Harian B e r a n i
Ta n pa
K o m p r o m i
kamis, 12 MEI 2016 www.harianfajarsumatera.com
redaksifajarplus@gmail.com
fajarsumatera
@sumatera_fajar
12 halaman/ rp.4.000 (LUAR KOTA + ONGKOS KIRIM)
tommy saputra
AKSI 1000 LILIN-Warga menghidupkan lilin untuk mengenang bocah yang diperkosa dan dibunuh di Lapangan Merdeka Sribawono Lampung Timur, Lampung, Rabu (11/5). Dalam aksi tersebut, sebanyak 1000 lilin dihidupkan dengan diiringi doa harapan penangkapan pelaku secepatnya.
Dosen Bongkar Aib Bujang Rahman Bandarlampung, FS-Karir Pembantu Rektor (Purek) I Universitas Lampung (Unila), Bujang Rahman, dipertanyakan. Bahkan jabatannya sejak 2007 sebagai Dekan I FKIP dan tunjangan Rp2,15 juta juga dinilai illegal dan merugikan negara. Lalu, bagaimana gelar profesornya? Kurs Rupiah: rabu, 11 MEI 2016 Currency Pair
USD/IDR
Nilai Rupiah
13.271,00
SUMBER: Bloomberg
Tudingan yang dilontarkan ke Bujang Rahman itu disertai dengan bukti dilengkapi sebun del berkas. Bahkan sumber yang berstatus bahkan Dosen di Unila itu secara tegas merinci berbagai ilegalisasi dari status Bujang Rahman. Kronologis tersebut disampaikan lewat keterangan pers, kemarin. Dalam kronologis yang tertuang dalam kopi rilis ber materai lengkap dengan nomor induk pegawai (NIP) yang ditandatangani oleh Yurni Atmaja tersebut dijelaskan secara rinci. Beriktu penjelasan
nya. Pada 27 Desember 2006 berdasarkan SK Rektor Unila No.161/j26/KP tentang peng angkatan kembali Bujang Rahman yang tercatat dengan NIP.131473400 sebagai Pem bantu Dekan I FKIP yang dilan tik oleh Rektor pada 17 April 2007. Dengan begitu Bujang mendapat tunjangan jabatan Rp2,15 juta. Dengan jabatan itu, Bujang Rahman melanjutkan studi S3 (program doktor) program studi adminidtrasi pendidikan non regular di Universitas Pendidik
an Indonesia (UPI) Bandung tahun akademik 2007/2008. Pada 31 Juli 2007 keluar SK Rektor No.2630/J26/PP/2007 ke Bujang Rahman untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam rangka tugas belajar. Dalam SK a quo yang menandatangani adalah Tirza Hanum sebagai Purek I Unila. Tugas belajar itu diberikan untuk jangka waktu dua tahun, terhitung sejak September 2007-Agustus 2010. Baca I DOSEN I Halaman 7
Ketua DPRD Lamteng Bakal Lengser BANDARLAMPUNG, FS-Politisi Partai Golkar Junaidi Sunardi terancam lengser dari Ketua DPRD Lampung Tengah lantaran tak loyak dengan partai. Indikasi pelengseran tersebut, dibuktikan dengan pleno pergantian Juanidi. Bahkan Ketua DPD II Golkar setempat Kaswan Sanusi mengatakan pleno itu juga menyusul adanya mosi tidak percaya yang dibuat oleh para anggota Fraksi Golkar setempat. ‘’Nanti terserah DPD I, karena intinya kami
sudah mengambil langkah- langkah terkait munculnya mosi tidak percaya,’’ ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD I Partai Golkar Lampung M. Alzier Dianis Thabrani mengaku sudah menerima kabar itu. “Saya sudah menerima surat pengajuan perubahan struktur pimpinan Ketua DPRD Lampung Tengah dari DPD II Partai Golkar Lampung Tengah,” katanya. Baca I KETUA I Halaman 7
Laporan Bupati Lampura Ilegal Kotabumi,FS- Laporan Ke terangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Lampung Utara pada 2015 dianggap illegal. Misteri penyebab banyaknya anggota DPRD Lampung Utara yang “mangkir” dari rapat pari purna pandangan umum Fraksi - Fraksi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah tahun 2015
akhirnya mulai terkuak. Rapat paripurna penyam paian LKPj awal yang dilanjutkan dengan paripurna pandangan umum ini dianggap ilegal kare na disinyalir melanggar Undang - Undang nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). “Fraksi PKB di DPRD menilai rapat paripurna LKPj awal yang digelar Selasa (10/5) lalu itu
ilegal. Rapat itu sejatinya tidak kuorum (memenuhi batas minimal anggota) karena keha diran anggota dewan secara fisik dalam rapat paripurna pertama itu hanya 19 dan bukan 23 orang,” tegas anggota Fraksi PKB, Syamsu Nurman, Rabu (11/5).
Ngupi Pai Harimau Asbun Mulutmu harimaumu---segala perkataan yang diucapkan apabila tidak dipikirkan dahulu dapat merugikan diri sendiri. Tetapi, tidak bagi Saut Situmorang (Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Komisi). Wibawa dan keangkeran KPK runtuh karena Saut mengaitkan Riko Firmansyah pesakitan korupsi dengan HMI: Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar semuanya, cerdas. Saya selalu bilang, kalau dia HMI minimal dia ikut LK 1, saat mahasiswa itu pintar, tapi begitu menjabat dia jadi curang, jahat, greedy (rakus). Sebelumnya, siapapun yang datang (saksi atau tersangka) ke gedung KPK menjadi riskan. Kini, massa berani mencoret-coret: “Komisi Pembarantasan Baca I NGUPI PAi I Halaman 7
Birahi Dirapel Jatuh cinta pada teman sekantor itu biasa. Yang tak biasa, setelah be rumahtangga masingmasing, masih kepengen bersatu dengan bekas teman tadi. Mereka sempat CLBK dan tuntaskan nafsu birahi. Namun, saat memacu birahi, ternyata ingat suami…Anti klimaks doong. Darto (nama disamarkan), usia 47, rupanya berkelakuan seperti itu. Sebagai atasan, dia jatuh cinta pada Darti pada Darti, kaya di sinteron-einetron gitulah. Padahal di rumah sudah ada anak istri. Maka meski cinta mereka tak bertepuk sebelah tangan, Darti hanya siap koalisi tapi tak mau “dieksekusi”. Maka ketika Darti kemudian menikah dengan lelaki lain, Darto pun tak bisa berbuat apaapa. Dia hanya bisa menyesali nasib.
Baca I LAPORAN I Halaman 7
Baca I BIRAHI I Halaman 7
Kapolda Janji Tuntaskan Kasus Kejahatan Seksual Miris, membaca berita-berita di sejumlah kabupaten di Lampung. Hampir setiap hari halaman koran harian ini diisi tentang bocah yang jadi korban perkosaan dan pembunuhan. Kasus pencabulan bocah berusia 5 tahun yang tercatat sebagai siswi Taman KanakKanak (TK) di Kota Metro. Kasus yang sangat mengerikan. Pelakunya berusia 25 tahun, kini kasusnya memasuki persidangan. Pelaku dijerat Undang-undang Perlindungan
Anak. Kemudian, kasus pemer kosaan yang disertai pem bunuhan di terhadap bocah berusia 10 tahun yang tercatat siswi kelas 2 SD di Lampung Timur. Kasus ini belum ter ungkap. Kemarin, 100 warga meggelar aksi dan doa bersa
ma agar pelakunya segera tertangkap. Polisi mengakui tidak mudah mengungkap kasus tersebut. Berikutnya kasus serupa menimpa warga LK III, Kelu rahan Sindangsari, Kotabumi. Motivnya serupa, korban diper kosa lalu dibunuh. Jasadnya ditemukan mengapung di Sungai (Way) Batanghari Dusun Ulakdurian, Desa Bandaragung, Kotabumi Ilir, Senin (9/5) sekitar pukul 11.00 Wib. Baca I KAPOLDA I Halaman 7 ILUSTRASI/TOMMY SAPUTRA