaitu Meet The Founder dengan tema “Startup Framework & Fundrising Strategy�

Narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu Radyum Ikono, B.Eng, M.Eng, beliau adalah Co-Founder Nano Center Indonesia, Accelerator Startup berbasis riset Nanoteknologi pertama dan terbesar di Indonesia, Founder sahabat beasiswa, dan Co-Founder Schoters. Acara ini dihadiri oleh 30 peserta yang mayoritas berasal dari civitas akademika mahasiswa pascasarjana IPB. Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan curriculum vitae (CV) pemateri oleh moderator, penjelasan materi oleh narasumber, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab peserta serta diakhiri dengan kesimpulan dan foto bersama.

Melalui kegiatan ini, LSO ingin memberikan pemahaman kepada mahasiswa untuk memiliki pemahaman startup dan mengeksekusi bisnisnya dalam startup framework. Narasumber yang biasa disapa Bang Ikono tersebut mengupas tuntas apa itu startup, bagaimana perbedaan startup dengan UKM, serta siklus hidupnya startup hingga bagaimana strategi untuk mendapatkan pendanaan.

Startup merupakan topik menarik beberapa

MEI 2019 WACANA 7

LAPORAN UTAMA

Ilustrasi : Hanifah

tahun terahir, metodologi baru dalam membangun bisnis. Startup bukan mencari untung yang besar tetapi mencari dan melkukan validasi suatu model bisnis dengan memberikan solusi pada masalah yang dihadapi calon customer. Pengertian statup berdasarkan buku Startup Owner’s Manual oleh Steve Blank dan Bob Dorf, yaitu organisasi sementara yang mencari sebuah model bisnis yang dapat tumbuh berulang dan menguntungkan.

Startup harus dapat diulang dan dikembangkan, dalam istilahnya disebut scalable.

Startup berbeda dengan UKM (Usaha Kecil Menengah). Pertama, UKM merupakan perusahaan milik pribadi dengan tujuan untuk mendapakan profit pribadi, produk dan kompetitor sudah ada, sedangkan startup awalnya dapat milik pribadi dapat juga dimiliki oleh beberapa investor. Kedua, pada 5, 6 hingga 10 tahun akan tetap menjadi UKM, namun kalau startup merupakan miniatur perusahaan raksasa dengan tujuan mendominasi dunia dan menjadi market leader, serta ciri khas startup adalah tujuan yang mendisrupsi dengan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah calon customer. Ketiga, startup dapat repeatable artinya dapat diulang, dapat diterapkan pada daerah manapun serta dapat scalable, sedangkan UKM kemungkinan tidak dapat repeatable dan scalable karena produk UKM biasanya identik dengan produk local sehingga susah untuk diglobalkan serta jika dibuka cabang baru belum tentu sama suksesnya dengan yang pertama. Keempat, resiko startup ditanggung oleh beberapa pihak sebagai investor sedangkan resiko UKM ditanggung owner.

8 WACANA MEI 2019

RUBRIK KAMPUS

PROFESOR IPB

Kembangkan Metode Deteksi Kemanisan Buah Apel Melalui SMARTPHONE REPORTER :

Sumber: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-red-and-yellow-apple-fruits-on-green-leaves-347926/

Drh. Yuliani Suparmin | Gusfa Arlian Putra SP.

metode ini yaitu dapat mendeteksi kemanisan buah secara cepat kurang dari 10 detik, murah, dan uah-buahan merupakan makanan alami mudah diterapkan dilapangan. yang memiliki kandungan vitamin dan Metode ini menggunakan sensor (NIR) mineral yang bermanfaat untuk tubuh. Tak dengan panjang gelombang 760 sampai 1050 nm. heran jika makanan ini menjadi favorit masyarakat.

Mekanismenya yaitu radiasi NIR yang mengenai Salah satunya apel, buah yang buah ada yang diserap dan ada yang mengandung antioksidan yang dipantulkan kembali yang disebut tinggi, namun pernahkah kalian reflektan. Ikatan molekul C-H, O-H, kesulitan menentukan apelyang dan N-H inilah yang direfleksikan manis? Sebagian besar konsumen dan ditangkap oleh sensor yang harus menyicipi sampel buah dikoneksikan oleh Bluetooth, lalu terlebih dahulu sebelum membeli. diolah di cloud yang selanjutnya Dengan berkembangnya teknologi dikembalikan dalam bentuk aplikasi digital dan internet di era sekarang di smartphone yang telah dikaitkan membuka pengaplikasian untuk dengan data”, jelasnya. Penelitian ini produk holtikultura, kini ada Ilustrator: Winjar melibatkan mahasiswa S1, S2, dan metode terbaru dalam menentukan S3 IPB, serta bantuan dan hibah kemanisan buah Apel tanpa merusak buah atau penelitian dari dalam maupun luar negeri. “Metode mencicipinya terlebih dahulu (non destruktif ). pada buah ini merupakan salah satu dari sekian Guru besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut banyak penelitian yang dilakukan”, tambahnya.

Pertanian Bogor (Fateta IPB) Prof. Dr. Ir. Aris Pengguna Spektroscopy Near Infrared Portable Purwanto, M.Sc telah mengembangkan sebuah dengan memanfaatkan perangkat smartphone metode yang dapat mendeteksi kemanisan buah berbasis cloud merupakan wujud dari aplikasi menggunakan smartphone. teknologi terkini di era digital atau era 4.0.

Penelitian ini sudah dimulai sejak tahun 2010.

Metode menggunakan NIR ini dapat “Awalnya metode ini menggunakan alat yang besar digunakan untuk semua jenis buah yang memiliki dan non portable dengan NIR spectroscopy 1000 kulit yang tipis, namun alat yang digunakan bersifat sampai 2500 nm. Jadi sampel harus dibawa ke tidak general karena harus memiliki data standar laboratorium. Selanjutnya saya memanfaatkan dan tersendiri yang telah dikorelasi dan dikalibrasi mengembangkan metode dengan menggunakan melalui penelitian. “Rencana kedepannya akan alat near infrared (NIR) 760-1050 nm yang mengembangkan penggunaan NIR dalam bidang lebih praktis dan portable sehingga memudahkan biofarmaka secara portable”, harapannya. pemakaian di lapangan”, ungkapnya. “Kelebihan

B

MEI 2019 WACANA 9

FORUM WACANA COMDEV

Fotografer: Panji

DESA BINAAN COMDEV FORUM WACANA IPB MEMBAWA

PERUBAHAN BESAR ENTREPRENEURSHIP Depertemen Pengabdian Masyarakat/Community Development (Comdev), Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB (FW IPB) telah membawa perubahan besar Entrepreneurship di masyarakat Desa Sukawening, bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sukawening dalam pelaksanaan program desa.

REPORTER : Muhammad Evan, S.Si | Maulina Agriandini, S.Pi

T

ujuan utama program desa binaan ini adalah sebagai bentuk pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tertuang dalam aspek pengabdian masyarakat. Di dalam Perguruan Tinggi pasti dikenal yang namanya Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Pengabdian Masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan mahasiswa yang berpendidikan dan berguna tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga berguna bagi masyarakat,. Pada tahun 2019 ini, Comdev dengan kepengurusan barunya menggagas beberapa program baru dan juga melanjutkan program lama.

10 WACANA MEI 2019

Program Bina Desa Comdev FW IPB 2019 meliputi Bina Karakter (Pemuda Harapan dan School of Parenting), Bina Saudara (Bank Sampah dan Sanitasi Lingkungan), Bina Sinergi (Patriot Desa, Klinik Tanaman, Aquaponik, dan UMKM), dan Bina Dana (Optimalisasi BUMDES dan Agrowisata).

Salah satu masyarakat yang bernama Ibu Satni, warga Desa Sukawening yang memulai usaha keripik singkong sejak 10 tahun yang lalu disebabkan adanya keputusan PHK dari perusahan tempat ia bekerja. Produk usaha yang sedang dijalani adalah keripik singkong. Sasaran penjual yang sedang ia jalankan masih sangat sederhana yakni dengan cara menawarkan produk ke warga sekitar atau berjualan keliling desa Sukawening yang berkilo-kilo jauhnya.

COMDEV FORUM WACANA Keripik singkong buatan bu Satni memiliki khas yang unik dari desa Sukawening. Bu Satni membuat keripik singkong yang berasal dari singkong yang ditanam oleh petani desa Sukawening.

Namun ada beberpa kendala dalam usaha ini Terdapat permasalahan dalam mempertahankannya yakni masa panen singkong yang cukup lama, sehingga jika produksi singkong menurun maka produksi keripik singkong akan menurun juga.

Untuk mengatasi masalah tersebut, saat ini, bu Satni telah memiliiki kebun singkong sendiri untuk menanggulangi penurunan bahan baku produk.

Beberapa mahasiswa pascasarjana IPB ikut serta dalam membantu menjualkan produk bu Satni. Salah satunya bernama Ulul “dengan cara kita membantu bu Satni dalam menjual keripik singkong maka ia tidak harus berjalan cukup jauh� jelas Ulul ketika ditanya alasannya membantu memasarkan produk.

Kegiatan ini tidak hanya sampai disitu , Ulul beserta tim Departemen Community Development dari Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB turut serta dalam membantu bu Satni. Beberapa diantaranya pengembangan produk dengan cara menjaga kualitas produk, perizinan edar produk dan cara pemasaran yang efektif. Saat ini, produk bu Satni sudah

perlahan mulai dikenal oleh konsumen terlebih produknya sudah memiliki brand sendiri. Usaha bu Satni telah mengalami perkembangan pemasaran produk penjualan yang tidak hanya dipasarkan di desa Sukawening saja tetapi mulai meraba ke daerah sekitar Dramaga Bogor. Keripik singkong yang dijual mulai harga Rp 13.000/bungkus. Omset yang dihasilkan juga sudah baik dan terbilang untung.

Melihat kondisi desa Sukawening merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Nama Sukawening diambil dari kata Suka yang berarti Cinta dan Wening berarti Bersih, sehingga bila digabungkan kedua kata tersebut memiliki makna cinta akan kebersihan dalam segala bidang. Desa yang terletak di ketinggian 550 mdpl ini memiliki luas sebesar 243,016 Ha yang terdiri dari tanah sawah sebesar 179,940 Ha dan tanah darat sebesar 63,220 Ha. Dengan luas tanah sawah mencapai 73% dari total keseluruhan, sektor pertanian menjadi penopang utama roda perekonomian di desa Sukawening.

Total jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani (peternak, buruh tani dan buruh ternak) mencapai 1000 jiwa atau 12,5 % dari total keseluruhan jumlah penduduk di desa Sukawening (8.063

MEI 2019 WACANA 11

FORUM WACANA COMDEV

jiwa). Komoditas pertanian yang mendominasi di desa Sukawening adalah singkong. Tercatat pada tahun 2017 produksi singkong di desa Sukawening mencapai kg/Ha. Akan tetapi, tingginya produksi singkong tersebut tidak diiringi dengan pengolahan pascapanen dan pemasaran yang baik sehingga seringkali harga jual jatuh dan mengakibatkan kerugian bagi petani tersebut. Contoh kerugian.

Kedepan, Pak berharap adanya bantuan dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan komoditas singkong di Desa Sukawening. Sejak tahun 2018, hal inilah yang menlatar belakangi forum mahasiswa pascasarjana Comdev untuk memberikan solusi

12 WACANA MEI 2019

dan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat desa sukawening.

UMKM yang dibina oleh Comdev antara lain Sikoning dan Golo-golo.

Sikoning merupakan produk olahan kripik singkong yang dipegang oleh Bu Satni, sedangkan Golo-golo merupakan produk olahan kembang goyang yang dipegang oleh Bu Sari. Sebelum menjadi sikoning, Ibu Satni telah melakukan aktivitas pembuatan produk tersebut dari tahun 2008.

Hal tersebut dilakukan oleh Bu Satni karena menerima (pemutusan hak kerja) PHK. Akan tetapi, sejak pertama kali diproduksi, produk kripik singkong Bu Satni belum banyak mengalami perubahan dalam proses produksi seperti belum adanya standar baku pengolahan kripik singkong, belum ada label produk, dan belum ada perizinan produk. Berbeda dengan Sikoning, produk Gologolo baru berjalan setahun yang lalu. Ibu Sari memulai usaha tersebut untuk mengisi waktu luang.

Sikoning yang dikelola oleh Bu Satni dan golo-golo oleh Bu sari merupakan UMKM binaan Comdev sejak tahun 2018. Hingga sekarang banyak kemajuan yang telah dicapai seperti standarisasi proses pengolahan, pengurusan ijin produksi (P-IRT), pemberian branding produk dan penambahan varian rasa. Produk golo-golo seberat 200g dengan varian rasa asin dan manis masing-masing dihargai sebesar Rp 11.000,00. Sedangkan produk sikoning memiliki lebih banyak varian rasa. Pemasaran produk tersebut masih terbatas melalui jaringan antar mahasiswa Comdev dan took klontong sekitar Dramaga. Ibu Satni dan Ibu Sari berharap kedepan mahasiswa yang tergabung dalam UMKM binaan Comdev terus membantu dalam pengembangan produk olahan ini sehingga dapat mengajak Ibu-Ibu rumah tangga di Desa Sukawening lainnya untuk berwirausaha.

Opini

Oleh :Novi Mutiara Dewi, S.P

IMPOR GANDUM NEGARA UNTUNG RP 0,00

APA YANG TERJADI?

B

erawal dari tawaran Amerika untuk Negara tidak mendapatkan pemasukan tapi membantu mempertahankan stabilitas mengeluarkan banyak uang untuk mengimpor harga pangan nasional pada tahun 1968, gandum. Namun berbeda dengan pengusaha Indonesia secara terus menerus gandum yang kebanjiran menjadi importir gandum orderan. Dengan tidak adanya dunia. Tercatat pada tahun 2018 pajak masuk untuk impor Indonesia telah tercatat sebagai akan menurunkan biaya pengimpor gandum terbesar produksi sehingga kegiatan di dunia. Uniknya setiap produksi akan lebih efektif. pengiriman berton-ton gandum Ujungnya harga gandum ke dalam negeri, negara tidak dan turunannya menjadi memberikan bea masuk atau lebih murah. Pemerintah pajak barang yang seharusnya bukannya tidak mau untuk dilakukan seperti pada barang memberlakukan pajak masuk lain. Artinya negara untung impor gandum. Namun, Rp 0,- setiap impor gandum pemberlakuan Rp 0,- sudah dilakukan. Hal ini merupakan ada sejak pertama kali impor angin segar bagi pengusaha gandum dilakukan, saat dan negara eksportir gandum, pemerintah ingin menaikkan tak heran jika produk turunan pajak masuk tersebut, gandum memiliki harga yang pemerintah sudah terlebih dianggap tidak membuat dahulu menandatangani https://unsplash.com/photos/0oxyP9VYvGc kantong jebol, lalu apa dampak perjanjian dengan World impor gandum secara terus Trade Organization (WTO) menerus ini? Secara nasional ini akan berakibat di Genewa, Swiss. Perjanjian tersebut berisi tentang pada terkurasnya devisa negara. Kita sama tau adanya perdagangan bebas yang menghimbau bahwa gandum tidak dapat dibudidayakan di kepada seluruh anggota WTO untuk dapat Indonesia, artinya semua gandum yang berada di menekan pajak masuk agar perdagangan berjalan dalam negeri adalah gandum impor yang sama tanpa adanya hambatan. sekali tidak dapat dinikmati pajaknya.

Perlu diingat kembali bahwa masyarakat

MEI 2019 WACANA 13

Opini Indonesia memiliki makanan pokok yaitu nasi.

Sumber karbohidrat utama yang dapat dihasilkan dari bumi sendiri. Namun, sekarang pola konsumsi masyarakat Indonesia sudah mulai berubah.

Masyarakat lebih memilih untuk mengkonsumsi gandum dari pada nasi. Ini terlihat pada data yang disampaikan oleh BPS mengenai tingkat konsumsi gandum yang semakin naik dari tahun ke tahun.

Bukan hanya menyentuh kalangan menengah kebawah, produk-produk turunan gandum juga banyak membidik kalangan atas.

Produk-produk seperti mie instant, berbagai olahan roti, dan biskuit sangat akrab untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini menjadikan impor gandum tak pernah surut bahkan bertambah disepanjang tahun. Grafiknya selalu naik, searah

mengganti pola makannya dari beras ke gandum, bukan tidak mungkin harga pangan Indonesia akan terombang-ambing tergantung harga gandum dunia terlebih Amerika Serikat sebagai produsen terbesar bagi gandum Indonesia.

Solusi dari kondisi tersebut adalah dengan melakukan promosi gencar tentang diversifikasi pangan lokal. Promosi ditujukan kepada masyarakat terkait apa yang dapat digunakan sebagai pengganti tepung, yaitu tepung mocaf (modification cassava flour), tepung umbi, tepung jagung, dan tepung kulit pisang. Memang akan membuthkan waktu yang cukup lama bagi masyarakat untuk mengubah kebiasaan penggunaan tepung gandum. Kita dapat mencontoh Jepang saat melakukan promosi untuk mengubah pola konsumsi masyarakatnya dari penggunaan beras yang tinggi menjadi konsumsi umbi jalar yang lebih sehat. Jepang telah mempraktikkannya dan berhasil hingga menurunkan menjadi 8,6 ribu kilogram pada tahun 2018.

Namun, pada kenyataannya harga tepung mocaf lebih mahal dari gandum impor. Secara daya saing, tepung berbahan dasar lokal kalah dengan gandum impor. Selain harga yang lebih murah, kualitas gandum impor pun lebih murah dengan tepung berbahan dasar lokal. Hal tersebut dikarenakan selain tidak adanya tanggungan tarif yang dibebankan, perusahaan yang mengolah tepung berbahan dasar lokal juga belum efisien karena produksinya masih sedikit. Dibutuhkan subsidi dari pemerintah utnuk dapat meningkatkan efisiensi produksi dari tepung berbahan dasar lokal. Subsidi tersebut akan menstimulus produsen untuk memproduksi tepung berbahan dasar lokal, selanjutnya akan menaikkan produksi atau penawaran yang dilakukan oleh produsen, sehingga harga tepung berbahan dasar lokal akan turun.

Solusi dari kondisi tersebut adalah dengan gencar melakukan promosi tentang diversifikasi pangan lokal dengan pergantian pola konsumsi masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan produk- produk berbahan dasar gandum. Ini adalah rentetan dari hasil kebijakan pemerintah yang awalnya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengkonsumsi beras agar terjadi swasembada, kemudian saat paceklik pemerintah memberikan kesempatan kepada gandum untuk masuk. Bersamaan dengan hal itu, pemerintah juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi beras. Bahkan tanpa persiapan yang matang Kementan mengeluarkan jargon “one day no rice�. Sekarang, pola konsumsi sudah mulai berubah namun dengan persiapan yang kurang matang memberikan celah kepada importir untuk memasuki kekosongan. Saat ini intervensi pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Jika masyarakat terus

14 WACANA MEI 2019

Opini

Oleh :Muhd Indarwan Kadarisman, S.Hut

Negara dan Rakyat “di Balik Soal-Soal Akses Terhadap Kawasan Hutan Indonesia�

T

eori akses Ribot dan Peluso (2003) menyatakan bahwa konsep akses bertujuan untuk memetakan proses dinamis akses terhadap sumber daya dan analisis siapa yang memanfaatkanya. Pihak-pihak tersebut memiliki mekanisme dan kekuasaan (bundles of powers) dalam mengakses sumber daya di kawasan hutan produksi. Masalah pengelolaan sumber daya alam (SDA) biasanya terjadi karena adanya peluang dalam pemanfataanya yang bisa dilakukan oleh berbagai pihak dengan berbagai pendekatan.

Peluang ini muncul sebagai akibat dari kesalahan dalam penetapan dan penerapan kebijakan yang kurang tepat. Sebagai sebuah contoh, yaitu diskursus pengelolaan kawasan hutan negara yang juga sebagai common pool resources (CPRs), dimana akan memberikan banyak peluang berbagai pihak untuk ikut mengelola dan memanfaatkanya secara bebas.

Sorotan utama saya adalah ketiaadaan penguasaan kawasan hutan dan pengelolaanya yang tidak jelas dan tidak teratur, menjadikan kawasan hutan negara seperti bebas akses dan tidak berotoritas.

Masyarakat akan menganggap bahwa status hutan

tersebut sudah tidak dikelola lagi oleh pemerintah, dan menjadi hak pakai bagi masyarakat. Mereka yang selama ini sudah tinggal dan menjadi penduduk asli di sekitar kawasan hutan negara tersebut akan mudah mengakses dengan alasan kebutuhan ekonomi dan hak sebagai warga pribumi bahkan sebelum kebijakan status kawasan tersebut ditetapkan sebagai hutan tetap. Sikap masyarakat sekitar kawasan dalam mengakses kawasan hutan negara tidak bisa disalahkan dengan hanya sudut pandang pemerintah, karena kepastian hak mereka juga berlum terpenuhi ketika kebijakan status Illustrator: Winjar kawasan tersebut dikeluarkan, sehingga hak mereka atas hutan juga tergerus seiring dengan meluasnya kuasa negara atas hutan.

Pola kebijakan seperti ini akan memunculkan dua stigma yang berbeda, yaitu pemerintah akan berpadangan bahwa masyarakat adalah pihak yang melakukan perlawanan dan pelanggaran hukum, dan masyarakat menganggap pemerintah adalah pihak yang mengambil kekuasaan dan hak mereka atas sumber daya yang selama ini hidup bersama mereka. Bentuk perlawanan ini ditafsirkan sebagai

MEI 2019 WACANA 15

Opini

“

Kapankah ilmu pengetahuan akan digunakan untuk memperbaiki tindakan ? perjuangan dalam memperoleh hak karena negara tidak memberikan perhatian pada masyarakat di sekitar kawasan hutan negara. Sebagai penduduk asli mereka memiliki nilai historis dengan hutan, local knowledge atau ideologi tersendiri dalam mengelola dan menjadikan hutan sebagai bagian dari budaya.

Kebijakan negara juga harus memperhatikan keberlanjutan dalam pengeloaan dan pembagian fungsi, hasil, dan tugas serta memahami struktur berpikir masyarakat terhadap hutan. Masyarakat akan mengakses lokasi yang tidak dikelola oleh negara, sehingga tidak boleh ada kekosongan manajemen dan operasional pada lokasi kawasan hutan negara.

Sebuah studi kasus yang saya telaah dari Hidayati NA et al. (2016) membuktikan pada lokasi kawasan hutan produksi di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi ketika pertama kali diterbitkan konsensi dengan PT DER dengan IUPHHK pada tahun 1970-an menimbulkan persoalan tata batas dengan masyarakat sekitar. Masyarakat melawan dengan melakukan okupasi lahan yang dikuasai negara melalui beragam cara, pendekatan strategis, maupun politik kekuasaan, ideologi dan jaringan dengan pel-

16 WACANA MEI 2019

ibatan berbagai aktor pentingnya. Akses utama yang diharapkan masyarakat adalah sumber daya hutan.

Persoalan semakin meningkat pasca masa peralihan konsensi PT DER ke PT ABT. Soal-soal terkait konflik seperti ceritra di atas adalah satu contoh dari sekian banyak konflik dan kompleksitas pengelolaan SDA di Indonesia yang masih berlangsung sampai sekarang. Lalu kapan soal-soal seperti ini akan selesai ? Kritik penulis menyoroti antara relasi ilmu pengetahuan kekuasaan dan relasi ilmu pengetahuan dengan kehidupan dan tindakan manusia. Dua pertanyaan tersebut bukan untuk diuntuk dijawab ditulisan ini, namun sebagai pemantik berpikir dan menganalisa. Kapankah ilmu pengetahuan akan digunakan untuk memperbaiki tindakan ? Kapankah ilmu pengetahuan akan digunakan dalam praktik kerja-kerja politik atau dalam penerapan kebijakan-kebijakan ? ada Adakah relasi antara keduanya ? Ataukah ilmu pengetahuan dan tindakan bukan merupakan suatu hubungan sebab-akibat ?Who Knows. Pertanyaan-pertanyaan ini untuk tulisan selanjutnya. Terima Kasih

SENI &

Hiburan

Revolusi dalam jati diri Karya : ASR

Era globalisasi menuntut revolusi Dikala perlunya berbagai aksi Karena perubahan itulah Revolusi

Jikalau perubahan sebanding dengan usaha Jikalau perubahan berbanding terbalik dengan gaya Maka revolusi bukan butuh banyak gaya yang ada Karena revolusi butuh usaha di setiap jejak langkah

Dunia fana yang penuh dengan hukum aksi reaksi Karena yang kau lakukan itulah yang kau dapati Bukan hanya sekedar relatifitas duniawi Pada setiap dimensi yang bersimpuh kepada ilahi Bukan hanya sekedar dispersi pada suatu frekuensi Dan berharap interferensi dalam berbagai vibrasi

MEI 2019 WACANA 17

SENI &

Hiburan

Puisi Cinta Karya : BYHH Cinta tak kan pernah menjatuhkanmu Sebab cinta, adalah sesuatu yang akan membangkitkanmu Sebab cinta, bukan sesuatu yang akan melukaimu Ia adalah sesuatu yang akan menggairahkan semangatmu Jika kau mengerti makna cinta Tentu kau tak kan pernah mengatasnamakan cinta untuk berbuat sesuatu yang dimurkai Allah Karena cinta takkan pernah menjatuhkanmu Menjatuhkanmu dalam perbuatan yang Tuhanmu larang Karena cinta takkan pernah membawamu ke dalam segala bentuk kejahatan apatah lagi semua jenis kenistaan Cinta Jangan pernah kau mengatakan cinta Jika kau hanya bisa bermain di belakangnya Jika itu cinta Tentu kau akan menjaga dirimu dan dirinya agar tidak terjerumus Terjerumus ke dalam hal yang disenangi syetan

18 WACANA MEI 2019