Edisi Cetak Koran 9 April 2019

Page 1

Satu untuk Semua

SELASA, 9 APRIL 2019

16 HALAMAN/Rp4.000

Pusat Coret Pengadaan ILS TIGA PESAWAT GAGAL MENDARAT BANDARLAMPUNG – Sudah menyandang status bandara internasional, Bandara Radin Inten II Lampung Selatan (Lamsel) ternyata belum memiliki instrument landing system (ILS). Padahal, alat pembantu navigasi pendaratan ketika cuaca buruk atau untuk kondisi malam hari ini sangat diperlukan. Terbukti akibat belum adanya ILS tersebut, ada tiga penerbangan (flight) yang kemarin (8/4) gagal mendarat di bandara Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Masing-masing dua penerbangan maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya. Semua flight dengan rute Jakarta-Lampung. Baca | PUSAT | Hal. 4

FOTO M. TEGAR MUJAHID

SIDANG PERDANA: Dua terdakwa kasus suap fee proyek di Kabupaten Mesuji, Sibron Aziz (kanan) dan Kardinal (kiri), di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang, Senin (8/4).

Sibron-Kardinal Suap Khamami Rp1,5 Miliar BANDARLAMPUNG - Dua terdakwa kasus suap fee proyek infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Mesuji, Sibron Azis dan Kardinal, menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Tanjungkarang, Bandarlampung. Dengan mengenakan rompi kuning bertulisan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tangan diborgol, kedua terdakwa tiba di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang kemarin sekitar pukul 12.10 WIB. Baca | SIBRON | Hal. 4

IRT di Lampung Jadi Buzzer Hoaks KPU BANDARLAMPUNG - Polda Lampung membenarkan jika tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah meringkus dua tersangka penyebar hoaks (kebohongan) rekaman video tuduhan server Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengatur kemenangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo–Ma’ruf Amin. Salah satunya ibu rumah tangga (IRT) berinisial RD ditangkap di Lampung. ’’Ya benar, tim Siber Bareskrim Mabes Polri mengamankan satu tersangka di Lampung. Informasi yang kami dapat seorang ibu rumah tangga sekaligus dokter,” ujar Kabidhumas Polda Lampung AKBP Zahwani Pandra Arsyad, Senin (8/4). Baca | IRT | Hal. 4

GRAFIS EDWIN/RADAR LAMPUNG

Izin Kelola Bukit Kucing dari RT Sebelah BANDARLAMPUNG - Isopisah (38), orang kepercayaan pengelola Bukit Kucing di Jalan Imam Bonjol/ Jl. Sakai Sambayan, Kelurahan Gunungagung, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung, menjawab protes warga sekitar.

Menurutnya, aktivitas dua alat berat di bukit tersebut sejak beberapa bulan terakhir tak lain untuk membuat akses jalan ke lahan sekitar 2 hektare yang ada di atas bukit itu. ’’Sebelum membangun akses jalan ini, kami juga sudah memiliki izin

pengelolaan lingkungan. Baik dari warga sekitar, RT, kelurahan, maupun kecamatan,” ungkap Isopisah meski tanpa menunjukkan dokumen izin dimaksud kepada Radar Lampung saat ditemui di lokasi tersebut, Senin (8/4).

Menurutnya, izin persetujuan warga sekitar bukan dari RT 07. Sebab sesuai sertifkat tanah, lahan tersebut berada di RT lain (sebelah RT 07) yakni di Kelurahan Gunungagung. Baca | IZIN | Hal. 4

YOUTUBER CANTIK Kapal Api SEMUA perjalanan punya titik loncat. Ada yang mau meloncat. Ada yang tidak. Sudomo mau meloncat. Jadilah perusahaan kopinya, Kapal Api, begitu cepat besar. Terbesar di Jatim. Lalu terbesar di Indonesia. Selama 40 tahun terakhir. Belum terkalahkan. Titik loncat itu terjadi di tahun 1980. Saat umurnya 30 tahun. Begitu banyak pabrik kopi saat itu. Ada merek Glatik, Naga Dunia, Kedung Laju, Supiah, Wanita, Gadis, dan seterusnya. Kapal Api tidak lebih besar dari mereka. Bahkan lebih kecil dari Glatik dan Kedung Laju.

Rindu Sambal Lampung BANDARLAMPUNG – Youtuber cantik dan belum punya pacar. Itulah Amelia Tantono, gadis kelahiran Bandarlampung, 1 Desember 1991, yang sejak Februari 2010 hingga kini tinggal di Busan, Korea Selatan (Korsel), untuk menimba ilmu di Kyungsung University pada jurusan International Trade and Commerce. Amel –sapaan akrabnya– pun sering membagikan pengalaman hidupnya di Korsel melalui akun Youtube-nya. Yaitu seputar pekerjaan, kampus, gaya hidup, hingga tren di negara tersebut.

Kepada Radar Lampung, Amel mengaku berawal dari ketertarikannya menonton drama Korea, mendorong dirinya memutuskan untuk menimba ilmu sekaligus bekerja di Korsel. ’’Sejak nonton film drama Korea, Full House, tahun 2006 lalu, aku langsung punya keinginan mendaftar kuliah ke Korea. Kebetulan ada cabangnya di Jakarta dan aku keterima dengan beasiswa 50 persen,” tutur Amel via e-mail-nya, Senin (8/4). Kali pertama menginjakkan kaki di negara tersebut, bungsu dari dua

AMELIA TANTONO FOTO DOKUMEN PRIBADI

bersaudara ini mengaku tidak gampang. Selain kesulitan membaur karena beda suku, kultur, dan bahasa, juga tingginya kurs mata uang. Baca | RINDU | Hal. 4

Baca | KAPAL | Hal. 4 http://www.radarlampung.co.id

Berlangganan Cukup SMS ke 085379817696


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Cetak Koran 9 April 2019 by Epaper Radar Lampung - Issuu