Studio Arsitektur Digital

ST-ARS DIGITAL Magister Arsitektur, Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta

PERANCANGAN

DESA WISATA BROMONILAN

Y

F

D

D

Yustinus BA 195402994

Florentina US 195403037

Domingos GX 195403035

Dwi Sarliani A 195403116

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa berkat Rahmat dan karunia-nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan “Perancangan Desa Wisata Bromonilan”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat pemenuhan Tugas UAS Mata Kuliah Studio Arsitektur Digital, Magister Arsitektur, Program Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kelompok penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Karena itu pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : Ÿ Bpk. Dr. Ir. FX. Eddy Arinto, M.Arch. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Studio Arsitektur Digital, Magister Arsitektur,, Program Pascasarjana Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. yang telah mengajar, berbagi ilmu serta membimbing selama perkuliahan berlangsung. Ÿ Ibu Suhardjanti Felasari, ST, M.Sc. CARD., Ph.D. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Studio Arsitektur Digital, Magister Arsitektur,, Program Pascasarjana Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. yang telah mengajar, berbagi ilmu serta membimbing selama perkuliahan berlangsung. Ÿ Ibu Anna Purwaningsih, SE.,MSI.,Ak. CA. selaku dosen tamu Mata Kuliah Studio Arsitektur Digital, Magister Arsitektur,, Program Pascasarjana Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang sudah berbagi ilmu tentang pengembangan dan perancangan kawasan desa wisata. Ÿ Ibu V.Reni Vita Surya, ST.,MT. selaku dosen tamu Mata Kuliah Studio Arsitektur Digital, Magister Arsitektur,, Program Pascasarjana Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang sudah berbagi ilmu tentang pengembangan dan perancangan kawasan desa wisata. Ÿ Bpk. Dr. Parama Kartika Dewa SP., S.T., M.T.elaku dosen tamu Mata Kuliah Studio Arsitektur Digital, Magister Arsitektur,, Program Pascasarjana Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang sudah berbagi informasi tentang kawasan desa wisata.

Kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari berbagai kekurangan, serta di tambah wabah covid-19 mengakibatkan minimnya informasi dan data yang bisa digali. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembang, pemerintah dan pihak desa bromonilan, agar laporan ini menjadi masukan dan pertimbangan dalam pengembangan desa wisata Bromonilan kedepan.

CONTENTS

1

PENDAHULUAN Latar Belakang, Gambaran Umum Proyek, Rumusan Masalah, Tujuan, Sasaran, Lingkup Studi, Metodologi dan Metode

2

KONSEP Teori Greenship Neighborhood, Studi Preseden, Analisis, Konsep

3

TRANSFORMASI RENCANA & RANCANGAN Struktur Desa, Pola Desa Wisata, Renc. Atraksi, Renc. Aksesibilitas, Renc. Amenitas, Renc. Ruang Publik, Renc. Infill, Renc. Replacement, 3D Rendering

4

REKOMENDASI Saran

0

0

0

0

2

1

0

PENDAHULUAN

3

LATAR BELAKANG Desa wisata merupakan salah satu dari beberapa opsi yang dipilih generasi milenial untuk mengisi waktu luang ketika hari libur atau akhir pekan.

Meningkatnya jumlah generasi milenial yang studi atau bekerja di Provinsi D.I.Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman, membuka desa wisata baru untuk menambah pendapatan dari sektor pariwisata dan memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi desa yang bersangkutan. Desa wisata Bromonilan merupakan salah satu desa wisata di kabupaten Sleman. Berada di Jl. Komperta, RW 03, RT 05 06 07 08, Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Adanya Sungai Kuning, seni tradisional, bumi perkemahan, serta masyarakat yang sudah memiliki kesadaran akan potensi pendapatan dari sektor wisata, menjadikan Desa Bromonilan salah satu desa wisata yang layak dikembangkan.

Saat ini desa wisata mulai banyak bermunculan dengan ciri khasnya masing-masing. Ada yang khas dengan kerajinan, lingkungan alam, dan teknologinya. Namun disisi lain kekhasan yang dimiliki setiap desa wisata masih belum cukup bagi generasi milenial saat ini. Generasi milenial merupakan generasi yang 80% eksis di dunia maya (media sosial dan media digital). Menurut Singapore Tourism Board, wisatawan milenial lebih senang mencari pengalaman baru, unik, otentik dan personal. Adanya kesenangan dan kepercayaan pada ulasan-ulasan wisata terutama pada media sosial. Oleh karena itu, desain desa wisata harus mengedepankan keakraban masyarakat desa dengan para wisatawan milenial. Selain itu, keunikan desa juga menjadi daya tarik bagi wisatawan milenial. Menurut Singapore Tourism Board, wisatawan milenial Indonesia mudah terpengaruh oleh pengalaman orang lain.

Pengalaman orang lain tersebut mereka dapatkan dari media social, forum-forum di internet dan situs review wisata. Dari hal-hal tersebut yang mempengaruhi wisatawan milenial untuk berkunjung ke sebuah desa wisata.

Desa Wisata Bromonilan sendiri sudah mulai mempromosikan desanya melalui berbagai platform media sosial. Namun, saat ini mulai jarang dikunjungi wisatawan akibat kurang adanya keunikan dari desa wisata ini. Generasi milenial yang dulunya ramai berkunjung, mulai bosan karena tidak ada pengembangan kawasan desa wisata. Dimungkinkan karena ketidakmampuan pembuatan program dan atraksi yang menarik, sehingga desa wisata mulai mati suri.

milenial desa wisata Desa Wisata Saat ini desa wisata mulai banyak dibangun. Tujuannya untuk menurunkan tingkat urbanisasi dari pedesaan ke perkotaan, dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Munculnya konsep desa wisata menjadi stimulus untuk menjadikan desa sebagai Desa Wisata. Banyaknya Desa Wisata di Sleman menjadikan Kabupaten ini sebagai daerah yang memiliki banyak desa wisata. Dengan begitu perlu adanya keunikan dari setiap desa agar dapat bersaing.

Ciri Khas Adanya banyak Desa Wisata di Kabupaten Sleman, membuat setiap desa harus memiliki keunikan. Ciri khas dari setiap desa nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Dengan keunikan tertentu, setiap desa dapat bersaing satu sama lain. Selain itu, keunikan tersebut nantinya mampu untuk mengembangkan desa wisata.

Media Promosi Setelah memiliki paket wisata dan keunikan, Desa Wisata wajib mempromosikan desanya agar mudah dikunjungi. Dengan media promosi digital yang sudah ada saat ini, lebih memudahkan pengelola desa wisata untuk mensharingkan paket wisatanya.

Media promosi digital dapat menggunakan fasilitas instagram, facebook, website, twitter, dll.

Dengan dunia digital, masyarakat juga akan lebih mudah untuk mengakses informasi mengenai desa wisata.

Generasi Milenial Salah satu sasaran pengunjung Desa Wisata saat ini yaitu generasi milenial. Generasi milenial secara langsung juga ikut membantu mempromosikan desa wisata melalui media sosial yang sedang booming saat ini.

Keberadaan generasi milenial dirasa cukup membantu untuk mengembangkan Desa Wisata.

Dengan begitu, atrakasi yang ada di desa wisata juga harus sesuai dengan keinginan para generasi milenial.

4

GAMBARAN UMUM PROYEK Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan Desa Wisata Bromonilan yang terletak di Sleman bagian timur. Berdasarkan Laporan Hasil Kajian Klasifikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman Tahun 2018, Desa Wisata Bromonilan termasuk dalam kategori rintisan.

Berikut merupakan penjabaran hasil analisis Desa Wisata Bromonilan:

Sumber: Laporan Hasil Kajian Klasifikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman Tahun 2018

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa kegiatan wisata yang berjalan masih terpusat di area Resto Joglo Pari Sewu. Sementara daya tarik yang ada masih berupa potensi yang masih belum dikembangkan. Selain itu, belum ada partisipasi masyarakat dalam kegiatan wisata.

Dalam Laporan Hasil disarankan perlunya pendampingan dari Dinas Pariwisata dalam upaya pengembangan Bromonilan sebagai desa wisata. Terutama pengembangan potensis wisata dan keterlibatan masyarakat sehingga kegiatan pariwisata tidak terpusat hanya di Joglo Pari Sewu.

Desa Wisata Bromonilan terletak di Jl. Komperta, RW 03, RT 05 06 07 08, Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Desa Wisata Bromonilan di sebelah utara berbatasan dengan area persawahan, di sebelah selatan berbatasan dengan hutan dan aliran sungai, di sebelah timur berbatasan dengan rumah warga, dan di sebelah barat berbatasan dengan hutan. Memiliki luasan kurang lebih lima hektar.

Atraksi yang sudah tersedia saat ini di desa tersebut yaitu atraksi alam dan buatan. Atraksi alam yang sudah ada yaitu wisata sungai dan hutan bambu. Wisata alam ini dapat dikembangkan dan ditata lebih baik sehingga memenuhi standard serta menarik minat wisatawan milenial. Sedangkan untuk atraksi buatan yang sudah ada yaitu panggung yang disediakan untuk acara kesenian dan lahan bumi perkemahan serta beberapa bangunan dengan material bambu untuk menarik minat wisatawan milenial.

Untuk mengakses Desa Wisata Bromonilan dapat melalui jalan utama yaitu Jalan Purwomartani. Jalan Purwomartani merupakan jalan lokal primer, memiliki lebar 6 meter dan terbagi menjadi dua lajur yang mengarah ke utara - selatan. Kecepatan pengendara > 20 km/jam.

Terdapat dua alternatif jalur yang dapat diakses pengunjung untuk masuk ke Desa Wisata Bromonilan. Alternatif pertama, dari Jalan Purwomartani masuk menuju Jalan Komperta Kalasan Sleman. Jalan ini merupakan jalan lingkungan dengan kecepatan rata-rata pengendara rendah.

Memiliki lebar jalan 3 - 4 meter, dengan kondisi jalan aspal dan cor beton. Alternatif kedua, dari Jalan Purwomartani masuk menuju Jalan Kenanga. Jalan ini merupakan jalan lingkungan dengan kecepatan rata-rata pengendara rendah. Memiliki lebar jalan 3 - 4 meter, dengan kondisi jalan aspan dan cor beton. Kedua alternatif jalan ini berada di sisi utara dan selatan, Jalan Komperta Kalasan Sleman berada di sisi selatan sedangkan Jalan Kenanga berada di sisi utara.

Di tahun ini berdasarkan data yang didapat, Desa Wisata Bromonilan mulai mengembangkan sektor pariwisatanya. Namun, dari pemerintah belum ada penilaian di tahun ini. Berdasarkan data yang di dapat berikut merupakan potensi yang mulai dikembangkang di Desa Wisata Bromonilan: Wisata Air pada Desa Wisata Bromonilan merupakan potensi utama pada desa ini, dengan memanfaatkan aliran air sungai jernih serta adanya dua air terjun buatan membuat wisata air ini menjadi potensi yang besar, jika mampu dirancang dan dipoles dengan baik akan meningkatkan value dari tempat ini yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun luar jogja.

Desa Wisata Bromonilan tak hanya menyuguhkan rekreasi wisata alam saja, namun desa ini juga memiliki Sanggar Tari Margo Budoyo yang melatih secara rutin anak-anak dan remaja untuk keperluan undangan pentas, potensi ini dapat dikembangkan dengan fasilitas yang memadai untuk ajang pertunjukan rutin desa.

Kesadaran masyarakat desa bromonilan terhadap pariwisata merupakan potensi terbesar yang di miliki oleh desa ini, karena tidak banyak desa-desa yang “melek� dengan potensi bisnis wisata pada desa mereka, sedangkan desa bormonilan sudah mencoba merintis beberapa site di desa mereka dengan beberapa proyek kecil seperti outbond, dan kawasan perkemahan, maka kerjasama warga untuk membantu dalam perancangan desa wisata tidak akan sulit.

5

RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, SASARAN, LINGKUP STUDI Bagaimana menghidupkan Desa Wisata Bromonilan dengan potensi alam dan budaya yang ada sehingga menarik bagi generasi milenial menggunakan pendekatan ekologis?

Tujuan adanya penelitian mengenai Desa Wisata Bromonilan yaitu: Ÿ Menghidupkan kembali Desa Wisata Bromonilan melalui potensipotensi yang ada Ÿ Menambahkan atraksi, amenities, dan aksesibilitas di Desa Wisata Bromonial yang sesuai bagi generasi milenial

Sasaran dari penelitian ini ditujukan pada: Ÿ Masyarakat di sekitar Desa Bromonilan Ÿ Wisatawan milenial Ÿ Pemerintah daerah Sleman

LINGKUP STUDI spasial

substansial

Lingkup Spasial Lingkup spasial menjelaskan mengenai batasan ruang yang menjadi fokus penelitian dan perancangan. Pada penelitian ini ruang yang akan diteliti dan dirancang yaitu Kawasan Desa Bromonilan dan Kawasan Desa Wisata Bromonilan.

temporal

Lingkup Substansial Lingkup substansial menjelaskan substansi yang akan dikerjakan objek formal, objek material, alam dan buatan, dan infrastruktur.

Pada penelitian ini lingkup substansial berupa: Ÿ Objek formal : pariwisata, sosial, dan ekonomi Ÿ Objek material : ruang dan bentuk desa wisata Ÿ Alam dan buatan : sungai, lahan hijau, ruang publik Ÿ Infrastruktur : sirkulasi kendaraan, pedestrian, penerangan

Lingkup Temporal Lingkup temporal menjelaskan jenjang waktu yang akan mempengaruhi penelitian. Penelitian akan digunakan untuk generasi milenial dan masyarakat sekitar Bromonilan sehingga rencana ini layak untuk 10 tahun kedepan.

6

METODOLOGI DAN METODE Metodologi atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu: (1) observasi, dan (2) studi pustaka. Observasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data berdasarkan fakta di lapangan maupun teks, menggunakan panca indra tanpa manipulasi apapun (Hasanah, 2017). Studi pustaka merupakan salah satu cara untuk mengambil data dengan cara menelaah beberapa literatur yang terkait dengan objek penelitian (Muslim & Perdhana, 2018).

M E TO D O L O G I Mendatangi Desa Wisata Bromonilan

Pencarian Literatur terkait penelitian

Mengamati Desa Wisata Bromonilan

Mendokumentasikan dan mencatat potensi di Desa Wisata Bromonilan

Desa Wisata

Desa wisata adalah suatu wilayah pedesaan yang menawarkan keaslian baik dari segi sosial budaya, adat istiadat, keseharian, arsitektur tradisional, struktur tata ruang desa yang disajikan dalam suatu suatu bentuk integrasi komponen pariwisata antara lain seperti atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung.

Generasi Milenial

Generasi milenial adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming, generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, sms, instant messaging dan media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan media sosial lainnya

Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

M E TO D E Metode merupakan cara yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Cara-cara yang akan dijabarkan dalam penelitian ini yaitu: (1) cara pengambilan data, (2) cara menganalisis, (3) cara sintesis, (4) cara transformasi rancangan, (5) cara presentasi hasil.

Pengambilan Data Cara yang dilakukan untuk mengambil data yaitu secara digital. Ÿ Pengumpulan caption menggunakan software instamancer Ÿ Mengolah caption yang sudah dikumpulkan dengan software netbean Ÿ Memisahkan unsur tanggapan positif, negatid dan netral dengan software pycharm Ditemukan caption-caption untuk membantu merumuskan hal apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan Desa Wisata Bromonilan

1

Analisis Untuk menganalis data yang sudah didapat, peneliti menggunakan cara manual.

Membandingkan data observasi, data studi pustaka, dan data digital. Semua data disusun untuk berdasarkan keterkaitannya dengan atraksi, aksesibilitas, dan amenities.

Membandingkan data di lapangan dengan halhal yang diinginkan generasi milenial saat mengunjungi desa wisata. Hasil analisis digunakan untuk menarik kesimpulan dan melanjutkan rancangan.

2

Transformasi Rancangan Pemodelan rancangan menggunakan cara digital. Software yang digunakan yaitu google earth, autocad, dan sketchup. Google earth digunakan untuk mengambil titik lokasi yang akan dirancang. Autocad digunakan untuk memindahkan titik lokasi format .kmz menjadi format .dxf.

Sketchup digunakan untuk memasukan titik lokasi dan merancang kawasan Desa Wisata Bromonilan. Proses dari gubahan massa sampai detail dilakukan menggunakan sketchup. Hasil dari sketchup nantinya akan direalisasikan sebagai bahan presentasi.

4

Sintesis Menyimpulkan hasil analisis secara manual untuk dijadikan bahan rancangan. Mendapatkan kriteria rancangan yang sesuai dengan keinginan generasi milenial saat datang ke desa wisata.

3

Presentasi Hasil Presentasi hasil merupakan penyuguhan gambar-gambar rancangan.

Gambar rancangan berupa siteplan desa wisata dan detail-detail dari setiap atribut atraksi, aksesibilitas, dan amenities. File pemodelan sketchup di export 3D dengan format .dae. Menggunakan software lumion untuk memvisualisasi gambar dan video. Semua hasil gambar di layout dengan software coreldraw agar mudah untuk dipresentasikan.

5

2

0

KONSEP

8

TEORI GREENSHIP NEIGHBORHOOD GREENSHIP Kawasan merupakan perangkat penilaian yang membantu mewujudkan kawasan yang berkelanjutan dan ramah bagi penggunanya, dengan lingkup lebih luas dari skala bangunan; melihat interaksi antara bangunan, alam dan manusia. Konsep keberlanjutan dalam kawasan sangat ditentukan oleh kondisi kawasan, bangunan, dan manusia di dalamnya. Pengembangan kawasan merupakan investasi jangka panjang untuk keberlanjutan kehidupan masyarakat di dalamnya.

K AT E G O R I G R E E N S H I P N E I G H B O R H O O D

Land Ecological Enhancement

Community Wellbeing Strategy

Solid Waste and Material

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Land Ecological Enhancement Area dasar hijau Area hijau untuk publik Pelestarian habitat Revitalisasi lahan Iklim mikro Lahan produktif Solid Waste and Material Manajemen limbah padat Manajemen limbah konstruksi Manajemen regional untuk infrastruktur jalan Material daur ulang dan bekas untuk infrastruktur jalan

Water Management and Conservation

Movement and Connectivity

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Movement and Connectivity Analisa pergerakan orang dan barang Jaringan dan fasilitas untuk pejalan kaki Kawasan terhubung Strategi desain jalur pejalan kaki Transportasi umum Utilitas dan fasilitas umum Parkir dan tempat penyimpanan sepeda

Community Wellbeing Strategy Fasilitas bagi masyarakat Manfaat social dan ekonomi Kepedulian masyarakat Kawasan campuran Kebudayaan lokal Lingkungan yang aman

Innovation and Future Development

Building and Energy

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Water Management and Conservation Skematik air di kawasan Air alternatif Manajemen limbasan air hujan Pelestarian badan air dan lahan basah Manajemen limbah cair

Building and Energy Bangunan hijau greenship Hunian berimbang Efisiensi energi dalam kawasan Energi alternatif Pengurangan polusi cahaya Pengurangan polusi suara

Innovation and Future Development Ÿ Pengembangan GA/GP Ÿ Pengelolaan kawasan Ÿ Inovasi

Kategori greenship neighborhood merupakan standar penilaian yang akan digunakan dalam merancang Desa Wisata Bromonilan. Setiap kategori memiliki standar point angka yang bisa digunakan untuk menghitung seberapa layak suatu kawasan sudah sesuai dengan prinsip greenship. Penilaian berdasarkan point-point yang dijelaskan di atas per kategori. Setiap kategori memiliki point maksimum sesuai dengan tipologi bangunan/kawasan mixed use. Berikut merupakan penjabaran nilai maksimum dari setiap kategori:

KATEGORI

NILAI MAX

Land Ecological Enhancement

19

Movement and Connectivity

26

Water Management and Conservation

18

Solid Waste and Material

16

Community Wellbeing Strategy

16

Building and Energy

18

Innovation and Future Development

11

TOTAL

124

9

STUDI PRESEDEN IROHA Village Factory Iroha village factory adalah pabrik Fujiiya tempat pembuatan permen Jepang berbentuk maple dari Hiroshima. Berada di Kawasan industry yang dikembangkan di atas tanah reklamasi. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai pabrik, namun juga untuk menggabungkan sistem produksi dengan penelitian dan pemrosesan dengan konsumsi.

Pada area pertanian, terdapat tanaman yang mengandung bahan-bahan seperti kacang azuki, gandum, lemon, almond, dan zaitun guna menciptakan tempat penelitian tentang makanan diet. Di tengah area pertanian terdapat dapur uji untuk pusat penelitian, toko dan tempat makan yang memajang gula-gula serta roti buatan dapur uji.

Di samping area pertanian terdapat bangunan utama yaitu pabrik pembuatan permen. Area pabrik dan pertanian menyatu dengan adanya banyak tanaman. Pengunjung yang datang dapat melakukan tour melalui path yang disediakan.

The Bamboo Hat Porch In Village The Bamboo Hat Porch ini terletak di pintu masuk Desa Shang, Negara Jixi. Merupakan satu-satunya jalan yang dapat diakses untuk masuk ke dalam desa. Potensi bamboo dimanfaatkan untuk membangun fasilitas ini. Kesadaran masyarakatnya juga baik, setiap keluarga diminta untuk menyediakan satu topi bamboo sebagai penutup bagian atas.

The Bamboo Hat Porch dibangun di antara dua dinding yang dapat melindungi struktur dari angin dan hujan.

Bagian bawah bamboo dipasang di dasar beton dan bagian atasnya disambung dengan kawat besi.

Taman Harmoni Keputih Taman harmoni keputih adalah taman kota yang ada disurabaya, taman yang dulunya adalah TPA kini dibangun menjadi taman yang memiliki macam-macam vegetasi, terutama tanaman jenis bunga, taman ini juga di vasilitasi dengan playground untuk anak-anak dan fasilitas penunjang lain yaitu toilet umum dan mushola.

Taman harmoni keputih berdeketan dengan hutan bambu yang merupakan objek wisata hutan bambu yang ditata sehingga menyerupai lorong panjang berdindingkan bambu Wisata Air Talulobutu Wisata air talulobutu ini merupakan hasil kreatifitas warga yang memanfaatkan irigasi tua yang di bangun pada zaman colonial, pada awalnya irigasi ini di bangun untuk kebutuhan pertanian warga namun berjalannya waktu semakin tidak terwat dan dipenuhi dengan sampah hal ini yang melatarbelakangi gagasan untuk menciptakan tempat wisata memanfaatkan irigasi yang ada.

Atraksi utama yang ditawarkan objek wisata ini adalah meja terapung, sepeda terapung dan odong-odong terapung. Wahana-wahana ini di buat dengan bahan-bahan sederhana seperti drum plastic, kayu, dan paying berukuran besar.

10

ANALISIS GREENSHIP NEIGHBORHOOD KATEGORI

NILAI MAX

Land Ecological Enhancement

11

Movement and Connectivity

4

Water Management and Conservation

9

Solid Waste and Material

4

Community Wellbeing Strategy

10

Building and Energy

4

Innovation and Future Development

0

TOTAL

42

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dari konsep Greenship Neighborhood, dibuat penilaian pada Desa Bromonilan. Point-point di atas merupakan gambaran dari Desa Bromonilan saat ini. Dengan total point 42 Desa Bromonilan perlu ditingkatkan untuk bisa memenuhi kriteria Greenship Neighborhood.

STUDI PRESEDEN Berdasarkan preseden IROHA Village Factory, memanfaatkan farming area sebagai tempat rekreasi. Area persawahan di Desa Bromonilan cukup luas, namun hanya sebagai lahan pertanian saja. Menambahkan wisata rekreasi di area persawahan untuk mengembangkan Desa Bromonilan menjadi hal menarik yang perlu dirancang. Area persawahan memiliki nilai tambah, tidak hanya untuk lahan pangan namun juga sebagai wisata rekreasi.

Rice Fields + Recreation

Berdasarkan studi preseden The Bamboo Hat Porch In Village dan Taman Harmoni Keputih, memanfaatkan tanaman bambu sebagai gerbang dan area rekreasi. Di desa Bromonilan cukup banyak tanaman bambu yang belum dimanfaatkan. Pertumbuhan bambu di Desa Bromonilan ada disepanjang sungai kuning dan tumbuh dengan liar. Adanya banyak bambu dapat dimanfaatkan sebagai rancangan seni dan juga wisata.

Tanaman bambu ditata agar bisa menjadi area berteduh.

Bamboo + Art + Recreation

Berdasarkan studi preseden Wisata Air Talulobutu yang memanfaatkan irigasi tua sebagai wisata air. Desa Bromonilan dibatasi langsung oleh Sungai Kuning yang berada di sisi barat, mengalir dari utara ke seletan.

Saat ini sungai belum diolah, hanya dimanfaatkan warga setempat untuk memancing. Aliran sungai dapat dimanfaatkan untuk wisata air sehingga menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang.

Dapat menjadi salah satu cara mengembangkan Desa Bromonilan.

River + Recreation

11

KONSEP

TA S R I TA P I K R I C I K “tanahe asri tamane apik uripe becik”

LAND ECOLOGICAL ENCHANCEMENT

SOLID WASTE AND MATERIAL

Ÿ Pemanfaatan lahan hijau pelestarian bambu sebagai pemasok

Ÿ Bambu yang sudah dibudidayakan menjadi bahan utama

material untuk maintance bangunan serta material kerajinan bambu. Ÿ Bambu juga mempunyai sifat peneduh dan mendinginkan udara sekitar sehingga membuat kawasan menjadi lebih sejuk.

dalam pembangunan fasilitas maupun tambahan infrastruktur yang ada di Desa Wisata Bromonilan. Ÿ Sampah yang dihasilkan para pengunjung akan dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan yang dikombinasi dengan bambu, atau membuat permainan alternatif yang ada di kawasan desa wisata.

1

2

INNOVATION AND FUTURE DEVELOPMENT

WATER MANAGEMENT AND COSERVATION

Ÿ Pengembangan beberapa bagian Desa

Ÿ Pemanfaatan air terjun buatan di Desa

Bromonilan akan meningkatan nilai wisata desa. Ÿ Adanya aneka ragam tempat yang bisa di kunjungi akan meningkatkan wisatawan yang datang sehingga pemasukan meningkat dan bisa digunakan untuk mengembangkan bagian lainnya.

Bromonilan sebagai daya tarik wisata air yang berkesinambungan. Ÿ Pemanfaatan air terjun sebagai tenaga penggerak kincir air yang bermanfaat sebagai cadangan energi daerah wisata.

4

3

LOCAL AND CONTINUITY MATERIAL

DESA WISATA BROMONILAN CONNECTIVITY

ENVIRONMENTAL USE

MOVEMENT AND CONNECTIVITY

BUILDING AND ENERGY

Ÿ Membagi beberapa titik terpisah pada Desa

Ÿ Penggunaan kincir air menjadi hal sederhana

Bromonilan sebagai tempat kunjungan wisata agar wisatawan bisa berkeliling mengitari desa. Ÿ Menyediakan fasilitas sepeda dan jalur sepeda yang bisa digunakan pengunjung untuk mendatangi titik-titik kunjungan.

yang bisa diterapkan sebagai wujud pemanfaatan air terjun. Ÿ Ketika kawasan sudah mulai berkembang maka penerapan solar panel bisa digunakan untuk kebutuhan jangka panjang. Ÿ Bangunan menggunakan material lokal yang tumbuh di desa (bambu) untuk pembangunan dan maintance.

5

LOCAL CULTURE

COMMUNITY WELLBEING STRATEGY Ÿ Panggung yang sudah ada dikembangkan sebagai wadah

pengunjung menikmati kesenian lokal Desa Bromonilan Ÿ Tempat pengembangbiakan sapi dan kambing etawa sebagai pusat olahan khas susu yang diproduksi dan dijual di Desa Bromonilan. Ÿ Pemanfaatan area persawahan desa sebagai wisata tani untuk melihat proses bercocok tanam penduduk.

7

6

3

0

TRANSFORMASI RENCANA & RANCANGAN

13

STRUKTUR DESA BROMONILAN

Keterangan: Rumah warga Perdagangan barang & jasa Area persawahan Desa Wisata Bromonilan Sungai Kuning Jl. Raya Purwomartani Jl. Utama Desa Wisata Resto dan cafĂŠ

Masjid Pemakaman umum Swalayan

14

POLA DESA WISATA BROMONILAN

Keterangan: 1

CafĂŠ Joglo Pari Sewu

2

Rumah warga

3

Peternakan sapi dan kambing

4

Wisata bambu

5

Wisata air

6

Area outbond

0

10

30

60

120

15

RENCANA ATRAKSI

Keterangan: Wisata Air Wisata Bambu Peternakan Sapi & Kambing Outbond Area Pertokoan Parkir Kendaraan Bermotor Tracking Persawahan Taman Parkir Sepeda Galeri Kesenian Bambu

16

WISATA BAMBU

8.00 m

Wisata bambu yang terdapat di kawasn wisata bromonilan terdiri dari dua bagian, bagian pertama area di isi dengan gazebo yang bisa di gunakan wisatawan untuk beristirahat dan menikmati suasana kawasan wisata. area lain digunakan sebagai tatanan hutan bambu yang di lengkapi dengan vergola area ini bisa gunakan untuk wisatawan tracking hutan bambu atau berfoto.

Gazebo menggunakan yang ada di area wisata bambu menggunakan material kayu dan bambu sebagai bahan bangunan sehingga bisa menyatu dengan lingkungan sekitarnya. gazebo juga dekat dengan jiwangga resto yang ada di utara kawasan.

A

A

B

5.00 m

DET. SIRKULASI SKALA 1:100

B

POTONGAN GAZEBO SKALA 1:75

Keterangan: A

Area gazebo

B

Hutan bambu

WISATA BAMBU SKALA 1:600

B

17

PETERNAKAN SAPI & KAMBING

entrance

A

B

Area peternakan merupakan tempat pengembangan sapi dan kambing etawa. Saat ini sudah terdapat beberapa sapi dan kambing etawa yang dikelola oleh kelompok peternak di Desa Bromonilan.

Pengembangan desain peternakan, memungkinkan pengunjung untuk berkunjung ke peternakan dan berinteraksi dengan sapi maupun kambing etawa. Selain itu, pengembangan desain peternakan juga terletak pada setiap kandang yang diberi lahan bebas untuk sapi maupun kambing etawa bergerak.

Kandang sapi dan kambing etawa dipisahkan pada bagian utara dan selatan. Terdapat 5 rumah kandang pada untuk setiap sapi dan kambing etawa. Disetiap kandang, terdapat rumah kecil guna menyimpan makanan untuk hewan ternak.

Keterangan: A

Kandang sapi

B

Kandang kambing Sirkulasi

SITEPLAN PETERNAKAN SKALA 1:600

DENAH & TAMPAK PETERNAKAN SKALA 1:300

POTONGAN PETERNAKAN SKALA 1:100

18

WISATA AIR wisata air desa bromonilan memiliki beberapa atraksi, seperti berenang, sepeda apung dan kolam terapi ikan. area ini memiliki fasilitas dock untuk sepeda apung dengan material bambu di utara desa wisata yang terhubung dengan ruang transit sepeda apung di selatan desa, kamar mandi disediakan di utara bagi wisatawan yang ingin membilas diri setelah berenang di sungai kuning. loket tiket di sediakan bagi wisatawan yang ingin menggunakan sepeda apung, area ini juga di lengkapi kantin yang menjajakan makanan bagi wisatawan.

C D B D

A

E

E F

POT. LOKET TIKET SKALA 1:50

POT. START S.A. SKALA 1:100

POT. FINISH S.A. SKALA 1:200

G

Keterangan: A

Start sepeda apung E

Kolam ikan refleksi

B

Loket tiket

F

Taman

C

Kantin

G

Finish sepeda apung

D

Toilet

WISATA AIR SKALA 1:1000

19

OUTBOND AREA

A B

C

E F D E

F

Keterangan: A

Lapangan

B

Area permainan

C

Panggung

D

Lapangan olahraga

E

Taman

F

Kolam

outbond area pada kawasan wisata bromonilan terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda, pada area taman bermain berisi permainan yang bisa digunakan wisatawan yang datang berwisata, lapangan ditambahkan sebagai pendukung panggung yang berfungsi juga mewadahi acara-acara tertentu bagi komunitas yang menggunakan area outbond, taman dan lapangan olah raga serta kolam merupakan kesatuan yang mewadahi kegiatan outbond bagi komunitas yang memiliki acara dan menginap di kawasan wisata bromonilan.

20

PERTOKOAN pertokoan di bangun pada utara area kawasan wisata desa bromonilan, area pertokoan terletak pada jalan keluar desa agar memudahkan pengunjung ketika ingin berbelanja setelah menikmati wisata yang ada di desa bromonilan dan ingin membeli oleh-oleh sebelum pulang. pertokoan ini di gunakan warga untuk menjual produk olahan susu kambing etawa dan susu sapi, area toko ini juga menjual souvenir desa wisata bromonilan dan hasil kerajinan bambu. jumlah toko yang ada bisa di sesuaikan dengan kebutuhan desa mengikuti perkembangan dan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa bromonilan, ukuran typical bangunan toko adalah 5x12 meter dengan material lokal seperti batu bata, kayu dan detail yang di buat dari bambu. bangunan ini juga di lengkapi dengan pintu yang di tahan menggunakan penyangga berbahan bambu, area pertokoan juga di lengkapi dengan selasar yang bsia digunakan pengunjung untuk istirahat sambi melihat-lihat barang dagangan yang ada.

SITEPLAN PERTOKOAN SKALA 1:500

T. UTARA PERTOKOAN SKALA 1:100

POTONGAN PERTOKOAN SKALA 1:100

21

PARKIR KENDARAAN BERMOTOR area parkir kendaraan bermotor berada di selatan kawasan wisata bromonilan, area ini memiliki jalur sirkulasi searah. area parkir ini mampu menampung motor dan mobil wisatawan, area ini dilengkapi dengan wc umum, kantin dan mushola sebagai fasilitas pengguna. material conblock digunakan area parkir ini sebagai penanggulan penyerapan air hujan, dengan gapura bambu sebagai point of interest menggambarkan pengunjung akan masuk ke area wisata desa bromonilan,

C

Keterangan: A

Parkir mobil

B

Parkir motor

C

Gerbang masuk wisata

D

WC umum

E

Kantin

F

Mushola

A

B

D

F E DET. PARKIR MOTOR SKALA 1:50

DET. PARKIR MOBIL SKALA 1:100

22

TRACKING PERSAWAHAN

Wisata di area persawahan merupakan bagian dari kegiatan berkeliling desa menggunakan sepeda. Area wisata ini untuk pengguna menikmati area persawahan dan area berfoto, serta melihat proses bertani yang ada di desa bromonilan.

Jalur wisata ini di buat dengan tinggi kurang lebih 1,5 - 2 meter dari tanah. material yang digunakan jalur wisata ini adalah bambu karena bambu merupakan komoditi desa bromonilan.

DETAIL TRACK SKALA 1:100

DENAH TRACK SKALA 1:500

23

TAMAN PARKIR SEPEDA

Area taman parkir sepeda merupakan area tambahan yang didesain pada kawasan Desa Bromonilan. Taman parkir sepeda ini letaknya di sisi paling selatan Desa Bromonilan. Sisi paling selatan akan menjadi tempat pemberhentian terakhir wisata sepeda air. Untuk kembali lagi ke desa wisata, pengunjung dapat meminjam sepeda yang telah disediakan pada area taman parkir ini. Terdapat dua area parkir sepeda yang ada di taman parkir bagian selatan, di sisi utara disediakan juga area parkir sepeda guna pengembalian sepeda.

Setiap area parkir dapat menampung kurang lebih 80 buah sepeda.

Selain sebagai area parkir, sisi sebelah selatan ini juga menyediakan taman bunga dan taman bermain bagi pengunjung.

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan pengunjung untuk bersantai setelah menyusur sungai. Banyak pohon peneduh sehingga area ini tidak terlalu panas walaupun berada di area terbuka.

DENAH PARKIRAN SEPEDA SKALA 1:100

DETAIL PARKIRAN SEPEDA SKALA 1:100

24

GALERI KESENIAN BAMBU Galeri kesenian bambu merupakan fasilitas yang di bangun bagi warga bromonilan untuk mewadahi aktivitas pembuatan kerajinan bambu bangunan ini terdiri dari dua bangunan dengan fungsi yang berbeda, galeri bambu berfungsi sebagai area untuk mengerjakan kerajinan dan gudang penyimpanan alat kerajinan. gudang penyimpanan berfungsi menyimpan material bambu. galeri kesenian bambu berukuran 30x15 meter dengan tinggi 6,5 meter dengan menggunakan material lokal sebagai bahan bangunannya. gudang penyimpanan memiliki ukuran 19x15 meter dengan tinggi 7,5 meter bahan bangunan ini menggunakan beton serta memiliki beberapa jendela yang berfungsi memasukan cahaya agar bambu tidak mengalami pelapukan saat di simpan. galeri kesenian bambu di lengkapi dengan dengan area parkir serta di beri beberapa sclupture bambu untuk menambah kesan seni bambu pada bangunan, akses masuk kendaraan antara gudang dan galeri bambu di pisah, akses masuk gudang tidak di fungsikan sebagai parkiran namun hanya sebagai area drop material.

A

B

Keterangan: A

Galeri bambu

B

Gudang penyimpanan

SITEPLAN GALERI KESENIAN BAMBU SKALA 1:300

TAMPAK BARAT GALERI & GUDANG SKALA 1:200

TAMPAK TIMUR GALERI & GUDANG SKALA 1:200

25

RENCANA AKSESIBILITAS

OUT

IN

Keterangan: Sirkulasi Kendaraan Bermotor Sirkulasi Sepeda Sirkulasi Pejalan Kaki Pemberhentian Sepeda

26

SIRKULASI

C 3

3

Detail 1 1

A 1

Detail 2

Detail 3 2

2

B

SKETSA SIRKULASI SKALA 1:300

Keterangan: A

Sirkulasi kendaraan bermotor

B

Sirkulasi sepeda

C

Sirkulasi sepeda Sirkulasi pejalan kaki

Saat ini sirkulasi di Desa Bromonilan digabung menjadi satu antara pengguna kendaraan dan pejalan kaki. Dalam perencanaan dan perancangan Desa Bromonilan, sirkulasi akan dibagi menjadi tiga fungsi. Penggunaannya akan difungsikan untuk kendaraan bermotor (motor dan mobil), sepeda, dan pejalan kaki. Untuk sirkulasi kendaraan bermotor memiliki lebar kurang lebih 6 meter. Untuk sirkulasi sepeda memiliki lebar antara 4 - 6 meter. Sedangkan untuk pejalan kaki dirancang selebar 1 meter ditiap sisi jalan untuk sepeda.

Untuk ketinggian tiap sirkulasi dari tanah yaitu: Ÿ Sirkulasi kendaraan bermotor : + 0.02 Ÿ Sirkulasi sepeda : + 0.02 Ÿ Sirkulasi pejalan khaki : + 0.10

27

PEMBERHENTIAN SEPEDA

SITEPLAN PEMBERHENTIAN SEPEDA SKALA 1:100

Tempat pemberhentian sepeda difungsikan bagi pengunjung yang menggunakan sepeda dan ingin beristirahat sejenak. Terdapat beberapa pemberhentian yang bisa digunakan pengunjung. Pemberhentian sepeda ini ada disepanjang jalur sepeda yang sudah disediakan. Setiap pemberhentian dapat menampung kurang lebih 16 sepeda. Sisa tempat dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat sejenak.

DENAH PEMBERHENTIAN SEPEDA SKALA 1:100

POTONGAN PEMBERHENTIAN SEPEDA SKALA 1:100

28

RENCANA AMENITAS

Keterangan: Klinik Pusat informasi

29

KLINIK DAN PUSAT INFORMASI Klinik dibangun bersebelahan dengan pusat informasi desa bromonilan, bangunan ini berfungsi sebagai fasilitas umum pelengkap desa sebagai penunjang kenyamanan wisatawan yang datang baik untuk mencari informasi tentang paket wisata atau penanganan pertama jika terjadi kecelakaan pada di area desa bromonilan.

Klinik di bangun dengan ukuran 5x10 meter dengan ukuran teras 4x5 meter yang berfgungsi sebagai ruang tunggu, tinggi bangunan klinik 3,5 meter dengan penggunaan material lokal antara lain batu bata, kayu dan detail bangunan berbahan bambu.

Bangunan pusat informasi berada di selatan bangunan klinik, bangunan ini berukuran 7x5 meter dengan tinggi 3,5 meter, bahan pada bangunan juga menggunakan material lokal.

Area klinik dan pusat informasi ini dilengkapi dengan parkiran bagi petugas dan pengunjung yang menggunakan conblock agar perasapan air hujan tidak terhambat.

A

B

Keterangan: A

Klinik kesehatan

B

Pusat informasi

SITEPLAN KLINIK & PUSAT INFORMASI SKALA 1:150

TAMPAK BARAT KLINIK & PUSAT INFO SKALA 1:75

TAMPAK TIMUR KLINIK & PUSAT INFO SKALA 1:75

30

PERSPEKTIF

Wisata Air

Wisata Bambu

31

PERSPEKTIF

Peternakan Sapi dan Kambing

Area Outbond

32

PERSPEKTIF

Pertokoan

Area Parkir Kendaraan Bermotor

33

PERSPEKTIF

W i s a t a Tr a c k i n g S a w a h

Ta m a n P a r k i r S e p e d a

34

PERSPEKTIF

Klinik dan Gedung Kesenian

Sirkulasi dan Shelter Sepeda

4

0

REKOMENDASI

36

PAKET WISATA BROMONILAN

1 2 3 4

wisata air

wisata bambu

sepeda keliling

wisata tani

galery bambu

wisata ternak

pertunjukan seni

belanja souvenir

camping

wisata air

outbond

ALL IN

all include

TAHAP PENGEMBANGAN

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

1

2

3

4

INFRASTRUKTUR

WISATA ALAM

WISATA BUATAN

BANGUNAN PENUNJANG

pengaturan sirkulasi kendaraan perkerasan jalan utama menggunakan conblock membuat parkiran kendaraan membangun pedestrian pemasangan penerangan jalan umum (PJU)

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

menata hutan bambu mengembangkan wisata air menata taman kawasan wisata mempersiapkan kontur bagi wisata buatan membangun wc umum

Ÿ mengembangkan wisata Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

peternakan mengembangkan area wisata tani membuat taman sepeda dan pemberhetian sepeda membangun galery bambu membangun wc umum

Ÿ mengembangkan area outbond Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

dan panggung membangun klinik membangun pusat informasi membangun mushola membangun kantin membangun pertokoan membangun atm

37

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN desa bromonilan merupakan desa yang memiliki potensi wisata yang luas, baik wisata alam maupun wisata buatan. dengan menggunakan prinsip greenship neighborhood mampu mengembangkan potensi wisata yang ada di desa bromonilan. keterhubungan antar ruang, pemilihan material serta ambil andil masyarakat merupakan kunci berkembangnya wisata bromonilan. berkembangnya desa wisata ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan baik ke desa bromonilan atau kota yogyakarta.

SARAN untuk tahapan awal pengembangan desa akan lebih baik jika difokuskan pada infrastruktur dan pembagian lahan untuk mempermudah pengembangan di masa yang akan datang. Pengembangbiakan bambu sangat disarankan mengingat wisata buatan yang berupa kerajinan bambu serta fasilitas yang ada di desa wisata bromonilan menggunakan material bambu, sehingga mempermudah warga jika membutuhkan material untuk maintenance. untuk permukiman warga jika memungkinkan bisa disarankan untuk difungsikan sebagai guest house jika ada wisatawan dari luar kota atau luar daerah.

38

TERIMA KASIH