Lidah Wetan

Page 2

2

Redaksiana

karikatur

KARYA: EKO FEBY HERMAWAN, MAHASISWA D3 DESAIN GRAFIS FBS UNESA ANGKATAN 2011

SUSUNAN REDAKSI PELINDUNG: Bambang Yulianto PENASIHAT: Subandi, Satria Dharma PENANGGUNG JAWAB: Slamet Setiawan PEMIMPIN REDAKSI: Syamsul Sodiq WAKIL REDAKSI: Eko Pamuji SEKRETARIS REDAKSI: Abdur Rohman REDAKTUR PELAKSANA: Yunanfathur Rahman, Mubasyir Aidi REDAKTUR: Prima Vidya Asteria, Zainul Aminin, Latif Nur Hasan, Joko Prasetyo, Arif Hidajad, Agung Ari Subagio, Dwi Didik, Suhartoko, Endah Emawati, Ami Haris, Eko Prasetyo, Rio Rahman STAF REDAKSI: Jack Parmin, Pratiwi Retnaningdyah, Roni, Suwarno Imam Samsul, Sri Sulistiani, M, Mintowati, Imam Zaini, Dody Doerjanto, Anik Juwariyah REPORTER: Arum, Fadya, Ayu, Dhea, Rizky, Nisa, Dani, Qoyum, Intan, Nurul, Nurika, Dewi, Siti Filda, Ela P, Aisyah, Adil, Tika, Hasna, Devi, Nelen, Aprilia, Farah, Umi Latifatus, Umiati, Reva A, Devi Nur F FOTOGRAFER: Masrur, Wahyu, Sismianto, Komarudin DESAIN & LAYOUT: Marsudi, Rois Abidin, Abdur Rohman DISTRIBUSI: Sugiarto, Toni Purwanto, Didik Pramono, Muh. Yasin, Somi Dwi Atmoko, Moch. Agung Adi Utomo, Abd.Rahman,Kumalasari, MusaropahADMIN:NenyDwiRetnowidowati,AliSidikALAMATREDAKSI:Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Gedung T2, Universitas Negeri Surabaya Kampus UNESA Lidah Wetan Surabaya 60213 TELP/FAX: 031-7522876 WEBSITE: http://fbs.unesa.ac.id EMAIL: info@fbs.unesa.ac.id

September - Desember 2018

EDITORIAL TIDAK terasa Tabloid Lidah Wetan (Liwet) Edisi 03 hadir kembali menyapa para pembaca setia. Ini sesuatu yang membanggakan, karena kami dipercaya sebagai bagian dari sivitas akademika Fakultas Bahasa dan Seni, yang sebentar lagi akan memiliki saudara kembar siam yakni Fakultas Seni dan Desain (FSD). Edisi kali ini kami hadirkan laporan utam tentang segera kesiapan FSD yang menurut Prof. Bambang Yulianto tinggal nunggu gedok SK dari Kemenpan RI. Sementara kesiapan sarana-prasana boleh dikatakan sudah 99 persen, sehingga nada tak sabar atas kehadiran fakultas baru ini Syamsul Sodiq sudah menjadi euforia tersendiri bagi Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn, sebagai salah satu penggagas lahirnya Fakultas Seni dan Desain Unesa ini, juga bagi sebagai kalangan pejabat dan dosen yang selama ini aktif di Jurusan Seni Rupa, Desain maupun Seni Tari Drama dan Musik. Secara spesial, edisi 03 ini, tabloid Liwet menggeber sejumlah prestasi yang dicapai sejumlah mahasiswa yang berhasil menorehkan kebanggaan untuk FBS dan Unesa, baik di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Ini tentu sesuatu banget, sehingga sayang untuk dilewatkan. Sementara sebagai inspirasi untuk kita semua, kami pilihkan kiprah alumnus FBS yang berhasil menjadi salah staf di Kemendagri sebagai inspirasi alumni. Tak ketinggalan feature human interest tentang sosok-sosok pegawai di lingkungan FBS maupun Unesa yang mampu memberikan teladan untuk kita. Akhirnya, kami masih terus berharap adanya saran dan masukan dari para pembaca, demi meningkatkan kualitas tabloid Liwet pada edisi-edisi selanjutnya. Selamat membaca! n

Redaksi

Tri Cahyo Kusumandyoko Delagasi Unesa ke Taiwan

Tri Cahyo Ku­su­man­dyoko, S. Sn., M. Ds

D

osen muda, Tri Cahyo Ku­ su­ man­ dyoko, S. Sn., M. Ds mewakili Unesa ke acara Interntional Cross Cultural Integrated Design Forum and Workshop di National Yunlin University of Science and Technology Taiwan pada 18 – 22 Oktober 2018 dengan topik Renaissance of Traditional Market. Acara tersebut dihadiri delegasi dari beberapa negara seperti Malaysia, China, Taiwan dan 5 peserta dari Indonesia. Hari pertama diisi acara perkuliahan dengan narasumber profesor dari bidang desain produk, antropologi desain, dan arsitektur. Selama mengikuti kegiatan tersebut ada banyak pengalaman yang didapat Tri Cahyo. Salah satunya, beliau mendapatkan pengalaman field trip di market tradisional untuk mengulas solusi dari permasalahan pasar tradisional di

Taiwan. Menurut beliau, permasalahan pasar di Taiwan mengalami penurunan. Para designer dan undangan yang hadir dari beberapa negara tersebut berjumlah 30 orang. Mereka dibagi menjadi 5 grup. Setiap grup dituntut memberikan solusi dan jalan keluar terhadap masalah pasar tradisional di Taiwan. Pasar Tradisional Taiwan semakin kehilangan pembeli dari waktu ke waktu, karena kalah bersaing dengan pasar modern seperti supermarket dan convenience store. Selain itu, banyak remaja atau mahasiswa yang tinggal di asrama namun mereka lebih senang mengonsumsi makanan atau minuman di swalayan daripada di pasar tradisional. Di forum internasional tersebut, Tri Cahyo menjelaskan bvahwa para designer diharapkan mampu membawa perubahan, khususnya bidang sub desain yang dapat memberikan ide-ide kreatif. Yang meliputi di dalamnya sub desain seperti desain komunikasi visual, desain produk, fashion, interior. Selain berkunjung ke pasar tradisional, dosen 36 tahun itu juga mengunjungi tempattempat sejarah dan di berkunjung ke kampus Internasional, di antarnya National University of Art yang di dalamnya mencakup ilmu seni rupa, seni musik, drama dan lainnya. Di Taiwan University Sciense & Technology, ternyata tidak hanya diisi mahasiswa dari ras China, namun ada juga dari Eropa dan Afrika. Menjadi delegasi di forum internasional itu, banyak member pengalaman bagi Tri Cahyo. Beliau bisa memahami betapa pentingnya pemahaman lintas budaya(cross - cultural) baik dalam sudut pandang orang lain karena setiap sudut kacamata orang memiliki perspektif berbeda. Grup beliau memberikan solusi “cooking idea” dimana pembeli bisa request bahan mentah dan meminta tukang masak di dapur untuk memasaknya dan kelompok beliau mendapatkan apresiasi yang bagus dari pihak juri. n

INSPIRASI HIDUP ALA TONY PURWANTO

Giat dan Disiplin Modal Raih Kesuksessan

S

abar, giat, dan disiplin itulah yang menjadi modal Toni Purwanto, dalam menjalankan pekerjaannya. Toni, begitulah sapaan akrabnya di kalangan sitivitas akademika Unesa, terutama di FBS kini beraktivitas sebagai staf TU di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bermodal itulah Toni menjalankan aktivitasnya sebagai karyawan hingga diangkat menjadi PNS. Sewaktu lulus SMU tahun 1997, Toni sudah mulai bekerja. Kali pertama, tahun 1997-2003, ia bekerja di Margomulyo Tandes Kalianak sebagai karyawan gudang. Setiap hari, pekerjaannya adalah mengirim sepatu dengan berbagai merek yang cukup terkenal. Tahun 2003, Toni terkena PHK karena perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Meski sempat shock, tapi Toni berusaha bangkit dan tak putus asa. Ia terus mencari berbagai macam informasi peluang bekerja. Tak lama kemudian, Toni mendapatkan pekerjaan di PT PAL (Perusahaan Pembuatan Kapal), sebagai karyawan serabutan pengangkut mesin.

Satu bulan, kembali mendapat ujian. Ia di PHK lagi. Tapi, tak lama kemudian, ia mendapatkan pekerjaan di pabrik pembuatan roda kulkas sebagai pengepakan roda kulkas. Pekerjaan itu ia jalani sekitar enam bulan, lagi-lagi karena kena PHK. Berbagai macam PHK telah dialami dari satu perusahaan ke perusahaan lain, hingga pada akhirnya pada n Juni 2004 ia diterima bekerja di Unesa sebagai staff TU JBSI. Awal bekerja di Unesa, ia sebagai karyawan honorer yang saat itu masih digaji sebesar Rp400.000. Namun, hal itu tak menjadikan masalah bagi Toni. Ia tetap menjalankan pekerjaannya secara maksimal. Ia jalani semuanya dengan sabar, giat, dan displin dalam bekerja. Kesabaran itu, akhirnya berbuah manis. Setelah berstatus cukup lama sebagai karyawan honorer, akhirnya pada tahun 2014, Toni diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Setelah diangkat menjadi PNS, tentu penghasilanya tentu lebih baik dibandingkan masih sebagai karyawan honorer. n (RIF’AH)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lidah Wetan by FBS-Unesa - Issuu