Inventarisasi Pohon Induk di Kawasan Restorasi Ekosistem Bukit Tigapuluh (REB30)

Inventarisasi Pohon Induk di Kawasan Restorasi Ekosistem Bukit Tigapuluh (REB30)

© REB30

K

awasan Restorasi Ekosistem Bukit Tigapuluh adalah kawasan hutan alam yang masih tersisa di Sumatera. Dengan topografi datar sampai dengan berbukit menjadikan kawasan ini kaya akan berbagai jenis flora dan fauna. Beberapa jenis flora dan fauna karena kelangkaanya termasuk dalam jenis dilindungi. Dari perspektif ekonomi, kelangkaan ini memberikan peluang pada masyarakat untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui usaha pembibitan tumbuhan hutan.

© REB30

Sebagai kawasan yang berdampingan dengan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) kekayaan pohon – pohon yang dianggap langka tersebut juga tersebar di kawasan penyangga tapi pohon – pohon tersebut belum teridentifikasi. Gambaran umum dari hasil penilaian lapangan potensi tersebut sangat tinggi. Kawasan ini memiliki potensi kayu indah (Sungkai, Ramin, Bulian), kayu kelas satu (Meranti batu, Kulim, Tembesu, Keruing, Kempas), buah – buah lokal eksotik (Merpayang, Tampui, Kedondong, Keranji).

Dari hasil pendataan lapangan terdapat 26 jenis pohon langka di kawasan ini. Bibit dari pohon langka ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan reboisasi, reklamasi, rehabilitasi, restorasi ekosistem dan dicari oleh kolektor tanaman langka.

Lembar Informasi | Pendataan Pohon Induk di Kawasan Restorasi Ekosistem Bukit Tigapuluh (REB30)

Proses inventarisasi pohon induk penghasil benih bermutu tinggi memiliki persyaratan sebagai berikut : 1. Secara phenotif tampak bagus (diameter dan tinggi proporsional, lurus); 2. Tidak terserang hama dan penyakit; 3. Aksesibilitas relatif mudah; 4. Aman dari gangguan, terutama penebangan.

ŠREB30

Setelah pohon induk berhasil diidentifikasi, maka langkah berikutnya adalah mengajukan pohon-pohon tersebut untuk dilakukan sertifikasi oleh instansi berwenang (Balai Perbenihan Tanaman Hutan). Jika telah bersertifikat, maka bibit yang berasal dari biji yang dihasilkan pohon induk harganya akan menjadi lebih mahal, dan tentu akan lebih menguntungkan.

Pendataan pohon induk selain berdampak pada peningkatan ekonomi dengan optimalisasi benih dari pohon induk diharapkan juga akan menurunkan praktek penebangan pohon, kebakaran hutan dan jual beli lahan.

Kerjasama :

ŠREB30

Proyek Restorasi Ekosistem Bukit Tigapuluh (REB30) akan selalu memberikan bimbingan dan pelatihan pembibitan tanaman lokal hutan alam. Pembibitan ini tentu saja dapat memanfaatkan pohon induk penghasil biji sebagai sumber benih. Selanjutnya bibit yang diproduksi oleh masyarakat dapat dijual untuk keperluan rehabilitasi areal sekitar atau dijual kepada pihak lain. Pohon jenis Meranti; Mersawa; Tembalun; Merpayang; Kempas; Kuranji; Jelutung dll tidak terdapat di pasar sehingga jika dijadikan pohon induk harga jualnya akan sangat menjanjikan.

Didukung oleh :

Lembar Informasi | Pendataan Pohon Induk di Kawasan Restorasi Ekosistem Bukit Tigapuluh (REB30)