Majalah Sahabat Mizan Amanah (edisi Maret 2013)

Page 8

SOSOK Assalamu’alaikum mbak Cici, sudah lama tidak keliatan di TV, apa kesibukan Mbak Cici saat ini? Kesibukan saya, saat ini adalah mencoba bisnis baru sekaligus menjalankan aksi sosial. Semua saya jalankan dengan sistem online. Selain itu, saya bersama-sama teman pengajian juga sedang mencoba membuat program TV yang menyoroti Keindahan alam Indonesia. Karena selama ini kami melihat di Discovery Channel, alam Indonesia di-explore sebegitu dalamnya. Namun, jarang disebutkan nama tempat dan negaranya. Oleh karena itu, saya bersama teman-teman mencoba untuk membuat program sejenis. Namun, dengan cara yang berbeda. Sudah ada dua tempat yang kami kunjungi yaitu Raja Ampat dan Wakatobi. Jika mereka mengambil gambar di siang hari, maka kami mengambil gambar di malam hari dan itu sungguh sangat indah membuat saya menyebut asma Allah berkali-kali. Bisa diceritakan tentang sistem online yang digunakan untuk aksi sosial dan bisnis? Saya bekerjasama dengan teman-teman blogger untuk membantu menyebarkan info mengenai seseorang yang membutuhkan bantuan untuk berobat. Awalnya, hanya satu orang dan sekarang sudah puluhan orang. Alhamdulillah, orang-orang yang saya temui dengan sukarela memberikan biaya pengobatan yang jumlahnya tidak sedikit. Seperti akhir-akhir ini ada seorang anak yang membutuhkan bantuan karena memiliki kelainan hydrocephalus (kepala besar) dan harus segera di operasi. Maka, saya memasang foto anak tersebut di blog dan disebarkan melalui jaringan blogger di Indonesia. Alhamdulillah, sumbangan yang terkumpul cukup untuk membayar biaya operasi

8

Sahabat Mizan Amanah

sekaligus modal usaha untuk keluarganya yang tidak mampu. Berarti selain bidang sosial, mbak Cici memberikan konsultasi usaha? Oh, bukan saya yang memberikan konsultasinya. Saya hanya membuka jalan untuk mereka membuat usaha seperti warung mie instan ada juga warung sembako. Untuk konsultasi wiraswasta dan cara berdagang yang benar, saya dibantu oleh teman-teman untuk memberikan pengarahan kepada mereka karena jangan sampai usaha yang mereka jalani rugi terus. Ada juga yang orangtuanya dhuafa, pemulung, dan tinggal di lingkungan TPA (tempat

pembuangan akhir), maka saya membuat bank sampah. Di situ saya menampung semua barang yang bisa diolah dan dijadikan uang. Seperti sampah sisa-sisa bungkus sachet, kaleng-kaleng susu, maupun sampah kertas. Mbak Cici terjun langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA) tersebut? Iya dong, karena saya juga harus mensosialisasikan program saya ini kepada masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Tidak mudah, namun saya tidak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.