Edisi 07 Februari 2017 | Wiyata Mandala

Page 1

Selasa, 7 - 20 Pebruari 2017

16

2189 TH. XX, 7 - 20 Pebruari 2017, Eceran Rp. 2.000

Aksi Sekolah 40 Tahun SMAN 3 Denpasar

Diisi Jelajah Sepeda Pesisir Bali RABU (18/1) SMAN 3 Denpasar alias Trisma menggelar puncak HUT ke-40. Puncak HUT akan diisi persembahyangan bersama dan launching buku Trisma serta atraksi seni siswa. Serangkaian HUT sejak sebulan lalu kampus Trisma sudah dipadati dengan berbagai avent yang melibatkan siswa Trisma dan siswa SMP se-Bali. Senin (16/1) lalu diisi dengan etafe terakhir "Jelajah Sepeda Pesisir Bali" bersepeda dari Serangan ke Trisma. Program ini digagas Kepala SMAN 3 Denpasar, Drs. I Ketut Suyastra,M. Pd. salah satu cara memperkuat jati diri Trisma. Program ini diawali mulai dari eks Pelabuhan Buleleng menuju Tejakula, lanjut Tulamben, Candidasa, Serangan dan Trisma. K e t u a U m u m Madyapadma,Vira Niyatasya Shiva Duarsa menjelaskan jelajah sepeda pesisir Bali diikuti 100 siswa menempuh jarak 200,2 Km. Agenda in dibagi dalam beberapa

tim yakni tim bersepeda, tim media untuk meliput jejak bahari orang Bali. Juga dilengkapi tim riset soal pemetaan fitoplankton, benteng tsunami dan kondisi geografi pesisir pantai. Misinya untuk mengungkap jejak bahari orang Bali dengan bersepeda sebagai benang merahnya. Program ini didukung Samas saat di Serangan juga bertujuan untuk melatih mental peserta. Peserta tim bersepeda I Gusti Agung Dini Restiani dan tim media Ari Arsana sempat terjatuh hingga dijarit di hari pertama, namun keduanya tetap bersemangat hingga menuntaskan etafe hingga akhir. Sementara orangtua berperan serta menyiapkan konsumsi, transportasi dan akomodasi. Kepala SMAN 3 Denpasar, Ketut Suyastra menegaskan tema

HUT kali ini "Di Usia 40 tahun Kita Perkuat Jati Diri Trisma". Tema ini dimaksudkan agara sivitas akademika Trisma terus meningkatkan kualitas diri menjadi sekolah unggulan di akademis dan non akademis. Sekolah yang tidak saja menjadikan siswanya pintar namun juga berkarakter dan kuat akar budayanya. Ketua Komite, Ir. Ida Bagus Bintanan didampingi Wakasek Humas, Drs. Putu Gede Subrata memberi apresiasi terhadap akitivitas sivitas akademika. Perkuat jati diri Trisma ini perlu dilakukan mengingat konsep MOS dan sekolah tak boleh memungut uang komite, apalagi dijadikan komiditi politik. Akibatnya, sekolah tidak optimal berkreasi mengembangkan insan Trisma seperti sebelumnya. Dia menyadari yang menggerakan dan membuat Trisma berprestasi selama ini adalah guru muda yang juga alumni. Sementara itu kegiatan HUT lainnya sudah mendahului sejak

JELAJAH - Siswa Trisma saat start jelajah sepeda pesisir Bali di eks Pelabuhan Buleleng. Desember lalu berupa exfo dan bazar kewirausahaan. Liga siswa Trisma di olahraga sepak bola. Pada 9 Januari digelar ceramah motivasi wawasan kebangsaan, pendidikan bela negara, NKRI oleh Danrem 163 Wirastya. Esoknya dilanjutkan dengan lomba yelyel Trisma dan dan lomba duta Trisma. Duta Trisma 2017 terpilih IA Chandra Lestari dan Pande Made Rama Krisnananda. Sementara 15-16 Januari diadakan lomba dan pameran foto lingkungan dan aktivitas sekolah,

festival makendang tunggal antar SMP se-Bali. Juara I diraih I Gede Juliartha Putra (SMPN 4 Dps), juara II I Komang Bagus Putra Setyawan (SMPN 8) dan juara III Dwi Marta Adi Suryantara (SMPN 3 Dps). Juga digelar Kompotensi ASK (Ap resi a si Sa i ns da n Kewirausahaan) dan donor darah. Juara I ASK diraih SMPN 3Dps, juara II SLUB Saraswati Dps dan juara III SMPN 5 Dps. (mp)

OSIS SMAN 6 Denpasar Gelar Lomba Ngelawar dan Gebogan Disiapkan Bisa Buat Banten Piodalan

GEBOGAN - Kasek Nyoman Mudita bersama Wakasek dan Ketua OSIS. Wirdana Putra di sela-sela lomba gebogan di SMAN 6 Denpasar. SECARA rutin OSIS SMAN 6 Denpasar alias Sixsma, Jumat (20/1) kemarin menggelar lomba budaya nyanggra piodalan di parahyangan SMAN 6 Denpasar. Puncak piodalan dilakukan Sabtu ini bertepatan dengan hari suci Saraswati. Untuk persiapan piodalan OSIS Sixsma menggerakkan

Tri Hita Karana

semua siswa. Menurut Ketua OSIS 2016-2017, I Gusti Agung Ngurah Wirdana Putra, semua kelas wajib mengikuti lomba membuat lawar dan membuat gebogan. Lawar dipakai untuk pesta bersama dan gebogan dipersembahkan untuk piodalan di parahyangan sekolah. Tiap kelas, kata dia, menanggung secara mandiri lewat Estavio menekankan pada tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini, ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan

uang kas kelas. Para juara I, II dan III, OSIS menyiapkan juga hadiah uang tunai. Untuk lomba lawar criteria penilaian meliputi citarasa, kebersihan, proses pembuatan serta kreativitas. Sedangkan untuk lomba gebogan, dinilai dari kelengkapan, memakai buah lokal dan keindahan dengan waktu 90 menit. Wirdana Putra berharap dari lomba ini untuk mendekatkan siswa SMAN 6 Denpasar dengan budayanya sendiri yakni ngelawar dan membuat gebogan. OSIS bersedia memfasilitas untuk bisa membuat bahan yadnya secara mandiri, sebab persembahan tak boleh diwakilkan. Wakasek Kesiswaan, I Wayan Subiakta,S.Pd., mengatakan dalam lomba ini melibatkan 956 siswa. Semua siswa dilibatkan, bagi yang tak mendapat tugas ngelawar dan membuat gebogan juga bertugas menjaga kebersihan kelas. Dengan demikian tercipta kebersamaan dan kekompakkan. Wakasek Humas, Drs. I Nyoman Sudiarta, menambahkan kegiatan ini dilakukan berkelanjutan untuk melestarikan budaya Bali dalam se sama ma n u si a , hu b u n g an dengan alam. Dan pada liburan semester ganjil yang lalu Estavio menerapkan konsep Tri Hita Karana ini dalam beberapa kegiatan yang dilakukan. Estavio merupakan perkumpulan remaja di Denpasar, dan didominasi oleh siswa SMKN 4 Denpasar yang diketuai oleh I Wayan Yoga Taruna Pranata, wakil: Andika Yogistara, sekretaris: Eka dan Wahyu Locong, bendahara: Mahardika dan Kajol. Dengan mengambil konsep Tri Hita Karana, kegiatan yang dilakukan oleh Estavio ini meliputi tirta yatra melukat di Sebatu (13/12) sebagai hubungan manusia dengan Tuhan, bakti sosial ke panti asuhan Darma Jati II (16/12) sebagai hubungan manusia dengan sesama manusia, dan yang terakhir membersihkan pantai Mertasari, Sanur (25/12) sebagai hubungan

ngelawar dan gebogan. Kedua kegiatan lomba ini dihadapi oleh semua umat Hindu di Bali. Semenrara itu Kepala SMAN 6 Denpasar, Drs. I Nyoman Mudita,M.Pd., memberi apresiasi terhadap program OSIS. Program ini dalam rangka nyanggra piodalan di parahyangan sekolah, idenya bersifat budaya yang sangat mendukung pendidikan karakter. Kegiatan ini dia ijinkan sebagai bentuk penerapan implementasi K-13. Ini yang disebut KI (kompetensi inti ( KI) -1 menyangkut pendidikan spiritual dan KI-2 yakni bermuatan sosial. Dengan lomba ini, mata dia, sekolah menumbuhkan sikap kebersamaaan dan sikap sosial saling membantu dan menghargai dalam sebuah perbedaan. Ke depan Nyoman Mudita mengharapkan kegiatannya lebih luas. Apalagi SMAN 6 Denpasar sudah menyiapkan segala sarana, bila perlu mereka diajarkan membuat banten piodaaan sendiri. Caranya, dengan memberi tugas secara parsial kemudian digabung per kelas hingga menjadi

banten piodalan. Kedua, semua keterampilan ini bisa digunakan di masyarakat dalam kehidupan beragama. Dia akan bekerjasama dengan masyarakat dengan mendatangkan tukang banten pada tingkata pragembal. ‘’Saya yakin kalau kita serius pasti bisa,’’ ujarnya. Dengan agenda lomba ini anak sejak awal memaknai Saraswati bahwa pengetahuan dan keterampilan adalah bekal untu bisa eksis hidup. Rantai bermakna pengetahuan itu tak pernah putus. Wina lambang seni budaya sudah diimplementasikan oleh siswa SMAN 6 Denpasar. Keropak adalah lambang sumber ilmu pengetahuan, angsa dengan pengetahuan kita bisa bijaksana bisa membedakan yang baik dan buruk. Merak sebagai lambang keagungan, jika kita berpengetahuan tinggi muncullah keaguangan. Intinnya, menghantarkan siswa dari sifat kebodohan (awidya) menjadi SDM yang berpengetahuan atau widya. (jursixsma)

Estavio adalah kumpulan remaja Hindu yang melakukan kegiatan berbasis Tri Hita Karana (THK). Tri Hita Karana Baca Hal. 16

Estavio Berbasis Tri Hita Karana manusia dengan alam. Berbagai kegiatan dengan konsep Tri Hita Karana ini Estavio berharap kedepannya seluruh siswa dan siswi memanfaatkan liburannya untuk kegiatan yang

bermanfaat bukan untuk berfoyafoya, tetapi berkumpul untuk meningkatkan semangat remaja Hindu yang selalu berhubungan dengan tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam. (ist)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 07 Februari 2017 | Wiyata Mandala by e-Paper KMB - Issuu