1 minute read

Parsnip (Pastinaca sativa

Status Konservasi: Tidak punah (Not extinct)

Parsnip dibudidayakan sejak zaman kuno karena akarnya yang besar, runcing, putih berdaging, yang dapat dimakan dan memiliki rasa yang khas. Akarnya ditemukan di pinggir jalan dan di tempat terbuka di Inggris Raya dan di seluruh Eropa dan Asia beriklim sedang. Kemudian tanaman ini dibudidayakan di Amerika Utara (Jogesh et al., 2015).

Advertisement

Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Apiales Apiaceae Pastinaca Pastinaca sativa (Linnaeus, 1753)

(USDA, n.d.)

Pertelaan

Parsnip adalah tanaman dua tahunan dengan roset dari daun berbulu kasar, Daunnya sekali atau dua kali menyirip dengan selebaran lebar, bulat telur, terkadang lobed dengan margin bergigi; mereka tumbuh hingga 40 cm, batangnya telah menjadi berkayu. Bunga kuning berada dalam umbel majemuk yang longgar dengan diameter 10 hingga 20 cm (4 hingga 8 inci). Terdapat enam hingga 25 tangkai lurus, masing-masing berukuran 2 hingga 5 cm (Cain et al., 2010).

Manfaat

(Wallis, 2016)

Parsnip biasanya dimasak, tetapi juga bisa dimakan mentah. Tanaman ini memiliki rasa manis, tidak seperti wortel terlepas dari dekatnya hubungan kekerabatan 2 jenis tersebut. Nutrisi tinggi terutama vitamin, antioksidan, dan mineral (terutama kalium); dan juga mengandung serat makanan larut dan tidak larut (Castro et al., 2012).

This article is from: