Kelompok 2 Geografi

Kelompok 2 Pembangunan wilayah dan pusat pertumbuhan

NAMA ANGGOTA : Cholifatus Sani (13) Muhammad Fairuz Damarsandi (25) Muhammad Rifqi Nur Wachid Adi P. (27) Nafil Rizqillah (29) Syahnurige Reky Nauli (33)

Pembangunan

Wilayah Pembangunan wilayah adalah upaya mencapai

pembangunan berimbang (balance development)

Pembangunan mengandung tiga aspek penting

yaitu perubahan, tujuan, dan potensi

Tujuan : • Pengendalian pertumbuhan penduduk dan

kualitas sumber daya manusia • Pemeliharaan daya dukung lingkungan • Pengendalian ekosisitem dan jenis spesies

sebagai sumber daya bagi pembangunan • Pengembangan industri • Mengantisipasi krisis energi sebagai

penopang utama industrialisasi.

Pembagian

Pembangunan Wilayah

di Indonesia

Pembagian wilayah ditujukan untuk pemantapan dalam

perumusan dan pengarahan kegiatan pembangunan. Hal

tersebut bertujuan agar pelaksanaan pembangunan bisa

berjalan merata, baik di dalam wilayah pembangunan

maupun antarwilayah pembangunan di seluruh Indonesia.

Ada empat wilayah utama dalam pembagian wilayah

pembangunan di Indonesia menurut REPELITA II , seperti

tergambar pada peta berikut

Teori-teori Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan adalah suatu wilayah atau

kawasan yang berkembang pesat dan mampu

memengaruhi wilayah sekitarnya.

Perbedaan Pusat Pertumbuhan dengan Kutub

Pertumbuhan : • Pusat pertumbuhan berkaitan dengan

konsep keruangan.

• Kutub pertumbuhan berkaitan dengan

konsep ekonomi seperti pada sektor

industri.

Teori-teori Pusat Pertumbuhan dapat

terbagi menjadi 3 yaitu : • Teori Polarisasi Ekonomi • Teori Kutub Pertumbuhan • Teori Tempat Sentral

Teori Polarisasi

Ekonomi Setiap daerah mempunyai pusat

pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi

tenaga buruh dari pinggiran

Gunnar Mrydal

Dampak : Mendorong terbentuknya pusat

pertumbuhan serta menyebabkan Spread

Effect dan Backwash Effect

Teori Kutub Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi di tiap daerah tidak

terjadi di sembarang tempat, melainkan di

lokasi tertentu.

Perkembangan wilayah akan menghasilkan kota utama atau inti wilayah (core) dan daerah pinggiran (periphery)

François Perroux

Tahap perkembangan kutub pertumbuhan : 1) Tahap praindustri, dicirikan dengan belum adanya

interaksi antardaerah 2) Tahap industrial, ditunjukkan oleh mulai adanya

interaksi antardaerah, perkembangan ekonomi, dan

masuknya pengaruh teknologi 3) Tahap transisi, ditandai dengan perkembangan di

daerah inti, interaksi antarwilayah makin intensif, dan

teknologi makin berkembang 4) Tahap post-Industrial, dicirikan dengan

perkembangan setiap daerah mampu me menuhi

kebutuhan, interaksi antarwilayah meluas, dan

kesenjangan ekonomi antar daerah berkurang.

Teori Tempat Sentral

Walter Christaller

Teori ini berusaha untuk menggambarkan suatu keadaan dimana sebuah daerah dapat menjadi sebuah "pusat" atau "sentral" yang berhubungan serta memberikan dampak bagi pemukiman atau kotakota disekitarnya, sehingga, daerah "pusat" atau "sentral" tersebut menjadi pusat kegiatan menyediakan berbagai macam barang atau jasa bagi pemukiman atau kota-kota disekitarnya Konsep dasar teori Tempat Sentral secara umum meliputi unsur-unsur berikut : 1) Population threshold, yaitu minimum penduduk yang diperlukan untuk kesinambungan unit pelayanan 2) Runge (jangkauan), yaitu jarak maksimum yang harus ditempuh penduduk untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan dari tempat sentral.

Faktor Penentu Pusat Pertumbuhan A. Sumber Daya Alam (SDA) Wilayah yang memiliki sumber daya alam melimpah dan dikelola secara optimal berpotensi menjadi pusat pertumbuhan bagi wilayah sekitarnya. Sumber daya alam dimanfaatkan sebagai bahan baku Industri dan bahan penunjang pembangunan pusat pertumbuhan.

B. Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelolaan sumber daya alam meliputi berbagai sektor pembangunan yang mendukung perkembangan pusat pertumbuhan. Pengelolaan tersebut harus dilakukan oleh sumber daya manusia terampil, andal, dan profesional sehing pemanfaatan sumber daya alam dapat dikelola secara optimal.

C. Kondisi Topografi Salah satu faktor yang dapat menjadi pemicu terbentuknya pusat pertumbuhan adalah kondisi topografi, karena pentingnya daerah yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi yang dapat menjadi tempat terbentuknya pusat pertumbuhan

D. Fasilitas Penunjang Jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrike pelabuhan laut dan udara, air bersih, penyediaan bahan bakar, serta prasarana kebersihan yang memadai menjadi faktor penting perkembangan pusat pertumbuhan.

Pengaruh Pusat

Pertumbuhan A. Pemusatan Sumber Daya Manusia Pusat pertumbuhan terdiri atas berbagai aktivitas seperti

perdagangan, pendidikan, industri, dan jasa. Pusat

pertumbuhan akan menarik banyak tenaga kerja Tenaga

kerja yang datang dari luar daerah akan tinggal dan

menetap di pusat pertumbuhan. Arus perpindahan tenaga

kerja dari luar daerah ke pusat pertumbuhan di Indonesia

cenderung meningkat.

B. Perkembangan Ekonomi Perekonomian di pusat pertumbuhan terus

meningkat seiring perkembangan wilayah

Banyaknya kesempatan kerja dan mudahnya

arus barang memicu perkembangan usaha di

bidang ekonomi.

C. Perubahan Sosial Budaya 1) Terjadi percampuran budaya (akulturasi budaya) antara penduduk asli dan pendatang.

2) Arus informasi antardaerah makin meningkat.

3) Status sosial mengalami peningkatan seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

4) Perubahan sikap penduduk terhadap disiplin waktu, penggunaan uang, dan gaya hidup.

Dari ini

Menjadi ini